LaporanPrajab Novi PDF
LaporanPrajab Novi PDF
NIP : 198508112015042001
2017
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji hanyalah milik Ilahi. Tiada sesuatu makhluk pun yang dapat
memuji Yang Maha Terpuji, kecuali Dia memberikan puji pada makhluk tersebut
sehingga makhluk tersebut dapat memuji-Nya. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Kemenristekdikti 2017 ini dengan baik. Penulis mengucapkan rasa syukur
dan pujian kepada Allah SWT serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada rasul Muhammad SAW.
Terimakasih kepada kedua orang tua keluarga penulis, Bapak Masduki dan
Ibunda Markeni, Suami Muhammad Indrawan Tanjung, Anak Ghifari Ahmad Thariq dan
kedua adik Fiki Setiawan dan Ida Farida untuk segala bentuk doa, pengorbanan, kasih
sayang, dukungan, dan motivasi yang diberikan selama ini. Selesainya laporan
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kemenristekdikti 2017 ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak M. Ilmi , S.E., M.Ec selaku Coach atas segala bimbingan dan masukannya
baik dalam penyusunan rancangan maupun laporan kegiatan aktualisasi.
2. Bapak Raditya Danar Dana, M.Kom selaku mentor yang selalu mendukung,
membimbing dan memfasilitasi kegiatan aktualisasi sesuai rancangan.
3. Bapak Dadang, S.Si., M.Kom selaku Ketua STMIK IKMI Cirebon atas segala
masukan dukungannya terhadap semua kegiatan aktualisasi
4. Seluruh civitas akademika STMIK IKMI Cirebon yang terlibat baik langsung
maupun tidak langsung atas terselenggaranya semua kegiatan aktualisasi.
Laporan aktualisasi ini menyajikan kegiatan sebagai Dosen Dpk Kopertis Wilayah
IV Bandung yang dipekerjakan di STMIK IKMI Cirebon, sesuai rancangan aktualisasi
yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan dalam rangka
i
menjadi agen perubahan dengan tetap memegang teguh nilai-nilai dasar PNS serta
kesadaran akan fungsi dan tugas jabatan sesuai amanat undang-undang. Nilai- nilai
dasar yang dihabituasikan dalam kegiatan aktualisasi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Selain itu peserta mencoba menerapkan
prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Goovernment dalam kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini bermanfaat bagi diri sendiri dan orang
banyak serta diharapkan memberi sumbangsih ide bagi pihak-pihak terkait.
Novi Mardiana
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Coach Mentor
,
Penguji,
iii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................................8
1.1. Latar Belakang................................................................................................................8
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................9
1.3. Tujuan..............................................................................................................................9
1.4. Waktu Pelaksanaan........................................................................................................10
1.5. Deskripsi Lokasi Kegiatan............................................................................................10
BAB 2. DESKRIPSI UNIT ORGANISASI...........................................................................11
2.1. Kopertis Wilayah IV Bandung......................................................................................11
2.2. STMIK IKMI Cirebon..................................................................................................14
2.3. Program Studi Teknik Informatika................................................................................24
2.4. Tugas Jabatan Peserta....................................................................................................29
BAB 3. Nilai-Nilai Dasar PNS................................................................................................31
3.1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar PNS..............................................................................31
3.2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI......................................................................41
BAB 4. RANCANGAN AKTUALISASI...............................................................................48
4.1. Isu Strategis...................................................................................................................48
4.2. Isu yang Diangkat..........................................................................................................49
4.3. Gagasan Pemecahan Isu................................................................................................50
4.4. Kegiatan-kegiatan Aktualisasi.......................................................................................51
4.5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi..........................................................................................62
BAB 5. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI.....................................................63
5.1. Waktu Pelaksanaan Aktualisasi.....................................................................................63
5.2. Pembimbingan dengan Mentor.....................................................................................64
5.3. Pembimbingan dengan Coach.......................................................................................66
5.4. Realisasi Kegiatan dan Kaitannya dengan Nilai-Nilai ANEKA...................................66
5.5. Penguatan nilai-nilai Organisasi....................................................................................67
5.6. Kendala dan Solusi Pelaksanaan Kegiatan....................................................................67
Lampiran 1. Rancangan Aktualisasi.....................................................................................70
iv
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan 1..................................................................................71
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan 2..................................................................................72
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan 3..................................................................................73
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan 4..................................................................................74
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan 5..................................................................................75
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan 6..................................................................................76
Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan 7..................................................................................77
CAPAIAN KEMAJUAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI KURIKULUM
PEMBENTUKAN KARAKTER PNS PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III.....................................................................................................................78
CAPAIAN KEMAJUAN PEMBELAJARAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS
SESUAI BIDANG TUGAS PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III.81
REKAPITULASI IMPLEMENTASI KURIKULUM PENGUATAN KOMPETENSI
TEKNIS BIDANG TUGAS....................................................................................................83
v
Daftar Tabel
Tabel 1: Profil Kerjasama dengan Partner................................................................................15
vi
Daftar Gambar
Gambar 1: Fungsi dan Tugas Kopertis Wilayah IV.................................................................12
vii
BAB 1. PENDAHULUAN
Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar baik dari sisi sumber daya alam
maupun sumber daya manusia. Maka diperlukan tata kelola negara yang baik, efektif dan
efisien demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945.
Tujuan nasional tersebut yaitu membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Salah satu
unsur yang memiliki peran strategis dalam rangka mewujudkan tujuan nasioanl adalah PNS.
PNS memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta
pemersatu bangsa. Maka diperlukan sosok-sosok PNS yang akuntabel, nasionalis, beretika,
berkomitmen mutu dan anti terhadap korupsi sehingga mampu secara profesional
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, efisien dan kompeten.
Salah satu cara pembibitan PNS dengan kualitas diatas adalah melalui pelatihan dasar
terintegrasi bagi CPNS Golongan III. Pelatihan dasar ini lebih mengedepankan habituasi
terhadap nilai-nilai PNS dan implementasi dari fungsi PNS di unit kerja masing-masing.
Berdasarkan Perka LAN No. 21 Tahun 2016, Pelatihan Dasar Golongan III dengan pola baru
ini, terdiri atas pembelajaran on campus selama 33 hari kerja dan off campus selama 80 hari
kerja. Melalui habituasi yang lebih lama, diharapkan dihasilkan PNS yang berintegritas,
profesional, kompeten dan berkomitmen mutu tinggi dalam pelayanan kepada masyarakat.
8
internalisasi nilai-nilai dasar PNS dan implementasi dari fungsi serta peran PNS di lingkungan
pendidikan dalam menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi sesuai amanat undang-undang.
1.3. Tujuan
Berdasarkan Perka LAN No.21 Tahun 2016, Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
diselenggarakan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang
karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku displin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang
tugasnya sehingga mampu melaksanakantugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.
9
1.4. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dimulai pada tanggal 19 Mei 2017 s.d 31 Agustus 2017.
10
BAB 2. DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
Kopertis Wilayah IV Bandung berada di Jln. Penghulu Haji Hasan Mustafa No.28
Bandung, Jawa Barat. Kopertis Wilayah IV bertanggungjawab terhadap pengawasan,
pengendalian dan pembinaa terhadap semua PTS di wilayah Jawa Barat dan Banten.
11
Indonesia No. 1 tahun 2013 jo No. 42 tahun 2013. Organisasi dan Tata Kerja Kopertis
kembali merubah wilayah kerja menjadi 14 Wilayah dengan bertambahnya Kopertis Wilayah
XIII Aceh dan Kopertis Wilayah XIV Papua. Dengan adanya peraturan ini juga beberapa
bagian ada yang berubah nama sekaligus merubah uraian tugas bagian tersebut karena sudah
tidak sesuai dengan perkembangan pendidikan tinggi sekarang.
Adapun yang menjadi visi dan misi Kopertis adalah sebagai berikut.
1. VISI
Terwujudnya perguruan tinggi yang bermutu melebihi standar nasional Pendidikan
Tinggi
2. MISI
Membantu penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu melalui Bindalwas
penatakelolaan, manajemen, organisasi dan kepemimpinan perguruan tinggi
Kopertis memiliki fungsi dan tugas untuk melaksanakan pengawasan, pengendalian dan
pembinaan, yang mengacu pada paradigma baru yaitu :
12
1. Kualitas yang berkelanjutan (substainable quality development). Kualitas tidak bersifat
mutlak tetapi bersifat nisbi, sehingga harus berkelanjutan yang didukung oleh
otonomi.
2. Otonomi perguruan tinggi seharusnya adalah otonomi yang bertanggungjawab kepada
stakeholder termasuk masyarakat.
3. Akuntabilitas yaitu bertanggungjawab terhadap kinerja yang dilakukan pada
masyarakat. Untuk itu kinerja perguruan tinggi perlu dievaluasi dalam rangka
pengendalian mutu sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan.
4. Akreditasi yang merupakan penilaian terhadap kinerja suatu perguruan tinggi untuk
menentukan kelayakannya. Penilaian ini dapat dilakukan oleh masyarakat dan
pemerintah.
5. Evaluasi diri yang merupakan kegiatan untuk memdapatkan kualitas yang
berkelanjutan dan akuntabilitas. Kegiatan ini dilakukan dengan pengawasan oleh
pemerintah.
