Anda di halaman 1dari 22

SILABUS

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits


Sekolah : MA PK AL-AZHAR SEMPU
Kelas/Semester : XI/1

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)


KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETRAMPILAN)


KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban kaidah keilmuan.
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI MATERI ALOKASI SUMBER
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR
1.1 Menghayati nilai- Berbuat baik kepada Orang  Memahami makna ayat-ayat Al- Sikap Spiritual: 6 JP  Buku Guru dan
nilai yang terkait Tua dan Guru: Qur’an dan hadis mengenai perilaku  Observasi Buku Siswa
dengan taat pada  Memahami Al-Qur’an hormat dann patuh kepada orang tua Al-Qur’an
orang tua dan guru dan Hadis dan guru Sikap Sosial: Hadis Kelas XI
sebagaimana  Perilaku orang yang  Memahami penerapan perilaku  Observasi MA/MAK
tuntunan Al- hormat dan patuh hormat dan patuh kepada orang tua  Buku Pelajaran
Qur’an dan hadis kepada orang tua dan dan guru sebagai implementasi dari Pengetahuan: Al-Qur’an
2.1 Menunjukkan guru pemahaman Surah al-Isra’ (17):  Tes tertulis Hadis yang
perilaku hormat 23–24; Surah Lukman (31): 13–17;  Penugasan relevan
dan patuh kepada hadis riwayat Muslim dari Abu  Buku-buku lain
orang tua dan guru Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari Ketrampilan: yang relevan
sebagai dan Muslim dari Abdullah bin Amru  Diskusi  Al-Qur’an
implementasi dari  Unjuk kerja terjemah
pemahaman Surah presentasi  Sumber belajar
al-Isra’ (17): 23– lain yang
24; Surah relevan (media
Lukman (31): 13– cetak dan
17; hadis riwayat elektronik,
Muslim dari Abu serta alam
Hurairah, hadis sekitar)
riwayat Al-
Bukhari dan
Muslim dari
Abdullah bin
Amru
3.1 Memahami ayat-
ayat Al-Qur’an
tentang perilaku
hormat dan patuh
kepada orang tua
dan guru pada
Surah al-Isra’
(17) :23–24; Surah
Lukman (31): 13–
17; hadis riwayat
Muslim dari Abu
Hurairah, hadis
riwayat Al-
Bukhari dan
Muslim dari
Abdullah bin
Amru
4.1. Menyajikan isi
kandungan ayat-
ayat Al-Qur’an
tentang perilaku
hormat dan patuh
kepada orang tua
dan guru pada
Surah al-Isra’
(17): 23–24; Surah
Lukman (31): 13–
17; dan isi
kandungan hadis
riwayat Muslim
dari Abu
Hurairah, hadis
riwayat Al-
Bukhari dan
Muslim dari
Abdullah bin
Amru
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOK PESANTREN AL-AZHAR
MADRASAH ALIYAH PROGRAM KHUSUS (MA PK) AL-AZHAR
Jl. Sumberwadung No. 11 Tugung Sempu Banyuwangi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah/Madrasah : MA PK AL-AZHAR


Mata Pelajaran : AL-QUR’AN HADIS
Materi Pokok : Berbuat baik kepada orang tua dan guru
Kelas/semester : XI/ganjil
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghayati nilai-nilai yang terkait dengan 1.1.1 Meyakini nilai-nilai yang terkait dengan
taat pada orang tua dan guru sebagaimana taat kepada orang tua dan guru
tuntunan Al-Qur’an dan hadis sebagaimana tuntunan Al-Qur’an dan
hadis

2.1 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh 2.1.1 Menerapkan perilaku hormat serta patuh
kepada orang tua dan guru sebagai kepada orang tua dan guru sebagai
implementasi dari pemahaman Surah al- implementasi Surah al-Isra’ (17): 23–
Isra’ (17): 23–24; Surah Lukman (31): 24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis
13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu riwayat Muslim dari Abu Hurairah,
Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim
Muslim dari Abdullah bin Amru dari Abdullah bin Amru dalam
kehidupan sehari-hari

3.1 Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang 3.1.1 Menjelaskan makna mufradat ayat
perilaku hormat dan patuh kepada orang dalam Surah Al-Isra’ (17): 23-24
tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17) :23– 3.1.2 Menjelaskan isi kandungan Surah Al-
24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis Isra’ (17): 23-24
riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis 3.1.3 Menjelaskan makna mufradat ayat
riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari dalam Surah Lukman (31): 13–17
Abdullah bin Amru 3.1.4 Menjelaskan isi kandungan Surah
Lukman (31): 13–17
3.1.5 Menjelaskan makna mufradat hadis
dalam Hadis Riwayat Muslim dari Abu
Hurairah
3.1.6 Menjelaskan isi kandungan Hadis
Riwayat Muslim dari Abu Hurairah
3.1.7 Menjelaskan makna mufradat hadis
dalam Hadis Riwayat Al-Bukhari dan
Muslim dari Abdullah bin Amru
3.1.8 Menjelaskan isi kandungan Hadis
Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari
Abdullah bin Amru
3.1.9 Menyebutkan perilaku hormat dan patuh
kepada orang tua yang masih hidup dan
telah tiada
3.1.10 Menyebutkan perilaku hormat dan
patuh kepada guru
3.1.11 Menyebutkan hikmah hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru

4.1 Menyajikan isi kandungan ayat-ayat Al- 4.1.1 Mempresentasikan isi kandungan Surah
Qur’an tentang perilaku hormat dan patuh al-Isra’ (17): 23–24; Surah Lukman
kepada orang tua dan guru pada Surah al- (31): 13–17; dan isi kandungan hadis
Isra’ (17): 23–24; Surah Lukman (31): riwayat Muslim dari Abu Hurairah,
13–17; dan isi kandungan hadis riwayat hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim
Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat dari Abdullah bin Amru
Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Amru

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penanaman keimanan, peserta didik dapat menunjukkan perilaku Meyakini nilai-
nilai yang terkait dengan taat kepada orang tua dan guru sebagaimana tuntunan Al-Qur’an
dan hadis
2. Melalui pemberian contoh, peserta didik dapat menunjukkan perilaku hormat serta patuh
kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari
3. Melalui ceramah, peserta didik dapat menjelaskan makna mufradat ayat dan isi kandungan
Surah al-Isra’ (17): 23–24; Surah Lukman (31): 13–17; dan isi kandungan hadis riwayat
Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru
dengan benar
4. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyebutkan perilaku hormat dan patuh kepada orang
tua yang masih hidup dan telah tiada serta menyebutkan perilaku hormat dan patuh kepada
guru dengan benar
5. Melalui penugasan dan inkuiri, peserta didik dapat mengidentifikasi hikmah hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru dengan benar
6. Melalui demonstrasi, peserta didik dapat mempresentasikan isi kandungan Surah al-Isra’
(17): 23–24; Surah Lukman (31): 13–17; dan isi kandungan hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru dengan benar dan
penuh percaya diri
D. Materi Pembelajaran
1. AYAT AL-QUR’AN TENTANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU
a. Q.S. Al-Isra’ ayat 23-24
1) Lafadz dan Terjemahan
Banyak ayat di dalam Al-Qur’an yang memerintahkan kita untuk berbuat baik dan
menghormati orang tua. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah SWT.
memerintahkan kepada umat manusia untuk menghormati kedua orang tua.

Artinya:
23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia.
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil".

2) Makna Mufradat Ayat

3) Kandungan Q.S. Al-Isra’ ayat 23-24


Q.S. al-Isra’ ayat 23-24 memiliki kandungan mengenai pendidikan berkarakter,
yang didefinisikan sebagai satu kesatuan yang membedakan satu dengan yang lain atau
dengan kata lain karakter adalah kekuatan moral yang memiliki sinonim berupa moral,
budi pekerti, adab, sopan santun dan aklak. Akhlak dan adab sumbernya adalah wahyu
yakni Al-Qur’an dan Sunah. Sedangkan budi pekerti, moral dan sopan santun sumbernya
adalah filsafat.
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada hamba-hamba Nya untuk
menyembah Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kandungan ayat ini juga
menunjukan betapa kaum muslimin memeiliki kedudukan yang sangat tinggi dibanding
dengan kaum yang memersekutukan Allah SWT. Ayat ini juga menjelaskan tentang
ihsan (bakti) kepada kedua orang tua yang diperintahkan agama Islam adalah bersikap
sopan kepada keduanya dalam ucapan dan peruatan sesuai dengan adat dan kebiasaan
masyarakat, sehingga mereka merasa senang terhadap kita, serta mencukupi kebutuhan-
kebutuhan mereka yang sah dan wajar sesuai kemampuan kita sebagai anak.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada Hamba-
Nya untuk menyembah Dia semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Selanjutnya perintah
berbakti kepada kedua orang tua. Yakni memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik
kepada ibu bapak, dan jangan kita mengleuarkan kata-kata yang buruk kepada keduanya,
sehingga kata-kata “Ah” pun merupakan kata-kata buruk yang paling ringan tidak
diperbolehkan. Jangan pula bersikap buruk kepada mereka, seperti yang dikatakan oleh
Ata Ibnu Rabah sehubungan dengan arti surah tersebut” Dan janganlah kamu
membentak mereka” maksudnya janganlah kamu menolakkan tangan kepada kedunya.
Setelah itu, Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik, bertutur sapa baik, dan
berlaku sopan santun kepada kedua orang tua dengan rasa penuh hormat dan
memuliakannya.
Dalam Tafsir al-Misbah, dijelaskan bahwa ayat-ayat di atas memberi tuntunan
kepada anak agar berbakti kepada kedua orang tua secara bertahap. Dimulai dengan
janganlah engkau mengatakan kepada kedunya dengan perkataan “Ah”, lalu dilanjutkan
dengan mengucapkan kata-kata yang mulia. Ini lebih tinggi tingkatannya dari tuntunan
pertama karena mengandung pesan penghormatan dan pengagungan melalui ucapan.
Selanjutnya meningkat lagi dengan perintah untuk berperilaku yang menggambarkan
kasih sayang, sekaligus kerendahan di hadapan kedua orang tua. Perilaku yang lahir dari
kasih sayang yang menjadikan mata sang anak tidak lepas dari orang tua. Sang anak
selalu memperhatikan dan memenuhi keinginan orang tuanya. Akirnya sang anak
dituntut untuk mendoakan orang tua sambil mengingat jasa-jasa mereka terleih saat kita
kecil.
Berikut ini beberapa poin yang dapat diambil dari Q.S. Al-Isra’ ayat ke 23-24:
1) Anjuran kepada seluruh umat manusia untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua
2) Ridha Allah SWT adalah ridha orang tua. Murka-Nya adalah murka kedua orang tua
3) Berbuat baik kepada orang tua akan memanjangkan usia
4) Terdapat dalam sebuah hadis, “Seandainya si ayah memukul anaknya, maka sia anak
dianjurkan mengucapkan, “Semoga Allah mengampunimu!” kata-kata ini adalah
ungkapan yang mulia.
5) Arti dari orang tua bukan hanya ayah dan ibu. Ada beberapa hadis menyebutkan
bahwa Nabi Muhammad Saw. Dan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib adalah
ayah umat Islam, Nabi Ibrahim adalah ayah orang Arab, dan guru/ulama’ adalah
orang tuanya para pelajar.
6) Anak-anak harus merendahkan diri di hadapan orang tua dan guru
7) Setiap anak harus mendoakan orang tuanya agar Allah senantiasa mencurahkan
rahmat-Nya.

Kita diperintahkan berbuat baik kepada sesama, terlebih lagi kepada orang tua
maupun guru. Adab terhadap orang tua dan guru harus dilakukan setiap hari. Kita wajib
memiliki tata krama terhadap orang tua dan guru. Guru adalah orang yang mengajarkan
kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang
mengerti dan dewasa. Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (‘alim/ulama’). Guru
merupakan pewaris para nabi, karena melalui guru, wahyu atau ilmu para nabi
diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Ghazali mengkhususkan guru dengan sifat-
sifat kesucian, kehormatan dan menempatkan derajat guru sesudah kedudukan para
Nabi.
Orang tua dan guru merupakan orang-orang yang berjasa dalam kehidupan kita.
Sudah sepantasnya kita berbuat baik kepada mereka. Berbuat baik atau berbakti kepada
kedua orang tua disebut dengan birrul walidain. Sikap kepada kedua orang tua harus
baik, sopan, hormat, dan mematuhi segala perintahnya. Semua perintah kedua orang tua
maupun guru yang tidak melanggar syariat Islam wajib untuk dilaksanakan. Kita
diperintahkan untuk berbuat sebaik-baiknya kepada kedua orang tua dan guru. Kita
harus berbakti kepada mereka, sebagaimana mereka telah merawat dan mendidik kita
sejak kecil hingga dewasa, menjadi seorang pelajar yang pandai, memiliki wawasan
yang luas serta mempunyai akhlak yang baik. Pada ayat tersebut, Allah melarang kita
untuk berkata uff (ah) kepada orang tua, apalagi berkata dan berbuat kasar terhadap
mereka.

b. Q.S. Lukman ayat 13-17


1) Lafadz dan Terjemahan

Artinya:
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi
pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar".
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan
kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang
engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu,
maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat
biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan
memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha teliti.
17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf
dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.

2) Makna Mufradat Ayat

3) Kandungan Q.S. Lukman ayat 13-17


Q.S. Luqman ayat 13-17 berisi nasihat Luqman Al-Hakim kepada anak-ananya.
Nasihat pertama pada ayat ke-13, Luqman Al-Hakim menyeru kepada anaknya agar
tidak menyekutukan Allah SWT sebab syirik merupakan dosa terbesar dari kezaliman
yang paling besar kepada Allah SWT. Luqman menyadari bahwa pendidikan aqidah
perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Pendidikan tauhid amat sangat penting sebagai
modal dasar bagi anak dalam menjalani kehidupan, supaya anak tidak terjerumus ke
dalam kemusyrikan.
Selain itu dalam ayat 13 tersebut Luqman menjelaskan bahwa syarat untuk
mendidik anak hendaknya dilandasi dengan lemah lembut dan kasih sayang. Kata ‘Izuhu
diambil dari kata wa’az yang bermakna nasihat yang menyangkut berbagai kebajikan
dengan cara menyentuh hati, penyampaiannya yakni dengan cara lemh lembut, tidak
membentak, dan panggilan sayang kepada anak. Kata bunayya mengisyaratkan kasih
sayang. Hal ini tentunya juga berlaku pada para guru dalam mendidik peserta didiknya.
Dalam ayat 14, Allah menggambarkan kesusahan seorang ibu dalam merawat
anaknya, mengapa hanya jasa ibu yang digambarkan dengan sedemikian lemahnya ?
karena perasaan ibu lebih berat dari pada Ayah, mulai dari proses mengandung, hingga
melahirkan dan menyapihnya. Kata Wahnan berarti, kelemahan atau kerapuhan. Yang
dimaksud di sini adalah ibu dalam kondisi sangat lemah saaat mengandung anaknya.
Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua ditempatkan oleh Allah SWT di Al-
Qur’an berdampingan dengan perintah beribadah dan menyembah kepada-Nya. Allah
SWT mewasiatkan kepada umat manusia untuk berbuat ihsan kepada ibu bapak.
Ayat 15, menjelaskan tentang larangan taat kepada orang tua dalam mendurhakai
Allah SWT, dan nasehat Luqman kepada anaknya tentang menolak segala bentuk
kemusyrikan di manapun berada. Ayat ini sekaligus memberitahu bahwa mempergauli
keduanya dengan baik hanya dalam urusan dunia, bukan kegamaan. Seperti Nabi
Ibrahim AS, dia tetap berlaku santun kepada bapaknya sekalipun pembuat berhala,
namun Nabi Ibrahim tidak sependapat dalam hal akidah.
Pada ayat 16, Luqman memberikan nasihat kepada anaknya untuk tidak
mengerjakan dan menerima bujuk rayu yang akan menyesatkan. Pada akhir ayat 16
terdapat kata ‘Latiif” yang berarti lembut, halus, atau kecil. Dari makna ini muncullah
makna ketersembunyian dan ketelitian. Imam al-Ghozali, menjelaskan bahwa yang
berhak menyandang sifat ini hanyalah Allah. Dialah yang mengetahui perincian
kemaslahatan dan seluk beluk rahasia-Nya. Karena Dia selalu menghendaki
kemaslahatan untuk makhluk-Nya, ayat ini menggambarkan kekuasaan Allah SWT,
dalam menghitung amal manusia betapapun sedikitnya. