net/publication/323219004
CITATIONS READS
0 3,613
1 author:
M. Lutfi Firdaus
Universitas Bengkulu
44 PUBLICATIONS 265 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by M. Lutfi Firdaus on 16 February 2018.
Oleh
M. Lutfi Firdaus, Ph.D
Penulis,
1
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..1
2
3.6. Gas Terlarut ..............................................................................................................58
3.7. Sistem Karbonat .......................................................................................................61
3.8. Sistem Hidrotermal ...................................................................................................62
3.9. Radioisotop ...............................................................................................................63
3.10. Isotop Geokimia .....................................................................................................65
3.11. Senyawa Organik ....................................................................................................68
3.12. Model Transfer Unsur Kimia .................................................................................71
3.13. Sedimentasi dan Diagenesis ...................................................................................73
3.14. Pencemaran Laut ....................................................................................................75
3
Daftar Gambar
Gambar 1. Dua buah rute perjalanan perintis dalam bidang oseanografi. .....................11
Gambar 2. Pembentukan bumi berdasarkan waktu geologi (kiri) dan sejarah munculnya
makhluk hidup di bumi (kanan).................................................................................15
Gambar 3. Berbagai proses pertukaran zat kimia yang melibatkan padatan bumi, laut
dan atmosfer. .............................................................................................................18
Gambar 4. Ilustrasi batas-batas lempeng tektonik yang ada di daratan dan lautan. ......20
Gambar 5. Terpecahnya superkontinen Pangaea yang dimulai pada 225 juta tahun lalu
(kiri atas) sampai membentuk 6 benua terpisah seperti saat ini (bawah). .................22
Gambar 6. Lempeng tektonik (atas) dan detail arah pergesarannya (bawah). ...............22
Gambar 7. Siklus batuan di perut bumi..........................................................................23
Gambar 8. Proses-proses yang memperngaruhi pembentukan batuan igneous atau
batuan beku yang berhubungan dengan gunung berapi.............................................25
Gambar 9. Siklus batuan global. ....................................................................................26
Gambar 10. Fenomena anomali Europium (kiri) karena fraksionasi selama
pembentukan batuan yang mendingin dari magma (kanan). .....................................29
Gambar 11. Kondisi El Nino dan La Nina di samudera Pasifik. ...................................32
Gambar 12. Siklus hidrologi global. ..............................................................................35
Gambar 13. Hubungan antara suhu, salinitas dan masa jenis air laut. ...........................38
Gambar 14. Distribusi massa air laut global di permukaan (kedalaman 0 – 500 m). ....38
Gambar 15. Sirkulasi termohalin global yang membentuk Indonesian Throughflow
(ITF) atau Arus Lintas Indonesia (Arlindo). .............................................................40
Gambar 16. Arus lintas Indonesia dari Pasifik ke Hindia bersama dengan volume air
yang dipindahkannya (Sv). ........................................................................................41
Gambar 17. Siklus biogeokimia particulate organic matter (POM). ............................42
Gambar 18. Profil vertikal unsur Karbon terlarut di Atlantik dan Pasifik. ....................43
Gambar 19. Rantai makanan di dalam laut ....................................................................44
Gambar 20. Struktur Lewis dan geometri molekul air...................................................47
Gambar 21. Struktur kristal molekul air dalam fase es yang memiliki empat ikatan
hidrogen sehingga memiliki bentuk heksagonal. ......................................................48
4
Gambar 22. Perbandingan jumlah ikatan hidrogen molekul air pada fase padat (es), cair
dan gas. ......................................................................................................................49
Gambar 23. Hubungan antara berat molekul dengan titik beku dan titik didih berbagai
senyawa hidrida golongan VIA. ................................................................................50
Gambar 24. Pengaruh suhu pada ikatan hidrogen dan kerapatan air. ............................51
Gambar 25. Perbandingan konsentrasi unsur makro dan unsur renik di air laut. ..........52
Gambar 26. Profil vertikal unsur renik besi, seng dan kadmium di air laut. .................54
Gambar 27. Konsentrasi berbagai zat kimia terlarut, diurutkan berdasarkan dari yang
paling banyak (kanan atas) sampai yang paling sedikit (kiri bawah). .......................55
Gambar 28. Pengelompokkan profil vertikal unsur-unsur kimia di air laut. .................56
Gambar 29. Profil vertikal unsur hara fosfor dan silikon (konsentrasi dalam µM) dan
unsur renik (konsentrasinya lebih kecil, dalam nM). ................................................57
Gambar 30. Peningkatan konsentrasi unsur kimia dan nutrient akibat akumulasi
pergerakan biopartikel dan masa air laut dari Atlantik ke Pasifik. ............................58
Gambar 31. Profil vertikal dan pola adveksi gas oksigen di samudera Atlantik. ..........59
Gambar 32. Proses fotosintesis dan respirasi di permukaan air laut. .............................60
Gambar 33. Proses perusakan terumbu karang. .............................................................61
Gambar 34. Sistem karbonat lingkungan air dan pH yang dihasilkannya. ....................62
Gambar 35. Unsur dan reaksi kimia yang terjadi di sekitar gunung api di dalam laut. .63
Gambar 36. Beberapa unsur radioisotop beserta waktu paruh dan pemanfaatannya di
bidang oseanografi. ....................................................................................................65
Gambar 37. Evolusi isotop radiogenik Nd yang bermanfaat untuk mengetahui proses-
proses pembentukan bumi beserta waktunya. ...........................................................68
Gambar 38. Ilustrasi masuknya unsur C dari atmosfer ke dalam air laut melalui proses
biologi. .......................................................................................................................69
Gambar 39. Pengelompokan senyawa organik di air laut berdasarkan ukurannya. ......70
Gambar 40. Model kotak yang terdiri dari laut dangkal dan laut dalam. ......................72
Gambar 41. Proses sedimentasi dan diagenesis (atas) beserta jenis batuan yang
dihasilkannya (bawah). ..............................................................................................74
Gambar 42. Proses-proses yang mempengaruhi transport dan biogeokimia polutan
logam di estuari dan laut dangkal. .............................................................................75
Gambar 43. Profil vertikal Pb terlarut di Samudera Atlantik Utara dekat Bermuda. ....76
5
Gambar 44. Konsumsi Pb yang ditambahkan ke dalam bensin selama kurun waktu
1930 sampai 1990. .....................................................................................................77
Gambar 45. Resin pengkhelat TSK 8 hidroksiquinolin. ................................................78
Gambar 46. Struktur umum senyawa bahan alam yang terdapat pada daun pohon
mangga yang bersifat antioksidan atau pereduksi. ....................................................80
Gambar 47. Ilustrasi pengikatan ion Hg oleh nanopartikel emas yang akan merubah
warna nanopartikel emas tersebut dari merah menjadi biru. .....................................82
Gambar 48. Sumber peningkatan karbon di udara, mulai dari zaman industrialisasi. ...87
Gambar 49. Fluktuasi kadar karbon di udara selama 400 ribu tahun terakhir. ..............88
Gambar 50. Intensitas pelepasan CO2 ke udara per negara karena aktivitas manusia. ..89
Gambar 51. Tipikal kemacetan trafik kendaraan di kota besar di Indonesia. ................90
6
Daftar Tabel
7
M. Lutfi Firdaus, Ph.D.
I. PENDAHULUAN
1
Oseanografi
kimia di dalam air laut sebagian besar berasal dari daratan yang
masuk ke laut melalui aliran air sungai, air hujan/partikel debu,
air tanah, dan aktivitas gunung api di dalam laut. Unsur-unsur
kimia yang bermanfaat bagi makhluk hidup seperti Fe, Mn, dan
Mo akan diserap oleh fitoplankton yang hidup di permukaan laut
(0–500 m). Fitoplankton ini bertindak sebagai produsen pertama
dalam rantai makanan karena bisa menangkap karbon anorganik
yang kemudian diikat dan diubah menjadi karbon organik. Karbon
anorganik sederhana dalam bentuk karbon dioksida pertama
kali masuk ke permukaan laut dari atmosfer melalui berbagai
proses fisika seperti difusi dan karena adanya arus serta ombak di
permukaan laut. Selanjutnya, fitoplankton ini sebagian besar akan
dimakan oleh zooplankton, kemudian zooplankton akan dimakan
oleh ikan kecil, ikan kecil dimakan ikan besar, dan seterusnya.
Makhluk hidup yang mati di laut akan jatuh dan mengendap ke
dasar laut karena gaya gravitasi sehingga bergabung membentuk
sedimen, yang kemudian mengalami subduksi ke dalam perut
bumi, lalu dibawa ke permukaan bumi melalui aktivitas gunung
berapi dan pada akhirnya masuk kembali ke dalam laut. Proses ini
terjadi terus-menerus membentuk siklus zat kimia yang berulang
dalam skala waktu geologi yang sangat lama.
Oseanografi kimia mempelajari komposisi zat kimia yang
ada di dalam air laut, dinamika zat kimia di laut, interaksi antara
makhluk hidup dengan unsur kimia, pengaruh berbagai zat kimia
pada lingkungan laut, mempelajari mengapa air laut berasa asin,
dan sebagainya. Ilmu ini juga bermanfaat untuk mempelajari sejarah
pembentukan bumi dan bagaimana kondisi bumi di masa lalu
melalui ilmu paleo-oseanografi yang memanfaatkan pengetahuan
isotop berbagai unsur kimia yang ada di laut. Beberapa unsur kimia
yang terlarut bisa digunakan juga sebagai perunut pergerakan air
laut global yang membawa energi panas (kehangatan) dari lautan
tropis ke wilayah nontropis sehingga manusia yang hidup di negara
Eropa, misalnya, masih bisa merasakan musim dingin yang tidak
terlalu ekstrem karena pergerakan arus air laut global ini.
2
M. Lutfi Firdaus, Ph.D.
3
Oseanografi
4
M. Lutfi Firdaus, Ph.D.
5
Oseanografi
6
M. Lutfi Firdaus, Ph.D.
ILMU YANG
II. BERHUBUNGAN
DENGAN OSEANOGRAFI
7
Oseanografi
8
M. Lutfi Firdaus, Ph.D.
9
Oseanografi
mana. Semakin lama nanti maka jumlah gunung api aktif pun
semakin berkurang karena bumi semakin dingin dan stabil.
10