Anda di halaman 1dari 7

Tugas Roleplay Edukasi Discharge Planning

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan II

Disusun Oleh :
Putri Kurnia Intansari 22020116140057
Salsabila Nur Istigfari 22020116120051

Kelas A16.2

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
INTERVENSI PASIEN DENGAN HAMBATAN KEMAMPUAN
BERPINDAH

Penerapan konsep mobilisasi yang dikaitkan dengan konsep self care


Dorothea E. Orem adalah manusia dipandang sebagai individu yang merupakan
satu kesatuan unik yang mampu menjalankan fungsi biologis, simbolik dan sosial
dengan melakukan aktifitas secara mandiri. Orem mengatakan bahwa lingkungan
pada hakekatnya adalah segala sesuatu yang berada disekitar klien baik fisik,
biologis maupun sosial yang selalu berinteraksi dan mempengaruhi individu
dalam memenuhi kebutuhan self carenya (Orem, 2005). Oleh karena itu dapat
meningkatkan motivasi klien dalam melakukan mobilisasi selama dalam
keterbatasan fisiknya, diperlukan beberapa factor pendukung antara lain :
ketersediaan fasilitas selama dalam perawatan, kekuatan fisik klien, perhatian
perawat terhadap kebutuhan dasar klien serta dukungan keluarga atau orang-orang
yang berarti bagi klien, hal tersebut sesuai dengan teori Orem yang mengatakan
bahwa setiap individu mempunyai potensi dan motivasi untuk memenuhi
kebutuhan self carenya, maka penerapan mobilisasi pada klien yang mengalami
keterbatasan kemampuan fisik merupakan upaya untuk mencapai keadaan yang
lebih sejahtera. Bentuk bantuan mobilisasi yang diberikan pada klien yang
mengalami keterbatasan kemampuan fisik, hendaknya selalu mempertimbangkan
tingkat ketergantungan, kebutuhan dan kemampuan klien, serta tingkat
kemandirian klien, dengan fokus keperawatan yang terapetik adalah
memberdayakan self care dari pasien (Marlina, 2015).
Persiapan sebelum pasien pulang ke rumah, setelah kondisi pasien stabil dan
fase akut terlampaui, pasien masuk ke fase ketiga yaitu fase pemulihan. Pasien
dengan hambatan berpindah, seperti halnya pasien stroke, membutuhkan
penanganan yang komprehensif, termasuk upaya pemulihan dan rehabilitasi dalam
jangka lama, bahkan sepanjang sisa hidup pasien. Keluarga sangat berperan dalam
fase pemulihan ini, sehingga sejak awal perawatan keluarga diharapkan terlibat
penanganan pasien.Perencanaan pulang atau discharge planning dilakukan oleh
dokter, perawat dan anggota tim stroke yang lain, dengan melibatkan pasien
stroke dan keluarga jika memungkinkan. Proses perencanaan pulang dimulai sejak
pasien masuk rumah sakit, termasuk edukasi kepada pasien dan keluarga. Materi
pendidikan kesehatan mencakup hal berikut: tenaga care giver yang merawat
dirumah khususnya pada tiga bulan pertama pasca stroke, persiapan kamar tidur,
tempat tidur, meja di samping tempat tidur, kursi dan kursi roda, kamar mandi,
pakaian pasien, serta alat kesehatan dan alat non medis sesuai kebutuhan pasien
(Mulyatsih, 2018).

Daftar Pustaka

Orem, E. D. (2005). Nursing concepts of practice. Phildelphia: Mosby.


Marlina. (2015). Moblisasi pada Pasien Fraktur melalui Pendekatan Konseptual
Model Dorothea E. Orem. Idea Nursing Journal, I(1), 26-34. Retrieved
Agustus 27, 2019

Mulyatsih, E. (2018, May 9). Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah.


Retrieved from Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-perawatan-pasien-pasca-stroke-di-
rumah-4143.html
SKENARIO ROLE PLAY EDUKASI DISCHARGE PLANNING
( PERSIAPAN PASIEN PULANG )

Bentuk Intervensi :
“Menginstruksikan klien sesuai dengan langkah-langkah keselamatan (seperti
penggunaan papan transfer, penguncian roda pada tempat tidur dan kursi roda,
penempatan peralatan yang benar untuk mekanika tubuh optimal klien,
penggunaan sabuk pengaman, alas kaki nonslip yang mendukung, penerangan
yang baik, lantai yang bersih)”

Perawat : Salsabila Nur Istigfari (22020116120051)


Keluarga : Putri Kurnia Intansari (22020116140057)

Perawat : Selamat pagi Bu. Keluarga dari Tn.X?


Keluarga : Iya Sus, benar.
Perawat : Setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Tn.X dan dari
hasil tindakan keperawatan, kondisi Tn.X sudah membaik dan
besok sore sudah bisa dilakukan perawatan di rumah.
Keluarga : Apa benar bapak saya sudah boleh pulang Sus?
Perawat : Iya. Pasien sudah bisa pulang besok sore Bu. Sebelum Tn.X
pulang, kami akan memberikan pendidikan kesehatan. Jadi
pendidikan kesehatan ini penting nantinya untuk menjalani selama
pemulihan di rumah. Apa Ibu bersedia untuk diberikan pendidikan
kesehatan?
Keluarga : Saya setuju, jadi nantinya saya tahu yang benar mengenai
perawatan keluarga untuk bapak saya di rumah.
Perawat : Baik. Untuk waktunya kira-kira 10 menit ya Bu.
Keluarga : Iya Sus.
Perawat : Saya akan memberikan pendidikan kesehatan mengenai yang harus
diperhatikan selama pemulihan di rumah. Sebelumnya ada yang
ingin ditanyakan dulu sebelum dimulai?
Keluarga : Tidak Sus.
Perawat : Nanti akan saya jelaskan mengenai informasi-informasinya,
kemudian nanti akan ditanyakan kembali. Bagaimana bisa dimulai
sekarang?
Keluarga : Baik Sus. Mulai sekarang saja.
Perawat : Dari hasil observasi, keadaan pasien Tn.X sudah membaik. Pasien
sudah bisa mengangkat kaki dan tangan kirinya. Namun, pasien
belum bisa berpindah tempat, sehinga tetap harus ada pengawasan
khusus kepada Tn.X. Untuk berpindah tempat, kami sarankan Tn.X
memakai alat bantu kursi roda. Sebelumnya apakah Ibu atau
keluarga sudah punya kursi roda?
Keluarga : Belum Sus. Ini tadi rencana suami saya mau beli kursi roda.
Perawat : Baik. Apakah Ibu sudah paham cara memindahkan dari tempat
tidur ke kursi roda dan juga penggunaan kursi roda serta
penguncian rodanya?
Keluarga : Kalau cuma dorong saja bisa Sus. Kalau mindahin dan mengunci
yang benar belum bisa.
Perawat : Saat Tn.X masih berada di tempat tidur, bantu Tn.X untuk duduk di
tepi tempat tidur, jangan langsung dipapah berdiri ya Bu, biarkan
duduk sebentar supaya tidak pusing. Jangan lupa sebelum
memindahkan cek pengunci roda. Pengunci kursi roda biasanya ada
tuas kecil di depan setiap roda belakang yang digunakan. Kemudian
Ibu dapat membantu Tn.X berdiri dan bergerak bersama menuju
kursi roda. Geser duduknya sampai Tn.X berada pada posisi yang
aman dan nyaman. Ibu juga bisa menurunkan tatakan kaki dan
letakkan kedua kaki Tn.X di atasnya. Jika ingin berjalan-jalan
jangan lupa membuka kunci roda pada kursi. Bagaimana Bu,
apakah sudah paham?
Keluarga : Iya Sus, saya sudah paham.
Perawat : Nah untuk keselamatan Tn.X juga, keluarga hendaknya
menyediakan sandal atau alas kaki yang nyaman bagi Tn.X, sandal
yang anti selip, untuk mempermudah dan sebagai keamanan Tn.X
ketika berpijak, agar tidak terpeleset.
Keluarga : Baik sus.
Perawat : Nah, setelah dipulangkan, semestinya keluarga turut mendukung
dalam proses perawatan ya Bu, terlebih kodisi Tn.X ini masih
cukup lemah, selain perawatan kesehatan, keluarga hendaknya
memfasilitasi lingkungan yang terbaik juga, untuk mencegah resiko
cidera pada Tn.X. Berikan penerangan yang cukup, dan fasilitasi
perpindahan pasien ketika di rumah ya bu. Baik Bu, sampai sini
apakah ibu sudah paham?
Keluarga : Sudah sus.
Perawat : Apakah Ibu ada pertanyaan?
Keluarga : Tidak Sus, saya sudah paham.
Perawat : Baik jika Ibu sudah paham. Apakah Ibu bisa tolong jelaskan lagi
apa yang tadi sudah saya jelaskan?
Keluarga : Iya, tadi suster menjelaskan, untuk penggunan kursi roda, waktu
mau mindahin bapak ke kursi roda, yang pertama bantu bapak
untuk duduk di tepi tempat tidur, jangan langsung dipapah supaya
tidak pusing suruh duduk dulu. Jangan lupa sebelum mindahin
bapak cek pengunci roda. Tempat pengunci kursi roda biasanya ada
tuas kecil di depan setiap roda belakang. Terus saya bisa membantu
bapak berdiri dan memapah menuju kursi roda. Geser duduknya
sampai posisi bapak yang aman dan nyaman. Biar kakinya enak,
juga bisa menurunkan tatakan kaki dan meletakkan kedua kaki
bapak di atasnya. Kalau ingin jalan-jalan jangan lupa membuka
kunci roda pada kursi.
Kemudian untuk keselamatan bapak, sebaiknya dipakaikan sandal
yang tidak selip, kondisi ruangan juga harus nyaman, pencahayaan
cukup, dan harus dipantau perpindahannya ya sus.
Perawat : Baik Bu. Benar sekali apa yang Ibu jelaskan. Baiklah saya rasa Ibu
sudah paham ya.
Keluarga : Iya Sus. Terimakasih. Mau tanya Sus, kalau untuk kontrolnya itu
kapan ya kira-kira? Berapa hari setelah bapak saya pulang dari RS?
Perawat : Untuk waktu kontrol 10 hari setelah Tn.X keluar dari RS ya Bu.
Tn.X besok keluar hari Senin, jadi kontrolnya hari Kamis depan ya
Bu. Untuk kontrolnya bisa ke Poli Syaraf ya Bu.
Keluarga : Terimakasih Sus atas informasinya.
Perawat : Dengan senang hati Bu. Semoga Tn.X lekas sembuh.

Anda mungkin juga menyukai