Anda di halaman 1dari 28

MOTIBARIKAL

“Modul Etika Berbasis Kearifan Lokal”

Dosen Pembimbing:

Drs. Eko Suyanto M.Pd

Oleh :

Artha Indah Hairunnisah (1953022003)

B. Tiara Shafa Zahira (1913022031)

Dita Shanda Putri (1913022005)

Miah Muthmainnah (1913022005)

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas lampung

2019
KATA PENGANTAR
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, hal ini tertuang dalam Pasal 1,
Ayat (1) UU RI No 20 Tahun 2003.

Dalam Undang-undang tersebut, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Terdapat banyak masalah pada sistem pendidikan, baik dari subjek maupun objek dari pendidikan itu
sendiri. Subjek yang dimaksud adalah pelaku pendidikan, yaitu guru, dan objeknya yaitu siswa.
Sebagai subjek, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan peradaban bangsa.
Karena begitu pentingnya peranan guru, pemerintah mengatur dalam UU RI No. 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen pada pasal 7 ayat 1.

Pada UU tersebut dinyatakan bahwa setiap tenaga kependidikan merupakan pekerjaan khusus yang
melandasi pekerjaan dengan prinsip profesional. Sehingga guru mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian, meningkatkan kemampuan
profesional sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pembangunan bangsa.

Guru dalam melaksanakan tugas profesional, salah satu kewajibannya adalah menjunjung tinggi
perundang-undangan, hukum dan kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika. Realita yang terjadi
pada tataran subjek saat ini ternyata masih banyak guru yang belum menyadari kewajibannya
tersebut, yaitu masih banyak guru yang perbuatan amoral dan juga tersandung kasus hukum, mulai
tindak asusila, tindak kriminal, peredaran narkoba dan sebagainya.

Guru merupakan publik figur bagi para peserta didik, karena para peserta didik tidak hanya belajar
dari yang dikatakan oleh guru, namun mereka juga belajar dari totalitas kepribadian guru. Kepribadian
guru merupakan sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi
objek, dalam hal ini berarti guru harus memiliki kepribadian yang pantas diteladani dan mampu
melaksanakan
kepemimpinan, seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tuladha,
Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………….i

Tujuan Pembuatan Modul………………………………………………………………..i

Penjelasan Isi……………………………………………………………………………..i

Sistimatika Isi Modul……………………………………………………………………..i

Panduan Untuk Menguasai Modul……………………………………………………….i

Materi……………………………………………………………………………………..

Etika di Dunia Maya…………………………………………………………………….1

Latihan Soal………………………………………………………………………8

Soal Pemantapan…………………………………………………………………10

Etika di Dunia Nyata……………………………………………………………………13

Latihan Soal………………………………………………………………………17

Soal Pemantapan…………………………………………………………………19

Etika yang Bersandar Pada Kearifan Lokal untuk Membangun Kredibilitas Diri..21

Latihan Soal………………………………………………………………………21

Rangkuman………………………………………………………………………………24

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………25
ETIKA DI DUNIA MAYA

Ketika berinteraksi atau berkomunikasi dengan dunia maya memang tidak ada batasan ruang dan
waktu. Meskipun demikian, sebaiknya juga harus diperhatikan bagaimana etika yang baik. Dalam
beretika ada beberapa teori yang melandasinya, terori yang melandasi beretika tersebut antara lain:

1. Utilitarisme

Utilis berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat,
tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat secara
keseluruhan.

2. Deontolog

Istilah “deontologi” ini berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Perbuatan tidak
pernah menjadi baik karena hasilnya baik, melainkan hanya karena wajib dilakukan. Perbuatan
tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadikan perbuatan itu baik. Kita
tidak pernah boleh melakukan sesuatu yang jahat supaya dihasilkan sesuatu yang baik.

3. Teori Hak

Sebenarnya teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan
kewajiban.

4. Teori Keutamaan

Teori ini adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak
ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati, melainkan: apakah
orang itu bersikap adil, jujur, murah hati, dan sebagainya. Velasquez (2005).

1
Etika di Internet dikenal dengan istilah Netiquette (Network Etiquette), yaitu semacam tata krama
dalam menggunakan Internet. Etika , lebih erat kaitannya dengan kepribadian masing-masing jadi tak

semua pengguna Internet mentaati aturan tersebut . Di bawah ini ada beberapa etika khusus yang
dapat diterapkan untuk berkomunikasi dalam sebuah forum:

1.Jangan Gunakan Huruf Kapital

Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital
mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak. Tentu sangat tidak menyenangkan
tatkala anda dihadapkan dengan lawan bicara yang penuh dengan emosi bukan? walau begitu, ada
kalanya huruf kapital dapat digunakan untuk memberi penegasan maksud. Tapi yang harus dicatat,
gunakanlah penegasan maksud ini secukupnya saja, satu-dua kata dan jangan sampai seluruh
kalimat/paragraf.

2. Kutip Seperlunya

Ketika anda ingin memberi tanggapan terhadap postingan seseorang dalam satu forum, maka
sebaiknya kutiplah bagian terpentingnya saja yang merupakan inti dari hal yang ingin anda tanggapi
dan buang bagian yang tidak perlu. Jangan sekali-kali mengutip seluruh isinya karena itu bisa
membebani bandwith server yang bersangkutan dan bisa berakibat kecepatan akses ke forum menjadi
terganggu.

3. Perlakuan Terhadap Pesan Pribadi

Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi (private message), Anda
tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya kembali ke dalam forum umum.

4. Hati-hati terhadap informasi/ berita hoax

Tidak semua berita yang beredar di internet itu benar adanya. Seperti halnya spam, hoax juga
merupakan musuh besar bagi para kebanyakan netter. Maka, sebelum anda mem-forward pastikanlah
terlebih dahulu bahwa informasi yang ingin anda kirim itu adalah benar adanya. Jika tidak, maka anda
dapat dianggap sebagai penyebar kebohongan yang akhirnya kepercayaan orang-orang di sekitar anda
pun akan hilang.

5. Ketika ‘Harus’ Menyimpang Dari Topik (out of topic/ OOT)

Ketika Anda ingin menyampaikan hal yang diluar topik (OOT) berilah keterangan, supaya subject
dari diskusi tidak rancu.

6. Hindari Personal Attack.

Ketika anda tengah dalam situasi debat yang sengit, jangan sekali-kali Anda menjadikan kelemahan
pribadi lawan sebagai senjata untuk melawan argumentasinya. Sebab, ini hanya akan menunjukkan
seberapa dangkal pengetahuan anda. Lawan argumentasi hanya dengan data/fakta saja, sedikit
langkah diplomasi mungkin bisa membantu. Tapi ingat, jangan sekali-kali menggunakan kepribadian
lawan diskusi sebagai senjata sekalipun ia adalah orang yang Anda benci. Budayakan sikap Diskusi
yang sehat, bukan debat kusir.