13
2.2. STMIK IKMI Cirebon
STMIK IKMI Cirebon adalah salah satu PTS di wilayah Cirebon yang terus berkembang baik
dari sisi sumberdaya maupun penerimaan mahasiswa. Hal ini tidak terlepas dari peluang kerja
yang sangat tinggi di bidang teknologi informasi. Perguruan tinggi ini berdiri di lahan seluas
5.700 m2 di Jln. Pejuangan No.10B Majasem, Kota Cirebon, Jawa Barat. STMIK IKMI
Cirebon melalui SK Kemenristekdikti RI Nomor 1/KPT/I/2015 memiliki 3 (tiga) program
studi yakni Program Studi Manajemen Informatika (D3), Program Studi Komputerisasi
Akuntansi (D3) dan Program Studi Teknik Informatika (S1). Badan Hukum Penyelenggara
STMIK IKMI Cirebon di bawah Yayasam Pendidikan Sekolah Tinggi Teknologi Multimedia
Cirebon, dengan akta notaris nomor 02 dan mendapatkan SK Kementerian Hukum dan HAM
nomor AHU-4236.AH.01.02 .
Jumlah Dosen Tetap di STMIK IKMI Cirebon sebanyak 34 orang yang terdiri dari 21
orang di homebase Program Studi Teknik Informatika (S1), 7 orang di homebase Program
Studi Komputerisasi dan 6 orang di homebase Program Studi Manajemen Informatika (D3).
Dari 34 orang dosen , dosen yang berpendidikan S2 sebanyak 59% sedangkan sisanya (41%)
masih berpendidikan S1. Berdasarkan dosen yang memiliki jabatan fungsional sebesar 38%
dosen sedangkan sisanya yang belum memiliki jabatan fungsional sebesar 62% . Dalam
rangka upaya meningkatkan kapasitas institusi, STMIK IKMI Cirebon melakukan hubungan
kerjasama baik nasional maupun internasional dengan beberapa perguruan tinggi maupun
partner industri.
No Partnership Program
1 Cisco Academy Peningkatan dan pengembangan kurikulum dibidang
Teknologi Jaringan Komputer
2 Oracle Academy Peningkatan dan pengembangan kurikulum dibidang
Teknologi Database dan pemrogramman
3 EC Council Peningkatan dan pengembangan kurikulum dibidang
Teknologi Keamanan Informasi
4. e-Biz Peningkatan dan pengembangan kurikulum dibidang
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
14
5. e-Solution Financial Peningkatan dan pengembangan kurikulum dibidang
Aplikasi Akuntnasi berbasis Komputer
6. Asosiasi Pengusaha Program Rumah Tugas Ahir bidang Informatika bagi
Komputer Indonesia mahasiswa STMIK IKMI Cirebon
(APKOMINDO)
7. Ikatan Ahli Informatika Program peningkatan mutu lulusan
Indonesia (IAII)
Tabel 1: Profil Kerjasama dengan Partner
Kemitraan kerjasama dalam bentuk lainnya dijalin dengan beberapa perguruan tinggi
baik dalam negeri maupun luar negeri. Kerjasamas dalam negeri melalui program
pengembangan Tri Dharma pendidikan tinggi seperti penelitian bersama, pertukaran
mahasiswa, transfer kredit dan pemanfaatan sumber daya teknologi pembelajaran bersama (e-
learning). kerjasama dengan perguruan tinggi berbasis konsorisum dalam negeri sebanyak 13
PT yang meliputi STMIK AMIK BANDUNG, STMIK TASIKMALAYA, STMIK SUBANG,
POLITEKNIK TEDC BANDUNG, POLITEKNIK SUKABUMI, POLITEKNIK NEGERI
JAKARTA, POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL, AMIK DCC LAMPUNG,
AMIKOM MATARAM, STMIK BANI SALEH. Implementasi dari kerjasama luar negeri
meliputi:
Dalam perkembangannya, saat ini STMIK IKMI Cirebon memiliki visi dan misi sebagai
berikut :
1. VISI :
Menjadi sekolah tinggi unggulan dibidang ilmu komputer pada tahun 2020 dalam
cakupan Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
15
2. MISI :
Sedangkan tujuan strategis dari STIMIK IKMI Cirebon adalah sebagai berikut:
16
1. Profesional: Berusaha memberi layanan profesional dengan terus meningkatkan
kompetensi. Setiap civitas akademika STMIK IKMI Cirebon diharapkan mampu
memberi pelayanan yang profesional kepada siapapun yang terkait dengan proses
pendidikan dan pengembangannya.
2. Berwawasan: Memiliki wawasan yang luas dan terbuka bagi kemajuan bersama.
Setiap civitas akademika STMIK IKMI Cirebon diharapkan berkemauan untuk
menerima ide-ide baru, membuka diri akan ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologi.
3. Mandiri: Mandiri dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban. Setiap civitas akademika
STMIK IKMI Cirebon diharapkan mampu secara mandiri dan penuh tanggung jawab
melaksanakan semua tugas dan kewajiban.
4. Berkualitas: Berusaha mencapai kualitas kerja yang baik dan memuaskan. Setiap
civitas akademika STMIK IKMI Cirebon diharapkan bekerja kera mencapai kinerja
yang berkualitas dan memuaskan.
5. Kreatif: Bersemangat dalam mengembangkan ide-ide baru yang bermanfaat. Setiap
civitas akademika STMIK IKMI Cirebon diharapkan bersemangat untuk mencari dan
mengambangkan ide-ide baru demi kemaslahatan yang lebih besar.
6. Unggul: Memiliki keunggulan dan berusaha terdepan dalam bidang teknologi
informasi. Setiap civitas akademika STMIK IKMI Cirebon diharapkan terus
meningkatkan kompetensi bidang tugas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi.
7. Kompeten: Memiliki kompetensi yang berdaya saing. Setiap civitas akademika
STMIK IKMI Cirebon diharapkan selalu berusaha meningkatkan kompetensi sesuai
bidang tugas masing-masing.
Nilai-nilai organisasi diatas diharapkan dimiliki oleh setiap civitas akademika STMIK IKMI
Cirebon dalam rangka bersinergi mewujudkan visi dan misinya.
17
Gambar 2: Struktur Organisasi STMIK IKMI Cirebon
18
a) Ketua STMIK IKMI
Ketua adalah Pimpinan Sekolah Tinggi Teknik Informatika dan Komputer (STMIK)
“IKMI” Cirebon berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Yayasan
Pendidikan STT Multimedia. Ketua mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga
pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, serta hubungannya dengan lingkungan.
Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta dan masyarakat
untuk memecahkan persoalan yang timbul terutama yang menyangkut bidang
tanggung jawabnya. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Ketua dibantu oleh 3 (tiga)
orang Pembantu Ketua yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Ketua disebut sebagai pembantu ketua (puket). Pembantu Ketua bidang
Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut Pembantu Ketua III.
Pembantu Ketua III mempunyai tugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan
kegiatan pembinaan mahasiswa, dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa. Puket III
membawahi KUI (Kantor Urusan Internasional), pusat karir, dan humas/ PR (Public
Relation).
Senat STMIK IKMI merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi yang
bertugas merumuskan kewajiban akademik, pengembangan, penilaian, norma,
19
pengaturan dan memberi pertimbangan terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh
Sekolah tinggi.
Unsur pelaksana akademik terdiri atas Program Studi, pusat penelitian dan pengabdian
pada masyarakat, Laboratorium/Bengkel dan kelompok dosen keahlian, dengan tugas
pokok pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian sesuai dengan Tri-Dharma
perguruan tinggi menurut bidang ilmu masing-masing.
Program studi adalah unsur pelaksana akademik pada Sekolah Tinggi yang
melaksanakan pendidikan akademik/profesional dalam satu cabang ilmu
pengetahuan tertentu. Program studi dipimpin oleh Ketua Program studi yang
dipilih diantara dosen yang bertanggung jawab langsung kepada ketua. Program
studi mempunyai tugas melaksanakan pendidikan akademik/profesional dalam
sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan tertentu. Dalam melaksanakan tugas,
Ketua Program Studi dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi. Program
studi STMIK IKMI terdiri dari Prodi Sarjana (S1) Teknik Informatika, Prodi
Sarjana Teknik Informatika dan Prodi Diploma III (D3) Komputer Akuntansi.
(ii). Dosen
Dosen adalah tenaga pengajar dilingkungan Sekolah Tinggi yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua Sekolah Tinggi. Dosen terdiri atas
Dosen biasa, Dosen luar biasa, dan Dosen tamu.
(iii). BAAK
20
a) Melaksanakan administrasi pendidikan;
(iv). BAU
(i). Laboratorium
(ii). Perpustakaan
21
pendayagunaan bahan pustaka, memelihara bahan pustaka, melakukan layanan
referensi, melakukan urusan tata usaha perpustakaan.
(iii). LPPM
22
2.3. Program Studi Teknik Informatika
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kemenristekdikti, saat ini memiliki
hombase di program studi Teknik Informatika (S1) STMIK IKMI Cirebon.
Program studi Teknik Informatika di STMIK IKMI Cirebon dibagi menjadi tiga
bidang keahlian yaitu 1) Rekayasa Perangkat Lunak, 2) Teknik Komputer Jaringan dan 3)
Animasi. Kurikulum pada tiap bidang keahlian dikembangkan sesuai dengan perkembangan
zaman. Tiga bidang keahlian ini diarahkan ketika mahasiswa sudah memasuki semester 5
dalam pembelajaran. Selama 4 semester sebelumnya semua mata kuliah yang diambil per
semester untuk setiap mahasiswa sama secara jumlah nama mata kuliah dan jumlah sksnya.
Dalam hal menunjang kompetensi bidang keahlian setiap lulusan, maka setiap mahasiwa
Teknik Informatika diwajibkan untuk menempuh ujian sertifikasi pada tiap semester.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi STMIK IKMI Cirebon, maka Program Studi
Teknik Informatika memiliki vis dan misi sebagai berikut :
Menjadi program studi yang mampu menciptakan lulusan yang berkualitas tinggi,
memiliki keunggulan analisa sistem jaringan, rekayasa perangkat lunak, game dan
dapat mengoptimalkan teknologi masa kini dan masa yang akan datang dengan
berlandasakan pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
23
4. Mengembangkan keahlian dosen dan tenaga akademik lainnya dengan mengikuti
pelatihan dan studi lanjut .
5. Membangun kerjasama dengan pihak internal maupun eksternal melalui
pengembangan penelitian .
Masa tunggu kerja mahasiswa sebanyak 80% (delapan puluh presen) maksimal 3
bulan.
24
Bidang Kerjasama.
Menambah jumlah kerjasama dengan mitra PTN dalam negeri sebanyak 30%.
Strategi yang dilakukan adalah dengan terus meningkatkan kualitas dosen dan
pembelajaran dari berbagai aspek selain terus menerus melakukan sosialisasi ke sekolah-
sekolah maupun media massa. Peningkatan kualitas dosen dilakukan dengan keikutsertaan
dosen-dosen dalam seminar dan atau workshop maupun bimbingan teknis terkait kompetensi
bidang teknis. Dalam peningkatan proses pembelajaran, STMIK IKMI menyediakan
Learning Management System (LMS) yang diharapkan dapat digunakan oleh dosen dan
mahasiswa dalam proses pembelajaran pada setiap mata kuliah. Penggunaan LMS dalam
proses pembelajaran terus ditingkatkan dengan visi mewujudkan konten belajar berkualitas
yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun oleh setiap mahasiswa. STMIK IKMI sudah
membuat LMS tersebut dengan nama indigoes IKMI. Saat ini indigoes IKMI belum optimal
digunakan untuk menujang proses pembelajaran.
25
Prodi Jabatan Kelompok Umur (Tahun) Jumlah
< 31 31-40 41- 50 51-60 > 60
S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
Teknik Belum punya 2 6 8
Informatika jabatan
Asisten Ahli 3 4
Lektor 2 2 4
Lektor Kepala
Guru Besar
TOTAL 2 11 1 2 16
26
2.4. Tugas Jabatan Peserta
27
BAB 3. Nilai-Nilai Dasar PNS
Nilai-nilai dasar PNS yang disampaikan pada saat sesi on campus adalah materi mengenai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Pada bagain ini
akan dipaparkan pemahaman yang diperoleh penulis, sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Kemenristekdikti 2017 serta hasil review dari modul-modul Pelatihan Dasar
CPNS 2017.
Pemahaman akan nilai-nilai dasar PNS besar perannya dalam rangka mewujudkan
PNS yang bekerja secara profesional, efektif dan efisien. Pemahaman ini adalah langkah awal
dari internalisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dalam menjalankan fungsi jabatannya
bukan hanya ketika dalam masa pelatihan dasar, tetapi diharapkan dapat terus dilaksanakan
hingga berakhir masa kerja seorang PNS.
3.1.1. Akuntabilitas
1) Mampu mengambil pilhan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan.
2) Memilki kemampuan dan kesadarn untuk menghindari dan mencega keterlibatan PNS
dalam politik praktis
3) Menciptakan kesamaan persepsi atas setiap informasi atau instruksi yang diperoleh
4) Memperlakukan masyarakat dengan baik dalam pelayanan publik
5) Konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Ada 5 aspek penting tekait akuntabilitas PNS yaitu : Akuntabilitas adalah relationship
Akuntabilitas berorientasi hasil, Akuntabilitas membutuhkan laporan, Akuntabilitas
memerlukan konsekuensi dan Akuntabilitas harus mampu memperbaiki kinerja. Selain itu ada
beberapa hal yang menjadi fungsi dari akuntabilitas yaitu :
28
1. Menyediakan kontrol demokratis
2. Mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
1. Adanya peluang.
2. Adanya insentif atau tekanan dari pihak ketiga.
3. Sikap atau rasionalisasi atas setiap tindakan kecurangan.
Seorang ASN diberikan segala fasilitas, sarana dan prasaran untuk mendukung kerjanya agar
menhasilkan kinerja profesional. Namun, ada hal-hal openting yang harus diingat seorang
ASN terkait penggunaan sumber daya milik negara. Hal-hal tersebut yaitu :
1. Setiap PNS harus dapat memastikan bahwa semua penggunaan sumber daya milik
negara sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.
2. Setiap PNS harus dapat menggunakan sumber daya tersebut secara bertanggung
jawab, efisien, dan efektif.
3. Setiap PNS berkewajiban memelihara fasilitas secara benar dan bertanggungjawab.
Akuntabilitas tidak terlepas dari penggunaan data yang mendukung serta penyampaian data
yang relevan terkait kebijakan yang diberlakukan ditangah-tangah masyarakat. Akuntabilitas
disini dapat berarti, bagaimana pemerintah atau ASN dapat menjelaskan semua aktifitasnya
dnegan memeberikan data dan informasi yang komprehensif dan akurat terhadap semjua
progres kerja apa pun yang akan dan telah dilakukan. Informasi yang dismpan dan akan
disampaikan kepada masyarakat aharuslah relevan, reliabel, dapat dipahami dengan baik dan
29
dapat dibandingkan dengan data lain yang terkait. Ada beberapa indikator dari nilai
akuntabilitas yang baiknya diterapkan seorang PNS dalam menajlankan tugasnya, yaitu
tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, transparan, konsisten, partisipatif dan
konsisten.
3.1.2. Nasionalisme
Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa
dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di
atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi
dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita–cita nasionalnya.
Nilai-nilai nasionalisme harus dimiliki oleh setiap PNS dalam menjalankan fungsi,
tugas jabatannya. Nilai-nilai nasionalisme yang sesuai lima sila dalam Pancasila. Yaitu
sebagai berikut :
1. KeTuhanan Yang Maha Esa : Reigius, toleran, amanah, terpercaya, percaya diri.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : humanis, tenggang rasa, persamaan derajat,
saling menghormati, tidak diskriminatif.
3. Persatuan Indonesia : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban,
mengutamakan kepentingan publik, gotong royong.
30
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan
perwakilan : musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Adil, tidak serakah, tolong menolong,
kerja keras, sederhana.
Pada modul pendidikan dan pelatihan prajabatan, pada materi Etika Publik, dinyatakan
bahwa Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline dealing
with what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara lebih spesifik Collins
Cobuild (1990:480) mendefinisikan etika sebagai “an idea or moral belief that influences the
behaviour, attitudes and philosophy of life of a group of people”.
Moral adalah tata cara, kebiasaan, adat. Sedangkan etika adalah seperangkat nilai yang
dijadikan acuan. Kode etik adah aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus dalam ketentuan yang tertulis. Etika kerja adalah nilai yang menjadi acuan dalam
aktivitas kerja. Perilaku bermoral perilaku yang sesuai harapan kelompok masyarakat.
Perilaku etis perilaku yang sesuai dengan sistem nilai yang ditetapkan. Terdapat 4 aliran
pemikiran etika yaitu teori empiris yang didasarkan kepada pengalaman, teori rasional yang
didasarkan kepada logika, teori intiuitif berdasarkam intuisi yang meramalkan kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi tetapi ada kemungkinan tidak dapat dipertanggungjawabkan tidak
dapat di jelaskan proses pengambilan keputusan. Selanjutnya teori wahyu yang berdasarkan
pada ajaran agama atau kita suci.
Kode etik yang berlaku secara uni versal adalah kesadaran untuk menghindari konflik
kepentingan dalam pelaksanaan tugas. Berdasarkan UU ASN, , berikut adalah kode etik dan
kode perilaku ASN :
31
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalammelaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.
Nilai-nilai etika publik yang harus diimplementasikan seorang PNS dalam rangka
menjalankan tugas dan kewajibannya yaitu : jujur, bertanggung jawab, berintegritas tingg,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada aturan, taat perintah atasan, menjaga rahasia negara.
Komitmen mutu diperlukan dalam rangka mewujudkan standar pelayanan prima seorang ASN
kepada publik atau stakeholdernya. Paling tidak ada 10 strategi komitmen mutu yaitu :
32
Tujuan dari adanya komitmen mutu adalah adalah target / kinerja yang memuaskan.
Pemimpin bertugas untuk membuat rencana mutu, melakukan pengawasan mutu dan
perbaikan mutu serta mensosialisasikan standar mutu. Jika komitmen mutu sudah ditegakkan
dengan baik, maka tugas selanjutnya adalah melakukan perbaikan mutu. Terdapat beberapa
teknik yang dapat dilakukan dalam rangka perbaikan mutu yaitu :
1. Pohon masalah.
Menggunakan pohon masalah untuk mengidentifikasi masalah dalam dari sisi men,
money, material, measurmen, environment.
Melihat dan mencari sebab serta dampak dari komitmen mutu yang telah dijalankan.
Berikut nilai-nilai dasar orientasi mutu yang harus dilakukan dalam rangka memberikan
pelayanan prima kepada publik sebagai pelaksana kebijakan pemerintah :
33
4. Mengawal ketercapaian.
Adapun yang menjadi nilai dasar dari komitmen mutu yaitu efektif, efisien, kreatif, inovatif,
dan berorientasi mutu.
