Laporan Praktikum Koperasi Dan Kemitraan PDF
Laporan Praktikum Koperasi Dan Kemitraan PDF
Disusun oleh :
i
LAPORAN PRAKTIKUM KOPERASI DAN KEMITRAAN AGRIBISNIS
DI KOPERASI UNIT DESA (KUD) BATU DAN
CV. MILKINDO BERKA ABADI
BIDANG KAJIAN MANAJEMEN
KABUPATEN MALANG
PROVINSI JAWA TIMUR
ii
iii
INTISARI
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Laporan Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini.
Laporan Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Koperasi dan Kemitraan Agribisnis. Penulis
menyadari bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan membimbing
dalam penyusunan laporan ini hingga selesai. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Dosen Koperasi dan Kemitraan Agribisnis yang telah membimbing dan
mengarahkan kami dalam kuliah.
4. Segenap Manajer dan Karyawan Koperasi Peternakan Bandung Selatan.
5. Segenap Co-Assisten yang telah membimbing kami baik dalam praktikum
maupun dalam penyusunan laporan ini.
6. Orang tua yang telah mendukung terselesaikannya laporan ini.
7. Teman-teman semua yang turut membantu penyusunan laporan ini.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dan semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Penyusun
iv
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
INTISARI............................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
I.PENDAHULUAN ............................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.
B. Permasalahan................................................................................................. 2
C. Tujuan dan Kegunaan ................................................................................... 2
II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ..... Error! Bookmark not
defined.
A. Tinjauan Pustaka ......................................... Error! Bookmark not defined.
B. Kerangka Teori ........................................................................................... 15
III.METODOLOGI ............................................................................................... 16
A. Metode Dasar .............................................................................................. 16
B. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 16
C. Metode Analisis Data .................................................................................. 17
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 19
A. Kondisi Umum Koperasi dan Perusahaan Kemitraan Agribisnis ............... 19
1.Kondisi Umum KUD BATU ............................................................... 19
2.Kondisi Umum CV. MILKINDO BERKA ABADI ............................ 21
B. Kondisi Bidang Kajian ................................................................................ 22
1.Kondisi Manajemen KUD BATU ....................................................... 22
2.Kondisi Manajemen CV. MILKINDO BERKA ABADI .................... 28
C. Hubungan Kemitraan antara Koperasi dan Mitranya................................. 42
1.Hubungan Kemitraan antara KUD dan mitranya................................. 42
2.Hubungan Kemitraan antara CV. MILKINDO dan mitranya ............. 44
V.KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 45
A. Kesimpulan ................................................................................................. 45
v
vi
B.Saran ........................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
vii
DAFTAR TABEL
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Permasalahan
Keberlangsungan koperasi memiliki berbagai macam kondisi. Baik di
luar koperasi maupun di dalam koperasi. Ada delapan permasalahan
koperasi yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi umum KUD Batu dan CV. Milkindo Berka Abadi ?
2. Bagaimana hubungan kemitraan koperasi dengan usaha kecil lainnya ?
3. Bagaimana keanggotaan dari KUD Batu dan CV. Milkindo Berka
Abadi ?
4. Bagaimana kondisi mengenai usaha yang dikelola oleh KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi ?
5. Bagaimana permodalan dalam KUD Batu dan CV. Milkindo Berka
Abadi ?
6. Bagaimana struktur organisasi dalam keberjalanannya KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi ?
7. Bagaimana manajemen dari seluruh kegiatan KUD Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi ?
8. Bagaimana sistem informasi manajemen dari KUD Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi ?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum Koperasi dan Kemitraan
ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi umum KUD Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi.
b. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan kemitraan KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi.
c. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi keanggotaan KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi.
d. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi usaha KUD Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi.
3
A. Tinjauan Pustaka
1. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha (UU No. 25 Tahun 1992). Sebagai
badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan
dan prisnsip ekonomi yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi
sistem yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi sebagai badan
usaha juga berarti merupakan kombinasi dari manusia, aset-aset fisik dan
non-fisik, informasi dan teknologi. Karena itu, koperasi harus dapat
menghasilkan keuntungan dalam mengembangkan organisasi dan
usahanya (Sitio dan Tamba, 2007).
Pengembangan koperasi yang efektif dan optimal akan berdampak
pada kemajuan dan keberhasilan suatu koperasi dalam mencapai
tujuannya, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya secara
khusus dan masyarakat secara umum. Keberhasilan suatu koperasi juga
tidak terlepas dari peran serta anggotaanggotanya. Bagi koperasi, anggota
adalah asset atau kekayaan sumber daya manusia yang sangat penting.
Selain berperan sebagai anggota koperasi, para anggota juga berperan
sebagai pemilik koperasi yang sangat berpotensi dalam mengembangkan
usaha koperasi dan mengawasi jalannya kegiatan perkoperasian secara
bersama-sama atas dasar azas kekeluargaan dalam mencapai tujuan
bersama (Ketut et al., 2013).
Bangun kelembagaan koperasi merupakan lembaga yang tepat
untuk menjawab persoalan ketahanan pangan di Indonesia, mengingat
entitas tersebut berciri sebagai asosiasi (perkumpulan orang/petani),
badan usaha dan juga sebagai suatu gerakan (untuk melawan penindasan
ekonomi dan ketidakadilan sistem pasar). Sejarah koperasi di Indonesia
memang penuh dengan romantika sebagai akibat “terlampau kuatnya”
dukungan pemerintah dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga
5
6
dengan mengarahkan segala tenaga agar bertambah maju, baik dari segi
kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang sudah di tetapkan.
Perkembangan usaha memiliki peran penting di dalam kemajuan koperasi
serta memberi wawasan bagi anggota untuk menumbuhkan atau
mengembangkan ide bagi jenis-jenis usaha untuk memenuhi keinginan
atau kebutuhan bagi para anggota di masa yang akan datang. Sehingga
pada akhirnya kesejahteraan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat terpenuhi (Naning, 2010).
Volume usaha koperasi yang dijalankan akan sangat berpengaruh
terhadap pendapatan, karena usaha yang dikelola koperasi merupakan
salah satu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggota yang
diharapkan menjadi sumber keuntungan bagi koperasi. Penciptakan
volume usaha koperasi dapat terlaksana apabila pada koperasi tersebut
tersedia modal yang mencukupi, baik yang berasal dari simpanan anggota
maupun modal dari luar (hutang). Besarnya modal yang ada pada koperasi
juga akan berpengaruh terhadap volume usaha koperasi. Kegiatan usaha
ini tentu diharapkan menjadi sumber keuntungan bagi koperasi. Kegiatan
ekonomi koperasi pada dasarnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha
koperasi tersebut. Kegiatan atau usaha yang dilakuka koperasi bisa
memberikan manfaat yang besar terutama bagi anggota koperasi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kegiatan atau usaha yang
dilakukan tersebut dapat dilihat dari besarnya volume usaha yang akan
berpengaruh terhadap perolehan laba atau sisa hasil usaha koperasi. Usaha
koperasi yang dikelola secara baik akan menghasilkan laju pertumbuhan
usaha yang baik pula. Semakin berkembang besar usaha suatu koperasi
tentunya akan mengakibatkan volume usahanya juga akan meningkat
(Maulana, 2012).
