Kuantitatif 3 PDF
Kuantitatif 3 PDF
id
DISERTASI
Oleh:
NAMA: DARMANTO
NIM: T431008003
DISERTASI
Oleh:
NAMA: DARMANTO
NIM: T431008003
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KOMISI PROMOTOR:
Promotor : Prof. Dr. Tulus Haryono, M.Ek
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
ini dapat diselesaikan. Disertasi ini dapat kami selesaikan atas bantuan berbagai
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor UNS yang telah memberikan
2. Prof. Dr. Ir Ahmad Yunus, M.S selaku Direktur Program Pasca Sarjana UNS
3. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS
pendidikan doktor.
4. Prof. Dr.Tulus Haryono, M.Ek Ketua PDIE Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNS dan selaku Promotor yang telah memberikan ijin dan bimbingan
5. Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si dan Dr. Mugi Harsono, M.Si selaku ko-
6. Prof. Drs. Sutarno, M. Sc., Ph. D ; Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S; Dr.
Salamah Wahyuni, S.U. ; Dr. Asri Laksmi R., M.S.; Dr. Muhammad Cholil,
M.M.; Dr. Wisnu Untoro, M.S.; Prof. Dr. Djumilah, S.E. selaku tim penguji
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Pemilik dan pengelola UKM di wilayah Surakarta selaku responden yang telah
memberikan data dan meluangkan waktu untuk memberikan data yang kami
perlukan
8. Dra.Basuki Sri Rahayu, M.M; Zaky B.W.; Aulia B.W.; Isteri dan anak-anakku
9. Bapak, ibu dosen PDIE Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS yang telah
10. Bapak, ibu admisi PDIE FEB UNS yang telah dengan sabar melayani kami.
11. Teman-teman kuliah di PDIE FEB UNS dan teman-teman dosen STIE St.
memberikan bantuannya berupa apa saja sehingga disertasi ini dapat selesai.
12. Drs. FX. Sri Wardaya, M.M selaku Ketua STIE St. Pignatelli Surakarta yang
belajar
13. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah
Disertasi ini masih banyak kekurangan untuk itu kritik dan saran kami
Penulis
Darmanto
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman sampul luar................................................................................. i
Abstract................................................................................................... .. xix
B. Pengembangan hipotesis...................................................... 67
C. Kerangka konseptual............................................................ 93
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
REKOMENDASI……………………………………………… 185
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Hal
orientasi inovasi........................................................................ 6
ini ............................................................................................. 12
Tabel II.1 Nama peneliti, tahun dan dimensi orientasi strategi. ............. 22
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel IV.10 Hasil analisis silang jenis kelamin dengan variabel yang
Tabel IV.11 Hasil analisis silang usia dengan variabel yang diteliti
Tabel IV.12 Hasil analisis silang lama berusaha dengan variabel yang
Tabel IV.14 Hasil analisis silang jumlah karyawan dengan variabel yang
Tabel IV.21 Nilai Koefisien regresi (β) dan signifikasi (t) dari Variabel
Penelitian.……………………………………………………. 159
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar IV.1: Diagram jalur dan hasil group gabungan analisis lisrel…... 150
Gambar IV.2: Diagram jalur dan hasil group 1A analisis lisrel ..................... 150
Gambar IV.2: Diagram jalur dan hasil group 2B analisis lisrel....................... 151
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat permohonan ijin penelitian dari Ketua Program Doktor Ilmu
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Abstrak
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai kontribusi yang besar pada
perekonomian Indonesia. Perkembangan dari segi kuantitasnya meningkat tetapi
dari segi kualitasnya belum.
Tujuan penelitian ini memberikan informasi tentang kontroversi konseptual
mengenai peran orientasi pasar, orientasi inovasi dan kinerja pemasaran. Secara
khusus adalah memberikan informasi tentang pengaruh orientasi pelanggan dan
pesaing pada orientasi inovasi teknis. Pengaruh orientasi pelanggan, pesaing dan
inovasi teknis pada kinerja pemasaran. Pengaruh orientasi kewirausahaan, reward
berbasis pemasaran dan pembelajaran pada orientasi pelanggan. Peran kemampuan
perubahan organisasi memperkuat pengaruh orientasi pelanggan dan pesaing pada
orientasi inovasi teknis.
Konstribusi disertasi ini pada ilmu pengetahuan yaitu menjelaskan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi orientasi pelanggan, inovasi teknis dan kinerja
pemasaan. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang penerapan orientasi
pelanggan, pesaing dan inovasi teknis pada UKM makanan dan masukan pada
pemerintah dalam mengadakan pembinaan UKM makanan.
Penelitian ini mengambil populasi pemilik atau pengelola UKM makanan
di Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten.
Dengan metode area sampling ditentukan 250 sampel. Motode analisis yang
digunakan analisis Struktural Equation Modeling dengan software Lisrel.
Hasil penelitian disertasi ini menyatakan orientasi pelanggan dan pesaing
berpengaruh positifdan signifikan pada orientasi inovasi teknis dan kinerja
pemasaran. Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif dan tidak sisnifikan pada
kinerja pemasaran. Orientasi kewirausahaan, reward berbasis pemasaran dan
orientasi pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi
pelanggan. Kemampuan perubahan organisasi memoderasi pengaruh orientasi
pelanggan pada orientasi inovasi teknis tetapi tidak memoderasi pengaruh orientasi
pesaing pada orientasi inovasi teknis.
.
Kata kunci: Orientasi strategi, kemampuan perubahan organisasi dan kinerja
pemasaran
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Abstract
Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) have a great contribution to
the economy of Indonesia. Their qualitative development, however, is not as rapid
as their quantitative one.
This research is intended to provide information about conceptual
controversy relevant to the role of market orientation, innovation orientation and
marketing performance. In particular, it is to provide information about the
influence of customer and competitor orientation on the orientation of technical
innovation; the influence of customer, competitor and technical innovation
orientation on the performance of marketing; the influence of the entrepreneurial,
marketing -based reward and learning on the customer orientation; the role of
organizational change in strengthening the influence of customer and competitor
orientation on the technical innovation orientation.
Scientifically, this dissertation provides contribution to explain factors that
affect the orientation on customer, technical innovation and marketing
performance, to explain about the application of customer, competitor and
technical innovation orientation in food SMEs, and to give suggestion to the
government in developing food SMEs.
Population of this research were SMEs owners or managers of food SMEs
in Boyolali, Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen and Klaten.
Using sampling area method, the number of sample used was 250. Analysis
method used in this research was the Structural Equation Modeling with Lisrel
software.
This dissertation research reveals the results: customer and competitor
orientation has positive and significant influence on technical innovation and
marketing performance orientation. Technical innovation orientation shows
negative and insignificant effect on marketing performance Entrepreneurial,
reward-based marketing and learning brings positive and significant effect on
customer orientation. The organizational change capability moderates the
influence of customer orientation on the orientation of technical innovation, but it
does not moderate the influence of competitor orientation on the orientation of
technical innovation.
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha Kecil dan Menengah yang sering disebut dengan istilah UKM
merupakan pelaku penting dalam perekonomian suatu negara ataupun daerah tidak
56,7 persen dan dalam ekspor nonmigas sebesar 15 persen, memberi sumbangan
sekitar 99 persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6
persen dalam penyerapan tenaga kerja. UKM yang memiliki sumbangan yang sangat
besar ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga untuk ke depan
bertindak sebagai mitra yang saling melengkapi untuk perusahaan besar, sebagai
pelatihan bagi pengusaha dan pekerja muda dalam mengembangkan bisnis dan
krisis keuangan dengan keberhasilan dan kelangsungan hidupnya (Beal & Abdullah,
2003).
yang semakin meningkat dari segi kuantitas ternyata belum diimbangi dengan
peningkatan kualitas. Kualitas UKM yang belum meningkat yaitu kualitas dilihat
perubahan organisasi.
dengan yang direncanakan dan mengacu pada hal-hal yang baru (Wiklund, 2003).
perolehan dana usaha. Kualitas UKM yang belum berkembang dilihat dari keuangan
ini misalnya cara penggajian yang belum menggunakan system yang baik. Salah satu
cara yang dapat digunakan adalah sistem reward berbasis pemasaran artinya jika
kinerjanya semakin baik maka semakin besar reward yang diberikan (Stare, 2012).
Kualitas UKM dilihat dari pengembangan sumber daya manusia masih perlu
keunggulan kompetitif (Brockman & Morgan, 2003; Nee, Park dan Lee, 2009).
Kualitas UKM dilihat dari pemasaran terutama dilihat perilakuan mereka terhadap
pelanggan dan pesaing. Hal ini ini sering disebut dengan orientasi pasar. Orientasi
pasar merupakan budaya organisasi yang menempatkan konsumen sebagai hal yang
Kualitas UKM dilihat dari pengembangan proses produksi dan produk yang
dihasilkan merupakan hal penting. Hal ini sering disebut dengan istilah orientasi
inovasi. Orientasi inovasi merupakan pengembangan produk saat ini dan proses
produksi, serta inovasi radikal yang pada dasarnya pengembangan atau penerapan
ide-ide baru dan teknologi baru (Dewar dan Dutton, 1986). Kualitas UKM yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
perlu ditingkatkan yaitu kemampuan untuk berubah dalam menghadapi dunia bisnis
dilakukan oleh anggota organisasi untuk mencapai masa depan yang diinginkan
(Buono & Kerber, 2008). Peningkatan kualitas UKM dengan berbagai strategi
pemasaran ini sering disebut dengan penerapkan orientasi strategi (Urata, 2000;
perilaku yang tepat sehingga mencapai kinerja superior (Zhou, Yim & Tse, 2005).
samping orientasi strategi terdiri atas orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan
maupun ahli pemasaran adalah orientasi pasar. Orientasi pasar dapat dibedakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
Kanada telah melaksanakan kebijakan yang berorientasi pasar baik di tingkat makro
dan mikro. Kebijakan penerapan orientasi pasar pada tingkat makro akan mendorong
telah suram, jauh di bawah Amerika Serikat dan perkiraan maupun sejarah negara
tujuannya.
Dalam melaksanakan orientasi pasar manajemen dapat mengadopsi satu dari lima
konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur inovatif
3. Konsep penjualan yang menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk
organisasi kecuali organisasi mengadakan penjualan dalam skala besar dan usaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
menghantarkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari
pada pesaing.
jangka panjang adalah kunci untuk mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi
orientasi inovasi dihasilkan temuan yang berbeda. Lukas dan Ferrell (2000) orientasi
pasar tidak memiliki pengaruh pada pengembangan produk baru oleh karena itu
hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih sangat lemah. Namun, menurut
Verhess dan Meulenberg (2004) orientasi pasar dapat berpengaruh positif atau
orientasi inovasi. Orientasi pelanggan memiliki hubungan positif dan signifikan pada
inovasi inkremental dan orientasi pesaing berpengaruh positif dan signifikan pada
inovasi radikal (Grawe, 2009; Lewrick 1, Omar2 & Robert, 2011). Demikian juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
Kaya dan Patton (2011) hasil penelitiannya menyatakan bahwa pengetahuan berbasis
sumber daya, orientasi belajar, dan orientasi pasar berpengaruh positif signifikan
pada kinerja inovasi. Pada Tabel I.1 disajikan Maping hasil penelitian pengaruh
Tabel I.1
Sumber : Lukas & Ferrell, 2000; Verhess & Meulenberg, 2004; Grawe, 2009; dan
peneliti lainnya
Berdasarkan uraian tersebut dan hasil penelitian yang disajikan dalam Tabel
I.1, memberi informasi bahwa terjadi research gap hasil penelitian pengaruh
orientasi pasar pada orientasi inovasi. Research gapnya yaitu pengaruh orientasi
pasar pada orientasi inovasi belum konsisten, ada yang menunjukkan berpengaruh
positif tidak signifikan, ada yang positif atau negatif, dan ada yang positif dan
signfikan.
Jacqueline, Stewart dan Jillian (2005) menghasilkan temuan bahwa orientasi inovasi
commit to user
tidak memiliki pengaruh yang positif signifikan pada efektifitas pemasaran. Darroch
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
pada kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja non
peluag pasar, menerima dan memimpin inovasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi
Jhonson, Dibrell dan Eric (2009), hasil penelitiannya menyatakan orientasi inovasi
Inovasi terintergrasi meliputi inovasi organisasi, inovasi produk, inovasi proses dan
inovasi pemasaran. Perusahaan lebih sukses jika lebih berfokus pada kegiatan
inovasi. Demikian juga Gurhan, Gunduz, Kemal dan Lutfihak (2011) menyatakan
disajikan maping hasil penelitian pengaruh orientasi inovasi pada kinerja pemasaran.
Tabel I.2
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Orientasi Inovasi pada Kinerja Pemasaran
Peneliti Tahun Analisis Hasil
Mavondo et al., 2005 Regresi Berpengaruh positif tidak signifikan
Darroch 2005 Regresi Tidak berpengaruh.
Sylvie 2008 Regresi Berpengaruh positif signifikan
Beatrix 2008 SEM Berpengaruh positif signifikan
Jhonson et al. 2009 SEM Berpengaruh positif signifikan
Gurham et al. 2011 Regresi Berpengaruh positif signifikan
Sumber: Mavondo et al., 2005; Darroch, 2005; Silvie, 2009 dan peneliti lainnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Berdasarkan uraian tersebut dan hasil penelitian yang disajikan dalam Tabel
I.2, diperoleh informasi bahwa terjadi research gap pengaruh orientasi inovasi pada
kinerja pemasaran. Research gapnya yaitu pengaruh orientasi inovasi pada kinerja
dengan orientasi inovasi dan orientasi inovasi dengan kinerja pemasaran orientasi
mendahului. Secara kronologis variabel ini ada lebih dulu dari variabel independen.
yang yang lebih dulu dari variabel orientasi pasar. Ketiga variabel ini dapat sebagai
variabel independen dari variabel orientasi pelanggan. Secara logika variabel ini
dapat dijadikan variabel anteceden. Variabel anteseden orientasi pasar terdiri atas
(Matsuno & Metzer, 2000; Andreas dan Marcus, 2010; Basile, 2012). Sementara
dan perilaku wirausaha mempengaruhi orientasi pasar dan kinerja pemasaran yang
tinggi. Reward intrinsic berpengaruh positip pada hasil kerja sedangkan reward
ekstrinsic tidak memiliki pengaruh signifikan pada hasil kerja. Hasil kerja diukur
dengan TQM (Total Quality Management). Komponen utama TQM adalah kepuasan
2011)
berpengaruh juga pada efektifitas dan efisiensi organisasi. Efektif dan efisien
Aljaz (2012) menyatakan bahwa hanya sepertiga dari perusahaan yang telah
pekerjaan dan biaya suatu proyek. Penundaan pekerjaan dan biaya proyek
yang tinggi cenderung memiliki kinerja yang lebih tinggi dibanding dengan
pesaingnya, terutama dalam lingkungan yang tidak pasti dan intensitas persaingan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
orientasi belajar tidak memiliki dampak langsung dan signifikan pada kinerja
perusahaan (Wencong, Guilong & Yu, 2011) Pada Tabel I.3 disajikan Maping Hasil
Tabel I.3
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Variabel Anteseden Pada Orientasi Pelanggan
Variabel Peneliti Tahun Pengaruh pada orientasi pasar
antenseden
Orientasi Matsuno & 2000 Orientasi kewirausahaan berpengaruh langsung
kewirausahan Metzer pada orientasi pelanggan.
Cristina 2011 Perilaku kewirausahaan dan orientasi
kewirausahaan berpengaruh positif pada orientasi
pelanggan.
Basile 2012 Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif
signifikan pada orientasi pelanggan
Orientasi reward Hotice; 2011 Reward intrinsic berpengaruh positip pada
berbasis kepuasan pelanggan dan reward extrinsic tidak
pemasaran memiliki pengaruh positif signifikan.
Sistem reward berpengaruh pada efektifitas,
Popescu 2011 efisiensi dan akhirnya berpengaruh pada
pelanggan.
Sistem reward meningkatkan motivasi akhirnya
Aljaz 2012 mengurangi penundaan dan biaya suatu proyek.
Penundaan dan biaya berpengaruh pada pelanggan.
Orientasi Mavondo, et 2005 Orientasi belajar memiliki target pasar dan
pembelajaran al memasuki pasar baru .
Wencong, et 2011. Orientasi belajar memiliki pengaruh langsung pada
al. orientasi pelanggan
Sumber: Matsuno et al., 2002; Andreas dan Marcus, 2010; Basile, 2012 dan peneliti
lainnya
Berdasarkan uraian tersebut dan Tabel I.3 diperoleh informasi terjadi research
gap tentang hasil penelitian yang menguji variabel anteseden orientasi pasar
pemasaran dan orientasi belajar. Research gapnya yaitu variabel yang digunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Hasil penelitian tentang pengaruh orientasi pasar pada orientasi inovasi yang
masih bervariasi perlu penelitian lebih lanjut. Salah satu jalan yang usulkan yaitu
orientasi pasar pada orientasi inovasi. Hal ini dikarenakan Morgan dan Guinness
orientasi inovasi (Lawler, 2000; Charles, 2006; Lam, 2011). Semakin lemah
Hyland, 2010; Oppen, 2009; Gravenhost, et al., 2010,). Tinggi rendahnya orientasi
Sementara itu orientasi pasar berpengaruh positif signifikan pada orientasi inovasi
(Lewrick, et al., 2011; Kaya & Patton, 2011; Pau, 2011; Dentoni & Domenico,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
2011). Berdasarkan hasil penelitian ini maka kemampuan perubahan organisasi dapat
dijadikan variabel yang memoderasi pengaruh orientasi pasar pada orientasi inovasi.
dengan disertasi ini dapat dilihat dari tiga komponen yaitu 1) Variabel orientasi
strategi 2) Variabel orientasi pasar 3) Variabel moderasi. Pada Tabel I.4 disajikan
Tabel I.4
Perbedaan Penelitian Sebelumnya dengan Penelitian Disertasi ini.
