Anda di halaman 1dari 12

Lampiran 6.

Contoh Uraian sederhana Analisa Usaha Teknologi Budidaya


Perikanan Adalah sebagai berikut :

I. Investasi
a. Tanah/lahan/tambak/kolam Rp.
b. Bangunan/gedung Rp.
c. Mesin-mesin, misalnya genset Rp.
d. Peralatan (kincir, pompa air, aerator, dll) Rp.
e. Perizinan Rp.
f. ......................... Rp.
+
Jumlah RP. A

II. Penerimaan/Out Put (Revenue)

Penerimaan (out put) adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat dari
adanya biaya yang dikeluarkan.

Out Put = 5000 kg x Rp50.000/kg = Rp. 250.000.000,-

III.Biaya (Input)

A. Biaya Tetap (Fixed Cost/FC)

1. Biaya sewa, misalnya sewa tanah dan bangunan

n
x Nilai sewa/tahun (Rp) = Rp. c
12

2. Penyusutan alat tahan lama

n NB – NS Keterangan : NB = Nilai baru (rupiah)


Rumus = x NS = Nilai Sisa (rupiah)
12 N N = Lama pemakaian (tahun)
n = Lamanya satu periode (bln)

Tabel 1. Nilai Penyusutan Bangunan dan Alat Tahan Lama


No Nama Alat Nilai Baru Nilai Sisa N Nilai
(NB) (NS) (tahun) Penyusutan
1. Bangunan Rp. Rp. Rp. Rp.
2. Pompa air Rp. Rp. Rp. Rp.
3. Kincir Rp. Rp. Rp. Rp.
4. Genset Rp. Rp. Rp. Rp.
5. Peralatan Rp. Rp. Rp. Rp.
6. .................. Rp. Rp. Rp. Rp.
JUMLAH Rp. d

Catatan : - Khusus untuk alat-alat yang setelah mengalami kerusakan total


tidak ada lagi nilai ekonomisnya Nilai Sisanya 0%. Misalnya alat-
alat analis di Lab.
- Bangunan atau alat yang disewa tidak perlu dihitung
penyusutannya.

3. Biaya Tenaga Kerja Tetap

Rp......../bulan x .......... Orang = Rp. e


4. Pajak Bumi dan Bangunan
n
x Nilai Pajak/ tahun (Rp) = Rp. f
12

5. Bunga Biaya tetap

a. Bunga sewa tanah dan bangunan

n i = Suku Bunga (%)


x i x Rp. c = Rp. a*
12

b. Bunga modal alat tahan lama

n NB + NS
= xi x
12 2

Tabel 2. Bunga Modal Bangunan dan Alat Tahan Lama


No Nama Alat Nilai Baru Nilai Sisa Bunga Modal
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1. Bangunan Rp. Rp. Rp.
2. Pompa air Rp. Rp. Rp.
3. Kincir Rp. Rp. Rp.
4. Genset Rp. Rp. Rp.
5. Peralatan Rp. Rp. Rp.
6. .................. Rp. Rp. Rp.
JUMLAH RP. b*

Catatan ; Bangunan atau alat yang disewakan tidak perlu dihitung bunga
modalnya, yang dihitung hanya bunga sewanya.

c. Bunga gaji tenaga kerja tetap


n
x i x Rp. e = Rp. c*
12
d. Bunga pajak iuran
n
x i x Rp. f = Rp. d*
12
Jumlah bunga biaya tetap = ( Rp.a* + Rp.b* + Rp.c* + Rp.d*) = Rp.g
Total biaya tetap = (Rp.c + Rp.d + RP.e + Rp.f + Rp.g) = Rp.h

B. Biaya Variabel (Variabel Cost/VC)

1. Sarana Produksi
a. Pupuk Rp.
b. Kapur Rp.
c. Obat-obatan Rp.
d. Pakan Rp.
e. ................... Rp.
+
Sub Jumlah 1 RP. i
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Tetap

a. Tenaga kerja harian Rp.


b. Tenaga kerja borongan Rp.
c. Bonus Rp.
+
Sub jumlah 2 Rp. j

3. Biaya Eksploitasi

a. Bahan bakar Rp.


b. Pemeliharaan dan perawatan mesin/alat Rp.
+
Sub jumlah 3 Rp. k

4. Biaya Lain-lain

a. Transportasi Rp.
b. Alat tulis kantor Rp.
c. Administrasi Rp.
d. Telepon Rp.
e. Listrik Rp.
+
Sub jumlah 4 Rp. I

5. Bunga Biaya Variabel

n
Rumus = xix (jumlah Rp.h + Rp.j + Rp.k + Rp.I) = Rp.m
12
Keterangan ; n = Lama dalam satu periode usaha (bulan)
i = Suku bunga (%)

Total Biaya Variabel (Rp.h + Rp.j + Rp.k + Rp.I + Rp.m) = Rp. N

B. Biaya Total (Total Cost/TC)


Rp. H + Rp. N = Rp. O

IV. Laba Usaha (Income)

Out put – Input = Rp. B – Rp. O


= Rp. P

V. Revenue Cost Ratio (R/C)

Out put Rp. B


= =Q
Biaya Rp. O

Artinya setiap mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,- akan menghasilkan Rp. Q

VI. Break Event Point (BEF)

FC Keterangan : FC = Biaya tetap


BEP = VC = Biaya variabel
VC S = Volume penjualan
1–
S
Rp. H
BEP =
Rp. N
1–
Rp. B

= Rp. R

Artinya batas titik impas (Break event Point) dengan harga Rp......./satuan
akan tercapai pada harga penjualan produk sebesar Rp. R

VII. Pay Back Periode

Investasi Rp. A
Pay Back Periode = = = S Periode
Laba Rp. P

Dengan keuntungan seperti tersebut di atas maka investasi dapat kembali


dalam waktu S periode usaha (dengan ketentuan apabila hasilnya tidak bulat
maka angka desimal dibelakang koma dibulatkan ke atas, atau hasil yang
diperoleh harus angka bulat).
Lampiran 6. Contoh Uraian sederhana Analisa Usaha Penangkapan Ikan
Adalah sebagai berikut :

I. Investasi
a. Kapal Motor Rp
b. Alat Tangkap Rp
c. Perahu kano/sampan/boat Rp
d. Mesin Genzet Rp
e. Mesin Pompa Rp
f. Cool Box RP
g. . . . . . . . . . . Rp
+
Jumlah Rp A

II. Penerimaan (Out Put/Revenue = R)

Penerimaan(Output) adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat dari


adanya biaya yang dikeluarkan.
Output = …… satuan X Rp …./satuan = Rp B
III. Biaya (Input)
A. Biaya tetap (Fixed Cost = FC)

1. Biaya Sewa misalnya Sewa Tanah dan Bangunan

n
X Nilai sewa/Tahun (Rp) = Rp c
12

2. Penyusutan Alat Tahan Lama

n NB – NS
Keterangan : NB = Nilai Baru (Rupiah)
Rumus : x NS = Nilai Sisa (Rupiah)
12 N N = Lama Pemakaian (thn)
n = Lamanya satu periode (bln)
Atau
n NB – NS Keterangan : NB = Nilai Baru (Rupiah)
Rumus : x NS = Nilai Sisa (Rupiah)
12 JUE JUE = Lama Pemakaian (thn)
n = Lamanya satu periode (bln)

Tabel 1. Nilai penyusutan bangunan dan alat tahan lama


Nilai Baru Nilai Sisa N Nilai
No. Nama Alat
(NB) (NS) (Tahun) Penyusutan
1. Bangunan Rp Rp Rp
2. Pompa Air Rp Rp Rp
3. Kincir Rp Rp Rp
4. Genzet RP RP RP
5. peralatan Rp Rp Rp
6. ……….. RP RP RP

Jumlah Rp d
Catatan :
- Khusus untuk alat-alat yang setelah mengalami kerusakan total tidak ada lagi nilai
ekonominya Nilai Sisanya 0 %. Misalnya alat-lata analis di Lab.(khusus untuk Rumus
yang menggunakan JUE).
- Bangunan atau alat yang disewa tidak perlu dihitung penyusutannya.
3. Biaya Tenaga Kerja tetap

Rp …/bulan X …. Orang = Rp e

4. Pajak Bumi dan Bangunan


n
X Nilai pajak/Tahun (Rp) = Rp f
12

5. Bunga Biaya Tetap


a. Bunga sewa tanah dan bangunan
n i = Suku Bunga (%)
x i x Rp c= Rp a*
12
b. Bunga modal alat tahan lama

n NB + NS
Rumus : x i x
12 2

Tabel 3. Bunga modal bangunan dan alat tahan lama

Bunga Modal
No Nama Alat Nilai Baru (Rp) Nilai Sisa (Rp)
(Rp)
1. Kapal Motor Rp Rp Rp
2. Alat Tangkap Rp Rp Rp
3. Perahu Kano Rp Rp Rp
/sampan/ boat Rp
4. Mesin Genzet Rp Rp Rp
5. Mesin Pompa Rp Rp Rp
6. Cool Box Rp Rp Rp
7. .......... Rp Rp Rp
Jumlah Rp b*
Catatan :
Bangunan atau alat yang disewa tidak perlu dihitung bunga modalnya, yang
dihitung hanya bunga sewanya.

c. Bunga gaji tenaga kerja tetap


n
x i x Rp e = Rp c*
12

d. Bunga Pajak Iuran


n
x i x Rp f = Rp d*
12

Jumlah bunga biaya tetap (Rp a* +Rp b* + Rpc* +Rp d*) =Rp g
Total biaya tetap (Rp c + Rp d + Rp e + Rp f + Rp g)= Rp H
B. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
1. Sarana Produksi
a. Umpan Rp
b. es Rp
c. Komsumsi Rp
d. ………… Rp
+
Sub Jumlah 1 Rp i

2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Tetap

a. Tenaga kerja harian Rp.


b. Tenaga kerja borongan Rp.
c. Bonus Rp
+
Sub Jumlah 2 Rp j

3. Biaya Eksploitasi

a. Bahan bakar Rp
b. Pemeliharaan dan perawatan mesin/alat Rp
+
Sub Jumlah 3 Rp k

4. Biaya Lain-Lain

a. Transportasi Rp
b. Alat Tulis Kantor Rp
c. Administrasi Rp
d. Telepon Rp
e. Listrik Rp
+
Sub Jumlah 4 Rp l

5. Bunga Biaya Variabel


n
. Rumus : xi x (Jumlah Rp i + Rp j + Rp k + Rp l)= Rpm
12
Ketrangan : n = Lama dalam satu periode usaha (bulan)
i = Suku bunga (%)

Total biaya variable(Rp i + Rp j + Rp k + Rp l+ Rp m)= Rp N

C. Biaya Total (Total Cost = TC)


Rp H + Rp N = Rp O

IV. Laba Usaha (Income)


Out put – input = Rp B – Rp O
= Rp P
V. Revenue Cost Ratio (R/C)
Out putRp B
=
Biaya Rp O

= Rp Q

Artinya setiap mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,- akan menghasilkan Rp Q

VI. Batas Titik Impas (Break Event Point = BEP)

FC Keterangan : FC = Biaya tetap


BEP = VC = Biaya variabel
VC S= Volume penjualan
1-
S
Rp H
BEP = = Rp R
Rp N
1-
Rp B
Artinya Batas Titik Impas (Break Event Point) dengan harga Rp.... /satuan akan
tercapai pada harga penjualan produksi sebesar Rp R

VII. Pay Back Periode

Investasi Rp A
Pay Back Periode = =
Laba Rp P

= S Periode

Dengan keuntungan seperti tersebut di atas maka investasi dapat kembali


dalam waktu S periode usaha (dengan ketentuan apabila hasilnya tidak bulat
maka angka desimal dibelakang koma dibulatkan ke atas, atau hasil yang
diperoleh harus angka bulat).
Lampiran 6. UraiansederhanaAnalisa Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
adalah sebagai berikut :

I. Investasi
a. Tanah Rp
b. Bangunan/gedung Rp
c. Bak Fiber Rp
d. Mesin Giling daging Rp
e. Meja Stanless Rp
f. Timbangan Rp
g. Pisau Stanless Rp
h. Perizinan RP
i. . . . . . . . . . . Rp
+
Jumlah Rp A

II. Penerimaan (Out Put/Revenue = R)


Penerimaan(Output) adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat dari
adanya biaya yang dikeluarkan.
Output = …… satuan X Rp …./satuan = Rp B
III. Biaya (Input)
A. Biaya tetap (Fixed Cost = FC)
1. Biaya Sewa misalnya Sewa Tanah dan Bangunan

n
X Nilai sewa/Tahun (Rp) = Rp c
12
2. Penyusutan Alat Tahan Lama

n NB – NS
Keterangan : NB = Nilai Baru (Rupiah)
Rumus : x NS = Nilai Sisa (Rupiah)
12 N N = Lama Pemakaian (thn)
n = Lamanya satu periode (bln)
Atau
n NB – NS Keterangan : NB = Nilai Baru (Rupiah)
Rumus : x NS = Nilai Sisa (Rupiah)
13 JUE JUE = Lama Pemakaian (thn)
n = Lamanya satu periode (bln)

Tabel 1. Nilai penyusutan bangunan dan alat tahan lama

Nilai
Nilai Sisa N Nilai
No. Nama Alat Baru
(NS) (Tahun) Penyusutan
(NB)
1. Bangunan Rp Rp Rp
2. Bak Fiber Rp Rp Rp Rp
3. Mesin Giling daging Rp Rp Rp Rp
4. Meja Stanless RP RP Rp RP
5. Timbangan Rp Rp Rp
6. ……….. RP RP RP
Jumlah Rp d
Catatan :
- Khusus untuk alat-alat yang setelah mengalami kerusakan total tidak ada lagi nilai
ekonominya Nilai Sisanya 0 %. Misalnya alat-lata analis di Lab.(khusus untuk Rumus
yang menggunakan JUE).
- Bangunan atau alat yang disewa tidak perlu dihitung penyusutannya.
3. Biaya Tenaga Kerja tetap

Rp …/bulan X …. Orang = Rp e

4. Pajak Bumi dan Bangunan

n
X Nilai pajak/Tahun (Rp) = Rp f
12

5. Bunga Biaya Tetap


a. Bunga sewa tanah dan bangunan
n i = Suku Bunga (%)
x i x Rp c= Rp a*
12

b. Bunga modal alat tahan lama


n NB + NS
Rumus : x i x
12 2

Tabel 3. Bunga modal bangunan dan alat tahan lama

Bunga Modal
No Nama Alat Nilai Baru (Rp) Nilai Sisa (Rp)
(Rp)
1. Bangunan Rp Rp Rp
2. Bak Fiber Rp Rp Rp
3. Meja Stanless Rp Rp Rp
4. Timbangan RP RP RP
5. Pisau Stanless Rp Rp Rp
6. Penggaruk sisik Rp Rp Rp
………..

Jumlah Rp b*
Catatan :
Bangunan atau alat yang disewa tidak perlu dihitung bunga modalnya, yang
dihitung hanya bunga sewanya.

c. Bunga gaji tenaga kerja tetap


n
x i x Rp e = Rp c*
12

d. Bunga Pajak Iuran


n
x i x Rp f = Rp d*
12

Jumlah bunga biaya tetap (Rp a* +Rp b* + Rpc* +Rp d*) =Rp g

6. Total biaya tetap (Rp c + Rp d + Rp e + Rp f + Rp g)= Rp H


B. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
1. Sarana Produksi
a. Bahan Baku Rp
b. Bahan Tambahan Rp
c. Master Karton Rp
d. Lak ban Rp
e. Plastik Rp
f. ………… Rp
+
Sub Jumlah 1 Rp i

2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Tetap

a. Tenaga kerja harian Rp.


b. Tenaga kerja borongan Rp.
c. Bonus Rp
+
Sub Jumlah 2 Rp j

3. Biaya Eksploitasi

a. Bahan bakar Rp
b. Pemeliharaan dan perawatan mesin/alat Rp
+
Sub Jumlah 3 Rp k

4. Biaya Lain-Lain

a. Transportasi Rp
b. Alat Tulis Kantor Rp
c. Administrasi Rp
d. Telepon Rp
e. Listrik Rp
+
Sub Jumlah 4 Rp l

5. Bunga Biaya Variabel


n
Rumus : xi x (Jumlah Rp i + Rp j + Rp k + Rp l)= Rpm
12
Ketrangan : n = Lama dalam satu periode usaha (bulan)
i = Suku bunga (%)

6.Total biaya variable(Rp i + Rp j + Rp k + Rp l+ Rp m)= Rp N

C. Biaya Total (Total Cost = TC)


Rp H + Rp N = Rp O

IV. Laba Usaha (Income)


Out put – input = Rp B – Rp O
= Rp P
V. Revenue Cost Ratio (R/C)
Out putRp B
=
Biaya Rp O

= Rp Q
Artinya setiap mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,- akan menghasilkan Rp Q

VI. Break Event Point = BEP)


FC Keterangan : FC = Biaya tetap
BEP = VC = Biaya variabel
VC S= Volume penjualan
1-
S
Rp H
BEP = = Rp R
Rp N
1-
Rp B
Artinya Batas Titik Impas (Break Event Point) dengan harga Rp.... /satuan akan
tercapai pada harga penjualan produksi sebesar Rp R

VII. Pay Back Periode

Investasi Rp A
Pay Back Periode = =
Laba Rp P

= S Periode

Dengan keuntungan seperti tersebut di atas maka investasi dapat kembali


dalam waktu S periode usaha (dengan ketentuan apabila hasilnya tidak bulat
maka angka desimal dibelakang koma dibulatkan ke atas, atau hasil yang
diperoleh harus angka bulat).

VIII. Harga Pokok Produksi (HPP)

Biaya ProduksiRp ...


HPP = = = Rp...../Satuan
Jumlah ProduksiRp..

Anda mungkin juga menyukai