Anda di halaman 1dari 2

Contoh Kasus Pelangaran HAM

1. Peristiwa Abepura, Papua (2000-2003)


Kasus :
Kronologi Kasus Pelanggaran HAM Berat Abepura
7 Desember 2000 Sekitar Pukul 01.30 Wit: Terjadi penyerangan massa terhadap mapolsekta
Abepurayang mengakibatkan seorang polisi meninggal dunia )BribkaPetrus Eppa), dan 3 orang
lainnya luka-luka. Disertai pembakaran ruko yang berjarak 100 meter dari mapolsek. Terjadi juga
penyerangan dan pembunuhan satpam di kantor Dinas Otonomi Kotaraja.
7 Desemer 2000, sekitar pukul 02.30: Pasca penyerangan massa ke Mapolsek Abepura, Kapolres
jayapura AKBP Drs. Daud sihombing, SH setelah menelpon Kapolda Brigjen Pol Drs.
Moersoertidarno Moerhadi D. langsung melaksanakan perintah operasi untuk pengejaran dan
penyekatan ke tiga asrama mahasiswa dan tiga pemingkiman penduduk sipil. Di Asrama Ninmin
satuan Mbrimob melakukan pengrusakan,pemindahan paksa (Involuntary displace persons),
ancaman, makian, pemukulan dan pengambilan hak milik (rigthto property)mahasiswa. Di asrama
mahasiswa. Di asrama Waropen Yapen Waropen satu mahasiswa terserempet peluruh. Yang
lainnya dipukul, ditendang, dan diolempar kedalam truk untuk di bawa ke mapolsek. Begitu pula
penjiksaan dan penagkapan terjadi di asrama IMI (ikatan mahasiswa Ilaga), penagkapan dan
penyiksaan (Persecution) berulang-ulang terjadi juga di pemingkuman penduduk sipil kampung
Wamena di Abepantai dan suku lani asal Mamberamo di kota raja dan suku yali di skyline. Telah
terjadi pembunuhan kilat(Summary Killing)oleh anggota mbrimib , Elkius Suhuniap,di skyline.
Dan telah terjadi krmatian dalam tahanan Polres Jayapura (dead in custody) akibat penyiksaan
(torture) terhadap Jhoni karunggu dan Orry Dronggi
Pebruari 2001: Komnas HAM membentuk KPP HAM Abepura, dalam KPP HAM; peristiwa
pengejaran dan penangkapan itu telah terjadi tindakan pelanggaran kemanusiaan

Pasal yang dilanggar:

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme

Solusi :
22 Sebtember 2005: Berlangsung aksi solidaritas nasional untuk kasus Abepura (SNUKA) di
Papua. Komite aksi ini terdiri dari LBH Papua,ALDP, SKP Keuskupan Jayapura,JPIC Sinode
GKI, KONTRS Papua, ELSHAM Papua, Dewan Adat Papua, LPDAP, STT GKI, STFT Fajar
Timut, AMPTPI, AMP, HMI, Jayapura,PMKRI Jayapura, GMKI Jayapura, Parlemen Jalanan,
Tim Kemanusiaan Papua, Komunitas Survivor Abepura, Solidaritas Perempuan Papua, LP3A-P,
IMM Jayapura, Front Pembebasan Penindasan Papua, Asrama Ninmin, FNMP, dan DEMMAK

Solusi kelompok:
Harus lebi sering dilakukan operasi terhadap oknum-oknum yang ingin merusak tatanan keamanan
negara. Hal ini akan berdampak dengan hilangnya hak seorang pegawai, terutama aparat keamanan
tentang jaminan keamanan bagi masing-masing petugas.

Anda mungkin juga menyukai