Anda di halaman 1dari 37

Perkembangan T.H.T.K.

L pada anak
Rangga Putra Nugraha
Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura
Sub Pokok Bahasan
• Perkembangan struktur dan fungsi organ T.H.T.K.L
normal
• Gangguan pendengaran dan bicara
• Deteksi dini gangguan pendengaran
Perkembangan Struktur T.H.T.K.L
Kepala
• Bukan gambaran kecil dari orang dewasa
• Dahi lebih dominan
• Wajah relatif bulat dan kecil
• Anak :
– pipi dan dagu datar
– Hidung kecil
– Mata besar


Kepala
• Pertumbuhan vertikal : peningkatan tinggi & nares oval
• Pemanjangan wajah : pertumbuhan sekunder dari
mandibula dan maxila
– Pipi dan dagu lebih menonjol


AURIKULA
• Pinna saat lahir  konfigurasi dewasa
• Posisi bertambah naik  pertumbuhan vertikal 1/3 bawah
wajah
• Usia 4-6 th Pinna mendekati ukuran dewasa
• Usia 9 th  sama penuh usia dewasa
MEMBRAN TIMPANI
• MT saat lahir = ukuran dewasa
• Osifikasi belum sempurna dari KAE & posisi horisontal 
menyulitkan visualisasi
• Orientasi vertikal MT dicapai, osifikasi lengkap  usia 2
th
• Ossicular chain : sempurna saat lahir
TUBA EUSTACHIUS
• Perkembangan TE  predisposisi infeksi teinga tengah
• Lahir panjang TE 50% dari ukuran dewasa
• Posisi horisontal
• TE sisi nasofaring setinggi palatum durum
• Pertumbuhan panjang, lebar & sudut ke bawah 
lengkap pada usia 5-7 th


Nares
• Small at birth and retain their roughly circular shape until
puberty
• The oval or oblong nares associated with the adult facies
develop in association with the marked increased
vertical growth of the nose during adolescence
Nasal
• Infants are predominantly nasal breathers
• Complete nasal airway obstruction at birth is usually an
airway emergency
• Even unilateral obstruction can cause the newborn
significant respilatory distress and secondary feeding
difficulties
Nasal
• In older children, chronic nasal and nasopharyngeal
obstruction, most frequently caused by lymphoid
hypertrophy, may be associated with constant mouth
breathing, abnormal tongue positioning, dental
malocclusion, and suspected craniofacial growth
change
• Adenoid facies
Paranasal Sinus
• Maxila & Sfenoid : saat lahir
• Ukuran dewasa : mid adolescence
• Frontal : tidak ada saat lahir
• Osteomeatal complex region
RONGGA MULUT
• Rongga mulut kecil, lidah besar  nasal breather
• Struktur palatal sempurna, posisi laring lebih superior 
epiglotis & palatum molle bersatu  nafas lewat
nasofaring sambil menetek (suckle feeding)
• Pertumbuhan mandibular : cavitas oral jadi tambah besar
• Epiglotis : bentuk omega
• Aritenoid besar
Laring
• Laring berkembang >>  3 tahun pertama kehidupan
• Perubahan lambat  kartilago krikoid & tiroid berubah
angulasi dari pita suara  perubahan suara pada
pubertas
• Leher bayi pendek dan laring letak tinggi
• Pertumbuhan leher : laring turun ke posisi dewasa (VC V)
Gangguan Dengar pada Anak
Fisiologi
• Anak yang tidak pernah menerima tutur secara efisien
melalui jalur pendengaran pada periode sebelum
perkembangan wicara dan penguasaan bahasa akan
menghadapi masalah serius
• Dalam waktu yang bersamaan ia harus belajar
menggunakan sistem auditori yang cacat dan
mempelajari struktur bahasa

Fisiologi
• Aktivitas verbal ini terutama berkembang melalui sistem
auditori
• Wicara dan bahasa terus berkembang selama 4 sampai
4,5 tahun lagi (terutama melalui pendengaran), karena
hanya setelah usia 5 atau 6 tahun sistem simbol non
auditori diperkenalkan yaitu dengan membaca

Fisiologi
• Ketergantungan penuh kepada sistem auditori dalam
masa perkembangan pra sekolah menempatkan anak
tuli pada keterbelakangan yang berat
• Anak terpaksa harus mengubah kata yang diucapkan
(anak melihat berdasarkan gerakan bibir) dari sistem
auditori ke bentuk visual

Fisiologi
• Anak dengan ketulian berat tidak mendapat contoh tutur
yang dapat memadai sehingga ia tidak mengerti
bahasa yang diucapkan
• Ketulian menimbulkan masalah tidak efisien dalam
menerima komunikasi, ketidakmampuan untuk
mengembangkan struktur bahasa dan akibatnya
ketidakmampuan untuk berbicara secara spontan


Gangguan Dengar
• Sulit mendengar (hard of hearing) ialah orang dengan
gangguan pendengaran derajat ringan sampai berat

• Ketulian (deaf) ialah orang dengan gangguan


pendengaran sangat berat (profound)

WHO, 2014
ANGKA KEJADIAN
• 360 juta orang didunia
– 328 juta dewasa
– 32 juta anak

•2x sama banyak nya dengan penyakit-penyakit lain

•2-4/1000 kelahiran

WHO, 2014
PENYEBAB

• Masa prenatal • Masa perinatal


– Genetik – Prematuritas
– Non genetik – BBLR
• Infeksi kongenital
• Bahan teratogen
– Tindakan dengan alat
pada proses kelahiran
• Masa postnatal
– Hiperbilirubinemia
– Ketulian yang terjadi
setelah bayi lahir atau – Asfiksia
setelah dapat berbicara – Anoksia otak
• •

Infeksi
• Toxoplasmosis
• Rubella
• Cytomegalovirus
• Syphilis
• Herpes simplex
• HIV
• Mumps
• Measles
• Penyakit Lyme
• Bakterial meningitis

AKIBATNYA???
• Gangguan pendengaran pada bayi, ketika tidak
terdeteksi, dapat mempengaruhi bicara dan
kemampuan bahasa
• Selain itu, banyak hal menjadi akibatnya termasuk
pencapaian akademik, perkembangan sosial dan
emosional

PERKEMBANGAN ANAK
•Bayi usia 3-6 bulan :
– Mencari suara, menanggapi suara yang memanggil, dan memberikan respon yang
berbeda tergantung pada nada suara orang tua yang dipakai

•Bayi usia 6-10 bulan :


– Mencari sumber suara, menanggapi suara disekitar, mendengarkan saat orang tua
berbicara
• Bayi 10-15 bulan : mulai mengoceh
• Bayi 15-18 bulan :
– Melokalisasi suara, memahami kalimat sederhana, mengenali bagian tubuh,
mengikuti petunjuk sederhana
• Anak usia 18 bulan : memilik kosakata > 20
KAPAN CURIGA???
• 12 bulan belum dapat mengoceh (babbling) atau meniru
• 18 bulan tidak dapat menyebut 1 kata berarti
• 24 bulan perbendaharaan kata kurang dari 10 kata
• 30 bulan belum dapat merangkai 2 kata

Skrining Pendengaran
• Newborn Hearing Screening (NHS) yang dikenal ada 2
macam yaitu
– Universal Newborn Hearing Screening (UNHS)
• Bayi usia 2 hari atau
• Sebelum meninggalkan Rumah Sakit
– Targeted Newborn Hearing Screening
• Hanya dilakukan pada bayi yang mempunyai faktor risiko
TERIMA KASIH

MENGAKAR KUAT
MENJULANG TINGGI

Anda mungkin juga menyukai