Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESENSI

Judul buku : Bahasa & produk hukum

Penulis : Lilis Hartini, M. Hum.

Penerbit : Refika aditama

Tahun terbit : September 2014.

Tebal buku : 248.hlm


A. Unsur-unsur Resensi
1. Judul Resensi Buku
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik juga
akan memberikan nilai lebih tersendiri.

2. Data Buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut.
a. Judul buku
b. Pengarang
c. Penerbit
d. Tahun terbit beserta cetakannya
e. Dimensi buku
f. Harga buku

3. Pembukaan Resensi (lead)

4. Isi Resensi Buku


Bagian ini berisi tentang sinopsis, yaitu ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta
kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.

5. Penutup Resensi Buku


B. Struktur teks resensi
1. Identitas dalam resensi buku mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran
buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film
dan lagu.
2. Orientasi. Bagian ini biasanya terletak di paragraf pertama, yakni penjelasan tentang kelebihan buku seperti
penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.
3. Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.
4. Analisis, berupa paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.
5. Evaluasi, berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.

C. Jenis-Jenis Resensi
Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Resensi informatif
Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi deskriptif
Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau babnya.
Langkah-langkah/cara meresensi buku:
1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi
Cara yang pertama adalah, Anda pertimbangkan buku apa yang akan Anda resensi. Termasuk ke jenis atau
genre apakah buku yang akan Anda resensi. Apakah termasuk karya fiksi seperti novel, antologi cerpen,
antologi puisi, roman.

Ataukah buku yang kita resensi termasuk ke jenis karya nonfiksi seperti sejarah, ilmu pengetahuan atau
biografi tokoh. Seseorang yang meresensi buku harus mengetahui masuk ke dalam jenis apa buku yang ia
resensi.

2. Membaca Buku yang Akan Diresensi


Nah, pada tahap ini kalian bisa membaca semua atau dengan teknik membaca cepat, sehingga kamu tidak perlu
menghabiskan waktu untuk membacanya. Pokoknya kamu bisa mengambil intisari dari buku tersebut.

3. Mencatat Data atau Informasi Buku yang Akan


Diresensi
Catatlah data dan informasi dari buku yang akan Anda resensi. Data informasi yang harus Anda tulis dalam
sebuah resensi buku adalah :
Judul Buku :
Pengarang :
Penerbit :
Cetakan :
Tebal buku :
Harga buku :

4. Menuliskan Poin-poin Penting dalam Buku


Langkah yang dirasa cukup sulit adalah ketika sampai pada menulis isi resensi buku. Tulislah poin-poin yang
penting menurut Anda. Catat pula kutipan yang dirasa mengesankan, jangan lupa tandai halaman.
Tulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang memiliki satu kesatuan yang
integral.
5. Menuliskan Isi Resensi
Selanjutnya adalah menulis isi resensi, pada cara ini adalah bagaimana Anda memberikan komentar dan
pandangan terhadap buku yang Anda resensi. Langkah-langkah dalam menuliskan isi resensi adalah :
• Membuat informasi umum tentang buku yang Anda resensi.
• Membuat judul resensi buku.
• Membuat ringkasan buku secara garis besar.
• Memberikan penilaian terhadap buku yang Anda resensi.
• Menonjolkan sisi lain dari buku yang Anda resensi.
• Mengulas manfaat membaca buku tersebut bagi pembaca.
• Menuliskan kekurangan dan kelebihan yang ada pada buku tersebut.
• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.

6. Menulis Kesimpulan
Cara yang terakhir adalah ungkapkan apa yang Anda peroleh dari buku yang Anda resensi. Beri saran kepada
pembaca mengapa mereka harus membaca buku yang Anda resensi dan apa ruginya jika mereka tidak
membaca.

Model-Model Resensi Buku (Dahlan dan Sasa, 2011: 33-


54)
1. Model Rangkuman
Ini jenis resensi yang umum kita temukan, khususnya resensi yang dikerjakan oleh peresensi yang belum lama
membiasakan diri dalam menulis catatan atas buku yang dibaca. Ulasannya bukan pujian, bukan juga kritik,
apalagi bandingan, melainkan semata merangkumkan isi utama buku itu secara ringkas.

2. Model resensi lebih dari dua buku


Resensi model ini mengambil beberapa buku yang sama. Sama temanya atau sama penulisnya.

Buku-buku itu kemudian diulas dengan dua cara:

a. Dicampur dan diaduk seperti gado-gado menjadi satu judul satu bahasan.

b. Resensinya satu judul tapi dipecah-pecah oleh sub bab berdasarkan judul-judul buku yang berbhineka
tunggal ika itu.
3. Buku sebagai Catatan Perjalanan
Gaya resensi dengan menyertakan pengalaman peresensi, tempat/ruang, dan buku yang diresensi umumnya
berbentuk catatan perjalanan.

Salah satu contoh paling menarik adalah apa yang dilakukan Michael Pearson yang lemudian disatu-terbitkan
dalam buku yang edisi terjemahannya berjudul: Tempat Imajiner: Perlawatan ke Dunia Sastra Amerika (Obor,
1994)

Pearson bergerak menyusuri tempat-tempat mengikuti petunjuk yang disajikan oleh buku sastra. Langkah
pertama yang dilakukannya adalah menyeleksi beberapa karya pengarang dan tempat-tempat di mana ingatan
dan mitos tereram. Ia mencermati secara serius karya yang mana dari pengarang siapa yang menjadi “juru
kunci” sebuah kota.

Maka muncul kemudian nama Foulkner dan Missisipi, Robert Frost dan Vermont, Hemingway dan Key
West/Florida, Steinbeck dan California, Mark Twain dan Hanibal/Missouri, serta Flannery O’connor dan
Georgia.

4. Model Kritik
Umumnya kritik hanya elemen kecil dari sebuah resensi. Namun ada juga yang menadikan kritik sebagai
model utama. Kritik adalah tuuan utama mengapa resensi itu dituliskan. Bahkan tak jarang, lantaran resensi
bergaya kritik itu, sebuah buku ditarik dari peredarannya.

5. Model Rersensi Tempelan


Seperti dikatakan di bagian lain, crir resensi yang paling jamak jika terdapat Kartu Tanda Buku (KTB).
Walaupun tulisan itu tak berbicara atau membedah atau menimbang secara ketat buku tersebut.

Sebut saja resensi model inisebagai “tempelan”. KTB dan sampul buku hanya dijadikan tempelan. Sementara
isinya menimbang soal lain yang sudah dirancang secara khusus oleh peresensinya. Temanya saja dikait-
kaitkan

6. Model cerita
Model resensi ini ditulis dengan gaya bercerita. Maka tidak heran jika model ini kental dengan nuansa sastra.
Penulis resensi menulis dengan seolah-olah sedang bercerita.

Anda mungkin juga menyukai