https://bisakimia.com/2014/11/09/rangkuman-materi-larutan/
Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Ini terjadi karena dalam
larutan mengalami ionisasi. Contohnya NaCl, HCl, NaOH dan lain lain
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sehingga dalam
larutannya tidak terjadi ionisasi. Contohnya larutan Gula, Urea, Alkohol dan lain lain
Gay Lussac : Asam adalah zat yang dapat menetralkan basa (alkali) dan kedua golongan
senyawa itu (asam dan basa) hanya dapat di definisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.
Bronsted – Lowry : Asam adalah semua zat baik dalam bentuk molekul atau ion yang dapat
memberikan proton (donor proton). Sedangkan basa adalah semua zat baik dalam bentuk
molekul maupun ion yang dapat menerima proton (akseptor proton)
2. Larutan Asam
Berdasarkan kekuatan asamnya, larutan dibagi menjadi 2, yaitu asam kuat dan asam lemah
a. Asam Kuat
HCl → H+ + Cl–
[H+] = x. M
Ket :
M = Konsentrasi asam
x = valensi asam
b. asam lemah
CH3COOH → CH3COO– + H+
HCN → H+ + CN–
[H+] = √(ka. M)
[H+] = α . M
α = √Ka / M
Ket:
α = Derajat ionisasi
3. Larutan Basa
a. Basa Kuat
[OH–] = x.M
Ket :
M = Konsentrasi basa
x = valensi basa
b. Basa Lemah
[OH–] = √(kb. M)
[OH–] = α . M
α = √Kb / M
Ket:
α = Derajat ionisasi
M = Konsentrasi Basa
pH = -log [H+]
pKw = pH + pOH
14 = pH + pOH
pH = 14 – pOH
pOH = 14 – pH
1. Pengukuran pH
a. Menggunakan Indikator
Indikator mempunyai trayek peruabahan warna yang berbeda-beda. Dari uji larutan
dengan beberapa indikator diperoleh daerah irisan pH larutan.
Indikator universal merupakan gabungan dari beberapa indikator. Indikator universal yang
biasa digunakan adalah metal jingga, metal merah, bromtimol biru, dan fenolftalein.
c. Menggunakan pH-meter
Merupakan alat pengukur pH dengan ketelitian yang tinggi. pH-meter dapat menentukan pH
larutan sampai 2 angka desimal.
2. pH Larutan Asam
a. Asam Kuat
pH = -log [H+]
[H+] = x.M
Keterangan :
M = Konsentrasi Asam
x = Valensi Asam
b. Asam lemah
pH = -log [H+]
[H+] = √(ka. M)
[H+] = α . M
Keterangan :
α = Derajat ionisasi
M = Konsentrasi Asam
3. pH Larutan Basa
a. Basa Kuat
[OH–] = x.M
Keterangan :
M = Konsentrasi Asam
x = Valensi Asam
b. Asam lemah
[OH–] = √(kb. M)
[OH–] = α . M
pH = 14 – pOH
D. Titrasi Asam-Basa
Titrasi asam-basa digunakan untuk menentukan kadar larutan, salah satunya melalui reaksi
penetralan.
E. Larutan Penyangga
Larutan yang berfungsi untuk mempertahankan pH meskipun pH ditambahkan sedikit asam,
basa ataupun pengenceran. Larutan penyangga (buffer) terdiri dari:
1. Buffer Asam
Buffer asam merupakan campuran asam lemah dengan garam (basa konjugasi) yang berasal
dari basa kuat.
2. Buffer Basa
Buffer basa merupakan campuran antara basa lemah dengan garam (asam konjugasi) yang
berasal dari asam kuat.
a. Di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pH darah agar sesuai dengan karakteristik reaksi
enzim.
b. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menjaga pH dalam makanan kaleng agar
tidak mudah rusak oleh bakteri.
F. Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam merupakan reaksi penguraian dalam air. Reaksi hidrolisis teriadi antara ion-
ion
garam dalam air) dengan air sehingga on positif dan ion negatif dari garam akan bereaksi
dengan
a. Tidak terhidrolisis
b. pH- 7
b. Kh=Kw/Kb
c.
b. Kh=Kw/Ka
c.
a. Terhidrolisis sempurna
b. Kh=Kw/(Ka.Kb)
c.
G. Ksp
Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion ion dalam larutan jenuh garam yang
sukar larut dalam air
Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar, menunjukkan semakin mudah larut
Ksp = (n-1)n-1Sn
Keterangan :
s = kelarutan (mol/L)