Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “produksi asam amino skala industri”.
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah
pengantar industri kimia. Berhubungan dengan pembuatan makalah ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dan membimbing penulisan ini. Secara khusus penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Putu Teta Aryanti, S.T.,M.T. selaku dosen pengantar
industri kimia yang telah memberikan bimbingan dalam
menyusun makalah ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan berupa
dukungan moril dan materi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca terhadap penulis
akan diterima dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ilmiah ini
di masa yang akan datang.
Cimahi, 29 Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
1.1
Asam amino merupakan substansi dasar penyusun protein dan bisa diproduksi
sendiri oleh tubuh untuk keperluan metabolisme dan ditemukan pada semua makanan
yang mengandung protein (Winarno, 2004).
Berdasarkan kepentingannya dalam pakan asam amino terbagi 2 yaitu asam
amino esensial dan asam amino non esensial. (Jyothi et al., 2005).
Berdasarkan rantai sisi (gugus R-nya), asam amino dapat dikelompokkan
menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Golongan Asam Amino dengan Gugus R Non Polar dan Alifatik
Termasuk dalam golongan non polar karena asam-asam amino ini membentuk suatu kelompok
di dalam air untuk menghindari terjadinya kontak dengan air (hidrofobik).
Glisin
Alanin
Prolin
Valin
Leusin
Isoleusin
Semua golongan asam amino ini memiliki cincin pada rantai sampingnya.
Phenilalanin
Tyrosin
Tryptophan
Asparagin merupakan derivat dari asam aspartat dan Glutamin adalah derivat dari asam
glutamat. Gugus karboksil pada asam-asam amino tersebut digantikan oleh gugus terminal
amida yang tidak bermuatan pada pH 7. Serin dan treonin mempunyai gugus hidroksil alifatik
yang juga tidak bermuatan.
Asparagine
Glutamin
Serine
Threonine
Meithionine dan Cystein merupakan anggota dari golongan ini, karena keduanya memiliki atom
belerang (S) pada rantai sampingnya. Pada Cystein terdapat gugus sulfhidril sedangkan pada
Meithionin atom S berikatan dengan –CH3
Meithionine
Cystein
5. Golongan asam amino dengan gugus R bermuatan Negatif (asam)
Dua asam amino yang mengandung gugus R yang bermuatan negatif pada pH 7 yaitu asam
aspartat dan asam glutamat yang keduanya mempunyai dua gugus karboksilat.
Aspartate
Glutamate
6. Golongan asam amino dengan gugus R bermuatan Positif (basa)
Asam-asam amino yang termasuk dalam golongan ini adalah lisin, arginin, dan histidin
yang bersifat sangat polar. Lisin mengandung tambahan gugus amino kedua (-NH3+) pada rantai
alifatiknya. Arginin mengandung gugus guanidine bermuatan positif. Histidin mengandung gugus
imidazol yang mengion sedikit.
Arginin
Lisine
Histidine
Asam amino esensial adalah jenis yang dibutuhkan oleh tubuh manusia,
namun tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri. Sehingga
memerlukan makanan yang mengandung asam amino esensial untuk
memenuhi kebutuhannya. Adapun yang termasuk ke dalam asam amino
esensial antara lain adalah valin, histidin, triptofan, isoleusin, lisin, leusin,
metionin, treonin, dan fenilalanin.
Beragam jenis asam amino tersebut dapat Anda dapatkan dari beberapa
makanan :
Isoleusin
Jika Anda ingin mendapatkan isoleusin, cobalah untuk mengonsumsi putih telur. Selain
tidak banyak mengandung lemak, putih telur ternyata juga mengandung banyak
isoleusin. Tidak hanya putih telur, makanan lain seperti domba, kalkun, kepiting, ayam,
tuna, ikan kod, dan kedelai juga merupakan sumber isoleusin yang tidak kalah
bagusnya.
Lisin
Daging kalkun dan daging ayam bagian dada merupakan makanan yang mengandung
lisin cukup tinggi. Setelah kalkun dan ayam, makanan seperti peterseli, selada air, dan
rumput laut juga memiliki kandungan lisin yang tinggi. Selain itu, Anda juga bisa
mendapatkan lisin dari makanan seperti ikan kod serta ikan tuna.
Leusin
Tidak hanya mengandung lisin dan isoleusin, makanan seperti rumput laut, dan tuna
ternyata juga mengandung leusin. Sedangkan makanan lainnya yang kaya akan leusin
antara lain adalah kedelai, putih telur, dan ayam.
Valin
Makanan yang termasuk memiliki kandungan valin yang tinggi adalah telur. Selain telur,
makanan lain yang menjadi sumber valin antara lain rumput laut, selada air, kalkun,
dan bayam.
Treonin
Makanan yang kaya akan treonin adalah bayam dan selada air mentah. Pilihan lainnya
untuk makanan yang mengandung treonin antara lain ikan nila, putih telur, kalkun, dan
kedelai.
Histidin
Makanan yang kaya akan treonin adalah bayam dan selada air mentah. Pilihan lainnya
untuk makanan yang mengandung treonin antara lain ikan nila, putih telur, kalkun, dan
kedelai.
Fenilalanin
Guna mendapatkan fenilalanin dengan jumlah yang cukup tinggi, Anda bisa
mengonsumsi beberapa jenis daging. Seperti daging kalkun, domba, babi, sapi,
atau daging sapi muda. Tepung wijen, tepung biji kapas, dan salmon juga termasuk ke
dalam makanan yang mengandung fenilalanin.
Triptofan
Daging singa laut dan rusa sebenarnya adalah makanan yang mengandung triptofan
yang tinggi. Namun, mungkin kedua daging ini tidak familiar dengan Anda dan sulit
didapatkan. Guna mendapatkan triptofan Anda juga bisa mengonsumsi kedelai, bayam,
rumput laut, kalkun, dan putih telur.
Metionin
Makanan yang mengandung metionin antara lain adalah ayam, kalkun, kepiting,
lobster, dan tuna. Namun beberapa makanan tersebut masih kalah jika dibandingkan
dengan putih telur. Putih telur memiliki kandungan metionin yang cukup tinggi.
Asam amino non esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang penting bagi tubuh tetapi
tubuh bisa membuatnya sendiri sehingga tidak perlu secara langsung dari
asupan atau sumber dari luar. Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk
oleh tubuh manusia. Asam amino ini disebut asam amino dispensable. Karena
bisa dibentuk sendiri oleh tubuh maka tidak harus memperoleh asupan dari
makanan.
http://www.pupuk-indonesia.com
http://www.joetrizilo.wordpress.com/2012/03/26/proses-pembuatan-urea-proses-pabrik-
amoniak-lengkap-bagian-6/
http://www.zainiusman6.blogspot.com
http://www.kimiadahsyat.blogspot.com
http://www.edukatindo.wordpress.com