Anda di halaman 1dari 7

Tugas Gizi

Menu Satu Minggu yang berkaitan dengan Penyakit Hipetensi Yang


Berhubungan dengan Gigi serta Memahami STUNTING di Indonesia

Oleh :

Khadijah Fauzi Basalamah

M-KES 4

PASCASARJANA KESEHATAN MSYARAKAT


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2019
Senin Selasa Rabu Kamis Jumaat Sabtu Minggu
Pagi hari : Pagi Hari : Pagi Hari : Pagi Hari : Pagi Hari :Pagi Pagi hari
Roti Omelet Oatmeal Roti Jagung dan Hari : :
gandum dan susu dan susu gandum susu l Omelet Roti
dan susu dan susu dan gandum
susu dan susu
Siang Hari : Siang hari : Siang Hari : Siang Hari : Siang Hari : Siang Siang
Nasi putih, Nasi Putih, Nasi putih, Nasi Putih, Nasi putih, Hari : Hari :
sayur Sayur sayur Sayur sawi Sayur Nasi Nasi
bayam, ikan buncis, kacang ijo hijau, ikan bening, putih, putih,
dan air daging ,ayam mairo, dan tempe Sayur Sayur
mineral rendah kampung air mineral tahu dan kacang sawi
lemak dan dan air air mineral hijau, hijau,
air mineral mineral ikan ikan
laut, mairo,
dan air dan air
mineral mineral
Malam Hari Malam Hari Malam Malam Malam Malam Malam
: Nasi putih : Nasi putih Hari : Nasi Hari : Hari : Nasi Hari : Hari :
dengan dengan putih Nasi putih pitih Nasi Nasi
takaran takaran dengan dengan dengan putih putih
sedikit, sedikit, takaran takaran takaran dengan dengan
Telur, air tempe yang sedikit, sedikit, takaran takaran
mineral tahu, sayur sedikit, sayur ikan laut, sedikit, yang
bayam, air sayur buncis dan sayur telur, air sedikit,
mineral kacang ayam bayam, air mineral sayur
panjang, kampung , mineral buncis,
tempe air mineral tempe
tahu,air tahu,air
mineral mineral

Penjelasan Gizi

Roti Gandum : Selain sebagai sumber karbohidrat yang cocok untuk sarapan, roti gandum
yang terbuat dari biji gandum utuh juga mengandung lebih banyak serat dibanding roti tawar
putih. Roti jenis ini diketahui memiliki banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk
tubuh, seperti protein, antioksidan, mineral termasuk zat besi, magnesium, kalsium, fosfor,
kalium, sodium, dan zinc, serta vitamin B, folat, vitamin E, dan vitamin K.

Selain itu, roti gandum utuh juga sangat baik untuk kesehatan karena rendah lemak dan bebas
kolesterol. Roti gandum juga dilengkapi dengan senyawa alami yang diduga dapat melawan
perkembangan sel-sel kanker.

Susu : Susu merupakan asupan bergizi tinggi, umumnya diperoleh dari susu sapi. Komposisi
nutrisi susu sangat kompleks dan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh,

Nasi Putih : Nasi putih utuh memiliki serat yang lebih rendah jika dibandingkan nasi yang
dimasak dari beras campuran (biji-bijian utuh). Pada nasi yang dimasak dari beras campuran,
takaran saji nasi putih bercampur dengan biji-bijian dari jenis lain, sehingga terdapat lebih
banyak serat dan lebih sedikit karbohidrat.

Sayur Buncis : Manfaat buncis untuk kesehatan sangat beragam. Sayuran yang murah dan
mudah ditemukan ini memiliki kandungan gizi yang baik untuk meningkatkan daya
tahan tubuh, menurunkanberat badan, serta mencegah sejumlah penyakit.