2
7. Kritik dan Saran yang Bersifat Pribadi Harus Lewat PM (Personal Message)

Jangan mengkritik seseorang di depan forum. Ini hanya akan membuatnya rendah diri. Kritik dan
saran yang diberikan pun harus bersifat konstruktif, bukan destruktif. Beda bila kritik dan saran itu
ditujukan untuk anggota forum secara umum atau pihak moderator dalam rangka perbaikan sistem
forum, anda boleh mempostingnya di dalam forum selama tidak menunjuk orang per orang tertentu.

8. Dilarang menghina : agama, ras, gender, status sosial dan sebagainya yang berpotensi menimbulkan
debat kusir yang mengarah ke situasi yang emosional.

9. Cara bertanya yang baik

a. Gunakan bahasa yang sopan.


b. Jangan asumsikan bahwa Anda berhak mendapatkan jawaban.
c. Beri judul yang sesuai dan deskriptif.
d. Tulis pertanyaan anda dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti.
e. Buat kesimpulan setelah permasalahan anda terjawab.

Prinsip Beretika Di Dunia Maya Berdasarkan Ilmu Fiqih

Entah sejak kapan dan siapa yang memulai menyebut dunia internet dengan istilah “dunia maya”.
Sekarang, istilah maya sudah lazim digunakan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, maya berati
sesuatu yang tampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada; hanya ada dalam angan-angan; khayalan (
http://kbbi.web.id/maya ).

Penamaan ini “mungkin” karena interaksi digital terjadi tidak dalam kondisi “normal” dimana antar
individu tidak terhubung secara langsung, face to face atau muwajahah dalam satu tempat atau
majelis. Lebih dari itu, seseorang bisa saja memasang foto yang bukan fotonya, memakai nama
selain namanya, bahkan ia bisa pula ‘menjelma’ menjadi sosok yang telah dikenal luas dengan
memakai nama dan foto sang tokoh, lalu dengan leluasa ia mengumbar statemen, status, komen
dan lain-lain seenaknya, orang jawa bilang se’enak udel’nya sendiri.

3
NETIKET ATAU NETTIQUETTE

Netiket atau Nettiquette adalah etika dalam berkomunikasi lewat internet. Netiket memiliki fungsi
yang sama dengan Netiquette yang ada di dalam lingkungan sosial manusia, yaitu merupakan tata
krama atau sopan santun yang harus diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.
Kebanyakan netiket yag sering digunakan mengacu pada standar netiket yag ditetapkan oleh IETF (
The Internet Engineering Tasking Force), yaitu suatu komunitas masyarakat internasional yang terdiri
dari para perancang jaringan, operator, penjual dan peneliti yang terkait dengan evolusi arsitektur
dan pengoperasian internet.(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nitiket)

PRINSIP DASAR NETIKET

Prinsip dasar dalam bernetiket adalah kesadaran bahwa kita berhubungan dengan manusia. Beretika
dalam internet sama pentingnya dengan etika di dunia nyata.(ibid)

PERSPEKTIF FIQIH

Internet adalah hal yang baru. Kita kesulitan -untuk tidak mengatakan tidak mungkin- menemukan
pembahasan internet secara langsung dan spesifik dalam literatur-literatur fiqih klasik. Namun
demikian bukan berarti ulama tidak pernah menyinggungnya sama sekali. Ada beberapa
pembahasan fiqih klasik yang bisa dikaitkan dengan internet.

ETIKA DI DUNIA MAYA MENURUT FIQIH

1. NIAT YANG BAIK

Dalam terma fiqih, niat mempunyai andil yang besar dalam berbagai aktifitas. Niat yang baik akan
membuat sebuah aktifitas menjadi baik, demikian pula sebaliknya. Niat tidak hanya diperlukan
dalam hal-hal yang berkaitan dengan ubudiyyah saja, namun juga masuk dalam ranah ‘duniawi’
termasuk berinternet. Para fuqoha’ menjelaskan bahwa niat itu bisa dimasukkan dalam amaliah
yang bersifat mubah. Amal yang pada dasarnya mubah jika diniati dengan baik akan berbuah pahala,
demikian pula sebaliknya.

2. TULISAN SAMA DENGAN LISAN

Ibnu Hajar Al-Haitami ketika ditanya tentang buku yang berjudul an-nukat ad-dhirof yang
didalamnya menyebutkan beberapa kekurangan dan cacat fisik yang dialami oleh orang-orang yang
mulia, apakah hal itu termasuk ghibah atau bukan? Beliau menjawab

4
(Fatawi Kubro, IV/82): ‫وسلم عليه هللا صىل – النب عليه ونص األمة عليه أجمعت الذي إذ المحرمة الغيبة من ذكر ما نعم‬
– ‫غيك ذكرك أنها‬ ‫ككثي فعله أو خلقه أو نسبه أو أصفر أسود أقرع أعور أعمش كطويل بدنه ف أكان سواء بلغه لو يكرهه بما ر‬
‫ر‬
‫بغيه أم باللسان ذلك من شء ذكر سواء كضيقة داره أو دابته أو مملوكه أو زوجته أو ولده أو الكم كواسع ملبسه أو األكل‬
‫ر‬
‫اللساني أحد القلم فإن كالكتابة‬
‫ر‬ ‫“ خالف بال النووي قال وكاإليماء‬

Benar, hal itu termasuk ghibah yang diharamkan. Karena telah menjadi kesepakatan ummat dan
telah di tegaskan oleh Rasulullah SAW bahwa ghibah adalah engkau menyebutkan orang lain dengan
sesuatu yang ia benci seandainya ucapan itu sampai kepadanya. Baik hal itu berhubungan dengan
sifat fisik seperti tinggi, rabun, juling, botak, hitam, pucat dan lain-lain, atau berhubungan dengan
nasab, kepribadian, atau tingkah lakunya seperti banyak makan ….. baik hal itu disebut secara verbal
(dengan ucapan) atau yang lain seperti dengan tulisan. Sebab pena adalah salah satu diantara dua
lisan, demikian pula isarat. Imam an-Nawawi menjelaskan tidak khilaf dalam hal ini”.

Prinsip yang bisa diambil dari penjelasan Ibnu Hajar tersebut bahwa tulisan mempunyai hukum yang
sama dengan ucapan. Prinsip ini juga diulang lagi oleh ibnu Hajar ketika menjelaskan akad jual beli
dengan cara kitabah (Fatawi Kubro, II/257).

Lebih jelas, al-Habib Abdullah bin Husain bin Thohir Ba’Alawi menjelaskan (Is’adurrofiq Syarh Sulam
Attawfiq, II/105) : “Diantara maksiatnya tangan adalah menulis sesuatu yang haram diucapkan.
Disebutkan dalam al-Bidayah, pena adalah salah satu diantara dua lisan maka jagalah penamu dari
apa yang wajib dijaga oleh lisanmu yang berupa ghibah atau yang lain. Pena sama bahayanya dengan
lisan bahkan bahayanya lebih besar dan kekal …. Belajarlah dari apa yang dilakukan Imam Syafi’i
ketika beliau menyampaikan hadits Nabi, ‘Andaikata Fathimah mencuri maka aku akan memotong
tangannya’ beliau menyampaikannya dengan kinayah, ‘andaikata perempuan mulia mencuri ….. ‘,
Imam Syafii beretika dengan tidak menyebut nama putri Rasulullah SAW sekalipun ayahandanya
sendiri menyebut namanya“.

Jika kita pahami bahwa tulisan adalah lisan maka sepatutnya kita memahami bahwa semua yang kita
tulis, sebagaimana yang kita ucapkan, tidak pernah lepas pengawasan Allah SWT dan harus kita
pertanggung jawabkan sebagaimana firman Allah [Surat Qaf 18]
ْ َ ّ ََ
‫“ َع ِتيد َر ِقيب لدي ِه ِإَل قول ِمن َيل ِفظ َما‬Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. Prinsip bahwa tulisan adalah lisan adalah prinsip
paling mendasar dalam berinteraksi melalui internet. Prinsip dasar ini telah Allah firmankan dalam
al-Qur’an:
َ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ً َ ُ َ َ َ َْ َ
‫ين أ ُّي َها َيا‬ ‫س قوم ِمن قوم يسخر َل آمنوا ال ِذ‬ ‫س ِن َساء ِمن ِن َساء َوَل ِمنهم خ ريا يكونوا أن ع ى‬‫أن ُف َسكم تل ِم ُزوا َوَل ۖ ِمن ُه ّن َخ ر ًيا َيك ّن أن َع َ ى‬
َ ََ َ َْ ُ ُ ُْ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ‫َّ ُ َ ُ ُ َ َ ى‬
‫اب تن َاب ُزوا َوَل‬ َ ُ
ِ ‫الظ ِالمون هم فأول َٰ َِٰئك يتب لم ومن ۚ ِاإليم ِان بعد الفسوق ِاَلسم ِبئس ۖ ِباأللق‬

5
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang
lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim“. (Al-Hujurat: 11)

3. JANGAN MUDAH PERCAYA

Ketika kita berhubungan dengan orang lain secara fisik, kita dapat menilai kredibilitas lawan bicara
kita. Apakah ia orang yang dapat kita percaya ataukah tidak. Berbanding terbalik dengan dunia
maya, sering kali kita mendapat informasi yang tidak bertenggung jawab. Ada yang menyebarkan
berita bohong, hoak, fitnah, profokasi dan lain-lain.

Cek and ricek sangat diperlukan agar tidak mudah termakan oleh berita bohong. Dalam
pembahasan jual beli secara kitabah Ibnu Hajar al-Haytami menegaskan : “Tidak sepatutnya
seseorang percaya begitu saja tentang adanya pembelian yang tercantum dalam tulisan kecuali
melalui jalur yang menjamin hal itu. Karena pena adalah salah satu diantara dua lisan maka
sebagaimana wajib meneliti kebenaran sebuah ucapan, wajib pula meneliti kebenaran tulisan“.
(Fatawi Kubro, II/257) Dalam ungkapan ini jelas bahwa kehati-hatian adalah sebuah keniscayaan
dalam berinteraksi melalui tulisan dalam hal ini interaksi digital. Hal ini diperlukan agar kita tidak
mudah tertipu dalam berinteraksi melalui tulisan atau internet.

4. JANGAN SEMBARANGAN SHARE

Selain itu, karena alasan diatas sebaiknya jangan membagikan postingan yang tidak jelas. Jika
postingan itu adalah kebohongan maka kitapun ikut andil di dalam menyebarkan kebohongan.
Rasulullah SAW mengingatkan

‫“ سمع ما بكل يحدث أن كذبا بالمرء كف‬Cukup menjadikan bohong seseorang, menceritakan semua yang ia
dengar” (HR. Muslim) Dalam riwayat Ibnu Hibban (I/214. Hadits ke 30)

‫“ سمع ما بكل يحدث أن إثما بالمرء كف‬Cukup membuat seseorang berdosa, menceritakan semua yang ia
dengar” Dalam hubungannya dengan dunia maya hadits diatas dapat bermakna setiap orang yang
mudah membagikan berita, status, meme, posting atau apa saja yang ia dapat maka mau tidak mau
ia akan terjerembab dalam kebohongan bahkan dosa, karena ia telah menyebarkan berita bohong.
Madzhab Ahlul Haq menyatakan bahwa bohong adalah memberitakan sesuatu tidak sesuai dengan
kenyataan. Baik sengaja atau tidak. (Lihat Syarah Muslim Lil Imam An-Nawawi, I/75) Bagi anda yang
menjadikan internet sebagai sumber informasi maka telitilah dengan seksama, cari informasi dari
situs yang terpercaya dibidangnya. Tapi tidak cukup itu, anda masih perlu menyaring, memfilter dan
membandingkannya dengan sumber yang lain.

6
5. TAHU DIRI TAHU UKURAN

Di dunia maya, semua orang bisa menjadi apa saja yang ia inginkan. Ia bisa saja melewati batas
kemampuannya di dunia nyata, sekalipun hal itu hanyalah kamuflase. Seseorang bisa saja tampil
sangat cerewet, urakan, dan sangat ‘gaul’ padahal di dunia nyata ia sangat pendiam dan pemalu.
Orang yang tidak mengerti politik sama sekali bisa berbicara layaknya seorang pengamat politik
profesional. Tidak pernah baca buku sejarah tiba-tiba menjadi sejarawan ulung yang tahu segala
sesuatu. Orang awam bicara agama mengalahkan orang yang bertahun-tahun berkutat menekuni
ilmu agama. Allah SWT berfirman:
َ ُ َ َ َ َ َ َ ْ ّ َ َ َ ُ َ ً ُ َ
َ َ ‫ول َٰى َِٰئ َك ك ُّل َو ْال ُف َؤ َاد َو ْال َب‬
‫ف َوَل‬‫السم َع ِإن ۚ ِعلم ِب ِه لك ليس ما تق‬
ّ ‫ص‬ ‫ مسئوَل عنه كان أ‬Dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al-Isra’: 36) Ayat ini melarang kita
untuk berbicara melampaui kadar pengetahuan kita. Karena segalanya akan kita
pertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

«‫بغي تكلم من‬


‫ »واألرض السماء مالئكة لعنته علم ر‬. “Barang siapa berbicara tanpa ilmu maka ia dilaknati
malaikat langit dan bumi” (al-Hawi lil Fatawi, alhafidh as-suyuthi) Tahu diri dalam berkomunikasi
akan menjadikan seseorang tidak mudah mengeluarkan statemen dalam bidang yang sebenarnya ia
tidak punya kompetensi di dalamnya, menjadikan seseorang tidak mudah mencela, tidak ‘sok tahu’.

6. SALING MENGHORMATI DAN MEMAHAMI PERBEDAAN

Saat kita masuk di dunia maya, maka saat itu kita berhubungan dengan banyak ‘kepala’ yang masing-
masing mempunyai isi yang berbeda-beda. Kita boleh punya prinsip atau keyakinan, dan ini harus
dipertahankan. Akan tetapi jangan sekali-kali memaksakan prinsip dan keyakinan kita kepada orang
lain. Jangan paksa orang lain menerima pendapat kita. Boleh berdiskusi, menyampaikan pendapat
bahkan berdebat akan tetapi tetap disampaikan dalam semangat saling menghormati dan tidak
ّ َ َ َ َ ِّ َ َّ ُّ َ َ ُ َ ْ
saling menjatuhkan. ‫ض ِان‬ ‫اَلل ِإل الرج ِال أبغ‬
ِ ‫الخ ِصم األلد‬

“Sesungguhnya orang yang paling dimurkai Allah adalah penantang yang paling keras“. (HR.
Bukhori) Inilah prinsip-prinsip yang dapat penulis pahami dan sampaikan. -Pertama, dalam
menggunakan medsos berniatlah lillahi taala dan berusaha untuk menggapai ridho Allah agar yang
kita lakukan mendapat pahala.

‫الحديث بالنيات األعمال إنما‬

“sesungguhya seluruh perbuatan itu harus dengan niat”

-Kedua, menulis adalah amanah yang akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat. Jangan
sampai menulis menjadi penyebab kita yang menghantarkan ke neraka.

7
‫ايديهم مماكتبت لهم فويل‬ ( ‫ البقرة‬79)

“ maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri”

-Ketiga, selalu merasa diawasi Allah ketika menulis status , mengupload dan mendownload serta
men-share apapun di media sosial.

‫) لحافظين عليكم وأن‬10( ‫( كاتبين كراما‬11) ‫ أإلنفطار( تفعاون ما يعلمون‬10-12)

“Sungguh banyak malaikat yang selalu mengawasi kalian , para malaikat itu selalu mencatat
perbuatan perbuatan kalian mereka mengetahui semua perbuatan kalian”

Latihan Soal

1. Berdasarkan uraian diatas amal pada dasarnya mubah, jika diniatkan dengan baik akan
berbuah pahala demikian pula sebaiknya. Menurut siapakah pandangan tersebut…
a. Nidhom subkhi
b. Para fuqoha
c. Al-hawi lil Fatawi
d. Ibnu Hibban
e. Imam an-Nawawi
2. Siapakah yang menjelaskan pentingnya dalam menjaga pena (lisan) kita supaya tidak menulis
sesuatu yang haram menurut penjelasan diatas…
a. Imam Nawawi
b. Al-bidayah
c. Ibnu hajar al-haitami
d. Al-habib Abdullah bin Husain bin thohir ba”alawi
e. Nabi Muhammad SAW
3. Seperti apa bentuk etika yang dapat membentuk kredibilitas diri dalam kontribusi didalam
dunia maya…
a. Menyebarkan informasi yang positif
b. Meberi quotes yang membangun
c. Selalu berkomentar terhadap update orang lain
d. Memberikan iformasi dengan bukti yang konkrit
e. Meng-update setiap keluh kesah ke media social
4. Ayat alquran yang melarang yang memberikan informasi yang bahkan dari kita sendiri belum
mengetahuinya…
a. Al-isra 36
b. Al-hujurat 11
c. Al-baqoroh 36
d. Al-maidah 51
e. Qaf 18

8
5. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah penipuan dalam dunia maya…
a. Membangun sinegritas terhadap pengguna media social
b. Lebih cermat dan dibuktikan dengan ulasan2 yang terkait
c. Tanya langsung ke pembeli
d. Mengadukan keluh kesah ke media social
e. Bilang ke orang-orang
6. Apa yang dimaksud tau diri dan tau ukuran dalam konteks diatas…
a. Menjadi orang yang gaul di dunia maya
b. Membentuk kamuflase diri sebagai esensi bermedia social
c. Menjadi seorang pengamat politik professional yang sebenarnya buta akan politik
d. Menjadi sejarawan ulung yang tau akan segala sesuatu
e. Bersikap sederhana apa adanya
7. Salah satu cara bertanya yang baik kecuali…
a. Mengenakan bahasa yang sopan
b. Beri judul yang sesuai dan deskriptif
c. Buat kesimpulan setelah jawaban anda telah terjawab
d. Bertanya dengan bahasa yang kurang sopan
e. sebelum bertanya mengucapkan salam
8. Bagaimana jika ada seorang teman yang chatting dengan menggunakan dengan kata yang
kasar..
a. jangan pernah layani
b. terima apadanya
c. membantu dengan senang hati
d. jadikan sahabat
e. ajak bermain
9. Berikut adalah cara agar para pembaca chatting tidak bingung kecuali…
a. jangan terlalu berlebihan dalam berpesan
b. tulis dan ejalah dengan benar
c. jaga supaya signature paling banyak 4 baris saja
d. jangan mengirim spam
e. mengirim pesan yang berulang
10. Beberapa aturan yang ada pada Nettiquete kecuali…
a. Amankan semua property anda
b. Jangan terlalu mudah percaya dengan internet
c. Hargai pengguna lain di internet
d. Jangan menggunakan informasi sembarangan
e. Menggunakan flaming,trolling,junking saat berforum

Essay
1. Jelaskan bagaimana cara beretika di dunia maya

2. Jelaskan fungsi beretika di dunia maya

9
Soal Pemantapan

1. Salah satu teori yang melandasi dalam beretika di dunia maya

A. Utilitarisme

B. Intergritas

C. Kearifan lokal

D. Konsisten

2. Etika adalah adat, kebiasaan , dan perilaku orang orang dari lingkungan budaya tertentu
merupakan pengertian etika bagi..

A. Dunia nyata

B. Dunia maya

C. Sosiolog

D. Kredibilitas

3. Etika adalah kesepakatan bersama dan pendoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota
asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu
merupakan pengertian etika bagi...

A. Dunia maya

B. Asosiasi profesi

C. Dunia nyata

D. Sosiolog

4. Teori keutaman yang memandang sikap atau akhlak seseorang merupakan pengertian dari teori...

A. Keutamaan

B. Utillitarisme

C. Deontolog

D. Hak

5. Berikut yang bukan merupakan cara chatting yang baik adalah..

10
A. Harus sopan

B. Harus jujur

C. Membawa SARA

D. Jangan memaksakan kehendak

6. Berikut cara yang baik dalam bertanya , kecuali...

A. Gunakan bahasa yang sopan

B. Beri judul yang sesuai dan deskriptif

C. Langsung bertanya tanpa memikirkan kalimat yang ditanyakan

D. Tulis pertanyaan anda dalam bahasa yang baik

7. Misalnya Rina menyebarkan informasi yang ia terima dari temannya dari dunia maya, informasi
tersebut membuat gempar seluruh sekolah, tetapi informasi tersebut adalah hoax. Pelajaran apa
yang dapat diterima oleh Rina…

A. Tidak membagikan informasi kepada teman-teman

B. Menyaring dan mengkritisi sumber info tersebut

C. Tidak pernah percaya lagi dengan informasi yang dibagikan

D. Acuh tak acuh tehadap informasi yang ada

E. Turun tangan memprovokasi terhadap informasi untuk membenarkan informasi tersebut.

8. Etika berasal dari kata ethos yang berarti budaya, susila, dan agama, yang berasal dari bahasa…

A. Inggris

B. India

C. Yunani

D. Prancis

E. Jepang

9. Berikut adalah etika dalam menyampaikan pendapat dalam sebuah forum di internet, adalah…

11
A. Kutip semua pendapat tanpa dipilah

B. Hindari perlakuan attack

C. Saling menghina agama, ras, dan suku

D. Menyebar berita hoax

E. Menggunakan huruf capital

10. Bagaimana cara bertanya dengan baik, antara lain…

A. Menggunakan bahasa yang sopan

B. Menulis pertanyaan dengan bahasa yang panjang dan jelas

C. Beri judul sesuai dengan keinginan diri sendiri

D. Tidak menggunakan kesimpulan

E. Memaksakan kehendak

1. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam beretika di dunia maya…

2. Tuliskan etika khusus yang dapat diterapkan untuk berkomunikasi dalam sebuah forum

12
ETIKA DI DUNIA NYATA

Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis,
maka sama halnya dengan berbicara tentang moral (mores). Untuk istilah Moral itu sendiri berasal
dari bahasa Latin yang mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kita membandingkan
dengan arti kata “etika‟, maka secara etimologis, kata ‟etika‟ sama dengan kata “moral” karena
kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan, adat. (Massofa, 2008 [on line]).

K. Bertens, mengungkapkan bahwa moral itu adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. (Mansur, 2006). Etika
dapat dibedakan menjadi dua macam (Keraf: 1991: 23), yaitu sebagai berikut:

1) Etika Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni
mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan
realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan
nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.

2) Etika Normatif Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk,
sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

Perguruan tinggi merupakan suatu lingkungan pendidikan tinggi bukan merupakan lingkungan
yang eksklusif. Dengan demikian, maka kampus merupakan komunitas atau masyarakat yang
tersendiri yang disebut masyarakat akademik (academic community). Di dalam kampus terdapat
kegiatan-kegiatan dan tata aturan yang lain dari yang lain. Oleh karena itu, kampus menjadi
semacam lembaga akademik dan jalinan antarkampus memiliki suasana yang khas, yaitu suasana
akademik (academic atmosphere).

Ciri-ciri masyarakat akademik yaitu kritis, objektif, analitis, kreatif dan konstruktif, terbuka untuk
menerima kritik, menghargai waktu dan prestasi ilmiah, bebas dari prasangka, kemitraan dialogis,
memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila akademik serta tradisi ilmiah, dinamis, dan
berorientasi ke masa depan. (Widyanto, 2007). Sebagai contoh dapat dikemukakan beberapa
standar etika akademik, direpresentasikan sebagai etika dosen dan etika mahasiswa, yang akan
memberikan jaminan mutu proses interaksi dosen-mahasiswa dan suasana akademik yang kondusif,
misalnya seperti berikut :

13
1. Etika Dosen
adalah sebuah pilihan profesi mulia dan secara sadar diambil oleh seseorang yang ingin
terlibat dalam proses mencerdaskan anak bangsa. Untuk itu dosen wajib untuk senantiasa
meningkatkan kompetensi dan kualitasnya dalam kerangka melaksanakan Tridharma
Perguruan Tinggi secara berkelanjutan dan bertanggungjawab. Berkaitan dengan hal-hal
tersebut seorang dosen harus mematuhi beberapa etika akademik yang berlaku bagi dosen
pada saat melaksanakan kewajiban serta tanggung-jawabnya. Kalau perlu etika akademik
(dosen) ini dijabarkan menjadi peraturan atau kontrak kerja yang mengikat, serta diikuti
dengan sanksi akademik maupun kepegawaian bagi mereka yang melakukan pelanggaran.
Sebagai contoh, kalau kewajiban utama seorang dosen adalah meningkatkan aspek kognitif
dari mahasiswa, maka ketidakhadiran seorang dosen dalam proses pembelajaran yang
terlalu sering tidak hanya melanggar etika akademik, tetapi juga melanggar peraturan,
komitmen, tanggung jawab dan sangat tidak profesional. Maka dari pada itu haruslah ada
sanksi yang tegas dari instansi atau kelembagaan yang berwenang.

2. Etika Mahasiswa
Mahasiswa sebagai salah satu unsur civitas akademika yang merupakan obyek dan
sekaligus subyek dalam proses pembelajaran juga perlu memiliki, memahami dan
mengindahkan etika akademik khususnya pada saat mereka sedang berinteraksi
dengan dosen maupun sesama mahasiswa yang lain pada saat mereka berada dalam
lingkungan kampus. Bagi seorang mahasiswa, etika dapat menjadi alat control di
dalam melakukan suatu tindakan. Mahasiswa harus menyadari bagaimana peranan
etika dalam kehidupannya dan bagaimana seharusnya mampu beretika dalam
lingkungannya. Oleh karena itu, makna etika harus lebih benar-benar dipahami dan
diaplikasikan dalam pembentukan karakter seorang penerus bangsa di masa-masa
yang akan datang. Mahasiswa mempunyai berbagai hak, kewajiban dan larangan
(serta sanksi apabila melanggar) selama berada di lingkungan akademik. Salah satu
yang menjadi hak mahasiswa adalah menerima pendidikan dan pengajaran serta
pelayanan akademik. Disamping itu mahasiswa juga memiliki hak untuk bisa
menggunakan semua prasarana dan sarana maupun fasilitas kegiatan
kemahasiswaan yang tersedia dalam rangka penyaluran bakat, minat serta
pengembangan diri. Kegiatan kemahasiswaan seperti pembinaan sikap ilmiah, sikap
hidup bermasyarakat, sikap kepemimpinan dan sikap kejuangan merupakan
kegiatan kokurikuler dan ekstra-kurikuler yang bertujuan untuk menjadikan
mahasiswa lebih kompeten dan profesional. Mahasiswa tidak cukup hanya
memiliki pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), tetapi juga sikap mental
(attitude\) yang baik.

Menurut Asyilla, 2007, Etika berbusana terdiri dari 8 hal yaitu :


1. Mempergunakan busana yang tidak melanggar aturan, norma, kepatutan dalam
lingkungan dimana kita berada. (di kampus jangan mempergunakan pakaian yang
terbuka/terlihat aurat atau anggota tubuh yang seharusnya ditutupi).

14
2. Bisa mengikuti mode, tapi tetap harus sesuai acara, sesuai waktu, sesuai tempat
3. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu mencolok atau menarik perhatian orang,
terutama di tempat umum (misl, di kampus)
4. Hindari busana yang membuat anda sulit bergerak/melangkah
5. Hindari aksesoris yang menimbulkan bunyi-bunyi waktu anda bergerak
6. Hindari aksesoris yang menimbulkan bunyi-bunyi dan yang mudah
tersangkut,karena anda akan hilir mudik dipanggung dan belakang panggung serta
berdekatan dan bergesekan dengan orang lain.
7. Hindari sepatu yang tidak nyaman dan bersuara keras waktu melangkah
8. Pastikan busana anda sudah rapi, jangan membetulkan/ merapikan sembarangan.

Pendidikan tinggi (Universitas), pada dasarnya merupakan ladang tempat lahirnya kader-
kader intelektual. Sehingga disinilah nilai-nilai positif seperti jujur, cerdas, peduli, tangguh,
tanggung jawab, religius dan nilai positif lainnya bisa ditanamkan, terinternalisasi, dan
menjadi sebuah budaya dalam upaya membangun tradisi intelektual.

Untuk itu, etika yang wajib dipedomani dan sekaligus dikembangkan adalah:
1. Selalu ingin tahu
Hal ini sangat penting karena merupakan suatu motivator yang mendorong seseorang
untuk menyelesaikan suatu permasalahn dan titik awal bagi tumbuhnya ilmu
pengetahuan.

2. Daya analisis yang tajam


Setiap permasalahan dibutuhkan adanya analisis yang tajam untuk menentukan
ketepatan dan kebenaran sebuah tindakan dari hasil pemecahan masalah.

3. Kritis terhadap pendapat yang berbeda


Perbedaan pendapat dalam dunia perguruan tinggi (akademik) adalah sesuatu yang
wajar dan alamiah, karena adanya heterogenitas (kemajemukan) civitas akademika baik
melalui pola pikir maupun kepribadian. Perbedaan ini akan meningkatkan daya kritis kita
manakala disikapi dengan sikap positif dan bertanggungjawab. Artinya adanya
kesadaran yang tinggi bahwa setiap perbedaan mempunyai akar perbedaan yang harus
dicari dan didekati dengan suasana akademik yang sehat dan masingmasing pihak
bertanggungjawab terhadap apa yang telah dikeluarkannya

4. Teliti
Yakni selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan untuk pencapaian suatu
kesempurnaan.

15
5. Rasional
Artinya dalam memecahkan suatu permasalahan yang ditemukan selalu menggunakan
pikiran dan timbangan yang logis dan melakukan penelitian yang kritis sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.

6. Objektif
Artinya dalam mengemukakan sesuatu, harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
yang disertai dengan bukti otentik tanpa ada manipulasi dan pembelokan karena
intimidasi pihak-pihak tertentu.
7. Jujur dan terbuka
Dalam dunia akademik kejujuran dan keterbukaan menjadi kunci pembuka
berkembangnya ilmu pengetahuan. Kejujuran dan keterbukaan juga menjadi ciri dari
pribadi yang sehat dan matang

8. Inovatif
Yakni memiliki daya cipta atau kemampuan menciptakan sesuatu yang baru baik dalam
bentuk ide ataupun karya nyata.

9. Produktif
Kaum intelektual tidak hanya hebat dalam menelurkan gagasan, tetapi juga harus
dibarengan karya nyata dan penerapan di masyarakat.

10. Menghargai nilai, norma, kaidah dan tradisi keilmuan


Perguruan tinggi mempunyai budaya dan tradisi yang unik dan khas sebagai lembaga
keilmuan yang membedakan dengan lembaga lainnya dalam masyarakat. Dunia
perguruan tinggi yang dikenal sebagai komunitas yang senantiasa menjunjung tinggi
obyektifitas, kebenaran ilmiah dan keterbukaan mempunyai tanggungjawab dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai jawaban dari permasalahan yang muncul di
masyarakat dengan metode yang modern. Ilmu pengatahun sendiri merupakan
pengetahuan yang sistematik, rasional, empiris, umum dan komulatif yang dihasilkan
oleh akal pikiran manusia yang dibatasi oleh ruang dan waktu.

Dari penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan moral adalah suatu upaya dalam
rangka membantu manusia (peserta didik) untuk menanamkan nilai-nilai moral atau sopan
santun, norma-norma serta etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk
individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk
bertindak secara konsisten.

16
Latihan Soal :

1. Disebut etika apakah yang menyatakan bahwa etika merupakan norma-norma yang
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang
buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat?
a. Etika mahasiswa
b. Etika dosen
c. Etika normative
d. Etika deskriptif
e. Etika bermoral
2. Menurut Asyilla, 2007, Etika berbusana terdiri dari 8 hal yaitu, kecuali.
a. Mempergunakan busana yang tidak melanggar aturan, norma, kepatutan dalam
lingkungan dimana kita berada. (di kampus jangan mempergunakan pakaian yang
terbuka/terlihat aurat atau anggota tubuh yang seharusnya ditutupi).
b. Bisa mengikuti mode terkini, tanpa harus sesuai acara, sesuai waktu, sesuai tempat
c. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu mencolok atau menarik perhatian orang,
terutama di tempat umum (misl, di kampus)
d. Hindari busana yang membuat anda sulit bergerak/melangkah
e. Hindari aksesoris yang menimbulkan bunyi-bunyi waktu anda bergerak
3. Ciri-ciri masyarakat akademik yaitu kritis, objektif, analitis, kreatif dan konstruktif,
terbuka untuk menerima kritik, menghargai waktu dan prestasi ilmiah, bebas dari
prasangka, kemitraan dialogis, memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila
akademik serta tradisi ilmiah, dinamis, dan berorientasi ke masa depan. (Widyanto,
2007). Dari pernyataan tersebut yang bukan termasuk ciri ciri masyarakat akademik
adalah?
a. Menjadi pembela yang kukuh terhadap pembelaan kepada teman dekat.
b. Mendahulukan sesuatu yang lebih penting, dan bersikap disiplin
c. Menjadi seseorang yang selalu menyaring informasi
d. Mudah memaafkan kesalahan orang lain maupun diri sendiri.
e. Cepat tanggap dalam menghadapi isu social.
4. Siapakah yang mengungkapkan bahwa moral itu adalah nilai-nilai dan norma-norma
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya…
a. K. Bertens
b. Paul
c. Zedd
d. Katy
e. Wiz Khalifa
5. Memecahkan sesuatu permasalahan yang ditemukan selalu menggunakan pikiran dan
timbangan yang logis dan melakukan penelitiaan yang kritis sesuai dengan kaidah-kaidah
ilmu pengetahuan merupakan pengertian dari…

17
a. Daya analisis yang tajam
b. Rasional
c. Objektif
d. Inovatif
e. Produktif
6. Yang termasuk etika berbusana yaitu…
a. Mempergunakan busana yang tidak melanggar aturan
b. Memakai sepatu yang tidak nyaman
c. Memakai aksesoris yang menimbulkan bunyi
d. Memakai aksesoris yang mudah tersangkut
e. Membetulkan pakaian sembarangan
7. Kritis,objektif,analitis,kreatif, dan konstruktif terbuka untuk menerima kritik merupakan
ciri-ciri masyarakat…
a. Social
b. Umum
c. Akademik
d. Religious
e. Kritis
8. Kunci berkembangnya ilmu pengetahuan pada materi diatas adalah…
a. Kecerdasan
b. Kejujuran
c. Kebaikan
d. Tanggung jawab
e. Disiplin
9. Orang yang selalu berusaha menemukan kesalahan/kekeliruan untuk pencapaian suatu
kesempurnaan merupakan ciri orang yang…
a. Teliti
b. Percaya diri
c. Rajin
d. Religious
e. Taat
10. Orang yang bila mengemukakan sesuatu harus sesuai dengan keadaan sebenarnya yang
disertai dengan bukti otentik merupakan ciri orang yang…
a. Rajin
b. Religious
c. Objektif
d. Taat
e. Toleran

18
Essai..

1. Dari kesimpulan materi diatas dapat diartikan bahwa pendidikan moral adalah…
2. Sebutkan nilai-nilai positif yang terdapat di pendidikan tinggi (universitas) yang pada
dasarnya merupakan ladang tempat lahirnya kader-kader intelektual…

Soal Pemantapan

1. Indah habis berkenalan dengan orang, dia mengobrol menannyakan banyak hal ke orang itu.
Sikap yang diserminkan indah adalah…
a. Rendah hati
b. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
c. Religious
d. Rajin
e. Taat
2. Menurut K.Bertens etika dibagi menjadi 2 macam yaitu..
a. Etika Deskriptif dan Etika Normatif
b. Etika kuantitatif dan Etika Formatif
c. Etika Kognitif dan Etika Positif
d. Etika Viguratif dan Etika Kreativ
e. Etika Positif dan Etika Negatif
3. Ciri-ciri masyarakat akademik yaitu…
a. Ceroboh
b. Tidak sabar
c. Kritis
d. Bodoh
e. Mudah putus asa
4. Istilah moral itu berasal dari bahasa latinyang mempunyai arti…
a. Sering
b. Selalu
c. Jarang
d. Kebiasaan
e. Tidak pernah
5. Kampus merupakan komunitas atau masyarakat yang tersendiri yang disebut…
a. Academic community
b. Religious community
c. Education cummunitiy
d. Smart community
e. Lazy community

19
6. Diah memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru baik ide ataupun karya.
Sikap yang dicerminkannya adalah…
a. Toleransi
b. Inovatif
c. Religious
d. Taat
e. Patuh
7. Moral yang terlihat pada perbuatan sebagaimana adanya, terlepas dari bentuk modifikasi
kehendak bebas pelakunya pengertian dari…
a. Moral objektif
b. Moral subyektif
c. Moral normative
d. Moral asosiatif
e. Moral culture
8. Berikut adalah teori yang berlandaskan beretika didala dunia maya…
a. Teori hak
b. Teori kewajiban
c. Teori keutamaan
d. Utilitarisme
e. Deontalisme
9. Demoralisasi berarti…
a. Kerusakan moral
b. Pandanga moral
c. Aturan moral
d. Nilai moral
e. Aturan kesusilaan
10. Nilai adalah penghargaan yang diberikan masyarakat terhadap sesuatu yang dianggap
baik,luhur,pantas dan mempunyai daya guna fungsional bagi masyarakat merupakan
pendapat..
a. Prof. Dr. Notonegoro
b. Drs. H. Burhanudin salam
c. Drs. Sidi Gajalba
d. Haryatmoko
e. Atkinson

Essai..

1. Apa yang dimaksud pendidikan moral…


2. Jelaskan etika deskriptif dan normative…

20
ETIKA YANG BERSANDAR PADA KEARIFAN LOKAL

Kearifan lokal atau “local genius” merupakan istilah yang diperkenalkan oleh Wales dalam
Ayatrohaedi yaitu “the sum of the cultural characteristics which the vast majority of a people have in
common as a result of their experiences in early life”. Tesaurus Indonesia menempatkan kata
kearifan sejajar dengan kebajikan, kebijakan, kebijaksanaan dan kecendekiaan. Sedang kata arif
memiliki kesetaraan makna dengan: akil, bajik, bakir, bestari, bijak, bijaksana, cendekia, cerdas,
cerdik, cergas, mahardika, pandai, pintar, dan terpelajar. Kearifan lokal dalam bahasa asing sering
dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge)
atau kecerdasan setempat (local genious). Menurut Rahyono, kearifan lokal merupakan kecerdasan
manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat.
Artinya, kearifan lokal adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum
tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai tersebut akan melekat sangat kuat pada
masyarakat tertentu dan nilai itu sudah melalui perjalanan waktu yang panjang, sepanjang
keberadaan masyarakat tersebut.

Ilmuwan antropologi, seperti Koentjaraningrat, Spradley, Taylor, dan Suparlan, telah


mengkategorisasikan kebudayaan manusia yang menjadi wadah kearifan lokal itu kepada idea,
aktifitas sosial, artifak. Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan yang dimiliki oleh
sekelompok manusia dan dijadikan sebagai pedoman hidup untuk menginterpretasikan
lingkungannya dalam bentuk tindakan-tindakannya sehari-hari.

Abu Bakar mengartikan kearifan lokal sebagai kebijakan yang bersandar pada filosofi, nilai-nilai,
etika, dan perilaku yang melembaga secara tradisional untuk mengelola sumber daya (alam,
manusia, dan budaya) secara berkelanjutan. Kearifan lokal sebagai kebenaran yang mentradisi atau
ajeg merupakan perpaduan nilai-nilai suci firman Tuhan dan nilai turuntemurun yang dikembangkan
komunitas tertentu.

Sibarani menyimpulkan bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan asli (indigineous knowledge)
atau kecerdasan lokal (local genius) suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya
untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat dalam rangka mencapai kemajuan komunitas baik
dalam penciptaan kedamaian maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kearifan lokal itu
mungkin berupa pengetahuan lokal, keterampilan lokal, kecerdasan lokal, sumber daya lokal, proses
sosial lokal, norma-etika lokal, dan adat-istiadat lokal.

Latihan Soal

1. Yang termasuk arti dari kata arif kecuali…


a. Akil
b. Bajik
c. Bijak
d. Cerdas
e. Licik
2. Kearifan local dalam bahasa lokal di konsepsikan sebagai kecuali…
a. Local wisdom
b. Local knowledge

21
c. Local genious
d. Local religious
e. Kebijakan setempat
3. Ilmuwan antropologi yang mengkatagorikansasikan kebudayaan manusia yang menjadi
wadah kearifan lokal itu kepada idea, aktivitas social. Yang termasuk tokoh dalam
antropologi yaitu kecuali…
a. Abu bakar
b. Spradley
c. Taylor
d. Suparlan
e. Koentjaraningrat
4. Tokoh yang mengartikan kearifan lokal sebagai kebijakan yang bersandar pada
filosofi,nilai-nilai,dan etika adalah tokoh…
a. Abu Bakar
b. Spradley
c. Taylor
d. Suparlan
e. Koentjaraningrat
5. Tokoh yang menyimpulkan bahwa kearifan lokal asli (indigineous knowledge) atau
kecerdasan lokal (local genious) nama tokoh tersebut adalah…
a. Warigen
b. Rahyono
c. Sibarani
d. Paulo
e. Aristoteles
6. Sibarani menyimpulkan bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan asli (indigineous
knowledge) atau kecerdasan lokal (local genius) suatu masyarakat yang berasal dari nilai

a. Mata uang
b. Luhur
c. Cinta
d. Adat
e. Orangtua
7. Menurut ……. Kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh
kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat
a. Aristoteles
b. Paulo
c. Siabarani
d. Rahyono
e. Warigen
8. yang termasuk ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, kecuali…
a. memerhatikan kelestarian tatanan lingkungan
b. mengindahkan daya dukung lingkungan
c. menurunkan peran serta masyarakat dalam melestarikan lingkungan dan pengawasan
pembangunan
d. meningkatkan mutu sumber daya alam dan lingkungan hidup
e. menormalisasi fungsi lingkungan hidup dan mengurangi sikap pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup.

22
9. Kearifan lokal dinyatakan sebagai sesuatu kekayaan budaya lokal yang mengandung
kebijakan hidup atau pandangan hidup yang mengakomodasi kebijakan dan kearifan
hidup adalah pengertian kearifan lokal menurut…
a. Selo soemardjan
b. Koentjoroningrat
c. Suyono suyatno
d. Auguste comte
e. Robert M.Z. Lawang
10. Undang-undang yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup adalah…
a. UU no. 27 tahun 1999
b. UU no. 32 tahun 2009
c. UU no. 33 tahun 2009
d. UU no. 31 tahun 2009
e. UU no. 28 tahun 1999

Essai..

1. Apa yang dimakasud dengan kearifan lokal?


2. Apa itu pendidikan berbasis kearifan lokal
3. Membangun jati diri bangsa melalui pendidikan berwawasan kearifan lokal (local genius)
pada dasarnya dapat dipandang sebagai landasan bagi pembentukkan jati diri bangsa secara
nasional. Kearifan lokal itulah yang membuat suatu budaya bangsa memiliki akar. Bagaimana
menurut anda apabila pendidikan kearifan lokal ditiadakan dalam proses pembelajaran? Apa
yang akan terjadi?
4. Thesaurus Indonesia menempatkan kata kearifan sejajar dengan
kebijakan,kebajikan,kebijaksanaan, dan kecendidikan sedangkan kata arif memiliki
kesetaraan dengan akal baji,bakir,bijaksana. Jadi, dari pengertian dari dua kata tersebut
apakah pengertian dari kearifan lokal?
5. Pernyataan dengan pentingnya pembelajaran berbasis kearifan lokal tersebut sesuai dengan
tujuan pendidikan sebagai salah satu upaya pewarisan budaya. Alasan lain yang
mengharuskan pembelajaran kearifan lokal ada dalam proses pembelajaran adalah ?

23
Rangkuman

Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi manusia yang pandai, berilmu
tinggi, menjunjung tinggi nilai etika dan budaya bangsa serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Untuk itulah diperlukan adanya pengenalan dan penanaman nilai-nilai etika dan nilai
budaya di dunia pendidikan, khususnya adalah lingkup Perguruan Tinggi. Sebagai suatu lembaga
pendidikan tinggi yang menjadi penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
maka sudah harusnya memiliki komitmen untuk melaksanakan dan mengawal pembentukan watak
bangsa.

24
Daftar Pustaka

https://www.researchgate.net/publication/327176453_ETIKA_DUNIA_MAYA

https://djajendra-motivator.com/

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nitiket)

25

Anda mungkin juga menyukai