RPP Hots

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 30

LK-4.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan Kegiatan:
Mereviu bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Kegiatan:
1. Siapkan dokumen kurikulum, buku teks mata pelajaran, dan petunjuk pengembangan
RPP;
2. Siapkan unit materi yang dipilih beserta rangkuman unit materi berupa mind map yang
telah Saudara buat pada kegiatan 1. Konsep dan Pendalaman Materi HOTS sebagai
sumber belajar;
3. Simaklah dan pahami langkah-langkah pembelajaran berorientasi HOTS dari contoh
video pembelajaran sebagai inspirasi; dan
4. Buatlah RPP untuk topik terpilih mengacu pedoman penyusunan RPP yang berlaku.

1
LK-4a Pengembangan RPP

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )


Satuan Pendidikan : SMAN 19 Garut
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/ Semester : XII / 6
Materi Pokok : Karbohidrat
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3 (pengetahuan) KI 4 (keterampilan)
Memahami, menerapkan, dan menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan konkret dan ranah abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya pengembangan dari yang dipelajarinya di
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, sekolah secara mandiri, bertindak secara
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, efektif dan kreatif, serta mampu
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Pengetahuan 3.11.1. Menjelaskan struktur dan tatanama karbohidrat
3.11.2. Menjelaskan sifat karbohidrat
3.11. Menganalisis struktur, tata 3.11.3. Membedakan jenis-jenis karbohidrat
nama, sifat dan penggolongan 3.11.4. Menganalisis struktur dan tatanama
makromolekul karbohidrat
3.11.5. Menganalisis sifat dan penggolongan
karbohidrat melalui percobaan atau data
percobaan
3.11.6. Merancang prosedur pengujian karbohidrat
pada bahan makanan

2
Kompetensi Keterampilan

4.11. Menganalisis hasil 4.11.1 Mengumpulkan informasi tentang pembuatan


penelusuran informasi dan dampak suatu produk dari karbohidrat
mengenai pembuatan dan 4.11.2. Menyajikan informasi tentang pembuatan dan
dampak suatu produk dari dampak suatu produk dari karbohidrat
makromolekul

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari data tabel dari
sumber buku atau internet, percobaan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta
didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti
dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta berpikir kritis dalam materi struktur, tata nama, sifat
dan penggolongan makromolekul serta dapat melakukan praktikum, mengolah, menganalisis data
dan mengomunikasikan

D. Materi Pembelajaran
Faktual : Beberapa bahan makanan yang mengandung karbohidrat
Konseptual : Struktur, tatanama, sifat, dan penggolongan karbohidrat
Prosedur : Pengujian karbohidrat dengan larutan uji
Metakognitif : Keterkaitan antara struktur dan sifat karbohidrat

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Scientific Learning
 Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
 Metode : Eksperimen, Diskusi

F. Media, Alat, dan Bahan Pembelajaran


 LKPD
 lembar penilaian

Alat/Bahan :
 Spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber belajar
Buku Kimia Peserta didik Kelas XII , Unggul Sudarmo, Erlangga, 2015
Buku Kimia Peserta didik Kelas XII, Michael Purba , Erlangga, 2013
Buku Kimia Peserta didik Kelas XII, JMC Johari , Esis, 2012

3
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran selesai, peserta didik dapat
1. mengidentifikasi gugus fungsi pada beberapa unit monosakarida
2. membedakan jenis-jenis monosakarida berdasarkan gugus fungsinya
3. menjelaskan cara mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat
4. menganalisis jenis-jenis karbohidrat berdasarkan percobaan atau data percobaan

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,


Pendahuluan memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
(persiapan/orientasi) untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin 5
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran

1. Mengaitkan materi/tema/ kegiatan pembelajaran yang


Apersepsi akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/ kegiatan sebelumnya
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya 10
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari


Motivasi pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
5
yang berlangsung

B. Kegiatan Inti

4
Sintak Model (Stimulation)
Pembelajaran 1 a. Memfasilitasi peserta didik untuk menyimak tayangan 60
gambar tentang sumber, struktur, sifat, kegunaan, dan
dampak penggunaan jenis-jenis karbohidrat dalam
kehidupan sehari-hari
b. Mendorong peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait tayangan video/ gambar. Jika tidak
ada peserta didik yang bertanya, guru dapat
merangsang proses berfikir peserta didik dengan
mengajukan pertanyaan arahan, seperti:
1) Bagaimana karbohidrat digolongkan?
2) Bagaimanakah perbedaaan struktur di antara jenis-
jenis karbohidrat (monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida)?
3) Bagaimana perbedaan sifat antara karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks?
4) Bagaimana keterkaitan antara struktur karbohidrat
dengan fungsinya?
5) Bagaimana keterkaitan pola konsumsi karbohidrat
dengan timbulnya gejala penyakit diabetes?
6) Bagaimana cara mengonsumsi karbohidrat dengan
bijaksana?

c. Membagi peserta didik ke dalam kelompok


beranggotakan lima orang. Pengelompokan dilakukan
dengan memperhatikan distribusi peserta didik yang
aktif dan menonjol secara akademik pada setiap
kelompok.

(Problem Statement)
a. Memfasilitasi peserta didik untuk secara berkelompok
mengerjakan LKPD 1 Penggolongan Monosakarida.
Secara umum kegiatannya adalah sebagai berikut:
- Membagikan LKPD 1 Penggolongan
Monosakarida
- Mengarahkan peserta didik untuk mempelajari
LKPD 1 dan memberi kesempatan peserta didik
untuk menyampaikan pertanyaan terkait hal-hal
yang belum dipahami pada kegiatan yang akan
mereka lakukan.
- Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
kegiatan dalam LKPD 1 dan mencatat hasil
observasinya dalam LKPD serta bahan presentasi.
Bahan presentasi dapat berupa bahan yang
ditayangkan melalui komputer/laptop, maupun
yang disajikan dalam kertas plano atau whiteboard
kelompok.
- Memfasilitasi peserta didik melakukan diskusi
terkait dengan hasil observasi dan menjawab
beberapa pertanyaan dalam LKPD 1
- Memfasilitasi peserta didik menyajikan hasil
diskusi kelompoknya melalui presentasi
- Memfasilitasi peserta didik untuk secara

5
berkelompok melakukan diskusi, literasi, dan
tanya jawab terkait sumber, struktur, sifat,
kegunaan, dan dampak penggunaan jenis-jenis
karbohidrat.
- Memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan menyimpulkan hasil
diskusi.
- Memfasilitasi peserta didik untuk menemukan
keterkaitan antara struktur karbohidrat dan sifatnya
(kemampuan mereduksi larutan Fehling, sifat optis
aktif)
- Memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan
permasalahan terkait prinsip dan cara menganalisis
jenis-jenis karbohidrat.
- Memfasilitasi peserta didik menyimpulkan hasil
kegiatan dan menuliskannya dalam buku catatan

Sintak Model (Data Collection)


Pembelajaran 2 a. Memfasilitasi peserta didik untuk secara berkelompok
mengerjakan LKPD 2 Uji Fehling.
b. Memfasilitasi peserta didik untuk mencatat data yang
diperoleh dari percobaan atau kegiatan literasi terkait
pengujian karbohidrat, di antaranya uji Fehling. Jika
satuan pendidikan memiliki pereaksi selain Fehling,
dapat memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengujian karbohidrat yang lain, misalnya Uji
Benedict, uji Molisch, uji Millon, uji iodin

(Data Processing)
a. Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis data
yang diperoleh dari hasil percobaan atau literasi
sehingga peserta didik dapat menggolongkan jenis-
jenis karbohidrat berdasarkan sifatnya terhadap
beberapa pereaksi karbohidrat.
b. Melakukan diskusi kelas dan presentasi tentang
penggolongan karbohidrat.

(Verification)
Memfasilitasi peserta didik untuk memverifikasi
hasil kegiatannyadengan referensi dari berbagai
sumber.

(Generalization)
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat kesimpulan
dari hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru dapat
memberikan arahan agar peserta didik dapat membangun
sendiri kesimpulannya dengan benar

C. Kegiatan Penutup

6
a. Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan
guru tentang point-point penting yang muncul dalam 10
kegiatan pembelajaran tentang materi Karbohidrat
yang baru dilakukan
b. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi
pelajaran Karbohidrat yang baru diselesaikan
c. Mengagendakan tugas unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah

I. Penilaian
1. Jenis/teknik Penilaian:
a. Sikap
- Penilaian Observasi
b. Pengetahuan
- Penugasan
- Tes Lisan
- Tertulis Uraian
c. Keterampilan
- Penilaian unjuk kerja
- laporan
No. Aspek No. IPK Teknik Bentuk
IPK Penilaian Penilaian
Pengetahuan 3.11.1 Menjelaskan struktur dan PG
1. tatanama karbohidrat Penugasan
Uraian
lisan
3.11.2 Menjelaskan sifat PG
karbohidrat Penugasan
Uraian
Tertulis
3.11.3 Membedakan jenis-jenis PG
karbohidrat Penugasan
Uraian
Tertulis
3.11.4 Menganalisis struktur dan PG
tatanama karbohidrat Penugasan
Uraian
Tertulis
3.11.5 Menganalisis sifat dan PG
penggolongan karbohidrat Penugasan
Uraian
melalui percobaan atau
Tertulis
data percobaan

3.11.6 Merancang prosedur Laporan


pengujian karbohidrat Unjuk
pada bahan makanan
kerja

7
Keterampilan 4.11.1 Mengumpulkan informasi
2. tentang pembuatan dan Kinerja
Portofolio
dampak suatu produk dari
karbohidrat

4.11.2 Menyajikan informasi


tentang pembuatan dan Kinerja
Portofolio
dampak suatu produk dari
karbohidrat

2. Pedoman Penskoran

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Perolehan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100

8
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Pembelajaran Remidial
Pembelajaran remidial dilaksanakan jika capaian peserta didik belum tuntas.
Tahapan remidial yang bisa dilaksanakan ;
a. Bimbingan individu
b. Bimbingan kelompok
c. Pemberian tugas
d. Pembelajaran ulang
e. Tutorial sebaya
2. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dilaksanakan jika capaian peserta didik sudah melebihi dari KKM.
Tahapan pengayaan yang bisa dilaksanakan ;
a. Belajar kelompok
b. Belajar mandiri
c. Pembelajaran berbasis tema (mengaitkan materi satu dengan materi lain)

9
Lampiran

1. Bahan Ajar

Struktur dan Fungsi Makromolekul Karbohidrat, Protein, Lipid, dan Asam Nukleat di
dalam Sel

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang
merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan
oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.

Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat
sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks (polisakarida).

Karbohidrat Sederhana

Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya, karena perbandingan antara
atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10
(pentosa). Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya juga dapat diidentifikasi melalui tata namanya
yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekul, contohnya adalah triosa yang
memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon, dan heksosa yang memilik 6 atom
karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya, karbohidrat sederehana dibagi menjadi monosakarida dan
polisakarida.

1. Monosakarida (Gula Sederhana)

i. Deskripsi Monosakarida

Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat
diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.

ii. Struktur Monosakarida

Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida mempunyai atom C
asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi jika atom karbon mengikat empat gugus yang
berbeda. Pada dasarnya struktur monosakarida dapat digambarkan dengan menggunakan struktur
yang dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi Fischer dan struktur
lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens dan direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai

10
struktur Haworth

1. Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher

Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1, dan 1.2 merupakan
contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat terlihat bahwa glukosa dan
galaktosa mempunyai rumus dan struktur molekul yang sama tetapi keduanya berbeda
konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan karena monosakarida
mempunyai atom C asimetris.

Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan L. Konfigurasi-
konfigurasi tersebut didasarkan pada arah gugus OH pada atom C asimetris nomor terbesar.
Berdasarkan konformasi Fitcher, jika gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida
ditandai dengan D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida
ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.

2. Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth

Pada dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi struktur Haworth, seperti
gambar berikut ini.

2. Disakarida
Deskripsi Disakarida

Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis dehidrasi yang
membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga
proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua
buah monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-contoh
disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa
(glukosa + glukosa).

Struktur Disakarida
 Sukrosa
11
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu
dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur
sukrosa sebagai berikut.

Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus
aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.

 Laktosa dan Maltosa

Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini
karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan
bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.

Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu, jika
laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini,
hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak
terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan
bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.

12
1. Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk membentuk karbohidrat kompleks.
Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga
karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada umumnya,
sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida dan trisakarida disebut polisakarida.

Polisakarida

Deskripsi Polisakarida

Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula yang terikat bersama-sama. Di
antara polisakarida yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa membentuk dinding sel tumbuhan
dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa disintesis tumbuhan setiap
tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida lainnya adalah amilum (zat pati).

Struktur Polisakarida

Gambar berikut ini menunjukkan struktur selulosa dan amilum.

Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal
selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4%
dalam air menghasilkan D-glukosa.

Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu
molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks
berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.

13
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama mengandung α-D-
glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan
dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut.

1. Sebagai komponen utama penyusun membran sel.


2. Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa mata, dan sel
saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat digantikan oleh
sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
3. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, pembentuk
struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
4. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
5. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan latihan soal.
7. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti yang amat
penting dalam pewarisan sifat.
8. Sumber energi dalam proses respirasi.

14
2. Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD 1. Penggolongan Monosakarida
I. Pendahuluan
Unit paling sederhana dari karbohidrat, yaitu monosakarida memiliki dua gugus fungsi, yaitu gugus
karbonil (C=O) dan gugus hidroksil (–OH). Letak gugus karbonil pada struktur suatu monosakarida ini
menjadi salah satu dasar pengelompokan karbohidrat. Jika letak gugus karbonil di ujung, yang berarti
membentuk gugus aldehid, maka monosakarida tersebut digolongkan ke dalam aldosa. Adapun jika
gugus karbonil terletak di antara alkil, berarti membentuk gugus fungsi keton, maka digolongkan
sebagai ketosa.

II. Tujuan
Menggolongkan monosakarida berdasarkan gugus fungsinya
III. Alat Bahan
- Struktur beberapa monosakarida
- Alat tulis
IV. Cara Kerja
Lakukan kegiatan berikut secara berkelompok:

a. Amati struktur beberapa monosakarida berikut ini.

D-glukosa D-fruktosa D-galaktosa


d. Amati posisi gugus karbonil setiap senyawa
Jawablah pertanyaan berikut untuk menarik kesimpulan.

1. Bagaimanakah posisi gugus karbonil pada setiap senyawa?


Jawab :
3. Disebut apakah monosakarida yang gugus karbonilnya berada di ujung rantai?
Jawab :
4. Disebut apakah monosakarida yang gugus karbonilnya tidak berada diujung?
Jawab :
5. Bagaimanakah rumus struktur dari monosakarida?
Jawab :

15
LKPD 2. Uji Fehling

Tujuan
Mengidentifikasi kandungan karbohidrat dalam bahan pangan menggunakan pereaksi Fehling

Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Gelas kimia 250 Ml
4. Lampu spiritus
5. Kaki tiga + kawat baja

Bahan
1. Larutan Fehling A dan Fehling B
2. Larutan Glukosa 10%
3. Larutan Sukrosa 10%
4. Aneka bahan pangan seperti nasi, buah-buahan, kue, sirup

Langkah Kerja
A. Pengujian Glukosa dan Sukrosa
1. Panaskan air kurang lebih 150 mL di dalam gelas kimia yang akan digunakan sebagai
penangas air.
2. Masukkan masing-masing 1 mL larutan Fehling A dan larutan Fehling B ke dalam tabung
reaksi, tambahkan 1 mL larutan glukosa, kocok hingga merata
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam penangas air selama sekitar 1 menit. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi.
4. Dengan langkah kerja yang sama, ulangi percobaan tersebut menggunakan larutan
sukrosa
6. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi
B. Pengujian Bahan Pangan
1. Siapkan setiap bahan pangan yang akan diuji dalam bentuk larutan dengan cara
melarutkannya dalam air.
2. Ujilah berbagai jenis bahan pangan menggunakan pereaksi Fehling. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi pada setiap pengujian bahan pangan.

Pengolahan Data
1. Bandingkan hasil pengujian bahan pangan dengan hasil percobaan pengujian glukosa dan
sukrosa pada bagian A.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, identifikasi setiap jenis bahan pangan tersebut, mengandung
glukosa atau sukrosa.
3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada pengujian oleh pereaksi Fehling.
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!