5. Permodalan
Modal adalah sejumlah uang yang digunakan oleh koperasi untuk
menjalankan kegiatan usahanya. Modal merupakan hal yang sangat
penting bagi perkembangan koperasi karena modal merupakan roda
10
6. Organisasi
Perangkat organisasi koperasi terdiri dari : a) Rapat Anggota, b)
pengurus dan c) pengawas. Rapat Anggota merupakan kekuasaan
tertinggi dalam koperasi, dan sebagai simbul dekokrasi karena keputusan
rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat,
dan apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah maka
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Rapat
anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun dan merupakan
forum untuk menegaskan pertanggungjawaban pengurus diselenggarakan
paling lambat enam bulan setelah tutup buku. Pengurus adalah perangkat
organisasi yang bertuga suntuk ; a) Mengelola koperasi dan usahanya, b)
Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi, c) Menyelenggarakan rapat anggota, d) Mengajukan laporan
keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas, e)
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara rutin, f)
Memelihara daftar buku anggota dan pengurus, g) Mewakili koperasi di
luar maupun di dalam pengadilan, h) Memutuskan penerimaan dan
penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar, serta i) Melakukan tindakan dan upaya bagi
kepentingan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan
rapat anggota. Dalam rangka pengawalan atau pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi, maka perlu peran
perangkat pengawas harus membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya, untuk itu pengawas berwenang meneliti catatan yang ada
pada koperasi serta mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
(Inaryu,2016).
Budaya organisasi adalah perekat bagi setiap organisasi. Tanpa
keberadaan budaya organisasi, maka sebuah organisasi akan mengalami
proses pertumbuhan dan pemekaran tetapi tanpa diimbangi oleh integrasi
dan reintegrasi. Oleh karena itu tantangan dari setiap organisasi adalah
pertama, memahami arti penting keberadaan budaya organisasi; kedua,
12
A. Metode Dasar
Metode dasar yang digunakan pada laporan ini adalah depkritif
analitis yaitu memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang dan bertitik tolak pada data yang dikumpulkan dalam konteks teori-
teori yang ada dari hasil penelitian. Teknik penentuan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling dan proporsional sampling dimana penelitian ini
dilakukan pada seluruh populasi, tapi terfokus pada target. Purposive
sampling artinya bahwa penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-
kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Lokasi penelitian dilaksanakan di Batu, Malang, Jawa Timur
dengan koperasi yang dipilih yaitu Koperasi Unit Desa Susu Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi, hal ini dikarenakan koperasi tersebut dianggap
memilki manajemen yang sudah berjalan dengan baik dan koperasi ini juga
dianggap mampu dalam membawa kopXerasi tersebut menuju keberhasilan
baik tujuan sendiri maupun tujuan bersama dengan mitranya.
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan
bercakap-cakap secara tatap muka. Kelebihan metode wawancara adalah
peneliti bisa menggali informasi tentang topik penelitian secara mendalam,
16
17
3. Metode Pencatatan
Metode pencatatan sering disebut juga metode kuisioner, sehingga
data yang sudah didapat dari hasil wawancara dan tertuang dalam
kuisioner ialah sebagai data yang sudah tercatat dan akan segera
diarsipkan. Pencatatan data dari hasil wawancara atau kuisioner ini harus
dilakukan demi menjaga ke-valid-an data yang akan diamati dan diteliti.
S
Keterangan Pria Wanita Jumlah
u Akhir tahun
2.030 orang 389 orang 2.419 orang
m 2015
Masuk 49 orang 10 orang 59 orang
b Keluar 5 orang 0 5 orang
e Akhir tahun
2.074 orang 399 orang 2.473 orang
2016
r
: Data Sekunder
Tabel 4.1 Keanggtoaan KUD Batu
Berikut adalah kepengurusan KUD Batu untuk periode tahun
2013 sampai dengan tahun 2017:
a. Ketua : Drs. H. Ismail Hasan, MM.
b. Sekretaris : H. M. Yusuf Joko Lesmono
c. Bendahara : Hj. Wiwik Zulaikha, SE
d. Pengawas : H. M. Sholikan Arif (2014 sampai dengan 2016)
Waris (2014 sampai dengan 2016)
e. Koordinator wilayah :
1) Wilayah Kecamatan Batu : H. Misdi
2) Wilayah Kecamatan Junrejo : H. M. N. Sunarso
3) Wilayah Kecamatan Bumiaji : Riaji
f. Kelompok anggota :
1) Kecamatan Batu : 11 orang Ketua Kelompok Peternak
20
berdiri di atas lahan seluas 1500 m2. Seiring dengan perkembangan dan
perluasan perusahaan, jumlah sapi perah berkembang menjadi 70 ekor di
akhir tahun 1997. Tahun 2005 jumlah sapi perah bertambah menjadi 200
ekor. Semakin bertambahnya populasi sapi maka H. Abdullah, selaku
pemilik perusahaan memperluas lahan peternakan menjadi kurang lebih 10
Ha yang di atasnya berdiri bangunan kurang lebih 3000 m2 dan gampir 7
Ha merupakan lahan hijauan. Sampai akhir September 2011, jumlah
keseluruhan sapi perah yang ada di perusahaan menjadi 300 ekor dengan
jumlah karyawan menjadi 40 orang.
Visi CV. Milkindo Berka Abadi adalah menjadikan perusahaan
yang berbasis edukasi pertanian dan peternakan yang terintegrasi yang
memiliki keunggulan daya saing dan memberikan sumbangsih bagi
pembangunan pertanian dan peternakan Indonesia. Misi CV. Milkindo
Berka Abadi adalah untuk menghasilkan produk susu dan olahannya yang
berkualitas dalam pasar nasional, memberikan andil dalam pemenuhan
kebutuhan susu nasional dan produk olahannya, menanamkan rasa sayang
dan peduli terhadap alam dan lingkungan hidup, untuk memberikan
wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan hidup dengan
mepelajari penyebab kerusakan dan usaha pengendaliannya, untuk
mendorong kegiatan pengabdian masyarakat, khususnya dalam bidang
pertanian dan peternakan, dan untuk membuka lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar.
Milkindo Berka Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang peternakan sapi perah. Tujuan utama perusahaan ini adalah
memproduksi susu segar yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Arah
pengembangan dari bidang usaha ini adalah melalui dua cara, yaitu:
1. Pengembangan internal, yaitu dengan membangun 3 unit kandang
baru dengan populasi 200 ekor sapi. Penambahan unit baru tersebut,
diharapkan akan mampu menambah jumlah produksi susu dari yang
sekarang rata-rata per hari 1200 liter menjadi 2000 liter per hari.
Pengembangan internal lainnya yaitu dengan membangun instalasi
22
biogas dan industry pengolahan sisa olahan dan limbah yang dijadikan
pupuk organic, yang pemanfaatannya dipergunakan untuk perusahaan
yang bersifat berkesinambungan.
2. Pengembangan eksternal, yaitu dengan menjalin pola kemitraan
(Plasma) dengan masyarakat peternak sapi perah di sekitar
perusahaan, dengan tujuan untuk memperluas jaringan perusahaan
sehingga nantinya dapat menambah jumlah produktivitas susu dan
dapat memberikan nilai lebih bagi peternak sapi perah di sekitar
perusahaan.
Milkindo Berka Abadi berlokasi di Desa Tegalsari, Kecamatan
Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepanya di Jalan Kolonel
Kusno 77 RT 04 RW 03. Area di sekitar peternakan terdapat persawahan
dan beberapa rumah warga. Akses untuk mencapai lokasi perusahaan
dapat dengan mudah dijangkau bahkan dengan menggunakan bus. Akses
jalan desa beraspal memudahkan arus transportasi ke jalan raya yang
berjarak 1 km. jarak perusahaan dengan pusat kota kepanjen hanya 4 km.
