Teori dapat diekspresikan dalam wujud kata atau tanda (sign). Dalam filsafat
pengetahuan, studi tentang tanda dikenal dengan istilah semiology. Semiology dibagi
menjadi tiga bagian, sintaktik (syntactics), semantik (semanics), dan pragmatik
(pragmatics or behavioral).
1). Sintaktik (Syntactics)
Berhubungan dengan logika internal dari dunia abstrak, logika internal yang
konsisten dikemukakan dalam bentuk pernyataan terstrukur yang dapat berupa:
pernyataan abstrak dengan tata bahasa baku dan pernyataan logika matematik.
Pernyataan dalam bentuk bahasa yang terstrukur, misalnya “apabila permintaan
suatu barang naik, maka harga barang itu akan cenderung ikut naik”. Sedangkan
pernyataan logika matematika atau dalam bentuk model-model misalnya: Y = a +
bX, atau persamaan dasar akuntansi A = K + E.
Atas dasar tersebut perlu matematics rules atau systactics rules, yaitu dengan
atribut atau simbol-simbol abstrak sebagai berikut:
(a) Y = a + bX
Keterangan:
Y = variabel dependen
a = bilangan konstan
b = koefisien
X = variabel independen
(a) Misalnya, memprediksikan jumlah penjualan (Y) pada tahun yang akan datang,
berdasarkan data historis penjualan yang tersedia di perusahaan dalam 5 tahun
sebelumnya, maka penjelasannya sebagai berikut:
Y = a + Bx
Keterangan:
a = Konstanta
b = Koefisien
Dilihat dari aspek bahasa, rerangka teoritis akuntansi dapat saja terpusat pada
salah satu unsur teori tersebut: sintaktik (struktur), semantik (interpretasi) dan
pragmatik (perilaku). Namun demikian, Hendriksen dan Van Breda (1992)
berpendapat bahwa rerangka teori akuntansi yang lengkap seharusnya memiliki tiga
komponen teori di atas.
Kesimpulan
Harahap, Sofyan Safri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada