Anda di halaman 1dari 17

GAS HASIL FOTOSINTESIS

1. TUJUAN
Tumbuhan air tawar (misalnya Hydrilla).
2. LANDASAN TEORI
A. Fotosintesis

Gambar A. Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon


dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan
mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang
mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam penemuan fotosintesis,
energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi
kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik
lainnya.
Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak,
vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain
dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia
dan hewan herbivora sebagai bahan makanan. Fotosintesis melibatkan

1
banyak reaksi kimia yang kompleks. Secara sederhana, reaksi kimia yang
terjadi pada proses fotosintesisdapat dituliskan sebagai berikut.
Rekasi Fotosintesis


( )( ) ( )( )
Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung
proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.
 Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas
melalui stomata (mulut daun).
 Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun
melalui pembuluh kayu (xilem).
 Cahaya matahari.
 Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya
matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Hasil dari fotosintesis berupa glukosa akan diedarkan ke seluruh
tubuh tumbuhan melalui pembuluh tapis (floem) yang disimpan sebagai
cadangan makanan, baik disimpan di akar, batang, daun, maupun disimpan
dalam bentuk buah. Serta hasil fotosintesis berupa oksigen akan
dilepaskan ke lingkungan, dan digunakan oleh hewan dan manusia dalam
proses respirasi.
Fotosintesis merupakan proses pembakaran dalam tubuh tanaman
yang akan menghasilkan oksigen yang berfungsi untuk proses pernapasan
pada manusia oleh karena itu manusia tidak dapat terlepas dari tumbuhan
karena apabila tidak ada tumbuhan maka tidak akan ada udara untuk
pernapasan manusia. Oleh karena itu manusia tidak bisa terlepas dari
lingkungan untuk kebuuhan hidupnya (Odum, 1967: 19).
Persamaan fotosintesis :


( )( ) ( )( )
Dari persamaan diatas menujukkan bahwa hubungan antara zat-zat
yang dipakai dan dihasilkan oleh proses fotesintesis melibatkan stidak-
tidaknya 2 (dua) proses yang amat berbeda menjadi jelas setelah

2
dilakukannya percobaan. Tumbuhan air yang hijau, Elodea merupakan
organisme uji percobaan. Bila sepotong tumbuhan itu ditempatkan terbalik
didalam larutan encer NaHCO3, (yang merupakan sumber CO2) diterangi
dengan lampu senter mak gelembung oksigen akan segera dkeluarkan dari
bagian potong tangkainya. Karena laju fotosintesis tidak meningkatnya
penyinaran, maka Blackman mengambil kesimpulan bahwa paling tidak
ada dua proses berlainan yang terlibat: satu, suatu reaksi yang memerlukan
cahaya dan yang satu lagi reksi yang tidak memerlukan cahaya. Yang
terakhir dinamai “reaksi gelap” walau dapat berlangsung terus dalam
terang. Blackman berteori bahwa pada intensitascahaya sedang “reaksi
terang” membatasi atau melajukan seluruh proses (Kimball, 1994: 180).
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.
 Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara, semakin tinggi
konsentrasi CO2 di udara, maka laju fotosintesis semakin
meningkat.
 Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses
fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil
memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di
tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna.
Kecambah ini dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat
cepat (lebih tinggi/panjang dari seharusnya) dan batang dan
daunnya tampak bewarna pucat karena tidak mengandung klorofil.
Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua
daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena
adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
 Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis
berlangsung dengan efisien.
 Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air
merupakan bahan baku dalam proses ini.

3
 Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan
meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila suhu terlalu
tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim yang berperan
dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki
suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar
fotosintesis berjalan secara efisien.
Peristiwa fotosintesis merupakan suatu karunia dan bukti
kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Betapa tidak, karbon dioksida yang
ada di udara dapat diikat sehingga menjadi bahan makanan. Selain itu,
oksigen yang dihasilkan dari pemecahan air merupakan sesuatu yang
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa fotosintesis sesungguhnya
tidak akan ada kehidupan sebab tidak ada makanan dan juga tidak ada
oksigen. Kamu tentu mengetahui bahwa makanan tersebut diperlukan oleh
makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang. Oksigen juga diperlukan
dalam proses respirasi (pernapasan) untuk memperoleh energi, sehingga
makhluk hidup dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