B. Kondisi Bidang Kajian
1. Anggota
a. Koperasi UD Batu
Koperasi Unit Desa ”Bebarengan Anggayuh Tentreme Urip”
atau KUD BATUmerupakan salah satu koperasi yang
menggerakkan para peternak sapi perah di daerah Batu untuk
bekerjasama dalam pendistribusian dan pengelolaan susu. KUD
Batu berperan sebagai koperasi para peternak sapi perah, dalam
pelatihan, pendidikan, hingga kerja sama dalam pengolahan susu
dari para peternak sapi perah di daerah sekitarnya. Guna
menjalankan kegiatan usahanya KUD Batu memiliki 8 unit kerja
yaitu Unit Susu Sapi Perah, Unit Pengolahan Susu, Unit Rumah
Susu Ganesha dan Kartini, Unit Rumah Susu Sudiro, Unit Pakan
Ternak (Sapronak), Unit Lebah, Unit Waserda, dan Unit Simpan
23
hari ke unit penampungan. Dalam unit ini susu sapi dari setiap
anggota ditampung.
a) Tempat Pengolahan Susu
Pembenaan tempat pengolahan susu di MT Beji
merupakan pekerjaan yang harus dilaksanakan karena
berkaitan dengan persyaratan utama badan POM RI.
Disamping mengadakan pembenahan juga wajib
menerapkan SOP (Standar Operating Procedurs) bagi
petugas maupun siapa saja yang berkepentingan masuk ke
ruang pengolahan susu guna menjaga agar tetap higienis.
1) Kantor unit susu dan sapronak
Januari 2017 Unit Susu dan Unnit Sapronak
berkantor di gedung ex Puskeswan Dinas Pertanian
Kota Batu di komplek MT Beji.
2) Susu Pasteurisasi
- Kerjasama dengan pihak swasta di Bali tetap
berjalan
- Melayani penjualan susu pasteurisasi dalam
kemasan cup ke sd/mi dan SMP/MTs se Kota Batu (
Program Pemerintah Kota Batu).
3) Produksi Susu Sapi Perah
Produksi susu sapi perah KUD Batu pada tahun
2015 bisa mencapai 5.440.842,5 liter dan meningkat
pada tahun 2016 sebesar 5.728.460,5 liter.
2) Unit Pengolahan Susu
Dalam unit ini susu yang telah ditampung pada unit
penampungan akan diolah menjadi susu pasteurisasi dan susu
kemasan untuk segera dipasarkan ke unit-unit dengan cara
penjualan kredit, maka unit ini berhubungan dengan unit KPPS
dan unit Batu Resto.
27
c. Keuangan
1) Mencatat penerimaan dan pengeluaran keuangan yang harus
disertai atau dilengkapi dengan kwitansi, nota, dan tanda
setoran yang sudah diberi paraf oleh petugas yang bertanggung
jawab.
2) Membuat laporan harian penjualan pengiriman susu kepada pt.
Nestle indonesia
3) Membuat laporan bulanan tentang daftar gaji, pembayaran
pajak,dll.
4) Menyetor dan mengambil uang di bank
5) Bertanggungjawab atas kebenaran dan kesesuain laporn
keuangan
d. Sekertaris
1) Menyiapkan Agenda Rapat Pimpinan.
2) Menyiapkan segala berkas-berkas keperluan manager.
3) Melakukan pencatatan semua hal mengeenail sapi.
4) Membuat laporan keuangan harian, bulanan, maupun tahunan
5) Melakukan aktivitas surat menyurat yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perushaan.
e. Farm
1) Inseminaor dan kesehatan hewan
a) Menjaga, merawat dan mengobati sapi baik induk maupun
nak sapi terhadap segala penyakit
b) Bertanggung jawab atas prosees kelahiran sapi.
c) Melakukan pencatatan terhadap pemakaian obat-obatan
dan lat kesehatan
d) Melakukan pengamatan birahi
e) Melakukan inseminasi
f) Melakukan pencatatan setiap melakukan tindakan
inseminasi
37
f. Produksi
1) Mengelola segala yang berhubungan dengan sapi, domba
maupun hasil peternakan
2) Mengelola proses pembuatan susu.
3) Mencatat segala pemerahan susu.
g. Wisata.
1) Mengelola segala tempat rekreasi.
2) Mengembangkan kegiatan wisata yang dipadukan dengan
materi edukasi berbasis.
5. Manajemen
a. Koperasi UD Batu
Sistem manajemen yang digunakan di KUD Batu
mengarah kepada manajemen partisipatif. Manajemen ini
memiliki landasan kebersamaan dan keterbukaan, sehingga setiap
anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan
(kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota
biasa) memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi
koperasi. Sistem manajemen yang demikian diharapkan mampu
menjadikan koperasi dapat dikelola dengan baik.
Manajemen koperasi di KUD Batu dapat dipandang dari
tiga sudut pandang yaitu organisasi, proses, dan gaya. Manajemen
koperasi dari sudut pandang organisasi pada prinsipnya terbentuk
dari tiga unsur, yaitu anggota, pengurus, dan karyawan. Hal ini
dapat dilihat dari struktur atau alat perlengkapan organisasi yang
sepintas sama dengan koperasi pada umumnya, yaitu Rapat
Anggota, Pengurus, Pengawas, dan sudah dilengkapi dengan
adanya Manajer. Fungsi organisasi dan fungsi manajemen juga
dibedakan. Sebagai contoh, apabila akan dibentuk suatu
kebijakan, maka akan diadakan rapat antara pengurus, setelah
39
masalah, selalu ada masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam setiap
kegiatannya. Kemitraan merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk menjawab permasalahan tersebut. Usaha koperasi susu yang
dijalankan oleh koperasi Susu Batu ini tidak menjalin kemitraan dengan
CV. Milkindo Berka Abadi meskipun sama-sama bergerak dalam
bidang susu. Kerjasama yang dijalin oleh KUD Batu diantaranya
dengan pemerintah daerah dalam gerakan minum susu, outlet-outlet
yang ada di Malang, Giant sekitar Malang, dan juga melakukan
distribusi susu ke Bali. Berdasarkan hasil dari praktikum di Koperasi
Susu Batu terjadi kemitraan antara publik dan privat. Sektor publik
disini adalah masyarakat peternak dan privatnya adalah koperasi, yang
saling bekerjasama untuk meningkatkan kualitas dalam proses
pembuatan susu, dan meningkatkan ekonomi peternak sapi perah.
Masyarakat disini sebagai produsen susu yang selanjutnya dikelola oleh
koperasi sebagai penetapan standar agar susu dapat diproses lebih lanjut
untuk siap dipasarkan ke pihak ketiga yaitu pabrik susu Nestle.
Berdasarkan hasil pertanyaan pada saat praktikum bahwa terlihat dalam
kemitraan tersebut cukup berhasil karena dengan adanya kemitraan
tersebut menguntungkan masyarakat dengan KUD Batu, masyarakat
peternak bisa mewujudkan stabilitas perekonomian yang akhirnya
mampu meningkatkan taraf pendidikan dan pembangunan rumah-
rumah dan jalan yang bisa di rasakan oleh seluruh masyarakat, dan bagi
KUD Batu yaitu dapat meningkatkan populasi sapi perah, dapat
meningkatkan jumlah produksi susu dan dapat pemupuk modal yang
ahkirnya dapat meningkatkan pelayanan pada para peternak, namun
dengan demikian ada faktor yang menjadi penghambat dan pendukung
dalam meningkatkan ekonomi peternak sapi perah, Faktor
penghambatnya antara lain manajemen peternakan relatif tradisional,
sulitnya mendapatkan makanan ternak di saat musim kemarau dan para
peternak yang kurang memperhatikan kebersihan kandang, hal ini di
karenakan SDM para peternak yang masih kurang.
