Anda di halaman 1dari 3

SOLUSI SISTEM EKONOMI ISLAM TERHADAP RESESI EKONOMI

2023
Oleh : Ifsya Nur Abidah
Di tahun baru ini negara pasti diharapkan dapat berkembang dan mampu
mensejahterakan masyarakat di negara nya kan?, namun apakah kita pernah terpikirkan akan
masa terpuruknya negara yakni salah satunya dari segi ekonomi yang akhir-akhir ini banyak di
perbincangan di kalangan masyarakat dan pemerintah yaitu “Resesi Ekonomi 2023” ya, sudah
pasti banyak yang sudah mendengar akan berita yang sedang banyak di perbincangan ini, akan
tetapi tidak sedikit yang berfikiran bahwa ini hal biasa, jadi mari kita bahas mengenai resesi
ekonomi dan akankah berdampak buruk bagi negara?.
Resesi dunia sangat berdampak buruk bagi negara-negara dapat di sebabkan oleh inflasi
yang sangat drastis dikarena kan peperangan yang terjadi antara rusia dan ukraina, dan dari
kebijakan monoter bank sentral di eropa dimana dinaikannya suku bunga yang akan berdampak
pada seluruh bank di dunia serta memburuknya perekonomian di sektor perdagangan dan industri
negara. Para ahli pun mengatakan bahwa resesi terjadi ketika ekonomi di suatu negara
mengalami tingkatan pengangguran yang tinggi, penurunan ritel, produk domestik bruto(PDB),
yang berkesan negative, dan sedihnya perkembangan ekonomi negara yang menjadi indicator
pertama dalam sebuah nilai kemajuan dan berkembangnya suatu negara menjadi terpuruk akan
resesi ini. Dan juga yang paling berdampak dalam masalah ini ialah orang menengah kebawah
karena mereka belum punya persiapan disbanding orang yang sudah mempunyai kesiapan dan
sebuah negara akan mengalami resesi apabila banyak ditemukan PHK pada perusahaan dan
lapangan kerja yang sempit.
Dunia bekerja melalui perputaran uang seperti halnya perusahaan uang yang harus memuat gaji
untuk karyawan dan karyawan membutuhkan pengeluaran, namun itu semua ter stop karena
adanya krisis ini. Dan banyak negara yang memilih melakukan print money karena ingin
memutarkan uangnya untuk memutar ekonomi dan dampak yang di peroleh dari print money
tersebut ialah harga-harga menjadi naik, contohnya Indonesia dalam hal pangan yang harganya
naik 5%. Dan banyak yang menaikan suku bunga yang membuat utang/cicilan menjadi naik suku
bunganya. "Kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi berpotensi mempengaruhi kinerja
ekonomi global 2023 yaitu potensi koreksi ke bawah. Inflasi yang meningkat dan pertumbuhan
ekonomi yang melambat dapat menciptakan situasi stagflasi," kata Sri Mulyani dalam rapat
paripurna di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (29/9/2022). Ada beberapa negara yang
mengalami hal tersebut yakni Amerika Serikat(AS), Eropa, China, Mongolia, Korea Selatan,
bahkan Indonesia sekalipun, dan dari permasalahan yang ada saat ini bagaimana solusi yang
dapat menyelesaikan nya?

Tentunya dalam ekonomi ada berbagai macam system yang menjadi solusi untuk masalah
yang terjadi seperti system ekonomi konvesional, system ekonomi sosialisme, system ekonomi
campuran, dan system ekonomi islam. Yang akan di bahas di sini bagaimana solusi dari sisi
pandang system ekonomi islam, yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam usahanya
memenuhi kebutuhan hidup dengan berdasarkan syariat/nilai-nilai ketuhanan dan berlandaskan
Al-Qur’an dan Hadist. Ekonomi islam lebih mementingkan kesejahteraan umat dibanding
kepuasaan diri masing-masing itu berarti lebih mendukung keadilan terutama dalam ekonomi,
itulah sebabnya system ekonomi islam atau syariah melarang adanya riba yang menjadi seperti
pinjaman berbasis bunga yang menjadikan hutang serta kerugian bagi peminjam, profit bagi
perusahaan namun ada kerugian bagi peminjam itulah salah satu alasannya, dan di system
ekonomi islam juga dilaksanakannya waqaf/zakar yang menjadikan solusi dari adanya krisis
ekonomi ini karena agar meredakan krisis ini dengan membagi kan harta kepada yang
membutuhkan serta demi membangun keadilan dan agar tidak ada kedzaliman antar sesama.
Dalam system ini juga masyarakat di bebaskan mengambil keputusan. Jika dilihat dari negara -
negara yang menganut system ekonomi ini memang masih sedikit yakni :

 Arab Saudi
 Malaysia
 Uni Emirat Arab
 Kuwait
 Qatar
 Turki
 Indonesia
 Bahrain
 Pakistan

Yang menganut sistem ekonomi islam memang masih sangat Sedikit


dibandingkan sistem ekonomi lainnya seperti konvesional, dikarenakan penganut
sistem ekonomi konvesional lebih banyak di banding sistem ekonomi islam, oleh
karena itulah pengemban dakwah islam harus senantiasa melandaskan asas-
asas yang menjadi pijakan hukum-hukum dan solusi dari kapitalis yang harus di
mengerti serta menjelaskan dan memperlihatkan kerusakan dan kekurangan dari
sistem tersebut, tentunya dalam menjelaskan harus dari dasar aqidah bukan dari
maslahat serta harus menjelaskan dari dalil syaranya yang menjadi pijakan dari
istimbatnya. Dan di ekonomi islam sendiri ada beberapa larangan yaitu :

 Larangan Maisyir: Tidak membolehkan adanya perjudian di dalam kehidupan ekonominya.


 Larangan Gharar (penipuan): Tidak mengizinkan berlangsungnya transaksi dan semacamnya
yang sifatnya menipu orang lain.
 Larangan Hal Haram: Tidak memperbolehkan adanya barang yang didapatkan dengan cara tidak
baik atau transaksi barang yang dilarang dalam Islam.
 Larangan Dzalim: Larangan terhadap segala sesuatu yang sifatnya merugikan orang lain. 5.
Larangan Ikhtikar: Tidak boleh ada penimbunan barang yang nantinya merugikan pihak lain dan
hanya menguntungkan penimbun. 6. Larangan Riba: Tak diperbolehkan ada tambahan dana atas
transaksi, kecuali yang memberikan uang lebih tersebut ikhlas.

Kesimpulan

Dari adanya permasalahan yang terjadi di dunia saat ini yakni resesi 2023 yang banyak di
katakana ialah masa gelap dunia atau negara yang mengalami banyak kerugian seperti
banyaknya pengangguran dan ekonomi yang rendah serta nilai bunga di naikan, namun di
system ekonomi islam yang hukumnnya berlandaskan Al-Qur’an dan Al Hadist yang
lebih mementingkan kesejahteraan umat daripada keuntungan yang lebih seperti hal nya
riba yang di larang di system ekonomi syariah ini karena keuntungan lebih bagi
perusahaan dan kerugian bagi peminjamnya, dan di ekonomi islam ini juga adanya
zakat/waqaf yakni memberi Sebagian harta kepada yang lebih membutuhkan dan dengan
tujuan untuk menghindari sifat ke dzaliman dan untuk membangun keadilan bagi
masyarakat dan mendukung pendapatan yang merata serta membebaskan masyarakat
mengambil keputusan. Namun masih belum menerapkan sistem ekonomi islam dalam
negaranya karena generasi-generasi saat ini belum terlalu memberi pemikiran-pemikiran
islam dan hukum syara dalam menjadi landasan nya, generasi saat ini tidak boleh rendah
diri walaupun memang dari segi proses serta pemikiran kapitalis memang lebih
berkembang tetapi ini harus menjadi dorongan agar generasi saat ini dapat memperbaiki
dan menjadikan sistem ini menjadi solusi akan masalah yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai