BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian M
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian M
TINJAUAN PUSTAKA
Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga menghasilkan
suatu dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis mixer yang berdasarkan jumlah
propeler-nya (turbin), yaitu mixer dengan satu propeller dan mixer dengan dua propeller. Mixer
dengan satu propeller adalah mixer yang biasanya digunakan untuk cairan dengan viskositas
rendah. Sedangkan mixer dengan dua propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan
viskositas tinggi. Hal ini karena satu propeller tidak mampu mensirkulasikan keseluruhan massa
dari bahan pencampur (emulsi), selain itu ketinggian emulsi bervariasi dari waktu ke waktu.
Mixer merupakan proses mencampurkan satu atau lebih bahan dengan menambahkan
satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu bentuk yang seragam dari beberapa
konstituen baik cair – padat, padat – padat , maupun cair - gas. Komponen yang jumlahnya lebih
banyak disebut fasa kontinyu dan yang lebih sedikit disebut fasa disperse. (No name, 2014)
Pengadukan bahan cair umumnya dilakukan dalam suatu bejana, biasanya berbentuk
silinder, yang memiliki sumbu vertikal. Bagian atas dari bejana bisa terbuka terhadap udara atau
dapat juga tertutup. Dasar bejana pada umumnya dicekungkan, artinya tidak rata, agar tidak
dihindari adanya sudut atau bagian yang tidak bisa dipenetrasi oleh aliran fluida. Sebuah
pengaduk (impeller) terakit pada sumbu yang menggantung ke atas. Sumbu ini digerakkan oleh
motor listrik yang kadang-kadang langsung dihubungkan ke sumbu tetapi lebih sering melalui
kotak gear pengurang kecepatan. Perlengkapan tambahan seperti jalur masuk atau keluar bahan,
coil pemanas, jaket atau termometer rendam atau alat pengukur suhu lainnya merupakan
komponen tetap alat pencampur bahan cair ini.
Tiga tipe utama impeller adalah propeller (baling-baling), paddles (pedal), dan turbin.
Setiap tipe memiliki banyak variasi dan subtipe. Sekalipun masih terdapat tipe impeller lain yang
juga berguna untuk situasi tertentu, akan tetapi ketiga tipe tersebut mungkin dapat mengatasi
95% masalah pencampuran bahan cair yang ada. Untuk pencampuran liquid, propeller mixer
adalah jenis yang paling umum dan paling memuaskan.Alat ini terdiri dari tangki silinder yang
dilengkapi dengan propeller/ blades beserta motor pemutar. Bentuk propeller, impeller, blades
didesain sedemikian rupa untuk efektifitas pencampuran dan disesuaikan dengan viskositas fluid.
Pada jenis alat pencampur ini diusahakan untuk dihindari tipe aliran monoton yang berputar
melingkari dinding tangki , penambahan sekat-sekat (baffles) pada dinding tangki juga dapat
menciptakan pengaruh pengadukan, namun menimbulkan masalah karena sulit
membersihkannya (no name, 2014).
2. Pengaduk aliran radial yang akan menimbulkan aliran yang berarah tangensial dan radial
terhadap bidang rotasi pengaduk. Komponen aliran tangensial menyebabkan timbulnya
vortex dan terjadinya pusaran, dan dapat dihilangkan dengan pemasangan baffle atau
cruciform baffle.
3. Pengaduk aliran campuran yang merupakan gabungan dari kedua jenis pengaduk di atas.
g. Paddle finger
h. Paddle helix
i. Multi paddle
Gambar 2.2 Pengaduk Jenis Dayung (Paddle)
Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran radial bisa
terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil.Sebuah dayung jangkar atau pagar, yang
terlihat pada gambar 6 biasa digunakan dalam pengadukan.Jenis ini menyapu dan mengeruk
dinding tangki dan kadang-kadang bagian bawah tangki. Jenis ini digunakan pada cairan kental
dimana endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk meningkatkan transfer
panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis ini adalah pencampuran yang buruk.
Pengaduk dayung sering digunakan untuk proses pembuatan pasta kanji, cat, bahan perekat dan
kosmetik.
e. Turbine bar
f. Turbine shrouded
b. Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s (100.000 cp).
c. Pengaduk jenis dayung yang dimodifikasi seperti pengaduk jangkar bisa digunakan untuk
viskositas antara 50 - 500 Pa.s (500.000 cP)
d. Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas di atas 1000 Pa.s dan
telah digunakan hingga viskositas 25.000 Pa.s. Untuk viskositas lebih dari 2,5 - 5 Pa.s
(5000 cP) dan diatasnya, sekat tidak diperlukan karena hanya terjadi pusaran kecil.
Gambar 2.4 Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a) Impeller,
(b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbon