Anda di halaman 1dari 61

i

LAPORAN PRAKTIKUM KOPERASI DAN KEMITRAAN AGRIBISNIS


DI KOPERASI UNIT DESA (KUD) BATU DAN
CV. MILKINDO BERKA ABADI
BIDANG KAJIAN MANAJEMEN
KABUPATEN MALANG
PROPINSI JAWA TIMUR

Disusun oleh :

1. Alifia Fauziah Nurrahma (H0816011)


2. Fidelia Chrisnawati P (H0816055)
3. Hari Yanto (H0816059)
4. Qodri Santina Afi (H0816098)
5. Rizky Primadiani (H0816112)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017

i
LAPORAN PRAKTIKUM KOPERASI DAN KEMITRAAN AGRIBISNIS
DI KOPERASI UNIT DESA (KUD) BATU DAN
CV. MILKINDO BERKA ABADI
BIDANG KAJIAN MANAJEMEN
KABUPATEN MALANG
PROVINSI JAWA TIMUR

Disusun dan diajukan Oleh :

1. Alifia Fauziah Nurrahma (H0816011)


2. Fidelia Chrisnawati P (H0816055)
3. Hari Yanto (H0816059)
4. Qodri Santina Afi (H0816098)
5. Rizky Primadiani (H0816112)

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Surakarta, November 2017


Mengetahui,

Ketua Program Studi Agribisnis Dosen Penguji


Fakultas Pertanian UNS

Nuning Setyowati, SP., MSc. R. Kunto Adi. SP., MP.


NIP. 19820325 200501 2 001 NIP.197310172003121002

ii
iii

INTISARI

Kelompok 30. Laporan Praktikum Koperasi dan Kemitraan


Agribisnis di Koperasi UD Susu Batu dan CV. Milkindo Berka Abadi.
Bidang kajian keanggotaan, usaha, permodalan, organisasi, manajemen, dan
sistem informasi manajemen.
Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis dilaksanakan pada tanggal
24 Oktober 2017 yang bertempat KUD Susu Batu dan CV. Milkindo Berka Abadi
Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur.
Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis bertujuan agar mahasiswa
dapat mengsinergiskan anatara teori di bangku kuliah dengan aplikasinya di
lapangan, dapat memahami dinamika pembangunan perkoperasian, dan dapat
memahami kendala-kendala pertumbuhan koperasi, terutama pada bidang
keanggotaan koperasi, usaha yang dijalankan koperasi, sumber modal yang akan
digunakanoleh koperasi, sistem keorganisasian yang diterapkan, sistem
manajemen yang digunakan, sistem informasi manajemen yang digunakan, serta
mengetahui hubungan yang terjalin antara koperasi dengan mitranya.
Metodologi yang digunakan meliputi metode dasar, metode pengumpulan
data, dan metode analisis data. Metode dasar dalam praktikum Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis ini adalah metode deskriptif analitis. Metode pengumpulan
data dengan teknik wawancara menggunakan pertanyaan yang sudah disiapkan.
Metode analisis data dengan dengan tabulasi persentatif secara kualitatif. Hasil
Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis yang telah dilaksanakan diperoleh
kesimpulan bahwa koperasi ini berusaha untuk mengembangkan usaha
koperasinya dengan menerapkan prinsip-prinsip koperasi serta menambah faktor
input produksi seperti modal dan mengembangkan segala fasilitas yang ada.

iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Laporan Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini.
Laporan Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Koperasi dan Kemitraan Agribisnis. Penulis
menyadari bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan membimbing
dalam penyusunan laporan ini hingga selesai. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Dosen Koperasi dan Kemitraan Agribisnis yang telah membimbing dan
mengarahkan kami dalam kuliah.
4. Segenap Manajer dan Karyawan Koperasi Peternakan Bandung Selatan.
5. Segenap Co-Assisten yang telah membimbing kami baik dalam praktikum
maupun dalam penyusunan laporan ini.
6. Orang tua yang telah mendukung terselesaikannya laporan ini.
7. Teman-teman semua yang turut membantu penyusunan laporan ini.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dan semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

Surakarta, November 2017

Penyusun

iv
v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
INTISARI............................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
I.PENDAHULUAN ............................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.
B. Permasalahan................................................................................................. 2
C. Tujuan dan Kegunaan ................................................................................... 2
II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ..... Error! Bookmark not
defined.
A. Tinjauan Pustaka ......................................... Error! Bookmark not defined.
B. Kerangka Teori ........................................................................................... 15
III.METODOLOGI ............................................................................................... 16
A. Metode Dasar .............................................................................................. 16
B. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 16
C. Metode Analisis Data .................................................................................. 17
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 19
A. Kondisi Umum Koperasi dan Perusahaan Kemitraan Agribisnis ............... 19
1.Kondisi Umum KUD BATU ............................................................... 19
2.Kondisi Umum CV. MILKINDO BERKA ABADI ............................ 21
B. Kondisi Bidang Kajian ................................................................................ 22
1.Kondisi Manajemen KUD BATU ....................................................... 22
2.Kondisi Manajemen CV. MILKINDO BERKA ABADI .................... 28
C. Hubungan Kemitraan antara Koperasi dan Mitranya................................. 42
1.Hubungan Kemitraan antara KUD dan mitranya................................. 42
2.Hubungan Kemitraan antara CV. MILKINDO dan mitranya ............. 44
V.KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 45
A. Kesimpulan ................................................................................................. 45

v
vi

B.Saran ........................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keanggotaan KUD Batu ............................................................................19


Tabel 4.2 Karyawan KUD Batu .................................................................................20

vii
viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2 Bagan Organisasi CV. Milkindo Berka Abadi .......................................35

viii
ix
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang


atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi mempunyai tantangan
tersendiri untuk menghadapi perdagangan bebas, baik dari sektor gerakan
maupun permasalahan internal koperasi itu sendiri. Eksistensi gerakan
koperasi sebagai suatu institusi ekonomi diharapkan dapat berperan
sebagai mesin penggerak kegiatan ekonomi nasional sekaligus sebagai
soko guru perekonomian bangsa Indonesia.
Kemitraan adalah suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok
atau organisasi untuk bekerjasama mencapai tujuan. Terjalinnya suatu
kemitraan didasarkan atas adanya kebutuhan yang dirasakan oleh pihak
yang bermitra. Kemitraan memberikan nilai tambah kekuatan pada
masing-masing sektor yang menjalin hubungan mitra untuk melaksanakan
visi dan misinya. Manfaat dari adanya kerjasama antar koperasi antara
lain dapat memperkuat usaha masing-masing koperasi, menambah
pendapatan koperasi, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota
koperasi dan masyarakat.
Permasalah manajemen koperasi dan kemitraan di Indonesia
adalah pengurus koperasi yang telah lanjut usia, adanya ketidakpercayaan
anggota koperasi, terbatasnya dana sehingga tidak ada pemeliharaan
fasilitas, dan semakin banyaknya persaingan dari badan usaha lain. Solusi
untuk menyelesaikan masalah tersebut ialah koperasi diharapkan dapat
menempatkan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang sejajar
dengan kekuatan ekonomi lain yang telah ada. Masa sekarang koperasi
sebagai organisasi dapat menyusun tenaga-tenaga ekonomi yang lemah
dan masih terpencar-pencar dalam bentuk koperasi sosial, seperti koperasi
tani, koperasi nelayan, koperasi kerajinan dan sebagainya.

1
2

B. Permasalahan
Keberlangsungan koperasi memiliki berbagai macam kondisi. Baik di
luar koperasi maupun di dalam koperasi. Ada delapan permasalahan
koperasi yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi umum KUD Batu dan CV. Milkindo Berka Abadi ?
2. Bagaimana hubungan kemitraan koperasi dengan usaha kecil lainnya ?
3. Bagaimana keanggotaan dari KUD Batu dan CV. Milkindo Berka
Abadi ?
4. Bagaimana kondisi mengenai usaha yang dikelola oleh KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi ?
5. Bagaimana permodalan dalam KUD Batu dan CV. Milkindo Berka
Abadi ?
6. Bagaimana struktur organisasi dalam keberjalanannya KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi ?
7. Bagaimana manajemen dari seluruh kegiatan KUD Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi ?
8. Bagaimana sistem informasi manajemen dari KUD Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi ?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum Koperasi dan Kemitraan
ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi umum KUD Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi.
b. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan kemitraan KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi.
c. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi keanggotaan KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi.
d. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi usaha KUD Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi.
3

e. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi permodalan KUD Batu dan


CV. Milkindo Berka Abadi.
f. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi organisasi KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi.
g. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi manajemen KUD Batu dan
CV. Milkindo Berka Abadi.
h. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi sistem informasi manajemen
KUD Batu dan CV. Milkindo Berka Abadi.
2. Kegunaan
Dari praktikum Koperasi ini diharapkan dapat memberi kegunaan
sebagai berikut :
a. Bagi KUD Batu dan CV. Milkindo Berka Abadi
Menjadi sumbangan pemikiran dari mahasiswa mengenai
permasalahan usaha yang dikembangkan dalam koperasi dan
kemitraan agribisnis. Sesuai dengan bidang kajian yang akan
dibahas maka diharapkan praktikum ini berguna sebagai sarana
memberi informasi tentang pentingnya peran manajemen dalam
pengembangan koperasi. Adanya praktikum ini juga diharapkan
dapat meningkatkan semangat pengurus dan anggota koperasi
dalam upaya mengembangkan koperasi.
b. Bagi Fakultas Pertanian
Mendukung kelengkapan dalam penerapan kurikulum
pendidikan pertanian. Bagi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret, praktikum koperasi dan kemitraan ini berguna untuk
menambah arsip dan pengetahuan tentang perkoperasian dan
kemitraan, khususnya bidang pertanian.
c. Bagi mahasiswa,
Selain sebagai persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah
Koperasi dan Kemitraan Agrisbisnis pada semester 3, hasil
praktikum diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa
mengenai koperasi dan kemitraan sehingga mahasiswa dapat
4

mengetahui secara langsung pertumbuhan koperasi dan kemitraan


serta hambatan-hambatan yang ada pada keduanya.
d. Bagi pembaca
Menambah pengetahuan tentang koperasi dan kemitraannya.
Selain itu dapat pula mengetahui gambaran tentang perkembangan
koperasi terkini. Praktikum ini juga dapat berguna sebagai sumber
inspirasi pembaca ketika ingin mendirikan koperasi atau bergabung
menjadi anggota koperasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha (UU No. 25 Tahun 1992). Sebagai
badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan
dan prisnsip ekonomi yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi
sistem yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi sebagai badan
usaha juga berarti merupakan kombinasi dari manusia, aset-aset fisik dan
non-fisik, informasi dan teknologi. Karena itu, koperasi harus dapat
menghasilkan keuntungan dalam mengembangkan organisasi dan
usahanya (Sitio dan Tamba, 2007).
Pengembangan koperasi yang efektif dan optimal akan berdampak
pada kemajuan dan keberhasilan suatu koperasi dalam mencapai
tujuannya, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya secara
khusus dan masyarakat secara umum. Keberhasilan suatu koperasi juga
tidak terlepas dari peran serta anggotaanggotanya. Bagi koperasi, anggota
adalah asset atau kekayaan sumber daya manusia yang sangat penting.
Selain berperan sebagai anggota koperasi, para anggota juga berperan
sebagai pemilik koperasi yang sangat berpotensi dalam mengembangkan
usaha koperasi dan mengawasi jalannya kegiatan perkoperasian secara
bersama-sama atas dasar azas kekeluargaan dalam mencapai tujuan
bersama (Ketut et al., 2013).
Bangun kelembagaan koperasi merupakan lembaga yang tepat
untuk menjawab persoalan ketahanan pangan di Indonesia, mengingat
entitas tersebut berciri sebagai asosiasi (perkumpulan orang/petani),
badan usaha dan juga sebagai suatu gerakan (untuk melawan penindasan
ekonomi dan ketidakadilan sistem pasar). Sejarah koperasi di Indonesia
memang penuh dengan romantika sebagai akibat “terlampau kuatnya”
dukungan pemerintah dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga

5
6

dalam banyak hal menjadikan sosok koperasi di Indonesia sempat


“kehilangan” jati dirinya. Di kalangan masyarakat sendiri, masih
beragam pendapat tentang eksistensi koperasi dalam sistem ekonomi
Indonesia saat ini. Sebagian apatis, sehingga memerlukan pengkajian
ulang mengenai eksistensi koperasi dalam sistem ekonomi Indonesia.
Sebagian lain memandang koperasi sebagai entitas yang perlu
dikembangkan, walaupun seadanya saja. Sementara itu, berbagai
pendapat lain merasa penting untuk mengembangkan koperasi sebagai
sosok kelembagaan ekonomi yang kokoh bagi pemberdayaan masyarakat
(Susilo, 2013).
2. Kemitraan
Pola kemitraan sebagai suatu inovasi mengandung pnegertian
bahwa relah terjadi proses pembaharuan (inovasi=sesuatu yang baru)
terhadap pola kemitraan dalam banyak hal. Artinya pola kemitraan bukan
sesuat yang baru sama sekali di dunia petani, tetapi telah mengalami
proses perubahan dari waktu ke waktu hingga saat ini. Proses kerja sama
antar petani, antara petani dan pedagang pengumpul, dan antara petani
dengan kios saprodi telah terjadi sejak lama. Proses kerjasama tersebut
kemudian disebut sebagai proses bermitra. Pada awalnya, proses tersebut
berlangsug tanpa ada sesuatu aturan formal, semua didasari oleh rasa
percaya antar pelaku. Wilayah yang terbatas dalam suasan interaksi yang
intensif, saling kenal dnegan baik satu sama lain, membuat proses
bermitra berjalan dengan kontrol sosial antar pelaku (Purnaningsih, 2007).
Kemitraan melalui Koperasi dengan Kelompok Tani termasuk
dalam tipe Kemitraan yang sinergis. Dalam pelaksanaan program
kemitraan, Koperasi berperan sebagai jembatan penghubung antara petani
dengan pengusaha mitra. Selain itu, koperasi juga berperan sebagai
pelindung petani dari para tengkulak yang seringkali menekan harga
produk dari petani. Didalam jalinan kemitraan antara koperasi citra
mandiri dengan kelompok tani penyuling minyak kayu putih di Namlea
terdapat kejelasan kinerja yang dibuat dalam suatu Surat Perjanjian Kerja
7

(SPK) yang didalamnya terdapat kinerja yang merupakan tanggung jawab


agar masing-masing pihak yang bermitra merasa saling membutuhkan dan
saling menguntungkan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam
kemitraan tersebut. Pembagian tanggung jawab koperasi sebagai
perusahaan inti dan kelompok tani penyuling minyak kayu putih sebagai
plasma dalam hubungan pola kemitraan inti-plasma.Seiring dengan
adanya jalinan kemitraan dengan koperasi maka kelompok tani ini
dibentuk dengan struktur kepengurusanya yakni sebagai ketua dan
anggota kelompok tani. Kelompok tani dalam kemitraan ini kinerjanya
pada proses penyulingan diatur bersama-sama kelompok secara
transparan dan adil dalam keputusan rapat kelompok. Dalam penelitian ini
diambil salah satu kelompok yang dianggap representatif (Rukiaty, 2013).
Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil termasuk
koperasi dengan usaha menegah atau usaha besar disertai pembinaan dan
pengembangan oleh usaha mennegah atau usaha besar dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan
saling menguntungkan. Maksud dan tujuan kemitraan adalah untuk
meningkatkan pemberdayaan usaha kecil di bidang manajemen, produk,
pemasaran dan teknis, disamping agar bisa mandiri demi kelangsungan
usahanya sehingga bisa melepaskan diri dari sifat ketergantungan.
Kemitraan melalui koperasi dengan kelompok tani termasuk dalam tipe
kemitraan yang sinergis. Koperasi berperan sebagai jembatan penghubung
antara petani dengan pengusaha mitra dalam pelaksanaan program
kemitraan. Selain itu, koperasi juga berperan sebagai pelindung petani
dari para tengkulak yang seringkali menekan harga produk dari petani
(Tohar, 2006).
3. Keanggotaan
Keanggotaan koperasi pada dasarnya tidak dapat
dipindahtangankan karena syarat untuk menjadi anggota koperasi adalah
kepentingan ekonomi yang melekat pada anggota yang bersangkutan.
Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat
8

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar (AD) terpenuhi. Setiap


anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap koperasi
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar (AD) (Hariyani, 2011).
Anggota dalam koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna
jasa dalam koperasi. Rasa kepemilikan setiap individu di dalam koperasi
dapat menjadi faktor koperasi mampu bertahan dalam keadaan yang sulit
(Heriyono, 2012). Anggota koperasi terdiri dari anggota biasa dan
anggota luar biasa. Anggota didalam koperasi mempunyai satu suara
tanpa melihat besarnya iuran yang diberikan anggota untuk koperasi.
Keanggotaan koperasi terbuka bagi setiap orang, sekalipun bukan dari
pendiri koperasi (Kuswiratmo, 2016).
Keanggotaan dalam koperasi harus berpartisipasi dalam
melaksanakan kewajiban dan keterlibatan anggota dalam semua kegiatan
yang dilakukan oleh koperasi. Anggota yang aktif berpartisipasi dapat
mempengaruhi keberhasilan dari usaha koperasi sendiri. Partisipasi
anggota juga merupakan cerminan dari komitmen yang ditunjukkan
anggota unntuk koperasi itu sendiri (Chalimah, 2014).
4. Usaha
Peningkatkan usaha koperasi harus dilakukan secara efektif,
produktif dan efisien, hal ini dapat memberikan nilai tambah dan manfaat
yamg sebesar besarnya pada anggota yang tetap. Seperti memperoleh
SHU yang wajar. Agar koperasi dapat mewujudkan fungsi dan perannya,
usaha yang dikembangkan adalah usaha dalam ekonomi rakyat. Salah satu
di antaranya adalah simpan pinjam. Untuk mengembangkan usaha
koperasi, pemerintah memberi dorongan dalam bentuk kesempatan usaha
yang seluas luasnya, memantapkan menjadi koperasi yang sehat, tangguh
dan mandiri, mengupayakan tata hubungan yang saling menguntungkan
dengan badan usaha dan membudayakan koperasi dalam masyarakat
(Dedy 2009).
Tidak hanya perkembangan modal, unsur penting lainnya yaitu
tentang perkembangan usaha. Perkembangan usaha adalah suatu kegiatan
9

dengan mengarahkan segala tenaga agar bertambah maju, baik dari segi
kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang sudah di tetapkan.
Perkembangan usaha memiliki peran penting di dalam kemajuan koperasi
serta memberi wawasan bagi anggota untuk menumbuhkan atau
mengembangkan ide bagi jenis-jenis usaha untuk memenuhi keinginan
atau kebutuhan bagi para anggota di masa yang akan datang. Sehingga
pada akhirnya kesejahteraan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat terpenuhi (Naning, 2010).
Volume usaha koperasi yang dijalankan akan sangat berpengaruh
terhadap pendapatan, karena usaha yang dikelola koperasi merupakan
salah satu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggota yang
diharapkan menjadi sumber keuntungan bagi koperasi. Penciptakan
volume usaha koperasi dapat terlaksana apabila pada koperasi tersebut
tersedia modal yang mencukupi, baik yang berasal dari simpanan anggota
maupun modal dari luar (hutang). Besarnya modal yang ada pada koperasi
juga akan berpengaruh terhadap volume usaha koperasi. Kegiatan usaha
ini tentu diharapkan menjadi sumber keuntungan bagi koperasi. Kegiatan
ekonomi koperasi pada dasarnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha
koperasi tersebut. Kegiatan atau usaha yang dilakuka koperasi bisa
memberikan manfaat yang besar terutama bagi anggota koperasi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kegiatan atau usaha yang
dilakukan tersebut dapat dilihat dari besarnya volume usaha yang akan
berpengaruh terhadap perolehan laba atau sisa hasil usaha koperasi. Usaha
koperasi yang dikelola secara baik akan menghasilkan laju pertumbuhan
usaha yang baik pula. Semakin berkembang besar usaha suatu koperasi
tentunya akan mengakibatkan volume usahanya juga akan meningkat
(Maulana, 2012).
5. Permodalan
Modal adalah sejumlah uang yang digunakan oleh koperasi untuk
menjalankan kegiatan usahanya. Modal merupakan hal yang sangat
penting bagi perkembangan koperasi karena modal merupakan roda
10

penggerak kegiatan – kegiatan koperasi. Sebagai badan usaha maka


didalam menjalankan usahanya koperasi memerlukan modal meskipun
koperasi bukan merupakan perkumpulan modal. Pengaruh modal dan
penggunaanya dalam koperasi tidak boleh mengaburkan dan mengurangi
makna koperasi yang lebih menekankan pada kepentingan kemanusiaan
dari pada kepentingan kebendaan ( Wahyuning, 2013)
Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi
koperasi. Modal koperasi terdiri dari modal investasi dan modal kerja.
Modal investasi adalah sejumlah uang yang digunakan untuk pengadaan
sarana operasional koperasi yang bersifat unlikuid (tidak mudah
diuangkan) seperti tanah dan bangunan, mesin-mesin, peralatan dan lain-
lainnya. Modal kerja adalah sejumlah uang yang digunakan untuk
membiayai operasional jangka pendek koperasi seperti pengadaan barang
dagangan, gaji pegawai, biaya listrik, air, telepon dan lain-lain. Modal
kerja selalu dibutuhkan selama usaha berjalan. Modal kerja akan berputar
terus menerus di dalam perusahaan. Pengeluaran modal kerja untuk
pembelian persediaan barang dagangan, gaji pegawai dan lain-lainnya
akan kembali menjadi uang kas melalui hasil penjualan dan dipergunakan
lagi untuk biaya operasional koperasi (Masri, 2015)
Sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal
pinjaman. Sebagai badan usaha, koperasi harus memiliki modal ekuitas
sebagai modal perusahaan. Kedudukan dan status koperasi secara hukum
dipertegas dengan menetapkan modal sendiri merupakan modal ekuitas
sedangkan modal pinjaman merupakan modal penunjang. Permodalan
koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan
simpangan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal
sumbangan, cadangan dan sisa hasil usaha belum dibagi (Gade, 2015).
11

6. Organisasi
Perangkat organisasi koperasi terdiri dari : a) Rapat Anggota, b)
pengurus dan c) pengawas. Rapat Anggota merupakan kekuasaan
tertinggi dalam koperasi, dan sebagai simbul dekokrasi karena keputusan
rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat,
dan apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah maka
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Rapat
anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun dan merupakan
forum untuk menegaskan pertanggungjawaban pengurus diselenggarakan
paling lambat enam bulan setelah tutup buku. Pengurus adalah perangkat
organisasi yang bertuga suntuk ; a) Mengelola koperasi dan usahanya, b)
Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi, c) Menyelenggarakan rapat anggota, d) Mengajukan laporan
keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas, e)
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara rutin, f)
Memelihara daftar buku anggota dan pengurus, g) Mewakili koperasi di
luar maupun di dalam pengadilan, h) Memutuskan penerimaan dan
penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar, serta i) Melakukan tindakan dan upaya bagi
kepentingan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan
rapat anggota. Dalam rangka pengawalan atau pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi, maka perlu peran
perangkat pengawas harus membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya, untuk itu pengawas berwenang meneliti catatan yang ada
pada koperasi serta mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
(Inaryu,2016).
Budaya organisasi adalah perekat bagi setiap organisasi. Tanpa
keberadaan budaya organisasi, maka sebuah organisasi akan mengalami
proses pertumbuhan dan pemekaran tetapi tanpa diimbangi oleh integrasi
dan reintegrasi. Oleh karena itu tantangan dari setiap organisasi adalah
pertama, memahami arti penting keberadaan budaya organisasi; kedua,
12

membangun budaya organisasi dengan metode yang dapat diterima


secara keilmuan, kemanusiaan, dan konteks keorganisasian, dan ketiga,
senantiasa memelihara dan memperkuatnya (Moeljono, 2006).
Kelompok akan berjalan dengan baik, apabila didukung oleh
struktur kelembagaan organisasi kelompok yang baik. Jaringan
organisasi kelembagaan mampu mempererat hubungan antar individu
dan kelompok, hingga dapat menggambarkan kedudukan dan peran-
peran dari setiap anggota kelompok. Struktur organisasi kelompok yang
telah dibuat oleh pengurus, diharapkan dapat memberikan kepercaayan
diri kepada anggota kelompok yang tercantum namanya di dalam struktur
organisasi kelompok, tumbuhnya pranata pengambilan keputusan oleh
ketua berserta pengurus dimulai dari tercapainya kata mufakat tanpa
melihat kedudukan anggota di dalam kelompok tani, adanya kejelasan
tugas dan tanggung jawab anggota kelompok, dan terwujudnya
kelancaran arus informasi dari kelompok (Perdana, 2014).
7. Manajemen
Manajemen adalah segenap perbuatan menggerakan sekelompok
orang dan mengarahkan segala fasilitas dalam suatu usaha kerja sama
untk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan. Menggerakan
sekelompok orang berarti mendorong, memimpin, menjuruskan dan
menertibkan serta menggiatkan orang-orang agar melakukan perbuatan-
perbuatan yang mengarah pada pencapain tujuan yang telah ditetapkan
dalam suatu kerja sama. Sedangkan mengarahkan segala fasilitas berarti
kegiatan menghimpun, memelihara dan mengendalikan alat, benda, uang,
ruang waktu dan metode kerja atupun peralatan lainnya yang diperlukan
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu kerja
sama. Pelaksanaan tugas-tugas tertentu dalam kegiatan manajemen inilah
yang biasanya disebut fungsi-fungsi manajemen (Halim 2013).
Manajemen sebagai suatu proses adalah cara sistematis melakukan
pekerjaan bagi seorang manajer dengan tidak memperdulikan kecakapan
tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka
13

inginkan. Sedangkan manajemen dapat juga diartikan sebagai ilmu,


karena teori-teori yang terdapat di dalamnya mampu menuntun manajer
dengan memberikan kejelasan akan apa yang harus mereka lakukan pada
situasi tertentu dan mampu memprediksi akibat-akibat dari keputusan
yang diambilnya. Sedangkan manajemen dipandang sebagai profesi
karena seorang manajer profesional harus memiliki kompetensi sebagai
dasar keahlian khusus, diakui dan dihargai oleh masyarakat dan
pemerintah, memiliki kode etik, serta berkomitmen dan berdedikasi
dalam menekuni pekerjaannya (Wibowo, 2009).
Manajemen memiliki berbagai fungsi diantaranya: Fungsi
perencanaan yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik
yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi. Fungsi pengorganisasian yaitu proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien
guna pencapaian tujuan organisasi. Fungsi Pengarahan dan Implementasi
yaitu proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian yaitu
proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan
terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Fungsi Operasional
dalam Manajemen yaitu Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen
yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda jika
14

didasarkan pada fungsi operasionalnya. secara operasional, fungsi


planning untuk sumber daya manusia akan berbeda dengan fungsi
planning untuk sumber daya fisik/alam, dan sebagainya (Sari et al., 2006).
8. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan salah satu bagian dari
sistem informasi. Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para
pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi adalah data
yang telah diolah sehingga lebih bermkana. Informasi juga biasnya
menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna.
Sistem Informasi Manajemen mendukung manajer fungsional dengan
menyediakan laporan berkala yang termasuk rangkuman, perbandingan
dan statistik lain (Ariska, 2016).
Sistem informasi manajer (SIM) membantu manajer mengawasi
dan mengelola bisnis dengan menyediakan informasi mengenai kinerja
perusahaan. SIM secara khusu menghasilkan laporan yang sifatnya tetap
dan rutin berdasarkan data yang diperoleh dan dirangkum dari sistem
pemrosesan transaksi (transaction processing system - TPS) perusahaan.
Kadang-kadang, laporan SIM adalah laporan perkecualian, hanya
menyoroti kondisi yang khusus dan luar biasa, seperti ketika kuota
penjualan untuk suatu wilayah tertentu jatuh di bawah tingkat yang
diperkirakan atau karyawan telah melebihi batas pengeluaran tunjangan
perawatan giginya. Kini banyak laporan semacam itu yang dapat
diperoleh secsra online melalui internet dan laporan SIM lainnya dapat
diperoleh berdasrkan permintaan (Kennet, 2007).
Seseorang yang memilikitugas mengambil keputusan tidaklah
cukup kalau hanya menerima data mentah atau ikhtiar. Mereka
memerlukan cara pengolahan data dan pengujian data sedemikian rupa
agar keputusan dapat diambil. Dengan kata lain seorang pengambil
keputusan memerlukan cara pengolahan data dalam bentuk model
penggunaan SIM. Sistem Informasi Manajamen (SIM) adalah sebuah
15

sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan


informasi yang mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi (Utami, 2011).
B. Kerangka Teori
Koperasi yang merupakan organisasi yang bersistem sosial ekonomi
didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
terkhusus bagi anggotanya. Sebagai sebuah organisasi koperasi memiliki
struktur perangkat dalam menjalakan kegiatannya. Adapun perangkat
organisasi koperasi yakni, Rapat anggota, pengurus dan pengawas
(Widjajanta, 2007). Sebagai lembaga yang menganut sistem ekonomi
kerakyatan koperasi memerlukan hubungan pendekatan dan kerja sama
dengan banyak pihak untuk menjamin tercapainya pemerataan kesejahteraan.
Kerja sama koperasi dengan pelaku usaha dapat berupa hubungan kemitraan.
Kemitraan dilakukan untuk mempercepat pembangunan usaha-usaha berskala
kecil agar mampu tumbuh dengan baik. Kemitraan itu sendiri pada dasarnya
dikembangkan untuk saling menghidupi dan saling menguntungkan yang
dapat dikembangkan baik melalui pertukaran maupun pemanfaatan bersama
sumber daya yang tersedia. Melalui berbagai pola kemitraan yang dapat
dikembangkan untuk menjalin hubungan yang saling menguntungkan antara
perusahaan yang telah berkembang dan yang belum berkembang, diharapkan
dapat memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi upaya memperkuat
struktur ekonomi nasional dalam menghadapi persaingan global, termasuk
dalam pengembangan agribisnis dengan melibatkan koperasi.
Masalah utama yang ada pada koperasi Indonesia saat ini adalah
rendahnya mutu sumber daya manusia dalam manajemen koperasi.
Manajemen mempunyai fungsi-fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan. Dalam sebuah koperasi,
perlu adanya manajemen sumber daya manusia yang memadai. Saat ini
koperasi sulit berkembang disebabkan oleh sumber daya manusia yang
kurang. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi.
III. METODOLOGI

A. Metode Dasar
Metode dasar yang digunakan pada laporan ini adalah depkritif
analitis yaitu memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang dan bertitik tolak pada data yang dikumpulkan dalam konteks teori-
teori yang ada dari hasil penelitian. Teknik penentuan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling dan proporsional sampling dimana penelitian ini
dilakukan pada seluruh populasi, tapi terfokus pada target. Purposive
sampling artinya bahwa penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-
kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Lokasi penelitian dilaksanakan di Batu, Malang, Jawa Timur
dengan koperasi yang dipilih yaitu Koperasi Unit Desa Susu Batu dan CV.
Milkindo Berka Abadi, hal ini dikarenakan koperasi tersebut dianggap
memilki manajemen yang sudah berjalan dengan baik dan koperasi ini juga
dianggap mampu dalam membawa kopXerasi tersebut menuju keberhasilan
baik tujuan sendiri maupun tujuan bersama dengan mitranya.

B. Metode Pengumpulan Data


1. Metode Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu
dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang
diamati. Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan
panjangnya waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada jenis
data yang dikumpulkan.

2. Metode Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan
bercakap-cakap secara tatap muka. Kelebihan metode wawancara adalah
peneliti bisa menggali informasi tentang topik penelitian secara mendalam,

16
17

bahkan bisa mengungkap hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh


peneliti itu sendiri. Akan tetapi, metode wawancara memerlukan
kecakapan peneliti yang lebih dari pada pengumpulan data dengan metode
yang lain. Pada penelitian kuantitatif, metode wawancara digunakan untuk
melengkapi atau mendukung hasil penelitian, dimana penelitian kuantitatif
lebih menekankan pengumpulan data dengan menggunakan metode
kuisioner, observasi atau dokumentasi.

3. Metode Pencatatan
Metode pencatatan sering disebut juga metode kuisioner, sehingga
data yang sudah didapat dari hasil wawancara dan tertuang dalam
kuisioner ialah sebagai data yang sudah tercatat dan akan segera
diarsipkan. Pencatatan data dari hasil wawancara atau kuisioner ini harus
dilakukan demi menjaga ke-valid-an data yang akan diamati dan diteliti.

C. Metode Analisis Data


Data yang terkumpul dianalisis dengan tabulasi presentatif baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Metode kualitatif dengan menganalisis data
deskriptif untuk memperoleh pemahaman dan makna dalam mengembangkan
teori dan menggambarkan realita yang kompleks. Penelitian kualitatif pada
dasarnya merupakan sebuah proses penyelidikan yang mirip dengan
pekerjaan detektif. Dari sebuah penyelidikan akan dihimpun data-data utama
dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, sedangkan data tertulis, foto dan
statistik adalah data tambahan.
Agar memudahkan untuk penafsiran, data yang sudah terkumpul harus
ditabulasikan. Cara-cara tabulasi data dapat dipelajari saat kita mempelajari
Statistik. Data yang sudah ditabulasi, jika diperhatikan dengan cermat dan
sungguh-sungguh menimbulkan sejumlah pertanyaan, atau dapat
mengungkapkan hal-hal tertentu. Kemungkinan, kita akan melihat sejumlah
keganjilan atau penyimpangan sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa
bisa terjadi demikian. Meskipun tanpa atau belum menggunakan perhitungan-
18

perhitungan statistik, hanya menggunakan pikiran, imajinasi dan kecermatan


pengamatan kita dapat mendekati makna data yangkita hadapi. Dengan selalu
menggunakan pertanyaan-pertanyaan kita mencoba berusaha memperoleh
jawaban dari data itu. Dengan menggunakan statistik, data dapat diolah
dengan lebih eksak. Dengan statistik mungkin pula dapat mengungkapkan
aspek-aspek baru, sehingga dapat memancing pemahaman baru yang dapat
membantu kita dalam menelaah data yang kita hadapi.
19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Koperasi dan Kemitraan


1. Koperasi UD Batu
Nama koperasi adalah Koperasi Unit Desa “Bebarengan
Anggayuh Tentreme Urip” atau disingkat KUD Batu. KUD Batu
didirikan pada tanggal 26 April 1976. KUD BATUberlokasi di Jl.
Diponegoro No. 8 Batu 65314. Keanggotaan di dalam KUD Batu
adalah sebagai berikut:

S
Keterangan Pria Wanita Jumlah
u Akhir tahun
2.030 orang 389 orang 2.419 orang
m 2015
Masuk 49 orang 10 orang 59 orang
b Keluar 5 orang 0 5 orang
e Akhir tahun
2.074 orang 399 orang 2.473 orang
2016
r
: Data Sekunder
Tabel 4.1 Keanggtoaan KUD Batu
Berikut adalah kepengurusan KUD Batu untuk periode tahun
2013 sampai dengan tahun 2017:
a. Ketua : Drs. H. Ismail Hasan, MM.
b. Sekretaris : H. M. Yusuf Joko Lesmono
c. Bendahara : Hj. Wiwik Zulaikha, SE
d. Pengawas : H. M. Sholikan Arif (2014 sampai dengan 2016)
Waris (2014 sampai dengan 2016)
e. Koordinator wilayah :
1) Wilayah Kecamatan Batu : H. Misdi
2) Wilayah Kecamatan Junrejo : H. M. N. Sunarso
3) Wilayah Kecamatan Bumiaji : Riaji
f. Kelompok anggota :
1) Kecamatan Batu : 11 orang Ketua Kelompok Peternak
20

2) Kecamatan Junrejo : 7 orang Ketua Kelompok Peternak


3) Kecamatan Bumiaji : 9 orang Ketua Kelompok Peternak
4) Jumlah Ketua Kelompok : 27 orang Ketua Kelompok Peternak
KUD Batu juga memiki karyawan yang bertugas untuk
mengurus dan mengelola KUD Batu . Berikut adalah tabel mengenai
karyawan yang ada di KUD Batu:
Tabel Karyawan KUD BATU

Keterangan Pria Wanita Jumlah


Akhir tahun 2015 92 orang 32 orang 124 orang
Masuk 2 orang 0 2 orang
Keluar 3 orang 1 orang 4 orang
Akhir tahun 2016 91 orang 31 orang 122 orang
Sumber: Data Sekunder
Tabel 4.2 Karyawan KUD Batu
KUD BATUjuga memiliki kegiatan-kegiatan organisasi, di
antaranya adalah:
a. Kegiatan rapat-rapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
b. Pendidikan/penyuluhan kepada anggota peternak guna peningkatan
kualitas susu lewat sarasehan-sarasehan ketua kelompok maupun
anggota. Kegiatan sarasehan tetap dilakukan sebagaimana tahun-
tahun lalu. Pertemuan dilaksanakan satu kali sebulan di masing-
masing kecamatan. Pertemuan rutin 10 hari sekali kelompok
anggota peternak tetap dilaksanakan.
c. Menghadiri rapat-rapat yang diadakan oleh lembaga, instansi, atau
pemerintah, dan lain-lain.

2. Kemitraan CV. Milkindo Berka Abadi


Milkindo Berka Abadi adalah badan usaha milik perseorangan
yang bergerak di bidang peternakan sapi perah. Milkindo Berka Abadi
didirikan pada tahun 1983 oleh H. Abdullah, yang pada awalnya hanya
memiliki 23 ekor sapi perah dengan 5 orang pekerja, dimana di atasnya
21

berdiri di atas lahan seluas 1500 m2. Seiring dengan perkembangan dan
perluasan perusahaan, jumlah sapi perah berkembang menjadi 70 ekor di
akhir tahun 1997. Tahun 2005 jumlah sapi perah bertambah menjadi 200
ekor. Semakin bertambahnya populasi sapi maka H. Abdullah, selaku
pemilik perusahaan memperluas lahan peternakan menjadi kurang lebih 10
Ha yang di atasnya berdiri bangunan kurang lebih 3000 m2 dan gampir 7
Ha merupakan lahan hijauan. Sampai akhir September 2011, jumlah
keseluruhan sapi perah yang ada di perusahaan menjadi 300 ekor dengan
jumlah karyawan menjadi 40 orang.
Visi CV. Milkindo Berka Abadi adalah menjadikan perusahaan
yang berbasis edukasi pertanian dan peternakan yang terintegrasi yang
memiliki keunggulan daya saing dan memberikan sumbangsih bagi
pembangunan pertanian dan peternakan Indonesia. Misi CV. Milkindo
Berka Abadi adalah untuk menghasilkan produk susu dan olahannya yang
berkualitas dalam pasar nasional, memberikan andil dalam pemenuhan
kebutuhan susu nasional dan produk olahannya, menanamkan rasa sayang
dan peduli terhadap alam dan lingkungan hidup, untuk memberikan
wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan hidup dengan
mepelajari penyebab kerusakan dan usaha pengendaliannya, untuk
mendorong kegiatan pengabdian masyarakat, khususnya dalam bidang
pertanian dan peternakan, dan untuk membuka lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar.
Milkindo Berka Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang peternakan sapi perah. Tujuan utama perusahaan ini adalah
memproduksi susu segar yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Arah
pengembangan dari bidang usaha ini adalah melalui dua cara, yaitu:
1. Pengembangan internal, yaitu dengan membangun 3 unit kandang
baru dengan populasi 200 ekor sapi. Penambahan unit baru tersebut,
diharapkan akan mampu menambah jumlah produksi susu dari yang
sekarang rata-rata per hari 1200 liter menjadi 2000 liter per hari.
Pengembangan internal lainnya yaitu dengan membangun instalasi
22

biogas dan industry pengolahan sisa olahan dan limbah yang dijadikan
pupuk organic, yang pemanfaatannya dipergunakan untuk perusahaan
yang bersifat berkesinambungan.
2. Pengembangan eksternal, yaitu dengan menjalin pola kemitraan
(Plasma) dengan masyarakat peternak sapi perah di sekitar
perusahaan, dengan tujuan untuk memperluas jaringan perusahaan
sehingga nantinya dapat menambah jumlah produktivitas susu dan
dapat memberikan nilai lebih bagi peternak sapi perah di sekitar
perusahaan.
Milkindo Berka Abadi berlokasi di Desa Tegalsari, Kecamatan
Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepanya di Jalan Kolonel
Kusno 77 RT 04 RW 03. Area di sekitar peternakan terdapat persawahan
dan beberapa rumah warga. Akses untuk mencapai lokasi perusahaan
dapat dengan mudah dijangkau bahkan dengan menggunakan bus. Akses
jalan desa beraspal memudahkan arus transportasi ke jalan raya yang
berjarak 1 km. jarak perusahaan dengan pusat kota kepanjen hanya 4 km.
B. Kondisi Bidang Kajian
1. Anggota
a. Koperasi UD Batu
Koperasi Unit Desa ”Bebarengan Anggayuh Tentreme Urip”
atau KUD BATUmerupakan salah satu koperasi yang
menggerakkan para peternak sapi perah di daerah Batu untuk
bekerjasama dalam pendistribusian dan pengelolaan susu. KUD
Batu berperan sebagai koperasi para peternak sapi perah, dalam
pelatihan, pendidikan, hingga kerja sama dalam pengolahan susu
dari para peternak sapi perah di daerah sekitarnya. Guna
menjalankan kegiatan usahanya KUD Batu memiliki 8 unit kerja
yaitu Unit Susu Sapi Perah, Unit Pengolahan Susu, Unit Rumah
Susu Ganesha dan Kartini, Unit Rumah Susu Sudiro, Unit Pakan
Ternak (Sapronak), Unit Lebah, Unit Waserda, dan Unit Simpan
23

Pinjam. Setiap unit kerja dipimpin oleh seorang manajer yang


bertanggung jawab di setiap bagiannya.
Kondisi manajemen di KUD Batu sudah terintegrasi dengan
baik, karena sudah menggunakan sistem manajemen yang maju
dengan penggunaan jaringan database, sehingga semua unit di
bidang masing-masing dapat terkontrol dan transparan.
Keputusan tertinggi dari koperasi berada pada Rapat Anggota
dimana tanggung jawab atas rapat anggota ada pada pengurus dan
pengawas. Pengurus dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan
bantuan dari konsultan, pembina, dan diawasi kinerjanya oleh
pengawas. Ada 10 bidang kepengurusan yang dikepalai seorang
penanggung jawab, manajer-manajer, dirut, dan koordinator per
rayonnya dan anggota juga bertanggung jawab terhadap kinerja
para pengurus kemudian anggota memberikan penilaian dan
pendapatnya pada saat mengadakan RAT untuk perbaikan
koperasi. Setiap sebulan sekali KUD Batu selalu mengadakan
pertemuan di masing-masing kecamatan, dan setiap 10 hari sekali
dilakukan pertemuan rutin kelompok anggota peternak.
KUD Batu juga memiliki hambatan, antara lain adalah
regenerasi peternak maupun manajemen peternakan yang masih
relatif tradisional. Sebagian besar dari peternak yang bekerja di
KUD Batu sudah berumur diatas 40-50 tahun sedangkan belum
tentu para pemuda yang berada di Malang akan menjadi seorang
peternak sapi. Latar belakang pendidikan juga merupakan salah
satu hambatan karena keidakmampuan seseorang secara
akademik atau kurangnya pengetahuan akan cara beternak yang
baik tentunya akan mempengaruhi prodiktivitas susu. KUD Batu
berupaya untuk melakukan peningkatan sumber daya manusia
guna menunjang sistem manajemen yang baik juga dilakukan
koperasi dengan menyediakan pelatihan atau pelatihan maupun
24

penyuluhan kepada anggota ternak melalui sarasehan-sarasehan


ketua kelompok maupun anggota.
b. Kemitraan CV. Milkindo Berka Abadi
CV. Milkindo Berka Abadi merupakan sebuah perusahaan
peternak sapi perah dan wisata edukasi berbasis pertanian terpadu
yang berada di Kepanjen Malang. Kondisi manajemen di CV.
Milkindo Berka Abadi ini sudah terintegrasi dengan baik karena
sudah adanya manajemen perusahaan yang terorganisir. Adapun
bidang manajemen yang ada di CV. Milkindo Berka Abadi ini
adalah direktur, manajer, bidang keuangan, bidang sekretaris,
bidang sumber daya manusia dan umum, unit farm, unit produksi,
serta unit wisata dan edukasi. Seorang direktur atau pemilik usaha
dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang manajer.
Manajer disini mengawasi dan mengontrol setiap kinerja dari
masing-masing bidang yang ada di CV.Milkindo Berka Abadi ini.
Bidang keuangan di CV. Milkindo Berka Abadi ini bertugas
untuk menghitung dan merekap kas besar maupun kas kecil,
mengenai perpajakan, dan menghitung serta memperkitakan stok
barang yang dibutuhkan. Bidang sekretasis bertugas untuk
mencatat bagaimana administrasi secara umum, dan mencatat
data-data kemitraan yang bergabung dengan CV. Milkindo Berka
Abadi ini. Bidang sumber daya manusia dan umum mengurus
perihal kepegawaian, hubungan dengan masyarakat, pengadaan
untuk barang yang dibutuhkan, dan kebutuhan-kebutuhan umum
lainnya. Unit farm di CV. Milkindo Berka Abadi ini dibagi
menjadi dua bagian lagi yaitu bagian kandang yang mengurusi
perihal kesehatan hewan, pakan, dan kandangnya sendiri, bagian
milking yang bertugas untuk mengurus bagaimana proses
pemerahan susu hingga menjadi susu siap minum. Unit produksi
tentunya bertugas memproduksi barang, dari tahap awal yaitu
pengolahan, kemudian pengiriman, dan yang terakhir pencatatan
25

