Paper ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Tengah Semester
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si
Disusun oleh :
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
paper yang berjudul “Tiamin (Vitamin B1) Sebagai Bahan Baku Koenzim dalam
Reaksi Enzimatik“ dengan baik.
Paper ini disusun untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Tengah Semester
di Universitas Sahid Jakarta. Bersamaan dengan selesainya penulisan paper ini,
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada :
1. Allah SWT, karena telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si., selaku dosen mata kuliah Biokimia Pangan
yang telah membimbing dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan paper
ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga paper ini bermanfaat dalam memperluas pengetahuan penulis dan semua
pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
2.1 ENZIM ........................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Enzim .................................................................. 3
2.1.2 Sifat-sifat Enzim .................................................................... 3
2.1.3 Cara Kerja Enzim .................................................................. 4
2.1.4 Klasifikasi Enzim .................................................................. 5
2.2 KOENZIM ..................................................................................... 7
2.2.1 Pengertian Koenzim .............................................................. 7
2.2.2 Tiamin (Vitamin B1) Sebagai Bahan Baku Koenzim ........... 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 10
3.1 Simpulan ........................................................................................ 10
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 11
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa saja klasifikasi enzim?
5. Apa yang dimaksud koenzim?
6. Bagaimana peran tiamin sebagai bahan baku koenzim?
1.3. Tujuan
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai tujuan, yaitu agar penulis
dan pembaca lebih memahami tentang enzim (pengertian, sifat-sifat, cara kerja, dan
klasifikasi) enzim, serta memahami koenzim dan peranan tiamin sebagai bahan
baku koenzim.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Enzim
3
dan suhu. Pada kondisi yang dianggap tidak optimum suatu enzim merupakan
senyawa relatif tidak stabil dan dipengaruhi oleh reaksi yang dikatalisisnya.
3. Walaupun enzim mempercepat penyelesaian suatu reaksi, enzim tidak
mempengaruhi kesetimbangan reaksi tersebut. Tanpa enzim reaksi dapat balik
yang biasa terdapat dalam sistem hid up berlangsung ke arah kesetimbangan
pada laju yang sangat lambat. Suatu enzim akan menghasilkan kesetimbangan
reaksi itu pada kecepatan yang lebih tinggi.
4. Kerja katalis enzim spesifik. Enzim menunjukkan kekhasan untuk reaksi yang
dikatalisnya. Suatu enzim yang mengkatalisis satu reaksi, tidak akan
mengkatalis reaksi yang lain.
4
b. Induksi Pas (Model Induced Fit)
Pada model ini sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk
substratnya.
5
Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan
galaktosa.
Selulase, emzim yang menguraikan selulosa (suatu polisakarida) menjadi
selobiosa (suatu disakarida)
Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.
2. Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester. Contoh-
contohnya :
Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam
lemak.
Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas
asam fosfat.
3. Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan
protein. Contoh-contohnya:
Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.
Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.
b. Oksidase dan Reduktase
Yaitu enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi.
Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi;
Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-
zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.
Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen.
c. Desmolase
Yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa
ikatan lainnya.
Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :
Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi
asetaldehida.
Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu
asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini berubah
menjadi suatu asam amino.
6
2.2 Koenzim
Pada mulanya enzim dianggap hanya terdiri dari protein dan memang ada
enzim yang temyata hanya tersusun dari protein saja. Misalnya pepsin dan tripsin.
Tetapi ada juga enzim-enzim yang selain protein juga memerlukan komponen
selain protein. Komponen selain protein pada enzim dinamakan kofaktor. Koenzim
dapat merupakan ion logam/metal, atau molekul organik yang dinamakan koenzim.
Gabungan antara bagian protein enzim (apoenzim) dan kofaktor dinamakan
holoenzim (HARAHAP, 2012).
Menurut SUSANTI & FEBRIANA (2017), koenzim adalah senyawa
organik yang berasosiasi dengan apoenzim dan bersifat sesaat (tidak permanen),
biasanya berlangsung pada saat katalisis. Secara katalitik koenzim bersifat tidak
aktif, sehingga dapat disebut kosubstrat. Koenzim mudah dipisahkan secara dialisis.
Selanjutnya, koenzim yang sama dapat menjadi kofaktor pada enzim yang berbeda.
Pada umumnya, koenzim tidak hanya membantu enzim memecah substrat tetapi
juga bertindak sebagai aseptor sementara untuk produk yang terjadi. Kebanyakan
komponen kimia koenzim merupakan derivat dari vitamin B. Bentuk koenzim aktif
dari Vitamin B1 (tiamin) adalah Tiamin Pirofosfat (TPP).
Menurut FAUZI et al,. (2019), vitamin adalah senyawa organik dan nutrisi
penting yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satunya adalah vitamin B 1 atau dikenal
sebagai tiamin. Tiamin dapat ditemukan di sebagian besar makanan, namun sumber
makanan kaya tiamin meliputi biji-bijian, beras merah, daging babi, unggas, kacang
kedelai, kacang-kacangan, kacang kering, kacang polong, dan produk biji-bijian
sereal. Tiamin memiliki fungsi untuk aktivitas saraf dan tonus otot serta
metabolisme karbohidrat. Namun tubuh tidak dapat menghasilkan tiamin, oleh
karena itu tiamin merupakan salah satu nutrisi yang penting.
7
Struktur kimia tiamin, mengandung sistem dua cincin yaitu perimidin dan
tiazol. Pada jaringan hewan tiamin terutama terdapat sebagai tiamin pirofosfat atau
kimia difosfat (TPP), yang merupakan bentuk koenzimnya.
8
Tiamin pirofosfat juga berperan sebagai koenzim dehidrogenase piruvat dan
dehidrogenase α-kletoglutarat yang lebih kompleks.
Reaksi Keseluruhan :
CH3-C-COO- + H2O → CH3-C-H + HCO3
O O
(Piruvat) (Asetaldehida)
Reaksi dalam Tahapan :
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di
dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia.
Secara umum enzim berfungsi sebagai katalis dan memiliki peranan penting
dalam reaksi metabolisme, yaitu sebagai biokatalisator dan modulator. Agar dapat
bekerja pada suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak antara enzim
dengan substrat (kompleks enzim-substrat).
Tiamin dikenal juga dengan B1, sangat penting dalam metabolisme
karbohidrat. Peran utama tiamin adalah sebagai bagian dari koenzim dalam
dekarboksilasi oksidatif asam alfa-ketoglutarat yang lebih kompleks.
10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
11