Perbedaan Penelitian sebelumnya Penelitian Disertasi ini
Variabel Belum menyeluruh, tediri atas: Sudah menyeluruh, terdiri atas:
orientasi Orientasi pasar, Tiga dimensi orientasi strategi yaitu:
strategi Orientasi pembelajaran. Orientasi pelanggan.
Orientasi kewirausahaan, Orientasi pesaing.
Orientasi inovasi Orientasi inovasi teknis
(Grinstein,2008; Altindag et Orientasi kewirausahaan
al., 2011) System reward berbasis pemasaran.
Orientasi pembelajaran
(dikembangkan untuk disertasi ini)
Tiga variabel anteseden yaitu:
Orientasi kewirausahaan
System reward berbasis pemasaran.
Orientasi pembelajaran (Wencong, et al.,
2011; Basile, 2012; aljaz, 2012)
Satu variabel moderasi yaitu:
Kemampuan perubahan organisasi.
Variabel Belum dirinci, masih variabel Dirinci menjadi Orientasi pelanggan dan orientasi
orientasi orientasi pasar (Grawe, 2009; pesaing (dikembangkan untuk disertasi ini)
pasar Lewrick 1 et al, 2011; Kaya &
Patton, 2011)
Variabel Belum menggunakan variabel Kemampuan perubahan organisasi sebagai
moderasi moderasi (Grawe, 2009; variabel yang memoderasi pengaruh orientasi
Lewrick 1 et al, 2011; Kaya & pelanggan dan pesaing pada orientasi inovasi
Patton, 2011) teknis (disarankan oleh Morgan & Guinness,
2005)
Sumber: berbagai sumber dan dikembangkan untuk desertasi ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
tidak dapat diketahui yang mempengaruhi oientasi inovasi itu orientasi pelanggan
atau pesaing atau keduanya. Misalnya, Grawe (2009); Sergio dan Roberto (2008)
menyatakan orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi inovasi.
Melihat hasil ini maka peneliti merinci orientasi pasar menjadi orientasi pelanggan
dan pesaing. karena dua variabel ini mempunyai indikator yang berbeda. Orientasi
et al., 2005). Dirincinya orientasi pasar ini bertujuan untuk dapat memberikan
Variabel orientasi inovasi yang diteliti adalah variabel inovasi teknis karena
UKM makanan hanya melakukan inovasi teknik saja tidak melakukan inovasi
wirausaha karena lebih fokus, variabel reward berbasis pemasaran bukan reward
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
memediasi orientasi pasar pada orientasi inovasi (Wencong et al. (2011). Perbedaan
disertasi ini.
pelanggan dan orientasi pesaing pada orientasi inovasi teknis. Tujuan memasukkan
pengaruh orientasi pasar (pelanggan dan pesaing) pada orientasi inovasi. Hal ini
sejalan dengan saran dari penelitian Morgan dan Guinness (2005) dan Baron &
memoderasi orientasi pasar pada orientasi inovasi. Ini merupakan kebaruan dari
disertasi ini.
di Cina, Korea dan Bangladesh baik untuk skala industri besar, menengah dan kecil.
Penelitian orientasi strategi untuk skala industri besar dilakukan oleh (Zhou, 2005;
Rocelis, 2006; Eric, 2009; Ming, 2011; Usta, 2011). Sedangkan untuk industri
menengah dan kecil dilakukan oleh (Antonio, 2005; Grinstain, 2008; Nadrol, 2010).
Penelitian ini semuanya dilakukan pada usaha industri. Usaha industri yaitu usaha
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Usaha rumah makan, katering dan
industri makanan pada dasarnya merupakan industi yaitu merubah bahan baku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
menjadi makanan yang disajikan mapun dijual pada pelanggan. Berdasakan uraikan
ini maka penelitian tentang orientasi strategi cocok untuk UKM makanan.
B. Rumusan Masalah
masih belum konsisten. Pengaruh orientasi inovasi pada kinerja pemasaran masih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
C. Tujuan Penelitian
pelanggan.
D. Konstribusi Penelitian
praktis. Konstribusi teoritis adalah merupakan konstribusi dari hasil penelitian ini
pada masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi UKM makanan dan
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
a. Pemilik dan manajer dari UKM rumah makan, katering dan industri makanan
b. Pemilik dan manajer dari UKM rumah makan, katering dan industri makanan
pembelajaran.
c. Pemilik dan manajer dari UKM rumah makan, katering dan industri makanan
organisasi.
pada pemilik atau pengelola UKM makanan dalam hal memberikan pengetahuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
A. Kajian Pustaka
sebagai berikut:
1. Orientasi Strategi
tujuan akhir yang sama yaitu untuk meningkatkan kinerja atau mencapai kinerja
yang unggul. Menurut Zhou et al. (2005) Orientasi strategis adalah arah strategis
superior. Orientasi pasar dan orientasi inovasi adalah dua strategi orientasi yang
paling penting bagi perusahaan untuk mencapai kinerja yang unggul dalam
peran orientasi pasar dan orientasi inovasi dalam konteks lain misalnya ekonomi
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
Orientasi strategis adalah orientasi yang terdiri dari empat dimensi yaitu
kinerja perusahaan Grinstein (2008). Sementara itu, Liu dan Revell (2009)
untuk kinerja yang unggul terus-menerus dalam bisnis. Penelitian terkait pada
pendekatan sub divisi yaitu orientasi strategis adalah konsep integratif yang
terdiri dari dimensi sendiri atau orientasi strategis adalah campuran dari orientasi
strategi pada kinerja pemasan telah diteliti secara individual atau orientasi
berkembang.
yang berbeda secara terpisah atau kombinasi dari dua orientasi sebagai prediktor
kinerja UKM (Ledwith & Dwyer, 2009; Li, Wei, & Liu, 2010; Hakala &
Kohtamaki, 2011).
UKM Swedia (Frishammar & Andersson, 2008; Inmyxai & Takahashi, 2009)
menetapkan dimensi orientasi strategi yang berbeda-beda. Voss dan Voss (2000)
teknologi produk. Sementara itu, dimensi yang digunakan Antonio, Emilio dan
2011) dan Usta (2011) menambahkan variabel pemasaran internal dan informasi
Tabel II.1 disajikan nama peneliti, tahun dan dimensi orientasi strategi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
Tabel II.1
Nama Peneliti, Tahun dan Dimensi Orientasi Strategi.
commit todan
inovasi, orientasi kewirausahaan user orientasi pembelajaran. Dimensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
2. Orientasi Pasar
bisnisnya (Kara et al., 2005). Orientasi pasar merupakan istilah yang populer
maupun pada perusahaan jasa. (Langerak, 2003;; Ndubisi, 2007; Jain et al.,
2007).
sebagai suatu perilaku b) Orientasi pasar sebagai sumber daya yang unik c)
dilaksanakan baik ditingkat SBU (Strategi Unit Bisnis) maupun tingkat antar
telah suram, jauh di bawah Amerika Serikat dan dibawah perkiraan dalam
belajar dan orientasi pasar berpengaruh positif signifikan pada kinerja inovasi
(Martin & Martin, 2005; Dentoni & Domenico, 2011; Kaya & Patton, 2011).
tinggi (Subin, 2003; Foley & Fahy, 2004; Castro et al., 2005; Mahmoud, et
al., 2011; Jandaghi, 2011). Tingkat orientasi pasar yang lebih tinggi
2009). Rhee et al. (2010) menjelaskan orientasi pasar memiliki efek positif
orientasi pasar bukanlah prediktor yang baik dari kinerja produk baru.
tidak ada definisi eksplisit dan jelas mengenai konsep orientasi pasar, tidak
ada perhatian ditunjukkan dalam penilaian konsep dan tidak ada teori yang
Pada tahun 1940 efisiensi produksi dipandang sebagai kunci utama untuk
mencapai keberhasilan suatu bisnis, tetapi pada tahun 1950 peneliti mulai
dan keinginan konsumen dan orientasi pasar dapat diterapkan pada trade- off
antara fokus pasar yang sempit dan yang luas, orientasi pasar dapat dibedakan
dalam arti eksploitasi dan eksplorasi. Perspektif sumber daya pada orientasi
pasar telah berkembang lebih lanjut dan orientasi pasar sebagai sumber daya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur inovatif terbaik karena itu hanya
Pelanggan.
pelanggan adalah Ang, Lee & Tan (2011). Penelitian ini bertujuan untuk
diperoleh hasil TQM sebagai proses manajemen yang telah dipraktekkan oleh
TQM.
system CRM. Tidak ada perbedaan dalam tingkat atau fokus pelaksanaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Raquel & Miguel, 2012). Sementara itu Hulten (2012) hasil penelitiannya
dengan toko, produk dan merek dilakukan juga oleh Ellen, (2011), hasil
karakteristik sosio demografis rumah tangga dan segmen daerah sangat terkait
produsen dan prosesor meningkatkan nilai dari total penjualan untuk produk
menyediakan toko, merk dan produk yang sesuai dengan kondisi pelanggan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
2012),
informasi pesaing yang diikuti oleh semua yang terkait dangan pengelolaan
hal-hal yang harus dilakukan. e) Mengungguli pesaing dalam segala hal (misal:
commitharga
ditiru pesaing. Model penetapan to user
barang setengah jadi dari produsen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
3. Orientasi Inovasi
merupakan pengembangan produk saat ini dan proses produksi, serta inovasi
radikal yang pada dasarnya pengembangan atau penerapan ide-ide baru dan
teknologi baru (Dewar dan Dutton, 1986). Pearson dan Hauschildt (1992)
pengembangan dari suatu organisasi yang terdiri atas ketidakpastian pasar dan
menerapkan keinovasian.
terputus, atau terobosan (Garcia & Calantone, 2002). Dermott & O'Connor
berasal dari hasil akhir sering berkaitan dengan hasil proyek. b) Inovasi dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
atau organisasi sedangkan inovasi merupakan produk baru, proses baru atau
sistem bisnis baru (Boer & Duringa, 2004). Orientasi inovasi adalah suatu
perubahan dalam penawaran produk, layanan, model bisnis atau operasi yang
sekarang ada cara yang berbeda. Hal ini juga memungkinkan untuk praktek
yang ada atau teknologi di sektor lain untuk diterapkan pada sektor tertentu
Inovasi sebagai kreatifitas dan / atau adopsi ide-ide baru, proses baru,
produk baru atau jasa baru yang ditujukan untuk meningkatkan nilai kepada
itu produk baru dibangun di atas teknologi radikal maupun fitur baru.
orang bukan inovasi tetapi sebuah penemuan menjadi lebih dari sesuatu yang
baru dan kreatif, harus memiliki dampak yang lebih luas. Istilah stakeholder,
(Carpenter, 2010).
orientasi dan kapasitas inovasi. Meskipun tidak ada batasan yang jelas untuk
konsep-konsep ini dalam literature ada definisi yang umumnya diterima oleh
konsep inovasi dan inovasiveness dalam penelitian sebelum tahun 2000 dan
menggunakan istilah orientasi inovasi setelah tahun 2000 (Eris & ozmen,
2012).
orientasi inovasi teknis dan administrasif, inovasi produk dan inovasi proses,
inovasi radikal dan inovasi bertahap. Orientasi inovasi teknis adalah inovasi
yang berkaitan dengan produk dan jasa, teknologi dalam proses produksi
radikal yaitu inovasi yang dilakukan secara cepat, sedangkan inovasi bertahap
proses kreatif yang dapat menghasilkan produk baru, jasa, atau proses
horisontal.
inovasi teknologi dari lima dimensi dengan dasar dari kerangka teori yang
relatif lebih tinggi. Lebih lanjut menyatakan dampak dari orientasi pasar dan
berinovasi dan terus menerus oleh semua orang dan memiliki prestasi yang
kaya inovasi. Fitur yang signifikan dari inovasi yang berorientasi UKM
adalah inovasi. Membangun inovasi yang berorientasi UKM adalah cara yang
efektif untuk meningkatkan daya saing inti dari UKM di Cina. Sementara itu
internal (Eric & Hamish, 2008; Fosfuri & Tribo, 2008; Tesfaye, Ranjitha,
produk baru telah menunjukkan bahwa teknologi push dan pull pasar tidak
berpisah, karena setiap produk baru yang sukses didasarkan pada perbaikan di
dimensi semantik produk baru. Hasil sebelas studi kasus yang sukses proses
Italia, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil anggur paling inovatif
diperkirakan akan stabil dan dapat diprediksi namun demikian hasil empiris
berarti tidak hanya untuk mencapai pelayanan teknis yang baru tetapi juga
melalui tiga tahap sebagai berikut: (Shi, 2006; Cheng & Yunjian, 2008).
kegiatan dan proses sosial serta aturan yang mengatur kegiatan tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
produk lancar dapat memenuhi kebutuhan aktivitas dan karena itu berguna
untuk pengguna.
aktivitas. Kegiatan memiliki struktur hirarkis. Ini adalah satu set terkoordinasi
operasi. Kondisi akan mengontrol operasi apa yang akan diambil dan tujuan
Yunjian, 2008).
inovasi (Sylvie, 2008; Ionica, 2010). Penelitian tentang sumber daya inovasi
dilakukan oleh Hurley, et al. (1998); Milfelner & Snoj (2008). Hasil
dan teknologi (Beatrix, 2008; Liau & Rice, 2010). Penelitian tentang inovasi
organisasi formal berperan negatif pada kinerja bisnis (Lin, et al., 2008).
pelanggan yang luar biasa dalam jangka panjang akan menciptakan dan
baru, proses prudoksi baru dan jenis produk baru. Memenuhi keinginan
kinerja masa yang akan datang (Pau, 2011; Ana, Dionysis & Carmen, 2011).
Daya saing inovasi terdiri dari daya saing produk dan daya saing
pasar. Daya saing ini mempengaruhi kinerja. Daya saing biaya terdiri dari
biaya inovasi dalam proses dan biaya inovasi pada mesin. Daya saing inovasi
dalan proses dan daya saing pada mesin mempengaruhi kinerja Francesco &
Mario (2011).
yang signifikan dan positif dengan inovasi. Perusahaan lebih sukses jika lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
Stranieri & Laura, 2009; Jhonson et al., 2009; Grawe, 2009; Wencong, et al.,
2011).
sudah berorientasi pada inovasi tingkat tinggi atau masih rendah. Orientasi
baru, pelayanan baru, proses produksi baru, kualitas produk dan bahan baku.
orientasi inovasinya. Proses produki, kualitas produk dan kualitas bahan baku
penelitiannya menyatakan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
masa depan.
produk dan hubungan ini dimoderatori negatif oleh kesulitan bagi perusahaan
4. Kinerja Pemasaran
Slater, 1990).
organisasi terdiri atas kinerja pemasaran, kinerja keuangan, dan kinerja sumber
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
al., 2006).
dan morfologi umum. Kami mengembangkan dan menguji model dari dampak
dampak positif dan yang signifikan pada kinerja pemasaran ekspor (Schroeder.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
(Miler, 2003). Indikator kinerja pemasaran dapat dilihat dari hasil pasar, hasil
Hasil pasar terdiri dari penjualan (volume dan nilai), penjualan kepada
pelanggan baru, trend penjualan, pangsa pasar (volumen dan nilai), trend
pasar, Jumlah pelanggan, Jumlah pelanggan baru, Jumlah prospek baru, (lead
Share of wallet (Ambler & Puntoni, 2003; Davidson, 1999). Kemudian Voss
dan Voss (2000) Indikator kinerja pemasaran terdiri atas terpenuhinya target
dibuat oleh semua perusahaan bisnis di semua tingkat dan telah menimbulkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
pada UKM harus menggunakan layanan dari ahli penetapan harga ketika
saat ini, dia akan mendukung strategi pertumbuhan. Sebaliknya, jika manager
peduli pada deviden dia mendukung pada margin keuntungan per unit.
