Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN ASPEK K3

Acara :
Melakukan sosialisasi Pembangunan Zona Integritas sebagai komitmen
mewujudkan wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan
melayani (WBBM).

A. Identifikasi Kebutuhan & Langkah K3


1. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Sosialisasi pembangunan Zona Integritas dilaksanakan di ruang kepala
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Parepare pada Rabu, 29 Mei
2019. Peserta sosialisasi dari para pejabat struktural, mulai jabatan kepala
subbagian hingga sekretaris OPD (berjumlah +/- 13 orang).
2. Penanggungjawab lokasi
Sekretaris dan Kasubag Administrasi Umum & Kepegawaian Dinas Pemadam dan
Penyelamatan Kota Parepare selaku penanggungjawab lokasi sosialisasi (Drs.
Answadi Talib, NIP. 19661223 198702 1 003 dan Muhammad Tahir, NIP.
19690612 199403 1 001, CP/WA: 085241414369)
3. Jalur dan langkah Evakuasi
 Terdapat ruang kecil yang dilalui sebelum masuk ke ruang kepala dinas. Masing-
masing ruang dilengkapi dengan pintu masuk. Ruang kecil yang dilalui
ditempatkan seorang pegawai yang bertugas sebagai “resepsionis” yang
mengatur situasi bila seseorang akan bertemu kepala dinas.
 Ruang kepala dinas berukuran 3 x 4 meter. Di dalamnya terdapat meja dan kursi
kerja Kadis, dan 1 (satu) kursi besi/alminium memanjang yang berfungsi
sebagai kursi tunggu mirip kursi loket tunggu di rumah sakit.
 Untuk tempat berkumpul, kemungkinan ruang kadis perlu tambahan kursi
sebab kursi memanjang hanya bisa memuat 4 orang, sementara peserta +/- 13
orang.
 Ruangan kadis bila berisi peserta lebih dari 10 akan terlihat sesak, meskipun
dilengkapi AC 1 Pk. Tak ada jendela ataupun ruang ventilasi, hanya sebuah
pintu. Oleh karena itu, pintu masuk ruangan merupakan satu-satunya jalur
untuk evakuasi peserta bila terjadi hal-hal yang berkaitan dengan kebencanaan,
seperti gempa bumi, termasuk kebakaran dan kerusuhan massa peserta. Sesuai
tupoksinya, seharusnya dinas ini menyiapkan Alat pemadam kebakaran (APAR)

1|Page
di setiap ruangan, namun kondisinya tidak seperti itu. Ruang Kadis tidak
terpasang APAR.
 Kasubag Kepegawaian atas instruksi Sekretaris selaku koordinator
(penanggungjawab) lokasi akan mengatur dan sedapat mungkin melakukan
simulasi tanggap darurat bencana bersama peserta sebelum kegiatan sosialisasi
dimulai. Setelah melalui pintu keluar, peserta langsung keluar lewat arah kanan
dan berkumpul di halaman gabungan dinas.

