RPP Hots
RPP Hots
RPP Hots
Tujuan Kegiatan:
Mereviu bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Langkah Kegiatan:
1. Siapkan dokumen kurikulum, buku teks mata pelajaran, dan petunjuk pengembangan
RPP;
2. Siapkan unit materi yang dipilih beserta rangkuman unit materi berupa mind map yang
telah Saudara buat pada kegiatan 1. Konsep dan Pendalaman Materi HOTS sebagai
sumber belajar;
3. Simaklah dan pahami langkah-langkah pembelajaran berorientasi HOTS dari contoh
video pembelajaran sebagai inspirasi; dan
4. Buatlah RPP untuk topik terpilih mengacu pedoman penyusunan RPP yang berlaku.
1
LK-4a Pengembangan RPP
KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3 (pengetahuan) KI 4 (keterampilan)
Memahami, menerapkan, dan menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan konkret dan ranah abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya pengembangan dari yang dipelajarinya di
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, sekolah secara mandiri, bertindak secara
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, efektif dan kreatif, serta mampu
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
2
Kompetensi Keterampilan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari data tabel dari
sumber buku atau internet, percobaan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta
didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti
dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta berpikir kritis dalam materi struktur, tata nama, sifat
dan penggolongan makromolekul serta dapat melakukan praktikum, mengolah, menganalisis data
dan mengomunikasikan
D. Materi Pembelajaran
Faktual : Beberapa bahan makanan yang mengandung karbohidrat
Konseptual : Struktur, tatanama, sifat, dan penggolongan karbohidrat
Prosedur : Pengujian karbohidrat dengan larutan uji
Metakognitif : Keterkaitan antara struktur dan sifat karbohidrat
Alat/Bahan :
Spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber belajar
Buku Kimia Peserta didik Kelas XII , Unggul Sudarmo, Erlangga, 2015
Buku Kimia Peserta didik Kelas XII, Michael Purba , Erlangga, 2013
Buku Kimia Peserta didik Kelas XII, JMC Johari , Esis, 2012
3
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran selesai, peserta didik dapat
1. mengidentifikasi gugus fungsi pada beberapa unit monosakarida
2. membedakan jenis-jenis monosakarida berdasarkan gugus fungsinya
3. menjelaskan cara mengidentifikasi jenis-jenis karbohidrat
4. menganalisis jenis-jenis karbohidrat berdasarkan percobaan atau data percobaan
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
4
Sintak Model (Stimulation)
Pembelajaran 1 a. Memfasilitasi peserta didik untuk menyimak tayangan 60
gambar tentang sumber, struktur, sifat, kegunaan, dan
dampak penggunaan jenis-jenis karbohidrat dalam
kehidupan sehari-hari
b. Mendorong peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait tayangan video/ gambar. Jika tidak
ada peserta didik yang bertanya, guru dapat
merangsang proses berfikir peserta didik dengan
mengajukan pertanyaan arahan, seperti:
1) Bagaimana karbohidrat digolongkan?
2) Bagaimanakah perbedaaan struktur di antara jenis-
jenis karbohidrat (monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida)?
3) Bagaimana perbedaan sifat antara karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks?
4) Bagaimana keterkaitan antara struktur karbohidrat
dengan fungsinya?
5) Bagaimana keterkaitan pola konsumsi karbohidrat
dengan timbulnya gejala penyakit diabetes?
6) Bagaimana cara mengonsumsi karbohidrat dengan
bijaksana?
(Problem Statement)
a. Memfasilitasi peserta didik untuk secara berkelompok
mengerjakan LKPD 1 Penggolongan Monosakarida.
Secara umum kegiatannya adalah sebagai berikut:
- Membagikan LKPD 1 Penggolongan
Monosakarida
- Mengarahkan peserta didik untuk mempelajari
LKPD 1 dan memberi kesempatan peserta didik
untuk menyampaikan pertanyaan terkait hal-hal
yang belum dipahami pada kegiatan yang akan
mereka lakukan.
- Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
kegiatan dalam LKPD 1 dan mencatat hasil
observasinya dalam LKPD serta bahan presentasi.
Bahan presentasi dapat berupa bahan yang
ditayangkan melalui komputer/laptop, maupun
yang disajikan dalam kertas plano atau whiteboard
kelompok.
- Memfasilitasi peserta didik melakukan diskusi
terkait dengan hasil observasi dan menjawab
beberapa pertanyaan dalam LKPD 1
- Memfasilitasi peserta didik menyajikan hasil
diskusi kelompoknya melalui presentasi
- Memfasilitasi peserta didik untuk secara
5
berkelompok melakukan diskusi, literasi, dan
tanya jawab terkait sumber, struktur, sifat,
kegunaan, dan dampak penggunaan jenis-jenis
karbohidrat.
- Memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan menyimpulkan hasil
diskusi.
