Ibu Candra
Disusun sebagai tugas mata kuliah blok Dental Science 2
TUTORIAL 1
ANGGOTA KELOMPOK :
Ryan Martin P. 160110170001
Filar Khairunnisa 160110170002
Nisya Destira 160110170003
Stefani Simarmata 160110170005
Zayyana Jasmine Sadida 160110170006
Lini Meriani 160110170007
Gina Ayu Puspitasari 160110170008
Brenda Christie 160110170109
Ahmad Fadil Khalish 160110170010
Hielmi Zulfajriadi 160110170011
Restu Amelia Fauziah 160110170012
Faizah Adilah 160110170013
Indah Damayanti 160110170014
Dosen Pembimbing : drg. Tenny Setiani Dewi S, Sp. PM., M. Kes.
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Selain itu, terima
kasih kami ucapkan kepada Tim Dosen mata kuliah Dental Science 2 Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dan drg. Tenny Setiani Dewi S, Sp. PM.,
M. Kes. yang telah memberikan arahan kepada kami dalam memperoleh data yang
kami butuhkan.
DS 2. Selain itu makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah DS 2
yang diberikan oleh Tim Dosen mata kuliah DS 2 Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjadjaran.
Tentunya semua hal tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, kami
Penulis
Tutor 1
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .......................................................................................7
Kasus ..................................................................................................................7
Identitas Pasien...................................................................................................9
1.3.3. Mekanisme..........................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................13
ii
2.6.1. Swab ...................................................................................................24
Anemia .............................................................................................................26
Glositis ...........................................................................................................45
iii
2.10.2. Tanda dan Gejala ..............................................................................46
Candidiasis .....................................................................................................49
Pseudomembran .............................................................................................53
Miconazole .....................................................................................................64
iv
1.5. Dosis ......................................................................................................65
PENUTUP ..............................................................................................67
Kesimpulan ......................................................................................................67
v
DAFTAR GAMBAR
vi
PENDAHULUAN
Kasus
Tutorial 1 bagian 1
Seorang perempuan bernama Ibu candra, 55 tahun datang ke RSGM Unpad
dengan keluhan sariawan pada sudut bibir yang terasa sakit, keluhan dirasakan
mengeluhkan rasa tidak nyaman pada lidahnya yang mengganggu nafsu makan.
Berdasarkan anamnesis, pasien juga menyadari sering mengantuk, lemas, letih dan
Tutorial 1 bagian 2
knjunctiva, telapak tangan dan kaki tampak pucat (gambar 1). Pada sudut bibir kiri
ditemukan juga fissura/ulser yang dikelilngi daerah kering dan krusta kekuningan
(gambar 2). Hasil pemeriksaan intra oral mendapatkan mukosa tampak pucat
terutama pada gusi dan palatum (gambar 3). Serta terdapat bercak plak
pseudomembran pada lidah dan mukosa bukal kiri. Pada sebagian dorsum lidah
Dokter gigi yang merawat melakukan swab pada lesi ulser di sudut bibir,
7
selanjutnya memeriksa preparat dibawah mikroskop cahaya. Ditemukan hifa dan
spora, setelah swab dilakukan di daerah dorsum lidah tampak kemerahan pada
mukosa di bawahnya.
eritrosit, kadar haemoglobin (Hb), nilai Hematokrit (Ht), dan TIBC dibawah
Jumlah Eritrosit pada pasien 3,5 Jt/mm3 (normal = 4,04 - 5,48 jt/mm3),
Tutorial 2
Dokter yang bertugas menemukan diagnosa lesi oral yang ditemukan adalah
oral suspension 4x100.000 IU/ml per hari dengan cara kumur telan, dengankan
Myconazole nitrat cream 2% dioleskan pada sudut bibir untuk mengatasi Angular
Ceilitis. Terapi non farmakologi juga diberikan pada pasien mengenai diagnosis,
anemia
8
Tutorial 3 (Epilog)
ditangani
Identitas Pasien
Usia : 55 tahun
Seven Jumps
1.3.1. Terminologi
Angular Ceilitis
Glossitis
Pseudomembran Candidiasis
Myconazole cream 2%
TIBC
Krusta
9
Konjuctiva
Swab
Plak Pseudomembran
1.3.1.1.1. Fisura/Ulser
1 minggu terakhir
sehari - hari
10
1.3.3. Mekanisme
Sering mengantuk, lemah, letih dan lesu yang mengganggu aktivitas sehari – hari
Anemia
Terapi Farmako
Terapi non-Farmako
11
1.3.4. More Info
1. Anemia
3) Mengapa pasien sering merasa lemah, letih, lesu dan sering mengantuk?
jamur?