5. Orientasi Kewirausahaan.
a. Pengertian kewirausahaan
dan rekayasa operasi yang ada. Covin et al. (2006) dalam peneliannanya
dan menjadi proaktif. Pada dasarnya ada lima dimensi kewirausahaan, tiga
bervariasi saling mempengaruhi satu sama lain dan tergantung pada pengaruh
produksi dengan sesuatu yang baru. Oleh karena itu kewirausahaan dianggap
sesuatu bisnis baru atau suatu inisiatif baru dalam suatu bisnis yang telah
bidang tehnik dan komersial kedalam bentuk praktek (Morris, et al., 2007;
Wales, 2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
bertindak cepat lebih cepat dari pesaing untuk menjadi yang pertama, senang
masa depan dengan peluang baru yang terkait dan tidak terkait dengan operasi
berpandangan ke depan (Nadrol, Breen & Josiassen, 2010; Rock & Agca,
masa depan di pasar dan metode baru merintis teknik, dan produk (Baker &
mengarah pada produk baru atau proses teknologi baru. Inovatif juga dapat
pesaing mereka.
berisiko tinggi dan preferensi manajerial untuk tindakan tegas dalam rangka
dalam pikiran, meskipun proyek tersebut memiliki hasil yang pasti (Baker &
individu untuk melahirkan sebuah visi atau gagasan dan kemudian melihatnya
kewirausahaan yang dibutuhkan untuk membawa ide baru sampai selesai, tak
perusahaan untuk menjadi salah satu langkah lebih jauh dari pesaing. Telah
kinerja sangat baik dalam tiga dimensi, maka mereka dapat dianggap sebagai
perusahaan lain sehingga tidak perlu inovasi. Kelima dimensi ini sangat
penting untuk perusahaan dan diterapkan sesuai dengan situasi spesifik yang
kewirausahaan sebagai tiga dimensi yang unik yang mungkin anteseden atau
konsekuensi satu sama lain tergantung pada konteks internal dan eksternal
atas sumbangannya yang tercermin dalam prestasi kerja. Ini berarti sebuah
artinya jika kinerjanya semakin baik maka semakin besar reward yang
faktor yang paling utama dalam menjaga harga diri karyawan tinggi dan
lain. Komitmen dari semua karyawan tidak kalah pentingnya dengan hal-hal
karyawan dengan atasan adalah bahan utama dari kekuatan batin organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
memiliki efek pada kepuasan kerja karyawan (Morris, 2004). Studi ini
motivasi.
menyediakan saran untuk merancang lima praktek sumber daya manusia yang
positif dan mengurangi dampak merugikan dari stres yang berasal dari jam
kerja yang panjang, jadwal kerja tidak teratur dan lain-lain. Motivasi intrinsik
mereka mengatur diri dan aksi efek disfungsional kondisi kerja buruk pada
karyawan itu diubah, maka akan ada perubahan yang sesuai pada motivasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
mana anda ingin data reward. d) Kumpulkan data dan memastikan bahwa itu
adalah data yang baik e) Anda harus memutuskan range gaji f) Kembali ke
pekerjaan di mana Anda memiliki data pasar pekerja. g) Jika tidak memiliki
data pasar harus kita lakukan: (1) Hubungan dengan pekerjaan lain di grup
yang sama kerja mereka. Lihatlah pekerjaan yang baik lebih sulit dan terlalu
sulit. (2) Hubungan dengan atasan atau bawahan, jika ada. Pedoman khas
adalah bahwa Anda ingin memiliki minimal dua perbedaan jarak antara
pengulangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
dapat mengubah kinerja kelompok akhir. (Gajic & Medved, 2010; Devlin et
al., 2011).
tidak harus berupa uang dapat juga berupa pemenuhan kebutuhan psikologis
(Zebal, 2003).
7. Orientasi Pembelajaran
dikenal sebagai penerimaan pembelajaran dalam organisasi (Nee, Park dan Lee,
& Hutt, 2005). Pembelajaran dikenal oleh perusahaan yang memiliki komitmen
dan kemampuan yang terkait dengan upaya kunci (Wang, 2008). Komitmen
Kocak, 2008). Keterbukaan pikiran mengacu pada evaluasi kritis dari operasi
pengetahuan yang ada atau asumsi-asumsi lama dan kebiasaan (Nguyen &
Barrett, 2006).
2002). Visi bersama, belajar individu dalam organisasi akan tidak berarti dengan
kata lain, meskipun individu dirangsang untuk belajar, masalah mereka adalah
bahwa mereka tidak tahu apa yang harus dipelajari kecuali mereka memiliki visi
bersama. Oleh karena itu alasan mengapa organisasi tidak dapat melakukan ide-
ide kreatif adalah kurangnya visi bersama di antara mereka (Calantone et al.,
2002).
organisasi ada tiga yaitu: komitment untuk belajar, keterbukaan dalam berfikir,
berbagi visi-visi bersama (Baker & Sinkula, 1997; 2005; Gregory, 2004) dan
Garvin (2000) teori pembelajaran organisasi memberikan suatu dasar yang kuat
menerus tidak akan berhasil. Adanya strategi kolaborasi antar fungsi dan antar
dalam hubungan antara orientasi pasar dan inovasi. (Schildt, Hendri, Maula,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Markku, and Keil, 2005; Lin, et al., 2008; Ekboir, 2009; Fang, Chang & Chen,
2010).
antara orientasi pasar dan kinerja inovasi (Rhee et al., 2010). Sementara itu
b. Teori pembelajaran
(Merriam & Caffarella, 1991) Dari perspektif behavioris, tiga asumsi yang
dianggap benar. Pertama, fokus pada perilaku yang dapat diamati bukan pada
proses kognitif internal. Jika pembelajaran telah terjadi, maka beberapa jenis
perilaku eksternal yang dapat diamati jelas. Kedua, lingkungan adalah pembentuk
kedekatan dan penguatan adalah pusat untuk menjelaskan proses belajar. Para
behavioris orientasi mendasar untuk banyak praktik pendidikan saat ini, termasuk
Teori pembelajaran kognitif adalah proses yang terjadi di dalam sistem otak
dan saraf sebagai seseorang belajar. Mereka berbagi perspektif bahwa orang
secara aktif memproses informasi dan pembelajaran terjadi melalui upaya belajar.
commit antara
mengambil, dan menemukan hubungan to userinformasi. Informasi baru dikaitkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
dengan pengetahuan lama, skema dan skrip. Semua berbagai pendekatan kognitif
fungsi afektif manusia ke dalam arena pembelajaran. Fokus teori pembelajaran sosial
social
dengan lima indikator yaitu memperbaiki cara kerja terutama bagi pengelola,
untuk pemecahan masalah baik dengan atasan langsung, teman sejawat maupun
bawahan dan menerima saran dari semua pihak demi kebaikan prestasi kerja.
banyak melakukan semua indikator ini maka tingkat orientasi pembelajar dari
keadaan mental yang biasanya berfokus pada sejauh mana anggota organisasi
menyadari kebutuhan untuk perubahan tertentu pada waktu tertentu (Cawsey &
commit to user
Deszca, 2007). Kemampuan perubahan organisasi untuk mengubah tidak hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
sekali, tetapi sebagai peristiwa yang terjadi berkali-kali dalam menanggapi dan
0rganisasi pada dasarnya adalah konsep yang lebih luas, membutuhkan suatu
banyak yang menolak adanya perubahan setelah diamati secara mendalam salah
satu penyebabnya ternyata mereka jauh dari kebenaran. Sebuah pernyataan yang
mengerti perubahan, dan kebutuhan untuk itu, dan merasa terancam karena
mendukung perubahan. Ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa satu-
membutuhkan intervensi dari berbagai pihak dan difokuskan pada hal-hal sebagai
berikut:
berubah.
tingkat organisasi.
dan membuatnya menjadi bagian dasar dari kehidupan organisasi. (Cawsey &
mencapai kinerja tinggi yaitu tata kelola dan kepemimpinan, visi, misi, strategi,
praktik tata kelola, tata kelola didefinisikan sebagai dewan direksi mengawasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
tujuan strategis, status keuangan, dan kinerja direktur eksekutif. Organisasi ini
Misi, Visi, Strategi adalah kekuatan pendorong yang memberikan tujuan dan
nirlaba untuk bertahan hidup, seperti laba merupakan tujuan utama bagi banyak
perusahaan. Organisasi memiliki misi penting dan pemahaman yang jelas tentang
identitasnya. Hal ini aktif terlibat dalam biasa, berorientasi hasil, strategis, dan
self-reflektif pemikiran dan perencanaan yang sejalan dengan strategi misi dan
dialog yang memastikan bahwa misi dan program organisasi sangat berharga bagi
menunjukkan hasil yang nyata sepadan dengan sumber daya yang diinvestasikan.
dalam masyarakat, dan memelihara hubungan yang kuat dengan konstituennya. Ini
untuk misi dan tujuan. Rencana pengembangan sumber daya sejalan dengan misi,
tujuan jangka panjang, dan arah strategis. Organisasi memiliki visibilitas tinggi
dengan stakeholder kunci, dan link yang jelas, pesan strategis untuk upaya
dan efisien, dan sistem pendukung manajemen yang kuat. Operasi keuangan
manajemen organisasi dan proyek. Aset, risiko, dan manajemen teknologi yang
kesesuaian nilai, percaya pada diri sendiri dan percaya pada orang lain. Kami
perubahan organisasi adalah tidak linear, episodik atau statis bukan kata benda,
orang adalah tempat organisasi, beberapa waktu di masa depan, strategi, tujuan
pemerintahan adalah pelumas yang membuat semua bagian selaras dan bergerak.
Model ini juga menunjukkan perlunya umpan balik konstan dari lingkungan
eksternal, dan pemantauan rutin program dan hasil untuk menginformasikan misi
dan strategi. Ketika menilai kapasitas organisasi nirlaba, yang terbaik adalah
untuk memeriksa setiap elemen secara terpisah, dalam hubungannya dengan orang
lain, dan dalam konteks keseluruhan organisasi (Buono & Kerber, 2008).
elemen lebih banyak maka, semakin kuat kemampuan yang dimilikinya, untuk
adalah yang utama dari keterampilan strategis dan bahwa pengaruh ini
strategi pemasaran pada khususnya, belum dipahami dengan baik, maka artikel ini
orientasi pasar, orientasi belajar dan kinerja dan hasilnya inovasi produk (Han,
Kim & Srivastava, 1998). Sementara itu Morgan et al. (2005) dalam penelitiannya
hasil yang berbeda yaitu tingkat kemampuan teknologi yang tinggi menghambat
perubahan yang bermasalah punya hubungan negatif dengan sukses, sehingga ini
& Boonstra, 2009). Peneliti yang telah meneliti tentang kemampuan organisasi
dan inovasi produk. Perusahaan yang mengelola desain efektif dan efisien
menghasilkan produk yang lebih baik dari pada mereka yang mengelola desain
tinggi nilai dari indikator ini maka semakin tinggi tingkat kemampuan perubahan
B. Pengembangan Hipotesis
commitPenelitian
kinerja obyektif (Kirca, et al. 2005). to user tetang orientasi pasar dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
oleh Sergio & Roberto (2008). Hasil penelitiannya menunjukkan ada dampak
yang sisnifikan antara orientasi pasar pada inovasi teknis maupun inovasi
orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan inovasi yaitu orientasi pelanggan dan
penerapan ide-ide baru, proses produksi baru dan jenis produk baru. Memenuhi
Domenico, 2011).
tetapi bila memandang sebagai penentu harga yang sensitif maka perusahaan akan
harus mempetahankan orientasi inovasi. Pada Tabel II.2 disajikan maping hasil
Tabel II.2
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Orientasi Pelanggan pada Inovasi Teknis
inovasi teknis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
kinerja obyektif (Kirca et al., 2005). Sergio dan Roberto (2008) hasil
inovasi dan Lewrick1 et al. (2011) menjelaskan orientasi pesaing yang kuat,
bahan utama dari orientasi pasar, memiliki hubungan positif pada inovasi
radikal.
dan intergrasi sumber daya. Orientasi sumber daya berpengaruh positif pada
nilai kreasi, integrasi sumber daya. Untuk memahami penelitian ini maka dibuat
Tabel II.3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
Tabel II.3
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Orientasi Pesaing pada Inovasi Teknis
H2: Orientasi pesaing berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi inovasi
teknis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
kinerja pemasaran dan kinerja keuangan (Zahra & Garvis, 2000) dan Rocelis
Tiga komponen utama dari orientasi pasar dengan kinerja telah diteliti.
Tiga komponen ini adalah orientasi pelanggan, pesaing dan koordinasi hubungan
2008).
Tidak hanya orientasi pasar saja yang berpengaruh pada kinerja tetapi
inovasi dan informasi manajemen berpengaruh positif pada kinerja (Kocak &
Abimbola, 2009; Usta, 2011). Penelitian tentang pengaruh orientasi pasar pada
di Turki sudah dilakukan oleh Eris dan Ozmen (2012) hasil penelitiannya
pengusaha pakaian di korea dilakukan oleh Hwang dan Norton (2010), hasil
dan Fernando (2013). Temuan penelitian ini adalah pasar memberi nilai yang
Tabel II.4
kinerja keuangan juga berpengaruh pada kinerja SDM (Kara, Spillan & Oscar,
2005; Gleason & Wiggenorn, 2007). Orientasi pasar atau pelanggan dan pesaing
(Johnson et al., 2009). Penelitian tentang pengaruh orientasi pasar pada kinerja
Turki sudah dilakukan oleh Eris & Ozmen (2012), hasil penelitiannya
pasar adalah yang utama dari kinerja pemasaran.dan Nadrol et al. (2010) hasil
Zhi & Jintong (2012) melakukan penelitian pada UKM di Cina tentang
perusahaan dengan kinerja lingkungan. Pada Tabel II.5 disajikan Maping Hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
Tabel II.5
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Orientasi Pesaing pada Kinerja Pemasaran
pemasaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
Penelitian tentang orientasi strategis dilakukan oleh Altindag et al. (2011). Hasil
dan orientasi inovasi. Kinerja terdiri dari kinerja kuantitatif dan kinerja
teknologi tinggi harus proaktif pada peluag pasar, menerima dan memimpin
inovasi. Kelemahan dari perusahaan ini adalah kurang flexible, budaya terbuka
tentang sumber daya inovasi dilakukan oleh Milfelner dan Snoj (2008). Hasil
berpengaruh pada kinerja perusahaan (Morgan & Berthon, 2009) dan Beatrix
pemasaran.
organisasi tidak berperan pada inovasi dan kinerja. Struktur organisasi formal
berperan negatif pada kinerja bisnis (Lin et al, 2008). Penelitian tentang inovasi
inovasi yang terus-menerus dan pelayanan pelanggan yang luar biasa dalam
perusahaan untuk bertahan hidup secara terus menerus harus competitive dan
inovatif.
kinerja masa yang akan datang. Daya saing inovasi terdiri dari daya saing
produk dan daya saing pasar. Daya saing ini mempengaruhi kinerja. Daya saing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
biaya terdiri dari biaya inovasi dalam proses dan biaya inovasi pada mesin. Daya
saing inovasi dalan proses dan daya saing pada mesin mempengaruhi kinerja
pada biaya rendah secara keseluruhan dan inovasi produk meningkatkan kinerja
perusahaan.
dan sumber daya. Analisis dilakukan terhadap 158 usaha berteknologi tinggi di
kinerja (Chul, 2013). Pada Tabel II.6 disajikan maping hasil penelitian pengaruh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
Tabel II.6
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Orientasi Inovasi Teknis pada
Kinerja Pemasaran
H5: Orientasi inovasi teknis berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja
pemasaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
menjadi yang pertama dalam inovasi produk, berani mengambil resiko dan
ini secara singkat dapat dikatakan semakin tinggi derajat orientasi kewirausahan
maka semakin tinggi derajat orientasi pasar (Matsuno & Matzer, 2002).
untuk belajar berhubungan positif dan signifikan pada keterbukaan pikiran dan
dinamis (Foltean, 2007). Omar, Nwanko dan Richards (2008) hasil penelitiannya
proaktif berpengaruh positif signifikan pada kinerja usaha dan orientasi pasar.
inovasi dan tidak menghemat biaya (Tang, Marino, Zhang & Li, 2010).
kewirausahaan berpengaruh positif pada perusahaan dan sumber daya lokal dan
mempengaruhi pada kinerja internasional. Pada Tabel II.7 disajikan maping hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
Tabel II.7
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Orientasi Kewirausahaan pada
Orientasi Pelanggan.
pelanggan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
atas sumbangannya yang tercermin dalam prestasi kerja. Ini berarti sebuah
pasar dalam organisasi tersebut. Secara jelas dikatakan bahwa sistem reward
untuk merancang lima praktek sumber daya manusia yang penting adalah
pelatihan yang sesuai dengan bidang kerjanya diteliti oleh Gagne (2009). Hasil
mengukur dan mengevaluasi hasil dan manfaat reward. Devlin et al. (2011) hasil
simultan, mengurangi waktu untuk mempelajari kebijakan yang sesuai dan dapat
mengubah kinerja kelompok akhir. Lebih tegas lagi Suliyanto (2011) dalam
pada anggota atau karyawannya yang mampu berproduktifitas lebih atau berjasa
pada organisasinya. Reward ini biasa berupa barang/ jasa yang bermanfaat untuk
reward intrinsic dan ekstrisic dengan menggunakan alat analisa Anova dan
(Hatice, 2012). Pada Tabel II.8 disajikan maping hasil penelitian pengaruh
Tabel II.8
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Orientasi system Reward Berbasis
Pemasaran pada Orientasi Pelanggan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
Teori belajar pada organisasi memberikan suatu dasar yang kuat tentang
akan berhasil. Adanya strategi kolaborasi antar fungsi dan antar partner akan
et al., 2002).
dalam lingkungan yang tidak pasti dan intensitas persaingan yang tinggi.
dan memasuki pasar baru (Mavondo et al., 2005). Komitmen untuk belajar dapat
saingan dan pelanggan (Kandemir & Hutt, 2005). Keterbukaan pikiran mengacu
pada evaluasi kritis dari operasi sehari-hari organisasi dan penerimaan ide-ide
baru, dengan kata lain pembelajaran adalah proses yang dilalui organisasi
terlibat dalam mengkaji pengetahuan yang ada atau asumsi-asumsi lama dan
UKM Portugis di cluster mode, Orientasi belajaran mempunyai dua peran yaitu
Kuat lemahnya orientasi pelanggan dapat dilihat dari visi dan misi suatu
pelanggan mulai dari tingkat individu sampai tingkat sistem. Kesimpulan yang
dapat diambil adalah transformasi ini dipengaruhi oleh individu dalam organisasi
merubah pola pikir dari individu dari perspektif orientasi produk menjadi
pasar pada orientasi inovasi (Lin, et al., 2008). Orientasi belajar dikenal oleh
dalam memperbarui aset organisasi dan kemampuan yang terkait dengan upaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
kejelasan nilai disiplin dilakukan oleh Micheels, Eric & Gow (2009). Dengan
Penelitiasn tentang orientasi pasar, orientasi belajar dan kinerja dilakukan oleh
pengaruh langsung pada orientasi pasar dan orientasi belajar tidak memiliki
Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi usaha kecil. Penelitian
proses belajar organisasi perusahaan tersebut. Hasil dari artikel ini adalah
peluang (Balan, 2011). Pada Tabel II.9 disajikan maping hasil penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
Tabel II.9
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Orientasi Pembelajaran
pada Orientasi Pelanggan.
Nama peneliti Variabel Variabel Dependen Hasil
dan tahun Independen
Garvin, 2000 Proses belajar dari Orientasi pelanggan Berpengaruh positif.
organisasional
Kandemir & Hutt, Komitmen belajar Orientasi pelanggan. Berpengaruh positif.
2005
Mavondo et al., Orientasi belajar Target pasar Berpengaruh positif.
2005
Macles et al 2007 Orientasi belajar Orientasi pasar dan Berpengaruh positif.
inovasi.
Olsson, A., 2007 Orientasi belajar Orientasi pelanggan Berpengaruh positif.
Lin et al.., 2008 Orientasi belajar Orientasi pasar dan Berpengaruh positif.
inovasi.
Schindehutte et Orientasi belajar Orientasi pelanggan, Berpengaruh positif.
al., 2008 pemasok
Micheels et al., Orientasi belajar Orientasi pasar Berpengaruh positif.
2009
Wencong et Orientasi belajar Orientasi pasar Berpengaruh positif.
al.,2011
Balan, 2011 Orientasi belajar, Peluang pasar Berpengaruh positif.
kewirausahaan.
Sumber: Garvin, 2000; Kandemir dan Hutt, 2005; Mavondo et al., 2005
dan peneliti lainnya.
Tabel II.9 semua hasil penelitian menyatakan orientasi belajar berpengaruh pada
berikut:
H8: Orientasi belajar berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi pelanggan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
yang unggul dalam tekhnologi, ekonomi dan politik dengan cepat akan
canggih secara signifikan lebih efektif dari desain fungsional dan desain lintas
adalah (Maree & Hyland, 2010; Oppen, 2009; Gravenhost, et al., 2010).
perubahan organisasi yang baik (Gravenhost et al., 2010). Pada Tabel II.10
Tabel II.10
Maping Hasil Penelitian Pengaruh Kemampuan Perubahan Organisasi
pada Orientasi Inovasi Teknis.
semakin tinggi derajat orientasi pelanggan dan pesaing semakin tinggi derajat
orientasi inovasi teknis (Kirca et al, 2005; Sergio & Roberto, 2008; Grawe,
2009; Pau, 2011; Dentoni & Domenico, 2011). Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat dikatakan bahwa pengaruh orientasi pelanggan dan pesaing pada
commit to user
orientasi inovasi teknis tergantung pada kemampuan perubahan organisasi. Hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93
ini sesuai dengan saran Morgan dan Guinness (2005) bahwa dengan
pasar (orientasi pelanggan dan pesaing) pada orientasi inovasi teknis semakin
C. Kerangka Konseptual
terkait dengan teori ini maka dapat di buat kerangka konseptual sebagai berikut:
memberi arah untuk menciptakan langkah yang tepat dan kinerja yang unggul
secara terus-menerus (Zhou, et al,2005, Grinstein, 2008; Liu dan Revell, 2009).
terdiri dari: Orientasi pelanggan, pesaing dan inovasi. (Eris & Ozmen, 2012;
Jhonson et al., 2009). Orientasi pasar (pelanggan dan pesaing) berpengaruh positif
semakin tinggi orientasi pelanggan dan pesaing semakin tinggi derajat orientasi
inovasi teknis (Kirca et al, 2005; Sergio & Roberto, 2008; Grawe, 2009; Pau,
2011). Hal ini berarti kemampuan perubahan organisasi dapat dijadikan variabel
orientasi inovasi teknis. Ini diusulkan (Morgan & Ginness, 2005). Berdasarkan
1. Orientasi
Kewirausahaan
H6
4. Orientasi
H7 Pelanggan H3
2. Orientasi H1
Sistem RBP
6. Orientasi
H9 H5 7. Kinerja
Inovasi Teknis
H8 5. Orientasi Pemasaran
Pesaing
H2
3. Orientasi
Pembelajaran H4
B. Orientasi Pasar H9
A. Variable Anteseden
Orientasi Pelanggan
C. Orientasi Strategi
8. Kemampuan
prb. organisasi
Keterangan:
Pengaruh langsung
Pengaruh moderasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada UKM makanan yang terdiri atas usaha
rumah makan, usaha catering dan industri makanan. Tempat penelitian dilakukan di
Solo Raya yang terdiri dari enam kabupaten dan satu kota. Enam kabupaten yaitu
kota yaitu kota Solo. Lokasi ini di pilih karena UKM makanan Solo Raya memiliki
kriteria dan permasalahan yang sama dengan UKM makanan di Jawa Tengah
ataupun kriteria dan permasalahan UKM makanan secara nasional (Nawawi, 2009).
2. Waktu penelitan
penelitian cross section karena dilakukan saat ini, tidak terkait langsung dengan
penelitian yang lalu dan yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini dilihat dari sifatnya adalah termasuk penelitian kausal
karena bertujuan untuk menguji hubungan antara variable satu dengan variabel
yang lain (Sekaran, 2010). Hubungan variabel yang diuji dalam penelitian ini yaitu
commit todengan
hubungan variabel orientasi pelanggan user orientasi inovasi teknis, orientasi
96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
teknis.
ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru artinya kegunaan hasil
penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang akan
terpakai. Dilihat dari bidang ilmunya penelitian ini termasuk bidang ilmu ekonomi
karena penelitian ini mengkaji bidang ekonomi yaitu orientasi strategi dan kinerja
2. Unit analisis
Unit analisis dari penelitian ini adalah UKM makanan yang terdiri atas
UKM rumah makan, catering dan industri makanan. UKM makanan ini merupakan
organisasi. Jadi unit analisis dalam penelitian adalah UKM sebagai organisasi.
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah UKM makanan se Solo Raya terdiri atas
usaha rumah makan, catering dan industri makanan. Kriteria pemilik atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98
pengelola UKM yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah data yang
publikasikan oleh BPS sebagai UKM dan sesuai dengan (UU. No. 20 tahun 2008)
a. Memiliki tenaga kerja 5-19 orang untuk usaha kecil dan 20-99 orang untuk usaha
menengah.
b. Memiliki asset 50 juta-500 juta rupiah untuk usaha kecil dan lebih 500 juta - 5
c. Memiliki omzet penjualan tahunan 300 juta - 2.5 miyard rupiah untuk usaha kecil
dan lebih dari 2.5 milyard - 50 milyard rupiah untuk usaha menengah.
d. Tidak merupakan cabang dari perusahaan besar. Usaha mikro tidak diikutkan dalam
Jumlah pemilik atau pengelola UKM makanan di Solo Raya yang menjadi populasi
adalah 15.171 orang (disperindag kota Solo, kabupaten Sukoharjo, Sragen, Klaten,
2. Sampel
Equation Modeling (SEM) sebanyak minimal lima kali jumlah parameternya. (Hair,
responden agar memberi hasil yang lebih baik. Jadi jumlah sampel 250 responden.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
Wilayah Solo Raya terdiri dari satu kota yaitu Surakarta dan enam Kabupaten
populasi satu kota dan enam kabupaten lainnya berbeda-beda. sehingga sampelnya
juga berbeda. Jumlah UKM makanan yang dijadikan sampel 250 responden dari
15.171 UKM atau 1,6479% dari populasi. Besanya sampel sebanding secara
Tabel III.1
Jumlah Populasi dan Sampel Berdasarkan Daerah
No Kota/Kabupaten Populasi Sampel
1. Surakarta 3.512 58
2. Boyolali 1.875 31
3. Klaten 1.983 33
4. Sragen 2.461 40
5. Karanganyar 2.334 38
6. Sukoharjo 1.921 32
7. Wonogiri 1.085 18
Jumlah 15.171 250
Sumber: Disperindag kota Solo, kabupaten Sukoharjo, Sragen, Klaten, Boyolali,
Karanganyar dan Wonogiri tahun 2011.
2) Mudah transpotasinya
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah pemilik atau pengelola dari
commit to user
UKM makanan di Soloraya yang memenuhi kemudahan tersebut. Di kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
dilakukan dengan melihat daftar nama UKM makanan yang diberikan oleh dinas
kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Peneliti melakukan ini secara urut
mulai nomor urut kecil yang lokasinya di jalan-jalan utama atau tempat yang
strategis sampai dengan jumlah sampel yang ditentukan. Jumlah sampel untuk kota
mengambil kuesioner tersebut. Bila kuesioner belum diisi peneliti memberi waktu
satu minggu lagi untuk mengisinya dan bila tetap belum mengisi peneliti mengganti
responden lain. Hal ini dilakukan untuk daerah-daerah lain yaitu kabupaten
250 responden. Waktu yang di perlukan untuk pengumpulan data ini selama 2
bulan 10 hari.
daftar UKM makanan yang lengkap. Keadan ini membuat peneliti tidak dapat
D. Elaborasi Model
yang dipakai dalam penelitian ini. Proses ini diawali dari hasil penelitian pengaruh
perubahan organisasi pada orientasi inovasi teknis (model 3) dan gabungan dari
ketiganya (model 4), kemudiancommit to user jadi model untuk penelitian ini
dikembangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101
(model 5). Peneliti tidak melakukan analisis terhadap model 1 sampai model 4 dan
dan analisis sudah dilakukan oleh peneliti masing-masing. Semua hasil analisis
Model ini merupakan model hasil penelitian dari Eris dan Ozmen (2012),
pada kinerja pemasaran dan hasil penelitian Jhonson, et al. (2009), menyatakan
orientasi inovasi berpengaruh signifikan positip pada kinerja pemasaran. Dari hasil
Model ini merupakan model dari hasil penelitian Basile (2012); Devlin et al.
orientasi pelanggan. Ketiga variabel ini berpengaruh pada orientasi pelanggan. Dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
Model ini merupakan hasil penelitian Grawe (2009); Lewrick et al. (2011),
inovasi teknis dan hasil penelitian Oppen (2009); Gravenhost et al. (2010), yang
OPL
OCC OIT
OPS
Gambar III.3: Pengaruh Orientasi pasar dan kemampuan perubahan organisasi pada
orientasi inovasi teknis.
Sumber: Grawe (2009); Oppen (2009); Gravenhost et al. (2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103
Model ini merupakan gabungan dari model 1,2 dan 3. Hasil penelian yang
digambarkan pada model 1,2 dan 3 menyatakan bahwa orientasi pelanggan, orientasi
inovasi teknis. Disamping itu orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan kemampuan
variabel anteseden yang berpengaruh positif pada orientasi pelanggan. Dari hasil
OK OPL
OPB OPS
inovasi (M aree & Hyland, 2010; Oppen, 2009) dan semakin rendah kemampuan
perubahan organisasi semakin rendah orientasi inovasi (Maree & Hyland, 2010;
Oppen, 2009; Gravenhost, et al., 2010). Sementara itu semakin tinggi derajat
orientasi pelanggan dan pesaing semakin tinggi derajat orientasi inovasi teknis
(Kirca et al, 2005; Sergio & Roberto, 2008; Grawe, 2009; Pau, 2011); Dentoni &
pengaruh orientasi pelanggan dan pesaing pada orientasi inovasi teknis tergantung
pada kemampuan perubahan organisasi. Model ini disajikan pada gambar III.5
1. Orientasi
Kewirausahaan
4. Orientasi
Pelanggan
2. Orientasi
Sistem RBP
6. Orientasi
7. Kinerja
Inovasi Teknis
5. Orientasi Pemasaran
3. Orientasi Pesaing
Pembelajaran
B. Orientasi Pasar
A. Variable Anteseden
Gambar III.5:
Orientasi Pelanggan
C. Orientasi Strategi
8. Kemampuan
prb. organisasi
1. Variabel penelitian
Tabel III.2
Tabel III.3
Variabel, cara pengukuran dan indikatornya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107
3. Definisi operasional
Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
kinerja yang unggul secara terus menerus. Orientasi strategi terdiri dari orientasi
pada pelanggan, kepercayaan, persepsi kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan
pelanggan. Dalam penelitian ini menggunakan definisi dari Mavondo et al., (2005)
(Mavondo et al., 2005) dan definisi ini digunakan dalam penelitian ini dengan
dengan produk baru, pelayanan baru, proses produksi baru, kualitas produk, bahan
baku lebih baik (Kirca et al, 2005; Jhonson et al., 2009). Dalam penelitian ini
penjualan (Voss dan Voss, 2000). Sedangkan Miler (2003) mendefinisikan sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110
upaya pengukuran tingkat kinerja UKM berdasarkan penjualan (volume dan nilai),
penjualan kepada pelanggan baru, trend penjualan, pangsa pasar (volumen dan
nilai), trend pasar, Jumlah pelanggan, Jumlah pelanggan baru, Jumlah prospek
baru. Dalam penelitian ini menggunakan definisi dari Voss dan Voss, 2000 dengan
yang pertama dalam inovasi produk, pasar, berani mengambil risiko dan
dan Agresivitas Kompetitif. Dalam penelitian ini menggunakan dua definisi ini
pendapatan karena jumlah pelanggan naik (Zebal, 2003). Dalam penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111
perubahan organisasi yaitu kemampuan UKM pada altruisme, nilai yang umum,
et al. (2009) dengan menambahkan indikator sumber daya yang dimiliki untuk
yang dipertontonkan.
Balance scorecard.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112
(TQM)
8) Kebijakan penyusunan anggaran dari atas ke bawah dirubah dari bawah ke atas.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Kuesioner
UKM makanan di Solo Raya dengan rincian, Surakarta sebanyak 63 amplop dan
kembali dan Wonogiri 18 amplop semua kembali. Jadi kuesioner yang diantar ke
UKM semua 259 amplop yang tidak kembali atau tidak lengkap isiannya 9 amplop
untuk rumah makan, katering maupun industry makanan. Banyak UKM makanan
katering yang membuka rumah makan dan sebaliknya. Banyak juga UKM industry
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
2. Studi pustaka
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari studi pustaka yaitu data dari
penelitan terdahulu dan teori yang relevan dengan disertasi ini. Data ini berguna
data serta pembahasan hasil analisis. Sumbangan studi pustaka dalam analisis data
misalnya buku (Ghozali, 2006) dipakai sebagai dasar untuk menentukan model
metode kuesioner.
2. Jenis data
Jenis data dilihat dari sumbernya terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui jawaban
dari kuesionaer dan observasi. Data primer yang dipakai dalam penelitian ini
variabel yang diteliti yaitu jawaban tentang identitas responden dan jawaban dari
perubahan organisasi. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsug atau melalui perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114
koperasi.
1. Uji validitas
Dalam uji SEM dengan software Lisrel nilai validitas ini diunjukkan oleh
nilai loading faktor atau istilahnya adalah lambda. Besarnya lambda adalah 0 - 1,
dimana 0 adalah nilai yang paling tidak valid dan 1 adalah valid sempurna. Nilai
1. Uji reliabilitas.
Reliabilitas konstruk
nstruk =
penggunaanya tepat bila dipenuhi persyaratan yang disajikan pada Tabel III.4
Tabel III.4
Uji Ketepatan Model
Goodness of Fit Indices Cut off Value
Chi - Square Kecil
Probability ≥ 0,05
RMSEA 0,08
CMN/DF <2
NFI ≥ 0,90
PNFI ≥ 0,90
CFI ≥ 0,95
NCP 459.34 - 681.233
ECVI (7.413 - 8.307)
Sumber: Ghozali, 2006
Keterangan:
3) RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) adalah ukuran yang mencoba
sampel yang besar. Nilai RMSEA yang dapat diterima 0,05 sampai 0,08. Jika nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116
4) CMIN/DF adalah nilai Chi-square dibagi dengan degree of freedom. Ukuran fit dari
CMIN/DF besarnya nilai < 2. Jika nilai CMIN/DF < 2 maka model dikatakan fit.
5) NFI (Normed Fit Index) adalah ukuran perbandingan antara proposed model dan null
model. Besarnya berkisar 0-1,0. .Nilai yang direkomendasikan adalah lebih besar atau
sama dengan 0,90. Model yang NFI lebih besar atau sama dengan 0,90 model tersebut
berarti fit.
parsimony kedalam indek komparasi antara proposed model dan null model. Nilainya
berkisar 0-1,0. Nilai yang direkomendasikan adalah lebih besar atau sama dengan
berkisar (7.413 - 8.307). ECVI ini menunjukkan model yang digunakan valid atau
tidak, Bila nilai ECVI ini beada pada batas tersebut berarti model dikatakan valid.
8) CFI adalah Comparative Fit Index, ini besarnya nilai CFI ini direkomendasikan >
0,95. Model yang menghasilkan CFI >0.95 maka model tersebut fit.
NCP berkisar 459.341- 681.233. Model yang memiliki NCP pada batas tersebut
2. Kinerja Pemasaran dipengaruhi oleh Orientasi Pelanggan, pesaing dan inovasi teknis.
dan pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Deskripsi Data
berdasarkan jenis kelamin bertujuan untuk mengetahui jumlah dan persentase UKM
dilihat dari golongan usia. Deskripsi responden berdasarkan lama usaha bertujuan
makanan karena semakin tinggi tingkat pendidikan seorang UKM semakin luas
kerja merupakan ukuran yang dapat dipakai untuk menentukan ukuran perusahaan.
