Anda di halaman 1dari 24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2016 : 2) pengertian metode penelitian adalah “cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dari kegunaan tertentu”. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan

penelitian explanatory, yaitu jenis penelitian yang menggunakan rancangan

penelitian berdasarkan prosedur statistik atau dengan cara lain dari kuantifikasi

untuk mengukur variabel penelitiannya.

Menurut Sugiyono (2014 : 8) metode kuantitatif adalah:

Metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan


untuk meneliti pada populasi suatu sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Adapun penelitian explanatory menurut Sugiyono (2014 : 11) adalah

penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang

mempengaruhi hipotesis. Pada penelitian ini terdapat minimal dua variabel yang

dihubungkan dan penelitian ini berfungsi menjelaskan, meramalkan dan

mengontrol suatu gejala. Oleh karena itu dalam penelitian ini nantinya akan

dijelaskan mengenai adanya hubungan interaktif atau timbal balik antara variabel

yang akan diteliti dan sejauh mana hubungan tersebut saling mempengaruhi.

Menurut Supranto (2001 : 80) alat ukur dalam penelitian kuantitatif adalah

berupa kuesioner, data yang diperoleh berupa jawaban dari karyawan terhadap

pertanyaan atau butir-butir pertanyaan yang diajukan.

1
1

3.2 Operasional Variabel

Operasional variabel penelitian disusun untuk memudahkan langkah-

langkah dalam menjaring dan mengumpulkan data yang dikumpulkan dari

responden, sesuai drngan teori-teori, konsep-konsep, proposi-proposi, asumsi-

asumsi dari variabel penelitian yang ditetapkan. Menurut Sugiyono (2014 : 64)

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah variabel komitmen

karyawan (X), dan variabel produktivitas kerja (Y). Berkaitan dengan tujuan dan

kegunaan penelitian sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, maka status

variabel komitmen karyawan ditetapkan sebagai variabel bebas (independen

variabel) yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi. Sedangkan variabel

produktivitas kerja statusnya adalah sebagai variabel tergantung atau variabel

yang dipengaruhi.

TABEL 3.1
OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Dimensi Indikator Items Skala


Komitmen Komitmen Rasa senang 1
Organisasi (X) Affective pegawai untuk
menghbiskan sisa
Ordinal
(Allen dan masa kerjanya untuk
Meyer, berkarir di
1994:370) perusahaan saat ini
Rasa percaya 2
pegawai seara
Ordinal
emosional terhadap
peruahaan
2

Variabel Dimensi Indikator Items Skala


Perasaaan pegawai 3
bahwa perusahaan
merupakan bagian Ordinal
dari hidupnya
Kesediaan pegawai 4
untuk mengabdikan
hidupnya kepada Ordinal
perusahaan
Komitmen Kecintaan pegawai 5
Continue kepada organisasi
karena secara rasional
Ordinal
bermanfaat baik dari
segi psikologis dan
ekonomi
Keinginan bertahan 6
dengan pekerjaannya Ordinal
(jabatan)

Keinginan bertahan 7
dengan pekerjaannya Ordinal
(jabatan)

Ketertarikan pegawai 8
pada pekerjaan yang Ordinal
ada

Perasaan terganggu 9
dalam hidup bila
meninggalkan Ordinal
pekerjaan yang
sekarang
Komitmen Kesetiaan terhadap 10
Normative perusahaan Ordinal

Kebahagian dalam 11
Ordinal
bekerja
Kebanggaan bekerja 12
di perusahaan Ordinal

Rasa memiliki 13
Ordinal
perusahaan
3

Variabel Dimensi Indikator Items Skala


4

Produktivitas Kemampuan Keterampilan 14


Kerja (Y) melakukan tugas kerja Ordinal

(Sutrisno, Profesionalisme dalam 15


Ordinal
2010:211-212) bekerja
Memeberikan daya 16
untuk menyelesaikan
tugas – tugas Ordinal
diembannya dalam
bekerja.
Meningkatkan Hasil Berusaha meingkatkan 17
yang dicapai hasil yang dicapai Ordinal

Upaya untuk 18
memanfaatkan
produktivitas kerja
Ordinal
bagi masing – masing
yang terlibat dalam
suatu pekerjaan
Usaha untuk lebih 19
baik dari hari kemarin
dengan etos kerja Ordinal

Semangat Kerja
Berusaha lebih baik 20
dari hasil kerja Ordinal
sebelumnya
Pengembangan diri Senantiasa 21
mengembangkan diri
Ordinal
untuk meningkatkan
kemampuan kerja
Pengembangan diri 22
dengan tantangan dan
Ordinal
harapan dengan apa
yang akan dihadapi
Mutu Meningkatkan mutu 23
lebih baik dari yang Ordinal
sebelumnya
Mutu merupakan hasil 24
pekerjaan yang dapat
Ordinal
menunjukan kualitas
pegawai
Variabel Dimensi Indikator Items Skala
5

Efesiensi Input merupakan aspek 25


produktivitas
memberikan pengaruh Ordinal
siginifikan
Output dapat 26
mempengaruhi aspek
produktivitas dengn Ordinal
signifikan

3.3 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah basis kepercayaan untuk dari sistem berfikir

dari epistemologi dan metodologi. Paradigma merupakan pandangan awal yang

membedakan memperjelas dan mempertajam orientasi seseorang. Hal ini

membawa konsekuensi praktis terhadap perilaku, cara berfikir, inteprestasi dan

kebijakan dalam pemilihan masalah, Menurut Sugiyono (2009 : 42) “Paradigma

penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan

antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah

rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian.”

Adapun paradigma penelitian yang disampaikan dalam masalah ini dapat

dilihat pada gambar sebagai berikut:

GAMBAR 3.1
6

PARADIGMA PENELITIAN

Variabel (X) Variabel (Y)


Komitmen karyawan Produktivitas kerja
Allen dan Meyer Edy Sutrisno (2010:211-212)
(Dunham.1994:370). 1. Kemampuan
2. Meningkatkan hasil
1. Komitmen Afektif yang dicapai
2. Komitmen 3. Semangat kerja
berkelanjutan 4. Pengembangan diri
3. Komitmen Normatif 5. Mutu
6. Efisiensi

3.4 Teknik Penentuan Sampel


3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008 : 115), “Populasi adalah wilayah generalisasi

terdiri terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu”. Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang

karyawan.

Menurut Usman (2006:181) “Populasi dalam setiap penelitian harus

disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota

populasi serta wilayah penelitian yang disebutkan secara tersurat yaitu yang

berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang

dicakup. Sedangkan Sampel ialah sebagian anggota populasi”.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. Catalyst Telkomsel

Distribution Center (TDC) Banjar berdasarkan data bulan November 2018, yang
7

terbagi sesuai dengan bagian-bagian yang ada. Jumlah populasi penelitian ini

adalah seluruh karyawan yaitu sebanyak 46 orang.

3.4.2 Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012 : 73), “Sampel sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil

dari populasi tersebut harus betul-betul representative (mewakili)”. Ukuran

sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi,

penelitian ini berdasarkan perhitungan rumus Slovin minimum.

Menurut Arikunto (2012 : 104), jika jumlah populasinya kurang dari 100

orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika

populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25%

dari jumlah populasinya.

Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar

dari 100 orang responden, maka peneliti mengambil 100% jumlah populasi yang

ada pada perusahaan PT. Catalyst Telkomsel Banjar sebanyak 46 orang responden.

Dengan demikian penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik sampel

penelitian sebagai unit observasi disebut sebagai teknik sensus atau sampling

jenuh.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
8

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar yang diterapkan (Sugiyono, 2013 : 224).


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam

penelitian yaitu:

3.5.1 Penyebaran Angket (Kuesioner)


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Menurut sugiyono

(2005 : 162) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien agar peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang bisa diharapkan dari Responden. Peneliti menyampaikan angket tersebut

kepada responden dan diisi oleh responden.


Dalam penelitian ini digunakan uji coba angket yang diharapkan sebagai

alat ukur penelitian yang digunakan untuk mencapai kebenaran atau mendekati

kebenaran. Sehingga dari angket inilah diharapkan data utama yang berhubungan

dengan masalah dapat terpecahkan. Angket yang digunakan menggunakan Skala

Likert.

3.6 Alat Pengukur Data


3.6.1 Sumber dan Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data

primer dan data sekunder.


9

1. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan atau

diperoleh dari sumber pertama. Data primer dalam hal ini diperoleh

berdasarkan:
a. Kuesioner yang disebarkan kepada responden, yaitu

karyawan yang ada di kantor PT. Catalyst Telkomsel Distribution

Center (TDC) Banjar.


b. Wawancara yang dilakukan terhadap pimpinan diantaranya

manajer PT. Catalyst Telkomsel Distribution Center (TDC) Banjar.


2. Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh melalui

sumber pertama, dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen

tertulis. Dalam hal ini, data sekunder diperoleh melalui:


a. Dokumen dan data dinas atau instansi, seperti data

kepegawaian, data gambaran umum instansi, peraturan daerah dan

peraturan pemerintah.
b. Buku teks mengenai MSDM yang datanya masih relevan

untuk digunakan sebagai bahan literatur, internet, dan jurnal.


c. Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan komitmen

karyawan dan produktivitas kerja oleh peneliti sebelumnya yang

masih relevan untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dan

perbandingan.

3.6.2 Skala Pengukuran


Untuk menentukan dalam panjang atau pendeknya suatu interval yang ada

dalam alat ukur maka dibutuhkan skala pengukuran, adapun teori pendukungnya

menurut para ahli.

Menurut Sugiyono (2009 : 92) mengungkapkan bahwa:

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan


untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
10

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan


menghasilkan data kuantitatif”.
Dalam pengukuran data pada penelitian ini adalah menggunakan skala

ordinal, dimana skala ini memberikan informasi tentang jumlah relatif

karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu.

Menurut Sugiyono (2013 : 132) mengemukakan bahwa “macam-macam

skala pengukuran dapat berupa: skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan

skala rasio, dari skala pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal,

interval, dan rasio”.

Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah

dengan sarana peringkat relative tertentu yang memberikan informasi apakah

suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa

banyak kekurangannya atau kelebihannya.

3.6.3 Transformasi Data

Mentransformasi data dari ordinal menjadi interval gunanya untuk

memenuhi sebagian dari syarat analisis parametric yang mana data yang disajikan

oleh penulis adalah data ordinal maka harus dinaikan menjadi data berskala

interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI

(Method of Successsive Interval) menurut Sugiyono (2012 : 268). Langkah-

langkah menganalisis data dengan menggunakan Metode of Successive Interval

adalah sebagai berikut:

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner

yang disebarkan.
11

b. Menentukan frekuensi setiap responden yaitu banyaknya

responden yang memberikan respon untuk masing-masing kategori yang

ada.
c. Menentukan nilai proporsi setiap responden yaitu dengan membagi

setiap bilangan pada frekuensi, dengan banyaknya responden keseluruhan.


d. Jumlahkan proporsi secara keseluruhan (setiap responden),

sehingga diperoleh proporsi kumulatif.


e. Tentukan nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif.
f. Menghitung Scala Value (SV) untuk masing-masing responden

dengan rumus:

Densit y at lower limit −Density at upper limit


SV =
Areabelow upper limit− Area below lower limit

Dimana:

Density of lower limit = kepadatan batas bawah

Density at upper limit = daerah dibawah batas atas

Area below upper limit = daerah dibawah batas atas

Area below lower limit = daerah dibawah batas bawah

g. Mengubah Scala Value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu

(=1) dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan

skala terkecil sehingga diperoleh Transformed Scaled Value (TSV).

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus diolah

dan dianalisis terlebih dahulu, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan

keputusan. Tujuan metode analisis data adalah untuk mengintepretasikan dan

menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Pengolahan data dalam

penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 20 for windows.


12

Sugiyono (2014 : 206) mendefinisikan analisis data sebagai berikut:

Dalam penelitian Kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah


data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan
dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dari pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa analisis data merupakan

proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan

diinterpretasikan. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil penelitian

lapangan dan penelitian kepustakaan, kemudian penulis melakukan analisis untuk

menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik,

karena merupakan metode analisis data yang efisien dan efektif dalam suatu

penelitian. Untuk menguji X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan

rata-rata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan

menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan

jumlah responden.

Rumusan rata-rata (mean) rata-rata yang dikutip dari Sugiyono (2010 : 43)

adalah sebagai berikut:

Untuk Variabel X : Untuk Variabel X :


13

Μe =
∑ Xi
n

Μe =
∑ Yi
n

Dimana :
Me = rata-rata (mean)
∑ = Sigma (jumlah)
Xi = nilai X ke- i sampai ke- n
Yi = nilai Y ke- i sampai ke- n
N = jumlah responden

Persamaan rata-rata (mean) di atas merupakan teknik penjelasan kelompok

didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata ini didapat dengan

menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi

dengan jumah individu yang ada pada kelompok tersebut. Setelah didapat ratarata

dari masing-masing variabel, kemudian dibandingkan dengan kriteria yang

penulis tentukan berdasatkan nilai terendah dan tertinggi dari hasil kuesioner.

Nilai terendah dan tertinggi itu masing-masing diambil dari banyaknya pernyataan

dalam kuesioner dikalikan dengan skor terendah yaitu 1 (satu) dan nilai tertinggi

yaitu 5 (lima) dengan menggunakan Skala Likert. Teknik Skala Likert

dipergunakan dalam melakukan pengukuran atas jawaban dari pernyataan yang

diajukan kepada responden penelitian dengan cara memberikan skor pada setiap

item jawaban.
14

Menurut Sugiyono (2014 : 136) “Mengemukakan bahwa skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dimana dalam penelitian ini,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya

disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan

ataupun pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala

likert mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

Selanjutnya menurut Sani (2010 : 197) prosedur skala Likert ini adalah

menentukan skor atas setiap pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan.

Jawaban dari responden dibagi dalam lima kategori penilaian di mana masing-

masing pertanyaan diberi skor satu sampai lima, antara lain :

TABEL 3.2
BOBOT NILAI SETIAP PERTANYAAN

Alternatif Jawaban Bobot Nilai


Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sani (2010:197)

3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas


3.7.1.1 Uji Validitas
15

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut

Arikunto (2002 : 46) secara statistik uji validitas dilakukan dengan teknik product

moment. Rumusan korelasi product moment dapat dilihat sebagai berikut:

Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi
n : Jumlah Responden
x : Nilai Per butir
y : Total nilai kuesioner masing-masing responden

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Usman (2006:287) uji reliabilitas ialah mengukur instrumen

terhadap ketepatan (konsisten), kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan

berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas dengan uji statistik. Untuk mengetahui rumus Cronbach Alpha sebagai

berikut:
16

Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal
2
∑σ b bbbbx : Jumlah varians butir
2
σ1 : Varians total

Apabila variabel yang diteliti mempunyai Cronbach Alpha (α) > 60%

(0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliable, sebaliknya Cronbach Alpha (α) <

60% (0,60) maka variabel tersebut dikatakan tidak reliable. (Sani, 2010:251).

3.7.2 Teknk Statistika

Data yang didapatkan dari responden kemudian dianalisis menggunakan

teknik analisis data kuantitatif untuk mengetahui pengaruh Komitmen karyawan

terhadap produktivitas kerja karyawan. Setelah data ordinal dirubah menjadi data

interval melalui Methode of Succesive Interval (MSI) maka kemudian dilakukan

pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan Distribusi Frekuensi menurut Danandjaja (2012:85)


a. Interval Kelas
Skor Tertinggi : 5 x 34 responden = 170
Skor Terendah : 1 x 34 responden = 34
Nilai Interval : 170 – 34 responden = 136

b. Panjang Interval Kelas (P)

P = Rentang atau interval kelas


Banyak Kelas

= 136
5
17

= 27,2

c. Tabel Interval Kelas

TABEL 3.3
INTERVAL KELAS VARIABEL X DAN Y

Interval Kelas Keterangan


34,0 – 61,1 STS
61,2 – 88,3 TS
88,4 – 115,5 RG
115,6 – 142,7 S
142,8 – 170 SS
Sumber : Danandjaja (2012 : 87 )

Jika digambarkan dalam bentuk interval kelas adalah sebagai berikut :

STS TS RG S SS

34 61,2 88,4 115,6 142,8 170

3.7.2.1 Persentase

Untuk mengukur presentase dalam distribusi frekuensi, total skor masing-

masing item pertanyaan tersebut dihitung dengan menggunakan rumus menurut

Sugiyono (2012 : 135) untuk menghitung hasil kuesioner dengan presentase da

skoring dapat dilakukan dengan rumus :

Total Skor
X 100%
Skor Ideal
18

(Sugiyono, 2012:135)

Keterangan :

Total Skor = Skor total variabel

Skor Ideal = Skor maksimal variabe

3.7.2.2 Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan/korelasi

antara kedua variabel dan ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau

kekuatan hubungan/korelasi tersebut. Koefisien korelasi dinyatakan dengan r,

dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Rumus ini digunakan

untuk mengetahui sejauh mana tingkat hubungan variabel X terhadap Y dengan

menggunakan rumus dari Sugiyono (2010 : 228) sebagai berikut :

r χγ =
∑ χγ
√ (∑ χ 2 ∑ γ 2 )

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi Product Moment

x = (yi – y)2

y = (yi – y)2

Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan tabel tingkat koefisien

korelasi sebagai berikut :


19

TABEL 3.4

TINGKAT KOEFISIEN KORELASI

Interval Korelasi Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,339 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono ( 2010 : 214 )

3.7.2.3 Uji Determinasi

Setelah nilai koefisien diperoleh, untuk selanjutnya adalah, menentukan

besarnya pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y) dengan menggunakan

koefisien determinasi dengan rumus Sugiyono (2010 : 230) sebagai berikut :

Kd = r2 x 100%

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

3.7.2.4 Uji Signifikasi (Uji t)

Untuk mengetahui tingkat signifikasi dari koefisien korelasi, maka penulis

menggunakan uji t, dengan rumus dari Sugiyono (2010 : 230) sebagai berikut :
20

t= √ 2
n−2
1−r

Keterangan :

t = t hitung

n = jumlah sampel

r = nilai korelasi

Berdasarkan hasil perhintungan Uji t tersebut, maka terdapat ketentuan

sebagai berikut :

1. Jika thitung > ttabel Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel (X) dan variabel (Y)


2. Jika thitung < ttabel Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel (X) dan variabel (Y).

2.7.2.5 Persamaan Regresi

Uji regresi linear menurut sugiyono (2010 : 270) menjelaskan bahwa

analisis regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal

satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum

regresi linier sederhana adalah, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

dependen dengan independen. Bentuk rumusan adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.


a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan).
21

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)


X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian


Berdasarkan judul dan objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka

lokasi yang diambil yaitu PT. Catalyst Tekomsel Distribution Center (TDC)

Banjar, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengoperasian sistem

telekomunikasi Telepon Bergerak Seluler dengan sistem GSM yang beralamat di

Jalan Perintis Kemerdekaan No.1, Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat 46311.

Adapun waktu penelitian adalah selama 11 bulan terhitung dari bulan

Oktober 2018 sampai dengan bulan Juli 2019. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel rencana jadwal penelitian berikut :

TABEL 3.5
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Tahun 2018 Tahun 2019


No. Kegiatan

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1 Tahap
Persiapan
a. Pengajuan
Judul
b. Penyusunan
Usulan
Penelitian
c. Seminar
Usulan
Penelitian
d. Mengurus
Surat Izin
22

Penelitian

Tahun 2018 Tahun 2019


No. Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Tahap
Pelaksanaan
a. Observasi
2 b.
Pengolahan
dan Analisis
Data
3 Tahap Akhir
a.Penyusunan
Skripsi
b. Ujian
Sidang
Skripsi

Anda mungkin juga menyukai