Dasar hukum perilaku anti korupsi bagi warga negara Indonesia adalah UU No.81
tahun 1981 dan UU No.31 tahun 1999 junto UU No.20 tahun 2001. Tujuan dari pelatihan
dasar tentang anti korupsi bagi CPNS adalah membentuk perilaku CPNS yang jujur dan
amanah dalam menjalankan fungsi jabatannya. Kata korupsi berasal dari bahasa latin,
“corruptio” yang berarti kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap tidak
bermoral penyimpangan dari kesucian, kata-kata yang menghina atau memfitnah. Menurut
Encyclopedia American, korupsi adalah melakukan tindak pidana memperkaya diri sendiri
yang secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan/ perekonomian negara. Selain
korupsi, ada perilaku buruk lain yang menajmur seperti korupsi yaitu kolusi. Kolusi adalah
bentuk kerjasama antara pejabat pemerintah dengan oknum lain secara ilegal pula (melanggar
hukum) untuk mendapatkan keuntungan material bagi mereka. Sedangkan nepotisme adalah
perilaku yang memperlihatkan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat atau
kecenderungan untuk mengutamakan(menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam
jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah.
Sifat korupsi sendiri dapat bersifat terselubung maupun ganda dengan tujuan selain
uang. Ciri perilaku korupsi misalkan melibatkan orang lain, dilakukan secara rahasia
melibatkan elemen kewajiban yang menyebabkan keuntungan timbal balik, para pelakunya
terbiasa untuk menyelubungi perbuatannya dibalik pembenaran hukum. BPKP merumuskan
beberapa penyebab korupsi yaitu moral rendah, sanksi rendah, disiplin yang kurang, hidup
konsumtif, kurang adanya pengawasan, contoh dari atasan, adanya wewenang yang
berlebihan, ada kesempatan, budaya memberi upeti, lemahnya pengawasan eksternal,
lemahnya peran legislatif, peraturan yang tidak jelas, pengaruh lingkungan, penghasian yang
rendah. Penyebab menurut Hartanti adalah lemahnya pendidikan agama, kolonialisme ,
kurang pedndiidkan, kemiskinan, tidak ada sanksi yg keras, struktur pemerintahan, perubahan
radikal, keadaaan masyarakat. Sedangkan Hamzah mendefinisikan penyebab korupsi adalah
gaji kecil, kultur indonesia, modernisasi.
34
Definisi Korupsi secara gamblang telah diuraikan dengan jelas dalam 13 buah pasal
dalam Undang-Undang No 31 tahun 1999 jo. Undang-Undang No 20 Tahun 2001.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut korupsi dirumuskan dalam 30 (tiga puluh) bentuk / jenis
tindak pidana korupsi. Ketigapuluh delik tersebut dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh)
kelompok, sebagai berikut:
Disamping itu, terdapat 6 tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi
terdiri atas:
35
Korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal balik antara pemberi dan
penerima, demi keuntungan bersama.Kedua pihak sama-sama aktif menjalankan
perbuatan tersebut.
2. Korupsi Ekstroaktif
Korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk koersi (tekanan) tertentu dimana pihak
pemberi dipaksa untuk menyuap guna mencegah kerugian yang mengancam diri,
kepentingan, orang-orangnya atau hal-hal yang dicurigai.
3. Korupsi Investik
Korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau jasa tanpa adanya pertalian
langsung dengan keuntungan bagi pemberi. Keuntungan diharapkan akan diperoleh
dimasa yang akan datang.
4. Korupsi Nepostik
Korupsi berupa pemberian perlakuan khusus kepada teman atau yang mempunyai
kedekatan hubungan dalam rangka menduduki jabatan publik, perlakuan
pengutamaan dalam segala bentuk yang bertentangan dengan norma atau peraturan
yang berlaku.
5. Korupsi Autogenik
Korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai kesempatan untuk mendapat
keuntungan dari pengetahuan dan pemahamannya atas sesuatu yang hanya diketahui
sendiri.
6. Korupsi Suportif
Korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang kondusif untuk melindungi
atau mempertahankan keberadaan tindak korupsi yang lain.
7. Korupsi Defensif
Korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka mempertahankan diri dari pemerasan.
36
5. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negative terhadap arus investasi
asing.
6. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi yang rendah selalu menarik
investasi lebih banyak daripada Negara rentan korupsi.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi
dan terdapat 9 nilai anti korupsi, yaitu :
1. Jujur.
2. Peduli.
3. Mandiri.
4. Disiplin.
5. Tanggung Jawab.
6. Kerja Keras.
7. Sederhana.
8. Berani.
9. Adil.
Dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai anti korupsi setidaknya perlu ditentukan 3
nilai utama yang harus dilakukan yang akan menyebabkan nilai – nilai dasar anti korupsi yang
lain juga dapat dilaksanakan. Nilai – nilai dasar tersebut harus disesuaikan dengan visi dan
misi organisasi agar nilai dasar organisasi selaras dengan nilai dasar anti korupsi. Ada
setidaknya tiga tahapan proses perubahan sikap dan perilaku (Kelman, 1958; Brigham, 1991)
1. Kesediaan terhadap integritas
Bersedia menerima pengaruh untuk berintegrasi dari orang lain hanya untuk
mendapat respon positif dari orang tersebut.
2. Identifikasi integritas
Meniru integritas seseorang karena sah dianggap sesuai dengan apa yang
dianggapnya sesuai dan memuaskan bagi individu yang bersangkutan.
3. Internalisasi
Individu menerima pengaruh dan bersedia bersikap dan berperilaku dengan penuh
integritas karena integritas tersebut dianggap sesuai dengan nilai yang dianutnya.
Berdasarkan pemaparan diatas berikut disajikan nilai-nilai dasar ANEKA beserta prinsip
dasarnya masing-masing.
37
No Nilai Dasar Prinsip Nilai Dasar
1 Akuntabilitas Tanggung jawab, integritas, jujur, kejelasan target, netral,
mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten dan
partisipatif
2 Nasionalisme Sila Pertama : religius, toleran, etos kerja, transparan, amanah,
percaya diri
Sila Kedua : humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling
menghormati, tidak diskriminatif
Sila Ketiga : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban,
mengutamakan kepentingan publik, gotong royong
Sila Keempat : Musyawarah mufakat, kekeluargaan, bijaksana,
mengahrgai pendapat
Sila Kelima : bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja
keras, sederhana
3 Etika Publik Jujur, bertanggung jawab, berinegritas tinggi, cermat, disiplin,
hormat, sopan, taat pada aturan, menjaga rahasis, taat perintah
4 Komitmen Mutu Efektif, efisien, inovasi, kreatif, berorientasi mutu
5 Anti Korupsi Jujur, disiplin, tangung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil,
berani, peduli
Tabel 4: Nilai-Nilai Dasar ANEKA dan Prinsip-Prinsipnya
Ada 3 hal utama yang perlu dipahami dan diimplementasikan seorang PNS dalam
kesehariannya ketika menjalankan tugas negara, yaitu pemahan tentang manajemen ASN,
pelayanan publik dan whole of government. Bahasan berikut bersumber pada modul pelatihan
Dasar CPNS 2017 yang disusun tim LAN.
Berdasarkan modul Pelatihan Dasar Calon PNS 2017 disebutkan bahwa manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
38
nepotisme. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut,
maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
Pada UU ASN yang baru terdapat beberapa perubahan mendasar dalam manajemen SDM.
Pertama, perubahan dari pendekatan personel administration yang hanya berupa pencatatan
administratif kepegawaian kepada human resource management yang menganggap adalah
sumber daya manusia dan sebagai aset negara yang harus dikelola, dihargai, dan
dikembangkan dengan baik. Kedua, perubahan dari pendekatan closed career system yang
sangat berorientasi kepada senioritas dan kepangkatan, kepada open career system yang
mengedepankan kompetisi dan kompetensi ASN dalam promosi dan pengisian jabatan. UU
ASN juga menempatkan pegawai ASN sebagai sebuah profesi yang harus memiliki standar
pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku profesi, pendidikan dan
pengembangan profesi, serta memiliki organisasi profesi yang dapat menjaga nilai-nilai dasar
profesi. ASN adalah jenjang karir profesional yang mendorong perwujudan efektivitas
penyelenggaraan pemerintah. Manajemen ASN mendorong lahirnya reformasi briokrasi.
Reformasi birokrasi pada hakikatnya adalah upaya pembaharuan dan peubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut kelembagaan,
ketatalaksanaan dan sumber daya. Berdasarkan Perpres No.21 Tahun 2010 reformasi
birokrasi tujuan dari reformasi birokrasi adalah :
39
2. Mencapai cita-cita membuat birokrasi yang efektif dan berkualitas dunia
3. Peningkatan kinerja ASN
4. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan investasi di Indonesia
5. Peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
Dalam memberikan pelayanan publik, seorang ASN terikat kode etik dan kode
perilaku sebagai pedoman perilaku dan standar penilaian baik kinerja maupun perilaku. Pada
era saat ini, telah dibentuk Komisi Aparatur Sipil Negara yang bertugas mengawasi ASN agar
segala perilaku dan kinerjanya tidak melnggar kode etik dan kode perilaku sesui aturan
perundang-undangan yang berlaku. Komisi Aparatur Sipil Negara (disingkat KASN) adalah
lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas dari intervensi politik untuk men ciptakan
Pegawai ASN yang profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral,
serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa. KASN dibentuk berdasarkan undang-undang
nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. KASN terdiri atas tujuh orang anggota
yang dua orang diantaranya merangkap sebagai ketua dan wakil ketua. KASN melaporkan
pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenangnya, termasuk yang berkaitan dengan kebijakan dan
kinerja ASN paling kurang 1 (satu) kali pada akhir tahun kepada Presiden.
Salah satu hal baru dalam manajemen ASN adalah sistem merit. Sistem merit pada
dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang menggambarkan diterapkannya
obyektifitas dalam keseluruhan semua proses dalam pengelolaan ASN yakni pada
pertimbangan kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaanya
(kompetensi dan kinerja). Pengambilan keputusan dalam pengelolaan SDM didasarkan pada
kemampuan dan kualifikasi seseorang dalam atau untuk melaksanakan pekerjaan dan tidak
40
berdasarkan pertimbangan subyektif seperti afiliasi politik, etnis, dan gender. Obyektifitas
dilaksanakan pada semua tahapan dalam pengelolaan SDM pengangkatan, penempatan, dan
promosi). Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, obyektivitas dan juga keadilan.
Berdasarkan definisi pada modul Pelatiha Dasar Calon PNS 2017, dinyatakan bahwa
penyelenggara pelayanan publik adalah lembaga pemerintah, BUMN atau BUMD, dan
korporasi. Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat”. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan/atau dan penduduk atas barang, jasa, pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan definis diatas, dapat disimpulkan bahwa ada
tiga unsur utam terselenggaranya suatu pelanyanan publik yaitu penyelenggara, penerima
layanan dan kepuasaan penerima layanan.
Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan atau koporasi yang efektif dapat
memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan kemakmuran ekonomi,
kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam
pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan pada pemerintahan dan
administrasi publik. Prinsip layanan publik harus beroirentasi partisipatif, tranparansi,
responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, dapat diakses, akuntabel,
dan berkeadilan. Pelayanan publik ini meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta
pelayanan administratif yaitu pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal,
komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan,
perhubungan, sumber daya alam, pariwisata.
Pelayanan prima hendaknya diusahakan oleh setiap ASN. Maka pola pikir ASN
sebagai pelayan publik harus terus dibangun demi terwujudnya pelayanan publik yang
memuaskan masyarakat. Seorang ASN hendaknya memiliki sikap-sikap berikut dalam
41
memberikan pelayanan prima kepada para pelanggannya yaitu : passionate, progressive,
proactive, prompt, patience, proportional dan punctional.
Berdasarkan materi pada modul pelatihan dasar calon PNS dinyatakan hal-hal sebagai
berikut:
Namun, ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan WoG di
Indonesia yaitu terkait dengan Kapasitas SDM dan institus, Nilai dan budaya organisasi,
Kepemimpinan. Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan seluruh
sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Berdasarkan pola yang diterapkan, setidaknya
ada 5 macam pola pelayanan publik yang dapat diimplementasikan yaitu : 1) Pola Pelayanan
Teknis Fungsional, 2) Pola Pelayanan Satu Atap, 3) Pola Pelayanan Satu Pintu, 4) Pola
42
Pelayanan Terpusat, 5) Pola Pelayanan Elektronik. Pola pelayanan yang ada tersebut
memungkinkan terjadinya kerjasama dan kolaborasi antar agensi baik intra maupun inter
lemabaga dapat dilakukan demi tercapainya pelayanan publik yang manusiawi, prosefional,
cepat, murah, efektif dan efisien. Saat ini pola intgrasi dalam pelayan sudah banyak
diterapkan oleh lebaga pemerintah baik pusat mapun daerah. Misalnya pelayana satu atap
PINTU Kemenristekdikti, Samsat online Polda Jawa Barat, Pelayanan Terpadu Disdukcapil
Tangerang Selatan dan lain sebagainya.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar terselenggaranya WoG, yaitu perubahan budaya
dan filosofi organisasi, cara kerja yang diperbaharui, akuntabilitas dan insentif, perubahan
pendekatan dalam hal mendesain dan mengembangkan program-program. Selain itu, perlu
adanya ide-ide baru dan segar terkait implementasi dari WoG. WoG akan terselenggara
dnegan baik jika setiap unsur dapat bersinergi dan bekerja sama dengan tujuan memberikan
pelayanan publik yang prima. Maka dibutuhkan peran ASN yang memiliki nilai-nilai dasar
ANEKA dalam dirinya serta kesadaran akan kedudukan dan perannya dalam NKRI.
43
BAB 4. IDENTIFIKASI ISU
STMIK IKMI Cirebon saat ini adalah salah satu perguruan tinggi di bidang teknologi
informasi yang mendapat minat cukup tinggi dari lulusan SMA/ SMK di wilayah III Cirebon
untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah mahasiswa yang mendaftar
dan diterima setiap tahun ajaran baru. Kepercayaan masyarakat ini perlu terus dijaga dengan
cara terus menerus meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada segenap
mahasiswanya. Semakin baik kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa maka
semakin baik kualitas lulusan yang kelak dapat berkiprah ditengah masyarakat. Perbaikan
yang dilakukan harus terus menerus dan terencana sehingga hasilnya pun maksimal.
Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di STMIK IKMI Cirebon ini, banyak hal yang
satu per satu harus dibenahi, terkait misalnya dengan minat belajar mahasiswa khususnya
belajara matematika, yang menjadi dasar pemahaman materi-materi kurikulum inti prodi
Teknik Informatika. Seperti diketahui bersama, matematika khususnya mata kuliah
Matematika Diskrit adalah mata kuliah yang sangat fundamental dalam pendidikan ilmu
komputer atau teknologi informasi. Materi kuliah matematika memungkinkan mahasiswa
untuk melatih bagaimana untuk berpikir secara sistematis,dan mealtih penalaran dalam
pemecahan suatu masalah. Minat belajar matematika yang belum tinggi tentu saja
berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa tekait mata kuliah lain.
Hal lain yang perlu dibenahi yaitu belum tersedianya wadah kemahasiswaan yang cukup
untuk mengakomodasi kegiatan mahasiswa diluar perkuliahan. UKM atau Unit Kegiatan
Mahasiswa di STMIK IKMI belum cukup mengakomodir minat dan bakat mahasiwa. Tentu
saja UKM diperlukan untuk menyeimbangkan kemampuan akademik mahasiwa dengan
kemampuannya berorganisasi dan bersosialisasi. Lulusan pendidikan tinggi yang baik tidak
hanya dilihat dari kualifikasi akademik yang dicapai, tetapi juga dilihat dari soft skill yang
melekat pada diri setiap lulusan.
Poin penting lainnya yang perlu diperbaiki adalah belum digunakannya instrumen psikotes
yang baik sehingga diperoleh gambaran umum tentang mahasiswa yang diterima setiap
tahunnya. Melalui instrumen psikotes yang baik, maka akan diperoleh data setaip mahasiswa
yang nantinya dapat digunakan untuk membantu dosen mengelola kelas-kelas yang
diampunya. Hingga saat ini STMIK IKMI menerima mahasiswa-mahasiwa yang berasal dari
44
SMA/SMK dengan kualitas yang belum baik sehingga menyulitkan dosen untuk
menyampaikan materi sesuai target kurikulum yang ditetapkan.
Hal terakhir yang menjadi masalah yang perlu segera diselesaikan adalah belum optimalnya
proses pembelajaran mata kuliah matematika dengan memanfaatkan teknologi informasi.
STMIK IKMI Cirebon sesuai visinya ingin menjadi kampus terdepan dalam bidang teknologi
informasi di wilayah III Cirebon. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, STMIK IKMI
Cirebon telah membangun sistem manajemen pembelajaran atau Learning Management
System (LMS) dengan nama “Indigoes IKMI”.Adanya indigoes IKMI, diharapkan dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran khususnya pembelajaran mata kuliah Matematika
Diskrit. Sehingga dapat pula meningkatkan minat mahasiswa untuk lebih giat belajar
matematika karena ketersediaan materi dan bahan belajar yang variatif dan mudah diakses.
Akhirnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan
kualitas dan kompetensi lulusan prodi Teknik Informatika STMIK IKMI Cirebon.
Berdasarkan urain singkat diatas mengenai permasalahan apa saja yang saat ini aktual terjadi
di STMIK IKMI Cirebon dapat diplih isu yang paling krusial dan perlu dicari pemecahan
masalahnya. Metode yang dipakai untuk menentukan isu mana yang paling fundamental
adalah dengan menggunakan USG. Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu
alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu menggunakan skala Likert 1-
5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang harus segera
diselesaikan atau dicari solusinya. Berikut dipaparkan apa yang dimaksud dengan urgensi,
keseriusan dan perkembangan sebuah isu.
a) Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b) Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
45
Perhatikan bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri.
c) Growth
Alat bantu penetapan kriteria kualitas isu adalah sebuah alat bantu untuk menilai isu dari
empat kriteria yaitu:
1) Aktual : artinya isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
3) Problematik : artinya isu yang ada, memiliki dimensi masalah yang kompleks,
4) Kelayakan : artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Maka berikut adalah isu-isu yang dapat disimpulkan di STMIK IKMI Cirebon berdasarkan uraian
diatas.
2) Belum banyaknya UKM yang dapat mewadahi minat dan bakat mahasiswa diluar
bidang akademik
46
4.1.1. Analisa Skor USG terhadap isu
No Isu U S G Skor
1. Belum optimalnya proses pembelajaran mata kuliah matematika yang 5 5 4 14
mengacu kepada standar kurikulum program studi berbasiskan teknologi
informasi
2. Belum tingginya minat dan motivasi mahasiswa dalam belajar matematika 3 4 5 12
3. Belum banyaknya UKM yang dapat mewadahi minat dan bakat mahasiswa 3 3 3 9
diluar bidang akademik
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
47
4.1.2. Analisa yang Diangkat
ISU KRITERIA ISU URAIAN ANALISIS ISU KAITAN MATA LATSAR
Belum optimalnya proses Aktual : Urgency : Pelayanan Publik dan
pembelajaran mata kuliah Isu selalu terjadi setiap semester Isu mendesak untuk segera dicarikan Manajemen ASN serta Nilai-
matematika yang mengacu sampai saat ini solusi demi pemahaman mahasiswa Nilai Dasar ASN
kepada standar kurikulum Kekhalayakan : sebagai dasar mempelajari mata
program studi berbasiskan Isu melibatkan mahasiswa, dosen, kuliah terkait
teknologi informasi program studi dan institusi
Problematik : Seriousness :
Banyak hal yang menjadi faktor Akan berdampak pada kesulitan
terjadinya isu ini mahasiswa memahami mata kuliah
lain yang terkait sehingga pada
Kelayakan : gilirannya mempengaruhi kualitas
Isu ini layak diangkat dalam rangka lulusan
peningkatan mutu lulusan program
studi Teknik Informatika yang Growth :
harus memiliki pemahaman yang Isu ini telah lama terjadi dikarenakan
baik terkait mata kuliah matematika berbagai macam faktor penghambat
sebagai salah satu dasar
pengetahuan dibidang teknologi
informasi
48
4.1.3. Dampak Isu Terpilih
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, terpilihlah isu “Belum optimalnya proses
pembelajaran mata kuliah matematika yang mengacu kepada standar kurikulum program
studi berbasiskan teknologi informasi “. Ada beberapa dampak yang akan terjadi jika isu
tersebut tidak segera dicarikan solusinya. Berikut dijabarkan dampak-dampak tersebut :
1. Tidak tersedianya bahan ajar Matematika Diskrit yang sesuai dengan kurikulum
program studi.
5. Hal-hal diatas akan berimbas kepada prestasi akademik mahasiswa terkait dengan
hasil belajar di mata kuliah lain yang memerlukan matematika Diskrit sebagai dasar
pengetahuan.
7. Lama masa studi mahasiswa sebuah program studi akan berimbas kepada akreditasi.
49
BAB 5. RANCANGAN AKTUALISASI
Berdasarkan isu yang telah dipilih dan dampaknya jika isu tersebut tidak diselesaikan, dapat
ditentukan kegaiatan-kegiatan pemecahan isu di STMIK IKMI Cirebon sebagai berikut :
Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan, maka berikut adalah kegiatan yang dirancang
dalam rangka memecahkan masalah dalam isu tersebut ;
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disusun dan disetujui pada saat seminar
rancangan, terdapat 7 kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan. Masing-masing kegiatan
memiliki beberapa tahapan kegiatan dimana setiap tahapan disertai output dan keterangan
mengenai keterkaitannya dengan substansi mata pelatihan, kontribusi terhadapa visi dan misi
organisasi serta penguatan nilai-nilai organisasi.
50
5.2.1. Kegiatan 1 : Membuat bahan ajar yng selaras dengan kurikulum program studi
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 1. Berdiskusi dengan Notulensi diskusi - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Kegiatan ini sesuai
Membuat bahan kaprodi dan dosen yang dan kesepakatanJawab, Kejelasan, Kepercayaan, Mengembangkan dengan nilai-nilai
mengampu mata kuliah awal tentang tujuan
Transparan keahlian dosen organisasi STMIK
ajar yang selaras yang sama tentang bahan yang ingin dicapai- Komitmen mutu : Efektif, Efisien, dalam bidang IKMI Cirebon yaitu
dengan ajar yang akan dibuat Berorientasi Mutu pengajaran : Berkualitas,
- Etika Publik : Cermat, Taat asas, Kompeten,
kurikulum Jujur Mandiri, Kreatif,
2. Mengumpulkan sumber Buku, paper, literatur
program studi - Anti Korupsi : Jujur, Peduli, Disiplin, Profesional,
literatur bahan ajar yang lain yang relevan
dengan mata kuliah - WoG : Kerjasama, Terbuka, Berwawasan,
relevan
Komitmen Unggul
- Pelayanan Publik : Proaktif, Patience,
3. Membuat RPS dan Draf awal RPS dan Progresive, Akuntabel, Tepat Waktu
modul sesuai hasil diskusi modul - Manajemen ASN : Tertib, Teratur
51
5.2.2. Kegiatan 2 : Mengimplementasikan pembelajaran online mata kuliah matematika melalui learning management system
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan
Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Mengimplementasikan 1. Mempelajari dan Pemahaman tentang - Akuntabilitas : Integritas, Mengembangkan Kegiatan ini sesuai
mendalami konten, konten, fitur dan Tanggung Jawab, Kejelasan, keahlian dosen dan dengan nilai-nilai
pembelajaran online
tools dan fitur yang tools yang digunakan Kepercayaan, Jujur, Transparan mahasiswa dalam organisasi STMIK
mata kuliah matema- ada dalam learning dalam membuat - Komitmen mutu : Efektif, Efisien, pemanfaatan IKMI Cirebon yaitu
management system kelas pembelajaran Berorientasi Mutu teknologi : Kreatif, Unggul,
tika diskrit melalui pada learning informasi dalam Berkualitas
learning management management system - Etika Publik : Cermat, Taat asas, proses perkuliahan Mandiri,Profesional,
2. Membuat account Tesedianya account Jujur Kompeten
system dosen dosen
- Anti Korupsi : Jujur, Peduli,
3. Membuat account Tersedianya account Disiplin,
mata kuliah mata kuliah - WoG : Kerjasama, Terbuka,
Komitmen
- Pelayanan Publik : Proaktif,
4. Mendaftarkan Tersedianya kelas- Patience, Progresive, Akuntabel,
kelas-kelas mata kelas pada learning Tepat Waktu
kuliah yang diampu management system - Manajemen ASN : Tertib, Teratur
52
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan
Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Mengelola kelas- Laporan pengelolaan
kelas pada learning kelas
management system
53
5.2.3. Kegiatan 3 : Membuat bank soal dan penyelesaiannya
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat bank 1. Mengumpulkan soal- Kumpulan soal - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Meningkatkan Kegiatan ini sesuai
soal dan soal mata kuliah terkait secara global Jawab, Kejelasan, Kepercayaan, komptensi dengan nilai-nilai
penyelesaiannya Transparan mahasiswa dalam organisasi STMIK
2. Menyeleksi soal-soal Soal-soal terpilih - Komitmen mutu : Efektif, Efisien, melihat masalah IKMI Cirebon yaitu
mata kuliah yang sesuai Berorientasi Mutu yang meenjadi : Berkualitas,
- Etika Publik : Cermat, Taat asas, dasar pengetahuan Kompeten,
Jujur informatika Mandiri, Kreatif,
3. Membuat bank soal Draft awal soal-
- Anti Korupsi : Jujur, Peduli, Disiplin, Profesional,
menggunakan soal-soal soal mata kuliah
- WoG : Kerjasama, Terbuka, Berwawasan,
terpilih yang sesuai
Komitmen Unggul
4. Membuat cara Draft penyelesaian - Pelayanan Publik : Proaktif, Patience,
penyelesaian yang benar soal Progresive, Akuntabel, Tepat Waktu
- Manajemen ASN : Tertib, Teratur
54
5.2.4. Kegiatan 4 : Membuat bahan ajar berbasis video menggunakan screen recorder dan videopad
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Membuat bahan Membuat tayangan video Video inti - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Meningkatkan Kegiatan ini sesuai
sesuai RPS pembelajaran Jawab, Kejelasan, Kepercayaan, kemampuan dosen dengan nilai-nilai
ajar berbasis
Transparan dalam organisasi STMIK
video - Komitmen mutu : Efektif, Efisien, pemanfaatan IKMI Cirebon yaitu
Mengevaluasi bahan ajar Video editing Berorientasi Mutu teknologi : Berkualitas,
menggunakan
sebelum diupload kedalam - Etika Publik : Cermat, Taat asas, informasi pada Kompeten,
screen recorder learning management Jujur proses proses Mandiri, Kreatif,
system - Anti Korupsi : Jujur, Peduli, Disiplin, perkuliahan Profesional,
dan videopad
- WoG : Kerjasama, Terbuka, Berwawasan,
Mengupload tayangan dan Teruploadnya Komitmen Unggul
tugas ke dalam learning tayangan - Pelayanan Publik : Proaktif, Patience,
management system perkuliahan dan Progresive, Akuntabel, Tepat Waktu
tugas-tugas - Manajemen ASN : Tertib, Teratur
55
5.2.5. Kegiatan 5 : Mengevaluasi proses pembelajaran melalui learning management system
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Mengevaluasi 1. Membuat kuis, dan Kuis dan - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Kegiatan ini sesuai
proses assignment untuk diupload assignment yang Jawab, Kejelasan, Kepercayaan, Memastikan dengan nilai-nilai
pembelajaran kedalam learning akan diupload Transparan adanya keluaran organisasi STMIK
melalui learning management system - Komitmen mutu : Efektif, Efisien, dari sebuah proses IKMI Cirebon yaitu
management Berorientasi Mutu kegiatan sesuai : Berkualitas,
- Etika Publik : Cermat, Taat asas, dengan standar Kompeten,
Jujur mutu di STMIK Mandiri, Kreatif,
2. Memantau aktifitas Laporan proses
- Anti Korupsi : Jujur, Peduli, Disiplin, IKMI Cirebon Profesional,
pembelajaran dalam pembelajaran
- WoG : Kerjasama, Terbuka, Berwawasan,
learning management online
Komitmen Unggul
system
- Pelayanan Publik : Proaktif, Patience,
Progresive, Akuntabel, Tepat Waktu
3. Melakukan evaluasi Laporan evaluasi - Manajemen ASN : Tertib, Teratur
terkait kuis dan tugas- hasil pembelajaran
tugas yang diupload
4. Mengupdate kehadiran Terupdatenya
mahasiwa pada learning daftar hadir pada
management system learning
management
system
Tabel 9: Rancangan Kegiatan 5
56
5.2.6. Kegiatan 6 : Melakukan sosialisasi tentang pembelajaran online kepada mahasiswa
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6 Mengadakan Mengundang mahasiswa Pemahaman - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Mengembangkan Kegiatan ini sesuai
untuk sosialisasi mahasiswa tentang Jawab, Kejelasan, Kepercayaan, keahlian dosen dengan nilai-nilai
sosialisasi
penggunnaan dan Transparan dalam bidang organisasi STMIK
tentang pemanfaatan kelas - Komitmen mutu : Efektif, Efisien, pengajaran IKMI Cirebon yaitu
dan bahan belajar Berorientasi Mutu : Berkualitas,
pembelajaran
onlien - Etika Publik : Cermat, Taat asas, Kompeten,
melalui learning Jujur Mandiri, Kreatif,
Melakukan sosialisasi Lembar masukan
- Anti Korupsi : Jujur, Peduli, Disiplin, Profesional,
management tentang kelas dan sistem dan saran dari
- WoG : Kerjasama, Terbuka, Berwawasan,
pembelajaran online mahasiswa
system Komitmen Unggul
Meminta masukan dan Laporan uji coba - Pelayanan Publik : Proaktif, Patience,
saran kepada mahasiswa Progresive, Akuntabel, Tepat Waktu
- Manajemen ASN : Tertib, Teratur
Melakukan uji coba Pemahaman
pembelajaran online mahasiswa tentang
penggunnaan dan
pemanfaatan kelas
dan bahan belajar
onlien
Tabel 10: Rancangan Kegiatan 6
57
5.2.7. Kegiatan 7 : Menggunakan sistem presensi online
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
7 Menggunakan Membuat sistem presensi Sistem presensi - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Kegiatan ini sesuai
sistem presensi online yang sederhana online sederhana Jawab, Kejelasan, Kepercayaan, Mengembangkan dengan nilai-nilai
online Transparan keahlian dosen organisasi STMIK
- Komitmen mutu : Efektif, Efisien, dalam bidang IKMI Cirebon yaitu
Berorientasi Mutu pengajaran : Berkualitas,
- Etika Publik : Cermat, Taat asas, Kompeten,
Jujur Mandiri, Kreatif,
Melakukan pemeriksaan Terpantaunya
- Anti Korupsi : Jujur, Peduli, Disiplin, Profesional,
kehadiran mahasiswa kehadiran
- WoG : Kerjasama, Terbuka, Berwawasan,
setiap pertemuan mahasiswa oleh
Komitmen Unggul
perkuliahan dosen pengampu
- Pelayanan Publik : Proaktif, Patience,
mata kuliah terkait
Progresive, Akuntabel, Tepat Waktu
Menginput data kehadiran Terinputnya data - Manajemen ASN : Tertib, Teratur
mahasiswa kedalam sistem kehadiran
presensi online mahasiswa
Merekapitulasi kehadiran Rekapitulasi
mahasiswa setiap presensi online
pertemuan
58
5.3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15
19/5 29/5 5/6 12/6 19/6 26/6 3/7 10/7 17/7 24/7 31/7 7/8 14/8 21/8 28/8
No KEGIATAN
– – – – – – – – – – – – – – –
26/5 2/6 9/6 16/6 23/6 30/6 7/7 14/7 21/7 28/7 4/8 11/8 18/8 25/8 31/8
1 Membuat bahan ajar yng selaras
dengan kurikulum program studi
2 Mengimplementasikan
pembelajaran online mata kuliah
matematika melalui learning
management system
5 Mengevaluasi proses
pembelajaran melalui learning
management system
59
BAB 6. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kemeneristekdikti 2017 yang
dilaksanakan peserta, dilakukan di STMIK IKMI Cirebon. Ada sebanyak 7 kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan dari tanggal 19 Mei 2017 s.d 31 Agustus 2017 selama 88 hari
kerja. Berikut dijabarkan pelaksanaan aktulalisasi setiap kegiatan.
60
7 Menggunakan sistem presensi 7-31 Agustus 2017 9-30 Agustus 2017
online
Tabel 13: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Peserta melaksanakan pembimbingan dengan mentor Bapak Raditya Danar Dana, M.Kom
terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Pembimbingan dilaksanakan
dengan tujuan memastikan bahwa semua kegiatan terlaksana dengan baik serta memastikan
teratasinya setiap kendala dan hambatan pelaksanaan.
61
Akademik dan rekan-rekan
dosen lain yang mengampu
mata kuliah Matematika
Diskrit
3 25 Juli 2017 Konsultasi tentang hasil Acc modul dan RPS
modul dan RPS Matematika
Diskrit
4 4 Agustus Konsultasi penggunaan Sistem presensi online lebih
2017 sistem presensi online baik terintegrasi dengan
indigoes IKMI. Pada
awalnya sistem presensi
online dibuat menggunakan
Google Form.
5 7 Agustus Evaluasi bahan ajar yang Melengkapi setiap materi
2017 telah disusun berdasarkan bahan ajar dengan
kurikulum program studi aplikasinya dalam
kehidupan nyata
6 14 Agustus Evaluasi tentang pembuatan Video sebaiknya
2017 video menyertakan identitas
kampus
7 30 Agustus Perkembangan pelaksanaan Memberi masukan terhadap
2017 semua kegiatan rencana presentasi
8 31 Agustus Draft laporan aktualisasi
2017
Tabel 14: Jadwal Pembimbingan dengan Mentor
62
6.3. Pembimbingan dengan Coach
Berikut disajikan tabel pembimbingan dengan coach. Pembimbingan dilakukan dalam rangka
memberi laporan perkembangan kegiatan aktualisasi dan meminta masukan serta saran dari
Coach agar kegiatan sesuai dengan panduan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Kemenristekdikti 2017.
63
Uraian Kegiatan :
Tahapan pertama dari kegiatan ini yaitu melakukan diskusi dengan Wakil Ketua Bidang
Akademik Bpk Dian Ade Kurnia, M.Kom , Ketua Program Studi Teknik Informatika Bpk.
Raditya Danar Dana, M.Kom dan dosen matematika yang lain yaitu Bpk, Ahmad Faqih
M.Sc serta Bpk. Irfan Habibi, M.Pd. Diskusi dilakukan terkait dengan kurikulum program
studi dan rencana perkuliahan mata kuliah Metematika Diskrit. Setelah diskusi dilakukan,
peserta melakukan pencarian referensi terkait baik dengan mengunjungi perpustakaan ITB
maupun mengkaji e-book-e-book yang juga relevan.
Selanjutnya dibuatlah silabus, RPS dan modul mata kuliah sesuai hasil diskusi dengan
format yang telah sebelumnya ditentukan oleh pihak program studi. Hasilnya didiskusikan
lagi bersama dengan dosen-dosen mata kuliah lain dalam rangka meminta pandangan rekan
sejawat.
Tahapan akhir, peserta mencetak silabus, RPS dan modul Matematika Diskrit yang telah
dievaluasi dan dikritisi. Hasil akhir dari kegiatan 1 adalah berupa silabus, RPS dan modul.
- Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Jawab, Kejelasan, Kepercayaan
Nilai-Nilai ANEKA - Komitmen mutu : Efektif, Efisien, Berorientasi Mutu
- Anti Korupsi : Jujur, Peduli, Disiplin
- WoG : Kerjasama , Terbuka
- Pelayanan Publik : Proaktif. Patience, Progressive
- Manajemen ASN : Tertib, Teratur
Dampak jika kegiatan - Tidak terjadi koordinasi yang baik dalam menentukan rencana
tidak menerapkan kurikulum program studi dengan rencana perkuliahan mata kuliah
nilai-nilai ANEKA Matematika Diskrit
- Silabus, RPS dan modul yang dibuat tanpa koordinasi tentu sangat
mungkin tidak sesuai kurikulum program studi
Tabel 15: Pelaksanaan Kegiatan 1
64
Akun Mahasiswa
Dokumentasi kegiatan
Uraian Kegiatan :
Tahapan pertama dari kegiatan ini yaitu melakukan koordinasi dengan admin dari LMS
indigoes IKMI untuk meminta akses kedalam sistem. Selanjutnya, peserta mempelajari fitur-
fitur dan kegunaannya dari LMS indigoes IKMI sehingga dapat emmbantu optimalisasi
proses pembelajaran tatap muka. Selanjutnya dibuatlah akun dosen yang digunakan untuk
mengelola dan mengevaluasi aktifitas online mahasiswa. Setelah akun dosen tersedia,
selanjutnya dibuatlah akun mata kuliah Matematika Diskrit sebagai wadah untuk menyimpan
materi pembelajaran dan pengelolaan kelas mata kuliah di indigoes IKMI. Ketika akun mata
kuliah telah siap, tahapan selanjutnya adalah melakukan enroll terhadap mahasiswa yang
terdaftar di program studi Teknik Informatika yang mengambil mata kuliah Matematika
Diskrit. Enroll nama-nama mahasiswa ini dilakukan bersama dengan tim admin. Demi
efisiensi dan efektifitas, mahasiswa di enroll per kelas ke dalam indigoes IKMI. Dosen yang
menggunakan indigoes dapat memiilih dan menginput satu persatu siapa saja mahasiswa
yang dapat mengikuti perkuliahan ini dengan melihat data dari bagian akademik. Selanjutnya
melakukan pengelolaan terhadap aktifitas kelas di Indigoes IKMI. Hal ini untuk memastikan
apakah setiap mahasiwa dapat mengikuti aktifitas online di indigoes untuk medukung
terlaksananya proses pemebalajaran mata kuliah Matematika Diskrit secara keseluruhan.
- Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Jawab, Kejelasan Target, Transparan,
Mandiri
65
Dampak jika kegiatan - Tidak terkordinasinya penyelenggaraan proses pembelajaran
tidak menerapkan Matematika Diskrit jika tidak ada komunikasi dan kerjasama yang
nilai-nilai ANEKA baik dengan admin indigoes IKMI.
- Pendaftaran mahasiswa pada sistem indigoes IKMI bisa jadi karena
rasa suka atau tidak suka terhadap mahasiswa
- Proses enroll mahasiwa kedalam sistem bisa jadi memakan waktu
yang lama jika tidak bekerja sama dengan admin indigoes IKMI
- Tidak tersampaikan dengan baik kepada mahasiswa terkait fitur dan
kegunaan sistem indigoes IKMI dalam proses pembelajaran jika
dosen yang bersangkutan belum memahami sistem tersebut secara
menyeluruh
Tahapan pertama dari kegiatan ini yaitu mencari referensi yang relevan terkait soal-soal
setiap materi perkuliahan Matematika Diskrit sesuai silabus dan RPS yang telah disusun.
Referensi berbentuk buku cetak maupun e-book. Selanjutnya peserta melakukan seleksi
terhadap soal-soal yang akan digunakan sebagai bahan ajar. Setelah diseleksi, soal-soal
tersebut disusun per bab berdasarkan materi pada silabus dan RPS. Selanjutnya dibuat
jawaban dari soal-soal terpilih. Setelah draft soal dan jawabannya selesai, maka dilakukan
evaluasi dan editing untuk kemudian diupload pada LMS indigoes IKMI. Buku soal ini
diharapkan menjadi bahan belajar dan referensi mahasiswa bagaimana menjawab soal-soal
terkait Matematika Diskrit dengan baik dan benar.
66
Nilai-Nilai ANEKA : - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Jawab, Kejelasan Target, Transparan
- Komitmen mutu : Efektif, Efisien, Kepuasan Pelanggan, Cermat,
Berdedikasi
- Etika Publik : Cermat, Taat asas, Jujur
- Anti Korupsi : Jujur, Mandiri, Kerja Keras
- Pelayanan Publik : Passionate, Mudah, Murah, Cermat
- Manajemen ASN : Tertib
Dampak jika kegiatan - Kualitas buku soal terpengaruh oleh pemilihan referensi yang baik
tidak menerapkan - Soal-soal yang terpilih bisa jadi kurang relevan dengan kurikulum jika
nilai-nilai ANEKA tidak cermat
-
67
Dampak jika kegiatan - Bahan ajar yang digunakan untuk pembuatan video bisa jadi tidak sesuai
tidak menerapkan dengan silabus dan RPS yang telah disusun
nilai-nilai ANEKA - Durasi video terlalu panjang jika tidak memperhatikan kemampuan
mahasiswa dalam memahami materi secara mandiri
Pelaksanaan Kegiatan 5
Kegiatan 5 : Mengevaluasi proses pembelajaran melalui learning management
system
Tanggal Pelaksanaan : 7-31 Agustus 2017
Output Kegiatan : Kuis
Tugas
Dokumentasi kegiatan
Uraian Kegiatan :
Tahapan pertama dari kegiatan ini yaitu. pembuatan tugas-tugas yang akan diberikan selama
satu semester baik berupa tugas individu maupun kelompok. Selain itu dibuat kuis untuk per
paket materi yang disajikan dalam perkuliahan Matematika Diskrit. Tugas dan kuis
selanjutnya diupload kedalam sistem indigoes IKMI. Peserta latsar selanjutnya memantau
aktifitas online mahasiswa yang dapat dilihat pada fitur REPORTING di indigoes IKMI.
Pada saat kuis atau tugas telah diberikan untuk diselesaikan mahasiswa, selanjutnya kuis
atau tugas tersebut dievaluasi/dinilai.
Nilai-Nilai ANEKA : - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Jawab, Transparan
- Komitmen mutu : Efektif, Efisien
- Anti Korupsi : Jujur, Adil
- WoG : Integrasi Layanan
- Pelayanan Publik : Cermat, Efektif, Inovasi, Tepat Waktu
- Manajemen ASN : Tertib, Teratur, Disiplin
68
6.4.5. Pelaksanaan Kegiatan 6
Kegiatan 6 : Mengadakan sosialisasi tentang pembelajaran melalui LMS
Tanggal Pelaksanaan : 31 Juli s.d 9n Agustus 2017
Output Kegiatan : Surat Undangan Sosialisasi
Daftar Hadir Sosialisasi
Form Masukan dan Saran
Laporan Singkat Ujicoba
Dokumentasi kegiatan
Uraian Kegiatan :
Tahapan pertama dari kegiatan ini yaitu berkoordinasi dengan Ketua Program Studi Teknik
Informatika tSTMIK IKMI Cirebon terkait dengan kegiatan sosialisasi Indigoes IKMI.
Kemudain peserta memuat surat undangan yang ditujukan kepada mahasiswa semester 3
kelas P1 angkatan 2016. Pada hari yang ditentukan di surat undangan, dilaksanakan
sosialisai tentang pemanfaatan LMS indigoes IKMI sebagai upaya memaksimalkan proses
pembelajaran mata kuliah Matematika Diskrit. Pada saat sosialisasi, mahasiswa dimintai
saran dan masukan terkait indigoes dan proses pembelajaran. Tahapan selanjutnya dari
kegiatan ini adalah melakukan ujicoba pembelajaran mata kuliah Matematika Diskrit dengan
memanfaatkan sistem indigoes IKMI. Uji coba pertama dilakukan untuk memastikan bahwa
setiap mahasiswa yang terdaftar pada daftar hadir mata kuliha Matematika Diskrit, sudah
dapat mengakses indigoes IKMI.
Nilai-Nilai ANEKA : - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Jawab, Transparan
- Nasionalisme : Adil, Non Diksriminatif
- Komitmen mutu : Inisiatif, Inovasi, Berorientasi Mutu
- Etika Publik : Sopan, Hormat, Santun
- WoG : Kerjasama, Koordinasi
- Pelayanan Publik : Berorientasi Hasil
- Manajemen ASN : Terbuka
Dampak jika kegiatan
tidak menerapkan
nilai-nilai ANEKA
69
6.4.6. Pelaksanaan Kegiatan 7
Kegiatan 7 : Menggunakan Sistem Presensi Online
Tanggal Pelaksanaan : 9-30 Agustus 2017
Output Kegiatan : Rekapitulasi Kehadiran
Dokumentasi kegiatan
Uraian Kegiatan :
Tahapan pertama dari kegiatan ini yaitu membuat sistem presensi online sederhana pada
Indigoes IKMI. Dibuat daftar hadir setiap pertemuan yang hanya dapat diakses oleh Dosen
mata kuliah. Pada setiap pertemuan dilakukan pemeriksaan kehadiran dan penginputan
kehadiran setiap mahasiswa. Pada setiap akhir pertemuan dapat dilihat rekapitulasi kehadiran
setiap mahasiswa. Melalui sistem presensi ini, dosen dimudahkan dalam hal rekapitulasi data
kehadiran mahasiswa tanpa harus menunggu laporan dari pihak akademik. Data rekapitulasi
juga tersimpan dan terdokumentasi dengan baik.
Nilai-Nilai ANEKA : - Akuntabilitas : Integritas, Tanggung Jawab, Mandiri, Transparan,
Disiplin
- Komitmen mutu : Berorientasi Mutu, Inovasi, Cermat, Hemat
- Anti Korupsi : Jujur, Peduli, Disiplin, Mandiri, Adil
- Pelayanan Publik : Efektif, Efisien, Cermat, Proporsional
- Manajemen ASN : Terencana, Terukur
Dampak jika kegiatan
tidak menerapkan
nilai-nilai ANEKA
Melalui kegiatan aktualisasi peserta Pelatihan Dasar CPNS di STMIK IKMI, diharapkan
memberi penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yang dijunjung STMIK IKMI Cirebon
sebagi sebuah lemabag pendidikan tinggi. Berikut disajikan tabel penguatan nilai-nilai
organisasis dari setiap kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di STMIK IKMI Cirebon.
70
selaras dengan kurikulum selama aktualisasi nilai-nilai dan mahasiswa dalam
program studi ANEKA di STMIK IKMI pemanfaatan teknologi
71
6.6. Kendala dan Solusi Pelaksanaan Kegiatan
Sebuah kegiatan dalam pelaksanaannya pasti menemui kendala. Berikut disajikan tabel kendala dan solusi dari kegiatan aktulisasi yang telah
dilaksanakan.
72
73
LAMPIRAN
74
75
Lampiran 1. Rancangan Aktualisasi
76
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan 1
77
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan 2
78
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan 3
79
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan 4
80
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan 5
81
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan 6
82
Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan 7
83
84