UKM adalah usaha yang jumlah karyawannya antara 5-99 orang. Hasil pelitian ini
commit
118to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119
Tabel IV.1
Identitas Responnden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Lama Usaha,
dan menengah/ UKM makanan di Solo raya yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari UKM makanan yang berjenis kelamin perempuan. Responden yang
berjenis kelamin laki-laki sebesar 146 reponden atau 58% dan yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 104 responden atau 42%. Berdasarkan informasi ini dapat
dipahami sesuai dengan budaya timur ataupun budaya islam yang lebih bertanggung
jawab dalam mencari nafkah adalah laki-laki dan perempuan lebih bertanggung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120
jawab dalam mengurus rumah tangga. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa
makanan.
Dilihat dari umurnya diperoleh informasi bahwa jumlah yang paling sedikit
adalah responden yang berumur kurang dari 25 tahun yaitu berjumlah 5 responden
atau 2 %. Ini dapat dipahami bahwa usia ini adalah usia sekolah ataupun kuliah.
Mereka belum berusaha, masih menyiapkan pemikiran yang cukup untuk kegiatan
pendidikan. Jumlah responden paling banyak adalah yang berusia 36-45 tahun dan
46-55 tahun yaitu berjumlah 91 dan 81 responden atau 32 % dan 36 %. Pada usia ini
biasanya sebagian besar mereka berhasil dalam berusaha. Pada usia diatas 55 tahun
adalah usia pensiun, jadi jumlah yang berusaha juga sedikit yaitu hanya 25 responden
atau 10 %.
Dilihat dari lamanya berusaha bahwa responden yang paling banyak adalah
mereka yang lama berusaha antara kurang lima tahun dan 5 tahun sampai sepuluh
tahun yaitu kalau dijumlahkan 141 responden atau sebesar 56%. Hal ini
berusahanya atau pengusaha baru. Jumlah yang berpengalaman lebih dari 20 tahun
hanya 33 responden atau 13%. Ini menunjukkan bahwa UKM di bidang makanan
yang usahanya dilanjutkan oleh generasi berikutnya hanya sedikit. Peneliti punya
persepsi usaha kecil dan memengah dibidang UKM makanan tidak menjajikan
kehidupan yang layak, sehingga mereka tidak tertarik untuk melanjutkan usaha orang
tuanya.
sebesar 52 % hal ini disebabkan dengan berpendidikan SLTA sudah mampu dan
mudah untuk mempelajari kegiatan bisnis. Jadi dengan berpendidikan SLTA sudah
persepsi yaitu pada waktu dulu kuliah adalah untuk mencari pekerjaan di sektor
formal tetapi sekarang sudah mulai banyak masyarakat yang berpersepsi kuliah
responden yang paling besar adalah responden dengan jumlah karyawan 5-10 orang
yaitu mencapai 150 responden atau 60 %. Responden yang tenaga kerjanya semakin
banyak jumlahnya semakin kecil. Dari Tabel tersebut dapat dilihat responden yang
responden yang jumlah tenaga kerjanya relatif banyak atau besar jumlahnya hanya
sedikit.
yang dibahas dalam penelitian ini. Deskripsi jawaban responden disajikan nilai
mean dari masing-masing indikator. Nilai means dikategorikan 1-4 rendah, 4,1-5,5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122
sedang dan 5,6-7 tinggi. Deskripsi jawaban responden dapat di uraikan sebagai
berikut:
Tabel IV. 2
Tabel IV. 2
Deskripsi Jawaban Responnden Orientasi Pelanggan
Dalam Jumlah Persentase
Indikator Jwb ASS SS S N TS STS ASTS JML Nilai
Nilai 7 6 5 4 3 2 1 Mean
1. Karyawan memiliki
komitmen yang kuat JML 115 87 38 2 8 0 0 250
untuk memuaskan 6.19
pelanggan. % 46.2 34.8 15.4 1.2 3.2 0.0 0.0 100
Rata-
rata 8 2 0 250
107 82 48 3
jawaban responden atas indikator no.1 sampai no.5 sebesar 6.01-6.19. Nilai mean
rata-rata sebesar 6.08. Ini menunjukkan tingkat orientasi pelanggan tinggi. Nilai
mean tertinggi pada jawaban indikator no.1 yaitu komitmen memuaskan pelanggan
Jawaban responden atas indikator no.1 tertinggi adalah amat sangat setuju,
jumlahnya 115 responden atau 46.2% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak
setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.2 tertinggi adalah
sangat setuju jumlahnya 99 responden atau 39.7 % dan tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.3 tertinggi
adalah amat sangat setuju jumlahnya 102 responden atau 40.9% dan tidak ada yang
menjawab sangat tidak setuju dan amat sangat. Jawaban indikator no.4 tertinggi
adalah amat sangat setuju jumlahnya 107 responden atau 42.9 % dan tidak ada yang
menjawab sangat tidak setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator
no.5 tertinggi adalah amat sangat setuju jumlahnya 123 responden atau 49.3 % dan
yang menjawab sangat tidak setuju 7 responden atau 2.8 % dan amat sangat tidak
setuju tidak ada. Jawaban atas indikator no.1 sampai no.5 rata-rata tertinggi adalah
amat sangat setuju jumlahnya 107 responden atau 42.9 % dan tidak ada yang
menjawab amat sangat tidak setuju. Hal ini berarti UKM makanan menyetujui
Tabel IV. 3
Tabel IV. 3
Deskripsi Jawaban Responnden Orientasi Pesaing
Dalam Jumlah Persentase
Rata- 33 62 81 52 22 0 0 250
rata
Sumber: data primer tahun 2013
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125
Berdasarkan Tabel IV. 3 dapat diperoleh informasi bahwa nilai mean (rata-
rata) jawaban responden atas indikator no.1 sampai no.5 sebesar 5.14-5.99. Nilai
mean rata-rata sebesar 5.41. Ini menunjukkan tingkat orientasi pesaing sedang. Nilai
mean tertinggi pada jawaban indikator no.5 yaitu berusaha lebih baik dari pesaing
dan terendah jawaban petanyaan no.3 yaitu diskusi strategi pesaing. Hal ini berarti
UKM makanan bila ingin meningkatkan orientasi pesaing prioritas pertama adalah
responden atau 36.8% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.2 tertinggi adalah setuju jumlahnya 94
responden atau 37.7 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.3 tertinggi adalah setuju jumlahnya 81
responden atau 32.5% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat. Jawaban indikator no.4 tertinggi adalah setuju jumlahnya 83 responden atau
33 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat sangat tidak setuju.
Jawaban atas indikator no.5 tertinggi adalah amat sangat setuju jumlahnya 92
responden atau 36.8% dan yang menjawab sangat tidak setuju 7 responden atau 2.8
% dan amat sangat tidak setuju tidak ada. Jawaban atas indikator no.1 sampai no.5
rata-rata tertinggi adalah setuju jumlahnya rata-rata 81 responden atau 32.6 % dan
tidak ada yang menjawab amat sangat tidak setuju. Hal ini berarti UKM makanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126
Tabel IV.4
Deskripsi Jawaban Responnden Variable Orientasi Inovasi Teknis
Dalam Jumlah dan Persentase
Berdasarkan Tabel IV. 4 dapat diperoleh informasi bahwa nilai mean (rata-
rata) jawaban responden atas indikator no.1 sampai no.5 sebesar 4.93-5.50. Nilai
commit to user
mean rata-rata sebesar 5.33. Ini menunjukkan tingkat orientasi inovasi teknis sedang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
127
Nilai mean tertinggi pada jawaban indikator no.5 yaitu mengganti bahan baku yang
lebih baik dan terendah jawaban petanyaan no.3 yaitu mengenalkan proses produksi
responden atau 31.6 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.2 tertinggi adalah setuju jumlahnya 88
responden atau 36.2 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.3 tertinggi adalah setuju jumlahnya 84
responden atau 33.6% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat. Jawaban indikator no.4 tertinggi adalah setuju jumlahnya 87 responden atau
34.6 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat sangat tidak
setuju. Jawaban atas indikator no.5 tertinggi adalah setuju jumlahnya 81 responden
atau 32.4% dan yang menjawab sangat tidak setuju 7 responden atau 2.8 % dan amat
sangat tidak setuju tidak ada. Jawaban atas indikator no.1 sampai no.5 rata-rata
tertinggi adalah setuju jumlahnya 76 responden atau 30.4 % dan tidak ada yang
menjawab amat sangat tidak setuju. Hal ini berarti UKM makanan menyetujui
Tabel IV. 5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
128
Tabel IV.5
jawaban responden atas indikator no.1 sampai no.5 sebesar 5.49-5.64. Nilai mean
rata-rata sebesar 5.54. Ini menunjukkan tingkat orientasi kinerja pemasaran tinggi.
Nilai mean tertinggi pada jawaban indikator no.5 yaitu pertumbuhan laba dan
commit
terendah jawaban petanyaan no.1 yaitutomeningatkan
user omzet penjualan. UKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129
responden atau 36.8% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.2 tertinggi adalah setuju jumlahnya 89
responden atau 35.7 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.3 tertinggi adalah setuju jumlahnya 102
responden atau 41% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat. Jawaban indikator no.4 tertinggi adalah amat sangat setuju jumlahnya 88
responden atau 35.2 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.5 tertinggi adalah amat sangat setuju,
sangat setuju jumlahnya 85 responden atau 34.1 % dan yang menjawab sangat tidak
setuju 7 responden atau 2.8 % dan amat sangat tidak setuju tidak ada. Jawaban atas
indikator no.1 sampai no.5 rata-rata tertinggi adalah amat sangat setuju jumlahnya 99
responden atau 39.7 % dan tidak ada yang menjawab amat sangat tidak setuju. Hal
Tabel IV. 6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
130
Tabel IV. 6
JML 29 49 72 58 40 2 0 250
5. Bp/ ibu/ sdr
agresif melakukan
tindakan belum pasti
4.85
% 11.5 19.6 28.8 23.3 16 0.8 0.0 100
Indikator 1 sampai JML 202 280 410 253 105 3 0 125
dengan 5 0
% 16.2 22.4 32.8 20.2 8.4 0 0 100 5.30
Rata- 40 56 83 50 21 0 0 250
rata
Sumber: data primer tahun 2013
jawaban responden atas indikator no.1 sampai no.5 dari indikator orientasi
commit to user
kewirausahaan sebesar 4.85-5.55. Nilai mean rata-rata sebesar 5.30. Ini menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
131
tingkat orientasi kewirausahaan sedang. Nilai mean tertinggi pada jawaban indikator
no.4 yaitu sering membuka usaha sendiri walapun hasilnya belum pasti dan terendah
jawaban petanyaan no.5 yaitu agresif melaksanakan tindakan yang belum pasti
responden atau 39% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.2 tertinggi adalah setuju jumlahnya 96
responden atau 38.6 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.3 tertinggi adalah setuju jumlahnya 85
responden atau 34% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.4 tertinggi adalah amat sangat setuju
jumlahnya 69 responden atau 27.7 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak
setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.5 tertinggi adalah
setuju jumlahnya78 responden atau 28.8 % dan yang menjawab sangat tidak setuju 2
responden atau 0.8 % dan amat sangat tidak setuju tidak ada. Jawaban atas indikator
no.1 sampai no.5 rata-rata tertinggi adalah setuju jumlahnya 83 responden atau 32.8
% dan tidak ada yang menjawab amat sangat tidak setuju. Hal ini berarti UKM
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
132
Tabel IV. 7
Deskripsi Jawaban Responnden Variable Orientasi Reward Berbasis Pemasaran
Dalam Jumlah dan Persentase
Indikator Jwb ASS SS S N TS STS ASTS JML Nilai
Nilai 7 6 5 4 3 2 1 Mean
1.Bp/ ibu/ sdr memberi JML 52 80 94 20 4 0 0 250
tambahan gaji
karyawan ketika
5.61
penjualan
meningkat
% 20.6 32 37.4 20.4 1.6 0.0 100
2. Bp/ ibu/ sdr JML 29 60 94 54 11 0 1 250
memberi tambahan
gaji dalam jika 5.13
tidak terjadi
keluhan pelanggan % 11.6 24.0 37.4 21.7 4.4 0.0 0.4 100
3. Bp/ ibu/ sdr JML 15 31 64 54 79 10 0 250
mengadakan
pengurangan gaji 4.16
jika terjadi
penurunan
Penjualan % 6.0 12.4 25 21.6 31.7 4 0 100
4. Bp/ibu/ sdr memberi JML 25 46 78 80 18 0 2 250
tambahan gaji
karyawan yang 4.88
dapat mengajak
pelanggan baru % 10 18.4 31.3 32 7.2 0.0 0.8 100
5. Bp/ ibu/ sdr JML 51 62 84 48 3 1 0 250
emberikan bonus
besar kepada 5.42
karyawan yang
punya prestasi baik.
% 20.4 24.9 33.6 19.2 1.2 0.4 0.0 100
Indikator 1 sampai JML 2.15 297 362 218 158 0 0 1250
dengan 5
% 17.2 23.7 28.9 17.4 12.6 0 0 100 5.04
Rata- 43 59 72 44 32 0 0 250
rata
Sumber: data primer 2013
pemasaran sebesar 4.16-5.61. Nilai mean rata-rata sebesar 5.04. Ini menunjukkan
tingkat orientasi reward berbasis pemasaran sedang. Nilai mean tertinggi pada
jawaban indikator no.1 yaitu tambahan gaji bila pendapatan meningkat dan terendah
jawaban petanyaan no.3 yaitu mengurangi gaji bila pendapatan menurun. Hal ini
responden atau 37.4% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.2 tertinggi adalah setuju jumlahnya 94
responden atau 37.4 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.3 tertinggi adalah tidak setuju jumlahnya
79 responden atau 31.7% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat. Jawaban indikator no.4 tertinggi adalah netral jumlahnya 80 responden atau
32 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat sangat tidak setuju.
Jawaban atas indikator no.5 tertinggi adalah setuju jumlahnya 84 responden atau
33.6 % dan yang menjawab sangat tidak setuju 7 responden atau 2.8 % dan amat
sangat tidak setuju tidak ad. Jawaban atas indikator no.1 sampai no.5 rata-rata
tertinggi adalah setuju jumlahnya 72 responden atau 28.9 % dan tidak ada yang
menjawab amat sangat tidak setuju. Hal ini berarti UKM makanan menyetujui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
134
IV.8
Tabel IV. 8
Deskripsi Jawaban Responnden Variable Pembelajaran
Dalam Jumlah dan Persentase
Indikator Jwb ASS SS S N TS STS AST JML Nilai
Nilai 7 6 5 4 3 2 S Mean
1
1. Bp/ ibu/ sdr selalu JML 60 66 87 18 18 0 0 250
memperbaiki cara
kerja untuk 5.53
meningkatkan % 24.2 26.5 34.8 7.2 7.2 0.0 0.0 10.0
produktifitas
2. Bp/ibu/sdr JML 57 78 96 16 3 0 0 250
tingkatkan
pengetahuan 5.40
mengurangi
Kesalahan % 22.8 31.2 38.4 6.4 1.2 0 0.0 100
3. Bp/ ibu/ sdr
melakukan JML
61 79 97 12 1 0 0 250
diskusi untuk
memecahkan 5.44
masalah dalam %
24.4 31.6 38.8 4.8 0.4 0 0 100
pekerjaan
4. Bp/ ibu/sdr
bersedia
menerima saran JML 32 71 84 10 2 0 0 250 5.36
demi perbaikan
dalam organisasi
% 32.8 28.4 33.6 4.0 0.8 0.0 0.0 100
5. Bp/ ibu/ sdr JML 109 58 71 12 0 0 0 250
sependapat
pembelajaran 5.54
merupakan kunci %
43.5 23.2 28.4 4.8 0.0 0.0 0 100
keberhasilan
Indikator 1 sampai JML 342 372 435 92 9 0 0 1250
dengan 5
% 27.4 29.7 34.8 7.36 0.72 0 0 100 5.44
Rata- 68 75 87 18 2 0 0 250
rata
jawaban responden atas indikator no.1 sampai no.5 dari indikator orientasi
pembelajaran sebesar 5.36-5.54. Nilai mean rata-rata sebesar 5.44. Ini menunjukkan
tingkat orientasi pembelajaran sedang. Nilai mean tertinggi pada jawaban indikator
petanyaan no.4 yaitu menerima saran demi perbaikan organisasi. UKM makanan bila
responden atau 34.8% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju dan amat
sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.2 tertinggi adalah sangat setuju
jumlahnya 96 responden atau 38.4 % dan tidak ada yang menjawab sangat tidak
setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.3 tertinggi adalah amat
sangat setuju, sangat setuju jumlahnya 109 responden atau 43.5% dan tidak ada yang
menjawab sangat tidak setuju dan amat sangat. Jawaban indikator no.4 tertinggi
adalah setuju jumlahnya 98 responden atau 38.8 % dan tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.5
tertinggi adalah amat sangat setuju jumlahnya 109 responden atau 43.9% dan yang
menjawab sangat tidak setuju dan amat sangat tidak setuju tidak ada. Jawaban atas
indikator no.1 sampai no.5 rata-rata tertinggi adalah setuju jumlahnya 87 responden
atau 34.8 % dan tidak ada yang menjawab amat sangat tidak setuju. Hal ini berarti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
136
Tabel IV. 9
Deskripsi Jawaban Responnden Variable Kemampuan Perubahan Organisasi
Dalam Jumlah dan Persentase
Indikator Jwb ASS SS S N TS STS ASTS JML Nilai
Nilai 7 6 5 4 3 2 1 Mean
1. Bp/ ibu mempunyai
JML
dana anggaran cukup 48 44 42 28 29 33 25 250
untuk mengadakan 4.41
perubahan organisasi.
% 19.2 17.6 16.8 11.2 11.8 13.3 10 100
2.Bp/ ibu/ sdr punya
JML
komitmen pada 42 53 39 25 31 30 30 250
perubahan organisasi. 4.37
%
16.8 21.2 15.6 10 12,4 12 12 100
JML
3. Karyawan bp/ ibu/ sdr
43 44 47 29 35 27 25 250
berkomitmen pada
4.41
Perubahan organisasi % 17.2 17.6 18.8 11.6 14 10.6 10 100
4.Bp/ ibu/ sdr punya JML 47 41 46 26 35 30 25 250
budaya untuk
mengadakan
perubahan Organisasi % 18.8 16.5 18.4 10.4 14.1 12 10 100 4.40
5.Bp/ ibu/ sdr yakin JML 48 54 32 25 24 26 41 250
bahwa perubahan 4.34
organisasi
meningkatkan %
19.2 21.6 12.8 10 9.6 10.4 16.4 100
prestasi kerja
Indikator 1 sampai JML 228 236 199 132 154 146 134 1250
dengan 5
% 18.2 18.8 15.9 10.4 12.3 11.6 10.7 100 4.39
Rata 45 47 40 26 30 29 27 250
-rata
Berdasarkan Tabel IV. 9 ini diperoleh informasi bahwa nilai mean (rata-rata)
jawaban responden atas indikator no.1 sampai no.5 dari indikator kemampuan
perubahan organisasi sebesar 4.34-4.41. Nilai mean rata-rata sebesar 4.39. Ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
137
pada jawaban indikator no.1 dan 3 dan terendah jawaban petanyaan no.5 yaitu
meningkatkan kinerja.
Jawaban responden atas indikator no.1 tertinggi adalah amat sangat setuju
jumlahnya 48 responden atau 19.2% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak
setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator no.2 tertinggi adalah
sangat setuju jumlahnya 53 responden atau 21.2 % dan tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban indikator no.3 tertinggi
adalah setuju jumlahnya 47 responden atau 18.8% dan tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan amat sangat setuju. Jawaban indikator no.4 tertinggi adalah
amat sangat setuju jumlahnya 47 responden atau 18.8 % dan tidak ada yang
menjawab sangat tidak setuju dan amat sangat tidak setuju. Jawaban atas indikator
no.5 tertinggi adalah sangat setuju jumlahnya 54 responden atau 21.6 %. Jawaban
atas indikator no.1 sampai no.5 rata-rata tertinggi adalah sangat setuju jumlahnya 47
responden atau 18.8 % dan terendah adalah netral sebesar 26 responden atau 10.4.
perubahan organisasi.
Analisis silang identitas responden dengan variabel yang diteliti ini terdiri
kelamin pada delapan variabel yang diteliti. Hasil analisis disajiikan pada Tabel
IV.10
Tabel IV.10
Hasil analisis silang jenis kelamin dengan variabel yang diteliti
Jenis Kelamin
Variabel penelitian Statistik Keterangan
Laki-laki Perempuan
Orientasi 5.411
Tidak signikan
pelanggan Sig .248
6.831
Tidak signikan
Orientasi pesaing Sig .145
.875
Tidak signikan
Orientasi inovasi Sig .928
11.217
Signikan
Kinerja pemasaran Sig .024
Berdasarkan analisis ini diperoleh informasi bahwa dari delapan variabel yang
perubahan organisasi, enam variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini menunjukkan
perempuan. Jenis kelamin laki-laki punya kemampuan perubahan yang tinggi dari
pada perempuan.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kategori usia pada delapan
Tabel IV.11
Hasil analisis silang usia dengan variabel yang diteliti
Umur
Variabel Statistik Keterangan
< 25 25 - 35 36 – 45 46 - 55 > 55
Orientasi 7.847 Tidak
pelanggan Sig .953 signikan
Orientasi 13.978 Tidak
pesaing Sig .600 signikan
Orientasi 10.949 Tidak
inovasi Sig .813 signikan
Kinerja 11.543 Tidak
pemasaran Sig .775 signikan
kemampuan perubahan organisasi, enam variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini
perubahan organisasi. Usia muda punya orientasi pembelajaran yang lebih baik dari
usia tua. Usia muda punya kemampuan perubahan yang tinggi dari pada usia tua.
berusaha pada delapan variabel yang diteliti. Hasil analisis disajiikan pada Tabel
IV.12
Tabel IV.12
Hasil analisis silang lama berusaha dengan variabel yang diteliti
yang memberi hasil signifikan hanya variabel orientasi kewirausahaan dan kinerja
pemasaran, enam variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
UKM yang berpengalaman punya orientasi kewirausahaan yang lebih baik dari
pendidikan pada delapan variabel yang diteliti. Hasil analisis disajiikan pada Tabel
IV.13
Tabel IV.13
Hasil analisis silang pendidikan dengan variabel yang diteliti
Variabel Pendidikan
penelitian Statistik SD SMP SMU PT Keterangan
Tidak
14.736 signifikan
Orientasi
pelanggan Sig 0.256
Orientasi 12.783 Tidak
pesaing Sig 0.385 Signifikan
115.973
Signifikan
Kema, prb. Org Sig 0.000
Sumber: data primer 2013 yang diolah
yang memberi hasil signifikan tiga variabel yaitu orientasi inovasi teknis, orientasi
kewirausahaan dan kemampuan perubahan organsasi yang lebih tinggi dari pada
kerja pada delapan variabel yang diteliti. Hasil analisis disajiikan pada Tabel
IV.14
Tabel IV.14
Hasil analisis silang Jumlah tenaga kerja dengan variabel yang diteliti
Jumlah Tenaga Kerja
Variabel 16- Keterangan
penelitian Statistik 5 - 10 11 - 15 20 21 - 25 > 25
Orientasi 12.98
Tidak signifikan
pelanggan Sig 0.674
Orientasi 22.969
Tidak signifikan
pesaing Sig 0.115
Orientasi 21.744
Tidak signifikan
inovasi Sig 0.152
Kinerja 12.595
Tidak signifikan
pemasaran Sig 0.702
Orientasi 14.115
Tidak signifikan
kewirausahaan Sig 0.59
Reward 16.853
Tidak signifikan
berbasis pasar Sig 0.662
Orientasi 11.652
Tidak Signifikan
pembelajaran Sig 0.928
Kema, prb. 11.356
Tidak Signifikan
Org Sig 0.986
Sumber: data primer tahun 2013 diolah
tidak ada yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja tidak
berpengaruh pada delapan variabel penelitian. UKM yang punya karyawan sedikit
Tabel IV. 15
Korelasi Antara Orietasi Kewirausahaan, Reward Berbasis Pemasaran dan Orientasi Pembelajaran
Orietasi Reward berbasis Orientasi
kewirausahaan pemasaran pembelajaran
Orietasi Pearson Correlation 1 .015 .108
kewirausahaan Sig. (2-tailed) .817 .088
N 250 250 250
Reward berbasis Pearson Correlation .015 1 .040
pemasaran Sig. (2-tailed) .817 .525
N 250 250 250
Orientasi Pearson Correlation .108 .040 1
pembelajaran Sig. (2-tailed) .088 .525
N 250 250 250
Sumber: data primer 2013 diolah
reward berbasis pemasaran tidak signifikan. Nilai r sifignikan bila r > ± 0.125
(Sekaran, 2010). Hal ini berarti tidak terjadi hubungan antara variabel orientasi
pembelajaran tidak signifikan. Hasil ini berarti tidak terjadi hubungan antara
ini berarti tidak terjadi hubungan antara variabel reward berbasis pemasaran
sampel dipisahkan menjadi dua group yaitu group 1A dan group 2B. Dipilihnya
model ini karena lebih flexible dan dapat menghindari masalah kolinearitas dari
perubahan organisasi yang rendah (KPO rendah ) yaitu nilainya maksimal 4 dan
organisasi yang tinggi (KPO tinggi ) yaitu nilainya lebih dari 4-7. Dalam tabulasi
dapat dilihat 115 sampel masuk group 1A dan 135 masuk group 2B
Hasil dari analisis statistik deskriptif nilai mean, standart deviasi, nilai
minimum, nilai maksimum dan frequensi dari group1A dan 2B dapat dilihat pada
lampiran.3. Nilai mean dikategorikan 1-4 rendah, 4.1-5.5 sedang dan 5.6-7 tinggi.
pelanggan 5.774, selalu berusaha mengetahui keluhan pelanggan 5.887, dan sangat
memperhatikan pelanggan 5.887. Dari hasil nilai ini dapat dikatakan nilai rata-rata
merespon tindakan pesaing 5.165, mengungguli pesaing 5.843. Hasil nilai ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata indikator pesaing sedang yaitu antara 4.1-5.5.
Nilai rata-rata indikator orientasi inovasi teknik yaitu pengenalan produk baru 5.261,
pelayanan baru 5.183, proses produksi baru 4.643, kualitas produk 5.061, bahan baku
lebih baik 5.296. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata indikator orientasi
Nilai rata-rata indikator kinerja pemasaran yaitu terpenuhi target penjualan 5.243,
pertumbuhan laba 5.409. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata indikator kinerja
pemasaran adalah sedang yaitu antara 4.1-5.5. Nilai rata-rata indikator orientasi
bertindak lebih cepat dari pesaing 5.235, senang berusaha sendiri 4.974, agresif
melaksanakan tindakan yang belum pasti 4.696. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata
pendapatan karena pelanggan naik 4.374, bonus bagi yang berprestasi 4.991. Hasil
ini menunjukkan nilai rata-rata indikator reward berbasis pemasaran adalah sedang
yaitu antara 4.1-5,5 kecuali indikator ke 3 yaitu nilainya rendah yaitu 3.739. Nilai
menerima saran 5.087, pembelajan kunci keberhasilan 5.409. Hasil ini menunjukkan
nilai rata-rata indikator orientasi pembelajaran adalah sedang yaitu antara 4.1-5.5.
6.299. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata indikator orientasi pelanggan adalah
menunjukkan nilai rata-rata indikator orientasi pesaing adalah dua indikator sedang
dan tiga indikator tinggi. Nilai rata-rata indikator orientasi inovasi teknis yaitu
pengenalan produk baru 5.784, pelayanan baru 5.478, proses produksi baru 5.179,
kualitas produk 5.507, bahan baku lebih baik 5.687. Hasil ini menunjukkan nilai
rata-rata indikator variabel orientasi inovasi teknis adalah tinggi kecuali pelayanan
5.348, pertumbuhan laba 5.409. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata indikator
kinerja pemasaran adalah sedang yaitu antara 4.1-5.5. Nilai rata-rata indikator
hal-hal baru 5.478, bertindak cepat dari pesaing 5.261, senang berusaha sendiri
5.828, agresif melaksanakan tindakan yang belum pasti 5.000. Hasil ini
menunjukkan nilai rata-rata indikator kinerja pemasaran adalah sedang tetapi untuk
pendapatan karena tambahan pelanggan 5.328, bonus bagi yang berprestasi 5.806
Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata indikator reward berbasis pemasaran adalah
tinggi kecuali indikator ketiga yaitu turunnya pendapatan karena turunnya penjualan
nilainya sedang dan indikator keempat nilainya agak tinggi yaitu 5.328.
5.597. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata indikator orientasi pembelajaran adalah
E. Uji Normalitas
Uji normalitas ini untuk mengetahui jawaban dari responden normal atau
tidak. Dilihat dari nilai Z dan p, hasilnya disajikan pada tabel IV.16 untuk group 1A
dikatakan normal apabila Z < ± 2.58. dan nilai p > 0.01(Ghozali, 2006)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
148
Tabel IV.16
Uji Normalitas Group 1A
Indikator Z-Score P-Value Keterangan
OPL1 2.482 0.013 Semua normal
OPL2 1.617 0.106
OPL3 0.632 0.527
OPL4 0.864 0.388
OPL5 2.139 0.032
OPS1 -0.119 0.905 Semua normal kecuali
OPS2 -0.886 0.376 OPS4
OPS3 -0.123 0.902
OPS4 -5.478 0.000
OPS5 -2.035 0.042
OIT1 0.133 0.894 Semua normal
OIT2 0.383 0.702
OIT3 1.989 0.047
OIT4 2.554 0.279
OIT5 1.698 0.089
KP1 -2.788 0.005 Senua normal
KP2 -3.043 0.002 kecuali KP2
KP3 -2.147 0.032
KP4 -1.364 0.173
KP5 -2.583 0.010
OK1 -2.189 0.029 Semua normal
OK2 -0.735 0.462
OK3 -1.713 0.087
OK4 -0.266 0.790
OK5 -2.252 0.024
RBP1 -0.003 0.997 Semua Normal
RBP2 2.274 0.023
RBP3 0.590 0.555
RBP4 2.201 0.028
RBP5 -1.295 0.195
OPB1 -0.730 0.466 OPB3 dan OPB5
OPB2 1.552 0.121 Tidak normal
OPB3 3.810 0.000
OPB4 -1.209 0.227
OPB5 -3.651 0.000
Sumber: data primer tahun 2013
jawaban responden nilainya berkisar antara Z < ± 2.58, ini berarti memenuhi uji
normalitas. Dari 35 indikator hanya 4 indikator tidak normal. Jadi data untuk group
IV.17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
149
Tabel IV.17
Uji Normalitas Group 2B
Indikator Z-Score P-Value Keterangan
OPL1 2.464 0.014 Semua normal kecuali
OPL2 1.544 0.123 OPL5
OPL3 0.103 0.918
OPL4 1.109 0.267
OPL5 3.981 0.000
OPS1 -0.122 0.903 Semua normal kecuali
OPS2 -2.222 0.026 OPS3, OPS4 dan OPS5
OPS3 -2.742 0.006
OPS4 -3.517 0.000
OPS5 3.284 0.001
OIT1 -3.681 0.000 Semua normal kecuali
OIT2 -2.101 0.036 OIT1
OIT3 -1.868 0.062
OIT4 -2.189 0.029
OIT5 0.157 0.875
KP1 -2.397 0.017 Semua normal
KP2 -0.618 0.536
KP3 -1.495 0.135
KP4 -2.877 0.004
KP5 -0.411 0.681
OK1 -1.498 0.134 Semua normal
OK2 -1.602 0.109
OK3 -2.486 0.013
OK4 0.972 0.035
OK5 -1.521 0.128
RBP1 0.593 0.554 Semua normal kecuali
RBP2 -2.169 0.030 RBP4
RBP3 1.946 0.052
RBP4 -3.678 0.000
RBP5 0.635 0.525
OPB1 -0.340 0.734 Semua normal
OPB2 1.105 0.269
OPB3 -0.052 0.959
OPB4 -1.109 0.268
OPB5 -2.904 0.004
Sumber: data primer tahun 2013
Berdasarkan Tabel IV.17 dapat diperoleh informasi bahwa dari 35 indikator, 31
indikator memenuhi nilai normal. Jadi sebagian besar indikator memenuhi uji
normalitas.
Gambar IV.1 diagram jalur dan hasil group gabungan analisis lisrel
Sumber: data primer tahun 2013
Goodness Of Fit Model untuk mengetahui model yang digunakan fit/ baik
atau tidak. Pedoman yang dapat dipakai dalam menentukan Goodness Of Fit Model
yaitu besar kecilnya nilai Probability, RMSEA, CMN/DF, ONFI, NNFI, CFI, NCP,
GFI dan AGFI. Tabel IV.18 disajikan Goodness of Fit Indices, Cut off Value, Hasil
dan keterangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
152
Tabel IV.18
Fit model ini terpenuhi semua. Jadi model ini secara statistic dikatakan baik.
Equation Model (SEM) dengan software lisrel nilai R2 dari indikator masing-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
153
Tabel IV.19
2
Nilai R dari Indikator Variabel Penelitian Group gabungan
2
Variabel Nilai R dari Indikator Variabel Penelitian
OPl1 OPl2 OPl3 OPl4 OPl5
Orientasi pelanggan 0.337 0.355 0.340 0.279 0.328
OPS1 OPS2 OPS3 OPS4 OPS5
Orientasi pesaing 0.398 0.477 0.230 0.412 0.211
OIT1 OIT2 OIT3 OIT4 OIT5
Orientasi inovasi teknis 0.396 0.298 0.345 0.348 0.233
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5
Kinerja pemasaran 0.376 0.422 0.304 0.297 0.363
OK1 OK1 OK3 OK4 OK5
Orientasi kewirausahaan 0.160 0.184 0.162 1.000 0.0652
RBP1 RBP2 RBP3 RBP4 RBP5
Reward berbais pemasaran 0.269 0.249 0.262 0.407 0.369
OP1 OP2 OP3 OP4 OP5
Orientasi pembelajaran 0.257 0.382 0.158 0.331 0.429
Sumber: data primer 2013 diolah
indikator OPS4 yaitu merespon cepat tindakan pesaing. Variabel orientasi inovasi
teknis yang paling besar adalah OIT4 yaitu gunakan cara terbaru untuk
Variabel anteseden nilai R2 yang paling tinggi dari indikator dari masing-
membuka usaha sendiri walaupun hasilnya belum pasti. Variabel reward berbasis
pemasaran yang tertinggi yaitu RBP4 yaitu memberi tambahan pendapatan kepada
karyawan yang dapat mengajak pelanggan baru. Variabel anteseden yang terakhir
yaitu orientasi pembelajaran nilai R2 yang tertinggi yaitu OP5 yaitu pembelajaran
kunci keberhasilan.
