Anda di halaman 1dari 9

Format Tugas Psi.

Pendidikan

Pengamatan proses pengajaran yang dilakukan di PAUD, SD, SMP atau SMA dan Univ, mencakup:

1. Aplikasi Teori-teori Psikologi dalam konteks pendidikan


a. Teori Perkembangan kognitif piaget dan Teori Perkembangan vygotsky,
b. Teori ekologi brovenbreuner,
c. Teori behaviouristik,
d. Teori perkembangan moral dan
e. Teori psikososial.
2. Pengamatan dilakukan pada saat Proses belajar Mengajar, meliputi: materi pengajaran,
metode/strategi pengajaran, interaksi antara guru-siswa, sarana dan prasarana.

Bentuk Tugas :

1. Laporan pengamatan teori, hasil pengamatan, analisi hasil pengamatan dengan kesesuaian
dalam teori
2. Dokumentasi bisa dalam bentuk foto maupun video singkat yang berhubungan dengan teori
yang akan dibahas.
3. Power Point untuk Presentasi
FORMAT LAPORAN PENGAMATAN PROSES PENGAJARAN

Nama-Nama Mahasiswa:
1. Firdahul Jannah : 1811102433027
2. Indah Kurniawati : 1811102433032
3. Nabilla Aurelia Purwaning Putri : 1811102433044
4. Tri Novianda Sari : 1811102433075
5. Tri Sulistyawati : 1811102433076
6. Wafi Rinda Septiyanti : 1811102433079
PSIKOSOSIAL
Uraian Singkat Mengenai Teori yang dibahas

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

HASIL OBSERVASI

PAUD SD SMA UNIV

Tempat: TK IT SALSABILA Tempat: SDN 015 Tempat: : SMA 16 Samarinda Tempat: UNIVERSITAS 17
AGUSTUS 1945
Tanggal: 19 SEPTEMBER 2019 Tanggal: 17 SEPTEMBER 2019 Tanggal: 19 SEPTEMBER
2019 Tanggal: 19 SEPTEMBER
Deskripsi hasil pengamatan secara umum: Deskripsi hasil pengamatan secara umum:
2019
Deskripsi hasil pengamatan
A. Materi pengajaran: (Boleh A. Materi pengajaran: (Boleh ditambah
secara umum: Deskripsi hasil pengamatan
ditambah Gambar). Gambar)
PAKAIAN : - PKN tentang kegiatan dalam sebuah secara umum:
A. Materi pengajaran:
- Menjahit Kardus yang
keluarga
(Boleh ditambah A. Materi pengajaran:
bergambar baju B. Metode/strategi pengajaran :
Gambar) (Boleh ditambah
- Guru menggunakan metode ceramah
- Guru juga memberikan praktik pada setiap - Seni budaya . Gambar)
- Pio, membuat
individu saat selesai guru menjelaskan.
B. Metode/strategi sebuah perusahaan
C. Interaksi antara guru-siswa : pengajaran : B. Metode/strategi
pengajaran :
- Baik - Guru menggunakan - Dosen menggunakan
metode menjelaskan metode ceramah
- Guru terlihat dekat dengan siswanya tetapi tidak
- Dosen juga
dengan semuanya. - Guru juga memberikan praktik
memberikan tugas
pada setiap kelompok saat
- Menyusun puzzle berbentuk - Guru kurang memperhatikan seluruh siswanya kelompok setelah
selesai guru menjelaskan.
seragam sekolah sehingga siswa terlalu asik mengombrol dengan menjelaskan
C. Interaksi antara guru-
temannya. C. Interaksi antara guru-
siswa :
siswa :
D. Sarana dan prasarana :
- baik
- Baik
Guru masih telihat mrnonjol saat di dalam
-dosen terlihat dekat
kelas. Kurangnya metode pengajaranjuga - Guru terlihat dekat dengan
dengan mahasiswanya
menjadi alasan kurangnya keaktifan siswa karena semua siswanya
meskipun hanya beberapa
guru lebih sering menggunakan metode ceramah. - Guru saat memperhatikan
Jadi sebaiknya guru lebih memperhatikan seluruh siswanya satu persatu dalam D. Sarana dan
- Mewarnai dengan gambar laki
siswa karena tidak semua siswa memiliki mengerjakan praktek prasarana :
– laki dan perempuan
kemampuan yang sama dalam memahami materi
dosen terlihat baik dan ramah
pembelajaran tersebut. D. Sarana dan
terhadap mahasiswa, tetapi
prasarana :
karena terlihat baik sehingga
Tempat : SDN 006 LOA KULU Guru masih telihat mahasiswanya pun terlihat
mrnonjol saat di dalam kelas. sangat santai pula seperti main
Tanggal : 12 SEPTEMBER 2019
Kurangnya bahan siswa dalam handphone pada saat dosen
deskripsi hasil pengamatan secara umum praktek membuat mereka menjelaskan. Dosen
kurang dapat berkreasi dalam mengharapkan mahasiswa lebih
A. Materi pengajaran: (Boleh ditambah
membuat pesut. Suasana kelas aktif maka dengan itu diberi
Gambar)
juga kurang kondusif saat tugas kelompok agar saling
- Olahraga pembelajaran, karena dinding mengeluarkan pendapat
pembatas hanya menggunakan masing-masing.
triplek dan tidak full sehingga
suara kelas sebelah masih
kedengaran. Kipas di ruangan
tersebut juga kurang memadahi,
sehingga kenyamanan siswa
B. Metode/strategi pengajaran :
- Guru mengunakan metode dalam belajar juga kurang.

