Skripsi PDF (R) PDF
Skripsi PDF (R) PDF
SKRIPSI
Disusun oleh :
RENDY CHRISTOFEL. S
NIM. C2C006122
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
1
2
NIM : C2C006122
KECURANGAN (FRAUD)
Semarang)
Dosen Pembimbing
NIM : C2C006122
KECURANGAN (FRAUD)
Semarang)
Tim Penguji :
(RENDY CHRISTOFEL. S)
C2C006122
5
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
hanya perkenan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi “MODERASI
PENGENDALIAN INTERNAL PADA HUBUNGAN PENGARUH
KEADILAN ORGANISASIONAL TERHADAP TINGKAT KECURANGAN
(FRAUD) (Studi Pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Semarang)”. Penyusunan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program
pendidikan Strata 1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro
Semarang.
Penetapan misi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro sebagai
fakultas berbasis riset menjadikan semua pihak harus bekerja sama untuk
mewujudkan misi tersebut, sehingga mutu pendidikan yang diharapkan bisa
tercapai. Demikian juga dengan penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan program pendidikan Strata 1 Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang memerlukan kerja sama berbagai
pihak untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas. Untuk itu, saya ingin
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini :
1. Bapak Dr. H.M. Chabachib, M.Si, Akt. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang.
2. Bapak Prof. DR. H. Muchamad Syafruddin, MSi. Akt. selaku Dosen
Pembimbing sekaligus Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan yang sangat baik hingga skripsi ini selesai
3. Seluruh pengajar dan staf administrasi Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro yang telah membimbing dan membantu kelancaran selama kuliah.
4. Keluargaku, Bapak, Ibu dan adik-adikku, terima kasih untuk segala kasih
sayang dan dukungannya.
5. Sayyidathul Ghulub yang selalu menemani dan mendampingi penulis dalam
perjuangan penyusunan skripsi ini.
7
Penulis
8
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
News, 2005). Dalam tahun 2004, di Australia dan Selandia Baru , KPMG
peristiwa dari kecurangan di dalam satu tahun, mulai April 2002 sampai
dengan Maret 2004 dengan total kerugian sejumlah A$4567 juta (KPMG
Forensic, 2004).
memadai mengenai prestasi dari sasaran kinerja dalam (1) efeektivitas dan
dari ketentuan hukum yang bisa diterapkan dan regulasi. Dengan demikian,
13
Ernst & Young berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2002.
berharga bagi organisasi (Ross 2003:9). Menurut data yang dikemukan oleh
14
alam dan 15% disebabkan oleh fraud (Romney & Steinbart 2003:192).
disebabkan oleh manusia, baik error maupun fraud dapat dikurangi dengan
2. penggelapan pajak
3. penggelapan aktiva
4. pencurian informasi
5. penyuapan
1. salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelapor keuangan yaitu
2. Salah saji yang timbul dari perlakuan yang tidak semestinya terhadap
tujuan pengendalian,yaitu :
baik dan benar pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan
menjadi lebih mudah dalam mencapai suatu tujuan dan dapat meminimalkan
fisik, dan data akan dimonitor serta di bawah kendali, tujuan akan tercapai,
risiko menjadi kecil, dan informasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas".
16
internal ?
pengaendalian internal ?
pengaendalian internal ?
pengaendalian internal
18
pengaendalian internal
berikut :
mengefisiensi operasional.
TINJAUAN PUSTAKA
biasanya untuk memiliki suatu harta benda atau jasa ataupun keuntungan
dengan cara tidak adil atau curang. Kecurangan dapat lahir terhadap barang
atau benda.
dengan penggelapan dan penipuan" atau hal serupa lainnya. Ada pula yang
sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta
fraud adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu,
19
20
atau berbuat;
merugikannya.
keuntungan pribadi atau untuk merugikan orang lain. Dalam hukum pidana,
barang atau benda. Dalam hukum pidana secara umum disebut dengan
Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan yang disengaja.
adalah sangat luas dan dapat dilihat pada beberapa kategori kecurangan.
harus ada, jika ada yang tidak ada maka dianggap kecurangan tidak terjadi)
adalah:
recklessly);
tersebut (misrepresentation);
dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan oleh seseorang yang dapat
harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan bentuk fraud yang
c. Korupsi (Corruption).
Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja
sama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, di mana hal ini
Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang
(economic extortion).
cybercrime. Ini jenis fraud yang paling canggih dan dilakukan oleh pihak
yang mempunyai keahlian khusus yang tidak selalu dimiliki oleh pihak lain.
Cybercrime juga akan menjadi jenis fraud yang paling ditakuti di masa
a. Berdasarkan pencatatan
kategori:
hidden on the-books);
3) Pencurian aset yang tidak tampak pada buku, dan tidak akan
b. Berdasarkan frekuensi
terjadinya:
c. Berdasarkan konspirasi
d. Berdasarkan keunikan
berikut:
dana (disebut juga custodial fraud) dan (2) klaim asuransi yang
tidak benar.
benar.
a. Faktor Tekanan
pertimbangan.
27
b. Faktor Rasionalisasi
c. Faktor Peluang
berbuat curang.
dasar keadilan adalah penghargaan atas martabat dan hak-hak yang melekat
yaitu standar gaji. Laventhal (1976) dan Thibault & Walker (1975)
itu ditempuh, adil atau tidak. Sedangkan tipe yang ketiga yaitu
et all, 2000).
1. Keadilan Distributif
2. Keadilan Prosedural
1993).
1993).
30
yang sesuai dengan nilai - nilai etis mereka, dan dengan suatu hasil
3. Keadilan Interaksional
a. Penghargaan
b. Netralitas
c. Kepercayaan
a. Lingkungan pengendalian
pengendalian adalah:
33
direksi.
tak berarti. Oleh karena itu dewan komisaris yang dipilih dari
yang andal.
tindih.
lembaga pemerintah.
seharusnya dikelola.
pelaksanaan tugas.
e. Pemantauan (monitoring)
melalui kedua-duanya.
f. Audit Internal
yang berubah-ubah.
dengan memastikan evaluasi kinerja karyawan dan proses yang bersifat adil
internal yang tinggi. Berdasarkan hal di atas, maka kerangka pikir penelitian
ini adalah :
40
Kualitas Sistem
Pengendalian
Internal
H1
Keadilan Tingkat
organisasi Kecurangan
(Fraud)
audit internal. Berdasakan hal tersebut, maka kerangka pikir model kedua
Lingkungan H2
etis organisasi
Kualitas Sistem
Pengendalian
Internal
H3
Pelatihan
Manajemen
Resiko
H4
Aktivitas
Audit internal
41
2.6. Hipotesis
dasar keadilan adalah penghargaan atas martabat dan hak-hak yang melekat
dengan memastikan evaluasi kinerja karyawan dan proses yang bersifat adil
telah ditetapkan
pengendalian internal
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Identifikasi Variabel
berikut :
Pengendalian Internal
44
45
b. Keadilan organisasi
1) Lingkungan pengendalian
5) Audit Internal
6) Pemantauan (Monitoring)
46
Kota Semarang. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 167
orang.
Sampel penelitian ini adalah para pegawai negeri sipil yang bekerja
diteliti dalam bentuk verbal, dengan jumlah kategori lima. Jumlah sampel
N
n=
1 + ( N ( Moe) 2 )
dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Moe = Margin of error Maximum (kesalahan yang masih ditoleransi
diambil 10%).
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampel yang
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah data autentik atau data langsung dari tangan pertama
(Fraud) dan keadilan organisasi). Data primer dalam penelitian ini didapat
Data sekunder adalah data yang dimiliki oleh pihak lain, peneliti
hanya bersifat sebagai pengguna data. Data skunder dalam penelitian ini
kepada responden atau dalam hal ini karyawan pada perusahaan yang
menjadi tinggi.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,60
1) Uji Normalitas
menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satu cara
2) Uji Multikolinieritas
lainnya.
korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini
adalah nilai toleran 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10
toleransinya harus lebih dari 0,10 atau VIF kurang dari 10.
3) Uji Heteroskesdastisitas
pengambilan keputusan:
Heteroskesdastisitas.
Heteroskesdastisitas.
c. Pengujian Hipotesis
berikut :
Y1 = a1 + β1 x1 + β 2 x2 + β3 x1X2
X2 = a2 + β1 x3 + β 2 x4 + β3 x5
Dimana :
Y1 = Tingkat kecurangan (Fraud)
X1 = Keadilan organisasi
X2 = Sistem Pengendalian Internal
X3 = Lingkungan etis organisasi
X4 = Pelatihan manajemen resiko
52
nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya (Kuncoro, 2000).
Secara statistik goodness of fit dapat diukur dari nilai statistik t, nilai
Langkah-langkah pengujiannya :
t tabel = t (α / 2, n-k)
3. Kesimpulan
variabel Y.
Langkah-langkah pengujian :
Dimana :
α = 0.05
n = jumlah sampel
2. Kesimpulan