B. Hydrilla

Gambar B . Tumbuhan Hydrilla

4
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle
Nama umum : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle
Indonesia : Ganggang, Ganggeng ( Jawa )
Inggris : Water thyme

Hydrilla (rumput air) adalah jenis tanaman air yang hanya terdiri
dari satu spesies. Meskipun beberapa ahli botani membaginya menjadi
beberapa spesies yaitu : H. asiatica, H. japonica, H.lithuanica, dan
H.ovalifolica. Hydrilla verticillata memiliki rimpang putih kekuningan
yang tumbuh di sedimen bawah air sampai dengan kedalaman 2 m.
Panjang batang yang tumbuh sekitar 1-2 m. Hydrilla adalah tanaman
produktif dalam air yang dapat tumbuh dengan cepat dan dapat
berkembang dalam air dari beberapa sentimeter sampai 20 meter. Daun
kecil (1 / 2 - 3 / 4 inci) berbentuk segitiga-lancip yang berada di ulir dari
4-8 daun di sepanjang batang dengan lebar masing-masing daun 5-20
mm dan panjang lebar 0,7-2 mm. Tidak seperti tanaman air asli, daun
Hydrilla memiliki tepi bergerigi atau duri kecil menonjol dan seperti
gundukan di sepanjang pelepah di bagian bawah. Hydrilla biasanya hijau,
tapi karena berada di bawah sinar matahari menjadi kuning atau coklat.
Batang bercabang banyak dekat permukaan dan tumbuh secara
horisontal, membentuk tikar padat vegetasi. Umbi kecil ada di dasar akar
tanaman. Pelepah daun Hydrilla sering kemerahan jika segar. Tanaman

5
air ini termasuk monoecious, yaitu bunga jantan dan betina diproduksi
secara terpisah di sebuah tanaman tunggal. Bunga-bunga kecil dengan
tiga sepal dan tiga kelopak, panjang kelopak 3-5 mm, transparan dengan
garis-garis merah. Tetapi ada pula yang termasuk dioecious, yaitu
tumbuhan yang terdiri dari hanya tumbuhan androecious (bunga hanya
mempunyai stamen atau benang sari saja, dan disebut bunga jantan) dan
Ginoecious (bunga hanya mempunyai karpel atau putik saja dan disebut
bunga betina).
Hydrilla adalah tumbuhan Spermatophyta yang hidup di air,
sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan
Spermatophyta darat. Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis air
yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel Hydrilla berbentuk segi empat
beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil
yang terdapat didalamnya. Pada daun Hydrilla, dapat pula diamati proses
aliran sitoplasma, yaitu pada bagian sel – sel penyusun ibu tulang daun
yang memanjang di tengah – tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat
trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan.
Hydrilla merupakan tumbuhan tenggelam, biasanya berakar, hidup
selamanya di air dengan panjang batang mencapai 9 m (30 kaki). Berasal
dari rimpang dan berujung dengan umbi kecil. Hydrilla memiliki
resistensi yang tinggi terhadap salinitas (> 9-10ppt) dibandingkan dengan
tanaman air lain yang terkait di air tawar. Hydrilla mirip beberapa
tanaman air lainnya, termasuk Egeria dan Elodea.
 Fungsi
Hydrilla verticillata sebagai sumber hara pada sistem budidaya
kacang tanah. Sebagai tumbuhan air Hydrilla verticillata mengandung
beberapa unsur hara yang penting sehingga dapat dijadikan sebagai
sumber pupuk organik yang berguna untuk kegiatan pertanian.
Menurut Tungka dan Rondo (1991) persentase kandungan gizi dari
Hydrilla verticillata adalah : 1,74 % protein; 0,54 % lemak; 1,82 %
serat kasar; 1,51 % abu; 3,97 % karbohidrat; dan 90,42 % air.
Tanaman Hydrilla verticillata dapat menurunkan kadar logam Cr

6
dalam limbah penyamakan kulit hingga 95,85 % dengan waktu
penyerapan 8 hari. Penyerapan Cu dengan tanaman air jenis Hydrilla
verticillata cenderung meningkat sampai hari ke-15. Pada penelitian
yang telah dilakukan juga terlihat bahwa tanaman air jenis Hydrilla
verticillata ini masih tetap berwarna hijau segar hingga pengamatan
pada hari ke-15, berbeda dengan daun tanaman air lainnya yang
sudah mulai menguning dan agak layu. Jadi Hydrilla verticillata juga
berfungsi sangat baik untuk penyerapan Cu pada suatu perairan yang
tercemar limbah.

C. Natrium Hidrogen Karbonat (NaHCO3)

Gambar C. Natrium Hidrogen Karbonat (NaHCO3)

Natrium bikarbonat (sodium bicarbonate) adalah senyawa kimia


berbentuk kristal putih dengan rumus molekul NaHCO3 yang larut dalam
air kemudian terionisasi menjadi ion Na+ dan HCO3-. Jika dicampur
dengan garam konjugatnya, yakni senyawa yang mengandung ion CO32-,
maka campuran akan bersifat buffer (penjaga pH). Oleh karena sifat buffer
selain daripada reaksi-reaksi yang dapat terjadi dengan bantuannya,
natrium bikarbonat memiliki beragam manfaat yang kemudian diterapkan
dalam banyak bidang industri. Bidang-bidang industri tersebut antara lain:

7
makanan/biskuit (sebagai baking powder) pengolahan kulit, farmasi,
tekstil, kosmetika, pembuatan pasta gigi, pembuatan permen, dan industri
pembuatan batik. Buffer ini juga merupakan buffer paling penting yang
terkandung dalam cairan tubuh dengan jumlah paling besar dan dihasilkan
oleh ginjal untuk membantu mengekskresikan ion hidrogen (H+).
Senyawa NaHCO3 merupakan komponen dari mineral natron dan
biasanya terlarut dalam beberapa sumber mineral lain. Bentuk mineral
alami dari senyawa dengan kelarutan 7.8g/100g air (pada 18oC) dan pH
8.3 (0.1 M pada suhu ruang 25oC) ini dikenal sebagai nahkolit. Produksi
senyawa “tiruan” dari senyawa alami tersebut, yang tidak lain adalah
NaHCO3 yang biasa digunakan dalam proses atau bahan industri, dibuat
dengan proses solvay. Proses Solvay merupakan reaksi antara kalsium
karbonat, natrium klorida, ammonia, dan karbon dioksida dalam air.
Namun, ada cara lain yang lebih sederhana sehingga lebih banyak
digunakan secara komersial untuk mendapatkan NaHCO3 terutama untuk
produksi baking powder, yaitu dengan cara melarutkan abu soda yang
diperoleh melalui penambangan bijih trona di dalam air lalu direaksikan
dengan karbon dioksida sehingga didapatkan NaHCO3 yang mengendap
sesuai persamaan berikut.

Na2CO3 (aq) + CO2 (g) + H2O(l) → 2 NaHCO3 (s)

Proses Solvay dalam Industri Besar

8
Melalui cara komersial tersebut, maka produksi dalam negeri
cukup realistis untuk dilakukan terbukti dari banyaknya industri yang
memanfaatkan NaHCO3 sebagai bahan baku atau pun tambahan, terutama
industri makanan dan farmasi. Dalam makanan, tentulah baking soda yang
menjadi pemeran sentral, khususnya pembuatan roti/biskuit yang dalam
produksinya sering menggunakan ragi. Ragi adalah mikroorganisme yang
menghasilkan enzim yang berperan sebgai katalis organik sehingga dapat
mengubah gula menjadi allkohol dan karbon dioksida. Pada suhu yang
cukup tinggi saat memasak roti, NaHCO3 terurai menjadi bahan-bahan
pembentuknya sehingga menghasilkan gelembung gas CO2 berukuran
mikro yang terperangkap dalam roti sehingga roti mengembang.

3. ALAT DAN BAHAN


 Natrium Hidrogen Karbonat
 Dua corong penyaring
 Dua tabung reaksi
 Tanaman Hydrilla
 Gelas Kimia
 Stopwatch

4. CARA KERJA
a) Siapkan dua perangkat percobaan A dan B seperti gambar berikut.

b) Tambahkan air (aquades) ke dalam gelas kimia A dan B sebanyak


100 mL.