B. Safety Briefing
1. Materi informasi tentang K3
Selamat sore bapak dan ibu yang kami hormati.
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu, salam sejahtera.
Bapak kepala dinas dan segenap jajarannya yang berbahagia dan masih penuh
semangat di sore hari ini dalam menjalankan ibadah puasa.
Sebelum kami memaparkan materi tentang tujuan kita berkumpul, yaitu
pencanangan zona integritas dan penandatanganan naskah pakta integritas, terlebih
dahulu izinkan kami menyampaikan pentingnya K3, yaitu Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
Saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar tentang K3 itu sebab teman-teman di
dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tentunya sudah lebih kuat dan
mapan dalam mengimplementasikan K3 tersebut. Sudah menjadi tugas harian
teman-teman selaku pegawai Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk
menanamkan nilai-nilai K3 itu baik ke luar maupun ke dalam lingkungan kerja.
Meski demikian, saya tetap dan wajib untuk menyampaikan prosedur yang harus
kita lalui bersama demi menjaga kesejahteraan maupun keselamatan kita.
Demi keselamatan kita, mohon untuk tidak merokok atau meneguk air dan makanan
ringan demi menghormati teman-teman yang sedang berpuasa. Selama sosialisasi
berlangsung, dimohon semua HP atau ponsel dikondisikan diam (silence) atau bisa
dimatikan (off) saja.
Demikian kami sampaikan, semoga penjelasan K3 ini bisa dipahami.
2. Langkah yang ditempuh dalam keadaan darurat
 Ruangan tempat kita berada sekarang +/- berukuran 3 x 3 m.
 Rupanya sedikit sesak dengan jumlah kita (peserta 13 ditambah saya dan pak
Kadis) meskipun sudah tersedia 1 unit AC kapasitas 1 Pk.
 Selain itu, suasana bulan puasa Ramadhan ini membuat kita kepanasan dan
lelah, bahkan mungkin sulit konsentrasi dalam menerima materi nantinya.
Kemungkinan lain, kita lebih banyak mengambil posisi diam karena kekuatan
telah berkurang, bisa juga pertimbangan nafas mulut.

2|Page
 Di ruangan ini tak ada ventilasi udara ataupun jendela, yang ada hanya sebuah
pintu masuk-keluar ruangan. Ketika terjadi bencana, pintu ditarik dari dalam
dan biarkan terbuka lebar agar teman-teman peserta dapat keluar secara cepat.
 Kalau tiba-tiba terjadi gempa, hanya pintu ini tempat evakuasi. Karena itu,
dimohon teman-teman bisa dikoordinir oleh bapak Kasubag Adm dan
Kepegawaian selaku koordinator kita di lokasi ini. Jangan ada tindakan lain
selain yang diinstruksikan. Setelah semua telah keluar dari ruangan, mohon
berkumpul di halaman untuk evakuasi lanjutan.
 Di ruangan ini tidak disiapkan alat pemadam kebakaran (APAR). Bila terjadi
kebakaran atau ledakan tiba-tiba, segera berlari cepat keluar dari ruangan
sampai ke halaman. Jangan mencoba masuk ke ruangan lainnya untuk
menghindari reruntuhan bahan-bahan/meterial bangunan. Dahulukanlah yang
tua lebih dulu keluar ruangan.
 Kalau ada yang merasa sakit kepala atau ingin mual atau gejala sakit lainnya
yang mungkin disebabkan dari efek atau pengaruh menahan lapar dan haus
(puasa), mohon acungkan tangan dan sampaikan keluhan mendadak agar
koordinator lokasi segera melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Di
ruang sebelah ada kotak obat, berisi obat-obat generik untuk pertolongan
pertama.
3. Tanggapan pemahaman peserta
Peserta telah memahami penjelasan yang diberikan dan bersedia mematuhi
petunjukkan selanjutnya.

C. Memantau Pelaksanaan Kegiatan dari Aspek K3


Berikut ini adalah tabel pantauan terhadap situasi & kondisi adanya potensi darurat
melalui prosedur cek list dan langkah antisipasinya.

Kondisi Lokasi Tempat Sosialisasi dan Penandatanganan Pakta Integritas


Tindakan
Item Pantauan Ya Tdk
Diperlukan
1. Apakah tempat sosialisasi dan penanda-
tanganan Pakta Integritas umumnya bersih dan √
rapi?
2. Apakah sampah dibuang secara teratur? √
3. Apakah lantai dicuci dan disapu secara teratur? √
4. Apakah langit-langit tetap bersih? √
5. Apakah meja dan kursi (bangku besi alminium)

dalam keadaan bersih?
6. Apakah ada tanda-tanda untuk mendorong Sebaiknya ada
praktek-praktek keamanan yang baik dan untuk √ informasi petunjuk
memperingatkan orang-orang dari bahaya di yang terpampang di

3|Page
Kondisi Lokasi Tempat Sosialisasi dan Penandatanganan Pakta Integritas
Tindakan
Item Pantauan Ya Tdk
Diperlukan
area tempat sosialisasi? dinding mengenai K3
dan langkah evakuasi
7. Apakah semua bahan (dokumen arsip) dan
persediaan lainnya terlihat bertumpuk di √
ruangan tempat sosialisasi?
8. Apakah permukaan lantai tidak licin (bebas dari
air dan minyak atau tumpahan cairan lain) dan √
dalam kondisi baik?
9. Apakah prosedur evakuasi kebakaran

ditampilkan dan latihan evakuasi dilakukan?
10. Apakah tersedia jendela sebagai alternatif Sebaiknya ruangan
evakuasi ? √ dibuatkan jendela
darurat.
11. Apakah suhu dalam ruangan dapat terjaga Perlu tambahan 1 unit
dalam keadaan sejuk sepanjang kegiatan AC kapasitas 1 PK lagi
sosialisasi? dalam ruang Kadis bila
ruangan tersebut

seringkali digunakan
sebagai pertemuan
berkapasitas lebih dari
10 peserta.
12. Apakah tersedia alat pemadam kebakaran Seharusnya APAR
(APAR) di dalam ruangan untuk digunakan disiapkan sebagai
sebagai alat safety darurat sewaktu terjadi √ peralatan safety,
bencana kebakaran untuk memadamkan luapan apalagi tupoksi dinas
api? ini memang bervisi K3.
13. Apakah disiapkan kotak obat dalam ruangan Di masa bulan puasa,
atau berada di sekitar ruangan beserta obat- kotak obat perlu
obatan yang tersedia? disiapkan, terutama
sebagai pertolongan
pertama bagi penderita

sakit maag atau sakit
kepala, dsb. yang
diakibatkan oleh efek
menahan diri dari
lapar/ dahaga.

D. Laporan Penerapan K3

Pendahuluan
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai tenaga kerja merupakan asset pemerintah
yang harus diberi perlindungan terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

4|Page
Dalam bekerja, selalu terdapat potensi ancaman bahaya yang berhubungan dengan
pekerjaan yang dilakoni setiap hari. Untuk dapat selalu meningkatkan produktivitas
yang tinggi, sangatlah tergantung kepada manajemen yang diterapkan dan kualitas
dari para pegawai sendiri. Kualitas pegawai dapat dipengaruhi oleh salah satunya,
yaitu dengan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengingat
kecelakaan kerja akan langsung terkait dengan masalah produktivitas. Oleh sebab itu,
pencegahan kecelakaan kerja merupakan persoalan yang tidak dapat diabaikan.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan perlindungan tenaga kerja terhadap
aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui peraturan perundangan.
Peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu
upaya dalam pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, peledakan,
kebakaran, dan pencemaran lingkungan kerja yang penerapannya menurut jenis dan
sifat atau kegiatan pekerjaan serta kondisi lingkungan kerja.

A. Latar Belakang
Kondisi Keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia, masih sangat
memperihatinkan. Meskipun Pemerintah sudah gembar-gembor menunjukan
perhatiannya terhadap situasi ini, namun dalam prakteknya harus diakui bahwa
kondisi kerja yang sehat dan selamat, belum menjadi perhatian utama bagi
berbagai pihak. Program-program pemerintah dalam mencanangkan Indonesia
sebagai negara Industri berbasis K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sampai
hari ini masih belum menyentuh permasalahan-permasalahan perburuhan yang
lebih mendasar. Program di Bulan K3 Nasional pun hanya terkesan berbentuk
spanduk dan publikasi himbauan untuk memperhatikan keselamatan kerja bagi
seluruh pelaku hubungan Industrial. Program K3 masih kurang membangun
kesadaran dari para pekerja, betapa pentingnya keselamatan dan kesehatan
mereka dalam bekerja, masih jarang sekali di lakukan, termasuk di Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang tugas pokoknya memang sangat
bersentuhan dengan K3. Pada kenyataannya, penerapan K3 di lingkungan kerja
belum sepenuhnya jadi perhatian pemangku jabatan dan juga para pegawai yang

5|Page
setiap harinya berhadapan dengan berbagai risiko kerja.
Kondisi tempat kerja yang aman dan sehat adalah kewajiban dari pemangku
kepentingan di Pemerintahan Daerah untuk menyediakannya. Sementara di sisi
lain, pengawasan dan aturan hukum yang memastikan hak para pekerja terpenuhi,
pada prakteknya belum bisa menciptakan kondisi tempat bekerja yang sehat dan
aman. K3 adalah hak asasi dari setiap pekerja, setiap pekerja berhak untuk
menuntut kondisi kerja yang lebih baik bagi kehidupan mereka, Merupakan hak
pekerja untuk meminta kondisi kerja yang lebih baik sebagaimana kehidupan,
anggota tubuh, dan kesehatan mereka dipertaruhkan. Para pegawai seharusnya
dapat memainkan perannya untuk meminta kepada pimpinan (atasan) agar
kondisi kerja yang sehat dapat terwujud sehingga pegawai datang ke tempat kerja
dalam keadaan sehat dan pulangpun dalam keadaan yang sehat.

B. Tujuan & Manfaat K3


1. Tujuan K3
a. Memberikan informasi, pengetahuan, dan pemahaman tentang hak-hak
pekerja di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);
b. Mengkampanyekan isu K3 agar menjadi isu progressive di kalangan pekerja
dan serikat pekerja;
c. Menjadikan pekerja untuk lebih siaga dan peduli terhadap ancaman bahaya
di tempat kerja;
d. Menghadirkan cara untuk menemukan solusi bagi para pekerja yang
menghadapi permasalahan K3 di tempat mereka bekerja.
2. Manfaat K3
a. Para pekerja akan menyadari K3 sebagai hak dasar pekerja yang harus
dipenuhi;
b. Para pekerja akan mampu untuk mengidenti_kasi permasalahan K3 di
tempat mereka bekerja; dan
c. Para pekerja yang telah megikuti pelatihan dapat membagi ilmu tentang K3
dan cara identikasinya kepada pekerja lainnya.

6|Page
C. Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi & Penandatanganan Pakta Integritas
Sosialisasi pembangunan Zona Integritas (ZI) sekaligus penandatanganan Pakta
Integritas di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran & Penyelamatan dijadwalkan
dilaksanakan pada :
1. Hari/Tanggal : Rabu, 29 Mei 2019
2. Waktu : Pkl. 13.20 s/d 15.00 Wita
3. Tempat : Ruang Kadis Pemadam Kebersihan & Penyelamatan

D. Rangkaian Kegiatan & Diskusi


Acara sosialisasi pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas
korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi yang bersih dan melayani (WBBM)
dibawakan oleh Stanislaus (mewakili Inspektur Kota Parepare sesuai Surat
Penugasan) akan dirangkaikan langsung dengan penandatanganan pakta integritas
sebagai komitmen dalam mewujudkan WBK dan WBBM.
Kegiatan ini juga dibuka 1 babak diskusi dan pertanyaan kepada para
peserta terkait materi sosialisasi.

E. Kesimpulan & Penutup


Acara sosialisasi pembangunan menuju WBK dan WBBM yang dirangkaikan
dengan penandatanganan Pakta Integritas yang mempertegas komitmen
pencapaian zona tersebut dilaksanakan di bulan Ramadhan. Moment tersebut
sangat baik karena bertepatan dengan komitmen perubahan diri. Beberapa catatan
dalam kekurangan dalam K3 sedapat mungkin diperbaiki dan disempurnakan
sehingga menjadi semakin baik di masa-masa mendatang.

7|Page

Anda mungkin juga menyukai