Manfaat Daging :
1. Sumber protein Daging mengandung protein dalam jumlah besar sehingga bahan
pangan ini termasuk penting. Protein sangat penting untuk memperbaiki dan
membangun jaringan, produksi antibodi serta menguatkan sistem imun tubuh
sehingga kita tak mudah sakit. Yang paling penting adalah daging mengandung asam
amino esensial, karena itu daging boleh dibilang sebagai sumber protein terbaik.
2. Sumber mineral Dari berbagai zat gizi yang terkandung dalam daging, kandungan zat
besi, zinc, juga seleniumnya tak boleh disepelekan. Zat besi membantu pembentukan
sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sementara itu zinc
membantu pembentukan jaringan dan metabolisme. Selenium sendiri berperan dalam
memecah lemak dan zat-zat kimia dalam tubuh.
3. Kaya vitamin Kita bisa mendapatkan vitamin A, B, dan D dalam daging. Vitamin
tersebut bukan cuma menyehatkan penglihatan tetapi juga menguatkan gigi, tulang,
serta menyokong sistem saraf. Manfaat lain dari konsumsi daging adalah menjaga
kesehatan kulit dan mental.

Telur : Selain sebagai sumber protein, telur juga mempunyai banyak kandungan zat gizi
yang diperlukan oleh tubuh. Satu butir telur mengandung vitamin A, asam folat, vitamin B5,
vitamin B12, vitamin B2, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B6,
kalsium, dan seng. Karena kandungan gizi yang banyak dimiliki telur inilah, telur banyak
memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh kita.

Sayur bayam : Sayuran yang berasal dari Asia ini memiliki banyak nutrisi termasuk vitamin
dan mineral yang baik untuk tubuh. Vitamin yang banyak terdapat pada bayam yaitu vitamin
A, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, dan vitamin E. Sedangkan mineral-mineral
utama yang dimiliki bayam adalah magnesium, zat besi, asam folat, kalsium, potasium, dan
sodium. Bayam juga mengandung banyak serat dan antioksidan. Selain itu, sayuran hijau
yang satu ini mengandung sedikit kalori dan lemak.

kacang hijau : memiliki berbagai jenis kandungan vitamin dan mineral yang sangat
bermanfaat untuk kesehatan. Kandungan gizi pada kacang hijau cukup lengkap dan baik
dikonsumsi untuk membantu menjaga kesehatan tubuh. Kacang hijau kaya akan serat,
vitamin, mineral, rendah lemak dan kaya akan zat anti-oksidan. Kandungan seratnya yang
tinggi, menjadikan kacang hijau sebagai makanan yang baik dionsumsi oleh sesorang yang
mengalami masalah pencernaan dan obesitas. Kacang hijau juga merupakan salah satu bahan
makanan yang rendah gula, rendah lemak dan rendah kalori.

Tempe dan Tahu : Tahu dan tempe mengandung isoflavon yang baik untuk memperbaiki
resistensi insulin sehingga gula darah dapat terkontrol. Serat di dalamnya juga sangat baik
untuk memperlambat pergerakan usus halus.

Ikan : mengandung protein, vitamin, dan mineral yang dapat membantu menurunkan tekanan
darah, menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kandungan asam lemak omega 3
dalam ikan sangat baik untuk kesehatan jantung.
Sayur Sawi :Sumber vitamin dan mineral. Sawi merupakan sayur kaya vitamin A, C, dan K
yang penting menjaga fungsi tubuh, Kaya antioksidan. Sawi merupakan sumber fitonutrien
atau tanaman yang dihasilkan nutrisi serta antioksidan,Membantu detoks tubuh, Mencegah
kanker,Bersifat anti-inflamasi.

STUNTING PADA BALITA

Data Global Nutrition Report 2016 mencatat jumlah balita stunting sebanyak 36,4 persen dari
seluruh balita di Indonesia. Stunting mencerminkan kekurangan gizi kronis selama periode
paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Umumnya bagi seorang anak yang
mengalami kurang gizi kronis, proporsi tubuh akan tampak normal, namun kenyataannya
lebih pendek dari tinggi badan normal untuk anak-anak seusianya.

Kondisi stunting sudah tidak bisa ditangani lagi bila anak memasuki usia dua tahun. Oleh
karena itu, untuk mencegah terjadinya stunting pada anak, ibu perlu mengonsumsi asupan
gizi yang layak, terutama selama masa kehamilan hingga anak lahir dan berusia 18 bulan.
Pada dasarnya, kelangsungan hidup dan kesehatan anak tidak dapat dipisahkan dari kesehatan
Sang Ibu sendiri.

