Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN EFEK GROOMING PADA MENCIT YANG DIBERIKAN

EPINEFRIN DAN ATROPIN DAN EFEK DIURESIS PADA MENCIT YANG


DIBERIKAN PILOKARPIN DAN PROPRANOLOL

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Sistem saraf otonom berkerja saraf yang bekerja saat tubuh dalam
menghantarkan rangsang dari sistem saraf keadaaan istirahat. Saraf ini memiliki
pusat ke oto polos, otot jantung dan kelenjar. reseptor nikotinik dan muskarinik dan
Sistem saraf otonom merupakan saraf efern neurotransmitter berupa asetilkolin.
(motoric), dan merupakan bagian dari saraf
perifer. Sistem saraf otonom ini dibagi Saat ini, terdapat obat-obat yang
dalam dua bagian, yaitu sistem saraf dapat mendukung efek saraf simpatis
simpatis dan sistem saraf parasimpatis. (simpatomimetik/agonis adrenergic) dan
menghambat efek saraf simpatis
Pada umumnya, jika fungsi salah (simpatolitik/antagonis adrenergic) serta
satu sistem dirangsang, maka sistem yang terdapat obat-obat yang mendukung efek
lain akan dihambat. Sistem saraf otonom parasimpatis (parasimpatomimetik/ agonis
tersusun atas saraf praganglion, ganglion kolinergik) dan obat-obat yang menghambat
dan saraf post ganglion. Impuls saraf efek parasimpatis (parasimpatolitik/
diteruskan dengan bantuan neurotransmitter, antagonis kolinergik.
yang dikeluarkan oleh saraf praganglion
maupun saraf post ganglion. Obat yang termasuk golongan
simpatomimetik memiliki efek yang sama
Saraf simpatis merupakan saraf yang dengan parasimpatolitik serta obat yang
bekerja saat beraktivitas. Saraf ini memiliki masuk golongan simpatolitik memiliki efek
reseptor alfa dan beta serta neurotransmitter yang sama dengan obat yang masuk pada
berupa epinefrin dan norepinefrin. golongan parasimpatomimetik.
Sedangkan safraf parasimpatismerupakan

METODE KERJA HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan terhadap 20 hewan pada mencit. Grooming merupakan efek
mencit (Mus musculus) yang dibagi menjadi yang ditimbulkan pada saraf simpatis
4 kemlompok. Tiap kelompok diberikan sedangkan diuresis merupakan efek yang
masing-masing injeksi efedrin, propranolol, ditimbulkan oleh saraf parasimpatis.
pilokarpin dan atropin. Pengaruh yang
diamati dari pemberian injeksi dari 4 jenis Efedrin digunakan sebagai salah satu
obat tersebut adalah grooming dan diuresis obat karena efedrin merupakan salah satu
obat golongan agonis adrenergik
(simpatomimetik) yaitu obat yang yang mendukung efek parasimpatis.
mendukung efek saraf simpatis. Efedrim Pilokarpin merupakan agonis kolinergik
merupakan obat agonis adrenergik yang yang bekerja secara langsung pada reseptor
bekerja secara tidak langsung yaitu muskarinik. Pilokarpin akan berikatan
mempunyai efek yang banyak yaitu dengan reseptor muskarinik sehingga saraf
menghambat COMT, menghambat MAO, parasimpatis akan bekerja. Obat golongan
membantu pelepasan neurotransmitter agonis kolinergik memiliki efek yang sama
simpatis, dan menghambat pendegradasian dengan anatgonis adrenergic. Oleh karena
neurotransmitter yang telah dilepaskan. Oleh itu, pilokarpin dapat memberikan efek
karena itu, efedrin dapat memberi efek diuresis dan menghambat efek grooming
grooming dan menghambat efek diuresis pada mencit.
pada mencit.
Atropine digunakan sebagai salah
Propranolol digunakan sebagai salah satu obat pada penelitian karena atropine
satu obat karena propranolol merupakan merupakan salah satu obat golongan
salah satu obat golongan antagonis antagonis kolinergik (parasimpatolitik) yaitu
adrenergic (simpatolitik) yaitu obat yang obat yang menghambat efek parasimpatis.
menghambat saraf simpatis. Propranolol Atropine merupakan antagonis kolinergik
merupakan obat antagonis adrenergic yang yang bekerja langsung pada reseptor
bekerja secara langsung pada reseptor muskarinik (antimuskarinik). Atropine akan
simpatis yaitu sebagai beta bloker (beta-1 menhalangi neurotransmitter berikatan
dan beta-2). Propranolol menghalangi dengan reseptor muskarinik, sehingga efek
neurotransmitter simpatis untuk berikatan parasimpatis dihambat (efek simpatis
dengan reseptor beta. Propranolol didukung). Oleh karen itu, atropine dapat
merupakan obat beta bloker selektif yaitu memberikan efek grooming (efek yang
hanya menghambat pada reseptor beta tidak didukung oleh saraf simpatis) dan
pada reseptor alfa. Obat golongan antagonis menghambat efek diuresis (yang didukung
adrenergik mempunyai efek yang sama oleh saraf parasimpatis).
dengan agonis kolinergik Oleh karena itu,
propranolol dapat memberikan efek diuresis Masing-masing obat diberikan
yaitu efek yang didukung oleh saraf kepada masing-masing 5 mencit dengan cara
parasimpatis (parasimpatomimetik). intraperitoneal dan peroral. Kemudian
dilakukan pengamatan terhadap grooming
Pilokarpin digunakan sebagai salah dan diuresis sebanyak 4 interval waktu. Data
satu onat pada penelitian karena pilokarpin hasil pengamtan terhadap masing-masing
merupakan salah satu obat golongan agonis obat tercantum dalam table sebagai berikut :
kolinergik (parasimpatomimetik) yaitu obat

a. Epinefrin
1). Grooming

Rata-
Mencit 0-15 16-30 31-45 46-60 rata
1 1 5 2 15 5.75
2 3 4 11 8 6.5
3 0 9 11 12 8
Rata-rata 6.75
2). Diuresis

Rata-
Mencit 0-15 16-30 31-45 46-60 rata
1 0 0 0 0 0
2 0 0 0 2 0.5
3 0 0 0 2 0.5
Rata-rata 0.33
b. Propranolol

1). Grooming

Rata-
Mencit 0-15 16-30 31-45 46-60 rata
1 1 1 3 4 2.25
2 1 1 4 3 2.25
3 3 1 2 0 1.5
Rata-rata 2
2). Diuresis

Rata-
Mencit 0-15 16-30 31-45 46-60 rata
1 0 1 2 0 0.75
2 0 1 0 0 0.25
3 0 1 2 1 1
Rata-rata 0.67

c. Pilokarpin
1). Grooming

Rata-
Mencit 0-15 16-30 31-45 46-60 rata
1 1 2 3 0 1.5
2 0 0 1 2 0.75
3 0 0 0 0 0
Rata-rata 0.75
2). Diuresis

Rata-
Mencit 0-15 16-30 31-45 46-60 rata
1 1 5 3 0 2.25
2 3 5 0 0 2
3 2 1 1 2 1.5
Rata-rata 1.92
d. Atropin

1). Grooming

Rata-
Mencit 0-15 16-30 31-45 46-60 rata
1 0 4 7 6 4.25
2 0 1 0 3 1
3 1 4 5 5 3.75
Rata-rata 3
2). Diuresis

Rata-
Mencit 0-15 16-30 31-45 46-60 rata
1 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0
Rata-rata 0

Grafik :
a. Grooming

b. Diuresis

Berdasarkan grafik1 , didapatkan epinefrin memberikan efek grooming yang


bahwa efek grooming yang paling banyak plaing kuat. Ini sesuai dengan literatur,
terjadi dari paling banyak sampai paling sebab epinefrin merupakan obat agonis
sedikit adalah pada mencit yang diberikan adrenergik yang mendukung efek simpatis
epinefrin, atropine propranolol dan terakhir seperti grooming dan efek grooming paling
pilokarpin. Hal ini menunjukkan bahwa obat sedikit terjadi pada mencit yang diberikan
pilokarpin. Hal ini juga sesuai dengan bekerja menhambat kerja saraf parasimpatis
literature, sebab pilokarpin merupakan obat (mendukung kerja simpatis).
golongan antagonis kolinergik yang bekerja
mendukung efek parasimpatis (menghambat KESIMPULAN
kerja simpatis). Dari penelitian dan pengolahan data
Berdasarkan grafik 2, didapatkan yang kami lakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa efek diuresis dari yang paling banyak bahwa epinefrin merupakan obat yang
sampai yang paling sedikit adalah mencit mendukung efek dari saraf simpatis yang
yang diberikan pilokarpin, propranolol, ditunjukkan dengan efek grooming dari
epinefrin dan atropine yang tidak mengalami mencit yang diberikan epinefrin. Dan
diuresis. Hal ini menunjukkan bahwa obat pilokarpin merupakan obat yang mendukung
pilokarpin memberikan efek diuresis yang efek dari parasimpatis yang ditunjukkan
paling kuat. Ini sesuai dengan literature, dengan efek diuresis pada mencit yang
sebab pilokarpin merupakan obat agonis diberikan pilokarpin. Selain itu, pilokarpin
kolinergik yang mendukung efek juga dapat bekerja mendukung efek simpatis
parasimpatis seperti diuresis dan efek namun efeknya tidak sebaik obat golongan
diuresis yang paling sedikit terjadi pada agonis adrenergic (epinefrin). Dan
mencit yang diberikan atropine. Ini juga propranolol n juga dapat bekerja mendukung
sesuai dengan literature, sebab atropine efek dari parasimpatis namun tidak sekuat
merupakan obat antagonis kolinergik yang efek dari agonis kolinergik

(pilokarpin).

Anda mungkin juga menyukai