Anda di halaman 1dari 16

Makalah

SIFAT KEUANGAN AKUNTANSI

Disusun Oleh : Kelompok V

Dedi Zamrani 100231100024

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
2010/2011
KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Yang telah
memberikan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini, yang berjudul “SIFAT KEUANGAN AKUNTANSI “.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Pengantar 1. yang dibimbing oleh Ibu Rita Yuliana. Untuk itu dari kami berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Kritik dan saran
kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

WASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Bangkalan, 16 Oktober 2010

Penulis
DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar…..………………………………………….1
II. Daftar Isi………………………………………………………2
III. BAB I
Pendahuluan………………………………………………....3
IV. BAB II
Pembahasan………………………………………………....5
a. Sifat keuangan akuntansi…………………….….........5
b. Perbedaan antara akuntansi keuangan dengan
akuntansi manajemen………………………………….6
c. Tujuan akuntnsi atau laporan
keuangan………………………………………………...7
d. Postulat, Konsep, dan Teknik Akuntansi…………..8
e. Prinsip dasar Akuntansi……………………………….9
f. Kualitas laporan………………………………………..10
g. Hubungan Akuntansi analisis laporan keuangan..11
h. Kelemaham analisis laporan keuangan……………11
V. BAB III
Penutup………………………………………………………17
Saran…………………………………………………………..17
Daftar Pustaka……………………………………………….18
BAB I
PENDAHULUAN

Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk
menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin
baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin
baik kita didalam mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi
tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan
keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan,
yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

 Neraca

Adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal
tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang
sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat
diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan
membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan
pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah
utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada didalam
perusahaan tersebut.

 Laporan laba rugi

Adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk


periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang
dialami.

 Laporan perubahan modal

Adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode


tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal
dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
 Laporan arus kas

Dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi


perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa
mendatang.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat keuangan Akuntansi

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan


penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,
pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan
adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan
berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau
organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut.
Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan
pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai
pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari
akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan
penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian,
diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi
melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu
SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-
prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.

Sebagaimana yang telah diketahui untuk tujuan tertentu akuntansi dapat


dibagi dua yaiu :

1. Akuntansi Keuangan

Yaitu memberikan informasi yang bersifat baku, terstandar dan bertujuan


umum. Format informasinya sudah memiliki pola yang ditetapkan lembaga resmi
yang berhak menyusun standar pelaporan akuntansi.
2. Akuntansi Manajemen

Yaitu memberikan informasi yang seluas-luasnya bagi manajer sesuai


dengan kebutuhannya. Akuntansi manajemen tidak terikat dengan prinsip
penyusunan baku, ia bebas memilih format dan kebijaksanaan sendiri karena
memang laporan ini tidak untuk konsumsi umum.

B. Perbedaan antara Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen


1. Akuntansi Keuangan

1. Laporannya ditekankan pada kebutuhan pihak luar


2. Laporannya mencakup seluruh organisasi
3. Memiliki standar penyusunan yang baku
4. Mencatat data historis
5. Akurasinya amat tinggi
6. Diatur dan dilindungi Undang-undang

2. Akuntansi Manajemen

1. Laporannya digunakan oleh pihak intern (manajemen)


2. Laporannya biasanya menyangkut unit dalam organisasi lebih rinci
3. Tidak memiliki standar penyusunan yang baku
4. Bias historis, bias prediksi atau standar
5. Yang penting relevansi pada kebutuhan pemakai
6. Tidak tunduk pada Undang-undang
C. Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan

Tujuan akuntansi atau laporan keuangan menurut berbagai sumber dapat


dilihat sebagai berikut ini :

Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan


keuangan itu adalah

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya


mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh
laba
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan seperti informasi
mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubyngan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan.

APB Statement No 4 (AICPA), menggambarkan tujuan laporan keuangan


menjadi dua yaitu :

1. Tujuan umum

Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan


perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang
diterima.
2. Tujuan khusus

Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan


bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta
informasi lainnyab yang relevan.

A Statement Of Basic Accounting Theory merumuskan empat tujuan


akuntansi yaitu ;

1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang


terbatas dan untuk menetapkan tujuan
2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan
factor produksi lainnya
3. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan
4. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK, 5), laporan keuangan adalah


“menyediakan informasi yang menyangkut posisi keungan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.”

D. Postulat, Konsep, Prinsip, dan Teknik Akuntansi

a. Postulat akuntansi

Pospulat akuntansi dalam gambar di atas merupakan elemen dalam


struktur teori akuntansi. Pengertian pospulat dalam konteks ini adalah :
“Pernyataan yang dapat membuktikan sendiri kebenarannya atau disebut juga
aksioma yang sudah diterima, karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan
keuangan, yang menggambarkan aspek ekonomi, politik sosiologis, dan hukum
dari suatu lingkungan (masyarakat) di mana akuntansi beroperasi.”
b. Konsep Akuntansi

Konsep teoretis sebagai elemen dalam teori akuntansi adalah : “Pernyataan


yang dapat membuktikan sendiri kebenarannya atau disebut juga aksioma yang
sudah diterima, karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi pasar
yang ditandai dengan adanya pengakuan hak pribadi.”

c. Prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi yang merupakan elemen struktur teori akuntansi adalah :


“peraturan umum yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangana atau konsep
teoretis akuntansi yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik akuntansi.”

d. Teknik Akuntansi

Teknik akuntansi sebagai unsure terakhir dalam struktur elemen dasar dari
akuntansi adalah : “Peraturan khusus yang dijabarkan dari prinsip akuntansi yang
mengatur bagaimana perlakuan terhadap transaksi atau kejadian tertentu yang
dialami suatu lembaga.”

E. Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip-prinsip ini mendasari setiap sifat dan cirri laporan keuangan dan
output akuntansi lainnya sebagai berikut :

1. Accounting entity
2. Going concern
3. Measurement
4. Time period
5. Monetary unit
6. Accrual
7. Exchange price
8. Approximation
9. Judgment
10. General purpose
11. Interrelated statement
12. Substance over form
13. Materiality

 Prinsip dasar akuntansi menurut SAK

Prinsip akuntansi Indonesia 1984 membuat sifat dasar atau konsep dasar
akuntansi antara lain :

1. Kesatuan akuntansi;
2. Kesinambungan;
3. Periode akuntansi;
4. Pengukuran dalam nilai uang;
5. Harga pertukaran;
6. Penetapan beban dan pendapatan.

F. Kualitas Laporan

A Statement Of Basic Accounting Theory (ASOBAT) merekomendasikan


pedoman dalam pelaporan akuntansi antara lain :

 Mengungkapkan hubungan keuangan dan kegiatan yang dianggap


penting.
 Memasukkan informasi dalam lingkungan perusahaan (di mana data
diperoleh dan ke mana disampaikan).
 Menggunakan keseragaman di antara berbagai perusahaan.
 Konsistensi praktik sepanjang waktu.
FASB melalui Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2
mengemukakan hierarki kualitas laporan keuangan antara lain :

 Manfaat pembuatan informasi harus lebih besar dari pada biaya untuk
menyusunnya;
 Informasi itu harus dapat dipahami;
 Informasi harus berguna bagi proses pengambilan keputusan;
 Supaya berguna maka informasi harus relevan;
 Dapat diyakini kebenarannya;
 Harus dapat digunakan untuk tujuan prediksi;
 Harus mampu memberikan data umpan balik;
 Informasi harus tepat waktu;
 Dapat diperiksa kebenarannya;
 Penyajiannya benar;
 Konsistensi dan dapat diperbandingkan;
 Netral diatas berbagai kepentingan berbagai pemakai laporan;
 Hanya memuat hal-hal yang material.

G. Hubungan dengan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan menganalisis laporan


keuangan yang lahir dari suatu konsep dan system akuntansi keuangan. Dengan
memahami sifat dan konsep akuntansi keuangan, kita akanlebih mengenal sifat
dan konsep akuntansi keuangan sehingga kita dapat menjaga kemungkinan salah
taksir terhadap informasi yang diberikan serta saat mengenal lebih dalam sifat-
sifat dari laporan yang disajikan melalui laporan keuangan itu sehingga
kesimpulan kita lebih akurat.

H. Kelemahan Analisis Laporan Keuangan


1. Analisis laporan keunagan di dasarkan pada laporan keuangan, oleh
Karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan
dari analisis itu tidak salah.
2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai
suatu perusahaan tidak cukup hanya dari angka-angkaa laporan
keuangan.kiata harus melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan situasi
ekonomi, situasi industry, gaya manajemen, budaya perusahaan, dan budaya
masyarakat.
3. Objek analisis adalah historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini
bias berbeda dengan kondisi masa depan.
4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu melihat
beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan angka
misalnya :
a. Prinsip akuntansi
b. Jenis industri
c. Periode laporan
d. Laporan individual atau Konsolidasi
e. Jenis perusahaan aspek profit motive atau nonprofit motive
5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konversi mata uang asing perlu
mendapatkan perhatian tersendiri karena perbedaan bisa saja timbul karena
masalah kurs konversi atau metode konsolidasi.
6. Kelemahan analisis rasio.

Tehnik analisis rasio merupakan sebagian dari konsep analisis laporan


keuangan. Tehnik analisis rasio memiliki kelelmahan sebagai berikut :

Rasio itu diambil dari data akuntansi yang juga memiliki sifat-sifat
tersendiri yang harus diketahui, dan memerlukan tafsiran tersendiri. Dan
bukan tidak mungkin data akuntansi itu sendiri mengandung data manipulasi
atau kesalahan-kesalahan lainnya. Perbedaan-perbedaan yang sama-sama
boleh dalam akuntansi misalnya perbedaan metode penyusutan akan
memberikan data keuangan yang berbeda, penilaian persediaan, periode
akuntansi, dan lain-lain.

Kalau kita ingin menganalisis 2 perusahaan yang berbeda dan ingin


membandingkannya, kita harus melakukan :

1. Analisis tentang prinsip akuntansi yang dianut;


2. Penyesuaian (rekonsilia) atas hal-hal yang berbeda.

7. Dalam menilai suatu rasio baik atau buruk, analis harus hati-hati. Turn over
yang tinggi belum tentu baik. Mungkin perusahaan melakukan obral besar-
besaran dan cendrung mau bangkrut atau mungkin jenis perusahaannya
berbeda. Rasio Turn Over untuk perusahaan supermarket berbeda sekali
dengan perusahaan dealer mobil mewah misalnya.
8. Membandingkan dengan “Industrial ratio” (yang belum ada di
Indonesia)harus hati-hati. karena banyak trik-trik yang digunakan manajemen
untuk memperbaiki rasio.
9. Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis tidak
menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.
10. Hati-hati terhadap kemungkinan adanya window dressing, income smoothing,
atau laporan konsolidasi.
BAB III

PENUTUP

Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan cara lain untuk melaporkan
informasi. Pelaporan keuangan terdiri dari laporan keuangan + prospektus, peramalan
manajemen, penjelasan mengenai dampak lingkungan & sosial yang diakibatkan.
Pelaporan keuangan memiliki arti yang lebih luas dari laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan unsur utama pelaporan keuangan terdiri dari


neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan perubahan posisi
keuangan laporan arus zas.

Memberikan informasi guna membantu investor dan kreditur yang ada dan yang
potensial dalam menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas di masa
yang akan datang dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, pelunasan, atau jatuh
tempo dari sekuritas atau pinjaman.

Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahan dan klaim atas
sumber daya itu (kewajiban untuk mentransfer sumber daya kepada kesatuan lain dan
ekuitas pemilik) dan dampak dari transaksi, kejadian dan situasi yang akan
memperngaruhi sumber daya dan klaim terhadap sumber daya itu.

SARAN

Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan yang perlu
diperbaiki. Maka dari itu penulis sangat berharap kritik dan sarannya kepada setiap
pembaca agar makalah ini bisa lebih baik.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan yang menulis
sekian trimakasih.
Daftar Pustaka

 Harahap, Sofyan Syafri. (2002). Teori Akuntan: Laporan keungan. Jakarta: Bumi Aksara.
 Charles T. Walter T, Horngren. Harrison, Jr & Smith Bamber, Linda. (2005).
Akuntansi. Jilid 1. Edisi Enam. Jakarta: Bumi Aksara.
 Charles T. Walter T, Horngren. Harrison, Jr & Smith Bamber, Linda. (2007).
Akuntansi. Jilid 2. Edisi Enam. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai