Anda di halaman 1dari 18

Modul Manajemen Industri

EVALUASI

A. PERTANYAAN

1. Jelaskan pengertian dan perkembangan manajemen!

2. Jelaskan proses manajemen dalam industri!

3. Jelaskan pengertian organisasi kerja dalam industri!

4. Jelaskan pengertian perusahaan dan badan usaha!

5. Jelaskan persyaratan, prosedur dan pembiayaan pendirian/ perijinan


perusahaan!

6. Jelaskan pengertian dan implementasi manajemen produksi!

7. Jelaskan jenis-jenis teknik dan proses produksi!

8. Jelaskan cara penetapan biaya produksi yang ekonomis!

9. Jelaskan manajemen persediaan material/ suku cadang!

10. Jelaskan pengertian manajemen sumber daya manusia!

11. Jelaskan pengertian manajemen dana dan permodalan!

12. Jelaskan cara dan berikan contoh analisis titik impas!

13. Jelaskan pengertian manajemen pengawasan/ pengendalian produksi!

14. Jelaskan pemahaman anda dengan manajemen pemasaran!

B. KUNCI JAWABAN

1. Pengertian manajemen
Manajemen banyak berperan dalam memajukan perusahaan. Keunggulan para
manajer telah menjadikan beberapa perusahaan menjadi besar, baik dalam
ukuran jumlah anggota maupun tingkat kemakmuran atau pendapatannya. Di
Indonesia dapat disebutkan beberapa perusahaan pada papan atas, misalnya PT
Telkom Indonesia, PT Indosat, PT. IPTN dan masih banyak lagi. Manajemen
sangat penting dipahami dari aspek yang paling dasar.
Banyak definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para pakar
manajemen. Berikut ini pendapat beberapa orang ahli.

1
Modul Manajemen Industri

a. H. Koontz & O’Donnel dikutip dari Aldag (1987) menyatakan bahwa


“manajemen berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan
melalui dan dengan orang lain.”
b. George Terry dikutip dari A. B. Siregar (1987) berpendapat bahwa
“manajemen adalah proses yang membeda-bedakan atas: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengendalian, dengan
memanfaatkan ilmu dan seni, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai”.
c. Prof. Matthias Aroef dikutip dari A.B. Siregar (1987) mengemukakan bahwa
manajemen adalah “sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan manajemen
berkaitan dengan usaha memelihara kerja sama sekelompok orang, dengan
memanfaatkan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam mengelola suatu organisasi, baik itu yang bersifat bisnis dengan orientasi
ekonomi, maupun yang bersifat sosial, pendidikan, kemiliteran, kesehatan
diperlukan manajemen untuk dasar pengelolaan organisasi tersebut.

2. Proses manajemen
Manajemen adalah cara pencapaian tujuan dengan pengerahan dan pemanfaatan
sumberdaya (manusia, modal, mesin produksi). Proses manajemen adalah proses
yang berlangsung terus menerus, dimulai dari:
a. Membuat perencanaan dan pembuatan keputusan (planning);
b. Mengorganisasikan sumberdaya yang dimiliki (organizing);
c. Menerapkan kepemimpinan untuk menggerakkan sumberdaya (actuating);
d. Melaksanakan pengendalian (controlling).
Proses di atas sering disebut dengan pendekatan Barat dengan konsep POAC
(Planning-Organizing-Actuating-Controlling), berbeda dengan pendekatan Jepang
yang dikenal dengan pendekatan PDCA (Plan-Do-Check-Action). Dalam
prakteknya pendekatan Barat dan Jepang berbeda dalam sistem manajemen
maupun sistem organisasinya. Dalam manajemen produksi, Barat menggunakan
pendekatan optimasi pada produksi (Economic Order Quantity/EOQ, Materials
Recruitment Planning/MPR, Manufacturing Resources Planning/MRP II dan
Computer Integrated Manufacturing/CIM).
Di bidang manajemen produksi Jepang berangkat dari konsep Kaizen (perbaikan
terus menerus), sehingga lahirlah manajemen produksi ala Jepang, misalkan Total
Quality Control (TQC), Just In Time Management (JIT) dan Total Quality
Management (TQM).

A
P2
Langkah
C
Perbaikan
P1
D

2
Modul Manajemen Industri

3. Konsep organisasi kerja


Organisasi adalah wadah bagi sejumlah orang yang sling bekerja sama untuk
mencapai tujuan, maka dalam organisasi ada sejumlah aturan, tata kerja yang
jelas, wewenang dan tanggungjawab, hubungan antar bagian. Organisasi yang
berhasil harus dinamis, menyesuaikan dengan lingkungan yang mempengaruhinya
dan dapat mengendalikan faktor-faktor internal dalam organisasi dan mengetahui
tantangan berupa faktor-faktor eksternal. Faktor manusia merupakan faktor
utama keberhasilan organisasi.
Beberapa definisi tentang organisasi dari para pakar manajemen diantaranya:
a. J.C. Denyer mengemukakan :
“organisasi adalah kerangka, tempat orang-orang melakukan tindakan,
organisasi mengadakan pengaturan penyusunan tenaga kerja dan pembagian
pekerjaan”.
b. Louis A. Allen berpendapat :
“organisasi adalah suatu mekanis atau struktur yang memungkinkan semua
yang hidup bekerjasama secara efektif”.
c. Matthias Aroef mengemukakan :
“organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan”.
Jadi organisasi adalah wadah tempat orang yang memiliki tujuan yang sama,
saling bekerjasama. Kedudukan organisasi sebagai wadah memiliki kedudukan
yang penting, karena:
d. Harus mengandung pendelegasian tugas-tugas;
e. Organisasi memerlukan koordinasi;
f. Organisasi memerlukan tanggungjawab jabatan-jabatan;
g. Perlu pula dirumuskan wewenang/kekuasaan untuk pelaksanaan pekerjaan;
h. Dapat mempengaruhi motivasi dan semangat kerja pegawai;

4. Definisi Perusahaan
Dalam lingkungan kehidupan sehari-hari sering kita mendengar atau melihat
“perusahaan”. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasi
dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif
memperoleh laba atau keuntungan.
Dalam kehidupan masyarakat, unit kegiatan ekonomi tersebut sering disebut
lembaga sosial, seperti lembaga sosial lainnya misalnya kehidupan keluarga, desa,
kota atau suatu kelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu.
Berbagai contoh perusahaan yang menyediakan barang di sekitar kita misalnya
perusahaan batu-bata/ genting, perusahaan meubel perusahaan pakaian jadi dan
lain-lain. Sedangkan perusahaan yang menyediakan jasa misalnya Perusahaan
Transportasi, Bank, Asuransi perdagangan, pariwisata, dan lain-lain.
Perbedaan Perusahaan dengan Lembaga Sosial Lainnya.
a. Sudah kita ketahui bahwa perusahaan adalah lembaga sosial. Apa perbedaan
perusahaan dengan lembaga sosial lainnya? Perbedaan terletak pada seluruh
kegiatannya yang diarahkan untuk memperoleh laba atau keuntungan.
Walaupun demikian tujuan perusahaan bukan satu-satunya akan memperoleh
laba, tetapi masih terdapat tujuan-tujuan lain seperti mengurangi
pengangguran/ memberi kesempatan kerja, membantu masyarakat
sekitarnya, perkembangan perusahaan, prestise dan membantu meningkatkan
pendapatan pemerintah melalui pajak.
b. Agar perusahaan dapat mencapai tujuan-tujuan lain, dan bisa hidup
berkembang, maka perusahaan harus mampu memperoleh laba atau
3
Modul Manajemen Industri

keuntungan. Untuk itu perusahaan perlu diorganisasi dan dijalankan dengan


baik. Sebaliknya apabila tidak dikelola dengan baik perusahaan akan
menderita kerugian.
c. Lain halnya dengan lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga sosial
lainnya yang kegiatannya lebih ditujukan untuk kepentingan masyarakat
umum, misalnya membuat jalan, jembatan, rumah sakit dan lain sebagainya.
Beberapa hal yang harus dipenuhi dalam rangka pendirian P.T. adalah:
d. Nama
Diusahakan tidak sama dengan yang sudah ada diseluruh Indonesia. Hal ini
bisa dicek melalui Departemen Kehakiman Pusat Jakarta. Kegunaannya adalah
untuk mempercepat saat minta pengesahan dari Depkeh.
e. Kedudukan
Merupakan tempat tinggal perusahaan harus jelas, baik menyangkut
kepemilikan IMB atauppun lainnya. Tidak harus milik sendiri. Diusahakan
strategis.
f. Modal Dasar
Untuk ukuran pendirian PT yang akan mampu menangani proyek besar
diusahakan sebagai modal minimal 20.000.000,-. Modal ni bisa ditambah
sesuai dengan proyek yang akan ditangani dengan cara membuat Akte
Perubahan Modal Kerja atas persetujuan dalam rapat pemegang saham. Untuk
awal pendirian sebaiknya dari modal minimal tersebut di atas. Besarnya moda
dasar ini akan membawa konsekuensi dalam biaya kepengurusan Akte
Pendirian (Pengesahan dari DepKeh).
g. Bidang Usaha
Bisang usaha yang dimaksudkan adalah apa saja yang akan ditangani oleh
perusahaan. Untuk tujuan ini antara lain: Jasa Konsultan Pendidikan;
Pengadaan Sarana dan Presarana Pendidikan. Sedangkan untuk bidang usaha
pengembangan sumber daya manusia lebim lazim dimasukkan dalam sebuah
Yayasan. Dari masing-masing jenis usaha tersebut kemudian dilengkapi
dengan berbagai surat ijin yang relevan, misalnya: SITU/HO (Surai Ijin
Tempat Usaha) dari pemda, NPWP (Nomer Pokok Wajib Pajak) dari kantor
pajak, TDP (Tanda Dasar Perusahaan) dari Dperindag, SIUP (Surat Ijin Udaha
Perdagangan) dari Deperidag, dan Ijin Usaha Industri dari Deperindag.
Untuk itu sebaiknya disarankan mendirikan yayasan terlebih dahulu sebelum
mendirikan P.T. untuk mewadahi bidang usaha pengembangan sumber daya
manusia.
h. Saham
Merupakan jumlah nominal modal yang ditempatkan di Bank sebesar minimal
25% dari modal dasar diatas. Pemegang saham minimal bisa satu orang atau
lebih/ yayasan, yang sekaligus sebagai pendiri P.T. dalam hal sebagai pendiri
ini bisa ditambah orang lain yang nantinya bisa berkedudukan sebaai
komisaris, syarat dibuat akte perjanjian melalui notaris. Proporsi besarnya
seham masing-masing tidak ada ketentuan.
i. Lain-lain
Biaya untuk pembuatan akte pendirian P.T. sebesar Rp. 500.000,-
Biaya untuk pengesahan akte pendirian ke Departemen kahakiman pusat
jakarta sebesar Rp. 4.000.000,- (untuk modal dasar kurang dari 500 juta
rupiah).
Lama waktu pengesahan tersebut antara 3-5 bulan.
Syarat pengesahan antara lain bukti setoran modal dasar dan NPWP.
Form untuk akte pendirian sudah ada dan berlaku secara nasional.
4
Modul Manajemen Industri

5. Fungsi produksi dalam organisasi


Bagian produksi/ operasi adalah salah satu bagian dalam organisasi, selain fungsi
lain seperti keuangan, personalia, pemasaran, pengadaan, penelitian dan
pengembangan. Bagian produksi bertugas menghasilkan produk yang selanjutnya
dipasarkan oleh bagian pemasaran. Hasil akhir dari bagian produksi bisa berujud
produk fisik atau jasa. Contoh produk fisik adalah TV, mobil, semen, sepeda motor
sedangkan contoh jasa adalah asuransi, perbankan, kesehatan, Transportasi
pada produk maupun jasa memiliki kesamaan yaitu adanya proses konversi.
Model proses produksi secara sederhana terdiri atas masukan dalam bentuk
pekerja, peralatan produksi, modal, metoda kerja, serta bahan baku. Proses
konversi adalah perubahan dari bentuk input menjadi hasil produk akhir atau jasa.
keluaran dari proses berupa produk atau jasa. Hasil akhir dimonitor dan
dibandingkan dengan standar masukan, proses ini disebut sebagai umpan balik.

Pada usaha jasa supermarket, model proses produksinya akan berbeda dengan
usaha pada pertanian. Masukan pada super market adalah pekerja, bangunan
super market, peralatan kerja yang berupa mesin kasir, komputer database, dan
manajer supermarket. Gangguan proses konversi berasal dari dalam dan dari luar
organisasi berapa: kelambatan pengiriman barang, resesi ekonomi, perpindahan
pekerja. Hasil akhirnya adalah pelayanan yang baik kepada pelanggan. Umpan
baliknya dapat berupa tingkat persediaan barang digudang, efisiensi pekerja, dan
volume penjualan/bulan.

6. Tujuan, manajemen produksi


Manajemen produksi didefinisikan sebagai :kegiatan perencanaan,
pengimplementasian dan pengendalian kegiatan produksi dengan menetapkan
tujuan rang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang
berubah. Sumberdaya berasal dari sumberdaya manusia (SDM), material/
bahan baku, peralatan kerja serta fasilitas produksi lainnya. Aktivitas manager
produksi secara periodik meliputi kegiatan pemilihan (produk, proses produksi,
peralatan); design produk peralatan produksi, metoda kerja); memperbaharui
(sistem produksi lama, teknologi yang dipakai, manajemen operasional baru,
penyebab kegagalan produk).
Aktivitas produksi merupakan kegiatan yang berkesinambungan meliputi kegiatan
operasional dan pengendalian (produksi, penjadwalan produksi, manajemen
persediaan dan pengendalian kualitas). Hubungan bagian produksi dengan bagian
win dari perusahaan serta lingkungannya terlihat pada Gam bar 4.2.
5
Modul Manajemen Industri

Pesanan produk diterima bagian pemasaran, pengadaan material diadakan bagian


pembelian, modal kerja untuk pengadaan peralatan/ mesin serta modal usaha
pembelian material dari bagian keuangan, bagian personel bertanggung jawab pada
pengerahan sumber daya manusia, dan produk akhir yang dihasilkan di
distribusikan oleh bagian distribusi.
Manajemen produksi mencakup komponen perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian. Unsur-unsur yang termasuk kategori perencanaan, pengor-
ganisasian dan pengendalian ada dalam model produksi pada Gambar berikut.

Tujuan utama sistem produksi adalah menghasilkan produk yang spesifik, tepat
waktu, dengan biaya minimum. Ada sejumlah kriteria sebagai tolok ukur
pengendalian dan pengukuran kegiatan manufaktur (Chase, Aquilano "Production 4
Operation Management', 1985) yaitu:
a. volume produksi (Ton/bulan, Juta Barrel/tahun);
b. biaya produksi rupiah/barrel);
c. tingkat pemanfaatan peralatan dan efektifitas sumber daya manusia; r.
d. penyerahan tepat waktu;
e. tingkat pengembalian investasi (ROI);
f. fleksibiltas terhadap perubahan produk;
g. fleksibiltas terhadap perubahan kapasitas produksi;
h. kualitas produk dapat dipercaya.

7. Teknik dan roses produksi


Proses produksi adalah proses mengubah material menjadi produk akhir yang
memiliki nilai tambah. Dalam proses produksi, dimanfaatkan sumberdaya, Yaitu
manusia, modal, metoda kerja, peralatan kerja, secara efisien. Teknik produksi
merupakan penerapan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan
Misalnya, untuk teknik produksi transistor, terdapat gabungan pengetahuan kimia,
metalurgi, dan fisika. Proses produksi merupakan urutan produksi sejak awal
sampai produk siap dikemas.
Istilah manufaktur memiliki cakupan sangat luas aktivitasnya, sejak proses untuk
industri perminyakan sampai dengan industri dengan teknologi yang canggih. Bisa
pula kita lihat dari proses sederhana, misalnya fabrikasi sepeda, sampai dengan
tingkat akurasi tinggi yang sangat inovatif seperti teknologi satelit Manufaktur
menghasilkan produk, yaitu proses mengubah dari material baku atau setengah jadi
menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah. Proses manufaktur dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu: manufaktur produk massal;
manufaktur berdasarkan pesanan (job order); proyek.
Manufaktur produk massal memiliki ciri di antaranya volume produksi besar, proses
berlangsung berkesinambungan, jenis produk sedikit, misalnya produksi semen,
pupuk, pembangkitan tenaga listrik, industri minyak dsb. Mesin yang digunakan
juga khusus hanya untuk menghasilkan produk tertentu saja. Proporsi tenaga kerja

6
Modul Manajemen Industri

yang digunakan dimulai dari tingkatan keahlian sedang sampai keahlian rendah
sangat besar.
Karakteristik dari produk massal yaitu: jenis produk sedikit (semen saja, gula/
spiritus); diproduksi secara berkesinambungan; jenis mesinnya spesifik untuk
proses tertentu saja; mesinnya otomatis, keahlian pekerja tidak perlu tinggi;
ramalan produksinya pasti (1000 ton/tahun).
Manufaktur job order ditandai dengan produksi dalam batch dan dalam interval Yang
terputus-putus. Manufaktur Job order didasarkan pada kebutuhan yang sulit
diramalkan. Karakteristik produk yang dihasilkan bervariasi sesuai dengan
permintaan pelanggan. Karena variasi produk yang luas, banyak digunakan jenis
mesin yang bersifat general purpose. Tenaga kerjanya harus memiliki tingkat
keahlian Yang banyak. Dalam manajemen, permasalahan manufaktur jenis ini
adalah mendapatkan efisiensi yang tinggi serta tuntutan kualitas yang prima.
Karakteristik dari produksi secara job order adalah: jenis produk tergantung
permintaan pelanggan; diperlukan keahlian yang baik tiap pekerjanya; produksi
didasarkan pads order; mesinnya dari jenis general purpose; sulit membuat
forecast target tahunan.
Manufaktur proyek merupakan bentuk operasi untuk menghasilkan produk yang unik
seperti konser, bangunan, film dsb. Setiap produk dibuat sebagai produk tunggal.
Dalam jenis operasi ire dapat dikatakan tidak ada aliran proses, tetapi ada urutan
operasi sampai produk akhir dihasilkan.
Sifat produk yang dibuat secara proyek di antaranya:
 produk yang dibuat unik biasanya produk tunggal;
 keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan tinggi;
 jenis pekerjaan tidak rutin;
 biaya tinggi, waktu terbatas;
 peralatan yang digunakan bersifat general purpose.

8. Pengertian biaya
Biaya dapat didefinisikan sebagai nilai uang yang dikeluarkan untuk menggantikan
manfaat yang diperoleh. Biaya (cost) memiliki kata sinonim dengan ongkos
(expense). Namun demikian kata biaya memiliki arti lebih luas , biaya (cost) dapat
digunakan untuk menunjukkan aset/ kekayaan perusahaan dan dapat diartikan
biaya yang dianggap akan memberi manfaat di waktu yang akan datang.
Istilah ongkos digunakan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
prestasi. Istilah biaya banyak dipakai, misalnya biaya upah pegawai, biaya
pembelian material, biaya overhead dsb, sedangkan ongkos digunakan untuk
istilah-istilah ongkos administrasi, ongkos penjualan, ongkos perjalanan dsb.
Pengumpulan, presentasi dan analisis tentang data biaya berguna bagi
perusahaan untuk :
 Perencanaan keuntungan, dengan membuat bidgeting;
 Pengendalian biaya melalui catatan akuntansi;
 Mengukur keuntungan tahunan, termasuk biaya persediaan;
 Penetapan harga penjualan suatu produk;
 Untuk keperluan analisis biaya-biaya relevan, guna pengambilan
keputusan oleh manajemen.
Mengukur tingkat keuntungan secara periodik atau tahunan sangat penting bagi
manajemen untuk mengukur kinerja dari masa ke masa, dengan cara
membandingkan dengan data masa lalu, data masa kini serta target masa yang
akan datang. Laporan analisis biaya berguna bagi manajemen dalam organisasi
itu maupun bagi pihak luar seperti pemegang saham, kreditor, bank, petugas
pajak, serta masyarakat luas.