16
Lampiran 2. LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Indikator IPK:
4.11.1 Mengumpulkan informasi tentang pembuatan dan dampak suatu produk dari karbohidrat
4.11.2. Menyajikan informasi tentang pembuatan dan dampak suatu produk dari karbohidrat

Rubrik Penilaian Keterampilan


Keterampilan
No Skor Rubrik
yang dinilai
1 Persiapan 20 Mendiskusikan pembuatan dan dampak senyawa
makromolekul

2 Pelaksanaan 40 Menuliskan hasil diskusi tentang pembuatan dan dampak


senyawa makromolekul
3 Kegiatan akhir 40 - Laporan dan mengkomunikasikan hasilnya

Jumlah Perolehan Skor


Nilai Akhir = Jumlah Skor Maksimum x 4

17
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

18
Lampiran 5.
Lembar Penilaian Pengetahuan
Penilaian Penugasan

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 19 Garut


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII

Kompetensi dasar :
3.11. Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul

Pertemuan 1
1. Monosakarida adalah bentuk karbohidrat paling sederhana dengan rumus umum
(CH2O)n. Monosakarida dapat dibedakan menjadi aldose dan ketosa, tergantung dari
jenis gugus fungsinya.
a. Lengkapi skema berikut
MONOSAKARIDA

O OH
HC Gugus aldehida -CHO Gugus keton –CO- H2C
H C OH C O

H C OH KETOSA HO C H
ALDOSA
H C OH
H C OH
3 atom C KETOTRIOSA H C OH
H C OH ALDOTRIOSA
H2C
H2C OH
OH 4 atom C …………………..
…………………..

5 atom C ………………….
…………………..

6 atom C ……………………
………………….

19
b. Simak struktur dari beberapa monosakarida berikut.
HO O O O O O
CH2 CH CH CH CH CH
O C HC OH
HC OH HC OH HC OH
CH OH HC OH
HOHC HC OH HC OH HO CH HO CH
CH OH HC OH H2C
CH2 HO CH
H2C CH2 HC OH OH
OH HO HC OH
OH HC OH
CH2 CH2
OH OH
I II III IV V VI

(i) Struktur mana yang merupakan aldose?


(ii)Apakah terdapat struktur ketosa?
(iii)
Struktur mana yang merupakan struktur glukosa? Manakah pula struktur fruktosa?
(iv)Glukosa disebut juga sebagai pentahidroksialdehida, sedangkan fruktosa sebagai
pentahidroksiketon. Berikan alasannya.
(v) Tentukan dua struktur di atas yang merupakan pasangan geometri. Apa nama keduanya?

2. Monosakarida memiliki keisomeran, yakni keisomeran geometri dan keisomeran optic.


a. Glukosa dengan struktur siklik memiliki 2 isomer geometri, yakni α-glukosa dan β-
glukosa tergantung dari arah gugus –OH pada atom C1.
(i) Apa kaitan antara lambing α- dan β- dengan arah gugus –OH pada atom C1?
(ii) Tentukan mana yang merupakan α-glukosa dana mana β-glukosa dengan
menunjukkan perbedaan keduanya pada struktur masing-masing.
OH OH OH
H2C H2C H2C
↔ H ↔
H O H O OH
CH O H
H H
OH H O OH H

HO OH HC OH CH HO H

H OH HO CH CH H OH

OH
………………… …………………
…………… Struktur rantai ……………

20
b. Glukosa rantai terbuka memiliki 2 isomer optic, yakni D-glukosa dan L-glukosa.
Jelaskan mengapa keduanya disebut isomer optic.
O O
CH CH
HC OH HO CH
HO CH HC OH
HC OH HO CH
HC OH HO CH
CH2
H2C OH
OH

c. Jelaskan mengapa D-gliseraldehida dan L-gliseraldehida merupakan pasangan


isomer optic
O O
CH CH
HC OH HO CH
H2C OH H2C OH

3. Dua monosakarida dapat bergabung membentuk suatu disakarida melalui ikatan glikosida
dalam suatu reaksi kondensasi. Simak skema pembentukan disakarida berikut;
CH2 O CH2 O CH2 O
CH2 O
HC OH HC HC OH
+
OH O OH
HO HC HC OH + HO OH ↔ HO CH CH OH
CH HC CH CH
OH
OH OH
OH

HO O OH
disakarida

Berdasarkan reaksi pembentukan disakarida di atas


(i) Gugus apakah pada monosakarida yang bersifat reaktif, yakni terlibat dalam
reaksi polimerisasi kondensasi?
(ii) Tunjukkan ikatan glikosida yang terbentuk pada reaksi tersebut.
(iii) Mengapa reaksi disebut reaksi kondensasi?