9
c) Larutkan sedikit natrium hidrogen karbonat di dalam air di dalam
gelas kimia. Hal ini untuk menyediakan CO2 bagi tumbuhan.
d) Masukkan air (aquades) yang dicampur dengan larutan natrium
hidrogen karbonat ke dalam tabung reaksi.
e) Letakkan tumbuhan Hydrilla pada tiap tabung reaksi
f) Perangkat percobaan A diletakkan di tempat yang terang (terkena
sinar matahari), sedangkan B diletakkan di tempat yang gelap.
g) Kamu akan melihat adanya gelembung-gelembung gas pada daun
yang diletakkan di tempat yang terang, Gelembung-gelembung
tersebut akan tampak bergerak naik di dalam tabung reaksi. Saat
setengah dari tabung reaksi telah terisi oleh gas, pindahkan tabung
tersebut dengan menutupi mulutnya dengan ibu jari.
h) Hitunglah banyaknya gelembung menggunakan stopwatch.

5. DATA PENGAMATAN
Percobaan yang kami lakukan , kami membuat kondisi yang berbeda yaitu
1) keaadaan normal , keaadaan dimana Hydrilla cukup terkena sinar
matahari 2) keaadan gelap , keaadaan Hydrilla kurang terkena cahaya
matahari. Tabel pengamatan banyaknya gelembung pada tabung reaksi :

No Waktu Tempat Terang Tempat Gelap

1 Menit - 5 31 Gelembung 14 Gelembung

2 Menit - 10 48 Gelembung 11 Gelembung

3 Menit - 15 41 Gelembung 11 Gelembung

10
6.  PERTANYAAN
1) Apa kamu tahu jenis gas yang terdapat dalam tabung reaksi percobaan
A ? Jelaskan alasannya!
2) Apa hasil pengamatan kamu terhadap tabung B ?
3) Apa tujuan dari percobaan B ?
 JAWABAN
1) Gas O2 (OKSIGEN)
Pada tabung A diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3
dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam
air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi
fotosintesis. Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2
terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga
diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis).
Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena
disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya
menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi
(reaksi) yang berjalan dalam waktu 15 menit mendapatkan hasil yang
banyak (Gas O2 pada dasar tabung reaksi).
2) Pada tabung B yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya
rendah (tempat gelap) , proses fotosintesisnya ternyata lambat
(diketahui dari sedikitnya jumlah gelembung yang dihasilkan). Hal ini
terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi
yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh
hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila
energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
3) Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah di tempat yang gelap proses
foto sintesis dapat terjadi. Ternyaat di tempat yang gelap proses
fotosintesis dapat terjadi akan tetapi energi yang digunakan tumbuhan
untuk melakukan proses fotosintesis (cahaya) sangat sedikit atau
bahkan tidak ada sehingga proses fotosintesis akan berjalan lambat dan

11
oksigen yang dihasilkan (dapat dilihat dalam bentuk gelembung udara)
yang dihasilkan pun sedikit.

7. PEMBAHASAN
Pada Percobaan tentang proses fotosintesis, Tumbuhan Hydrilla
dengan panjang yang telah ditentukan (10 cm) dimasukkan ke dalam
tabung reaksi. Pada percobaan ini setiap gelas kimia A dan B yang berisi
air aquades sebanyak 100 mL ditambah larutan NaHCO3 15 tetes.
 Perbedaan Tabung A dan B
Tabung A : Apabila dilakukan perlakuan pada tabung
A dengan memberikan cahaya pada Hydrilla akan menghasilkan
gelembung yang jumlahnya relatif banyak yaitu dalam 5 menit
pertama (5 Menit) menghasilkan 31 gelembung, pada 5 menit kedua
(10 Menit) menghasilkan 48 gelembung, dan pada 5 menit terakhir
(15 Menit) menghasilkan 41 gelembung. Artinya Intensitas
cahayanya berpengaruh pada proses fotosintesis. Lebih besar
intensitas cahayanya maka semakin cepat fotosintesis yang ditandai
dengan banyaknya gelembung yang muncul.
Tabung B : Sedangkan jika dilakukan perlakuan pada
tabung B dengan tidak memberikan cahaya pada tumbuhan Hydrilla
(tempat gelap) makan akan menghasilkan gelembung dengan jumlah
yang relatif sedikit. Pada percobaan ini gelembung yang dihasilkan
dalam 5 menit pertama (5 Menit) sebanyak 14 gelembung, pada 5
menit kedua (10 Menit) sebanyak 11 gelembung, dan 5 menit terakhir
(15 Menit) sebanyak 11 gelembung.
 Yang Terjadi Pada Tumbuhaan Hydrilla
Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata pada
setiap corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang
dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara.
Percobaan ini dimana setiap gelas kimia yang berisi air (aquades)
ditambah dengan larutan NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju

12
fotosintesis ditandai dengan banyak atau sedikitnya gelembung yang
keluar.
Proses fotosintesis tidak akan berlangsung apabila salah satu factor
pendukung seperti cahaya, CO2, dan H2O tidak ada. Seperti di dalam
praktikum ini, pada saat dilakukan di tempat gelap dihasilkan
gelembung udara yang relatif sedikit dikarenakan tidak ada cahaya,
dan sebaliknya jika di tempat terang maka gelembung cahaya yang
keluar relatif banyak.

8. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa :
 Proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen (O2). Hal ini dapat
dilihat dari gelembung udara yang dihasilkan pada perangkat
percobaan tanaman Hydrilla verticillata. Gas oksigen ini terbentuk
karena proses fotolisis dimana air (H2O) diuraikan menjadi gas
oksigen (O2) yang muncul dalam bentuk gelembung udara.
 Salah satu 13actor yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah
intensitas cahaya. Intensitas cahaya yang terang atau cukup akan
membuat proses fotosintesis menjadi cepat sehingga gas oksigen (O2)
yang dihasilkan banyak,sebaliknya intensitas cahaya yang rendah
(tempat gelap) akan membuat proses fotosintesis berjalan lambat
sehingga oksigen (O2) yang dihasilkan sedikit.

13
DAFTAR PUSTAKA
Web
 Armansyah,Wawang.2013.http://www.biologisel.com/2013/01/pengerti
an-fotosintesis_30.html. [1 Februari 2013 ]
 Susanasmara.2012.http://susanasmara.wordpress.com/2012/04/17/lapo
ran-praktikum-fotosintesis/ susanasmara. [17 April 2012]
 Anonim.2011.http://ayhaduck.blogspot.com/2011/11/tumbuhan-air-
hydrilla-verticilata.html.
[25 November 2011]
 http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_bikarbonat. [7 April 2013]
 Anonim.2008.http://anekailmu.blogspot.com/2008/12/sekilas-tentang-
manfaat-natrium.html.
[16 Desember 2008]
 Helmy,Vanadi.2010.http://www.scribd.com/doc/49379436/NATRIUM-
BIKARBONAT .
[9 Mei 2010]

Book
 Jordan,Sue.2003.Farmakologi Kebidanan.EGC:Jakarta
 Abdurrahman,Deden.2008.Biologi Kelompok Pertanian dan
Kesehatan.Grafinda Media Pratama : Bandung
 Karmana,Oman.2006.Cerdas Belajar Biologi.Grafindo Media Pratama :
Bandung.
 Arasuli,Reyhan.2008.29 Inspirasi Kolam Minimalis.Griya Kreasi :
Depok

14
LAMPIRAN
1. 2.

Alat dan Bahan Memasukkan air (aquades) sebanyak


100 mL ke dalam gelas kimia
3. 4.

Setelah gelas kimia A dan B terisi aquades Larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
100 mL
5. 6.

Penambahan Larutan NaHCO3 ke dalam Mengisi kedua tabung dengan campuran


kedua gelas kimia air (aquades) dan larutan NaHCO3

15
7. 8.

Kemudian meletakkan tumbuhan Hydrilla Menutup lubang tabung dan memasukkan


pada dua tabung rekasi tabung ke dalam gelas kimia secara
terbalik
9. 10.

Setelah itu letakkan tabung A ke tempat yang Dan tabung B diletakkan di tempat yang
mendapatkan banyak cahaya (tampet terang) kurang mendapatkan cahaya (tempat
gelap)
11.

Hitunglah banyak gelembung dengan stopwatch tiap 5 menit

16
17

Anda mungkin juga menyukai