transaksi yang terjadi. Unit wisata dan edukasi bertugas untuk


mengurus bagaimana wahana wisata dan konsep edukasi yang
akan diterapkan nantinya.
KUD Batu dalam upaya meningkatan usahanya juga
menjalin kemitraan dengan beberapa pihak diantaranya
pemerintah, peternak sapi lokal, maupun Nestle yang merupakan
perusahaan pengolahan susu. KUD Batu melaksanakan kemitraan
dengan pemerintah, di dalam kemitraan ini pemerintah
memberikan bantuan atau peran agar bisa tercapai tujuan bersama
yang sesuai. Salah satu dana yang diberikan pemerintah dengan
Program Ketahanan Pangan yang merupakan program yang
diadakan oleh pemerintah dengan memberikan bantuan seperti
pinjaman kredit dan talangan dengan suku bunga yang lunak
untuk mengadakan sapi perah, dan ujuan untuk peternak yaitu
dalam rangka pengembangan peternakan sapi perah,
meningkatkan produksi susu, dan ketersediaan pakan dan bibit
sapi. Peningkatan mutu bibit ternak sapi potong dan sapi perah
yang ditempuh dengan pengembangan mutu genetik dengan
pendekatan bioteknologi, inseminasi buatan.
2. Usaha
a. Koperasi UD Batu
KUD Batu memiliki beberapa unit usaha yang tersebar di Kota
Batu dan terjalin hubungan yang cukup erat antar unit usaha
tersebut. Unit usaha dari KUD Batu antara lain :
1) Unit Susu Sapi Perah
Unit ini bisa dikatakan unit bisnis yang berhubungan langsung
dengan anggota dan dengan unit lain yaitu unit waserda dan
unit simpan pinjam. Para anggota koperasi yang telah
melakukan transaksi kredit dengan koperasi yaitu kredit sapi
akan mengangsur cicilan yang berupa setor susu sapi setiap
26

hari ke unit penampungan. Dalam unit ini susu sapi dari setiap
anggota ditampung.
a) Tempat Pengolahan Susu
Pembenaan tempat pengolahan susu di MT Beji
merupakan pekerjaan yang harus dilaksanakan karena
berkaitan dengan persyaratan utama badan POM RI.
Disamping mengadakan pembenahan juga wajib
menerapkan SOP (Standar Operating Procedurs) bagi
petugas maupun siapa saja yang berkepentingan masuk ke
ruang pengolahan susu guna menjaga agar tetap higienis.
1) Kantor unit susu dan sapronak
Januari 2017 Unit Susu dan Unnit Sapronak
berkantor di gedung ex Puskeswan Dinas Pertanian
Kota Batu di komplek MT Beji.
2) Susu Pasteurisasi
- Kerjasama dengan pihak swasta di Bali tetap
berjalan
- Melayani penjualan susu pasteurisasi dalam
kemasan cup ke sd/mi dan SMP/MTs se Kota Batu (
Program Pemerintah Kota Batu).
3) Produksi Susu Sapi Perah
Produksi susu sapi perah KUD Batu pada tahun
2015 bisa mencapai 5.440.842,5 liter dan meningkat
pada tahun 2016 sebesar 5.728.460,5 liter.
2) Unit Pengolahan Susu
Dalam unit ini susu yang telah ditampung pada unit
penampungan akan diolah menjadi susu pasteurisasi dan susu
kemasan untuk segera dipasarkan ke unit-unit dengan cara
penjualan kredit, maka unit ini berhubungan dengan unit KPPS
dan unit Batu Resto.
27

3) Unit KPPS (Kios Pemasaran Produk Susu)


Unit KPPS ini menjual beberapa produk dari KUD
antara lain produk susu pasteurisasi dan kemasan yang
dipasarkan ke masyarakat dalam bentuk toko.
4) Unit Sapronak (Produksi Pakan Ternak Baprofeed)
Unit sapronak adalah unit yang berhubungan dengan
anggota yaitu peternak sapi, unit ini juga berhubungan dengan
unit kredit dan simpan pinjam karena dalam unit ini disediakan
berbagai pakan ternak sapi
5) Unit Lebah (Produksi Madu)
Unit lebah merupakan unit yang tidak berhubungan
langsung dengan produk utama dari KUD yaitu susu. Unit ini
memproduksi madu dari ternak lebah.
6) Unit Simpan Pinjam
Unit simpan pinjam melayani anggota yang ingin
melakukan peminjaman berupa uang dan unit ini berhubungan
dengan bagian perkreditan.
7) Unit Waserda (Toko)
Unit waserda atau toko ini merupakan unit yang
berhubungan erat dengan unit susu sapi perah karena unit ini
melakukan penjualan kredit berupa barang-barang kebutuhan
pokok juga barang kebutuhan para peternak sapi seperti milk
can, karpet sapi, dll.
8) Unit Batu Resto
Unit ini bisa dikatakan unit usaha KUD dalam bentuk
Resto, unit ini berhubungan dengan unit pengolahan susu
karena pada unit ini walau tidak sebesar unit KPPS juga
menjual produk susu KUD berupa susu dalam kemasan.
28

b. Kemitraan CV. Milkindo Berka Abadi


Tujuan utama perusahaan ini adalah memproduksi susu segar
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Arahan pengembangan
dari bidang usaha ini adalah melalui dua cara, yaitu:
1) Pengembangan internal
Pengembangan internal yaitu pengembangan yang
dilakukan untuk menambah atau memperbaiki kondisi usaha
yang berada dalam ruang lingkup perusahaan itu sendiri.
Pengembangan yang dilakukan meliputi pembangunan kandang
baru untuk memperluas gerak produksi yang sampai saat ini
produksi susu hasil perahan bisa mencapai 3000 liter/hari.
Pengembangan lainnya yaitu dengan membangun instalasi
biogas dan industri pengelolaan sisa olahan dan limbah yang
dijadikan pupuk organik, yang pemanfaatannya dipergunakan
untuk perusahaan yang bersifat berkesinambungan.
Tidak hanya hal yang berkaitan dengan produksi saja yang
dikembangkan di perusahaan ini, melainkan terdapat juga
pengembangan di bidang wisata edukasi. Wisata edukasi yang
ditawarkan berupa play ground, taman kelinci, spot foto yang
instagramable, educational tour, spot olahraga dan wisata
edukasi sapi perah. Perusahaan ini juga mengembangkan suatu
lingkungan yang mana memadukan kegiatan subsektor pertanian
(pertanian terpadu), seperti penanaman berbagai jenis tanaman
baik bungan maupun tanaman peneduh, ternak berupa
pemeliharaan hewan-hewan produksi maupun penunjang wisata
edukasi (sapi, kelinci, kuda, angsa dan lain-lain) serta terdapat
pembudidayaan perikanan yaitu budidaya ikan lele.
2) Pengembangan eksternal
Pengembangan eksternal yaitu dengan menjalin pola
kemitraan dengan masyarakat peternak sapi perah disekitar
29

perusahaan dengan tujuan untuk memperluas jaringan


perusahaan sehingga nantinya dapat menambah jumlah
produktivitas susu dan dapat memberikan nilai lebih bagi
peternak sapi perah disekitar peusahaan. Pola kemitraan lain
yang dijalin ialah menjalin hubungan dengan perusahaan
pemroduksi susu olahan yaitu Nestle. Produksi sebagian susu
sapi segar yang dihasilkan CV. Milkindo Berka Abadi hanya
dikirim ke Nestle, karena Nestle memberikan fasilitas berupa
pemberian mesin cooling dan biaya pengiriman susu akan di
ganti oleh Nestle.
3. Modal
a. Koperasi UD Susu Batu
Modal koperasi adalah sejumlah dana yang akan
digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha
dalam koperasi. Modal koperasi ini bisa berasal
dari modal sendiri maupun pinjaman anggota ataupun lembaga,
maupun surat-surat hutang.. Secara prinsip sangat jelas asal-usul
pengumpulan modal dalam sebuah koperasi seperti yang
ditentukan dalam UU Koperasi antara lain terdiri atas modal
sendiri dan modal pinjaman. Sumber modal yang digunakan di
KUD Batu berasal dari :
1) Berasal dari Bidang-bidang usaha dengan total 600 juta yang
disusun dalam Anggran Dasar Rumah Tangga, dengan
bidang usaha berikut ini, yaitu:
a) Unit Susu Sapi Perah
b) Unit Pengolahan Susu
c) Unit KPPS
d) Unit Resto Batu
e) Unit Pakan Ternak (Sapronak)
f) Unit Lebah
g) Unit Waserda
30

h) Unit Simpan Pinjam


2) Apabila dari total sisa usaha bidang-bidang usaha tidak
mencukupi untuk permodalan koperasi satu tahun kedepan,
maka koperasi mengalokasi sisa kekurangan dana dengan
meminjam uang di bank.
b. Kemitraan CV. Milkindo Berka Abadi
Para pemodal yang ada pada CV atau Persekutuan
Komanditer terdiri dari sekutu aktif dan pasif. Sekutu aktif
merupakan sekutu yang memiliki tanggung jawab untuk
memberikan modal dan juga pikiran maupun tenaganya untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Sekutu pasif merupakan sekutu
yang hanya menyetorkan modal saja untuk perusahan,
sedangkan dari segi pembagian keuntungannya tergantung
kesepakatan yang telah disepakati bersama. Sumber modal yang
pertama kali dimiliki pada saat pendirian usaha ini ialah berasal
dari modal pribadi dengan nilai kurang lebih Rp150.000.000 dan
saat iti memiliki 8 ekor sapi.
Fasilitas penunjang produksi sapi dari awal pengolahan
susu sapi hingga dikirim ke Nestle telah tersedia dengan baik
dan cukup memadai. Fasilitas tersebut antara lain cooling,
milkvan, mesin vacum, mesin susu listrik, mesih perah susu
ember besi dan mesin cooper. Penggunaan berbagai fasilitas
tersebut akan memperlancar dan menambah tingkat
produktivitas susu sapi karena akan mengoptimalkan hasil yang
diperoleh.
Arus penggunaan modal dikelola sedemikian rupa
dengan adanya porsi tersendiri dalam tiap bidang usahanya yang
tetap terkontrol dengan baik. Salah satu arus modal ialah untuk
pengupahan karyawan, sistem pengupahan ada 2 macam yaitu
harian dan bulanan. Sistem pengupahan harian didasari atas
jumlah absen kerja, apabila tidak bekerja maka karyawan tidak
31

