Hermantoro
Staf Pengajar Jurusan Teknik Pertanian INSTIPER Yogyakarta
Email : Her_mantr@yahoo.com
ABSTRAK
Di lahan kering ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air tanaman berasal dari
hujan dan air tanah. Namun demikian ketersediaan air hujan kurang dapat dipastikan,
sedangkan pemanfaatan air tanah untuk irigasi harganya relatif mahal. Dalam keadaan yang
demikian perlu dikembangkan teknologi irigasi hemat air. Sementara itu di lahan basah
terjadi masalah sebaliknya, budidaya tanaman kurang dapat berhasil dengan baik oleh
karena kelebihan air di daerah perakaran tanaman, sehingga perlu dikembangkan teknologi
budidaya tanaman yang mampu mengeliminir pengaruh kelebihan air tersebut.
Suatu teknologi irigasi pada kedua daerah ekstrim itu, dengan memakai tanaman
lada perdu, sedang dikembangkan di Jurusan Teknik Pertanian FATETA IPB, di Leuwikopo
Bogor. Sistem irigasi ini terdiri atas kendi, pipa penyalur air, dan drum penampung. Sistem
irigasi untuk tanaman lada perdu di lahan kering mampu menjamin ketersediaan air yang
cukup dan sangat hemat air, melalui pengurangan kehilangan air akibat evaporasi dan
perkolasi. Daerah pembasahan di dalam tanah membentuk ”bola” mampu mendukung
pertumbuhan akar tanaman sehingga tanaman tumbuh dengan baik. Pada sistem irigasi
lahan basah dinding kendi mampu merembeskan air genangan di luar kendi ke daerah
perakaran tanaman di dalam kendi, sehingga memberikan kondisi aerasi daerah perakaran
yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman. Tanaman lada perdu dengan aplikasi
sistem irigasi tersebut nampak tumbuh dengan cukup baik.
Kata kunci : Sistem Irigasi, Kendi, Lahan Kering dan Lahan Basah
37
Agroteknose, Vol. V, No. 1 Th. 2011 Hasil Penelitian
38
Agroteknose, Vol. V, No. 1 Th. 2011 Hasil Penelitian
h
H H
Gambar 1. Ilustrasi distribusi kadar air tanah pada sistem irigasi lahan basah
39
Agroteknose, Vol. V, No. 1 Th. 2011 Hasil Penelitian
dalam dan di luar kendi sebagai fungsi kebutuhan air tanaman 4 rumpun lada
waktu. Instalasi percobaan sistem irigasi di perdu. Fluktuasi laju rembesan sangat
laboratorium untuk tanaman lada pada dipengaruhi oleh keadaan cuaca harian di
lahan kering dan basah disajikan pada daerah penelitian. Sementara itu rerata
Gambar 2. laju evapotranspirasi pada tanaman yang
40
Agroteknose, Vol. V, No. 1 Th. 2011 Hasil Penelitian
41
Agroteknose, Vol. V, No. 1 Th. 2011 Hasil Penelitian
0.5
Laju pemakaian air
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Umur tanaman (hari)
Gambar 5. Laju pemakaian air pada sistem irigasi lahan basah untuk tanaman lada perdu
10
9
8 Dlm kendi = -0.0002x 3 + 0.0142x 2 - 0.445x + 8.6024
Konsentrasi (g/l)
7 2
R = 0.9973
6
5
4
3
2 3 2
Luar kendi = 0.0001x - 0.0077x + 0.2471x - 0.169
1
R2 = 0.995
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (hari)
Gambar 6. Difusi larutan pupuk dari dinding kendi sebagai fungsi waktu
42
Agroteknose, Vol. V, No. 1 Th. 2011 Hasil Penelitian
6 6
4 4
2
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 0
0 1 2 3 4 5 6 7
Umur Tanaman (7-harian)
Umur Tanaman (7-harian)
43
Agroteknose, Vol. V, No. 1 Th. 2011 Hasil Penelitian
44