BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi jasa yang berbeda dengan
agar dapat bertahan menghadapi persaingan dengan rumah sakit yang lain.
satu bukti bahwa suatu rumah sakit mempunyai pelayanan yang prima adalah
dengan adanya akreditasi rumah sakit. Akreditasi rumah sakit merupakan suatu
pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Standar akreditasi rumah sakit disusun
sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit minimal dalam jangka waktu 3 (tiga)
yang dapat dijadikan acuan bagi seluruh rumah sakit dan stake holder terkait
samping itu sistem akreditasi yang pernah dilaksanakan sejak tahun 1995
1
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS) DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI PADA PERAWAT 2
AMANDA KIRARA RAHAYU
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
lembaga akreditasi tersebut merupakan badan yang pertama kali terakreditasi oleh
(http://web.kars.or.id/kars/).
Di Indonesia tidak banyak rumah sakit yang memiliki akreditasi dari JCI.
dan RSPAD Gatot Subroto Jakarta (www.pdpesi.co.id). Salah satu rumah sakit di
Indonesia yang belum mempunyai akreditasi dari JCI adalah RSUD Dr.
Moewardi. Sesuai dengan visi yang tercantum dalam annual report tahun 2014,
RSUD Dr. Moewardi juga ingin memperoleh sertifikat JCI tersebut. Dengan
memiliki sertifikat JCI ini menjadikan RSUD Dr. Moewardi sebagai tolak ukur
rumah sakit lain dalam hal memberikan pelayanan yang baik dan memiliki
peningkatan mutu pelayanan pada rumah sakit. Dalam hal ini Sistem Manajemen
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS) DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI PADA PERAWAT 3
AMANDA KIRARA RAHAYU
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Mutu (SMM) mungkin dapat menjadi sangat penting karena bukan sekedar pada
ketersediaan dokter atau alat yang lengkap saja, namun merupakan gabungan dari
sistem manajemen yang mengatur semua sumber daya yang ada untuk
Sumber Daya Manusia (SDM). SDM merupakan sebuah elemen utama di dalam
uang, karena manusia sendirilah yang mengendalikan yang lain. Manusia memilih
teknologi, manusia yang mencarikan modal dan manusia yang menggunakan serta
menjadi suatu bidang ilmu manajemen khusus yang dikenal dengan manajemen
tidak hanya dari tenaga ahlinya saja tetapi juga manajemen rumah sakit. Hal yang
perlu diperbaiki di dalam mutu SDM terutama terletak pada komitmen sumber
daya rumah sakit Indonesia. Apabila komitmen pada organisasi yang dimiliki
SDM tinggi terhadap rumah sakitnya, maka akan terjadi peningkatan mutu
pelayanan (www.manajemenrumahsakit.net).
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS) DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI PADA PERAWAT 4
AMANDA KIRARA RAHAYU
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
misalnya persaingan dalam mencari pekerjaan serta yang datang dari dalam
(intrinsik) yaitu dari SDM itu sendiri. Permasalahan intrinsik salah satunya adalah
pegawai terhadap organisasi dimana mereka bekerja (Santoso, 2008). Setiap orang
dalam bekerja karena apabila suatu perusahaan yang dimana karyawannya tidak
mempunyai suatu komitmen dalam bekerja, maka tujuan dari perusahaan atau
organisasi tersebut tidak akan tercapai. Namun, terkadang suatu perusahaan atau
Biasanya karyawan yang memiliki suatu komitmen akan bekerja secara optimal
performasi kerja dengan komitmen organisasi dan mereka yang memiliki tingkat
komitmen kerja tinggi menunjukkan performasi kerja yang lebih baik daripada
mereka yang tingkat komitmen organisasinya lebih rendah. Meyer dan Allen
akan tetap bersama organisasi dalam keadaan apapun, masuk kerja secara teratur
dan mau bekerja seharian atau bahkan mungkin lebih, melindungi aset organisasi,
berbagai tujuan perusahaan dan lainnya. Berdasarkan situasi di atas maka akan
Komitmen karyawan bervariasi, ada yang rendah dan ada yang tinggi,
Support (POS) atau yang biasa kita kenal dengan istilah persepsi dukungan
memberikan bantuan pada saat dibutuhkan (Desiana dan Soetjipto, 2006). Selain
definisi tersebut, menurut Judge (2008) POS yaitu tingkat keyakinan karyawan
kesejahteraannya.
dengan norma, keinginan dan harapan karyawan, maka dengan sendirinya akan
organisasi dan tidak akan pernah meninggalkan organisasi tersebut karena telah
salah satu variabel yang berkaitan dengan komitmen organisasi. O’Driscoll dan
dan Selandia Baru dengan total sampel 350 responden. Mereka juga menyebutkan
organisasi. Penelitian ini dilandasi oleh beberapa pandangan yang ditemukan oleh
peneliti di RSUD Dr. Moewardi, sehingga rumah sakit RSUD Dr. Moewardi
salah satu sumber di RSUD Dr. Moewardi, masalah yang sangat penting adalah
peningkatan komitmen organisasi karyawan agar tujuan dari rumah sakit dapat
tercapai. Di samping itu, dukungan organisasi dipilih karena menurut salah satu
mengenai hal ini. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara POS dengan komitmen
organisasi karyawan.
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
organisasi agar dapat menerapkan dukungan organisasi yang sesuai serta sebagai