44
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum Koperasi dan Kemitraan
Agribisnis antara lain :
1. Kondisi umum dari KUD Batu sendiri yakni merupakan koperasi yang
beranggotakan 2000 lebih orang menurut data 2016. KUD Batu juga
memiliki beberapa orang pengurus dan juga karyawan yang bertugas untuk
mengelola kegiatan yang ada, seperti: Kegiatan rapat-rapat dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan; Pendidikan/penyuluhan kepada anggota peternak
guna peningkatan kualitas susu lewat sarasehan-sarasehan ketua kelompok
maupun anggota; Kegiatan sarasehan tetap dilakukan sebagaimana tahun-
tahun lalu; Pertemuan dilaksanakan satu kali sebulan di masing-masing
kecamatan; Pertemuan rutin 10 hari sekali kelompok anggota peternak tetap
dilaksanakan; Menghadiri rapat-rapat yang diadakan oleh lembaga, instansi,
atau pemerintah, dan lain-lain. Sementara CV. Milkindo Berka Abadi
merupakan badan usaha milik perseorangan yang bergerak di bidang
peternakan sapi perah. CV. Milkindo Berka Abadi juga merupakan
perusahaan peternak sapi perah dan wisata edukasi berbasis pertanian
terpadu yang berada di Kepanjen Malang. Kondisi manajemen di CV.
Milkindo Berka Abadi ini sudah terintegrasi dengan baik karena sudah
adanya manajemen perusahaan yang terorganisir.
2. Hubungan kemitraan KUD Batu dengan usaha kecil lainnya yakni sangat
baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan usaha yang dikelola oleh koperasi
cukup maju pesat melalui bermitra kerja dengan badan usaha kecil lainnya.
3. Kondisi dari keanggotaan dari KUD Batu sendiri terdiri dari 2473 orang
anggota dengan 62 orang pengurus serta ada juga karyawan yang berjumlah
122 orang. Jumlah karywan tersebut terdiri dari 91 pria dan 31 wanita,
sementara kenggotaan dari CV. Milkindo Berka Abadi terdiri atas memiliki
40 karyawan yang diantaranya adalah 17 staf , 15 orang karyawan tetap, dan
8 orang karyawan kontrak
45
46
4. Kondisi usaha dari KUD Batu adalah terdapat beberapa unit usaha yang
dikembangkan, yakni unit susu sapi perah; unit pengolahan susu; Unit KPPS
(Kios Pemasaran Produk Susu); Unit Sapronak (Produksi Pakan Ternak
Baprofeed); Unit Lebah (Produksi Madu); Unit Simpan Pinjam; Unit
Waserda (Toko); Unit Batu Resto. Untuk CV. Milkindo Berka Abadi sendiri
memiliki dua arahan pengembangan dalam bidang usaha, yakni
pengembangan internal dan pengembangan eksternal.
5. Permodalan dalam KUD Batu bersal dari beberapa bidang usaha, yakni unit
susu Sapi Perah, Unit Pengolahan Susu, Unit KPPS dan Unit Resto Batu,
unit Pakan Ternak, (Sapronak), Unit Lebah, Unit Waserda, Unit Simpan
Pinjam. Sumber modal yang diperoleh selain itu yakni berasal dari Bank,
namun hal ini dilakukan apabila total sisa usaha bidang-bidang usaha tidak
mencukupi untuk permodalan koperasi satu tahun kedepan. Untuk CV.
Milkindo Berka Abadi memperoleh modal dari sekutu aktif dan sekutu aktif.
Modal tersebut dialokasikan salah satunya untuk malakukan pengupahan
pada karyawan.
6. Secara global KUD Batu memang telah memiliki struktur organisasi namun
pada bagian-bagian pengkreditan tidak memiliki struktur organisasi secara
tertulis. Selain itu dalam job description yang ada bagian pengkreditan tidak
menjelaskan siapa saja staff dan apa tugas dan wewenang yang ada. Sturktur
organisasi pada CV. Milkindo Berka Abadi sendiri terdiri atas: direktur;
manajer; keungan ; sekretaris; farm; produksi dan wisata.
7. Sistem manajemen yang digunakan di KUD Batu mengarah kepada
manajemen partisipatif, dimana manajemen pada koperasi ini dapat
dipandang dari tiga sudut pandang, yakni organisasi, proses, dan gaya.
Untuk sisitem manajemen pada CV. Milkindo Berka Abadi sendiriterdapat
program kerja yang bersifat on going development dan future development.
Ada 7 point yang terdapat dalam program kerja on going development,
antara lain kandang display, pengolahan susu (open kitchen), biogas, pupuk
organik, tanaman obat keluarga, bercocok tanam padi, dan pembuatan telur
asin.
47
DAFTAR PUSTAKA
Ariska dan Jazman. 2016. Rancangan Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset
Sekolah Menggunakan Teknik Labelling QR Code. J Rekayasa Dan
Manajemen Sistem Informasi. Vol (2):129.
Chalimah, Akhmad Sakhowi. 2014. Implementasi Dual Identity Anggota
Koperasi sebagai Wujud Komitmen Organisasional. Jurnal Dinamika
Manajemen: Universitas Pekalongan
Dedy.2009.Bahas Tuntas 10001 Soal IPS SD.Yogyakarta.Pustaka Widyatama.
Halim, Timotus. 2013 . Evaluasi Manajemen Kualitas Divisi Internal Audit (Studi
Kasus Bank X). Jurnal Bisnis dan Manajemen UNPAD, Vol. 4, No.2, Hal.
9-10.
Hariyani, Iswi et al. 2011. Merger, Konsolidasi, Akuisisi, & Pemisahan
Perusahaan : Cara Cerdas Mengembangkan & Memajukan Perusahaan.
Visimedia: Jakarta Selatan
Heriyono. 2012. Peran Koperasi dlam Pengembangan Perekonomian Rakyat.
Jurnal Ekonomi
Gade, Muhammad. 2015. Teori Akuntansi. Almahira. Jakarta Timur
Kennet dan Jane. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat: Jakarta.
Ketut et al. 2013. Pengaruh Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Partisipasi Anggota Pada Koperasi Serba Usaha (Ksu)
Warga Sejahtera, Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur. Jurnal Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 (1)
Kuswiratmo, Bonifasius Aji. 2016. Memulai Usaha Itu Gampang. Visimedia:
Jakarta Selatan
M. Tohar 2006. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius
Masri, Zainal Arifin H. 2015. Peran Modal dalam Keberhasilan Usaha Koperasi
Teratai Mandiri Kelapa Dua Depok. J Sosio-Eko. Vol (7) 2:156
Maulana.2012.Pengaruh Modal Jumlah Anggota dan Volume Usaha Terhadap
Perolehan SHU Pada Koperasi Gununng Madu Di Lampung Tengah.
J.Riset Akuntansi dan Manajemen Vol 1:1
Melly,Inaryu.2016.Kinerja Koperasi PRIMKOPPOL Resor Gunung Kidul
Moeljono, Dr. Djokosantoso. 2006. Budaya Organisasi dalam Tantangan. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Naning.2010. Perkembangan Modal Dan Usaha Dalam Rangka Meningkatkan
SHU KPRI Bahagia Jaya. J.of faculty and policy Vol 4(1):4
Noviana, Naning Eko .2010. Perkembangan Modal Dan Usaha Dalam Rangka
Meningkatkan SHU KPRI Bahagia Jaya. J.of faculty and policy Vol 4(1):4
Perdana, Adhi Surya. 2014. Pemberdayaan Kelompok Tani Melalui Pasar Lelang
Sebagai Solusi Mewujudkan Kedinamisan Kesejahteraan Petani. Jurnal
Ilmu Pertanian Tropik dan Subtropik Vol. 20 No. 20 Hal. 57
Purnaningsih 2007. Strategi Kemitraan Agribisnis Berkelanjutan. Jurnal
Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia Vol. 1 No. 3
Hal. 393-416
49
LAMPIRAN
51
Foto praktikan sedang tour taman wisata Foto praktikan saat akan memasuki
CV. Milkindo Berka Abadi kandang sapi
Foto saat pemberian pakan sapi Foto salah satu obyek pada taman wisata
CV. Milkindo Berka Abadi