Anda di halaman 1dari 4

Psikosomatik Medicine dan faktor psikologik yang mempengaruhi kondisi medik

Dr. Marintik Ilahi Sp.KJ

Menekankan kesatuan tubuh-jiwa.

Faktor psikologi berperan penting dalam perkembangan semua penyakit, penyakit fisik dapat diperberat
oleh faktor psikologi.

Gangguan psikosomatik (F50-F59)

Gangguan psikologis yang berhubungan dengan gangguan fisik (gejala dan gangguan)

Kridiag:

- Harus ada kondisi medik umum, kalo tidak bukan psikosomatik


- Ada faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis tersebut dgn cara:
a. mempengaruhi perjalanan penyakitnya
b. mempengaruhi penatalaksanaannya, eks: asma bronkial murni cepat sembuh dibanding yg
disertai gangguan cemas
c. menambah resiko, mis: resiko kekambuhan
d. memicu atau memperberat perjalanan penyakitnya

kriteria eksklusi:

ada gejala fisik sebagai bagian dari itu sendiri misal gangguan konversi menimbulkan penyakit.

Gangguan somatisasi  penyakit tidak ada patologisnya

Hipokondriasis  berlebihan terhadap kesehatannya, ada keluhan fisik.

Keluhan fisik berhubungan dengan gangguan mental, misal: depresi

Keluhan fisik berhubungan dengan gangguan zat, misal: batuk karena ketergantungan nikotin

Gangguan Somatoform (secara umum semua keluhan penyakit yang terkait keluhan fisik tp tidak ada
diagnosis fisik)

- Ada keluhan fisik,


- Tdak ada kelainan fisik yang menjadi dasar keluhan
- Gejala dan keluhan somatic serius sehingga menyebabkan penderitaan emosional
- Jika ada, gangguan fisik tidak menjelaskan gejala distress dan preokupansii yang dikemukakan
pasien
Dtg dengan banyak keluhan, misalnya memang ada penyakit cth tb paru tapi tb paru tidak
menyebabkan keluhan yang dia blg ke dokter.
- Pasien menolak hubungan keluhan dengan psikologis

1. Gangguan somatisasi

- keluhan fisik bermacam2, berulang dan berubah. Cth: hari 1 pusing lambung, hari 2 lbp, hari 3 sesak.
- berlangsung lebih dari 2 tahun

- dokter shopping, ke dokter 1 dan lain. Harus dikasih obat yg lain (non-fisik)

- hasil pmx fisik tidak ada kelainan

- sering disertai depresi dan anxietas

- ada hendaya terkait keluhannya (mengganggu aktivitas)

Keluhan somatic disertai pikiran, perasaan dan perilaku yang eksesif sersuai dengan keluhannya

2. Gangguan Hipokondrik

- satu atau lebih gangguan fisik serius, rata2 Cuma 1. Dia ga ganti2.

- keluhan menetap 6 bulan terakhir

- penampilan normal tp dia merasa abnormal (dipersepsikan oleh dirinya sendiri)

- perhatian fokus pada satu atau dua organ/system

- onset < 30th

- dokter shopping

- menolak psikiater

Sering disertai gejala psikotik, preokupansi jadi waham. Padahal masih nerotik.

3. Gangguan disosiatif/konversi

Ditandai adanya satu atau lebih gejala neurologi yang tidak dapat dijelaskan oleh gangguan neurologis
atau medis lain.

Gejala: variatif (buta, paralisis, gang. Motorik sensorik dan kejang) padahal sebenernya dia normal trus
kalo kejang dia beda sm epilepsi, tidak ada bukti gang. Fisik, adanya penyebab psikologis

- Ada deficit motoric dan sensorik akut dan temporer


- Ada konversi motoric: paralisis ataksia, disfagia, pesudoseizure
- Konversi sensorik: buta tuli anastesia
- Dapat disertai gangguan kesadaran: amnesia, pseudoscysis, psikogenik vomiting
- Ada unsur primary gain (ingin melepaskan semua konflik di dirinya, karena konflik internal.) ,
secondary gain (untuk mendapatkan perhatian dari orang di sekitarnya), dan la belle
indifference (nyaman dengan kondisi seperti itu, padahal sebenernya dia tuh normal)

4. Disfungsi otonomik somatoform

- muncul gejala otonom (palpitasi, tremor) menetap dan mengganggu


- preokupasi adanya gangguan serius dari system organ tertentu tp tidak ada bukti gangguan struktur
dan fungsi bermakna dari system organ yg dimaksud.

5. gangguan nyeri somatoform menetap

- ada nyeri tapi bukan karena gangguan neurologis atau gangguan medis lainnya

- nyeri berat, menetap menyiksa tp tidak ada gangguan fisik

- berhubungan dengan konflik emosional/psikososial yang cukup jelas

6. gangguan dismorfik tubuh

- preokupasi merasa cacat tubuh tidak nyata

Kridi:

-bayangan cacat dalam penampilan

-menyebabkan penderitaan bermakna klinis maupun social

-murni karena dismorfik tubuh

Etiologi:

- Stres umum: 43 kejadian hidup dan bobot stress masing2 berbeda, tinggi: kematian pasangan
hidup. Skor lebih dari 200/th akan meningkatkan insidensi gangguan psikosomatik
- Stress psikis spesifik: kondisi kepribadian spesifik atau konflik alam bawah sadar
- Stres non spesifik yang kronis, tidak spesifik tp kronik.

Stres: masalah yang menuntut penyesuaian diri sehingga tidak mengganggu keseimbangan.

Distress muncul bila tdk bisa adaptasi, ketidakmampuan diri memikul beban yang berlebihan atua
tutntutan yang dihadapi diluar kapasistas psikofisiknya

General adaption syndrome

3 fase:

1. reaksi alarm, pertanda bahwa sedang stress (Susah tidur, tidak nafsu makan dsb)

2. Resistance, melakukan usaha untuk adaptasi tapi susah

3. Kelelahan, resisten terlalu lama, akan muncul keluhan psikologis

Sumber stress:

1. Frustasi, ada 1 tujuan tp terhalang

2. konflik: ada 2 pilihan, pengen sekolah tp gaada biaya dan kerjanya bikin ga bs sekolah

3. Krisis: ada stressor yang melewati ambang frustasi dan mendadak, cth: tsunami
4. tekanan: luar dan dalam

Dinamika stress:

Anda mungkin juga menyukai