Anda di halaman 1dari 21

Olahraga Atletik

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes

Disusun Oleh:
1. Alifia Iqlima D (06)
2. Annisaa Aulia A. (07)
3. Annisah Nurrahmatilah (08)
4. Bagas Tri A.N. (12)
5. Fairuz Nur A.F. (18)
6. Ghina Amaliya (20)
7. M. Adyaputra Y. (25)
8. M. Michael Rimero (26)
9. M. Rizky F. (30)
10. Nelly Apriani (34)
11. Putri Camelia (37)
12. Teriska Deli (43)

SMA NEGERI 2 KOTA CIREBON


Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo nomor 1 Cirebon
Telepon (0231) 203301 faksimile (0231) 239814
Website : www.sma2-cirebon.sch.id Email : sman2cirebon@yahoo.co.id
2018
A. Sejarah Atletik

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana
satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Pada abad 19 organisasi formal dari
event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim
sekolahan. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal
Shrewsbury School Hunt. Detail dari seri pertemuan tersebut ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T
Robinson di mana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military
Academy di mana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun
1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di
mana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Pada abad
19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan
latihan di rezim sekolahan. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di
1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Detail dari seri pertemuan tersebut ditulis 60 tahun
kemudian oleh C.T Robinson di mana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841.
Eeck Military Academy di mana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir
pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter
College, Oxford dari 1850.

B. Badan Organisasi Atletik

Badan pengelola internasional untuk atletik adalah Asosiasi Internasional Federasi


Atletik disingkat IAAF (International Assosiation of Athletics Federation)

PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)


C. Cabang Nomor Atletik
1. Lari
Lari didefnisikan sebagai cara tercepat bagi makhluk hidup (hewan dan manusia) untuk
bergerak dengan kaki. Dalam istilah olahraga, lari diartikan sebagai gerakan tubuh, di mana
pada suatu saat semua kaki tidak menginjak tanah.
Macam-macam nomor lari dalam atletik adalah sebagai berikut.
a) Lari jarak pendek (sprint) : 100 m, 200 m, 400 m, 100 m gawang, 200 m gawang, 400
m gawang, 4 × 100 m estafet, dan 4 × 400 m estafet.
b) Lari jarak menengah (middle distance run) : 800 m, 1.500 m, dan 3.000 m.
c) Lari jarak jauh (long distance run) : 5.000 m dan 10.000 m.
d) Lari maraton : 42.195 km.
2. Lompat
Lompat adalah gerakan mengangkat kaki ke depan dan dengan cepat menurunkannya.
Lompat dalam atletik, nomor-nomor lompat dalam atletik meliputi:
a) Lompat jauh
Lompat jauh dapat diartikan suatu akivitas atau kombinasi gerakan yang dilakukan
oleh seorang pelompat di mana di dalam lompatan tersebut dapat mencapai
lompatan yang sejauh-sejauhnya.
b) Lompat tinggi
Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik yang memerlukan skill
tertentu untuk melewati sebuah mistar yang menggantung di antara kedua tiang.
Kemampuan atau skill dan karakter masing- masing atlet akan menentukan
ketinggian lompatan yang dapat dicapai oleh seorang pelompat.
c) Lompat galah

Lompat galah adalah lompatan yang dilakukan dengan bantuan galah untuk
mencapai tujuan lompatan yang setinggi-tingginya dan dapat melewati mistar yang
ketinggiannya telah ditentukan.

d) Lompat jangkit

Lompat jangkit terkadang juga disebut sebagai “hop, langkah dan melompat” atau
“melompat, lompat dan melompat” adalah salah satu cabang olahraga atletik, yang
sebenarnya mirip dengan lompat jauh, tetapi dalam lompat jangkit ada yang
namanya “hop, langkah dan melompat”.

3. Lempar
Gerakan melempar atau menolak tidak berbeda dengan gerakan melompat pada atletik.
Contoh nomor-nomor lempar/tolak dalam atletik adalah:
a) Lempar lembing
Olahraga lempar lembing ini adalah olahraga atletik yang menggunakan lintasan dan
lapangan. Pada olah raga lempar lembing ini, atlet lempar lembing untuk mengambil
ancang-ancang harus berlari terlebih dahulu pada lintasan. Kemudian, atlet mulai
melemparkan lembing pada area atau lapangan yang panjang lebarnya sudah
ditentukan.

b) Lempar cakram

Lempar cakram dipertandingkan mulai dari Olimpiade pertama pada tahun 1896 di
Athena, ibu kota Negara Yunani. Cakram yang digunakan memiliki ukuran diameter
sebesar 220 mm serta memiliki berat sebesar 2 kg untuk lempar cakram pria dan 1
kg untuk wanita.

c) Tolak peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Tujuan tolak peluru adalah
untuk mencapai jarak tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya peluru
bukan dilempar , tetapi ditolak atau didorong dengan satu tangan yang bermula dari
pangkal bahu.
d) Lontar martil
Lontar Martil merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sering
diperlombakan pada event-event olahraga seperti olimpiade.
4. Jalan
Jalan cepat merupakan cabang berjalan gerak maju dengan melangkah tanpa adanya
hubungan terputus dengan tanah. Dalam melakukan jalan cepat setiap kali melangkah, kaki
depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah
satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/lutut tidak bengkok dan
tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus. Tumit kaki mendarat terlebih dahulu. Saat
melangkah panggul rileks Dalam kompetisi jalan cepat umumnya menggunakan lintasan
lebih dari 3000 meter hingga 100 kilometer.

Nomor jalan yaitu Jalan cepat 3 km, 5 km, 10 km, dan 20km.
D. Teknik Dasar
1. Lari
a) Berlari di tempat pelan-pelan dan semakin cepat.
b) Berlari ke depan pelan-pelan dan semakin cepat.

Start, ada 3 yaitu start jongkok, berdiri, dan melayang.


Start pendek (Bunch Start), yaitu kaki kiri berada di depan dan lutut kaki kanan diletakkan
disebelah kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan di belakang garis
start.
Start menengah (medium start), yaitu kiri di depan, lutut kaki kanan diletakkan di sebelah
kanan tumit kaki kiri dengan jarak satu kepal. Kedua tangan diletakkan di belakang garis
start.

