Laporan Ball Mill
Laporan Ball Mill
BALL MILL
Gambar I.4 Hubungan fraksi massa dan diameter ayakan bola baja
Gambar I.4 menunjukan fraksi massa sebelum dilakukan pengecilan ukuran yaitu
± 0,9 dengan ukuran partikel sebesar ± 1,4 mm. Fraksi massa setelah dilakukan
pengecilan ukuran yaitu ± 0,5 dengan ukuran partikel ± 1 mm. Gula pada proses ball
mill menggunakan bola baja terjadi pengencilan ukuran, karena pada saat proses ball mill
material akan di perhalus akibat adanya tumbukan antara bola baja yang berada dalam
shell silinder yang berputar pada sumbu putar horizontal sehingga menumbuk gula yang
terdapat di dalam silinder yaang menyebabkan partikel gula menjadi semakin kecil.
1
0.9
0.8
0.7
Fraksi Massa
0.6
0.5
fraksi BBT awal
0.4
0.3 Fraksi BBT akhir
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5
Diameter Ayakan (mm)
Gambar I.5 Hubungan fraksi massa dan diameter ayakan bola keramik kecil
Gambar I.5 menunjukan fraksi massa sebelum dilakukan pengecilan ukuran yaitu
± 0,9 dengan ukuran partikel sebesar ± 1,4 mm. Fraksi massa setelah dilakukan
pengecilan ukuran yaitu ± 0,5 dengan ukuran partikel ± 0,6 mm. Gula pada proses
ball mill menggunakan bola keramik kecil terjadi pengencilan ukuran, karena pada saat
proses ball mill silinder yang berputar menyebabkan bola keramik kecil menumbuk gula
yang berada dalam silinder sehingga gula ukuran partikelnya semakin kecil.
0.8
Fraksi Massa
0.6
0.2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Diameter Ayakan (mm)
Gambar I.6 Hubungan fraksi massa dan diameter ayakan bola keramik besar
Gambar I.6 menunjukan fraksi massa sebelum dilakukan pengecilan ukuran yaitu
± 0,9 dengan ukuran partikel sebesar ± 1,4 mm. Fraksi massa setelah dilakukan
pengecilan ukuran yaitu ± 0,6 dengan ukuran partikel ± 0,2 mm. Gula pada proses
ball mill menggunakan bola keramik besar terjadi pengencilan ukuran, karena pada saat
proses ball mill silinder yang berputar menyebabkan bola keramik besar menumbuk gula
yang berada dalam silinder sehingga gula ukuran partikelnya semakin kecil.
Variabel bola pada proses ball mill, bedasarkan percobaan yang dilakukan bola
dengan keramik besar memiliki hasil akhir ukuran partikel paling baik dibandingkan
bola baja maupun keramik kecil, karena ukuran partikel gula setelah dilakukukan
pengecilan ukuran paling kecil dibandingkan dengan diameter partikel gula dengan bola
baja maupun keramik kecil, dikarenakan bola keramik besar memiliki diameter ukuran
yang besar sehingga ketika dilakukan ball mill gula lebih halus.
1.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum ball mill, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Ukuran bola-bola mempengaruhi hasil akhir produk yang di kecilkan ukurannya.
2. Variabel bola baja ukuran partikel setelah dilakukan pengecilan ukuran yaitu ± 1 mm
3. Variabel bola keramik kecil ukuran partikel setelah dilakukan pengecilan ukuran
yaitu ± 0,6 mm
4. Variabel bola keramik besar ukuran partikel setelah dilakukan pengecilan ukuran
yaitu ± 0,2 mm
5. Tiga variabel jenis bola yang digunakan untuk ball mill, bola keramik ukuran besar
memiliki hasil akhir pengecilan ukuran paling baik
6. Semakin besar ukuran bola maka diameter partikel bahan yang di haluskan semakin
kecil
7. Bola keramik besar hasil diameter partikel setelah ball mill semakin kecil
dibandingkan diameter partikel hasil ball mill bola baja