12
TINJAUAN PUSTAKA
Sariawan yang terjadi pada sudut bibir, bisa terjadi karena beberapa faktor
1. Agen Infeksi
mikroorganisme ini merupakan flora normal dalam mulut, namun jika tubuh
2. Faktor Mekanis
Sariawan pada sudut bibir banyak terjadi pada orang tua yang
pasien memakai gigi tiruan yang tidak adekuat maka akan menyebabkan
sudut mulut turun dan membentuk lipatan-lipatan pada sudut mulut. Pada
13
3. Defisiensi Nutrisi
fungsi spesifik. Defisiensi nutrisi yang sering terjadi adalah defisiensi zat
besi, asam folat, vitamin B (B2, B6 atau B12), dan kekurangan protein. Pada
kasus ini pasien yang bernama Ibu Jamilah mengalami gejala anemia,
sariawan pada sudut bibir, terdapat juga bercak plak pseudomembran pada
lidah, terdapat atrofi papilla lidah pada sebagian dorsum lidah. Papilla lidah
merupakan bagian paling sensitif pada lidah, papilla akan mengalami atrofi
kekurangan vitamin B12. Fungsi vitamin B12 berperan penting pada saat
aktivitas dan metabolisme sel- sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan
14
untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel- sel
vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel- sel darah
merah.
Sering mengantuk, lemas, letih dan lesu merupakan tanda dan gejala
kondisi berkurangnya hemoglobin dan sel darah merah dari nilai normal
15
kekebalan tubuh berkurang maka system imun juga akan mengalami
penurunan. Karena system imun tubuh mengalami penurunan maka flora
normal dalam rongga mulut seperti Candida albicans yang bersifat
opportunistic akan langsung menyerang tubuh. Candida albicans tidak akan
menjadi pathogen bila system imun tubuh baik.
1. Candida albicans
memfermentasi sukrosa
Sexual state :-
immunocomprised
16
2. Candida tropicalis
Sexual state : -
3. Candida krusei
panjang
immunocompromised
17
b) Menyebabkan candida bloodstream infection
4. Candida lipolytica
serta truehifa
5. Candida kefyr
yang berbeda
18
6. Candida parapsilosis
Warna : Krem
biokimianya.
superficial candidosis.
19
Gambar 1 candida parapsilosis
7. Candida pelliculosa
20
Diagnosis Banding : secara morfologi sama seperti Candida kefyr, Candida
biokimianya.
8. Candida guilliermondii
Warna : Krem.
21
Diagnosis Banding : Secara morfologi sama seperti Candida glabrata,
biokimianya.
9. Candida glabrata
Warna : Krem.
22
Kecil, blastospora berbentuk bulat-oval.
negara.
23
Pemeriksaan Swab pada Pasien Infeksi Jamur
2.6.1. Swab
1. Jaringan pada lesi disapu dengan cotton bud
5. Teteskan KOH
5. Kerugian :
24
2.6.3. Oral Rinse
1. Pasien berkumur dengan larutan PBS (Phosphate Buffer Saline)
3. Kemudian disentrifugasi
5. Kerugian :
2.6.4. Smear
1. Menggeruk lesi dengan scalpel
5. Pemeriksaan mikroskopis
diinkubasi
permukaan mulut
25
Anemia
dimana kadar Hb dalam darah hemotokrit atau jumlah eritrosit lebih rendah
dari normal, sebagai kekurangan salah satu atau lebih zat besi penting,
Kelompok Hb (gram/100mL)
Wanita Dewasa 12
Wanita Hamil 11
Laki-laki Dewasa 13
26
2.7.1. Etiologi
a) Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit : gangguan
sistem imun,talasemia.
2.7.2. Gejala
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada
b) Letargi
e) Palpitas
2.7.3. Tanda
a) Glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastik, anemia defisiensi
besi
ringan.
27
f) Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
defisiensivitamin B12.
2) Anemia Megaloblastik
3) Anemia Aplastik
radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dandefek pada perbaikan DNA
serta gen.
4) Anemia Mieloptisik
28
2.7.5. Klasifikasi Anemia Menurut Ukuran Sel
a) Anemia mikrositik : penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan
talasemia(gangguan Hb)
sepertigangguan ginjal.
hipokrom mikrositik
29
a) Rambut rapuh serta kuku tipis, rata, mudah patah dan sebenarnya
d) Kelelahan
e) Palpitasi
f) Pucat
g) Tinitus
i) Pusing kepala
j) Parestesia
sitokrom
l) Pemeriksaan darah
aniositosis.
2.7.8. Pengobatan
30
Suplementasi zat besi biasanya dilakukan selama 3-6 bulan, jika
tidak membantu;
Angular Cheilitis
atau kedua sisi sudut mulut. Angular cheilitis berasal dari kata angular yang
artinya sudut, dan cheilitis yaitu inflamasi disertai dengan fisur pada kulit
lipatan kulit pada sudut-sudut mulut. Hal ini dapat disebabkan karena
edentulous atau orang tua. Kontak dalam jangka waktu yang panjang
eritema, adanya fissure, pembentukan kerak atau krusta pada sudut bibir.
31
Penelitian mikrobiologi menyebutkan bahwa kondisi tersebut disebabkan
2.8.1. Etiologi
1. Agen infeksi
Merupakan penyebab tama dan dapat diisolasi pada lebih dari 54%
32
dapat terjadi karena ketidakseimbangan flora normal dalam mulut
2. Faktor mekanis
3. Defisiensi nutrisi
33
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), defisiensi nutrisi
defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B (B2, B6 atau B12), dan
sembuh.
34
yang berkekelanjutan dapat melunakkan daerah yang inflamasi, dan
35
angular cheilitis yang disebabkan oleh stafilokokus aureus dapat
Fungsi:
a) Kadar hemoglobin
d) Jumlah eritrosit
e) Indeks eritrosit
2.9.1. Hemoglobin
36
a) Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan.
mitokondria.
Cara pemeriksaan:
a) Sahli
b) Cyanmethemoglobin
c) Tallquist
d) Sulfat
37
Gambar 7 Pemeriksaaan hemoglobin
2.9.2. Hematokrit
Hematokrit adalah nilai yang menunjukan persentase zat
A. Fungsi
B. Cara pemeriksaan:
Automatik
C. Nilai rujukan
38
SI unit : 0.35 - 0,45
(Kemenkes, 2011)
D. Implikasi klinis
2.9.3. Eritrosit
A. Fungsi Eritrosit
39
B. Pemeriksaan
D. IMPAKSI KLINIk
E. Nilai rujukan :
40
2.9.4. Leukosit
Leukocyte adalah sel yang membentuk komponen darah.
tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak
A. Limfosit
asma)
41
B. Implikasi Klinik
Neutrofil
Eosinofil
Nilai normal : 0% - 6%
Basofil
Nilai normal : 0% - 2%
Monosit
42
Limfosit
(Kemenkes, 2011)
Table 2 kondisi yang dipilih dengan peningkatan jenis sel darah putih
tertentu
Table 3 Variasi jumlah sel darah putih dengan usia dan kehamilan
43
2.9.5. Trombosit
Trombosit (keping-keping darah) adalah fragmen
megakariosit.
Pemeriksaan trombosit:
trombosit (kualitas)
170 – 380x10^3/mm^3
SI : 170 – 380x10^9/L
(Kemenkes, 2011)
A. Implikasi Klinis
jumlah platelet
44
Hitung trombosit normal
SI : 170 – 380x10^9/L
(Kemenkes, 2011)
Glositis
45
2.10.2. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dari glositis bervariasi karena penyebabnya
yang bervariasi. Tanda dasar kelainan ini adalah lidah menjadi
berubah warna dan terasa nyeri. Warna yang dihasilkan bervariasi
dari merah gelap sampai merah terang.
Lidah yang terkena akan terasa nyeri dan menyebabkan sulit
mengunyah, menelan atau berbicara. Permukaan lidah akan terlihat
halus. Terdapat beberapa ulserasi. Kondisi ini biasanya
memperlihatkan gejala perih, nyeri, sakit terbakar atau panas pada
permukaan lidah.
2.10.3. Klasifikasi Menurut Tingkat Keparahannya
1. Glositis akut
Peradangan pada lidah muncul secara tiba-tiba & biasanya
gejala yang timbul lebih parah. Pada umumnya disebabkan karena
alergi.
2. Glositis kronik
Gejalanya hilang timbul dan biasanya merupakan salah satu
gejala dari penyakit tertentu.
3. Glositis idiopatik
Glositis idiopatik atau dengan nama lain Hunter’s glossitis
ini mengenai otot dari lidah. Ditandai dengan sejumlah papilla yang
menghilang serta penyebabnya tidak diketahui
4. Glositis atrofi
Glossitis atrofi terdapat hampir seluruh papil di lidah
menghilang serta warna dan tektur lidah berubah (biasanya menjadi
merah gelap).