Start panjang (long start), yaitu kaki kiri diletakkan di depan lutut kaki kanan dan di belakang
kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan di belakang garis start.
Sikap tubuh ketika berlari Anda juga harus memperhatikan sikap tubuh Anda ketika berlari.
Condongkan tubuh Anda ke depan dengan kaki menolak sekuat tenaga. Dengan
mencondongkan tubuh ke depan akan membuat energi Anda tidak terkuras banyak dan
posisi Anda akan terasa nyaman. Langkahkan kaki dengan lebar dan tangan Anda digerakkan
ke arah dagu. Gerakkan kaki Anda dengan cepat dan kecepatan yang meningkat. Selain itu
penting untuk menjaga tubuh Anda tetap rileks dan tidak tegang.
2. Gerakan berjalan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu sebagai berikut.
a) Berjalan ke depan
b) Berjalan ke samping
c) Latihan jalan mengarah pada lomba jalan cepat
3. Lempar
Alat yang digunakan pada latihan ini bisa berupa bola kasti, bola tenis, atau bola plastik.
Sikap yang benar ketika melakukan lemparan adalah dengan berdiri tegak. Kemudian kaki
kiri agak ke depan dan kaki kanan di belakang. Bola dipegang tangan kanan di belakang
telinga dengan siku ditekuk. Pandangan ke arah sasaran yang dituju.
4. Lompat
a) Melompat tanpa awalan
b) Tolakan dengan satu kaki
c) Melompat dengan awalan Melompat dengan awalan mengacu pada lompat jauh.
E. Peraturan Pertandingan
1. Peraturan pertandingan umum
a) Peraturan lomba
1) Peraturan perlombaan yang akan digunakan adalah peraturan perlombaan
Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang diadopsi dari peraturan organisasi
atletik tingkat Internasional yaitu IAAF
b) Panitia pelaksana
1) Jika dilaksanakan oleh provinsi, maka perlombaan dilaksanakan oleh Pengurus
Provinsi yang bertanggung jawab terhadap PB. PASI.
2) Hakim, wasit, dan juri yang bertugas telah mendapat rekomendasi dari Pengurus
Besar PASI. Keputusan hakim adalah mutlak dan bersifat independent.
3) Semua wasit juri harus mempunya sertifikat wasit juri tingkat nasional.
c) Pakaian dan Sepatu
1) Pakaian perlombaan/seragam harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
merupakan seragam resmi dari daerah yang bersangkutan.
2) Peserta diwajibkan memakai pakaian yang bersih dan sopan, dengan potongan
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu/tidak menimbulkan keberatan-
keberatan. Pakaian perlombaan harus dibuat dari bahan yang tidak tembus
pandang/tidak transparan, sekalipun dalam keadaan basah.
3) Pakaian dan tas yang menggunakan tanda-tanda reklame yang tidak sesuai dengan
ketentuan IAAF, tidak dibenarkan/dibawa ke dalam arena perlombaan.
4) Seluruh peserta menggunakan sepatu olahraga, bagi yang menggunakan sepatu
spikes, panjang paku spikes tidak boleh lebih dari 9 mm.
2. Peraturan pertandingan khusus
a) Peserta
1) Perorangan putra dan putri
2) Bukan peraih medali Popnas/Kejuaraan
3) Bukan peserta kejuaraan tingkat Internasional
4) Bukan peserta binaan PPLP
5) Peserta kelahiran 1 Januari tahun 1999
b) Peralatan
Semua peralatan yang akan digunakan adalah sesuai dengan standar PASI yang diadopsi
dari IAAF technical handbook.
3. Peraturan pertandingan nomor cabor
a) Nomor-nomor perlombaan atletik merupakan nomor lepas, dibagi dalam:
1) Nomor Lintasan:
2) Lari 100 m, 200 m, 400m, 800 m, 1500 m,5000,10.000 m dan estafet
b) Nomor Lapangan:
1) Lompat tinggi
2) Lompat Jauh
3) Lompat jangkit
4) Lompat galah
5) Lempar cakram
6) Lempar Lembing
7) Lontar martil

4. Peraturan peserta pertandingan


Pemanggilan peserta untuk memasuki arena perlombaan akan dilakukan dari tempat roll
call
pembagian waktu pemanggilan peserta untuk setiap nomor lomba adalah sebagai berikut.

Untuk seluruh nomor lintasan, pemanggilan pertama peserta dilaksanakan 30 menit


sebelum nomor perlombaan ini dimulai dan pemanggilan terakhir 20 menit sebelum
dimulai. Selanjutnya 10 menit sebelum perlombaan dimulai para peserta masuk ke arena
perlombaan.

Untuk nomor lompat dan lempar, pemanggilan pertama dilaksanakan 45 menit sebelum
perlombaan dimulai dan pemanggilan terakhir 25 menit sebelum perlombaan. Selanjutnya
peserta di bawa masuk ke arena perlombaan 15 menit sebelum perlombaan.

5. Roll call untuk peserta


Tempat roll call berada di sekitar Stadion Atletik. Bila nama peserta dipanggil oleh panitia
pelaksana lomba, mereka diharapkan menunjukkan kartu identitas peserta, nomor dada,
sepatu perlombaan /spikes, tas lapangan kepada panitia/petugas roll call.

Nomor dada, tiap-tiap peserta diharuskan menggunakan 2 (dua) buah nomor dada yang
masing-masing satu pasang dipakai di dada dan di punggung. Nomor tidak diperkenankan di
lipat-lipat.