akan mendapatkan upah, pembayarannya dilakukan setiap


minggu. Sistem pengupahan bulanan merupakan gaji tetap,
karyawan rajin bekerja atau tidak bekerja akan mendapatkan
gaji yang sama atau tetap. Karyawan yang mendapatkan gaji
per-bulan adalah karyawan yang memiliki skill lebih tinggi dari
pada karyawan di lapangan.
4. Organisasi
a. Koperasi UD Batu
Secara global KUD Batu memang telah memiliki struktur
organisasi namun pada bagian-bagian pengkreditan tidak memiliki
struktur organisasi secara tertulis. Selain itu dalam job description
yang ada bagian pengkreditan tidak menjelaskan siapa saja staff
dan apa tugas dan wewenang yang ada. Berdasarkan hasil
wawancara pada saat praktikum, pada bagian pengkreditan
memiliki 4 bagian yaitu :
1. Kabag. Pengkreditan
2. Sekertaris
3. Penagihan
4. Tim survey
Untuk kabag, pengkreditan bertanggung jawab kepada
manajer dan secara tanggung jawab dan wewenang sudah cukup
jelas yaitu menghimpun data dalam rangka penyusunan rencana
kebutuhan kredit, pengajuan kredit, penggunaan dan
pengawasannya. Namun untuk 3 bagian lain masih belum ada.
Oleh karena itu rekomendasi pada job description pada bagian ini
adalah :
1. Sekertaris :
a. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
pengarsipan data.
b. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
administrasi
32

c. Bersama kabbag. Pengkreditan menjadi saksi dalam


perjanjian kredit sapi
d. Bertanggungjawab atas apa yang menjadi tugasnya
2. Penagihan
a. Mengontrol pembayaran kredit/ angsuran susu
b. Melakukan penagihan pada saat pembayaran angsurat
macet
c. Mencari penyebab terjadinya kemacetan pembayaran
3. Tim survey
a. Mendata siapa saja yang melakukan pengajuan kredit sapi
b. Melakukan survey lapangan pada anggota yang ingin
melakukan peminjaman
c. Melaporkan hasil kegiatan survey kepada kabag
pengkreditan
Selanjutnya pada unit susu sapi perah. Pada bagian ini
memiliki cukup banyak bagian dan pusat tanggung jawab jika
dilihat pada struktur organisasi yaitu pada unit alur tanggung
jawab cukup terlihat jelas yaitu semua mengarah pada K.A unit
susu. Sedikit informasi untuk laboratorium KUD BATU
bekerjasama dengan universitas brawijaya dalam melakukan tes
terhadap kwalitas susu. Job description pada unit ini cukup jelas
karena sudah mendefinisikan kegiatan-kegiatan apa saja yang
harus dilakukan masing-masing bagian. Sedangkan pada unit
pengolahan susu dalam dokumen job description tidak
dicantumkan namun dalam struktur organisasi KUD BATU
secara global unit pengolahan susu ada dan sejajar dengan unit-
unit usaha yang lain. Rekomendasi yang sesuai dengan informasi
yang diperoleh.
Uraian tugas dari masing-masing kaur :
1. Kepala unit
33

a. Memimpin/ mengelola dan mengkoordinir stafnya tentang


tuas yang berkaitan dengan unit pengolahan susu
b. Membina dan mengawasi stafnya baik diakntor maupun
dilapangan tentang aktivitas kerjanya.
c. Menyusun dan membuat laporan keuangan berikut rugi laba
atas kegiatan yang dialksanakan.
d. Membuat laporan bulanan yang dialksanakan setiap tanggal
5
e. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepala anggota
unit susu, baik secara lisan teknis , maupun non teknis.
f. Bertanggung jawab atas unit usahayang dipimpin kepada
manajer
g. Melaporkan hasil kegiatan unit baik secaran lisan maupun
tertulis kepada manajer.
2. Kaur pemrosesan susu
a. Mengawasi kegiatan dalam pengolahan susu pasteurisasi.
b. Membina dan mengawasi staf dalam engolahan susu.
3. Kaur perlengkapan
a. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
b. Bertanggung jawab atas semua yang menjadi tugasnya
4. Kaur administrasi
a. Mengkoordinir data-data kegiatan unit secara administrasi
b. Bertanggung jawab atas semua yang menjadi tugasnya.
Selain itu dalam beberapa bagian yang melakukan
perangkapan tugas karena dlam pengolahan susu masih kekurangan
staff. Pada unit pengolahan susu terjadi perangkapan tugas dengan
bagian pengkreditan untuk menginput data dari bukti transaksi
erupa blanko pembayaran piutang kedalam komputer. Tugas ini
sebenarnya tugas dari kepala unit pengolahan susu namun karena
kurangnya SDM mengharuskan bagian kredit yang menanganinya.
Adanya perangkapan tugas dalam unit tidak terlalu masalah karena
34

saat penginputan data kepala bagian unit pengolahan susu


mengawasi secara langsung dari departemen atau bagian yang
berbeda. Pada unit ini juga tidak memiliki struktur organisasi
secara tertulis maka untuk rekomendasi struktur berdasarkan job
description yang ada pada unit pengolahan susu.
Wewenang an tanggung jawb harus dijalankan dengan baik
sesuai job description yang berlaku pada KUD Batu masih perlu
adanya perbaikan dalam job description. Dengan berkembangnya
kegiatan KUD akan lebih baik jika di tambahkan job description
yang masih belum ada karena akan sangat membantu dalam
kelancaran tugas agar dapat bersama mencapai tujuan KUD.
Perangkapan jabatan masih seing terjadi namun dengan keadaan
tersebut kegiatan operasional pada KUD Batu masih dapat berjalan
dengan lancar hingga saat ini. Selama hal tersebut dapat ditoleransi
dan dapat dijalankan dengan baik maka tidak ada masalah. Yang
terpenting adalah bagi staff dan kepala bagian masing-masing unit
usaha mengetahui secara pasti apa tugas dan tanggungjawab yang
mereka lakukan.
2. Kemitraan CV. Milkindo Berka Abadi
CV. Milkindo Berka Abadi juga memiliki struktur
organisasi layaknya perusahaan atau koperasi pada umumnya. Tugas
dan wewenang dari masing- masing divisi CV. Milkindo Berka
Abadi. Berikut struk organisasi beserta tugas dan wewenangnya:
35

Gambar 4.2 Bagan Organisasi CV. Milkindo Berka Abadi


a. Direktur
1) Melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan di
perushaan.
2) Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada karyawan dalam
melaksanakan operasi perusahaan.
3) Mengadakan rapat untuk memecahkan permaslahan
perusahaan
b. Manajer
1) Menerima laporan dari masing-masing kepala divisi
2) Mengkoordinasi tugas dan tanggungjawab dari masing-masing
bagian divisi
3) Melaksanakan evaluasi dan penilaian atas hasil-hasil yang
telah di capai untuk memperlancar kegiatan tercapainya
efisiensi kerja.
36

c. Keuangan
1) Mencatat penerimaan dan pengeluaran keuangan yang harus
disertai atau dilengkapi dengan kwitansi, nota, dan tanda
setoran yang sudah diberi paraf oleh petugas yang bertanggung
jawab.
2) Membuat laporan harian penjualan pengiriman susu kepada pt.
Nestle indonesia
3) Membuat laporan bulanan tentang daftar gaji, pembayaran
pajak,dll.
4) Menyetor dan mengambil uang di bank
5) Bertanggungjawab atas kebenaran dan kesesuain laporn
keuangan
d. Sekertaris
1) Menyiapkan Agenda Rapat Pimpinan.
2) Menyiapkan segala berkas-berkas keperluan manager.
3) Melakukan pencatatan semua hal mengeenail sapi.
4) Membuat laporan keuangan harian, bulanan, maupun tahunan
5) Melakukan aktivitas surat menyurat yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perushaan.
e. Farm
1) Inseminaor dan kesehatan hewan
a) Menjaga, merawat dan mengobati sapi baik induk maupun
nak sapi terhadap segala penyakit
b) Bertanggung jawab atas prosees kelahiran sapi.
c) Melakukan pencatatan terhadap pemakaian obat-obatan
dan lat kesehatan
d) Melakukan pengamatan birahi
e) Melakukan inseminasi
f) Melakukan pencatatan setiap melakukan tindakan
inseminasi
37

g) Melakukan pencatatan terhadapvperalatan penunjang


lainnya.
h) Menjaga kebersihan lingkungan kerja
2) Divisi sawah
a) Memastikan ketersediaan rumput
b) Memperhatikan pengairan dan kesuburan sawah
c) Memotong rumput setiap sore untuk pakan sapi
3) Divisi kebersihan
a) Memastikan kebersihan kandang sapi dan sapinya.
b) memastikan ketersediaan air didalam kandang
c) menjaga kebersihan dan keindahan luar kandang terutama
taman
4) Divisi kandang
a) Melakukan pemerahan dan pengiriman susu ke pt. Nestle
indonesia sesuai jadwal kirim yang telah dietentukan
b) Merawat sapi yang baru melahirkan maupun anak sapinya
c) Merawat dan mengontrol tempat makan dan temat minum
sapi
d) Merawat mesin pemerah susu, mesin pendingin dan mesin
generator listrik
e) Mengawasi tali keluhan dan ikatan sapi
f) Menjaga kebersihan gudang pakan dan lingkungan kerja.
5) Divisi pakan
a) Memastikan ketersediaan rumput hijau dan konsentrat
b) Memberikan rumput hijau dan konsentrat yang telah di
tentukan
c) Memotong rumput menjadi beberapa bagian
d) Memberikan rumput hijau dan konsentrat tepat waktu
e) Mencatat konsentrat apa saja yang telah digunakan dan
dilaporkan setiap hari jum’at ke bagian administrasi
f) Menjaga kebersihan lingkungan kerja
38

f. Produksi
1) Mengelola segala yang berhubungan dengan sapi, domba
maupun hasil peternakan
2) Mengelola proses pembuatan susu.
3) Mencatat segala pemerahan susu.
g. Wisata.
1) Mengelola segala tempat rekreasi.
2) Mengembangkan kegiatan wisata yang dipadukan dengan
materi edukasi berbasis.
5. Manajemen
a. Koperasi UD Batu
Sistem manajemen yang digunakan di KUD Batu
mengarah kepada manajemen partisipatif. Manajemen ini
memiliki landasan kebersamaan dan keterbukaan, sehingga setiap
anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan
(kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota
biasa) memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi
koperasi. Sistem manajemen yang demikian diharapkan mampu
menjadikan koperasi dapat dikelola dengan baik.
Manajemen koperasi di KUD Batu dapat dipandang dari
tiga sudut pandang yaitu organisasi, proses, dan gaya. Manajemen
koperasi dari sudut pandang organisasi pada prinsipnya terbentuk
dari tiga unsur, yaitu anggota, pengurus, dan karyawan. Hal ini
dapat dilihat dari struktur atau alat perlengkapan organisasi yang
sepintas sama dengan koperasi pada umumnya, yaitu Rapat
Anggota, Pengurus, Pengawas, dan sudah dilengkapi dengan
adanya Manajer. Fungsi organisasi dan fungsi manajemen juga
dibedakan. Sebagai contoh, apabila akan dibentuk suatu
kebijakan, maka akan diadakan rapat antara pengurus, setelah
39