2.10.4. Klasifikasi
1. Atrophic Glossitis
46
Ditandai dengan kondisi lidah yang kehilangan rasa karena
degenasi ujung papil. Perasaan terbakar yang menyebar karena
adanya ulserasi. Lidah terlihat licin, mengkilat disebagian atau
diseluruh bagian. Penyebab yang paling banyak ditemukan adalah
kekurangan zat besi sehingga banyak ditemukan pada penderita
anemia
47
Gambar 10 Benign Migratory Glossitis
48
2. Geographic Tongue
Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau berwarna
merah dan lebih licin, dikelilingi pita putih tebal
2.10.6. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi peradangan.
Pengobatan Glossitis tergantung pada penyebabnya. Antibiotik
digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri. Bila penyebabnya
defisiensi Fe, diperlukan suplement yang memadai dan mengobati
anemia pada dokter penyakit dalam. Bila pembengkakkan parah,
diberikan kortikosteroid yang diberikan secara topikal.
Candidiasis
2.11.1. Etiologi
Kandidiasis disebabkan oleh adanya aktivitas jamur Kandida
49
penyakit keganasan (neoplasma), kehamilan, defisiensi nutrisi dan
2. Xerostomia
3. Rokok
B. Faktor Sistemik
1. HIV
2. Defisiensi imun
3. Kemoterapi, radioterapi
2.11.3. Patogenesis
Proses terjadinya kandidiasis pada rongga mulut diawali
2002).
50
Pada permukaan luar yang menutupi Kandida albicans,
seperti rasa terbakar dan perubahan rasa kecap pada mukosa. Secara
51
c) Permukaan : Halus, berfissure ataupun nodular
komisura mulut)
(terlihat pada palatum yang ditutupi oleh landasan geligi tiruan baik
a) Bersifat asimptomatik
52
Biasanya Kandidiasis tipe ini disertai dengan gejala sakit
Pseudomembran Candidiasis
kumpulan hifa dan sel ragi, sel radang, bakteri, sel epitel, debris makanan
dan jaringan nekrotik. Bila plak diangkat tampak dasar mukosa eritematosa
atau mungkin berdarah dan terasa nyeri sekali (Ross PW, 1989; Suhonen
yang terdiri dari organism jamur dan debris cellular yang meninggalkan
dihilangkan.
53
Gejala klinis kandidiasis pseudomembran akut dan kronis dapat
dibedakan. Bentuk kronis terjadi sebagai akibat infeksi HIV dimana pasien
waktu yang lama. Pasien yang dirawat dengan inhaler steroidjuga dapat
pseudomembran.
Jenis ini dapat dikenali dengan adanya lesi berwarna putih menyerupai
gumpalan keju atau susu pada mukosa bukal mulut. Lesi putih tersebut
tersusun atas kumpulan hype kusut, ragi, sel-sel epitel, sel api, fibrin dan
debris.
Pada bayi lesi mulai terlihat pada hari ke 2-5 kehidupan, berwarna
putih dan lembut serta .Lesi ini umumnya tidak nyeri dan dapat dilepaskan
orang dewasa lebih sering terjadi inflamasi, eritema, dan terkikisnya bagian
tidak berasa serta sensasi terbakar pada mulut dan kerongkongan. Selain itu,
lesi putih tersebut sering hilang secara spontan sebagai akibat dari
54
Gambar 14 Pseudomembran candidiasis setelah transplantasi
hati
55
Nystatin Oral
56
Gambar 15 Struktur kimia nystatin
jaringan mukosa dan kulit, sehingga efektivitasnya rendah. Pada kasus ini
57
Gambar 17 Nystatin cream
2.13.1. Farmakokinetik
Nystatin tidak diabsorbsi baik oleh kulit, ataupun membrane
58
Bentuk terbaru dari nystatin bentuk kapsul liposom terlihat mampu
2.13.2. Farmakodinamik
Serupa dengan amphotericin B, nystatin dapat bersifat
2.13.3. Indikasi
Nystatin digunakan terutama untuk mengobati infeksi jamur
59
2.13.4. Kontra Indikasi
a) Pasien yang hipersensitif terhadap nistatin
2.13.5. Dosis
Utuk mengobati oral candidiasis, 2-3 mL suspensi
yang biasa terjadi setelah konsumsi secara oral. Serta adanya rasa
1) Klortrimazol
60
toipikal dan berbahaya jika tertelan dikarenakan
2) Itrakonazol
3) Flukonazol
61
esofagus), kandidiasis vaginal, cryptococcal meningitis,
seperti itrakonazol.
4) Flucytosine
5) Griseofulvin
62
Griseosulvin merupakan isolasi dari Penicillium
63
Miconazole
Gambar 19 Miconazole
64
2.14.1. Indikasi
Indikasi Obat Miconazole dapat digunakan untuk mengobati
penyakit – penyakit berikut ini: Pengobatan penyakit kulit tinea
corporis (kurap tubuh), tinea cruris (gatal atlet) dan tinea pedis (kutu
air) yang disebabkan oleh Epidermophyton floccosum,
Trichophyton mentagrophytes, atau Trichophyton rubrum
Pengobatan penyakit kulit tinea versikolor atau panu yang
disebabkan oleh Malassezia furfur atau Pityrosporum ovale. Baca
juga: Obat panu paling ampuh Pengobatan penyakit kandidiasis kulit
yang disebabkan oleh Candida albicans Pengobatan penyakit
kandidiasis vulvovaginal tanpa komplikasi yang kemungkinan besar
disebabkan oleh Candida albicans Pengobatan penyakit kandidiasis
oral yang disebabkan oleh Candida albicans, mislanya pada kasus
lidah putih (oral trush).
2.9.7. Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh digunakan pada penderita yang diketahui
memiliki riwayat hipersesitivitas atau alergi terhadap obat miconazole
atau komponen obat
2.9.8. Dosis
Obat ini diperjualbelikan di apotik dalam beberapa bentuk sediaan
sebagai berikut :
1. Miconazole cream yang mengandung miconazole nitrat 2 %
2. Miconazole salep yang mengandung miconazole nitrat 2 %
3. Miconazole oral gel yang mengandung miconazole nitrat 2 %
4. Sediaan kapsul vagina yang mengandung miconazole nitrat 200
mg
5. Miconazole tablet mulut yang mengandung miconazole nitrat 50
mg
Adapun dosis obat Miconazol yang umum digunakan dan
dianjurkan yaitu :
65
1. Untuk mengobati penyakit kulit dapat dilakukan dengan cara
mengoleskan miconazole cream atau miconazol salep dengan
secukupnya pada bagian kulit yang terinfeksi sebanyak 2 sampai
3 kali sehari
2. Untuk mengobati kandidiasis oral dapat dilakukan dengan cara
mengoleskan miconazole oral gel dengan secukupnya pada
bagian mulut yang terinfeksi sebanyak 4 kali sehari setelah makan
atau dengan menggunakan satu tablet miconazole buccal 50 mg
3. Untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal dapat dilakukan
dengan menggunakan satu kapsul miconazole 200 mg yang
dimasukkan ke dalam vagina yang diberikan selama 7 sampai 14
hari.
2.9.9. Efek Samping
Beberapa efek samping miconazole yang pernah dilaporkan
antara lain: Rasa gatal pada kulit Rasa sakit pada kepala Rasa kering
pada mulut Rasa sakit pada gigi Rasa sakit dan bengkak pada gusi
Perubahan rasa di lidah Rasa mual pada perut Diare atau mencret.
2.9.10. Informasi Keamanan
Penggunaan obat miconazole harus berhati – hati pada : ibu
hamil dan ibu menyusui dan harus dengan resep dokter anak – anak
usia kurang dari 12 tahun dan harus dalam pengawasan orang
dewasa orang tua karena keamaanan dan kemanjuran yang belum
dievaluasi Obat miconazole merupakan inhibitor lemah CYP2C9,
hati – hati penggunaan obat yang dimetabolisme oleh CYP2C9
karena konsetrasi plasma mungkin mengalami peningkatan.
66
PENUTUP
Kesimpulan
dan 44) akibat terungkit oleh perangkat GTSL Ny. Zuraida yang tidak sesuai
dengan syarat GTSL yang baik. Untuk mengatasi keluhan Ny. Zuraida dilakukan
perbaikan pada gigi tiruan dan untuk mengatasi rasa sakit yang timbul maka
diberikan obat.
67
DAFTAR PUSTAKA
Alan B. Carrr, David T. Brown. (2011). Removable Partial Prosthodontics 13th Ed.
Gunadi, H., Margo, A., Burhan, L.K., Suryatenggara, F., Setiabudi, I. 1991. Buku
Buku Kedokteran.
White SC. Pharoah MJ. 2014. Oral Radiology Principles and Interpretation. 7th
68