Para Official, pelatih dan pendamping tidak diperkenankan men dampingi pesertanya masuk
ke dalam lapangan/lintasan.
Keterangan :
a) Panggilan I peserta/pelatih diharuskan membubuhkan tanda (V) di depan nama peserta
sebagai tanda hadir.
b) Panggilan II peserta diharuskan masuk ruangan roll call
c) Mereka diharuskan hadir tepat waktu sesuai jadwal.
6. Peraturan pertandingan
a) Cara Memperkenalkan Peserta di Lapangan
Bila atlet disebutkan namanya oleh penyiar (Announcer) diharapkan untuk maju
selangkah sambil melambaikan tangannya kepada penonton.
b) Protes
Protes yang menyangkut keabsahan peserta harus diselesaikan sebelum perlombaan
dimulai dan diselesaikan melalui panitia keabsahan peserta. Protes menyangkut suatu
hasil perlombaan dapat diajukan dalam waktu 30secara resmi oleh panitia pelaksana
lomba.

Setiap protes tingkat pertama dapat disampaikan secara lisan oleh peserta yang
bersangkutan atas nama peserta tersebut kepada wasit. Kemudian wasit akan
mempertimbangkan dengan disertai bukti-bukti yang cukup dan diangap perlu untuk
mengambil keputusan atau akan meneruskannya kepada panitia hakim.

Apabila keputusan wasit atas protes yang baru diajukan ternyata tidak diterima oleh
pihak yang mengajukan protes, si pengaju protes dapat naik banding kepada dewan
hakim. Besarnya uang protes ditetapkan 100$ US (Seratus Dollar) atau sesuai dengan
jumlah itu.
F. Penentuan lintasan dan nomor lapangan
1) Penentuan Lintasan :
Penentuan Lintasan dan urutan giliran peserta perlombaan dicantumkan dalam buku
program yang ditentukan dengan undian oleh panitia pelaksana, sesuai dengan ketentuan
pasal 141 peraturan IAAF.
Penentuan urutan lintasan nomor lari untuk babak selanjutnya dilaksanakan oleh panitia
pelaksana.
2) Penentuan Nomor Lapangan
Setiap peserta berhak melakukan lompatan/tolakan percobaan sebanyak dua kali yang
pelaksanaannya akan diatur secara bergiliran oleh panitia pelaksana.
Dalam nomor lompat jauh, tolak peluru dan lempar lembing setiap siswa berhak
melompat/menolak 5 kali, 3 kali babak penyisihan dilanjutkan 3 kali babak final, dan
pemenangnya akan ditentukan dari hasil yang terjauh.
G. Lapangan dan Lintasan
Lari Jalan

 Jarak lintasan lari gawang

 Lari estafet

 Lari halang rintang


 Lontar martil Tolak Peluru

 Lempar cakram
 Lempar lembing

 Lompat galah

 Lompat jangkit
 Lompat jauh

 Lompat tinggi
H. Perwasitan
1. Lari dan Jalan
a) Pencatat Waktu (timer)
Dengan sebuah stopwatch, wasit timer memulai perhitungan saat lengan dan bendera
start (atau semacam balok lurus sebagai substitusi bendera start) lurus ke atas beserta
aba-aba “yak!”.
b) Juri Start (starter)
Panitia yang berdiri di depan para pelari dan bertugas memberangkatkan pelari dengan
sinyal bendera start. Lengannya, dan tentunya tiang benderanya, membentuk sudut 90˚
saat “Bersedia”; diantara sudut siku-siku dan sudut lurus saat “Siap”; dan lurus ke atas
saat “Yak!”, dimana seluruh pelari sudah diperbolehkan untuk melangkah maju dan juri
waktu memulai perhitungannya.
c) Pembantu Start (recall start)
Panitia yang mengecek atau mengabsen para pelari, serta mengoreksi posisi para pelari
sebelum dimulai perlombaan agar tidak terjadi kesalahan pada awal perlombaan.
d) Pengawas Lintasan (chief track)
Petugas yang berdiri pada tempat tertentu dan bertugas mengawasi pelari apabila
melakukan kesalahan dan pelanggaran.

Petugas yang berdiri pada tempat tertentu dan bertugas mengawasi pelari apabila
melakukan kesalahan dan pelanggaran.
Dalam lomba lari jarak pendek resmi, posisi pengawas lintasan dibagi menjadi 5 posisi:
1) Pengawas lintasan (Chief Track)
Mengawasi lintasan yang akan digunakan untuk perlombaan.
2) Pengawas lomba (Chief Walk)
Mengawasi saat jalannya perlombaan pada lintasan yang digunakan.
3) Juri Hakim / Kepala wasit (Chief Umpire)
Bertugas sebagai penengah atau pemutus keputusan terhadap pelanggaran
yang terjadi saat jalannya perlombaan.
4) Juri waktu (Chief Time)
Bertugas mencatat waktu hasil dari pelari yang telah memasuki finish lomba lari.
5) Juri Foto (Chief Photo)
Mendokumentasikan gambar-gambar jalannya perlombaan dan pelari yang
akan melewati garis finish sebagai bukti dari hasil perlombaan.
e) Juri Kedatangan
Petugas yang mencatat kedatangan pelari yang pertama. Biasanya posisi ini terdiri dari
beberapa orang, yang masing-masing dipertanggungjawabkan untuk mencatat
kedatangan salah satu pelari.Tugas mereka tidak mewajibkan pencatatan waktu, tetapi
untuk memastikan bahwa antara juri kedatangan dan juri waktu tidak ada yang salah
menghitung atau melihat siapa pemenang lombanya. Lintasan dalam sebuah lomba lari
atletik berjumlah 4-7 lintasan, dan untuk 1 lintasan maksimal ditugaskan 3 orang timer.
f) Juri Pencatat Hasil.
2. Lompat
a) Juri Hakim
Juri Hakim bertugas sebagai penengah atau pemutus keputusan terhadap pelanggaran
yang terjadi dalam perlombaan Lompat Jauh.
b) Juri Pengukur
Juri Pengukur bertugas mengukur hasil jarak atau jauhnya lompatan setiap peserta yang
telah melakukan lompatan.
c) Juri Pencatat
Juri Pencatat bertugas mencatat hasil maksimal yang diperoleh setiap peserta
d) Wasit 1
Wasit satu bertugas mengawasi setiap peserta sebelum melakukan perlombaan.
e) Wasit 2
Wasit dua bertugas mengawasi setiap peserta yang akan melakukan lompatan.
3. Lempar
a) Juri 1
Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran pada
saat pelempar berputar, seperti di belakang lingkaran lempar.
b) Juri 2
Mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran, seperti pada saat benda sedang
dilepaskan dari tangan pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara
(megaphone) untuk memberitahukan pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang
bendera isyarat bahwa suatu lemparan tersebut sah atau tidak.
c) Juri 3
Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada saat setelah
ditempatkannya bendera sebagai pertanda tempat jatuhnya benda.
d) Juri 4 dan Juri 5
Bertugas untuk melihat dan mengamati tempat jatuhnya benda pertama (terdekat).
Bagi peserta yang kidal, tentu posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan
dengan keadaan.
I. Atlet
1. Atlet lari
a) Purnomo
Purnomo merupakan atlet lari Indon. Ia merupakan atlet lari Indonesia berbakat yang
pernah menjadi satu-satunya wakil dari benua Asia pada olimpiade tahun 1984.
Pada tahun 1984, Purnomo menjadi juara pada olimpiade Asia terbuka yang diadakan di
Thailand. Ia juga berhasil masuk semifinal 60m dan 200m kejuaraan dunia Atletik
Gelanggang Tertutup di paris pada tahun 1985. Pada lari 100m, catatan waktu
terbaiknya adalah 10.29 detik.
b) Mardi Lestari

Afdiharto Mardi Lestari merupakan atlet lari Indonesia kelahiran Binjai 1 Juli 1968. Ia
dikenal juga sebagai manusia tercepat se Asia karena berhasil masuk semifinal
Olimpiade Seoul 1988.
Ia berhasil mengalahkan rekor lari Purnomo yaitu 10.20 detik. Rekor ini berhasil
bertahan sampai 20 tahun sebelum akhirnya dikalahkan oleh Suryo Agung Wibowo pada
tahun 2009 dengan waktu 10.17 detik. Rekor Mardi Lestari pada lari jarak 200m adalah
21.47 detik.
c) Suryo Agung Wibowo

Ia dikenal sebagai manusia tercepat se Asia Tenggara karena pada SEA Games 2009
berhasil mencetak rekor dengan catatan waktu 10.17 detik.
Suryo juga berhasil mendapat medali emas di nomor lari 200m pada SEA Games 2007
dan medali perak di nomor estafet 4 x 100m
d) Dedeh Erawati

Dedeh Erawati lahir pada tanggal 25 Mei 1979, ia merupakan satu-satunya atlet lari
Indonesia yang diundang pada seri kejuaraan Atletik Grand Prix Asia sejak tahun 2006
sampai 2011.
Prestasi terakhirnya ialah mencetak rekor nasional pada ASEAN Games 2010 di
Guangzhou, China dengan catatan waktu 13.20 detik.
e) Irene Joseph

Irene Joseph merupakan atlet lari andalan Indonesia yang pernah merebut medali
perunggu pada ajang SEA Games Thailand tahun 2007 dengan catatan waktu 11.77
detik. Irene Joseph juga memiliki rekor nasional lari jarak pendek dengan catatan waktu
12.04 detik. Sayangnya karir wanita asal ambon ini terus menurun karena seringnya
mendapat cidera.
f) Triyaningsih

Dia berhasil mencapai garis finish dalam waktu 16 menit 18 detik dan mendapatkan
medali emas pada lomba lari 5000 meter dalam ajang SEA Games 2015.
g) Agus Prayoga
Agus Prayogo berhasil mencapai garis finish dalam waktu 14 menit 15 detik dan
mendapatkan medali perak pada lomba lari 5000 meter dalam ajang SEA Games 2015.
Catatan waktunya 11 detik lebih.
h) Ririn Budiarti

Rini Budiarti berhasil menjadi runner up dan mendapat mendali perak pada lomba lari
5000 meter dalam ajang SEA Games 2015
i) Muhammad Zohri

Dalam nomor lari 100 meter, Zohri mengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat,
Anthony Schwartz dan Eric Harrison, dengan mencatatkan waktu 10,18 detik. Adapun
kedua pesaingnya itu mencatat waktu 10,22 detik
j) Mohammad Sarengat

Mohammad Sarengat lahir di Banyumas, 28 Oktober 1939. Ia merupakan atlet lari


pertama yang meraih medali emas untuk Indonesia di ajang Asian Games 1962. Bahkan,
ia juga mencetak rekor menjadi pelari tercepat di Asia Tenggara untuk lari 100 meter
dan terus dipertahankan selama 25 tahun.
2. Atlet Lompat
a) Maria Natalia Londa

Maria Natalia Londa (lahir di Denpasar, 29 Oktober 1990 adalah atlet trek dan lapangan
Indonesia yang berkompetisi dalam cabang lompat jauh dan lompat jangkit. Ia mewakili
Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Atletik tahun 2007 dan telah tampil sekali dalam Asian
Games(2014). Ia meraih medali emas dalam Asian Games 2014 lewat cabang lompat
jauh, serta dua medali emas dalam SEA Games 2015.
b) Sapwaturrahman

Sapwaturrahman tampil di nomor lompat jauh putra. Atlet berusia 24 tahun ini naik
podium ketiga setelah melakukan lompatan sejauh 8,09 meter, yang menjadi rekor
pribadi. Sapwaturrahman (lahir 13 Mei 1994) adalah atlet atletik Indonesia. Dia
berkompetisi dalam acara 100 meter di Kejuaraan Dunia 2013 di Atletik.
c) Bùi Thị Thu Thảo

Bùi Thị Thu Thảo (lahir 29 April 1992) adalah seorang atlet Vietnam yang
mengkhususkan diri dalam lompat jauh. [2] Dia memenangkan medali emas di
Kejuaraan Asia 2017 dan perak di Asian Games 2014.
d) Rizky Ghusyafa Pratama

Rizky Ghusyafa Pratama mendapat perunggu sebagai pemegang posisi bontot di nomor
lompat tinggi putra 18th Asian Games Invitation Tournament.
e) Idan Fauzan Richsan

Idan memecahkan rekor dalam kategori senior. Ia bahkan memecahkan rekor nasional
setelah melakukan loncatan pada kesempatan kedua setinggi 5,20 m, yang bertahan
sejak 2002. Idan sudah menekuni atletik cabang lompat galah selama 4 tahun. Bermula
dari mengikuti O2SN saat duduk kelas 5 Sekolah Dasar, Idan ikut seleksi hingga tingkat
Provinsi Jawa Barat. Ia mulai latihan dari lari pendek, lari jauh 100 meter gawang dan
400 meter gawang sudah ia tekuni. Sejak saat itu, ia berhasil mengikuti Pelatnas di
Jakarta.
f) China Yaoguang Zhang

Atlet lompat jauh asal China Yaoguang Zhang berhasil meraih medali emas dalam Test
Event Asian Games yang dihelat di Jakarta, Senin (12/2/2018).
3. Atlet Lempar
a) Atinna Nurkamila

Atinna Nurkamila lahir 18 November 1998. Atinna Nurkamila berhasil mencapai jarak
42.52 meter sekaligus mencatatkan dirinya sebagai pendulang medali emas di nomor
lempar lembing putri Asean Schools Games 2016 di Main Stadium Sport Complex.
Catatan jarak lemparan ini sekaligus memecahkan rekornya sendiri yang sebelumnya
41.10 meter di Kejurnas Junior 2016.
b) Hermanto

Atlet asal Jawa Timur, Hermanto, memecahkan rekor nasional di final nomor lempar
cakram pada Kejuaraan Nasional Atletik 2011 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat
(1/7). Hermanto (24) melempar sejauh 52,95 meter dan merebut medali emas.
c) Ehsan hadadi

Juara Junior Asia 2004, ia memenangkan medali emas di Kejuaraan Dunia Junior 2004 di
Grosseto, menjadi orang Iran pertama yang memenangkan medali di setiap kompetisi
atletik global. Pada tahun 2005 ia memenangkan Kejuaraan Asia di Incheon dengan
lemparan 65,25 meter. Pada bulan Desember 2006, ia menambahkan medali emas lain
untuk rekornya, memenangkan gelar di Asian Games 2006 di Doha, Qatar. [3] Pada
tahun 2007, ia memenangkan Kejuaraan Asia di Amman dan mempertahankan gelarnya.
d) Gerd kanter

Gerd Kanter (lahir 6 Mei 1979) adalah pelempar cakram Estonia. Dia adalah Juara Dunia
2007 dalam acara tersebut dan memenangkan medali emas di Olimpiade Musim Panas
2008, dan perunggu di London 2012. Pelempar terbaik pribadinya 73,38 m adalah rekor
Estonia dan tanda terbaik ketiga sepanjang masa.
e) Hendro Yap

Atlet jalan cepat, Hendro Yap, menunjukkan medali emas nomor jalan cepat 20 km
putra SEA Games XXIX di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 22 Agustus
2017.
f) Miguel Lopez

Atlet Spanyol Miguel Lopez meraih medali emas dalam kejuraan dunia atletik di Beijing,
Tiongkok untuk nomor jalan cepat putra 20 kilometer dengan mengalahkan Wang Zhen
pada Sabtu waktu setempat.

Anda mungkin juga menyukai