- Memfasilitasi peserta didik untuk menemukan
keterkaitan antara struktur karbohidrat dan sifatnya
(kemampuan mereduksi larutan Fehling, sifat optis
aktif)
- Memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan
permasalahan terkait prinsip dan cara menganalisis
jenis-jenis karbohidrat.
- Memfasilitasi peserta didik menyimpulkan hasil
kegiatan dan menuliskannya dalam buku catatan
(Data Processing)
a. Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis data
yang diperoleh dari hasil percobaan atau literasi
sehingga peserta didik dapat menggolongkan jenis-
jenis karbohidrat berdasarkan sifatnya terhadap
beberapa pereaksi karbohidrat.
b. Melakukan diskusi kelas dan presentasi tentang
penggolongan karbohidrat.
(Verification)
Memfasilitasi peserta didik untuk memverifikasi
hasil kegiatannyadengan referensi dari berbagai
sumber.
(Generalization)
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat kesimpulan
dari hasil diskusi yang telah dilakukan. Guru dapat
memberikan arahan agar peserta didik dapat membangun
sendiri kesimpulannya dengan benar
C. Kegiatan Penutup
6
a. Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan
guru tentang point-point penting yang muncul dalam 10
kegiatan pembelajaran tentang materi Karbohidrat
yang baru dilakukan
b. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi
pelajaran Karbohidrat yang baru diselesaikan
c. Mengagendakan tugas unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah
I. Penilaian
1. Jenis/teknik Penilaian:
a. Sikap
- Penilaian Observasi
b. Pengetahuan
- Penugasan
- Tes Lisan
- Tertulis Uraian
c. Keterampilan
- Penilaian unjuk kerja
- laporan
No. Aspek No. IPK Teknik Bentuk
IPK Penilaian Penilaian
Pengetahuan 3.11.1 Menjelaskan struktur dan PG
1. tatanama karbohidrat Penugasan
Uraian
lisan
3.11.2 Menjelaskan sifat PG
karbohidrat Penugasan
Uraian
Tertulis
3.11.3 Membedakan jenis-jenis PG
karbohidrat Penugasan
Uraian
Tertulis
3.11.4 Menganalisis struktur dan PG
tatanama karbohidrat Penugasan
Uraian
Tertulis
3.11.5 Menganalisis sifat dan PG
penggolongan karbohidrat Penugasan
Uraian
melalui percobaan atau
Tertulis
data percobaan
7
Keterampilan 4.11.1 Mengumpulkan informasi
2. tentang pembuatan dan Kinerja
Portofolio
dampak suatu produk dari
karbohidrat
2. Pedoman Penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Perolehan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100
8
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Pembelajaran Remidial
Pembelajaran remidial dilaksanakan jika capaian peserta didik belum tuntas.
Tahapan remidial yang bisa dilaksanakan ;
a. Bimbingan individu
b. Bimbingan kelompok
c. Pemberian tugas
d. Pembelajaran ulang
e. Tutorial sebaya
2. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dilaksanakan jika capaian peserta didik sudah melebihi dari KKM.
Tahapan pengayaan yang bisa dilaksanakan ;
a. Belajar kelompok
b. Belajar mandiri
c. Pembelajaran berbasis tema (mengaitkan materi satu dengan materi lain)
9
Lampiran
1. Bahan Ajar
Struktur dan Fungsi Makromolekul Karbohidrat, Protein, Lipid, dan Asam Nukleat di
dalam Sel
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang
merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan
oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.
Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat
sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks (polisakarida).
Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya, karena perbandingan antara
atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10
(pentosa). Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya juga dapat diidentifikasi melalui tata namanya
yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekul, contohnya adalah triosa yang
memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon, dan heksosa yang memilik 6 atom
karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya, karbohidrat sederehana dibagi menjadi monosakarida dan
polisakarida.
i. Deskripsi Monosakarida
Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat
diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida mempunyai atom C
asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi jika atom karbon mengikat empat gugus yang
berbeda. Pada dasarnya struktur monosakarida dapat digambarkan dengan menggunakan struktur
yang dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi Fischer dan struktur
lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens dan direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai
10
struktur Haworth
Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1, dan 1.2 merupakan
contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat terlihat bahwa glukosa dan
galaktosa mempunyai rumus dan struktur molekul yang sama tetapi keduanya berbeda
konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan karena monosakarida
mempunyai atom C asimetris.
Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan L. Konfigurasi-
konfigurasi tersebut didasarkan pada arah gugus OH pada atom C asimetris nomor terbesar.
Berdasarkan konformasi Fitcher, jika gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida
ditandai dengan D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida
ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.
Pada dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi struktur Haworth, seperti
gambar berikut ini.
2. Disakarida
Deskripsi Disakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis dehidrasi yang
membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga
proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua
buah monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-contoh
disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa
(glukosa + glukosa).
Struktur Disakarida
Sukrosa
11
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu
dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur
sukrosa sebagai berikut.
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus
aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.
Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini
karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan
bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu, jika
laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini,
hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak
terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan
bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.
12
1. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk membentuk karbohidrat kompleks.
Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga
karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada umumnya,
sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida dan trisakarida disebut polisakarida.
Polisakarida
Deskripsi Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula yang terikat bersama-sama. Di
antara polisakarida yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa membentuk dinding sel tumbuhan
dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa disintesis tumbuhan setiap
tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida lainnya adalah amilum (zat pati).
Struktur Polisakarida
Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal
selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4%
dalam air menghasilkan D-glukosa.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu
molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks
berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.
13
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama mengandung α-D-
glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan
dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.
14
2. Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD 1. Penggolongan Monosakarida
I. Pendahuluan
Unit paling sederhana dari karbohidrat, yaitu monosakarida memiliki dua gugus fungsi, yaitu gugus
karbonil (C=O) dan gugus hidroksil (–OH). Letak gugus karbonil pada struktur suatu monosakarida ini
menjadi salah satu dasar pengelompokan karbohidrat. Jika letak gugus karbonil di ujung, yang berarti
membentuk gugus aldehid, maka monosakarida tersebut digolongkan ke dalam aldosa. Adapun jika
gugus karbonil terletak di antara alkil, berarti membentuk gugus fungsi keton, maka digolongkan
sebagai ketosa.
II. Tujuan
Menggolongkan monosakarida berdasarkan gugus fungsinya
III. Alat Bahan
- Struktur beberapa monosakarida
- Alat tulis
IV. Cara Kerja
Lakukan kegiatan berikut secara berkelompok:
15
LKPD 2. Uji Fehling
Tujuan
Mengidentifikasi kandungan karbohidrat dalam bahan pangan menggunakan pereaksi Fehling
Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Gelas kimia 250 Ml
4. Lampu spiritus
5. Kaki tiga + kawat baja
Bahan
1. Larutan Fehling A dan Fehling B
2. Larutan Glukosa 10%
3. Larutan Sukrosa 10%
4. Aneka bahan pangan seperti nasi, buah-buahan, kue, sirup
Langkah Kerja
A. Pengujian Glukosa dan Sukrosa
1. Panaskan air kurang lebih 150 mL di dalam gelas kimia yang akan digunakan sebagai
penangas air.
2. Masukkan masing-masing 1 mL larutan Fehling A dan larutan Fehling B ke dalam tabung
reaksi, tambahkan 1 mL larutan glukosa, kocok hingga merata
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam penangas air selama sekitar 1 menit. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi.
4. Dengan langkah kerja yang sama, ulangi percobaan tersebut menggunakan larutan
sukrosa
6. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi
B. Pengujian Bahan Pangan
1. Siapkan setiap bahan pangan yang akan diuji dalam bentuk larutan dengan cara
melarutkannya dalam air.
2. Ujilah berbagai jenis bahan pangan menggunakan pereaksi Fehling. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi pada setiap pengujian bahan pangan.
Pengolahan Data
1. Bandingkan hasil pengujian bahan pangan dengan hasil percobaan pengujian glukosa dan
sukrosa pada bagian A.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, identifikasi setiap jenis bahan pangan tersebut, mengandung
glukosa atau sukrosa.
3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada pengujian oleh pereaksi Fehling.
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!
16
Lampiran 2. LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Indikator IPK:
4.11.1 Mengumpulkan informasi tentang pembuatan dan dampak suatu produk dari karbohidrat
4.11.2. Menyajikan informasi tentang pembuatan dan dampak suatu produk dari karbohidrat
17
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
Lampiran 5.
Lembar Penilaian Pengetahuan
Penilaian Penugasan
Kompetensi dasar :
3.11. Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul
Pertemuan 1
1. Monosakarida adalah bentuk karbohidrat paling sederhana dengan rumus umum
(CH2O)n. Monosakarida dapat dibedakan menjadi aldose dan ketosa, tergantung dari
jenis gugus fungsinya.
a. Lengkapi skema berikut
MONOSAKARIDA
O OH
HC Gugus aldehida -CHO Gugus keton –CO- H2C
H C OH C O
H C OH KETOSA HO C H
ALDOSA
H C OH
H C OH
3 atom C KETOTRIOSA H C OH
H C OH ALDOTRIOSA
H2C
H2C OH
OH 4 atom C …………………..
…………………..
5 atom C ………………….
…………………..
6 atom C ……………………
………………….
19
b. Simak struktur dari beberapa monosakarida berikut.
HO O O O O O
CH2 CH CH CH CH CH
O C HC OH
HC OH HC OH HC OH
CH OH HC OH
HOHC HC OH HC OH HO CH HO CH
CH OH HC OH H2C
CH2 HO CH
H2C CH2 HC OH OH
OH HO HC OH
OH HC OH
CH2 CH2
OH OH
I II III IV V VI
HO OH HC OH CH HO H
H OH HO CH CH H OH
OH
………………… …………………
…………… Struktur rantai ……………
20
b. Glukosa rantai terbuka memiliki 2 isomer optic, yakni D-glukosa dan L-glukosa.
Jelaskan mengapa keduanya disebut isomer optic.
O O
CH CH
HC OH HO CH
HO CH HC OH
HC OH HO CH
HC OH HO CH
CH2
H2C OH
OH
3. Dua monosakarida dapat bergabung membentuk suatu disakarida melalui ikatan glikosida
dalam suatu reaksi kondensasi. Simak skema pembentukan disakarida berikut;
CH2 O CH2 O CH2 O
CH2 O
HC OH HC HC OH
+
OH O OH
HO HC HC OH + HO OH ↔ HO CH CH OH
CH HC CH CH
OH
OH OH
OH
HO O OH
disakarida
21
4. Disakarida dapat terhidrolisis menjadi monoskarida melalui suatu reaksi hidrolisis dengan
bantuan asam atau enzim. Lengkapi hidrolisis dari ketiga disakarida berikut.
5. Jenis polisakarida yang banyak ditemukan di alam adalah amilum, glikogen, dan selulosa
yang tersusun dari monomer-monomer glukosa. Lengkapi skema di bawah ini dengan
pilihan berikut, yang dapat digunakan lebih dari sekali
Β-glukosa Amilosa Amilopektin Selulosa
Glikogen Α-glukosa
Amilum
POLISAKARIDA
22
Komponen Pemberi rasa Pemberi rasa Pemberi rasa
utama gula manis pada manis pada manis pada
darah buah dan madu buah dan madu buah dan madu
MONOSAKARIDA DISAKARIDA
Uji pengenalan
monosakarida
23
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
PENILAIAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)
1. Monosakarida dapat diuji menggunakan larutan Benedict, Fehling, dan Tollens. Bagaimana
hal ini dapat dijelaskan?
2. Apa perbedaan ketiga disakarida berikut; sukrosa, laktosa, dan maltose, jelaskan hidrolisis
dari ketiganya
24
LEMBAR KUNCI JAWABAN
PENILAIAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)
1. Monosakarida dapat diuji menggunakan larutan Benedict, Fehling, dan Tollens. Bagaimana
hal ini dapat dijelaskan?
Uji Benedict
Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas
dalam suasana alkalis
Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3
Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata
serta adanya endapan.
Uji Fehling
Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa,
maltosa, dll)
Uji positif ditandai dengan warna merah bata
Pereaksi Tollens
sering disebut sebagai perak amoniakal, merupakan campuran dari AgNO3 dan amonia
berlebihan. Gugus aktif pada pereaksi tollens adalh Ag2O yang bila tereduksi akan
menghasilakan endapan perak. Endapan perak ini akan menempel pada tabung reaksi
yang akn menjadi cermin perak.
2. Apa perbedaan ketiga disakarida berikut; sukrosa, laktosa, dan maltose, jelaskan hidrolisis
dari ketiganya.
Struktur Disakarida
Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu
dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur
sukrosa sebagai berikut.
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus
aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.
25
Laktosa dan Maltosa
Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini
karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan
bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu, jika
laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini,
hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak
terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan
bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.
26
LK-4b Telaah RPP
Tujuan
Peserta dapat menelaah dan dapat memperbaiki RPP.
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
A. Identitas Mata 1. Menuliskan nama sekolah.
Pelajaran/ Tema 2. Menuliskan matapelajaran.
3. Menuliskan kelas dan semester.
4. Menuliskan alokasi waktu.
27
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
H. Metode 1. Menerapkan satu atau lebih metode pembelajaran.
Pembelajaran 2. Metode pembelajaran yang dipilih adalah
pembelajaran aktif yang efektif dan efisien
memfasilitasi peserta didik mencapai indikator-
indikator KD beserta kecakapan abad 21.
28
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saran
tindak lanjut
L Pembelajaran 1. Merumuskan kegiatan pembelajaran remedial yang
Remedial sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi
waktu, sarana dan media pembelajaran.
2. Menuliskan salah satu atau lebih aktivitas kegiatan
pembelajaran remedial, berupa:
pembelajaran ulang,
bimbingan perorangan
belajar kelompok
tutor sebaya
M Pembelajaran Merumuskan kegiatan pembelajaran pengayaan
Pengayaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
29
R-4. Pengembangan RPP
Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan, dan sumber pembelajaran dengan tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS, dan kecakapan abad
21 dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai 100 Tujuh aspek sesuai dengan kriteria
80 nilai 90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Tiga aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
30