Dalan analisis ini disajikan nilai lambda dan Construct Reliability (CR) dari
semua konstruk masing masing variable. Lambda menunjukkan nilai loading factor
merupakan nilai reliabilitas dari setiap variabel. Tabel IV.20 disajikan nilai lambda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
155
Tabel IV.20
Lamda dan Construct Reliability Group 1A Dan Group 2B
Indikator λ Group 1A CR Keterangan λ Group 2B CR Ket.
dan reliabilitas dari indikator 1 sampai indikator 5 dari orientasi pelanggan untuk
group 1A nilainya 0.715-0.881, dan nilai reliabilitasnya sebesar 0.921. Hasil ini
reliabel karena nilai lambda > 0.5 dan nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali,
0.856. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator dari orientasi pelanggan group 2B
semuanya valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5 dan nilai construct reliability
sebesar 0.923. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator dari orientasi pesaing group
1A semuanya valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5 dan nilai construct
reliability > 0.7 (Ghozali, 2006). Sedangkan group 2B nilai validitasnya 0.663-
0.981, dan nilai reliabiliasnya 0.918. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator dari
orientasi pesaing group 2B semuanya valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5
reliabilitasnya sebesar 0.927. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator dari orientasi
inovasi teknis group 1A semuanya valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5 dan
nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006). Sedangkan group 2B nilai
bahwa indikator dari orientasi inovasi teknis group 2B semuanya valid dan reliable
karena nilai lambda > 0.5 dan nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006)
kinerja pemasaran inovasi teknis untuk group 1A nilainya 0.710-0.946, dan nilai
reliabilitasnya sebesar 0.887. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator dari kinerja
pemasaran group 1A semuanya valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5 dan
nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006). Sedangkan group 2B nilai
bahwa indikator dari kinerja pemasaran group 2B semuanya valid dan reliable
karena nilai lambda > 0.5 dan nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006)
reliabilitasnya sebesar 0.902. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator dari orientasi
inovasi teknis group 1A semuanya valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5 dan
nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006). Sedangkan group 2B nilai
bahwa indikator dari orientasi inovasi teknis group 2B semuanya valid dan reliable
karena nilai lambda > 0.5 dan nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006)
orientasi reward berbasis pemasaran untuk group 1A nilainya 0.684-0.937, dan nilai
reliabilitasnya sebesar 0.912. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator dari orientasi
inovasi teknis group 1A semuanya valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5 dan
nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006). Sedangkan group 2B nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
158
valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5 dan nilai construct reliability > 0.7
(Ghozali, 2006)
reliabilitasnya sebesar 0.912. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator dari orientasi
pembelajaran group 1A semuanya valid dan reliable karena nilai lambda > 0.5 dan
nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006). Sedangkan group 2B nilai
bahwa indikator dari orientasi pembelajaran group 2B semuanya valid dan reliable
karena nilai lambda > 0.5 dan nilai construct reliability > 0.7 (Ghozali, 2006).
(SEM) dengan software lisrel nilai koefisien regresi (β) dan signifikasi ( t ) dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
159
Tabel IV.21
Nilai Koefisien Regresi (β) dan Nilai signifikasi ( t ) dari variabel Penelitian
Variabel dependen Variabel Independen
variabel penelitian digunakan untuk pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Nilai
koefisien regresi (β) dan nilai signifikasi ( t ) group gabungan untuk pengujian
6. Pengujian Hipotesis
dengan software lisrel dilakukan dengan membandingkan nilai thitung atau t hasil
analisis dengan ttabel.. Ini identik dengan uji t dalam analisis regresi atau sama dengan
nilai Critical Ratio (CR) dalam analisis Struktural Equation Modeling (SEM) dengan
software amos. Bila nilai thitung > ttabel. Maka hipotesis di dukung dan sebaliknya bila
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
160
hasil besarnya pengaruh orientasi pelanggan pada orientasi inovasi teknis besarnya β:
0.365 dan t:3.32. Nilai ttabel dengan tingkat signifikansi α:0.05, df : 547. adalah 1.960.
inovasi teknis. Tinggi rendaknya orientasi inovasi teknis tergantung pada tinggi
hasil besarnya pengaruh orientasi pesaing pada orientasi inovasi teknis besarnya β:
0. 736 dan thitung: 5.23. Besar nilai ttabel dengan tingkat signifikansi α:0.05, df:547.
adalah 1,960. Besarnya thitung > ttabel.. Jadi hipotesis yang menyatakan orientasi
pesaing berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi inovasi teknis didukung.
inovasi teknis. Tinggi rendahnya derajat orientasi inovasi teknis tergantung pada
tinggi rendahnya orientasi pesaing. Pemilik atau pengelola UKM makanan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
161
0. 936 dan thitung: 5.940. Nilai ttabel dengan tingkat signifikansi α: 0.05, df : 547.
adalah 1,960. Besarnya thitung > ttabel.. Jadi hipotesis 3 yang menyatakan orientasi
pelanggan.
kinerja pemasaran.
hasil orientasi pesaing pada kinerja pemasaran besarnya β: 0.469 dan thitung: 9.72
Besarnya nilai ttabel dengan tingkat signifikansi α:0.05, df :547. adalah 1,960.
Besarnya thitung > ttabel. Jadi hipotesis 4 yang menyatakan orientasi pesaing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
162
Semakin tinggi derajat orientasi pesaing maka semakin tinggi tinggi kinerja
hasil besarnya pengaruh orientasi inovasi teknis pada kinerja pemasaran besarnya
β:- 0.242 dan thitung: -1.32. Besarnya nilai ttabel dengan tingkat signifikansi α: 0,05,
df: 547. adalah 1,960. Besarnya thitung < ttabel.. Jadi hipotesis 5 yang menyatakan
orientasi inovasi teknis berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja pemasaran
tidak didukung.
besarnya β: 0.208 dan thitug :2.35. Besarnya nilai ttabel dengan tingkat signifikansi
α:0.05, df : 547. adalah 1,960. Besarnya thitung > ttabel.. Jadi hipotesis 6 yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
163
kewirausahaan
besarnya β: 0.871 dan thitung:4.49. Besarnya nilai ttabel dengan tingkat signifikansi
α:0,05, df: 547. adalah 1,960. Besarnya thitung > ttabel . Jadi hipotesis 7 yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
164
orientasi pelanggan
0.283 dan thitung:2.36. Besarnya nilai ttabel dengan tingkat signifikansi α:0.05, df:
didukung.
dengan menaikkan orientasi belajar. Pemilik atau pengelola UKM yang untuk
pengaruh orientasi pelanggan dan pesaing pada orientasi inovasi teknis. Uji
dan group 2B. Group 1A adalah kelompok yang nilai kemampuan perubahan
rata (tinggi) jumlahnya sebanyak 135 responden. Pengaruh orientasi pelanggan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
165
Tabel IV. 22
Perbandingan Nilai Hasil analisis SEM group KPO rendak dan KPO tinggi
KPOrendah KPOtinggi Keterangan
Chi square 1707.31 800.36
Probability 0.000 0.000 Sama marginal
RMSEA 0,063 0.059 Sama baik
CMN/DF 1,497 1.462 Sama baik
NFI 0.947 0.969 Sama baik
Nilai signifikasi Orientasi pelanggan 4.882 7.282 Sama
pada orientasi inovasi teknis signifikan
Koefisien Regresi Orientasi pelanggan 0.502 0.774 β KPO rendah <
pada orientasi inovasi teknis (β) β KPO tinggi
Nilai signifikasi Orientasi pesaing 7.504 4.067 Sama
pada orientasi inovasi teknis signifikan
Koefisien Regresi Orientasi pesing 0.583 0.288 β KPO rendah >
pada orientasi inovasi teknis (β) KPO tinggi
Sumber: data primer diolah 2013
inovasi teknis. Hasil ini ditunjukan oleh perbedaan koefisien regresi antara KPO rendah
dan KPO tinggi (Ghozali, 2007). Pengaruh orientasi pelanggan pada orientasi inovasi
teknis UKM yang kemampuan perubahan organisasi tinggi lebih besar dari UKM
pesaing UKM yang kemampuan perubahannya tinggi lebih kecil dari UKM yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
166
G. Pembahasan hasil
teknis.
hasil besarnya pengaruh orientasi pelanggan pada orientasi inovasi teknis besarnya
β: 0.365 dan t:3.32. Hasil ini berati orientasi pelanggan berpengaruh positif dan
pelanggan maka semakin tinggi orientasi inovasi teknis. UKM makanan dalam
penerapan orientasi pelanggan sebesar 41.28 %, sangat setuju 33.68 % dan setuju
22.96 %. Hasil ini bila dijumlahkan sebesar 97.8 %. Hasil ini menunjukkan bahwa
Hasil pengujian hipotesis ini juga sesuai dengan hasil penelitian Pau (2011),
pada inovasi teknis. Kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan salah satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
167
pada inovasi perusahaan kecil. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat
pelanggan akan berusaha meningkatkan inovasi teknis. Inovasi teknis ini meliputi
2. Orientasi pesaing berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi inovasi teknis.
hasil besarnya pengaruh orientasi pesaing pada orientasi inovasi teknis besarnya β:
0. 736 dan thitung: 5.23. Hasil ini berarti orientasi pesaing berpengaruh positif dan
signifikan pada orientasi inovasi teknis. Semakin tinggi derajat orientasi pesaing
maka semakin tinggi derajat orientasi inovasi teknis. Hasil penelitian ini berarti
mengungguli pesaing dalam segala hal (Mavondo et al., 2005). Hasil analisis
deskipsi menunjukkan UKM makanan yang menyatakan amat sangat setuju pada
setuju, 32.6 % setuju. Hasil ini bila dijumlahkan sebesar 70.5%. Hasil ini
inovasi administrasi.
Hasil pengujian hipotesis ini juga sesuai dengan penelitian Lewrick l et al.
(2011), yang menyatakan orientasi pesaing yang kuat, bahan utama dari orientasi
pasar, memiliki hubungan positif pada inovasi. Perusahaan yang berorientasi pada
Untuk mengetahui kondisi pesaing UKM perlu mempunyai devisi yang dapat
memantau strategi pesaing. Hal ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan-
0. 936 dan thitung: 5.940. Hasil ini beraeti orientasi pelanggan berpengaruh positif
dan signifikan pada kinerja pemasaran. Semakin tinggi derajat orientasi pelanggan
maka semakin baik kinerja pemasaran. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
penerapan orientasi pelanggan sebesar 41.28 %, sangat setuju 33.68 % dan setuju
22.96 %. Hasil ini bila dijumlahkan sebesar 97.8 %. Hasil ini menunjukkan bahwa
hipotesis ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Usta (2011), yang
positif signifikan pada kinerja pemasaran. Hal ini sangat logis karena UKM
akan merasa puas. Pelanggan yang puas sering menceritakan kepuasannya pada
pihak-pihak lain. Pihak lain akan mencoba membeli. Pembeli baru ini kalau puas
akan menjadi pelanggan. Keadaan ini akan berlanjut terus dan akhirnya jumlah
keuntungan yang lebih besar, jumlah pelanggan yang lebih banyak, volume
penjualan yang lebih tinggi dan usahanya akan semakin berkembang dalam jangka
yang panjang. UKM makanan yang usahanya berkembang akan dapat membuat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
171
hasil orientasi pesaing pada kinerja pemasaran besarnya β: 0.469 dan thitung: 9.72
Hasil ini berarti orientasi pesaing berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja
pemasaran. Semakin tinggi derajat orientasi pesaing maka semakin baik kinerja
2005). Hasil analisis deskipsi menunjukkan UKM makanan yang menyatakan amat
sangat setuju pada penerapan orientasi pesaing sebesar. 13 % amat sangat setuju,
24.9 % sangat setuju, 32.6 % setuju. Hasil ini bila dijumlahkan sebesar 70.5%.
pesaing. Hasil pengujian hipotesis ini mendukung penelitian dari Johnson, et al.
kinerja perusahaan.
Hasil pengujian hipotesis juga ini sesuai dengan penelitian Eris & Ozmen
(2012); dan Julian (2010) yang menyatkan orientasi pesaing berpengaruh positif
signifikan pada kinerja pemasaran. Pemilik atau pengelola UKM makanan bila
berkualitas lebih baik dari pesaing, pelayanan yang lebih baik dari pesaing, harga
realistis yaitu memilih makanan yang enak, sehat dengan harga yang kompetitif
5. Orientasi inovasi teknis berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja pemasaran
hasil besarnya pengaruh orientasi inovasi teknis pada kinerja pemasaran besarnya
β:- 0.242 dan thitung: -1.32. Hasil ini berarti orientasi inovasi teknis berpengaruh
negatif dan tidak signifikan pada kinerja pemasaran. Semakin tinggi orientasi
inovasi teknis, kinerja pemasaran belum tentu semakin baik. Hasil ini
harus memperhatikan orietasi inovasi teknis. Indikator dari orienasi inovasi teknis
yaitu pengenalan produk baru, pelayanan baru, proses produksi baru, kualitas produk,
bahan baku lebih baik (Kirca et al, 2005). Hasil analisis deskripsi menunjukkan 16.4
% amat sangat setuju, 23.3 % sangat setuju, 30.4 % setuju. Hasil ini bila
orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada kinerja
pemasaran. Ini merupakan temuan dari desertasi ini. Peneliti sebelumnya sebagian
disertasi ini juga dirumuskan berpengaruh positif dan signifikan, tetapi hasilnya
orientasi inovasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja baik diukur
dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu market share dan
Hasil pengujian hipotesis ini juga sesuai dengan penelitiann Mavondo et al.
signifikan pada kinerja pemasaran. Penelitian ini dilakukan di Eropa pada industry
kecil. Disertasi ini dilakukan pada UKM makanan yang terdiri dari rumah makan,
catering dan industry makanan kecil. Rumah makan, catering dan industry
makanan kecil pada dasarnya adalah industry kecil karena usaha ini merubah
bahan baku menjadi makanan yang siap dijual, dimakan ataupun disajikan. Jadi
Mavondo, 2005)
ini disebabkan oleh perilaku UKM. Peneliti pernah memperoleh informasi dari
pimpinan dinas koperasi dan UMKM tentang porgram yang terkait dengan inovasi
UKM diberi sampel dalam jumlah yang besar secara gratis. Program ini disambut
dingin oleh UKM. Pemilik atau pengelola usaha kecil belum memahami
sepenuhnya manfaat dari orientasi inovasi teknis sehingga mereka tidak mau
melakukan orientasi inovasi teknis. Hal ini menyebabkan hasil penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
174
kinerja pemasaran.
hubungan variabel orientasi pelanggan dan pesaing pada kinerja pemasaran. Hasil
negatif tidak signifikan pada kinerja pemasaran. Jadi variabel orientasi inovasi
teknis tidak memediasi pengaruh orientasi pelanggan dan pesaing pada kinerja
pemasaran.
al., 2009; Grawe, 2009; Altindag et al., 2011) dan ada yang menyatakan
berpengaruh tidak signifikan (Mavondo et al.,2005). Sementara itu ada pula yang
ini karena orientasi inovasi berpengaruh positif signifikan pada kinerja pemasaran
ditentukan kuat lemahnya keunggulan bersaing.(Li & Zhou, 2010; Gurhan et al.,
2011).
pelanggan.
besarnya β: 0.208 dan thitug :2.35. Hasil ini berarti orientasi kewirausahaan
selalu melakukan hal-hal baru, selalu bertindak lebih cepat dari pesaing, selalu
senang berusaha sendiri, selalu agresif melaksanakan tindakan yang belum pasti.
setuju, 22.4 % sangat setuju, 32.8 % setuju. Hasil ini bila dijumlahkan sebesar
Hasil pengujian hipotesis ini juga sesuai dengan penelitian (Matsuno et al.
berhubungan positif dan signifikan pada keterbukaan pikiran dan visi bersama dan
inovasi dari perusahaan kecil. Keterbukaan dan visi bersama merupakan kompnen
orientasi pelanggan.
Shabbir et al. (2010); Cristina (2011); Andreas dan Marcus (2010) yang
besarnya β: 0.871 dan thitung:4.49. Hasil berarti ini reward berbasis pemasaran
derajat reward berbasis pemasaran semakin tinggi orientasi pelanggan. Hasil ini
commit to user
menunjukkan pengelola UKM makanan bila ingin mengembangkan orientasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
177
pelanggan naik, memberi bonus bagi yang berprestasi. Hasil analisis deskripsi
setuju, 23.7 % sangat setuju, 28.9 % setuju. Hasil ini bila dijumlahkan sebesar
Hasil pengujian hipotesis ini juga sesuai dengan penelitiaan dari (Gajic &
Medved, 2010; Devlin et al., 2011; Suliyanto, 2011), yang menyatakan manfaat
pemasaran memiliki efek positif pada orientasi pelanggan. Pemilik atau pengelola
UKM makanan yang menerapkan system reward berbasis pemasaran dengan baik
Turki tidak tinggi. Reward intrinsic berpengaruh positip pada hasil kerja
sedangkan reward ekstrinsik tidak memiliki pengaruh signifikan pada hasil kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
178
pelanggan.
pelanggan.
0.283 dan thitung:2.36. Hasil ini berarti orientasi belajar berpengaruh positif dan
maka semakin tinggi tingkat orientasi pelanggan. Hasil ini menujukkan pemilik
memperbaiki kinerja, diskusi dengan atasan dan teman sekerja untuk pemecahan
masalah, menerima saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun, belajar
merupakan kunci keberhasilan usaha (Mavondo et al. 2005). Hasil analisis deskripsi
setuju, 34.8 % setuju. Hasil ini bila dijumlahkan sebesar 91.9 %. Hasil ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
179
mempengaruhi orientasi pasar dan orientasi inovasi. Ini berarti orientasi belajar
mempengaruhi pelanggan.
Hasil pengujian hipotesis ini juga sesuai dengan penelitiannya Kandemir dan
Hutt, (2005); dan Wang (2008), yang menyatakan komitmen untuk belajar dapat
saingan dan pelanggan. Komitmen untuk belajar sebagai investasi penting yang
memperbarui aset organisasi dan kemampuan yang terkait dengan upaya kunci
hasil uji KPO memoderasi pengaruh orientasi pelanggan pada orientasi inovasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
180
Tabel IV.23
uji KPO memoderasi pengaruh orientasi pelanggan pada orientasi inovasi teknis
% sangat setuju, 36.7% setuju. Hasil ini bila dijumlahkan sebesar 63.7 %. Hasil
organisasi. Hasil pengujian hipotesis ini sesuai dengan saran dari penelitiannya
12.2 % amat sangat setuju, 14.8 % sangat setuju, 36.7% setuju. Hasil ini bila
sesuai dengan saran dari penelitiannya Morgan et al. (2005) dalam penelitiannya
orientasi inovasi.
Sergio dan Roberto (2008), dan Grawe (2009), yang menyatakan peningkatan
UKM makanan yang punya kemampuan perubahan organisasi kuat maka, bila
meningkat.
Selanjutkan hasil pengujian hipotesis ini logis karena pemilik atau pengelola
inovasi teknis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
182
harga yang kompetitif yaitu harga yang bisa bersaing, kebijakan pengelolaan
persediaan dengan metode JIT (just in time) yaitu jumlah persediaan sama
Management (TQM).
Tabel IV.24
Uji KPO memoderasi pengaruh orientasi pesaing pada orientasi inovasi teknis
rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
183
maka pemilik atau pengelola UKM makanan ini tidak akan memanfaatkan
Hasil pengujian hipotesis ini sesuai dengan usulan dari Morgan dan
orientasi inovasi teknis. Hal ini disebabkan pengaruh orientasi pesaing pada
orietasi inovasi teknis tidak konsisten. Sesuai dengan hasil penelitian Verhess
positif atau negatif pada orientasi inovasi, tergantung dari kewenangan pemilik
Hasil penelitian ini orientasi pasar dipisahkan menjadi orientasi pelanggan dan
pesaing sehingga hasilnya lebih rinci yaitu UKM makanan yang kemampuan
rendah.
pesaing, berusaha mengungguli pesaing dalam segala hal (Kirca et al., 2005).
mempunyai produk atau menu makanan yang khas. Produk atau menu makanan
khas tidak diperoleh dari pesaing. Hal ini biasanya diperoleh dari inovasi
prestasi. Hal ini tidak dapat membantu menghasilkan produk atau menu yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
disimpulkan:
1. Hasil uji hipotesis 1 dan hipotesis 2 menunjukkan orientasi pelanggan dan pesaing
berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi inovasi teknis. Hasil uji hipotesis
makanan yang kemampuan perubahan organisasinya tinggi. Hasil ini berarti UKM
bila ingin meningkatkan pengaruh orientasi pesaing pada orientasi inovasi teknis
2. Hasil uji hipotesis 3 dan hipotesis 4 menunjukkan orientasi pelanggan dan pesaing
berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja pemasaran, tetapi hasil uji hipotesis
185
perpustakaan.uns.ac.id 186
digilib.uns.ac.id
pada orientasi pelanggan dan pesaing tetapi tidak tergantung pada orientasi inovasi
teknis. Semakin tinggi orientasi pelanggan dan pesaing maka akan semakin tinggi
pesaing, tidak harus memperhatikan orientasi inovasi teknis karena hasil penelitian
untuk usaha industri kecil menunjukkan hasil orientasi inovsi teknis tidak
3. Hasil uji hipotesis 6,7 dan 8 menunjukkan orientasi kewirausahaan, sistem reward
Hal ini berarti tinggi rendahnya orientasi pelanggan tergantung pada orientasi
B. Implikasi
Implikasi penelitian ini terdiri atas implikasi teori khususnya teori ekonomi
bidang pemasaran dan implikasi managerial khususnya kegitan managerial dari UKM
1. Implikasi teoris
commit to user
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dirumuskan implikasi teoritis yaitu
perpustakaan.uns.ac.id 187
digilib.uns.ac.id
pengaruh orientasi pelanggan dan pesaing pada orientasi inovasi teknis. Orientasi
pengaruhnya diperkuat oleh kemampuan perubahan organisasi. Hal ini berarti untuk
pelanggan. Pengaruh orientasi pelanggan pada orientasi inovasi teknis ini akan
semakin besar bila UKM punya kemampuan perubahan organisasi yang tinggi.
tetapi pengaruhnya tidak diperkuat oleh kemampuan perubahan organisasi. Hal ini
2. Implikasi managerial
terobosan bisnis, melakukan hal-hal baru, bertindak lebih cepat dari pesaing,
senang berusaha sendiri, agresif melaksanakan berbagai tindakan. Hal yang harus di
prioritaskan adalah agresif dalam melakukan berbagai tindakan karena indikator ini
pendapatan karena pelanggan naik, memberi bonus bagi yang berprestasi. Hal yang
menerima saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak karena indikator ini
C. Keterbatasan
1. Responden penelitian ini pemilik atau manajer UKM makanan yang sebagian besar
sibuk. Hal ini mengakibatkan mereka ada yang tidak bersedia dijadikan sampel,
bersedia tetapi mengisi kuesionernya tidak lengkap dan ada yang tidak bersedia
tetapi tidak berani menolak. Keadaan ini membuat peneliti harus mencari gantinya
belum dipisahkan antara UKM makanan dan UKM-UKM lainnya bahkan masih
menjadi satu dengan data usaha mikro. Hal ini mengakibatkan peneliti harus
Disamping itu data alamat dari UKM makanan masih banyak yang belum lengkap.
D. Saran
1. Peneliti yang akan datang yang berkeinginan untuk mengembangkan penelitian ini
untuk dapat melakukan penelitian dengan menguji pengaruh orientasi inovasi pada
kinerja pemasaran, mengambil populasi dan sampel yang lebih banyak misalnya
populasinya UKM di Jawa tengah dan jumlah sampelnya 500 responden, metode
samplingnya random. Dengan melakukan hal yang demikian akan diperoleh hasil
2. Pemilik atau pengelola UKM untuk lebih peduli kepada pihak-pihak lain yang
dinas tersebut.
4. Disperindag dan dinas UMKM dan koperasi dalam membuat daftar UKM untuk
dapat dikategorikan kedalam usaha mikro dan UKM. Daftar UKM dapat
E. Rekomendasi
yang akan datang bila menggunakan topik sejenis dengan disertasi untuk:
pemasaran. Hal ini karena hasil penelitian pengaruh orientasi inovasi pada kinerja
signifikan (Mavondo et al., 2005), ada pula yang menyatakan tidak punya pengaruh
signifikan (Sylvie, 2008; Gurham et al. 2011). Disertasi ini memberikan hasil
teknis. Hal ini karena hasil penelitian ini menunjukkan variabel moderasi
DAFTAR PUSTAKA
Alfredo, M.B. Felix, L.I. & Fernando, T.G. (2010). Firm Performance and
International Diversification: The Internal and External Competitive
Advantages, Journal International Business Review, Vol. 19. p. 23-45.
Ang Y.S., Lee V,H. & , Tan B. I.(2011) The Impact Of TQM Practices On
Learning Organisation And Customer Orientation: A Survey Of Small
Service Organisations In Malaysia, International Journal Of Services,
Economics And Management, Vol. 3, p. 62-77.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Baker, W.E. & Sinkula, J.M. (2009). The complementary effects of market
orientation and entrepreneurial orientation on profitability in small
businesses, Journal of Small Business Management, Vol. 47. p. 443-464
Beal, T & Abdullah, MA. (2003). The Strategic Contributions Of Small And
Medium Enterprises To The Economics Of Japan And Malaysia, Some
Competitive Lessons For Malaysian SMEs, Paper Presented to The
Seventh Iternational Conference Global Business and Economic
Development Strategic For Sustainable Bisiness Responses to Regional
Demand, and Global Opportunity , Bangkok Thailand. p. 56-69.
Beatrix, L. (2008). Innovation As The Key of The Pharmaceutical Companiesa
Competitive Advantage, Journal on Agricultural Economics, Vol. 51. p.
145-170.
Claudio D. & Emilio, B., (2009) How Can Product Semantics Be Embedded In
Product Technologies? The Case Of The Italian Wine Industry, journal
International Journal of Innovation Management, Vol. 13. p. 3-32
Hair,JF Jr., RE., Anderson, RL.T.and Black, W.C. (2004). Multivariat data
Analysis . 7thEd. New Jersey, Prentice-HallInternational. Inc.
Hakala, H., & Kohtamaki, M. (2010). The Interplay Between Orientations:
Entrepreneurial, Thechnology And Customer Orientation In Software
Companies, Journal of Entrepresing Culture, Vol. 18. p. 265-290.
Halbesleben. J. R. B.. & Buckley, M. R. (2004). Burnout in organizational life.
Journal of Management, Vol. 30. p. 859-879.
Han, J. K., Kim, N. and Srivastava, R. (1998). Market Orientation and
Organizational Performance: Is Innovation A Missing Ling? Journal of
Marketing, Vol. 62, p. 30-45.
Hansen, E., S. Korhonen, E. Rametsteiner, and S. Shook. (2006). Current state-of-
knowledge: Innovation research in the global forest sector,
Journal of Forest Products Business Research, Vol. 3. p. 27-43.
Hotice, C. (2012). The Effluence of Intrinsic and Extrinsic Rewards on employee
results: an empirical analysis in Turkish manufacturing industry, faculty of
ecinimic and administrative sciences in its journal, vol. 3. p. 54-67.
Hoq, M. Z., & Chauhan, A. A. (2011). Effects Of Organizational Resources On
Organizational Performance: An Empirical Study Of Smes.
Interdisciplinary, Journal of Contemporary Research in Business, Vol. 2.
p. 373-385.
Hovgaard, A., & E. Hansen. (2004). Innovativeness In The Forest Products
Industry, Forest Products Journal, Vol. 54. p. 26-33.
Hultén, P. (2012). A Lindblomian perspective on customer complaint
management policies, Journal of Business Research, Vol. 65. p. 788-793
Hurley, R. F. and H.Thomas M. (1998). Innovation, Market Orientation, an
Organizational Learning: An Integration and Empirical Examination,
Journal Marketing, Vol. 62. p. 42-54.
Imoleayo, F. O., (2010). The Impact of Product Price Changes on the Turnover of
Small and Medium Enterprises in Nigeria, Journal brand Broad Research
in Accounting, Negotiation, and Distribution, Vol. 1. p. 60-79
Jain, S.K. and B. Manju. (2007). Market Orientation and Business Performance:
The Case of Indian Manufacturing Firm, The Journal of Business
Perspective, Vol. 11. p. 15-33.
Jandaghi G. ( 2011). Market-Orientation and Its Impact on the Performance of
Asia Insurance Company in Kerman Province, Journal of Economics and
Behavioral Studies, Vol. 3. p. 1-7
Jhon, B. (2009). Organizational Emotional Capability, Product and Process
Innovation, and Firm Performance: An Empirical Analysis, Journal Of
Engineering and Technology Management Archive, Vol. 6. p. 45-56.
Jimenez J.D. Raquel S.V. Miguel H.E. (2008) "Fostering innovation: The role of
market orientation and organizational learning, Emerald Group Publishing
Limited European, Journal of Innovation Management, Vol. 11. p. 389-
412.
Knotts, T. L., Jones, S. C., & Brown, K. L. (2008). The Effect of Strategic
Orientation And Gender on Survival: A Study of Potential Mass
Merchandising Suppliers, Journal of Developmental Entrepreneurship,
Vol. 13. p. 99-113.
Kocak, A & Abimbola, T. (2009). The Effect of Entrepreneurial Marketing on
Born Global Performance, International Marketing Review, Vol. 26.
p. 439-452.
Kotler, P. (2010). Marketing Management Analysis, Planning, Implementation,
and Control, 12th Ed. Englewood Cliff, NJ. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Kropp, F., Lindsay, N. J., & Shoham, A. (2008). Entrepreneurial Orientation And
International Entrepreneurial Business Venture Start-Up, International
Journal of Entrepreneurial Behaviour and research, Vol. 14. p. 102-
117.
commit to user
Lam, A. (2011). Innovative Organizations: Structure, Learning and Adaptation,
Paper presented at DIME final conference , 6-8 April 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lukas, B.A & O.C. Ferrell (2000). The Effect of Market Orientation on Product
Innovation, Journal of Academy of Marketing Science, Vol. 28. p. 239-
247.
Lumkin, G.T. & Ferrel. (1996). Clarifying The Entrepreneurial Orientation
Construct and Linking It Performance, Academy of Management Review,
Vol. 21. p. 135-172.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Manfred K., Johann F. (2011). Historical iron and steel recovery in times of raw
material shortage: The case of Austria during World War I Ecological
Economics. Vol. 72. p. 179-187.
Matsuno, K. & Metzer, J.T. (2000). The Effects of Strategy Type on The Market
Performance Relationship, Journal of Marketing Vol. 64. p. 1-16.
Mavondo, Felix, T. Chimhanzi, Jacqueline, Stewart & Jillian. (2003). Learning
Orientation and Market Orientation : Relationship With Invitation, Human
Resource Practices and Performance, European Journal of Marketing,
Vol. 39, p. 1235-1263.
Mc.Manus. I. C . Winder, B. C . & Gordon. D. (2002). The Causal Links
Between Stress And Burnout In A Longitudinal Study Of UK Doctors.
The Lancet, vol. 59. p. 932-953.
Mc.Dermott, C.M. O'Connor, G.C. (2002) Managing Radical Innovation: An
Overview of Emergent Strategy Issues, In: Journal of Product Innovation
Management, Vol. 19. p. 32-45.
Merriam & Caffarella. (1991). Four Fundamental Orientations (Perspectives) for
Learning Theories http: //www.lifecirclesinc. com/ Learningtheories /
orientations. html.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Narver, J.C. & Slater, S.F. (2004). The Effect of A Market Orientation on
Business Profitability, Journal of Marketing Research, Vol. 54. p. 20-35.
Rhee, J., Park, T., & Lee, D. H. (2010). Drivers of innovativeness and
performance for innovative SMEs in South Korea: Mediation of Learning
Orientation Technovation , Vol. 30. p. 65-75.
Robbins, D.K., L.J. Pantuosco, D.F. Parker. & B.K. Fuller. (2000). An Empirical
Assessment of The Contribution of Small Business Employment To U.S.
State Economic Performance, Small Business Economics, Vol. 1. p. 293-
302.
Rocelis, A.D. (2005). Relationship Between Strategic Orientation and
Organizational Performance : An Exploratory Study of Philiphippine
Companies, Philippine Management Review, Vol. 13. p. 70-80.
Rock, A, & Agca V. (2009). Entrepreneurial Orientation and Performance of
Turkish Manufacturing FDI Firms: An Empirical Study, Journal
Economics Business and Finance, Vol. 24. p. 115-133.
Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations, 5th edition. New York: Free Press
p. 424-438.
Ruokonen, M., & Saarenketo, S. (2009). The Strategic Orientations of Rapidly
Internationalizing Software Companies, European Business Review, Vol.
21. p. 17-41.
Schildt, Hendri, A., Maula, Markku, V.J. and Keil, T. (2005). Exploitative
Learning from External Corporate External Corporate Venture,
Entrepreneurship Theory and Practice. Vol. 29. p. 493-515.
Stephen J. N., Bob T. W., Philip A., Titus, S. & M. Petroshius. (2012). The role
of shopping sophistication in creating satisfying purchase outcomes,
Emerald Group Publishing, Journal American of Business Vol. 26. p. 129-
144.
Tesfaye, L.T., Ranjitha, P., Dirk, H. and Azage T. (2008). Exploring Innovation
Capacity In Ethiopian Dairy Systems Improving Productivity and Market
Success Project /International Livestock Research Institute, Addis Ababa,
Ethiopia.
Thompson, B. M. Kirk, A., & Brown, D.F. (2005). Work Based Support,
Emotional Exhaustion, And Spillover of Work Stress To The Family
Environment: A Study Of Police Women Stress And Healt Vol. 21. p.
199-207.
Tushman, M.L. & Charles, A.O III. (2006). Winning Through Innovation: Practical
Guide To Leading Organizational Change and Renewal, Boston: Harvard
Business school press.
Van Yperen, N, W., & Hagedoom, M. (2003). Do High Joh Demands Increase
Intrinsic Motivation Or Fatigue Or Both? The Role Of Job Control And
Job Social Support, Academy of Managemeni Journal, Vol. 46. p. 339-348.
Voss, G.B., & Voss Z.G. (2000). Strategic Orientation and Firm Performance In
an Artistic Enviroment, Journal of Marketing, Vol. 64. p. 67-83.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Zahra, S.A., Ireland, R.D. & Hutt, M.A. (2000). International Expansion by New
Venture Firm: International Diversity, Mode of Market Entry,
Technological Learning, and Performance, Academy of Management
Journal, Vol. 43. p. 925-950.
Zhou, K.Z. Yim, C.K. & Tse, D.K. (2005). The Effects of Strategic
Orientationson Technology and Market Based Breakthrough Innovations,
Journal of Marketing, Vol. 69. p. 40-60.
commit to user