pengajaran dengan
menjelaskan dan
mempraktekkan - Matematika
- Guru juga membagi murid
dengan 3 permainan tadi
- Guru tetap memberikan arahan
untuk bergantian menggunakan
permainannya.
C. Interaksi antara guru-siswa :
- Guru sangat baik dan sabar
- Guru sangat mengerti anak –
anak
- Guru menyambut anak – anak
dipintu gerbang saat pagi hari.
- Guru sangat perhatiaan dengan
anak-anak B. Metode/strategi pengajaran :
- Guru sangat tegas dengan - Pada saat pelajaran olahraga guru
beberapa anak yang sulit diatur memberikan catatan terlebih dahulu
D. Sarana dan prasarana :
sebagai pengantar untuk materi yang
Dilingkungan sekolah sangat bersih dan mereka pelajari, setelah selesai
asri. Didalam kelas fasilitas yang lumayan mencatat guru pun memberikan
lengkap dan ruangan nya sangat nyaman, instruksi untuk memperaktekan apa
banyak permainan nya. Dengan meja yang yang mereka pelajari.
tersususn secara berkelompok, yaitu - Pada pelajaran matematika, guru

sebanyak 3 kelompok. Di bagian belakang menerapkan proses belajar secara

ada loker untuk siswa meletakkan tas konvensional atau kontekstual. Karena

mereka. Di bagian kiri dan kanan terdapat guru hanya menerangkan materi

beberapa lemari yang digunakan untuk pelajaran (memberikan contoh)

meletakkan beberapa permainan dan buku kemudian siswa diberi soal untuk

mengaji siswa. Dan didepan kelas mereka dikerjakan. Jadi, ada beberapa murid

terdapat rak sepatu untuk siswa/i yang masih kurang meyerap materi,
meletakkan sepatunya. sehingga perlu diberikan arahan
khusus
C. Interaksi antara guru-siswa :

Interaksi anatara guru dan siswa terlihat cukup


baik, seperti guru yang selalu mendatangi
siswanya jika ada siswanya yang merasa kesulitan
dalam pelajarannya.

D. Sarana dan pasaran

Di dalam kelas meja tersusun rapih, dikarenakan


posisi meja dan kursi yang di gunakan siswa
berbentuk berkelompok sehingga terlihat lebih
tertata dan ruangan terlihat lebih luas. Di depan
kelas (disamping papan tulis) disediakan tempat
untuk siswa membuang sampah hasil rautan
pensil. Di bagian belakang kelas terdapat meja
yang diatasnya ditaruh beberapa buku cetak
penunjang pembelajran, yang akan di bagikan jika
digunakan.

ANALISIS OBSERVASI DENGAN TEORI


Perilaku/Peristiwa yang muncul dan berhubungan dengan Teori
PAUD SD SMA UNIV
pada masa TK ini anak – anak mulai Tempat : SDN 015 - para siswa SMA sudah Jadi dalam pembelajaran,
belajar dengan lingkungan social nya memiliki keputusan, setelah mahasiswa harus lebih aktif.
Jadi dalam pembelajaran murid harus
untuk berinteraksi Bersama teman-teman SMA mau lanjut kemana. Begitu pula Dosen
bersikap jujur terhadap Guru dan Guru
nya ataupun guru-gurunya. Dengan mulai Sesuai teori erikson adanya memperlakukan semua
memperlakukan sermua siswa di kelas dengan
dari anak – anak yang malu untuk tekanan sosial untuk membuat mahasiswa dengan adil atau
adil. Guru juga harus memberikan contoh
berinteraksi atau tidak terbiasa dengan keputusan yang rasional dan lebih dekat terhadap semua
disiplin, bertanggung jawab, percaya diri, dan
orang banyak lama – kelamaan akan berpendidikan mahasiswanya. Mahasiswa
toleransi terhadap siswanya agar menunjukkan
terbiasa dan terlatih dengan adanya harus lebih sopan terhadap
perilaku tertib dan patuh aturan, serta ditanamkan - tujuan mereka setelah
dorongan dari orang tua ataupun orang – dosen ketika menjelaskan.
sikap sopan santun terhadap Guru dan lingkungan SMA ingin berprestasi, lanjut
orang yang ada disekitarnya. Apalagi anak
sekitar. kuliah
TK yang mood nya sering naik dan turun
seperti ini harus banyak diberikan stimulus Tempat : SDN 006 LOA KULU
agar mereka lebih aktif.
Pada masa kelas 2 SD ini anak – anak akan mulai
berkembang dan kemampuan sosialnya untuk
berinteraksi sosialnya untuk berinteraksi diluar
keluarganya. Dukungan dari orang tua dan
gurunya akan membangun kepercayaan dirinya.
Sebaliknya kegagalan untuk memperoleh prestasi
penting dan kurangnya dukungan dari guru dan
orang tua dapat membuat anak menjadi rendah
diri, merasa tidak kompeten dan tidak produktif.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN DAN BERHUBUNGAN DENGAN TEORI YANG DIBAHAS

PERSAMAAN PERBEDAAN

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai