TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1. Definisi
II.1.2. Epidemiologi
terdapat 100 – 200 kasus stroke baru per 10.000 penduduk per tahun
insiden stroke per tahun, yang menyebabkan lebih dari 160.000 kematian
per tahun, dengan 4,8 juta penderita stroke yang bertahan hidup
dengan bertambahnya usia dan terjadi lebih banyak pada wanita usia
yang lebih muda. Perbandingan insidens pria dan wanita pada umur 55 –
11
Universitas Sumatera Utara
64 tahun adalah 1,25; pada umur 65 – 74 tahun adalah 1,50; 75 – 84
tahun adalah 1,07; dan pada umur >85 tahun adalah 0,76 (Lloyd dkk,
2009).
bahwa penderita laki-laki lebih banyak dari pada perempuan dan profil
usia 45 tahun yaitu 11,8%, usia 45 – 64 tahun berjumlah 54,2% dan diatas
dkk, 2011).
besar dari semua stroke dibandingkan pada populasi Barat (Flaherty dkk,
2010).
paling sering pada orang muda dan setengah baya. Lokasi dominan
globus pallidus, atau talamus adalah yang paling umum, diikuti oleh
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Keturunan / genetik
1. Merokok
3. Alkoholik
obat kontrasepsi
1. Penyakit hipertensi
2. Penyakit jantung
3. Diabetes mellitus
5. Gangguan ginjal
6. Kegemukan (obesitas)
9. Dan lain-lain
II.1.4. Klasifikasi
(Misbach, 2011).
1. Stroke iskemik
b. Trombosis serebri
c. Emboli serebri
2. Stroke hemoragik
a. Perdarahan intraserebral
b. Perdarahan subaraknoid
1. TIA
2. Stroke in evolution
3. Completed stroke
1. Tipe karotis
2. Tipe vertebrobasiler
II.1.5. Patofisiologi
pada arteriol dan pembuluh kapiler yang akhirnya membuat pembuluh ini
(Caplan, 2000).
daerah yang terkena darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi. Gejala
mengingat bahwa data dari beberapa uji klinis belum memberikan bukti
Beberapa hal yang berperan besar untuk menjaga agar TIK tidak
5. Mengatasi hipoksia.
tekanan intrakranial adalah kurang dari 25 mmHg dan CPP lebih besar
Dikutip dari : Qureshi, A.I., Tuhrim, S., Broderick, J.P., Batjer, H.H., Hondo, H.,
Hanley, D.F. 2001. Spontaneous intracerebral hemorrhage. N Engl J Med.
344:1450 –60.
Berbagai zat yang digunakan sebagai terapi osmotik, antara lain urea,
Dikutip dari : White, H., Cook, D., Venkatesh, B. 2006. The use of hypertonic
saline for treating intracranial hypertension after traumatic brain injury. Anesth
Analg. 102:1836 –46.
II.2. MANITOL
II.2.1. Farmakologi
182, dan merupakan agen diuretik tertua serta paling banyak digunakan
Dikutip dari : Shawkat, H., Westwood, M., Mortimer, A. 2012. Mannitol : a review
of its clinical uses. Contin Educ Anaesth Crit Care Pain. 12:82-85.
(OH)6) dan merupakan poliol (alkohol gula) yang banyak digunakan dalam
industri makanan dan farmasi. Manitol adalah zat alami yang ditemukan
dalam ganggang laut, jamur segar, dan dalam eksudat dari pohon. Serta
kristal putih dan bentuk granular, yang semuanya larut dalam air. Infus
manitol bersifat asam (pH 6.3) dan dapat mengkristal jika disimpan pada
suhu kamar, tetapi dapat dibuat larut lagi dengan pemanasan (Shawkat
dkk, 2012).
oleh Homer Smith pada tahun 1940 untuk memperkirakan laju filtrasi
glomerulus (GFR) pada manusia dan anjing. Smith mencatat efek diuretik
osmotik manitol tersebut. Hal ini diikuti oleh Selkurt tahun 1945 yang
Sejak saat itu, profilaksis manitol terhadap GGA pada manusia digunakan
II.2.2. Farmakokinetik
tubulus ginjal. Dengan fungsi ginjal normal, setelah dosis tunggal manitol
intravena, half life manitol dalam sirkulasi plasma adalah sekitar 15 menit.
Dari dosis yang diberikan, 90% ditemukan dalam urin setelah 24 jam.
Namun, pada insufisiensi ginjal yang berat maka tingkat ekskresi manitol
disaring melalui tubulus ginjal. Namun, karena tidak diserap, terus menjadi
osmotik aktif dalam tubulus, hal inilah yang menyebabkan aksinya sebagai
radikal bebas dan mengurangi efek berbahaya dari radikal bebas selama
cairan dan epitel tubular, sehingga mengurangi Na+ serta reabsorpsi air
(Tavakkoli, 2011).
Dikutip dari : Lullmann, H., Ziegler, A., Mohr, K., Bieger, D. 2000. Color atlas of
pharmacology. 2nd ed. Thieme – Stutgart. New York.
kg dalam mengurangi TIK tetapi tidak memiliki lama efek yang sama
(Reilly, 1997).
klinis, manitol diberikan sebagai cairan steril 10% dan 20% dalam 500 mL
Dikutip dari : Shawkat, H., Westwood, M., Mortimer, A.2012. Mannitol : a review
of its clinical uses. Contin Educ Anaesth Crit Care Pain. 12:82-85.
seperti iskemia otak, perdarahan otak, trauma otak dan tumor otak atau
abses otak. Edema serebral yang parah harus dikelola segera untuk
TIK yang meningkat. Dasar fisiologis dan konsep osmoterapi pertama kali
terutama manitol, adalah salah satu agen yang banyak digunakan dalam
cairan otak dengan menciptakan gradien osmotik antara otak dan plasma.
hal inilah yang membedakannya dari molekul osmotik aktif lainnya, seperti
2009).
Dikutip dari : Shawkat, H., Westwood, M., Mortimer, A. 2012. Mannitol : a review
of its clinical uses. Contin Educ Anaesth Crit Care Pain. 12:82-85.
2012).
dkk, 1997). Gagal ginjal akut tersebut biasanya berupa oliguria dengan
Nefrotoksisitas manitol
Data are from Gadallah et al, Am J Med Sci 309:219-222, 1995 (case
report and review; N=10). Used with permission.
Dikutip dari : Visweswaran, P., Massin, E.K., Dubose, T.D. 1997. Mannitol-
Induced Acute Renal Failure. J Am Soc Nephrol. 8:1028-1033.
Dikutip dari : Bellomo, R., Ronco, C., Kellum, J.A., Mehta, R.L., Palevsky, P.,
ADQI workgroup. 2004. Acute renal failure – definition, outcome measures,
animal models, fluid therapy and information technology needs: the Second
International Consensus Conference of the Acute Dialysis Quality Initiative
(ADQI) Group. Critical Care. 8:R204-R212.
dan fosfat, osmolalitas dan osmolal gap, serta output urin per jam. Jika
rumus:
manitol dapat dilakukan dengan menghindari dosis yang besar dan terapi
Manitol 20%
Dorman dkk, 1990: Melaporkan 8 kasus GGA Perez dkk, 2002: Melaporkan 4 kasus yang mengalami
diinduksi manitol. Oliguria terjadi dalam waktu 3,5+1,1 gagal ginjal akut (3 anuria, 1 nonoliguria) setelah
(rata-rata+SD) hari setelah menerima dosis manitol menerima manitol 1,172±439 g (rata-rata±SD) selama
harian 189+64g dan total 626+270g, selama >3,5+1,5 jangka waktu 58±28 jam dengan tingkat infus adalah
hari. Puncak serum kreatinin 5,7+2,7 mg/dL. Puncak 0,25±0,02 g/kg/jam. Terjadinya gagal ginjal akut
osmolal gap 74+39 mOsm/kgH2O. Dijumpai sel epitel terdeteksi 48±22 jam setelah infus.
tubular mengandung vakuola dalam sedimen urin.
Du dkk, 1996: Melaporkan 14 kasus GGA yang Dziedzic dkk, 2003: Terjadi peningkatan sementara
diinduksi manitol dengan serum Na+, HCO3- menurun, kadar ureum dan kreatinin serum pada 51 penderita
K+ dan BUN serta osmolal gap meningkat secara stroke hemoragik yang diterapi dengan manitol
signifikan. menurut pedoman American Heart Association.
Manitol 20%
Fungsi Ginjal