Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PEMASARAN (MARKETING PLAN)

1. Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan)

Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau

konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang

wirausaha baru menulis marketing plannya.

2. Definisi Marketing Plan

Marketing plan merupakan bagian dari business plan. Perencanaan yang harus

disiapkan seperti dijelaskan oleh Bygrave adalah Analisa situasi perusahaan dan

lingkungannya Analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang

dihadapi di pasar. Juga harus digambarkan sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang

digunakan. Jadi inti kegiatan dari marketing plan ini adalah :

a. Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar

b. Mengembangkan sasaran pemasaran

c. Menetapkan strategi pemasaran

d. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan

Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria

yaitu :

a. Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa target market, di mana

lokasi mereka, beberapa besar kemungkinan daya serapnya.

b. Bagaimana Teknik promosi yang efektif.

c. Bagaimana perubahan harga di pasar.

d. Bagaimana saluran distribusi.

e. Bagaimana keadaan saingan.

f. Bagaimana S W O T dari Perusahaan.

Hal | 1
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
g. Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti ; sumber daya manusia, keuangan,

fasilitas perawatan dan sebagainya.

Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang amat penting dalam

operasional suatu bisnis. Tidak perduli apakah bisnis Anda bergerak dalam sector industry

kecil, tingkat menengah, apalagi industry besar. Atau Anda bergerak dalam bidang

perdagangan besar, perdagangan eceran, pertokoan, atau mungkin pula Anda bergerak

dalam bidang penjualan jasa, transportasi, penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreasi,

dan sebagainya, pemasaran menempati posisi utama.

3. Konsep A I D A + S

Di dalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausahawan memperhatikan

konsep AIDA + S.

AIDA + S merupakan singkatan dari :

A = Attention

I = Interest

D = Desire

A = Action

S = Satisfaction

Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis yang dapat

menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu produk yang

memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau

kegiatan-kegiatan lainnya.

Tujuan dari setiap pemasaran ialah menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika

konsumen puas terhadap barang tersebut atau terhadap pelayana took tersebut maka

konsumen akan melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negative serta

menginformasikan reaksi negarif itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehingga pemasaran

Hal | 2
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan bagi

perusahaan.

3. Wirausaha harus Melaksanakan Konsep Pemasaran

a. Konsep Produksi (Production Concept)

Konsep Produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin produk yang

harga murah dan mudah didapatkan di mana-mana. Produsen yang menganut konsep ini,

akan membuat produksi secara massal, menekankan biaya dengan efisiensi tinggi,

sehingga harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.

Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil produksinya ke seluruh pelosok agar

mudah diperoleh konsumen. Konsep ini merupakan konsep awal dari produsen untuk

menguasai pasar. Konsep ini akan sangat berhasil, jika memang belum banyak saingan dan

konsumen belum memperhatikan kualitas. Pokoknya yang penting bagi konsumen ialah

terpenuhi kebutuhannya (needs). Masalah “wants” belum diperhatikan.

b. Konsep Produk (Product Concept)

Pada saat barang masih langka di pasar, maka produsen memusatkan perhatian pada.

teknis pembuatan produk sajaProdusen belum memperhatikan selera konsumen. Produsen

hanya membuat barang dengan to please oneself, hanya menuruti bagaimana selera

produsen sendiri. Produsen hanya melihat ke cermin, tidak melihat jendela. Orang melihat

cermin hanya memperhatikan wajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang cocok dengan

kemauannya. Lain halnya melihat jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di

jalan, produsen memperhatikan orang lain. Mengapa kaum produsen mengambil product

concept ini? Karena produsen mendasarkan pemikirannya pada premis-premis berikut: &)

Konsumen akan lebih memperhatikan mutu berbagai barang sebelum mereka membeli. '

b) Konsumen mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang. c) Konsumen selalu

Hal | 3
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
mencari barang dengan mutu baik. d)Produsen harus selalu menjaga mutu untuk

mempertahankan langganan.

c. Konsep Penjualan (Selling Concept)

Di sini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, dengan berbagai

teknik promosi. Hal yang penting di sini ialah adanya kegiatan promosi secara maksimal.

Paham dari konsep ini ialah, konsumen pasti akan mau membeli barang, bila mereka

dirangsang untuk membeli. Promosi besar-besaran adalah merupakan ciri khas dari selling

consept.

d. Konsep Pasar (Marketing Concept)

Di sini produsen tidak sekedar membuat barang, tidak pula asal melancarkan promosi.

Akan tetapi, produsen memusatkan perhatian pada selera konsumen, produsen

memperhatikan needs dan wants dari konsumen. Dalam hal ini produsen tidak lagi melihat

cermin tetapi dia melihat jendela. Dengan melihat jendela berarti dia memperhatikan orang

yang berada di luar bagaimana gerak-gerik, perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan, selera

konsumen. Jadi produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen, tetapi juga

memperhatikan apa keinginan konsumen. Konsumen tidak hanya sekedar membeli fisik

barang, tetapi yang mengharapkan sesuatu dari barang itu, ini yang disebut dengan wants,

yaitu ada sesuatu yang lain yang diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika ini dapat

dipuaskan, maka kegiatan marketing perusahaan akan mencapai sukses.

e. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Societal Concept) Responsibility


Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan. Karena banyaknya

kritik dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah, maupun dari

masyarakat melalui lembaga konsumen, maka perusahaan harus memiliki rasa tanggung

jawab moral, untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya. Tanggung jawab sosial ini dalam

arti luas, harus menghasilkan barang yang baik tidak merusak kesehatan masyarakat.

Hal | 4
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
Menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab, selalu menjaga kebersihan air

dan kebersihan udara dari ancaman polusi, mengurangi kebisingan oleh mesin pabrik.

Semua ini harus dalam rangka menciptakan suasana kehidupan yang baik dan tenteram

dengan penuh rasa tanggung jawab tidak mementingkan keuntungan perusahaan semata.

Premis yang mendasari pemikiran produsen untuk mengembangkan responsibility ini

ialah:

a. Gejala konsumerisme (gejala protes dari konsumen terhadap ketidakpuasan yang

dilakukan oleh produsen atau oleh penjual) akan muncul apabila masyarakat memperoleh

barang yang tidak baik dan mendapat layanan kurang memuaskan.

b. Masyarakat selalu menuntut tanggung jawab organisasi, begitu mereka mendapat

perlakuan yang kurang baik dan bila ekosistem mereka terganggu.

c. Anggota masyarakat selalu menghendaki jaminan keselamatan terutama terhadap

komoditi yang mereka beli.

