Anda di halaman 1dari 14

PENGOPERASIAN MENARA AIR PENDINGIN

I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Minggu ke-1
a. Memahami prinsip kerja menara pendingin
b. Mampu membuat flowsheet menara pendingin
2. Minggu ke-2
a. Menghitung kelembaban udara
b. Menghitung entalphi
c. Menghitung neraca massa
d. Menghitung neraca panas
e. Menghitung efisiensi

II. Bahan dan Alat


1. Menara pendingin sistem sirkulasi terbuka
2. Air

III. Gambar Alat (terlampir)

IV. Dasar Teori


Kemudahan mendapatkan air pada daerah industri merupakan alasan
utama mengapa air dipakai sebagai media pendingin untuk produk-produk
industri. Faktor utama mengapa air banyak digunakan sebagai media pendingin
adalah:
a. Air mempunyai kapasitas panas yang tinggi
b. Mudah dalam transfortasi dan pemakaiannya
c. Harga relatif murah dan mudah didapat
d. Pada batas-batas suhu penggunaan yang normal tidak terjadi pemuaian dan
penyusutan yang nyata
Sesuai dengan karakteristiknya air mempunyai sfat-sifat tertentu antara lain
a. Adanya mikroorganisme yang hidup didalam air
b. Mempunyai suhu tertentu
c. Adanya zat terlarut dan tidak terlarut
Dalam mendapatkan kualitas air pendingin yang baik dan memenuhi
syarat, menara pendingin dilengkapi dengan Chemical Treatment Package,
dimana pada proses ini ditambahkan beberapa bahan kimia seperti: polyfosfat
untuk mencegah korosi, asam sulfat sebagai pengontrol pH dan polycrene sebagai
pengontrol pertumbuhan mikroorganisme.
Prinsip Kerja Menara Pendingin
Prinsip kerja menara pendingin berdasarkan pada pelepasan kalor dan
perpindahan kalor. Dalam menara pendingin, perpindahan kalor berlangsung dari
air ke udara. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air
diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir.
Sehingga air yang tersisa didinginkan secara signifikan

Gambar 2.2. Skema menara pendingin

Prinsip kerja menara pendingin dapat dilihat pada gambar di atas. Air
dari bak/basin dipompa menuju heater untuk dipanaskan dan dialirkan ke menara
pendingin. Air panas yang keluar tersebut secara langsung melakukan kontak
dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh fan atau blower
yang terpasang pada bagian atas menara pendingin, lalu mengalir jatuh ke bahan
pengisi.
Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu
kondensasinya sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah
mengalami penurunan suhu ditampung ke dalam bak/basin. Pada menara
pendingin juga dipasang katup make up water untuk menambah kapasitas air
pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut
sedang berlangsung.
Konstruksi Menara Pendingin
Adapun konstruksi menara pendingin jenis aliran angin tarik (induced
draft counterflow cooling tower) adalah sebagai berikut

Gambar 2.3. Konstruksi menara pendingin


Konstruksi menara pendingin secara garis besar terdiri atas:
1. Kipas (fan)
Kipas merupakan bagian terpenting dari sebuah menara pendingin
karena berfungsi untuk menarik udara dingin dan mensirkulasikan udara tersebut
di dalam menara untuk mendinginkan air. Jika kipas tidak berfungsi maka kinerja
menara pendingin tidak akan optimal. Kipas digerakkan oleh motor listrik yang
dikopel langsung dengan poros kipas.
2. Kerangka pendukung menara (tower supporter)
Kerangka pendukung menara berfungsi untuk mendukung menara
pendingin agar dapat berdiri kokoh dan tegak. Tower supporter terbuat dari baja.
3. Rumah menara pendingin (casing)
Rumah menara pendingin (casing) harus memiliki ketahanan yang baik
terhadap segala cuaca dan umur pakai (life time) yang lama. Casing terbuat dari
seng.
4. Pipa sprinkler
Pipa sprinkler merupakan pipa yang berfungsi untuk mensirkulasikan air
secara merata pada menara pendingin, sehingga perpindahan kalor air dapat
menjadi efektif dan efisien. Pipa sprinkler dilengkapi dengan lubang-lubang kecil
untuk menyalurkan air.
5. Penampung air (water basin)
Water basin berfungsi sebagai pengumpul air sementara yang jatuh dari
filling material sebelum disirkulasikan kembali ke kondensor. Water basin terbuat
dari seng.
6. Lubang udara (inlet louver)
Inlet louver berfungsi sebagai tempat masuknya udara melalui lubang –
lubang yang ada. Melalui inlet louver akan terlihat kualitas dan kuantitas air yang
akan didistribusikan. Inlet louver terbuat dari seng.
7. Bahan Pengisi (filling material)
Filling material merupakan bagian dari menara pendingin yang berfungsi
untuk mencampurkan air yang jatuh dengan udara yang bergerak naik. Air masuk
yang mempunyai suhu yang cukup tinggi (33oC) akan disemprotkan ke filling
material. Pada filling material inilah air yang mengalir turun ke water basin akan
bertukar kalor dengan udara segar dari atmosfer yang suhunya (28oC). Oleh sebab
itu, filling material harus dapat menimbulkan kontak yang baik antara air dan
udara agar terjadi laju perpindahan kalor yang baik. Filling material harus kuat,
ringan dan tahan lapuk.
Filling material ini mempunyai peranan sebagai memecah air menjadi
butiran-butiran tetes air dengan maksud untuk memperluas permukaan
pendinginan sehingga proses perpindahan panas dapat dilakukan seefisien
mungkin.
Filling material ini umumnya terdiri dari 2 jenis lapisan:
1. 1st level packing
Merupakan Filling material lapisan atas yang mempunyai celah sarang
lebah lebih besar dimaksudkan untuk pendinginan tahap pertama. Fluida yang
akan didinginkan pertama kali dialirkan ke lamella ini.
2. 2nd level packing
Merupakan Filling material yang lebih lembut untuk second stage
pendinginan. Pabrikan package menara pendingin umumnya merancang Filling
material pada stage ini lebih tebal sehigga dapat menampung kapasitas fluida
yang lebih banyak.
V. Prosedur Kerja
Minggu ke-1
1. Memeriksa bagian-bagian menara pendingin
2. Mengisi menara pendingin dengan air make-up
3. Mengecek distribusi air

