Anda di halaman 1dari 3

SUB.

BAB EXTERNAL FACTOR ANALYSIS

PEST Analisis kedai “KOPI NUSANTARA”

PEST analysis berkaitan erat dengan pengaruh lingkungan pada suatu bisnis. PEST merupakan
suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam operasi bisnis.
PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh
dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.

Politic
Stabilitas politik adalah kondisi penting bagi suatu negara, di mana ia bisa mempengaruhi hampir
semua aspek kehidupan, terutama untuk aspek ekonomi. Pemerintah merupakan regulator,
deregulator, pemberi subsidi, pemberi kerja, dan pelanggan dari berbagai organisasi. Oleh karena
itu, faktor kekuatan politik, pemerintah dan hukum dapat menjadi peluang atau ancaman utama
untuk organisasi kecil dan besar. Stabilitas politik dan kebijakan pemerintah sangat menentukan
kecenderungan dan arah perekonomian, beberapa factor politik yang mempengaruhi bisnis kedai
kopi ini diantaranya :

- Bagi UMKM juga ada dasar hukum Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) yang diatur oleh
Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014. Secara lebih detail aturannya dicantumkan
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 222. Selain Perpres di
atas, ada juga Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil. Proses pengurusan dokumen ini sangat penting
untuk dilakukan karena berkaitan dengan keamanan dan perlindungan secara hukum.
- Pemerintah memberikan kelonggaran perpajakan untuk kalangan UMKM. Bagi mereka
yang baru merintis usaha dengan modal terbatas dan omzet tak lebih dari Rp 4,8 milyar
setahun, tarif pajak yang diterapkan sebelumnya terasa memberatkan. Untuk itu
pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2018 agar bisa
memberikan ruang lebih bagi kalangan UMKM untuk berkembang. Lewat regulasi
terbaru UMKM yang mengatur tentang Pajak Penghasilan (PPh) atas penghasilan dari
usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu,
atau tarif PPh Final yang dikenakan UMKM diturunkan menjadi 0,5% dari sebelumnya
1%. Penurunan tersebut diharap bisa mendorong pengusaha UKM berperan serta dalam
kegiatan ekonomi formal dan bisa mempermudah dalam melakukan kewajiban
perpajakan.
- Meskipun tidak besar, namun Usaha Kecil dan Menengah (UKM) membantu mengurangi
pengangguran serta perekonomian nasional sehingga mendapat perhatian pemerintah dan
beberapa lembaga keuangan. Salah satunya melalui program penyaluran Kredit Usaha
Rakyat (KUR). KUR adalah kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh perbankan
kepada UMKM yang feasible tetapi belum bankable. KUR bertujuan untuk
meningkatkan dan memperluas pelayanan bank kepada UMKM produktif, meningkatkan
kapasitas daya saing UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga
kerja, serta menanggulangi kemiskinan. Jenis pinjaman ini berbeda dengan pinjaman
lainnya karena memiliki suku bunga yang lebih rendah Beberapa perbankan milik
pemerintah yang tergabung dalam himbara menyediakan fasilitas ini. Seperti BRI, BNI,
BTN maupun Bank Mandiri. Selain itu, perbankan daerah seperti BPD juga turut
menyediakan pinjaman ini. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Dalam
kebijakan ini, suku bunga KUR ditetapkan sebesar 7 persen per tahun dan skema subsidi
yang bervariasi untuk setiap kategori KUR di kisaran 5,5 persen hingga 14 persen.
Kemudahan penyaluran dan bunga terjangkau membuat banyak UMKM meminati jenis
pinjaman ini. Perekonomian menetapkan kebijakan KUR baru sesuai dengan Peraturan
Menko Perekonomian Nomor 11 Tahun 2017 berlaku sejak 1 Januari 2018.
- Salah satu kunci agar UKM bisa maju adalah dengan mengadopsi pola kemitraan
terutama dengan pelaku usaha besar yang telah memiliki nama. Pemerintah pun telah
mengatur hal tersebut dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah. Dalam pasal 30 dijelaskan jika pemerintah dan pemerintah daerah
mengatur Usaha Besar untuk membangun Kemitraan dengan Usaha Mikro, Usaha Kecil,
dan Usaha Menengah atau Usaha Menengah untuk membangun Kemitraan dengan
Usaha Mikro dan Usaha Kecil.

Economy
Faktor yang termasuk dalam aspek ekonomi seperti: pertumbuhan ekonomi, suku bunga, nilai
tukar, tingkat inflasi. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi bagaimana bisnis beroperasi dan
membuat keputusan. Indonesia adalah negara yang kaya, yang memiliki beberapa
keanekaragaman di dalamnya, seperti keragaman budaya, keragaman agama, dan keragaman ras
yang juga mempengaruhi factor ekonomi didalamnya. Oleh karena itu beberapa yang menjadi
fator ekonomi di antaranya :

- Faktanya, sebagian besar wilayah Indonesia ada di Indonesia kondisi ekonomi menengah
ke bawah, ini mempengaruhi daya beli masyarakat. Karena itu, target pasar yang dibidik
oleh “Kopi Nusantara” berasal dari kalangan menengah ke atas dan generasi millennial
yang menjadikan kopi sebagian dari gaya hidupnya. Pada akhirnya, ini adalah
kesempatan baik bagi “Kopi Nusantara” untuk terus berkembang.
- Dalam segi peminjaman modal di bank juga diberikan kemudahan dengan tingkat suku
bunga yang cukup rendah, hal ini dapat memberikan impact yang baik bagi “kopi
Nusantara” untuk membuka gerai secara massif.
- Untuk kopi yang digunakan pada “Kopi Nusantara” menggunakan kopi yang berasal dari
petani-petani kopi yang masih fresh & origina, dan menggunakan sistim kontrak harga
yang sudah disesuaikan dengan keadaan pasar dalam jangka waktu per tahun, sehingga
dapat menjaga kestabilan harga kopi yg dibeli.
- Jumlah konsumsi paling banyak diindonesia didominasi oleh kopi berjenis robusta &
Arabica yang setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 8% sehingga ini merupakan
sebuah pertanda sinyal positif kepada “Kopi Nusantara”untuk dapat memberikan push
kepada pasar kopi diindonesia
Social and Cultural
Factor selanjutnya yang menjadi alat analisa yaitu sosial dan budaya yang ada di Indonesia
mengenai tingkat konsumsi kopi. Saat ini, Indonesia berada dalam kondisi yang bergairah jika
akan membuka bisnis kopi, diantaranya :

- Jumlah orang menengah ke atas di Indonesia tidak sedikit, bisa kami lihat di kota-kota
besar, banyak orang suka berbelanja dan menghabiskan uang mereka; itu dikenal sebagai
tren konsumerisme dalam masyarakat Indonesia. Jadi itu, “Kopi Nusantara” tidak perlu
khawatir dengan kondisi sosial di Indonesia, karena “Kopi Nusantara” masih memiliki
banyak pelanggan dan pelanggan potensial dari kalangan menengah ke atas.
- Tingginya angka pertumbuhan penduduk dengan konsentrasi pada range umur produktif
17-28 Tahun yang dimana merupakan angkatan generasi milenial yang menjadikan
minum kopi sebuah budaya/tradisi yang harus dilakukan apabila sedang melakukan
kegiatan.
- Dalam kasus lain, budaya orang di Indonesia memiliki tradisi untuk minum kopi pagi
atau dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Minum kopi tiap pagi dilakukan orang
Indonesia.
- Tradisi lain saat ini di Indonesia nongkrong bersama teman atau keluarga di kafe atau
restoran. Kondisi sosial di Indonesia sesuai untuk pasar “Kopi Nusantara”.
- Memberikan suasana yang

Technology
Faktor teknologi harus dipertimbangkan oleh “Kopi Nusantara”, karena pelanggan “Kopi
Nusantara” kebanyakan dari mereka adalah orang yang sudah melek teknologi. Oleh karena itu
kami berusaha dengan sebaik mungkin untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
inovasi dan teknologi, agar kepuasan pelanggan didapat dan “Kopi Nusantara” menjadi kedai
kopi yang akan dikunjungi secara continue oleh pelanggan, disamping itu untuk menunjang itu
semua “Kopi Nusantara” akan memberikan inovasi teknologi Sbb :

- Saat ini, pelanggan lebih suka memilih toko atau kafe yang memiliki Internet gratis atau
layanan Wi-Fi gratis, sehingga mereka dapat menjelajah atau melakukan pekerjaan
mereka sambil menikmati minuman dan makanan mereka.
- Selain itu, teknologi dalam metode pembayaran seperti kartu flash, kartu debit, kredit,
dan dompet digital (OVO, Dana, LinkAja) juga penting untuk disediakan di toko untuk
memudahkan pelanggan dalam proses pembayaran.
- Tidak hanya itu, inovasi & teknologi lainnya yang digunakan “Kopi Nusantara” seperti
hiburan dengan memperdengarkan lagu-lagu dari daerah indonesia di gerai dan mesin
kopi modern juga penting untuk “Kopi Nusantara” Selain itu, dapat membangun citra
dan pelanggan yang positif kesadaran terhadap budaya di Indonesia. Dan sampai
sekarang, Starbucks sukses untuk memenuhi semua kebutuhan teknologi pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai