2. Data Buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut.
a. Judul buku
b. Pengarang
c. Penerbit
d. Tahun terbit beserta cetakannya
e. Dimensi buku
f. Harga buku
C. Jenis-Jenis Resensi
Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Resensi informatif
Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi deskriptif
Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau babnya.
Langkah-langkah/cara meresensi buku:
1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi
Cara yang pertama adalah, Anda pertimbangkan buku apa yang akan Anda resensi. Termasuk ke jenis atau
genre apakah buku yang akan Anda resensi. Apakah termasuk karya fiksi seperti novel, antologi cerpen,
antologi puisi, roman.
Ataukah buku yang kita resensi termasuk ke jenis karya nonfiksi seperti sejarah, ilmu pengetahuan atau
biografi tokoh. Seseorang yang meresensi buku harus mengetahui masuk ke dalam jenis apa buku yang ia
resensi.
6. Menulis Kesimpulan
Cara yang terakhir adalah ungkapkan apa yang Anda peroleh dari buku yang Anda resensi. Beri saran kepada
pembaca mengapa mereka harus membaca buku yang Anda resensi dan apa ruginya jika mereka tidak
membaca.
a. Dicampur dan diaduk seperti gado-gado menjadi satu judul satu bahasan.
b. Resensinya satu judul tapi dipecah-pecah oleh sub bab berdasarkan judul-judul buku yang berbhineka
tunggal ika itu.
3. Buku sebagai Catatan Perjalanan
Gaya resensi dengan menyertakan pengalaman peresensi, tempat/ruang, dan buku yang diresensi umumnya
berbentuk catatan perjalanan.
Salah satu contoh paling menarik adalah apa yang dilakukan Michael Pearson yang lemudian disatu-terbitkan
dalam buku yang edisi terjemahannya berjudul: Tempat Imajiner: Perlawatan ke Dunia Sastra Amerika (Obor,
1994)
Pearson bergerak menyusuri tempat-tempat mengikuti petunjuk yang disajikan oleh buku sastra. Langkah
pertama yang dilakukannya adalah menyeleksi beberapa karya pengarang dan tempat-tempat di mana ingatan
dan mitos tereram. Ia mencermati secara serius karya yang mana dari pengarang siapa yang menjadi “juru
kunci” sebuah kota.
Maka muncul kemudian nama Foulkner dan Missisipi, Robert Frost dan Vermont, Hemingway dan Key
West/Florida, Steinbeck dan California, Mark Twain dan Hanibal/Missouri, serta Flannery O’connor dan
Georgia.
4. Model Kritik
Umumnya kritik hanya elemen kecil dari sebuah resensi. Namun ada juga yang menadikan kritik sebagai
model utama. Kritik adalah tuuan utama mengapa resensi itu dituliskan. Bahkan tak jarang, lantaran resensi
bergaya kritik itu, sebuah buku ditarik dari peredarannya.
Sebut saja resensi model inisebagai “tempelan”. KTB dan sampul buku hanya dijadikan tempelan. Sementara
isinya menimbang soal lain yang sudah dirancang secara khusus oleh peresensinya. Temanya saja dikait-
kaitkan
6. Model cerita
Model resensi ini ditulis dengan gaya bercerita. Maka tidak heran jika model ini kental dengan nuansa sastra.
Penulis resensi menulis dengan seolah-olah sedang bercerita.