Pada tingkat ke4 ini manajemen pemasaran, harus memusatkan kegiatannya pada

bagaimana menciptakan, dan menawarkan barang untuk perbaikan mutu kehidupan, bukan

hanya sekedar menawarkan barang yang memenuhi selera konsumen.

Dalam hal ini seakan-akan terdapat dua hal yang berbeda kepentingannya, yaitu:

keinginan produsen untuk memenuhi selera konsumen yang beraneka ragam di suatu

pihak, dan dilain pihak ingin menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa contoh dapat

dilihat penggunaan sampulsampul plastik yang praktis, enteng, indah yang sangat

disenangi oleh konsumen akan tetapi sangat mencemari lingkungan. Barang-barang plastik

tidak dapat hancur di alam terbuka sehingga menyebabkan penumpukkan sampah yang

merusak kesuburan tanah menyumbat resapan air atau menyumbat gimana Sehingga

menimbulkan banjir. juga makanan fast food, yang rasanya enak, cepat saji. lezat, namun

tidak sehat karena kandungan lemaknya tinggi. Industri minuman menggunakan botol-

Hal | 5
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
botol plastik sekali pakai. Padahal dulunya minuman menggunakan botol yang dapat

digunakan beberapa kali pakai. Penggunaan botol plastik yang begitu banyak sangat

mengotori lingkungan sekitarnya. Contoh lain misalnya serbuk deterjen yang sangat

digemari oleh ibu-ibu rumah tangga yang dapat mencuci lebih cepat dan lebih bersih. Akan

tetapi, produk ini sangat mencemari aliran sungai yang dapat mematikan ikan-ikan didalam

sungai. Juga serbuk ini berbau sangat busuk kalau direndam beberapa malam.

Kemudian ada pula usaha dari produsen untuk mengumpulkan kembali botol-botol atau

kaleng-kaleng bekas minuman dengan membelinya dari para pemulung, akan tetapi

pelaksanaannya kurang efektif. Namun disini tampak ada perhatian para produsen

bertanggung jawab dalam melestarikan lingkirngan. Inilah yang dimaksudkan dengan The

Societal Marketing‘ Concept. Defrnisinya: The Societal Marketing Concept holds that the“

organization’s task is to determine the needs, wants, and interest of target markets and to

deliver the desired satisfactions more effectively and efficiently than competitors in a way

that preserves enhances the consumers and thesociety’s well-being. (Philip Kotler, 1997:

27).

Artinya konsep marketing yang berwawasan sosial adalah konsep yang berusaha

memenuhi kebutuhan keinginan dan minat konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasan

konsumen secara efisien dan efektif dan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih

baik.

4. Mengutamakan Pelanggan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dunia bisnis sangat

memperhatikan pelanggannya. Lebih dari 35 tahun yang lalu Peter Druecker telah

mengatakan bahwa tugas utama perusahaan adalah untuk menciptakan pelanggan. Pada

saat ini perusahaan saling bersaing memperebutkan para pelanggan. Dalam situasi buyers

Hal | 6
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
market (pembeli menjadi raja), perusahaan harus berjuang untuk mencari dan memelihara

langganannya.

Untuk memelihara langganan maka tentu saja langganan harus? memperoleh kepuasan

melalui nilai lebih yang diterimanya dibandingkan ; dengan uang yang dia keluarkan untuk

memperoleh sesuatu barang. Nilai yang diterima oleh pelanggan adalah selisih dari total

customer value dikurangi dengan total customer cost TCV berarti sejumlah manfaat yang

diperoleh oleh pelanggan dari suatu produk atau jasa yang dibelinya sedangkan TCC

adalah sejumlah uang atau pengorbanan yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk

memperoleh produk atau jasa tertentu.

Misalnya seseorang berbelanja barang ke suatu toko tertentu. Dia mengharapkan

sejumlah nilai yang akan dia peroleh yaitu berupa mutu barang tersebut. harga murah,

layanan toko memuaskan, kemudahan mencari dan memilih barang di toko tersebut

kemudahan dan rasa aman parkir kendaraan, rasa nyaman didalam toko, dan dia

mengeluarkan sejumlah uang untuk memperoleh nilai-nilai tersebut. Jika dibandingkan

antara total nilai yang dia peroleh dengan total uang yang dia keluarkan lebih

menguntungkan maka dia akan memperoleh kepuasan. Kepuasan atau satisfaction yang

dimaksud adalah satisfaction is a person's feelings of pleasure or disappointment resulting

from comparing a product’s perceived performance (or outcome) in relation to his or her

expectations. (Philip Kotler. 1997: 40). Artinya kepuasan adalah rasa senang, lega, atau

kecewa pelanggan yang membandingkan kesannya terhadap produk atau jasa yang dia beli

dihubungkan dengan manfaat yang dia harapkan.

Untuk menjaga kepuasan langganan tersebut maka perusahaan mencoba melakukan apa

yang disebut dengan integrated marketing (pemasaran terpadu). Philip Kotler, (1997: 23)

menyatakan bahwa: When all the companys departments work together to serve the

customer’s interests, the result is integrated marketing. Jadi integrated marketing ini berarti

Hal | 7
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
suatu keterpaduan diantara para karyawan secara bersama-sama memberikan pelayanan

yang memuaskan kepada konsumen. Oleh sebab itu, seorang pemimpin perusahaan

(seorang wirausaha) harus membenahi, mendidik para karyawannya agar semua

mempunyai arah, sikap, sasaran untuk memuaskan konsumen. Misalnya bagian produksi

harus membuat barang sebaik mungkin menghindari cacat yang ada pada produk yang

dihasilkan, demikian pula karyawan yang ada dibagian depan yang berhubungan dengan

pelanggan harus memberikan pelayanan sehingga menimbulkan kesan sebaik mungkin.

Contoh pemasaran terpadu ini dapat dilihat pada pemasaran jasa. Pemasaran jasa tidak

hanya membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan interaktif

External marketing. Artinya pemasaran eksternal berarti kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk menyiapkan, memberi harga, mendistribusikan dan mempromosikan

produknya atau jasanya ke konsumen. Pemasaran internal berarti pekerjaan yang dilakukan

oleh perusahaan untuk melatih dan mendorong karyawannya agar dapat melayani

konsumen sebaikbaiknya. Pemasaran interaktif berarti keterampilan karyawan untuk

melayani langganan.

Jika digambarkan pemasaran internal dan eksternal dapat dilihat sebagai berikut:

Uraian di atas mengingatkan kepada wirausaha agar tidak memperlakukan karyawan

seperti gigi dalam sebuah mesin yang hanya berfungsi] menggerakkan mesin akan tetapi

Hal | 8
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
karyawan diperlakukan sebagai individu yang memiliki pemikiran, perasaan dan

kreativitas yang dapat diarahkan dan dikembangkan melalui manajemen yang baik.

Sehingga karyawan tersebut menjadi lebih produktif dan meningkatkan nama baik

perusahaan serta dapat memelihara kepuasan pelanggan.

5. Tiga Komponen Marketing Concept

Sasaran utama Marketing Concept ialah Kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran

tersebut, ada tiga komponen penting yaitu customer needs and wants, organizationally

integrated marketing strategy and goals (B y grave 1994: 68). Inti dari marketing concept

ini ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi sebaliknya

mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.

Marketing mulai dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen?

Jawabannya adalah kepuasan. Konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya.

Perhatikan gambar berikut.

Komponen kedua yang membentuk marketing concept ialah Organisasi yang

terintegrasi, yang utuh. Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya beberapa orang

Hal | 9
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
pendiri telah memiliki ratusan karyawan, namun harus tetap satu arah yaitu customer focus.

Semua orang dari segala bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsung-atau tidak

langsungharus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap

perusahaan.

Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberikan fondasi yang kuat

mengembangkan customer oriented, dalam sebuah organisasr perusahaan. Komponen

ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah untuk meningkatkan

volume penjualan, tapi jangan hanya menekankan peningkatan volume, juga harus

membuat kegiatan marketing lebih efektif yang menunjang terhadap penjualan yang

menguntungkan. Tujuan lainnya ialah meningkatkan image terhadap perusahaan, dan

memperluas market share.

Untuk mengimplementasikan marketing concept , maka perusahaan harus memiliki

informasi yang lengkap tentang keinginan konsumen, agar produk yang dijual cocok

dengan selera konsumen dan dapat terjual dengan sendirinya. Sekarang ini konsumen jauh

beda dengan konsumen zaman dulu. Mereka sekarang ini sangat sensitif terhadap berbagai

hal, seperti model, kualitas, harga, tempat belanja, layanan, dsb. Mereka ingin dilayani

cepat dan lebih baik, jika tidak mereka akan lari ke penjual lain. Disamping itu banyak lagi

faktor lain yang mempengaruhi keputusan membeli para konsumen diantaranya:

 Budaya, dan sub kultur, yang memiliki value tersendiri, sikap, dan kepercayaan

yang mempengaruhi .resposns mereka terhadap lingkungan. Budaya dari para konsumen

ini harus dipelajari dan dimengerti oleh para pengusaha.

 Social class, perlu diperhatikan apakah konsumen kita termasuk orang kelas atas,

menengah, atau bawah Perbedaan kelas ini cenderung mempengaruhi mereka terhadap,

barang apa, tipe, kualitas apa yang mereka beli, belanaja dimana, dan koran apa, majalah

apa yang mereka baca.

Hal | 10
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
 Reference groups, ini terdiri atas orang-orang dekatnya seperti, anggota famili,

teman sejawat, teman sekerja, anggota seklub olahraga, majelis taklim pengajian,

Seringkali mereka benchmark terhadap barang apa yang dibeli oleh teman-teman tersebut.

 Self image. dalam hal ini ada kecenderungan mereka percaya bahwa tampilan

seseorang dicerminkan oleh barang apa yang ia beli, “you are what you buy” Para

pengusaha harus mengeksploitasi kepercayaan ini dengan mempengaruhi salah seorang

dari mereka, kadang-kadang hanya dengan mengatakan bahwa bapa atau ibu anu telah

membeli ini kemaren, kemudian yang lainya akar! nurut.

 Situational factors. ini merupakan situasi sesaat yang berkesan pada konsumen.

seperti, dalam keadaan terburu-buru, sudah memiliki kupon hadiah, atau saat ulang tahun,

hari libur, dsb.

Agar dapat menjaga situasi konsumen ini maka para pengusaha harus memiliki

pengalaman, membuat catatan tentang konsumennya, jika perlu lakukan penelitian, susun

data base, sehingga lain kali dengan mudah kita dapat melayani konsumen secara tepat.

Dengan demikian para pengusaha dapat membangun hubungan abadi dengan

konsumennya, dalam istilah marketing building customer relationship management.

Banyak keuntungan diperoleh dan' memelihara konsumen ini antara lain, menghemat

biaya untuk mencari konsumen baru, langganan lama cenderung berbelanja lebih banyak,

suka membawa teman sebagai pembeli baru, dan kurang sensitif terhadap harga. Jadi

konsumen lama merupakan partner pengusaha dalam mencari langganan baru. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa konsumen yang mendapat perlakuan kurang memuaskan

cenderung menyebarluaskan ketidakpuasannya. Research shows that dissatisfied

customers may tell as many as 20 other people about their bad ecperiences (Bovee, 2004).

Hal | 11
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
6. Tiga Pertanyaan Pokok Dalam Pemasaran

Sebelum anda menyusun rencana pemasaran maka seorang wirausaha harus memahami

lebih dulu tentang seluk-beluk, konsep dan ruang lingkup pemasaran untuk mengetahui

semua ini maka perlu dijawab tiga pertanyaan dasar dalam pemasaran yaitu:

What?

Who?

How?

Apa yang dipasarkan yaitu barang dan jasa.

Siapa yang memasarkan yaitu lembaga-lembaga atau individu individu perantara dalam

distribusi barang dan jasa.

Bagaimana memasarkan yaitu melalui kegiatan fungsi-fungsi pemasaran.

Guna pembahasan lebih lanjut maka dalam marketing kita kenal tiga pendekatan sebagai

lanjutan dari jawaban tiga pertanyaan di atas.

a.Commodity Approach

Dalam hal ini diselidiki aliran barang (flow of goods) dari masingmasing barang.

Misalnya flow of goods dari barang-barang mewah. Kita ambil saja contoh, sejumlah

produk barang elektronik, bagaimana cara marketingnya. Dalam mempelajari ini, kita

harus mengetahui di mana barang itu dihasilkan. siapa yang menghasilkan, siapa yang

menjual dan membelinya. bagaimana diangkutnya, dan bagaimana pula masalah

reklamenya,

permodalannya dan penggudangannya. Dengan mengulangi prosedur penyelidikan ini

untuk segala macam barang, maka kita akan mendapat gambaran dari seluruh kegiatan

marketingnya.

Hal | 12
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
b. Institutional Approach

Yang dipelajari di sini ialah melalui bermacam-macam lembaga marketing yang ada

yang merupakan channels of distribution apakah posisi mereka, apakah peranan mereka

dan apakah jasa-jasanya di dalam flow of goods itu. Institusi itu misalnya grosir, pedagang

dan sebagainya. Kita coba meneliti apa peran mereka dalam pemasaran barang-barang.

c. Functional Approach

Di sini diadakan pendekatan dengan membuat klasifikasi dari kegiatankegiatan

marketing. Misalnya dalam marketing barang-barang kelontong, ada kegiatan di mana

seseorang harus membeli, dan yang lain menjualnya. Ada yang mengangkut, ada yang

menyimpan dan sebagainya. Dengan menyelidiki masing-masing fungsi ini, maka kita

akan dapat mengetahui apa peranan marketing melalui berbagai fungsinya tersebut.

Dengan terdapatnya kepuasan bagi konsumen maka berarti kegiatan pemasaran

perusahaan cukup berhasil.

7. Komoditi Apa Yang Anda Pasarkan

Para wirausaha memasarkan berbagai jenis barang dan jasa. Jenis barang dan jasa yang

terdapat di pasar sangat banyak ragamnya antara lain:

a. Barang Konsumsi

b. Barang Hasil Bumi

c. Barang Industri

d. Jasa

Masing-masing jenis barang dan jasa tersebut memiliki teknik-teknik yang spesifik

dalam kegiatan pemasarannya.

Ad.1) Barang Konsumsi

Sebagaimana namanya barang konsumsi ialah barang yang dibeli untuk konsumsi akhir.

Ada berbagai jenis barang konsumsi antara lain:

Hal | 13
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
 Convenience goods, yaitu barang yang dibeli orang untuk kesenangan. Konsumen

yang memerlukan barang tersebut, tidak mau membeli ke tempat yang jauh. Misalnya

orang membeli permen tidak mau pergi jauhjauh ke pusat kota, dia hanya mau membeli ke

warung yang terdekat. Convenience goods ini dibeli oleh konsumen karena alasan

menyenangi barang tersebut dan sudah menggunakannya secara rutin seperti rokok,

permen, odol. Barang tersebut juga dibeli karena dorongan seketika (impulse) tanpa

direncanakan lebih dulu. Misalnya tiba-tiba orang melihat suatu barang, minuman, permen,

coklat lalu timbul dorongan untuk membeli.

 Instence goods, artinya barang-barang di mana konsumen hanya mau barang itu

saja. Barang tersebut sudah melekat dihati konsumen seperti rokok yang sudah

memasyarakat dan sangat digemari oleh sebagian besar konsumen.

 Bulk goods, ini adalah barang-barang yang memakan tempat yang luas untuk

menyimpannya seperti bahan-bahan bangunan, kayu, semen dan pasir. Konsumen tidak

banyak pengetahuan tentang barang ini sehingga para penjual harus menjelaskan berbagai

kualitas yang terdapat pada barang tersebut.

Ad.2) Barang Hasil Bumi

Barang hasil bumi adalah barang yang berasal dari produk agraris juga termasuk hasil

perternakan dan perikanan. Komoditi hasil pertanian yang banyak dibisniskan misalnya

beras, jagung, hasil palawija, hasil perkebunan karet, kopra, tembakau, teh, kopi dan

sebagainya. Hasil perternakan berbagai jenis ayam, telur, sapi, kambing, dan juga berbagai

hasil perikanan. Pemasaran komoditi hasil bumi ini memerlukan saluran distribusi yang

singkat dan pengangkutan yang cepat sebab produk ini akan cepat rusak atatu busuk.

Produk juga bersifat musiman. Pada musimnya harga akan anjlok dan pada saat paceklik

harganya akan meningkat tinggi. Dalam hal ini dibutuhkan kejelian dan pengalaman

Hal | 14
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
wirausaha untuk bergerak dalam pemasaran komoditif hasil bumi agar tidak mengalami

kerugian.

Ad3) Barang Industri

Barang industri adalah barang yang digunakan untuk keperluan industri membuat

produk baru. Barang-barang ini misalnya bahan baku, perlengkapan mesin, bahan pelumas

dan juga hasil jadi. Konsumen barang industri ini ialahpabTik-pabrikyang akan mengolah

atau menggunakannya untuk produksi. Misalnya bahan baku karet digunakan oleh pabrik

ban mobil. Ban mobil yang sudah jadi dan juga aki mobil digunakan oleh pabrik mobil.

Ad.4) Jasa

Pemasaran jasa bersifat khusus sebabjasa ini tidak dapat dimiliki tetapi hanya dapat

dirasakan. Jasa bersifat tidak berwujud dan tidak dapat disimpan. Ada kalanya permintaan

jasa berlimpah pada saat tertentu. Misalnya jasa transportasi berlimpah permintaannya

pada saat libur dan sangat sepi pada waktu-waktu lainnya. Ada berbagai jenis jasa yang

dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk wirausaha antara lain:

 Jasa yang menyangkut pada seseorang yang disebut sebagai personal services,

profesional services, dan business services.

 Financial services dalam bentuk usaha perbankan, asuransi, penanaman modal.

 Public Utility wid Transportation services misalnya perusahaan listrik, telepon, air

minum, dan berbagai usaha jasa angkutan darat, laut, udara.

 Entertainment. yaitu berupa tempat-tempat hiburan, rekreasi seperti bioskop, taman

hiburan, kebun binatang, dan sebagainya.

 Hotel services, yaitu berbagai macam tempat penginapan mulai dari hotel bintang

lima, bintang empat, bintang tiga, hotel melati, bunga low, motel (motor hotel) mess, dan

sebagainya. Semua jenis usaha ini dapat diusahakan oleh wirausaha. Masing-masing jasa

memiliki manajemen dan teknik pemasaran yang berbeda.

Hal | 15
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
8. Siapa yang memasarkan

Di sini dibahas berbagai lembaga atau organisasi dan individu yang terlibat di dalam

memasarkan barang dan jasa. Pemasaran barang dari produsen sampai konsumen ada

beberapa cara:

 Penyaluran langsung dari produsen ke konsumen seperti kerajinan rumah tangga

langsung menjual produknya kepada konsumen.

 Penyaluran semi langsung di sini digunakan satu perantara misalnya menggunakan

saluran perdagangan eceran.

 Penyaluran tidak langsung yaitu melalui lebih dari satu perantara misalnya melalui

agen, perdagang besar, perdagang eceran dan baru ke konsumen.

Berbagai macam bentuk perdagangan besar (grosir) dan berbagai jenis perdagangan

eceran sebagai institusi yang turut memasarkan komoditi, dapat dilihat pada bagian lain

buku ini.

9. Bagaimana Memasarkan

Bagaimana memasarkan suatu komoditi adalah melalui fungsi-fungsi terdapat didalam

marketing.

Siklus kehidupan produk ini terdri atas 5 tingkatan

 Tahap introduksi (interoduction)

 Tahap pengembangan (growth)

 Tahap kematangan (maturity)

 Tahap menurun (decline)

 Tahap di tinggalkan (abandonment)

Jangak waktu tiap tahap ini berbeda-beda pada setiap macam barang,dapat di ukur

dengan mingguan,ataupun bulanan,tahun atau puluhan tahun. Seperti model pakaian,yang

Hal | 16
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
dimna fad (model yang tidak tahan lama) dengan cepat akan hilang dari pasar.tapi model

mobil ada yang sanggup bertahan lama.

Pada permulaan produk di perkenalkan di pasar,penjualan masih rendah karena pasar

belum mengenal barang tersebut.di sini perlu di lancarkan produksi ini dapat di lakuakan

strategi antara lain:

a. Berusaha selalu memperbaiki penampilan produknya.

b. Menyebarkan barang sebanyak-banyaknya di seluruh took daerah, tindaka ini di sebut

melakukan sell-in ke sebanyak mungkin toko jika perlu di lakukan perlombaan antara

penjual siyapa yang paling panyak mengunjungi toko untuk di isi maka tenaga penjual ini

di beri hadiah.

c. Kemudian di lakukan sel-out dengan cara melancarkan promosi di mass media secara

gencar.

Kemudian setelah konsumen kenal maka banyak orang membeli,pasaran makin

luas,omzet meningkat cepat sekali,(growth),dalam keadaan ini ,pengusaha harus menyebar

luaskan barang-barannya,dan mengisi semua toko yang mungkin dapat menjual

produknya.strategi yang di gunakan dalam masa perubahan ini adalah:

1. Usaha terus mencari segmen baru,menambah tenaga penjual,menambah armada

pengangkutan.

a. Selalu memperbaki mutu produk dengan penampilan dan kualitas yang prima.

b. Pertimbangkan strategi menurun kan harga untk barang-barang yang harganya tinggi.

Namun kemudian pasar menjadi jenuh dan timbul masa maturity.konsumen milai

merasa bosan,dan menunggu produk lagi.dalam keadaan ini strategi yang dapat di

lancarkan adalah:

c. Berusaha mencari segmen-segmen kecil yang belum terisi dengan harapan dapat

menarik konsumen baru.

Hal | 17
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
d. Menciptakan produk dengan kemasan besar segingga jumlah penjualan tetap meningkat

seperti minuman coco cola menciptakan isi 1 liter,miyak goring menciptakan 5

kilogram.odol menciptakan ukuran beasr.

e. Memperbaiki penampilan produk dengan sesuatu yang baru sengan sedikit perbaikan

pengusaha harus mencoba merubah product desingn (getra produk),dan merubah desain

pembungkus atau memperbaiki mutu produk yang lebih super,lebih putih,lebih

bermutu,agar konsumen idak jenuh . jika strategi ini tidak berhasil,maka akan timbul masa

penurunan (decline)omzt penjualan mulai turun,strategi yang di lakukan di masa decline

ini iyalah:

 Jika segalanya sudah parah anggaran produksi harus di stop.

 Puastkan perhatian pada pasar yang masih ada harapan sedangkan pasrlainyan di

hentikan.

 Srategi terakhir ialah menghentikan pasaran produk secara menyeluruh dan

menciptakanproduk baru untuk memulai masa introduksi kembali.

Market inteligent

Market intelligent ini termasuk dalam rangka pengumpulan informasi

pemasaran.perusahaan harus mempunyai data yang merupakan informasi pemasaran yang

sangat di butuhkan oelh menejer perusahaan.sistem informasi pemasaran merupakan

kegiatan orang-orang, peralatan dan presudur untuk

mengumpulkan,menganalisa,mengevaluasi dan mendistribusikan informasi secara

tepat,akurat yang di butuhkan oleh pembuat keputusan perusahaan.informasi pemasaran

ini dapat di peroleh dari dalam perusahaan (internal) maupun luar perusahaan (eksternal).

Hal | 18
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
Informasi internal dapat di peroleh dari kariyawan. Dokumen,catatan penjualan

pada priyode tertentu,sedangkan informasi dari luar dapat di peroleh dri berbagai sumber

agen,tenaga penjual,toko pengecer,konsumen dan lain-lain.

Salah satu sumber informasi eksternal berasal dari market intelligent dan research

pemasaran.apa yang di maksud dengan marketing intelligent system adalah A marketing

intelligence system is a set of producetures and surces used by managers to obtion their

everday information abaut pertiment developments in the marketing environment,(Philip

koter,1997:122)

Artinya sistem intelejen pasr adalah seperangkat prosudur dari sumber yang di

gunakan oleh manejer untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan lingkungan

pemasaran.

Ada empat langkah yang dapat di lakukan untuk dapat meningkatkan kualitas dan

kuantitas intelijen pemasaran.

1. Melatih dan mendorong staf penjualan untuk menentukan dan melaporkan perkembangan

baru di pasr.para penjual ini merupakan mata dan telinga dari perusahaan.mereka dapat

menumpang segala bentuk informasi berupa saran dan kritik terhadap produk yang ia

pasarkan,

2. Perusahaan mengirim spesialias untuk mengumpulka intelejen pemasaran ke toko lain

sebagai myteri shperses (pembelajaan suluman)yang berperan sebagai pembeli

sesungguhnya membeli berbagai jenis barang , pembeli siluman ini dapat mengetahui

harga barang dan cara bagaimana pramuniaga memperlakukan pelanggannya.bagai sebuah

perusahaan makan makanan atau restoran dapat menyediyakan dana makan siang buat

menejernya di rumah makan lain sambil mengumpulkan informasi mengenai ras

mkanan,harga,dan playanan yang di berikan oleh rumah makan singganya tersebut

Hal | 19
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
3. Perusahaan membeli informasi dari pihak luar atau pun dari agen-agen penjualan berbagai

komoditi.

4. Beberapa perushaan membentuk suatu puast pemasaran dan mengumpulkan informasi

dengan cara menyebarkan intelijen pemasaran.

Bantuan marketing research terhadap pemasaran.

Marketing research merupakan bagian dari keseluruhan marketing system bagi

sebuah bisnis.dengan melakukan analisa data pemasaran,seperti perubahan yang

terjadi,demografis,gaya hidup konsumen,daya beli dsb.

Sangat membantu usaha pemasaran.untuk itu perlu di lakukan:

1. Indenfikasi siapa kosndumen anda.

2. Indenfikasi apa kebutuhan merka.

3. Evaluasi potensi pasar yang anda miliki

4. Pilih atau tetapkan saluran distribusi yang tepat (buat sebuah industri) dan

5. Pilih teknik promosi yang sesuai.

Turbo marketing

Konsep turbo marketing ini diperkenalkan oleh Philip kotller lewat artikelnya dalam the

jurnal of business strategiy,bulan September/oktober 1991,dengan judul “turbo marketing

throngh time comperession”.konsep turbo marketing ini merupakan perkembagan terakhir

dari gejal pemasaran yang menghendaki layanan tercepat buat konsumen. Kecepatan

layanan merupakan tuntutan konsumen masa kini,sejalan dengan meningkatnya suasana

globalisasi di segala di segala bidang kehidupan,dan dunia semakin trasparan,tidak ada

lagu

Hal | 20
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
Suasana pertempuran dalam marketing betul-betul sudah berubah dengan

meningkat strategi tua yang sudah kuno secara berangsur-angsur setahap demi setahap

sejak dulu.

Pada glombang pertama dulu,persaingan marketing,di tandai oleh strategi produsen

membuat barang dengan harga lebih murah dari saingan,karena adanya penurunan harga

pokok,dan berkerja lebih efisien.

Glombang ke dua muncul strategi produser mendesain barang berbeda dengan

produk saingan dalam hal hiasan,style,bentuk rasa dan sebagainya.glombang ke tiga

produser membuat barang semakin hari semakin baik,seperti yang di terapkan oleh

produser jepang mulai prinsip total quality controlnya.mereka sangat memperhatikan

needs dan wants konsumen.

Mega marketing

Untuk memasuki suatu pasar tertentuyang tampaknya sulit,biasanya dapat di

tembus dengan mengunakan mega marketing,apa yang di maksud dengan mega markering

adalah the strategic coordination of economic of a number of praktis in order to entr and/or

oprate in a given market.(pilip kotler,1992:274)

Artinya mega marketing adalah koordinasi yang strtegis dari keahlian ekonomi

,piskologi politik,dan keahlian public realition utuk mendapatka keja sama dari berbagai

pihak untuk memasuki pasar tertentu.

Suatu contoh di berikan oleh kotler bagaimna perusahaan pepsi menggunakan

strategi mega marketing untuk memasuki pasar india.seperti di ketahui india sangat

tertutup untuk di masuki produk-produk luar negri. Produk coca cola sudah di minta agar

keluar dari pasr india.setelah itu pepsi mencoba merumuskan strategi baru bagai mana cara

agam bisa memasuki pasr india yang dapat banyak tantangan dari perusahaan minimum

Hal | 21
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
local dan juga dari angota-angota dewan yang anti dari produk asing.papsi menoba

berorganisasi dengan pemerintah india bahwa apa bila papsi di perkenalkan masuk ke pasr

india papsi maka akan membantu mengespor berbagai produk petani india. Papsi juga akan

membantu pembangnan daearah perdalaman india dan juga akan mendatangkan teknologi

untuk memperoses makanan,pengelolaan air kepada india.jadi srategi papsi adalah

menawarkan sejumlah manfaat yang akhirnya mendapat sekongan dari berbagai kelompok

yang berkepentingan di india.keberasilan papsi memasuki pasr india initidak lagi

menggunakan buaran pemasaran dengan elemen 4p tetapi sudah menjadi 6p yaitu di

tambah dengan p5=politik dan p6=puplik opinion. Pengalaman yang dapat di petik dari

terobosan pemasaran papsiini, bagi seorang wirausaha tidak ada kamus menyerah.

Seorang wira usaha mencoba segala kreativitasnya untuk memcapai sasaran apa

yang di inginkan. Tentu saja segala upaya ini haris berjalan seperti legal tidak

menggunakan cara-cara yang terpuji,sebab kegiatan-kegiatan tidak terpuji seperti

penyogokan,penyeludupan,akhinya akan tercium juga dan akan membalaik menjadi

boomerang yang akan menghancurkan wira uasaha sendiri.

Menyusun markering plan

Setelah wirausaha memahami konsep pemasaran,maka selanjutnya dapat di sususn

markering plen.plen berarti merencanakan.esensi plening tidak lain adalah decision

making.eksekutif marketing harus mampu menyusun core strategy (strategi

inti)perusahaan untuk tahun yang akan datang.

Menejer pemasran jangan meniru saja,mengulangkembali strategi tahu lalu.akan

tetapi,harus mau memikirkan strategi lain yang mungkin lebih baik. Namun,tidak perlu

berarti strategi yang lalu harus dig anti.jika memang cocok teruskan,tetapi harus mau

memikirkan modifikasi strategi baru agar ada perbandingan sebagai alternative.

Hal | 22
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
Format marketing plan

Format marketing plen tentu tidak sama pada semua perusahaan.karena kegiatan

usahanya berbeda. Akan tetepi,yang penting adalah core strategy-nya sedangkan

formatberikut ini adalah sebagai rambu-rambu saja.

Marketing plen memuat hal-hal sebagai :

1. Analisi situasi (s.w.o.T)

2. Tujuan pemasaran (markering objectives)

3. Strategi inti (core strategy)

4. Jadual pelaksanaan (action plan)

5. Angaran pemasaran(marketing budget)

6. kontrol (control)

Market Buget

Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing sangat mempengaruhi

keberhasilan pemasaran. Pada umumnya bila dana bertambah untuk kegiatan marketing

maka jumlah penjualan meningkat. Namun tidak selalu demikian, bahwa peningkatan dana

kegiatan marketing tidak otomatis akan meningkatkan jumlah penjualan.

Beberapa besarnya jumlah dana anggaran belanja marketing, sangat tergantung pada

barang yang dipasarkan, dan sesuai pula dengan pengalaman pengusaha.

Timing

Disini pengusaha harus menjaga waktu, kapan ia harus mulai melancarkan pemasaran

barang-barangnya, atau kapan sebuah toko atau restoran harus dibuka. Dengan menjaga

ketepatan waktu, maka perusahaan akan mendapat keuntungan berlipat ganda, disamping

Hal | 23
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
keuntungan berupa materi juga kuntungan berupa pengalaman dan cepat dikenal

konsumen.

Marketing Mix

Marketing Mix berate beruan pemasaran yaitu kegiatan mengkombinasikan berbagai

kegiatan marketing agar dicapai kombinasi maksimaldan hasil yang paling memuaskan

ada empat elemn yang tercakup dalam baruan pemasaran ini yang dikenal dengan elemen

4P.

P1 = product P3 = Place

P2 = Price P4 = Promotion

Dalam marketing mix akan diuraikan dalam sub tersendiri.

 Keadaan persaingan

Adalah sulit bagi seorang pengusaha meramalkan kapan akan muncul saingan baru dalam

produk yang sama.

 Perkembangan teknologi

Kapan akan muncul teknologi baru yang membuat proses produksi lebih efesien dan lebih

bagus juga sulit diduga.

 Perubahan demografi

Kecenderungan perubahan penduduk juga sulit diantisipasi kkarena data perubahan

penduduk ini sulit diperoleh.

 Kebijaksanaan politik dan ekonomi pemerintah

Perubahan-perubahan peraturan pemerintah juga sulit diantisipasi oleh para pengusaha.

Terutama yang menyangkut masalah kredit bank naik turunnya suku bunga perubahan

polotik luar negeri, pergantian jabatan dan sebagainya.

 Sumber daya alam

Hal | 24
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
Adalah sulit untuk meramalkan kapan sumber daya akan habis atau kapan ditemukan

sumber daya alam yang baru.

Adapun beberapa aspek sebenarnya bisa diramalkan atau dirasakan oleh pengusaha

berdasarkan pegalaman-pengalamannya dalam dunia bisnis selama ini.

1. Marketing Mix = Bauran Pemasaran

Para pengusaha yang kreatif akanselalu menciptakan kombinasi yang terbaik dari

elemen 7P yang menjadi komponen marketing Mix. Elemen 7P ini terdiri atas 4P traisional

dan 3P lagi sebagai tambahan untuk pemasaran jasa, 4P tradisional berlaku untuk

pemasaran barang, adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

a. P1 = Product

Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Semua kegiatan marketing

lainnya digunakan untuk menunjang pemasaran produk. Oleh sebeb itu perlu diteliti

produk apa yang akan dipasarkan bagaimana selera konsumen masa kiniperlu mendapat

perhatian yang serius.

b. P2 = Price

Masalah kebijaksanaan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran produk.

Kebijaksanaan harga dapat dilakukan pada setiap level lembaga yaitu kebijaksanaan harga

oleh produsen, grosir dan retailer. Bagaimana menentukan harga yang tepat sangat

tergantung kepada berbagai faktor.

 Kaum produsen dapat menetapkan herga dalam dua bentuk:

- Harga setinggi mungkin

- Harga tinggi ini dapat dilakukan karena belum ada saingan produk

- Dipasarkan untuk orang kaya. Juga produsen mengharapkan laba yang besar untuk

menutup biaya-biaya laboratorium untuk menciptakan barang baru.

Hal | 25
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
- Produsen juga bisa menetapkan harga serendah mungkin yang disebut dengan penetration

price. Tujuan menetapkan harga rendah ini ialah untuk meneroboskan produk masuk pasar.

 Kebijaksanaan harga grosir

grosir atau pedagang besar dapat membuat kebijaksanaan harga dengan memberikan

diskon.

 Kebijaksanaan harga retailer

Ada beberapa macam kebijakan harga yang dilakukan oleh retailer yaitu sebagai

berikut:

- Margin Pricing

Penerapan harga disini berdasrkan kira-kira, asal sudah ada untung maka produknya

langsung dijual.

- Price Lining

Penerapan harga ini banyak dilakukan oleh toko yang menjual baju kaos, sepatu, dan

sandal.

- Competitors Price

Untuk memperoleh reputasi sebagi toko murah adakalanya toko memesan harga murah

untuk barang-barang yang dikenal oleh umum. Bahkan ada kalanya orang menjual rugi

barang-barang yang dikenal umum ini sebagai cara manarik pelanggan.

- Judgement Pricing

dasar penetapan harga disini berdasarkan perkiraan. Barang yang bagus diberi harga lebih

tinggi dari pada yang lainnya.

- Customary Prices

Dalam jangka panjang harga suatu barang tetap stabil tidak ada perubahan. Produsen

menetapkan harga jual barang idak dinaikan, namum kuantitas dan kualitas produk

diturunkan.

Hal | 26
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
- Odd Prices

Penetapan harga disini berupa ganjil dan bisa digunanakan di super market.

- Combination Offers

Di adakan penawaran kombinasi antara dua jenis barang.

c. P3 = Place = saluran distribusi

Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang

pola distribusi yang akandilakukan. Perantara ini sangat penting karena dalam segala hal

mereka berhubungan dengan konsumen.

Produsen juga dapat melaksanakan strategi push dan pull. Push strtegys berarti

mendorong jalur distribusi untuk menjual lebih banyak produk ke konsumen, karena

distributor akan memperoleh hadiah dari penjualan tiap unit. Sedangkan pull stategys ialah

usaha menarik barang dari dalam toko ke tangn konsumen dengan mengandalkan promosi

di media masa. Jadi untuk mendorong penjualan melalui saluran distribusi dapat dilakukan

dengan memberikan diskon khusus, bonus, kontes, dan priklanan.

d. P4 = Promotion

Antara promosi dan produk tidak dapat dipisahkan, yang saling bersangkutan untuk

suksesnya pemasaran. Disini harus ada kesimbangan, produk baik sesuai dengan selera

konsumen dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantusuksesnya

usaha marketing.

Adapun kombinasi promosi adalah kegiatan-kegiatan Advertising, Personal

Selling, promosi penjualan, Publicity, yang kesemuanya dipergunakan untuk

meningkatkan penjualan.

Advertising berarti berita tentang barang dan jasa. Advertising ialah bentuk

presentasi atau penyajian dan promosi mengenai ide, barang-barang atau jasa yang

dilakukan oleh sponsor tertentu.

Hal | 27
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
Personal Selling adalah presentasi melalui percakapan melalui satu atau dua orang

penjual untuk tujuan melakukan penjualan.

Sales Promotion berarti promosi penjualan yaitu member dorongan kepada

pembeli hanya mau memebli satu produk dengan imbalan akan mendapat hadiah atau

bonus tertentu. Tutjuan diadakan sales propotion yaitu:

- Menarik para pembeli baru

- Member penghargaan kepada ppemakai yang lama

- Meningkatkan daya beli

- Menghidarkan konsumen lari ke merek lain

- Meningkatka jumlah penjualan jangka pendek

Public Relation atau publicity tujuan dari publicity ini adalah untuk memberikan citra yang

baik dari masyarakat terhadap mperusahaan. Melalui publicity dapat dibentuk pandangan

baik dan mencengah berita-berita negative terhadap perusahaan melaluai publicity dapat

di bentuk pandangan baik dan mencegah berita-berita negatif terhadap perusahaan. Contoh

publicity ialah mengundang para wartawan berkunjung ke perusahaan, memberikan

wawancara kemudian memuat berit-berita perusahaan di surat kabar.

e. P5 = People

Adalah unsure orang/manusia yang melayani terutama dalam perusahaan yang menjual

jasa. Termasuk kedalam P5 ini unsure pimpinan,yang mengambil keputusan, dan unsur

karyawan yang melayani konsumen. Karyawan ini perlu diberi pengarahan, dan pelatihan,

agar dapat melayani konsumen sebaik-baiknya.

f. P6 = Phyacal Evidence

Artinya bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa. Misalnya untuk penjualan jasa

transportasi, konsumen akan memperhatikan kondisi mobil yang digunakan, untuk jasa

Hal | 28
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
hotel konsumen akan melihat tempilan hotel, kamar, dan berbagai fasilitas yang terdapat

didalamnya.

g. P7 = Process

Yaitu bagaimna proses dilakukan sampai jasa yang diminta oleh kkonsumen diterima

secara memuaskan. Apakah cukup puas menerima jasa, cepat layananya, bersih, rapih,

akurat, tepat, waktu dan sebagainya.

Ketujuh P ini perlu kombinasi yang seesuai dengan keadaan komoditi yang diusahakan.

Kombinasi mana yang akan digunakan, sangat tergantung pada keahlian tim marketing,

dengan mempertimbangkan komoditi , pimpinan serta pengalaman masa lalu.

2. Pengembangan Produk

Apa yang dimaksud dengan produk ialah A product that are anythingthat can be offered to

a market to satisfy awant or need. (Phlip Kotler, 1997: 430). Artinya produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen.

Mengenai istilah segala sesuatu ini adalah segala sesuatu yang melekat pada suatu barang

sehingga member ciri khas terhadap barang tersebut.

Defenisi yang lebih lengkap tentang produk adalah sebagai berikut (W.J. Stanton,

1981:192), produk adalah seperangakt atribut baik berwujud ,maupun tidak berwujud,

termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang

mejual (pengencer) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengencer, yang diterima oleh

pembeli guna memuaskan keinginanya.

Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan,

pakaian dan sebagainya namun juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa.

Semua diperuntukan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan dari konsumen . konsumen

Hal | 29
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan
tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan, tetapi juga bertujuan

memuasakan keinginan.

Jika di gambarkan suat produk maka akan di jumpa beberapa lapis produk:

a. Lapis yang paling inti dari produk disebut manfaat. Konsumen membeli produk ini karena

mengharapkan manfaat atau kegunaan dari produk tersebut untuk memenuhi kebutuhanya.

b. Lapis kedua adalah bentuk produk formal yaitu produk yang di tampilkan oleh berbagai

cirri warna, merek, pembungkus, model, mutu ini disebut produk formal. Konsumen

memepertimbangkan produk formal ini guna mengambil keputusan membeli atau tidak.

c. Lapis ketiga adalah kelengkapan produk yaitu tersedianya suku cadang, keringanan

pembayaran yang memuadakan membelisesuatu produk.

d. Pengembangan produk pada suatu perusahaan dapat dilakukan melalui berbagai tahap.

Tahap-tahap yang biasanya diikuti dalam pengembangan ide, pembutan percobaan analisis

usaha percobaan penjualan di pasar. Jika ini berhasil baru di produksi secara massal.

Tujuan mengadakan pengembangan produk antara lain ialah:

o Memenuhi keinginan konsumen

o Memenangkan persaingan

o Meningkatkan jumlah penjualan

o Mendayagunakan sumber-sumber produksi

o Mencegaah kebosanan konsumen

3. Siklus kehidupan produk strategi pemasarannya

Siklus kehidupan produk berarti tahap kehidupan mulai sejak produk diciptakan,

diperkenalkan sampai produk tersebut mengalami kejenuhan

Hal | 30
Kewirausahaan – Kelompok 5 – Marketing Plan

Anda mungkin juga menyukai