21
4. Disakarida dapat terhidrolisis menjadi monoskarida melalui suatu reaksi hidrolisis dengan
bantuan asam atau enzim. Lengkapi hidrolisis dari ketiga disakarida berikut.

a. Maltosa + H2O → ……………… + …………………


b. Sukrosa + H2O → ……………… + …………………
c. Laktosa + H2O → ……………… + …………………

5. Jenis polisakarida yang banyak ditemukan di alam adalah amilum, glikogen, dan selulosa
yang tersusun dari monomer-monomer glukosa. Lengkapi skema di bawah ini dengan
pilihan berikut, yang dapat digunakan lebih dari sekali
Β-glukosa Amilosa Amilopektin Selulosa
Glikogen Α-glukosa
Amilum

POLISAKARIDA

6. Karbohidrat memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Lengkapi skema


berikut dengan pilihan yang tersedia.
Glukosa Selulosa Laktosa Glikogen Ribose dan
Sukrosa Fruktosa Maltose deoksiribosa
Amilum

22
Komponen Pemberi rasa Pemberi rasa Pemberi rasa
utama gula manis pada manis pada manis pada
darah buah dan madu buah dan madu buah dan madu

………… ………… ………… …………


………… ………… ………… …………

MONOSAKARIDA DISAKARIDA

7. Tuliskan sifat-sifat monosakarida dan disakarida?


8. Sifat monosakarida sebagai reduktor telah digunakan untuk uji pengenalana
monosakarida. Dalam uji ini digunakan oksidator di antaranya larutan Benedict, larutan
Tollens, dan larutan Fehling. Lengkapi skema uji pengenalan monosakarida berikut.

Uji pengenalan
monosakarida

Uji adanya Membedakan gugus aldehida Membedakan gugus


gugus aldehida dengan keton dan adanya gula aldehida dan keton
pereduksi

……………… ……………… ………………


…………... …………... …………...
Campuran Na-sitrat, Na- Cu (II) sulfat dalam larutan Campuran NaOH, AgNO3,
Karbonat, Cu-Sulfat alkalin yang mengandung dan NH3 membentuk ion
pentahidrat membentuk ion garam Rochele membentuk kompleks [Ag(NH3)2]+
kompleks Cu(II) sitrat ion kompleks Cu (II) sitrat Ion kompleks [Ag(NH3)2]+
Adanya gugus –CHO dapat Jika terbentuk endapan direduksi oleh aldehida
diketahui dari terbentuknya merah bata Cu2O berarti membentuk endapan Ag
……………. Berwarna aldehida dan gula menyerupai cermin pada
…………. Yang tak lain pereduksi telah mereduksi sisi tabung
adalah senyawa Cu2O. hal ion kompleks Cu (II)
ini berarti gugus –CHO menjadi Cu+ dalam Cu2O
telah mereduksi Cu2+
dalam kompleksnya.

23
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
PENILAIAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 19 Garut


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan cermat!

1. Monosakarida dapat diuji menggunakan larutan Benedict, Fehling, dan Tollens. Bagaimana
hal ini dapat dijelaskan?
2. Apa perbedaan ketiga disakarida berikut; sukrosa, laktosa, dan maltose, jelaskan hidrolisis
dari ketiganya

24
LEMBAR KUNCI JAWABAN
PENILAIAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 19 Garut


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII

1. Monosakarida dapat diuji menggunakan larutan Benedict, Fehling, dan Tollens. Bagaimana
hal ini dapat dijelaskan?
Uji Benedict
 Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
 Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas
dalam suasana alkalis
 Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3
 Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata
serta adanya endapan.

Uji Fehling
 Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa,
maltosa, dll)
 Uji positif ditandai dengan warna merah bata

Pereaksi Tollens
sering disebut sebagai perak amoniakal, merupakan campuran dari AgNO3 dan amonia
berlebihan. Gugus aktif pada pereaksi tollens adalh Ag2O yang bila tereduksi akan
menghasilakan endapan perak. Endapan perak ini akan menempel pada tabung reaksi
yang akn menjadi cermin perak.

2. Apa perbedaan ketiga disakarida berikut; sukrosa, laktosa, dan maltose, jelaskan hidrolisis
dari ketiganya.
Struktur Disakarida
 Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu
dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur
sukrosa sebagai berikut.

Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus
aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.

25
 Laktosa dan Maltosa

Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini
karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan
bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.

Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu, jika
laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini,
hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak
terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan
bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.

26
LK-4b Telaah RPP

Tujuan
Peserta dapat menelaah dan dapat memperbaiki RPP.

Nama Penyusun RPP : ETTY KURNIASIH, S.Pd


Nama Penelaah RPP : ELIS SITI JUARIAH

FORMAT TELAAH RPP

Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
A. Identitas Mata 1. Menuliskan nama sekolah. 
Pelajaran/ Tema 2. Menuliskan matapelajaran. 
3. Menuliskan kelas dan semester. 
4. Menuliskan alokasi waktu. 

B. Kompetensi Inti Menuliskan KI dengan lengkap dan benar. 

C. Kompetensi Menuliskan KD dengan lengkap dan benar. 


Dasar
D. Indikator 1. Merumuskan indikator yang mencakup 
Pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan,
Kompetensi dan sikap sesuai dengan KD.
2. Menggunakan kata kerja operasional 
relevan dengan KD yang dikembangkan.
3. Merumuskan indikator yang cukup sebagai 
penanda ketercapaian KD.
E Nilai Karakter 1. Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan 
dimunculkan dalam pembelajaran
2. Butir karakter yang dituliskan adalah butir 
karakter operasional

F Tujuan 1. Tujuan pembelajaran dirumuskan satu atau 


Pembelajaran lebih untuk setiap indikator pencapaian
kompetensi.
2. Tujuan pembelajaran mengandung unsur: 
audience (A), behavior (B), condition (C), dan
degree (D).
3. Tujuan pembelajaran dirumuskan untuksatu 
pencapaian KD.

G. Materi 1. Memilih materi pembelajaran reguler, remedial dan 


Pembelajaran pengayaan sesuai dengan kompetensi yang
dikembangkan.
2. Cakupan materi pembelajaran reguler, remedial,
dan pengayaan sesuai dengan tuntutan KD, 
ketersediaan waktu, dan perkembangan peserta
didik.
3. Kedalaman materi kemampuan peserta didik. 

27
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
H. Metode 1. Menerapkan satu atau lebih metode pembelajaran. 
Pembelajaran 2. Metode pembelajaran yang dipilih adalah
pembelajaran aktif yang efektif dan efisien 
memfasilitasi peserta didik mencapai indikator-
indikator KD beserta kecakapan abad 21.

I. Media dan 1. Memanfaatkan media sesuai dengan indikator, 


Bahan karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah.
2. Memanfaatkan bahan sesuai dengan indikator,
karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah 
3. Memanfaatkan mediauntuk mewujudkan 
pembelajaran dengan pendekatan saintifik atau
model memadai.
4. Memanfaatkan bahan untuk mewujudkan 
pembelajaran dengan pendekatan saintifik atau
model memadai.
5. Memilih media untuk menyampaikan pesan yang
menarik, variatif, dan sesuai dengan indikator 
pencapaian kompetensi.
6. Memilih bahan untuk menyampaikan pesan yang
menarik, variatif, dan sesuai dengan indikator 
pencapaian kompetensi.

J Sumber Belajar 1. Memanfaatkan lingkungan alam dan/atau sosial.. 


2. Menggunakan buku teks pelajaran dari pemerintah 
(Buku Peserta didik dan Buku Guru).
3. Merujuk materi-materi yang diperoleh melalui 
perpustakaan.
4. Menggunakan TIK/merujuk alamat web tertentu 
sebagai sumber belajar.

K Penilaian 1. Mencantumkan teknik, bentuk, dan contoh


instrumen penilaian pada ranah sikap, 
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
indikator.
2. Menyusun sampel butir instrumen penilaian sesuai 
kaidah pengembangan instrumen
3. Mengembangkan pedoman penskoran (termasuk 
rubrik) sesuai dengan instrumen.

28
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
L Pembelajaran 1. Merumuskan kegiatan pembelajaran remedial yang 
Remedial sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.
2. Menuliskan salah satu atau lebih aktivitas kegiatan
pembelajaran remedial, berupa: 
 pembelajaran ulang,
 bimbingan perorangan
 belajar kelompok
 tutor sebaya
M Pembelajaran Merumuskan kegiatan pembelajaran pengayaan 
Pengayaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.

N Bahan Ajar Menguraikan bahan ajar sesuai dengan KD 

29
R-4. Pengembangan RPP

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil pengembangan RPP

Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-4!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan, dan sumber pembelajaran dengan tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS, dan kecakapan abad
21 dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Tujuh aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai  90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Tiga aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

30

Anda mungkin juga menyukai