Nama Anggota :
1. Agil Febrianto 13. M. Arif Rochman
2. Akemat Khoirudin
14. Novia Alvinur Laili
3. Ali Fikar 15. Nur Afiyah
4. Amanatulloh Riansyah 16. Reynaldo Elfrizo K.
5. Ananda Chanif A. 17. Rezy Budi Pratama
6. Choirul Dwi Cipto 18. Sindu Dwi Marseno
7. Elliza Sovia Risfaroh 19. Siti Nurhalimah
8. Erwanda Bagoes P. 20. Slamet Adianto
9. Erwin Eko Setiawan
10. Fajar Bayu S. 21. Viqi Mir’atun Nisak
11. Ibnu Fajar Shodikin 22. Zuhrotul Khiftiyah
12. Lilik Nur Azizah 23. Yulia Nur Alfia
Kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan laporan
SLA (Sustainable Livelihood Approch) yang kami buat ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan KKN (Kuliah Kerja Nyata) bagi para Mahasiswa dari Universitas Ma’arif
Hasyim Latief.
SLA ini merupakan salah satu upaya dalam membantu masyarakat untuk
mengetahui secara jelas mengenai kerentangan dan kelemahan yang terjadi di lingkungan
masyarakat. Dan kami harap laporan ini ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para
mahasiswa maupun bagi pembaca.
Di kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait KKN. yang telah memberi dukungan moral. Dan juga bimbingannya pada kami.
Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Bapak Dr. Fathoni Rodli, selaku Rektor Universitas Ma’arif Hasyim Latief.
2. Bapak Khoirul Ngibad, S.Si M,Si, selaku ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat.
3. Ibu Dini Retnowati ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
4. Kepala desa Jeruklegi, Ketua RW 4, RT 13 – 15, serta masyarakat setempat atas
perhatian dan kerjasamanya sehingga kami dapat menyusun laporan ini dengan
lancar.
Susunan Laporan SLA ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran apapun yang
sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima.
Penulis
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................................... 1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Metode PRA
2.1.1 Sejarah Dusun Melati .............................................................................. 3
2.1.2 Diagram Venn Peta Politik Dusun Melati ................................................ 4
2.1 3. Peta Lokasi Dusun Melati ....................................................................... 5
2.1.4. Kalender Musiman ................................................................................. 6
2.1.5. Peta Aktifitas .......................................................................................... 8
2.1.6. Peta Transect .......................................................................................... 9
2.1.7. Peta Kecenderungan ............................................................................... 11
BAB III ALTERNATIF SOLUSI........................................................................... 16
3.1 Pentagram SLA ................................................................................................ 18
BAB IV KESIMMPULAN .................................................................................... 19
PENDAHULUAN
Pada tahun 1616 dulunya desa Jeruklegi adalah sebuah hutan yang sangat
lebat(alas) konon katanya hutan yang ada di Jeruklegi ini di ”babat alas” yang
berasal dari bahasa jawa yang diartikan yaitu menebang hutan untuk membuat atau
membuka lahan atau pemukiman baru. Masyarakat yang babat alas adalah Mbah
Ndek, salah satu tempat yang dipercayai masyarakat sampai sekarang
yaitu“PUNDEN” ,punden merupakan tempat terdapatnya makam orang yang
dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa, tempat keramat, tempat yang sangat
dihormati. Masyarat sangat menghormati akan hal itu misal ada masyarakat
mengadakan acara nikah atau sunatan jadi keluarga dan masyarakat tersebut
berbondong-bondong untuk istilah”bancaan” ditempat tersebut. Setelah lahan itu
sudah dibabat alas lahan tersebut ditanami buah pohon jeruk, konon katanya pohon
itu tumbuh dan berbuat lebat serta memiliki rasa yang sangat manis, oleh karena itu
desa itu disebut desa Jeruklegi, namun ada hal yang disayangkan yaitu pohon jeruk
tersebut sudah tidak ada yang menanamnya lagi.
Desa Jeruklegi terdiri dari beberapa dusun yaitu Melati, Jeruklegi, dan
Sudimoro. Dusun Melati awal mulanya dibabat alas oleh 3 masyarakat yaitu Mbah
Jenggot, Mbah Bronto, dan Mbah Kertas. Setelah lahan tersebut dibabat alas, lahan
tersebut ditanamai bunga melati konon katanya bunga melati tersebut tumbuh mekar
dan memiliki harum yang sedap, karena hal itu masyarakat didusun melati percaya
bahwa didusun melati tersebut bila ditanami bunga melati akan selalu mekar dan
segar, kepercayaan ini dapat dilihat hingga sekarang karena banyak didusun melati
terdapat bunga melati yang bisa dilihat sepanjang jalan seberang sungai yang tumbuh
mekar dan segar.
Musim Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Cerah
Hujan
Penyakit
Typus DBD DBD
Nikah
Angin
Musim Padi Mentimun Mentimun, Padi Kacang Padi Kacang Kacang Kacang
Tanam Padi Tanah Kacang Tanah Tanah dan Tanah
dan Tanah dan dan kedelai dan
kedelai kedelai kedelai kedelai
Pemukiman
Lahan Pemukiman Pemukiman Pemukiman Pemukiman Pemukiman Pemukiman
Tempat Ibadah
Rumah Pribadi
Fungsi Rumah Pribadi Rumah Pribadi Rumah Pribadi
Rumah Pribadi Rumah Pribadi Masjid Rumah Pribadi
Lahan Usaha TK/PAUD Usaha Usaha
Toko
Prosuden tissue Warung Kopi Toko
Usaha Penjual Bakso Penjual Pulsa Bengkel Las
Air Isi Ulang Penyetan Usaha Rempah
Bengkel motor
Diabetes,
Penyakit Asam Urat Diabetes
kolesterol
Kondisi
Tersumbat Tersumbat Tersembat Teesumbat Tersumbat Sedikit Lancar Sedikit Lancar
Drainase
ALTERNATIF SOLUSI
KESIMPULAN
Apabila dilihat dari pentagram hasil pengolahan data SLA maka dapat dilihat
kerentanan yang paling kritis di desa jeruklegi dusun melati adalah pada bagian alam
dan sosial. Pada bagian alam alih fungsi lahan yang semula berupa area persawahan
dan lahan kosong menjadi pabrik dan pemukiman memang tidak bisa dihindari
namun bisa dimimalisir dengan cara mengalokasikan beberapa tempat untuk menjadi
lahan terbuka hijau atau area persawahan melalui PERDES, serta menjaga kebersihan
aliran air sungai dan saluran drainase di setiap rumah. Hal ini bertujuan untuk tetap
menjaga kondisi air tanang dan kesuburan tanah di desa jeruklegi.
Untuk masalah sosial terlihat dari data kecenderungan perubahan dari pekerjaan
masayakat yang dulu masih banyak menjadi petani sekarang beralih manjadi buruh
pabrik yang menyebabkan waktu untuk bersosialisasi antar tetangga semakin sedikit
serta waktu untuk mengawasi anak juga berkurang, sehingga berdampak pada
kerengganga hubungan sosial antar tetangga serta minimnya kegiatan anak yang
semakin terpantau oleh orang tua. Hal ini bisa diatasi dengan dibentuknya lagi
perkumpulan rutin warga yang dapat di isi dengan pelatihan keterampilan yang
terjadwal, karena dengan perkumpulan rutin warga serta adanya pelatihan
keterampilan tidak hanya meningkatkan hubungan sosial antar warga juga dapat
menambah pengetahuan dan daya saing warga di kehidupan sehari-hari.