dilakukan diskusi dalam rapat tersebut, baru dapat diputuskan


suatu kebijakan. Hal itu tidak terlepas dari adanya dasar kajian-
kajian yang mendukung keputusan tersebut. Selain itu, dari setiap
tahun juga dibuat rencana anggaran dan rencana kerja.
b. Kemitraan CV. Milkindo Berka Abadi
CV. Milkindo Berka Abadi memiliki program kerja yang
bersifat on going development dan future development. Ada 7
point yang terdapat dalam program kerja on going development,
antara lain kandang display, pengolahan susu (open kitchen),
biogas, pupuk organik, tanaman obat keluarga, bercocok tanam
padi, dan pembuatan telur asin. Masing-masing program
terdapat orang yang bertugas untuk memanajemen usaha
tersebut. Akan tetapi, terdapat pihak yang bertugas untuk
mengontrol dan mengawasi usaha-usaha yang dijalankan. Hal
ini diperlukan untuk mengambil sikap yang proaktif apabila ada
suatu permasalahan atau kendala yang membutuhkan
pengantisipasian dan penanganan. Adapun program kerja yang
bersifat future development, meliputi hidroponik, rumah angle
(anggrek-lele), dan minimarket Milkindo. Program kerja ini
dibuat untuk rencana jangka panjang, sehingga realisasinya bisa
diusahakan mulai dari sekarang.
CV. Milkindo Berka Abadi pada dasanya bergerak
dalam bidang peternakan, terutama peternakan sapi, sehingga
harus menerapkan manajemen pemeliharaan sapi perah. Hal
yang harus diperhatikan yaitu pakan dan kandang, karena
dengan memberikan pakan yang berkualitas dan tetap menjaga
kebersihan kandang, kesehatan sapi pun tetap terjaga . Apabila
sapi dalam kondisi baik dan sehat, hasil yang didapatkan saat
proses pemerahan menjai optimal. Selain itu, perlu diperhatikan
mengenai reproduksi sapi itu sendiri, sehingga sapi dapat terus
berkembang biak dan lestari. Pendataan terhadap kondisi sapi
40

juga perlu untuk diperhatikan dan diperbarui. Setiap kegiatan


dalam manajemen pemeliharaan sapi perah, terdapat orang-
orang yang mengelola dan mempertanggung jawabkan
pekerjaannya.
6. Sistem informasi manajemen
a. Koperasi UD Batu
KUD dalam menjalankan usahanya tentunya memerlukan
adanya Sistem Informasi Manajemen. Sistem Manajemen
Informasi pada suatu koperasi dijadikan sebagai acuan guna
memberikan informasi yang berkualitas yang berguna dalam
pengambilan keputusan karena informasi tersebut harus bisa
menjangkau kepentingan manajemen di berbagai tingkatan
manajemen. Suatu keputusan yang dihasilkan dari Informasi
masalah yang didapat tentu hal itu akan mempengaruhi berbagai
elemen terkait. Sistem informasi manajemen pada koperasi sangat
dibutuhkan, karena tanpa sistem semua tidak akan berjalan begitu
pula dengan informasi dan manajemen. Hal ini sangat berkaitan
erat dan saling membutuhkan satu dengan yang lain. Sistem
Informasi Manajemen KUD Batu ini dibutuhkan dalam berbagai
hal. Sistem informasi manajemen dalam koperasi ini dibutuhkan
untuk keperluan internal dan eksternal. Keperluan internal yaitu
Segala kebutuhan yang diperlukan dari pengurus kepada anggota.
Keperluan internal ini untuk memberikan informasi yang terbaru
dan memberitahukan berbagai kebijakan terbaru agar semua
anggota dan pengurus mengetahuinya. Hal ini dimaksudkan agar
kegiatan dapat berjalan sesuai prosedur yang dianut tanpa
menimbulkan masalah kedepannya. Sistem informasi yang lancar
turut membantu keharmonisan hubungan antara anggota dan
pengurusnya. Keperluan eksternal yaitu untuk hubungan antara
koperasi dengan pihak-pihak terkait seperti kepada perusahaan
41

mitranya dan pihak pemerintah guna mendukung berkembangnya


koperasi.
Sistem informasi manajemen yang telah berkembang dalam
internal KUD Batu khususnya dengan para anggotanya masih
sangat sederhana namun sungguh memberi dampak yang positif.
Sistem Informasi yang sederhana ini tentu membuktikan bahwa
hubungan internal koperasi masih dilandasi dengan rasa saling
percaya satu sama lain. Sistem informasi di KUD Batu masih
sebatas tatap muka dan dengan sistem dari mulut ke mulut dengan
para anggotanya. Kegiatan ini walau masih terlihat sederhana
namun diadakan secara berkelanjutan sehingga pengurus dan
anggota bisa saling mengeluarkan apa saja kebutuhan yang harus
dicukupi dalam koperasi mendatang. Penyampaian informasi
dapat dilakukan di kantor koperasi langsung tanpa tatap muka
dengan semua anggota maupun pengurus koperasi sehingga ini
sangat efisien. Penyampaian informasi ini tentu memperhatikan
tingkat pendidikan masing masing pengurus, sehingga informasi
yang disampaikan dapat ditangkap dengan jelas oleh masing
masing anggota. Suatu informasi yang jelas, tentu bertujuan untuk
menghindari miss communication. Pengurus juga berusaha untuk
memancing para anggota agar aktif dalam berpartisipasi saat
pemberian informasi sehingga ada umpan balik yang nantinya
berguna bagi para anggota tersebut. Penyampaian informasi yang
telah dilakukan dengan pengurus dan anggota, nantinya ketua
KUD Batu juga akan menyampaikan informasi kepada pihak mitra
untuk menyampaikan perkembangan dan hambatan apa saja yang
terjadi. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan koperasi
untuk kedepannya.
b. Kemitraan CV. Milkindo Berka Abadi
CV. Milkindo Berka Abadi merupakan sebuah perusaahaan
berbasis peternakan di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
42

CV. Milkindo Berka Abadi yang bertempat di Jalan Kolonel


Kusno No. 77 Desa Tegalsari Kecamatan Kepanjen Kabupaten
Malang. CV. Milkindo Berka Abadi Dalam Sistem Informasi
Managemen memfokuskan pada efisiensi reproduksi yang lebih
baik daripada induk yang berumur lebih tua. Rendahnya
produktifitas susu sapi perah juga dipengaruhi oleh umur induk
sapi perah yang berkaitan dengan status fisiologi sapi perah
tersebut. Semakin bertambahnya umur induk diikuti oleh kenaikan
angka ovulasi yang menyebabkan produktivitas mencapai optimal
dan akan mengalami penurunan secara perlahan seiring dengan
usia ternak yang semakin tua. Umur induk sapi perah yang sudah
tua sebaiknya dilakukan pengafkiran karena kemampuan
reproduksi induk yang berumur >10 tahun sudah menurun baik
secara fisiologis maupun secara hormonal. Kondisi tubuh ternak
secara fisiologis sudah tidak memungkinkan untuk
mempertahankan kebuntingan karena kemampuan otot, tulang
serta jaringan sudah melemah dan disertai dengan kerusakan sel-
sel yang cepat namun tidak diimbangi kecepatan pertumbuhan sel
sehingga nutrisi yang diperoleh dari pakan hanya cukup untuk
memperbaiki kondisi tubuh yang rusak dan tidak cukup untuk
kebutuhan reproduksi maupun mempertahankan kebuntingan.
Dengan peningkatan produktifitas Susu, maka Kemitraan mereka
akan lebih percaya. Sehingga lebih menguntungkan bagi CV.
Milkindo Berka Abadi.
C. Hubungan Kemitraan
1. Koperasi UD Susu Batu
Hubungan kemitraan KUD Batu dengan mitranya bersifat timbal
balik dan saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain.
Hubungan ini tentu harus saling menguntungkan karena suatu
hubungan kerjasama dapat berjalan harmonis jika masing masing pihak
merasa diuntungkan. Hubungan ini tentu tidak selalu lepas dari
43

masalah, selalu ada masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam setiap
kegiatannya. Kemitraan merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk menjawab permasalahan tersebut. Usaha koperasi susu yang
dijalankan oleh koperasi Susu Batu ini tidak menjalin kemitraan dengan
CV. Milkindo Berka Abadi meskipun sama-sama bergerak dalam
bidang susu. Kerjasama yang dijalin oleh KUD Batu diantaranya
dengan pemerintah daerah dalam gerakan minum susu, outlet-outlet
yang ada di Malang, Giant sekitar Malang, dan juga melakukan
distribusi susu ke Bali. Berdasarkan hasil dari praktikum di Koperasi
Susu Batu terjadi kemitraan antara publik dan privat. Sektor publik
disini adalah masyarakat peternak dan privatnya adalah koperasi, yang
saling bekerjasama untuk meningkatkan kualitas dalam proses
pembuatan susu, dan meningkatkan ekonomi peternak sapi perah.
Masyarakat disini sebagai produsen susu yang selanjutnya dikelola oleh
koperasi sebagai penetapan standar agar susu dapat diproses lebih lanjut
untuk siap dipasarkan ke pihak ketiga yaitu pabrik susu Nestle.
Berdasarkan hasil pertanyaan pada saat praktikum bahwa terlihat dalam
kemitraan tersebut cukup berhasil karena dengan adanya kemitraan
tersebut menguntungkan masyarakat dengan KUD Batu, masyarakat
peternak bisa mewujudkan stabilitas perekonomian yang akhirnya
mampu meningkatkan taraf pendidikan dan pembangunan rumah-
rumah dan jalan yang bisa di rasakan oleh seluruh masyarakat, dan bagi
KUD Batu yaitu dapat meningkatkan populasi sapi perah, dapat
meningkatkan jumlah produksi susu dan dapat pemupuk modal yang
ahkirnya dapat meningkatkan pelayanan pada para peternak, namun
dengan demikian ada faktor yang menjadi penghambat dan pendukung
dalam meningkatkan ekonomi peternak sapi perah, Faktor
penghambatnya antara lain manajemen peternakan relatif tradisional,
sulitnya mendapatkan makanan ternak di saat musim kemarau dan para
peternak yang kurang memperhatikan kebersihan kandang, hal ini di
karenakan SDM para peternak yang masih kurang.
44

2. CV. Milkindo Berka Abadi


Awal berdirinya CV. Milkindo Berka Abadi tahun 1984 dan
hanya berupa peternakan sapi perah yang populasi sapinya juga masih
sedikit. Dengan seiring berjalannya waktu, Milkindo semakin
berkembang hingga tahun 2000-an jumlah populasi sapi perahnya
semakin banyak sehingga harus bekerjasama dengan Koperasi Unit
Desa (KUD) untuk menyetorkan produksi susu. Kemudian pada tahun
2010/2011 Milkindo mulai merintis menjadi Commanditaire
Vennootschap (CV) dan tidak lagi bekerjasama dengan KUD tetapi
sudah berdiri sendiri sebagai CV. CV. Milkindo Berka Abadi dalam
usahanya juga tidak bermitra dengan KUD Batu meskipun sama-sama
bergerak dalam pengelolaan di bidang susu, Milkindo Berka Abadi
justru bekerjasama dengan peternak sapi perah di sekitar perusahaan
dan membina peternak dengan tujuan memperluas jaringan perusahaan
sehingga nantinya dapat menambah jumlah produktivitas susu dan
dapat memberikan nilai lebih bagi peternak sapi perah disekitar
perusahaan. Kemitraan yang dilakukan oleh CV. Milkindo Berka Abadi
selain dengan peternak sapi perah disekitar perusahaan juga bermitra
dengan PT. Nestle Indonesia dimana setiap 90% hasil dari susu segar
dikirim ke PT. Nestle Indonesia setiap 2 hari sekali dan sisanya 10%
diolah menjadi berbagai macam produk olahan susu dengan merek
Fanda. Peternakan Milkindo dikembangkan lagi dari sisi pendidikan
atau edukasi yang dianggap masih memiliki peluang. CV. Milkindo
Berka Abadi kini berkembang menjadi tempat produksi susu
pasteurisasi botolan dan sekaligus menyediakan tempat rekreasi yang
berbasis edukasi guna meningkatkan daya tarik masyarakat mengenai
susu sapi. Perkembangan ini tentunya bertujuan untuk menambah
pemasukan bagi CV. Milkindo Berka Abadi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum Koperasi dan Kemitraan
Agribisnis antara lain :
1. Kondisi umum dari KUD Batu sendiri yakni merupakan koperasi yang
beranggotakan 2000 lebih orang menurut data 2016. KUD Batu juga
memiliki beberapa orang pengurus dan juga karyawan yang bertugas untuk
mengelola kegiatan yang ada, seperti: Kegiatan rapat-rapat dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan; Pendidikan/penyuluhan kepada anggota peternak
guna peningkatan kualitas susu lewat sarasehan-sarasehan ketua kelompok
maupun anggota; Kegiatan sarasehan tetap dilakukan sebagaimana tahun-
tahun lalu; Pertemuan dilaksanakan satu kali sebulan di masing-masing
kecamatan; Pertemuan rutin 10 hari sekali kelompok anggota peternak tetap
dilaksanakan; Menghadiri rapat-rapat yang diadakan oleh lembaga, instansi,
atau pemerintah, dan lain-lain. Sementara CV. Milkindo Berka Abadi
merupakan badan usaha milik perseorangan yang bergerak di bidang
peternakan sapi perah. CV. Milkindo Berka Abadi juga merupakan
perusahaan peternak sapi perah dan wisata edukasi berbasis pertanian
terpadu yang berada di Kepanjen Malang. Kondisi manajemen di CV.
Milkindo Berka Abadi ini sudah terintegrasi dengan baik karena sudah
adanya manajemen perusahaan yang terorganisir.
2. Hubungan kemitraan KUD Batu dengan usaha kecil lainnya yakni sangat
baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan usaha yang dikelola oleh koperasi
cukup maju pesat melalui bermitra kerja dengan badan usaha kecil lainnya.
3. Kondisi dari keanggotaan dari KUD Batu sendiri terdiri dari 2473 orang
anggota dengan 62 orang pengurus serta ada juga karyawan yang berjumlah
122 orang. Jumlah karywan tersebut terdiri dari 91 pria dan 31 wanita,
sementara kenggotaan dari CV. Milkindo Berka Abadi terdiri atas memiliki
40 karyawan yang diantaranya adalah 17 staf , 15 orang karyawan tetap, dan
8 orang karyawan kontrak

45
46

4. Kondisi usaha dari KUD Batu adalah terdapat beberapa unit usaha yang
dikembangkan, yakni unit susu sapi perah; unit pengolahan susu; Unit KPPS
(Kios Pemasaran Produk Susu); Unit Sapronak (Produksi Pakan Ternak
Baprofeed); Unit Lebah (Produksi Madu); Unit Simpan Pinjam; Unit
Waserda (Toko); Unit Batu Resto. Untuk CV. Milkindo Berka Abadi sendiri
memiliki dua arahan pengembangan dalam bidang usaha, yakni
pengembangan internal dan pengembangan eksternal.
5. Permodalan dalam KUD Batu bersal dari beberapa bidang usaha, yakni unit
susu Sapi Perah, Unit Pengolahan Susu, Unit KPPS dan Unit Resto Batu,
unit Pakan Ternak, (Sapronak), Unit Lebah, Unit Waserda, Unit Simpan
Pinjam. Sumber modal yang diperoleh selain itu yakni berasal dari Bank,
namun hal ini dilakukan apabila total sisa usaha bidang-bidang usaha tidak
mencukupi untuk permodalan koperasi satu tahun kedepan. Untuk CV.
Milkindo Berka Abadi memperoleh modal dari sekutu aktif dan sekutu aktif.
Modal tersebut dialokasikan salah satunya untuk malakukan pengupahan
pada karyawan.
6. Secara global KUD Batu memang telah memiliki struktur organisasi namun
pada bagian-bagian pengkreditan tidak memiliki struktur organisasi secara
tertulis. Selain itu dalam job description yang ada bagian pengkreditan tidak
menjelaskan siapa saja staff dan apa tugas dan wewenang yang ada. Sturktur
organisasi pada CV. Milkindo Berka Abadi sendiri terdiri atas: direktur;
manajer; keungan ; sekretaris; farm; produksi dan wisata.
7. Sistem manajemen yang digunakan di KUD Batu mengarah kepada
manajemen partisipatif, dimana manajemen pada koperasi ini dapat
dipandang dari tiga sudut pandang, yakni organisasi, proses, dan gaya.
Untuk sisitem manajemen pada CV. Milkindo Berka Abadi sendiriterdapat
program kerja yang bersifat on going development dan future development.
Ada 7 point yang terdapat dalam program kerja on going development,
antara lain kandang display, pengolahan susu (open kitchen), biogas, pupuk
organik, tanaman obat keluarga, bercocok tanam padi, dan pembuatan telur
asin.
47

8. Sistem informasi manajemen yang telah berkembang dalam internal KUD


Batu khususnya dengan para anggotanya masih sangat sederhana. Sistem
informasi di KUD Batu masih sebatas tatap muka dan dengan sistem dari
mulut ke mulut dengan para anggotanya. CV. Milkindo Berka Abadi Dalam
Sistem Informasi Managemen memfokuskan pada efisiensi reproduksi yang
lebih baik daripada induk yang berumur lebih tua sehingga yang sapi yang
dipilh adalah sapi yang berumur < 10 tahun, dimana sistem reproduksinya
masih bagus.
B. Saran
1. Penyelenggaraan praktikum koperasi dan kemitraan kali ini cukup baik
mungkin dari sisi penyelenggaraan dalam segi waktu masih harus diperbaiki
agar pada praktikum selanjutnya tidak terjadi pemoloran waktu. Praktikan
diharapkan bisa lebih disiplin waktu lagi supaya waktu yang tersedia tidak
terbuang sia-sia.
2. Bagi KUD Batu dan CV. Milkindo Berka Abadi, pelayanan yang diberikan
selama kunjungan sudah cukup baik namun mungkin masih dapat
ditingkatkan kembail dan diharapkan mampu mengembangkan kegiatan
usahanya sehingga mampu memberikan manfaat bagi banyak orang.
48

DAFTAR PUSTAKA

Ariska dan Jazman. 2016. Rancangan Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset
Sekolah Menggunakan Teknik Labelling QR Code. J Rekayasa Dan
Manajemen Sistem Informasi. Vol (2):129.
Chalimah, Akhmad Sakhowi. 2014. Implementasi Dual Identity Anggota
Koperasi sebagai Wujud Komitmen Organisasional. Jurnal Dinamika
Manajemen: Universitas Pekalongan
Dedy.2009.Bahas Tuntas 10001 Soal IPS SD.Yogyakarta.Pustaka Widyatama.
Halim, Timotus. 2013 . Evaluasi Manajemen Kualitas Divisi Internal Audit (Studi
Kasus Bank X). Jurnal Bisnis dan Manajemen UNPAD, Vol. 4, No.2, Hal.
9-10.
Hariyani, Iswi et al. 2011. Merger, Konsolidasi, Akuisisi, & Pemisahan
Perusahaan : Cara Cerdas Mengembangkan & Memajukan Perusahaan.
Visimedia: Jakarta Selatan
Heriyono. 2012. Peran Koperasi dlam Pengembangan Perekonomian Rakyat.
Jurnal Ekonomi
Gade, Muhammad. 2015. Teori Akuntansi. Almahira. Jakarta Timur
Kennet dan Jane. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat: Jakarta.
Ketut et al. 2013. Pengaruh Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Partisipasi Anggota Pada Koperasi Serba Usaha (Ksu)
Warga Sejahtera, Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur. Jurnal Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 (1)
Kuswiratmo, Bonifasius Aji. 2016. Memulai Usaha Itu Gampang. Visimedia:
Jakarta Selatan
M. Tohar 2006. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius
Masri, Zainal Arifin H. 2015. Peran Modal dalam Keberhasilan Usaha Koperasi
Teratai Mandiri Kelapa Dua Depok. J Sosio-Eko. Vol (7) 2:156
Maulana.2012.Pengaruh Modal Jumlah Anggota dan Volume Usaha Terhadap
Perolehan SHU Pada Koperasi Gununng Madu Di Lampung Tengah.
J.Riset Akuntansi dan Manajemen Vol 1:1
Melly,Inaryu.2016.Kinerja Koperasi PRIMKOPPOL Resor Gunung Kidul
Moeljono, Dr. Djokosantoso. 2006. Budaya Organisasi dalam Tantangan. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Naning.2010. Perkembangan Modal Dan Usaha Dalam Rangka Meningkatkan
SHU KPRI Bahagia Jaya. J.of faculty and policy Vol 4(1):4
Noviana, Naning Eko .2010. Perkembangan Modal Dan Usaha Dalam Rangka
Meningkatkan SHU KPRI Bahagia Jaya. J.of faculty and policy Vol 4(1):4
Perdana, Adhi Surya. 2014. Pemberdayaan Kelompok Tani Melalui Pasar Lelang
Sebagai Solusi Mewujudkan Kedinamisan Kesejahteraan Petani. Jurnal
Ilmu Pertanian Tropik dan Subtropik Vol. 20 No. 20 Hal. 57
Purnaningsih 2007. Strategi Kemitraan Agribisnis Berkelanjutan. Jurnal
Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia Vol. 1 No. 3
Hal. 393-416
49

Rianto, Maulana Ardi dwi Fil.2012.Pengaruh Modal JumlahAnggota dan Volume


Usaha Terhadap Perolehan SHU Pada Koperasi Gununng Madu Di
Lampung Tengah. J. Riset Akuntansi dan Manajemen Vol 1:1
Rukiaty 2013. Efektivitas Kemitraan Antara Koperasi Dengan Kelompok Tani
Penyuling Minyak Kayu Putih (Studi Kasus Koperasi Citra Mandiri Di
Namlea Kabupaten Buru). Jurnal Agribisnis Kepulauan Vol. 2 No. 2 Hal.
73-108
Sari, Diana et al. 2006. Manajemen SDM dalam Butik kota Bandung. Jurnal
Bisnis, Manajemen, dan Ekonomi Universitas Widyatama. Vol.7, No.1,
Hal. 21-22.
Sitio dan Tamba, 2007. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
Sri Utami Setyaningsih. 2011. Peranan Sistem Informasi Manajemen untuk
Pengambilan Keputusan Pesngusaha Kecil. J Ekonomi dan
Kewirausahaan. Vol (11): 141-143.
Susilo, Edi. 2013.Peran Koperasi dalam Ketahanan Pangan di Indonesia. Jurnal
Dinamika Ekonomi. Vol. 10, No.1, Hal. 95-104.
Tutor, Forum.2009.Bahas Tuntas 10001 Soal IPS SD.Yogyakarta:
PustakaWidyatama.
Wahyuning, Titi. 2013. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha
(SHU) di KPRI “Bina Karya” Balongpanggang-Gresik. J Ekonomi Bisnis.
Vol (1) 1: 6
Wibowo, Sampurno. 2009. Pengantar Manajemen Bisnis Introduction to Business
Management. Bandung: Politeknik Telkom.
Widjajanta, Bambang dkk. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Citra Praya:
Bandung.
50

LAMPIRAN
51

Tulisan batu pengesahaan KUD Batu Produk dari KUD Batu

Foto presentasi pengenalan KUD Batu Foto di dalam gudang pengolahan


pakan ternak

Foto pendistribusian susu dalam tangki Foto proses pengolahan susu


52

Foto ternak sapi di CV Milkindo Foto pakan ternak sapi


Berka Abadi

Foto praktikan sedang tour taman wisata Foto praktikan saat akan memasuki
CV. Milkindo Berka Abadi kandang sapi

Foto saat pemberian pakan sapi Foto salah satu obyek pada taman wisata
CV. Milkindo Berka Abadi

Anda mungkin juga menyukai