Minggu ke-2
1. Mengisi menara pendingin dengan air make-up
2. Menghidupkan pompa
3. Mengukur suhu outlet menara pendingin (air dingin)
4. Mengukur laju alir air
5. Mengukur suhu udara masuk dan keluar menara pendingin
6. Mengukur suhu air masuk menara pendingin (air panas)
VI. Data Pengamatan (terlampir)
1. Contoh soal menara pendingin

TBB2 = 26,50C = 79,70F Air Make up .....?


TBK2 = 28,50C = 83,30F Tin = 490C = 1200F
Dari Grafik Psychometrik :
M2 = 7100 m3/hr
Y2 = 0,023 LbH2O/Lb
Drift Loss = ....?

Cooling Tower

Tout = 300C = 860F


Massa Udara .... ?
M1 = M2
TBB1 = 28,5oC = 83,8oF
TBK2 = 30,3oc = 86,54oF
Dari Grafik Psychometrik :

Y1 = 0,021 LbH2O/Lb
Blow Down ....... ?

Tentukan Effisiensi η (100%) cooling tower ?


1. Flow air umpan masuk
M2 = 7100 m3/hr x 1000 kg/m3 x 2,2402 lb/kg
= 15905420 lb/hr
2. Laju alir udara
Kapasitas ID Fan = 544,7 m3/s = 1960920 m3/hr
= 9 Fan x 1960920 m3/hr
= 17648260 m3/hr x 35,31 ft3/m2
= 623160060,60 ft3/hr
ρ Udara = 1,1634 kg/m3 = 7,2627 x 10-2 lb/ft3
kondisi operasi, P = 1 atm, T = 30,30C = 86,540F
Sumber hysis
Flow udara = Kapasitas ID Fan x ρ Udara
= 623160060,60 ft3/hr x 7,2627 x 10-2 lb/ft3
= 45258245,72 lb/hr
3. Kandungan air yang terbawa udara
Kandungan air pada udara masuk = flow udara x Humidity Udara Masuk (Y1)
= 45258245,72 lb/hr x 0,021 lbH2O/lb
= 950423,1601 lbH2O/hr
Kandungan air pada udara keluar = flow udara x Humidity Udara Keluar (Y2)
= 45258245,72 lb/hr x 0,023 lbH2O/lb
= 1040939,652 lbH2O/hr
Kandungan air yang teruapkan = kandungan air udara masuk – kandungan
air udara keluar
=1040939,652lbH2O/hr-950423,1601 lbH2O/hr
= 90516,4919 lbH2O/hr
4. Drift Loss = 0,1 % x M2 (Flow air masuk)
= 0,1 % x 15905420 lb/hr
= 15905,42 lb/hr
5. Blow down = 0,1% x M2 (Flow Air Masuk)
= 0,1 % x 15905420 lb/hr
= 15905,42 lb/hr
6. Water Loss =Air yang teruapkan + drift loss + blow down
= 90516,4919 lbH2O/hr + 15905,42 lb/hr + 15905,42 lb/hr
= 122327,3319 lb/hr
7. Make up water
Make up desain = 238,7 m3/hr x 1000 kg/m3 x 2,2402 lb/kg
= 534735,74 lb/hr
Make up aktual = jumlah water loss = 122327,3319 lb/hr
8. Effisiensi η (100%) cooling tower =
𝑀𝑎𝑘𝑒 𝑈𝑝 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛−𝑀𝑎𝑘𝑒 𝑈𝑝 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑥 100 %
𝑀𝑎𝑘𝑒 𝑈𝑝 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛
534735,74 lb/hr −122327,3319 lb/hr
= 𝑥 100 %
534735,74 lb/hr 𝑛

= 77,12%
TBB2 = 26,50C = 79,70F Air Make up = 122327,3314 lb/hr
TBK2 = 28,50C = 83,30F Tin = 490C = 1200F
Dari Grafik Psychometrik :
M2 = 7100 m3/hr
Y2 = 0,023 LbH2O/Lb
Drift Loss = 15905,42
lb/hr
Cooling Tower

Tout = 300C = 860F


Massa Udara 45258245,72 lb/hr
M1 = M2
TBB1 = 28,5oC = 83,8oF
TBK2 = 30,3oc = 86,54oF
Dari Grafik Psychometrik :

Y1 = 0,021 LbH2O/Lb
Blow Down = 15905,42 lb/hr
VII. Analisa Percobaan
Pada percobaan yang dilakukan dapat dianalisa bahwa menara pendingin
merupakan peralatan pendukung yang sangat dibutuhkan pada proses kimia. Pada
menara air pendingin ini memiliki tipe sirkulasi terbuka dimana air dingin yang
dialirkan pada peralatan perpindahan panas untuk mendinginkan produk-produk
proses dan keluar dari heat exchanger dan kemudian air dilewatkan kembali ke
menara pendingin pada unit penguapan, dimana air yang teruapkan berfungsi
sebagai pendingin untuk air yang tinggal. Namun pada menara pendingin tipe
sirkulasi terbuka ini terdapat beberapa masalah yang timbul pada sistem ini yaitu
terjadinya korosi, kerak, mikroorganisme dan pelapukan kayu.
Menara air pendingin ini memiliki fungsi menyerap kalor dari air dan
menyediakan sejumlah air yang relatif sejuk (dingin) untuk dipergunakan kembali
disuatu instansi pendingin, menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi
panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir, mampu menurunkan suhu air
lebih rendah dibandingkan dengan peralatan-peralatan yang hanya menggunakan
udara untuk membuang panas, oleh karrena itu biayanya lebih efektif dan efisien
energinya.
Pada menara pendingin harus memiliki fan (kipas) yang berfungsi untuk
menarik udara dingin dan mensirkulasikan udara tersebut didalam menara untuk
mendinginkan air.

VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan didapatkan bahwa Menara air pendingin
yang terdapat pada laboratorium teknik kimia polsri adalah jenis menara air
pendingin sirkulasi terbuka
Pembagian menara pendingin:
1. Menara atmospheric
2. Menara Natural Draft
3. Menara mechanical Draft
Konstruksi menara pendingin antara lain fan, tower supporter, casing, pipa
spinkler, water basin, inlet louver dan filling material.
Daftar Pustaka

Jobsheet. 2014,” Petunjuk Praktikum Utilitas”, Palembang : Politeknik Negeri


Sriwijaya
Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa air banyak digunakan sebagai media pendingin!
Jawab:
1. Air memiliki kapasitas panas yang tinggi
2. Mudah dalam transfortasi dan pemakaiannya
3. Harga relatif murah dan mudah didapat
4. Pada batas-batas suhu penggunaan yang normal tidak terjadi pemuaian dan
penyusutan yang sama

2. Jelaskan perbedaan sistem manara pendingin satu kali pakai, sirkulasi


terbuka, dan sirkulasi tertutup!
Jawab:
a. Sistem satu kali pakai
Air pendingin hanya satu kali melewati alat penukar panas dan keluar dari
sistem. Kemudian air dialirkan kembali ke tangki penampung, sungai atau laut.
b. Sistem sirkulasi teerbuka
Air dialirkan dari cooling tower basin menuju peralatan perpindahan
panas. Untuk mendinginkan produk-produk proses, dan keluar dari HE air di
lewatkan kembali ke menara pendingin pada unit penguapan. Air yang teruapka
berfungsi sebagai pendingin untuk air tinggal.
c. Sistem sirkulasi
Air pendingin disirkulasikan secara rantai tertutup, sehingga penguapan
dapat terabaikan dan komponen zat-zzat kimia tidak berubah.

3. Tuliskan permasalahan yang terjadi pada menara pendingin sistem satu


kali pakai, sistem terbuka dan sistem tertutup!
Jawab:
Beberapa permasalahan yang terjadi pada menara pendingin sistem satu kali
pakai, sistem terbuka dan sistem tertutup antara lain adalah terjadinya korosi,
keerak (fouling), scale, mikroorganisme dan pelapukan kayu.
GAMBAR ALAT

Menara Air Pendingin


LAPORAN TETAP
PENGOPERASIAN MENARA PENDINGIN

Disusun Oleh:
Ahsanul Amali
Arief Ferdiansyah
Choirunniza R
Dian Yunita Sari
Dwi Damayanti
Dwi Setia.I.S
Esa Adhmeilawati N

TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2014

Anda mungkin juga menyukai