7
Modul Manajemen Industri

9. Lingkup manajemen material


Material diartikan bahan baku, komponen, suku cadang untuk menghasilkan
produk akhir. Pengertian material selalu barang yang akan diubah bentuk menjadi
suatu produk. Biaya untuk pengadaan material termasuk dalam biaya langsung.
Artinya makin banyak volume material Yang digunakan langsung berpengaruh
pada biaya produksinya.
Manajemen material mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian atas perjalanan material dari tempat pembelian sampai ke lokasi
produksi. Jadi cakupan manajemen material adalah
 pembelian material;
 transportasi material dari pemasok ke pabrik,
 produksi dan pengendalian persediaan;
 transportasi ke distributor
 penyimpanan di gudang.

Pembahasan ini difokuskan pada proses pembelian material, tanggung jawab


bagian pembelian, pemilihan pemasok, keputusan membeli atau membuat suatu
produk, perhitungan biaya transportasi, serta perhitungan biaya pesanan yang
ekonomis.

8
Modul Manajemen Industri

10. Pengertian sumberdaya menusia


Sumberdaya manusia (SDM) merupakan daktor utama keberhasilan dalam
manajemen. Posisi SDM dalam organisasi/perusahaan sangat penting. SDM
merupakan aset/kekayaan perusahaan yang resiko hilangnya tidak dapat ditutup
dengan asuransi, seperti produk yang rusak. Karenanya penting untuk memahami
cara pengelolaan SDM secara benar sehingga tujuan organisasi tercapai.
Fungsi dari manajemen sumberdaya manusia (Koontz, 1984) adalah pengisian
posisi dalam struktur organisasi dengan mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja,
rekruitmen, seleksi, penempatan, promosi, penilaian prestasi kerja, penggajian
dan pelatihan. Lingkup kajian MSDM meliputi dua bagian: pengadaan SDM
perencanaan SDM, rekruitmen dan seleksi; pemeliharaan SDM pelatihan, penilaian
prestasi, sistem imbalan, hubungan antar pekerja, keamanan dan kesehatan
dengan tetap memperhatikan aspek faktor pasar kerja dan faktor legalitas dari
lingkungan.
Langkah-langkah dalam manajemen sumberdaya manusia: organisasi memiliki
tujuan yang akan dicapai, yang dijabarkan dalam sejumlah tugas dan
tanggungjawab yang dikerjakan oleh para anggotanya; dari sejumlah tugas dan
tanggungjawab diturunkan menjadi analisis tugas, terdiri atas deskripsi tugas dan
spesifikasi tugas; uraian tugas mencakup kegiatan yang harus dilakukan,
termasuk peralatan yang diperlukan, lingkungan kerja dsb; spesifikasi tugas
adalah persyaratan yang harus dimiliki oleh pekerja, seperti pendidikan,
keterampilan, usia.
Analisis tugas dilanjutkan pada Perencanaan SDM, faktor yang harus diperhatikan:
faktor pasar kerja; sumber daya manusia yang dimiliki saat ini; proyeksi
penjualan/ perolehan yang akan datang; suasana bisnis saat ini.
Membuat peramal pasokan dan kebutuhan SDM yang akan datang, dan lakukan
evaluasi kebutuhan SDM melakukan rekruitmen disesuaikan dengan kualifikasi
dan spesifikasi pekerjaan yang akan ditangani. Selanjutnya adanya seleksi calon
yang memenuhi kriteria; melakukan pelatihan pegawai baru, untuk pengenalan
misi dan tujuan organisasi disamping untuk pembekalan yang bersifat teknis dan
manajerial; selanjutnya lakukan penempatan dengan prinsip “Right man on right
place” (menempatkan orang sesuai dengan kemampuan/ keahliannya);
mengadakan penilaian prestasi secara kontinyu pada pegawai, khusus untuk yang
berprestasi baik berikan promosi, pada pekerjaan dengan prestasi biasa dan
kurang berikan motivasi dan tugas yang menimbulkan kepuasan kerja; berikan
imbalan yang kompetitif, mencakup: gaji, tunjangan keluarga, bonus, insentif,
dana kesehatan dsb.

9
Modul Manajemen Industri

ORGANISASI

PEMBAGIAN
TUGAS DAN
WEWENANG

SPESIFIKASI & ANALISA


STANDAR DESKRIPSI PERENCANAAN KEBUTUHAN
KERJA PEKERJAAN SDM SDM

REKRUITMEN &
IMBALAN SELEKSI

PELATIHAN

PENILAIAN
PRESTASI PENEMPATAN
KERJA

PROMOSI

MUTASI

DEMOSI

11. Dana dan Permodalan Perusahaan


Pada dasarnya ada dua hal utama yang dihadapi oleh seseorang yang bertugas
mengelola dana dalam suatu perusahaan, yaitu:
 Memikirkan pemenuhan kebutuhan dana. Dalam hal ini penge lola dana
perlu memperhitungkan masak-masak dua hal, yakni BERAPA sesungguhnya
dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan DARI MANA kebutuhan tersebut
dipenuhi. Asal dana perlu dipertimbangkan mengingat besar kecilnya
beban biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena penggunaan
dana tersebut.
 Memikirkan arah penggunaan dana. Dalam hal ini seorang pengelola dana
dalam perusahaan berkewajiban untuk menghitung dengan seksama untung
rugi penggunaan dana untuk suatu keperluan.
a. Pengelolaan dana dalam perusahaan
Melihat besarnya peranan dana bagi perusahaan, tak dapat disangkal lagi
betapa perlunya pengelolaan (manajemen) dana dalam setiap perusahaan.
Keberhasilan pengelola (manajer) dalam mengelola dana perusahaannya
akan mendatangkan berbagai manfaat bagi perusahaan tersebut, di
antaranya

10
Modul Manajemen Industri

1) Memungkinkan ditekannya biaya modal (Cost of Capital) karena dana


modal didapat dari sumber yang tepat. Biaya modal adalah suatu biaya nil
yang harus dikeluarkan perusahaan dalam rangka menggunakan sejumlah
dana tertentu.
2) Memungkinkan perusahaan bekerja secara efisien. Artinya, dengan
sejumlah dana tertentu dapat diperoleh hasil yang maksimal.
3) Menjaga posisi keuangan perusahaan dalam keadaan yang
memungkinkan untuk menjalankan segala kegiatannya. Dalam ilmu
Pembelanjaan dikenal berbagai ukuran yang dapat dipakai untuk menilai
posisi keuangan perusahaan.
4) Memungkinkan perusahaan lebih leluasa memilih bidang investasi yang
dapat mendatangkan hasil tertinggi bagi perusahaan tersebut.
5) Memungkinkan dicapainya kelangsungan hidup perusahaan sebagai
suatu tujuan jangka panjang yang ditetapkan oleh setiap perusahaan.
6) Memungkinkan pengawasan penggunaan dana secara lebih ketat.
Secara umum dana yang dibutuhkan oleh berbagai bagian dalam perusahaan
untuk berbagai keperluan tersebut di atas berada di bawah tanggung jawab
MANAJER KEUANGAN (Financial Manager). Dalam struktur organisasi yang
lengkap bahkan dikenal Direktur Keuangan, Kepala Bagian Keuangan,
dengan tanggungjawab:
1) Pertama, pengelola keuangan bertugas untuk memikirkan,
mempertimbangkan dan memilih kegiatan-kegiatan yang akan dibiayai
perusahaan.
2) Kedua yang dimiliki oleh Manajer Keuangan adalah mengkoordinir
kegiatan pemenuhan kebutuhan dana tersebut, setelah diperhitungkan
dengan seksama berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk suatu
investasi.
3) Ketiga, seorang Manajer Keuangan bertanggung jawab dalam menjaga
hubungan yang terus menerus dengan para kreditur sebagai sumber dana
ekstern perusahaan.
4) Keempat, Manajer Keuangan perlu membandingkan antara manfaat atau
pengembalian dari suatu investasi dengan biaya modal yang harus
ditanggung.
Payback period adalah jangka waktu (periode) kembalinya dana yang
diinvestasikan pada suatu aktiva, terutama aktiva tetap seperti mesin-
mesin peralatan pabrik, bangunan pabrik, kendaraan, dan sebagainya.
b. Perputaran dana
Dana diusahakan untuk selalu aktif "berputar", dan dari aktifitas
perputarannya itu diharapkan akan tercipta keuntungan yang dimaksudkan di
atas. Bagaimana sesungguhnya dana "berputar" di dalam perusahaan,
dapat diamati gambar berikut ini.

11
Modul Manajemen Industri

Modal kerja adalah jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan
sehari-hari, seperti untuk membayar upah buruh, membeli bahan baku,
membeli bahan penolong, membayar listrik, gas, air, dan lain-lain, dengan
harapan bahwa dalam jangka pendek dana tersebut akan kembali setelah
barang laku terjual.
c. Sumber dana
1) Sumber Dana Intern (dl dalam perusahaan)
Dalam menjelaskan pengertian Sumber Dana Intern sebaiknya dipahami
terlebih dahulu bahwa dalam Manajemen Keuangan dikenal istilah
"Pembelanjaan dari Dalam Perusahaan". Artinya adalah, dana yang
dipakai untuk memenuhi kebutuhan berasal dari DALAM perusahaan.
Dana yang berasal dari dalam perusahaan, dalam hal ini, diartikan
sebagai dana yang berasal dari kegiatan perusahaan itu sendiri.
Sumber dana intern yang utama adalah laba yang ditahan (retained
earnings) dan akumulasi penyusutan (accumulated depreciations) aktiva
tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Besarnya laba yang ditahan
merupakan bagian dari kebijaksanaan pembagian deviden (devident
policy) perusahaan setiap tahun. Policy pembagian deviden ini berbeda
dari waktu ke waktu bergantung kepada situasi yang dihadapi oleh
perusahaan.
Sumber dana intern yang kedua adalah cadangan penyusutan aktiva tetap
setiap tahun. Setiap tahun aktiva tetap, pada umumnya mengalami

12
Modul Manajemen Industri

penyusutan sampai habis usia ekonomisnya. Besarnya penyusutan setiap


tahun ini dihitung dengan berbagai metode.
2) Sumber Dana Extern (di luar perusahaan)
Selain apa yang telah diuraikan di atas, dikenal pula pengertian
"Pembelanjaan dari Luar Perusahaan", yang diartikan sebagai
pembelanjaan yang menggunakan dana bukan berasal dari kegiatan
perusahaan, melainkan diambilkan dari Pihak luar perusahaan. Yang
dimaksud dengan pihak luar adalah mereka yang meminjamkan
uangnya kepada perusahaan, yakni para kreditur. Sedangkan sumber
dana yang lain tentu saja para kreditur seperti bank, maupun kreditur
perorangan, asuransi, koperasi, dan sebagainya. Faktor "lima C" dalam
Manajemen Keuangan. Kelima faktor yang dipertimbangkan itu adalah
sebagai berikut
 Character (Watak), dalam hal ini kreditur akan menilai tabiat orang
yang bertanggung jawab dalam perusahaan calon debitur.
 Capacity (Kemampuan), dalam hal ini kreditur akan menilai terlebih
dahulu kemampuan yang dimiliki oleh calon debitur secara umum, baik
di bidang manajemen maupun di bidang lain yang berkaitan dengan
efisiensi usaha.
 Capital (Modal), dalam hal ini kreditur akan menilai modal yang
dimiliki oleh perusahaan calon debitur, baik yang menyangkut jumlah
maupun strukturnya. Jumlah modal akan dinilai, apakah sesuai
dengan luas perusahaan saat itu. Jumlah yang terlalu besar sama
berbahayanya dengan kekurangan modal.
 Collateral (Jaminan), selain disesuaikan dengan besarnya pinjaman,
jaminan biasanya juga dihubungkan dengan besar kecilnya resiko
usaha yang dihadapi oleh perusahaan debitur.
 Conditions (Kondisi), tentu saja keberhasilan suatu usaha pada
dasarnya tidak dapat dipisahkan dari pengaruh keadaan perekonomian
secara menyeluruh terutama di wilayah atau negara di mana
perusahaan yang bersangkutan bergerak.

12. Pengertian titik impas (BEP)


Titik impas (BEP) atau Titik Pulang Pokok merupakan titik yang jumlah hasil
penjualannya (dalam rupiah) sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Ini
digambarkan dengan perpotongan garis penjualan (revenue) dengan garis biaya
total. Dengan acuan titik, perusahaan haruslah berusaha untuk beroperasi di atas
titik impas tersebut, untuk memperoleh laba yang diharapkan. Dengan demikian,
apabila suatu produk diharapkan mencapai target laba yang diharapkan. Dengan
demikian, apabila suatu produk diharapkan mencapai target laba tertentu, maka
perlu diusahakan produk dapat di atas titik impasnya.
Untuk dapat membuat analisis titik impas, maka beberapa asumsi dapatlah
dipakai. Asumsi ini sebenarnya menunjukkan beberapa keterbatasan dari analisis
titik impas. Beberapa asumsi atau anggapan dasar tersebut adalah:
 Ada dua macam biaya, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya berubah
(variabel cost);
 Biaya variabel per unit tidak berubah;
 Harga jual per unit tidaklah berubah pada volume penjualan berapapun;
 Analisis hanyalah untuk satu macam produk atau suatu bauran produk
(product mix) yang konstan.

13. Pengertian dan tujuan pengendalian proses produksi.


Apabila proses produksi dalam suatu perusahaan sudah berjalan maka tampaklah
manfaat perencanaan, pengarahan serta perbaikan-perbaikan terhadap hal-hal
13
Modul Manajemen Industri

yang kurang/ tidak sesuai dengan perencanaan, misalnya penundaan, hambatan,


rusak dan lain-lain. Agar kita dapat mengatasi hal-hal tersebut maka dalam proses
produksi diperlukan pengawasan atau pengendalian proses produksi.
Pengawasan atau pengendalian proses produksi adalah berbagai kegiatan dan
metode yang digunakan oleh manajemen atau pengusaha untuk mengelola,
mengatur, mengkoordinir dan mengarahkan proses produksi. Manajemen
menentukan persediaan bahan mentah, mengatur arus bahan mentah dan proses
produksi melalui tahap-tahap yang telah ditentukan sehingga menjadi produk
akhir yang bermanfaat dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Telah disinggung di atas, bahwa tujuan pengendalian proses produksi adalah
mengusahakan agar produk yang diinginkan, jumlah dan kualitasnya tepat, serta
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
 Fungsi-fungsi pengendalian proses produksi.
Dalam proses produksi arus bahan mentah sampai menjadi produk akhir
tentunya melalui beberapa tahap. Tahap-tahap dalam proses produksi
tersebut diatur menjadi empat fungsi pengendalian proses produksi yaitu
C. Routing yang dimaksud routing yaitu kegiatan menentukan urut-urutan proses dari
bahan mentah sampai dengan menjadi produk akhir. Dalam menentukan urut-urutan
ini tentunya termasuk penyusunan urut-urutan alat yang digunakan.
D. Scheduling: yang dimaksud scheduling yaitu kegiatan membuat jadwal proses
produksi sebagai. suatu kesatuan. Sehingga dari scheduling tersebut bisa diketahui
dan diawasi penggunaan waktu pada setiap tahap pemrosesan sesuai dengan urut-
urutan 'route' -nya. Untuk mengetahui secara tepat penggunaan waktunya; biasanya
dilakukan studi gerak dan waktu (time and motion studies). Hal ini penting karena
efisiensi para karyawan tidak bisa tetap sama; sehingga jadwal bisa berubah-ubah.
Dari hasil studi tersebut bisa diperoleh 'standard of performance' atau standard hasil
kerja.
E. Dispatching: yang dimaksud dispatching yaitu suatu proses pemberian perintah untuk
mulai melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan; dalam routing dan
scheduling.
F. Follow up: yang dimaksud follow up yaitu berbagai kegiatan yang mengusahakan agar
tidak terjadi penundaan atau keterlambatan dan mendorong untuk
terkoordinasikannya seluruh rencana di atas.

1. Pengertian manajemen pemasaran


Jelaslah bahwa peranan pasar bagi perusahaan tidak dapat diabaikan. Mati
hidupnya perusahaan akan tergantung pada pasar. Kegagalan dalam pemasaran
barang akan berakibat berantai; dan yang paling fatal adalah bubarnya
perusahaan.
Sebetulnya pengertian "pemasaran" tidak lain daripada suatu proses perpindahan
barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Atau lebih jelasnya
dapat pula dikatakan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang
bertalian dengan arus penyerahan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke
konsumen. Di dalam arti luas. pemasaran meliputi pula hal-hal yang bersifat
intangible seperti asuransi, surat-surat saham, dan surat-surat obligasi.
Lebih lanjut beberapa ahli memberikan bermacam-macam batasan tentang
pemasaran. Di antaranya adalah
G. Phillip dan Duncan: Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau
diperlukan untuk menempatkan barang-barang tangible ke tangan konsumen.
H. W. Y. Stanton: Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga
mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan memuaskan
kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.

14
Modul Manajemen Industri

I. P.H. Nystrom: Pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau
jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
J. American Marketing Association: Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha niaga
yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Bersama-sama dengan pemahaman pengertian tentang "pemasaran", perlu pula
dipahami arti "pasar". Pada dasarnya pasar adalah tempat pertemuan antara
penjual dengan pembeli. Atau lebih jelasnya pasar adalah daerah atau tempat
(area) yang di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran
yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Selanjutnya pasar dapat
pula diartikan sebagai suatu kelompok orang-orang yang terorganisasikan untuk
melakukan tawar-menawar (dan melakukan tempat bagi penawaran dan
permintaan) sehingga dengan demikian terbentuk "harga ". Pengertian yang per-
tama biasanya disebut pengertian kongkret, sedangkan pengertian yang kedua
disebut sebagai pengertian yang abstrak.
Kedua pengertian di atas masih dianggap sempit dan kurang lengkap, sehingga
William Y. Stanton mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar ini, yakni:
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi dalam pengertian
tersebut terdapat tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar yakni
K. Orang dengan segala keinginannya,
L. Daya beli mereka, dan
M. Tingkah laku dalam pembelian mereka.
Meskipun seseorang mempunyai keinginan untuk membeli suatu barang, tetapi
tanpa ditunjang oleh daya beli dan kemauan untuk membelanjakan uangnya,
maka orang tersebut bukan bagian dari pasar. Sebaliknya meskipun seseorang
mempunyai kemampuan tetapi bila ia tidak ingin membeli suatu barang ia bukan
merupakan pasar bagi penjual barang tersebut.

N. KRITERIA KELULUSAN
Kriteria Skor Bobot Nilai Keterangan
(1-
10)
pengertian dan perkembangan
manajemen,
proses manajemen,
Menjelaskan tentang organisasi kerja,
Menjelaskan pengertian perusahaan dan
badan usaha,
Menjelaskan persyaratan, prosedur dan Syarat lulus
pembiayaan pendirian/ perijinan nilai minimal
perusahaan, 70
Menjelaskan manajemen produksi,
Menjelaskan teknik dan proses produksi,
Menjelaskan penetapan biaya produksi,
Menjelaskan manajemen material/ suku
cadang,
Menjelaskan manajemen sumber daya
manusia,

15
Modul Manajemen Industri

Menjelaskan manajemen dana dan


permodalan
Menjelaskan manajemen analisis titik
impas
Menjelaskan manajemen pengawasan/
pengendalian.
Menjelaskan manajemen pemasaran.

16
Modul Manajemen Industri

BAB IV

PENUTUP

Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke
modul OTO-???. Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus, maka peserta
diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan untuk mengambil modul
selanjutnya.
Jika peserta diklat telah lulus menempuh ?? modul, maka peserta berhak memperoleh
sertifikat kompetensi manajemen industri.

17
Modul Manajemen Industri

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2003), Pedoman Penulisan Modul SMK, Dikmenjur-Dikdasmen, Departemen


Pendidikan Nasional.

Kir Haryana, (2004), Kewirausahaan Sebagai Income Generating Activities,


Yogyakarta, Makalah Pelatihan Kewirausahaan FT-UNY.

Marwan dan Suprihanto, (1986), Manajemen Perusahaan: Pendekatan Operasional,


Yogyakarta: BPFE UGM.

Siswoyo, (1995), Manajemen Industri, Bandung: Pusat Pengembangan Pendidikan


Politeknik.

18

Anda mungkin juga menyukai