Kimia Industri
Kimia Larutan
A. Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit
Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Berdasarkan daya hantarnya
larutan terbagi 2, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit
Kebanyakan solute yang akan dibahas adalah merupakan elektrolit yang membentuk ionion
ketika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang menghantarkan arus listrik. Elektrolit
kuat terionisasi seluruhnya di dalam pelarut sedangkan elektrolit lemah terionisasi sebagian.
Sumber : https://www.kibrispdr.org/contoh-elektrolit-kuat.html
B. Larutan Asam dan Basa
Sumber : https://roboguru.ruangguru.com/question/sebutkan-4-perbedaan-sifat-asam-dan-basa-_QU-SKLU9IJ8
Gay Lussac : Asam adalah zat yang dapat menetralkan basa (alkali) dan kedua golongan
senyawa itu (asam dan basa) hanya dapat di definisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.
Bronsted – Lowry : Asam adalah semua zat baik dalam bentuk molekul atau ion yang dapat
memberikan proton (donor proton). Sedangkan basa adalah semua zat baik dalam bentuk
molekul maupun ion yang dapat menerima proton (akseptor proton)
a. Asam Kuat
Contohnya:
[H+] = x. M
Ket :
M = Konsentrasi asam
x = valensi asam
b. asam lemah
CH3COOH → CH3COO– + H+
[H+] = √(ka. M)
[H+] = α . M
α = √Ka / M
Ket:
α = Derajat ionisasi
M = Konsentrasi Asam
3. Larutan Basa
a. Basah Kuat
[OH–] = x.M
Ket :
M = Konsentrasi basa
x = valensi basa
b. Basah Lemah
[OH–] = √(kb. M)
[OH–] = α . M
α = √Kb / M
Ket:
α = Derajat ionisasi
M = Konsentrasi Basa
Derajat keasaman merupakan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Konsentrasi pH diajukan oleh
sorensen:
pH = -log [H+]
pKw = pH + pOH
14 = pH + pOH
pH = 14 – pOH
pOH = 14 – pH
1. Pengukuran pH
a. Menggunakan Indikator
Indikator universal merupakan gabungan dari beberapa indikator. Indikator universal yang
biasa digunakan adalah metal jingga, metal merah, bromtimol biru, dan fenolftalein.
c. Menggunakan pH-meter
Merupakan alat pengukur pH dengan ketelitian yang tinggi. pH-meter dapat menentukan pH
larutan sampai 2 angka desimal.
2. pH Larutan Asam
a. Asam Kuat
pH = -log [H+]
[H+] = x.M
Keterangan :
M = Konsentrasi Asam
x = Valensi Asam
b. Asam lemah
pH = -log [H+]
[H+] = √(ka. M)
[H+] = α . M
Keterangan :
α = Derajat ionisasi
M = Konsentrasi Asam
3. pH Larutan Basa
a. Basah Kuat
[OH–] = x.M
Keterangan :
M = Konsentrasi Asam
x = Valensi Asam
b Asam lemah
[OH–] = √(kb. M)
[OH–] = α . M
Titrasi asam-basa digunakan untuk menentukan kadar larutan, salah satunya melalui reaksi
penetralan.
Larutan Penyangga
1. Buffer Asam
Buffer asam merupakan campuran asam lemah dengan garam (basa konjugasi) yang berasal
dari basa kuat.
2. Buffer Basa
Buffer basa merupakan campuran antara basa lemah dengan garam (asam konjugasi) yang
berasal dari asam kuat.
a. Di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pH darah agar sesuai dengan karakteristik
reaksi enzim.
b. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menjaga pH dalam makanan kaleng agar
tidak mudah rusak oleh bakteri.
Hidrolisis Garam
Hidrolisis Garam merupakan pelajaran lanjutan untuk yang sudah mempelajari asam basa.
Karena nantinya kita akan mempelajari hidrolisis garam yang terbentuk akibat campuran antara
asam dan basa. Sebelum masuk pada penjelasan mengenai hidrolisis garam. Ada baiknya kita
mengenal apa itu hidrolisis.
Hidrolisis berasal dari gabungan kata Hidro dan lisis. Hidro ini berarti air dan lisis berarti
pecah/hancur. maka hidrolisis ini bisa diartikan dengan pecahnya air menjadi senyawa
punyusunnya seperti H+ dan OH-. Namun karena disini ialah hidrolisis garam maka ada sedikit
perbedaan. Garam terbentuk ketika terjadi reaksi antar asam dan basa.
Ketika kita melarutkan garam ke dalam air. maka ada beberapa hal yang mungkin terjadi
a. Tidak terhidrolisis
b. pH- 7
a. Terhidrolisis sempurna
b. Kh=Kw/(Ka.Kb)
Ksp
Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion ion dalam larutan jenuh garam yang sukar
larut dalam air
Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar, menunjukkan semakin mudah larut
Ksp = (n-1)n-1Sn
Keterangan :
s = kelarutan (mol/L)
https://bisakimia.com/2014/11/09/rangkuman-materi-larutan/
http://staff.unila.ac.id/sonnywidiarto/files/2011/09/KIMIA-LARUTAN.pdf