Penyebab Anak Mengalami Stunting


Secara umum, kekerdilan atau stunting ini disebabkan oleh gizi buruk pada ibu, praktik
pemberian dan kualitas makanan yang buruk, sering mengalami infeksi serta tidak
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Gizi ibu dan praktik pemberian makan yang buruk


Stunting dapat terjadi bila calon ibu mengalami anemia dan kekurangan gizi. Wanita yang
kekurangan berat badan atau anemia selama masa kehamilan lebih mungkin memiliki anak
stunting, bahkan berisiko menjadi kondisi stunting yang akan terjadi secara turun-temurun.
Kondisi tersebut bisa diperburuk lagi bila asupan gizi untuk bayi kurang memadai, misalnya
bayi diberikan air putih atau teh sebelum berusia enam bulan, karena pada usia ini bayi
seharusnya diberikan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif maupun susu formula sebagai
penggantinya. Tidak hanya itu, gizi buruk yang dialami ibu selama menyusui juga dapat
mengakibatkan pertumbuhan anak menjadi terhambat.

Sanitasi yang buruk


Stunting juga bisa terjadi pada anak-anak yang hidup di lingkungan dengan sanitasi dan
kebersihan yang tidak memadai. Sanitasi yang buruk berkaitan dengan terjadinya penyakit
diare dan infeksi cacing usus (cacingan) secara berulang-ulang pada anak. Kedua penyakit
tersebut telah terbukti ikut berperan menyebabkan anak kerdil.
Tingginya kontaminasi bakteri dari tinja ke makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan
diare dan cacingan yang kemudian berdampak kepada tingkatan gizi anak. Kontaminasi
bakteri-bakteri tersebut juga dapat terjadi melalui peralatan dapur maupun peralatan rumah
tangga lainnya yang tidak dicuci bersih maupun tidak mencuci tangan hingga bersih sebelum
makan. Alhasil, bakteri bisa masuk melalui mulut. Praktik hidup seperti itu kemudian dapat
mengurangi nafsu makan anak, menghambat proses penyerapan nutrisi di dalam tubuh anak,
serta meningkatkan risiko kehilangan nutrisi.

Penyebab lain
Anak yang terlahir dengan sindrom alkohol janin (Fetus Alcohol Syndrome/FAS) juga dapat
mengalami stunting. FAS merupakan pola cacat yang dapat terjadi pada janin karena Sang
Ibu mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol saat sedang hamil. Anak dengan FAS
memiliki sekelompok rangkaian gejala yang mencakup bentuk wajah yang berbeda dari anak
normal, pertumbuhan fisik terhambat, serta beberapa gangguan mental.

Bagaimana dengan Risiko Kesehatan pada Anak Stunting?


Berikut adalah beberapa risiko kesehatan pada anak stunting.
• Stunting dikaitkan dengan otak yang kurang berkembang dengan konsekuensi berbahaya
untuk jangka waktu lama, termasuk kecilnya kemampuan mental dan kapasitas untuk
belajar, buruknya prestasi sekolah di masa kecil, dan mengalami kesulitan mendapat
pekerjaan ketika dewasa yang akhirnya mengurangi pendapatan, serta peningkatan
risiko penyakit kronis terkait gizi seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.

• Memiliki risiko yang lebih besar untuk terserang penyakit, bahkan kematian dini.
• Kekerdilan dapat menurun pada generasi berikutnya, disebut siklus kekurangan gizi
antargenerasi.

• Ketika dewasa, seorang wanita stunting memiliki risiko lebih besar untuk mengalami
komplikasi selama persalinan karena panggul mereka lebih kecil, dan berisiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Untuk mencegah stunting, lakukan beberapa langkah berikut.


• Seorang ibu harus mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan nutrisi yang
dibutuhkan selama menyusui.

• Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Buah Hati, seperti memberikan ASI eksklusif dan
nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia.

• Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan,
meminum air yang aman, mencuci peralatan makan dan peralatan dapur,
membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil, serta memiliki sanitasi yang
ideal (toilet yang bersih).

Menjaga asupan nutrisi yang ideal dan bervariatif ditambah dengan perilaku hidup bersih dan
sehat memegang peranan yang krusial bagi kesehatan ibu hamil, terutama bagi janin.
Hal ini untuk mencegah terjadinya kekerdilan demi kelangsungan hidup anak dalam
jangka pendek dan dalam jangka panjang yang sehat, serta untuk memastikan anak
tumbuh menjadi orang dewasa yang kuat, terdidik, dan produktif.

Anda mungkin juga menyukai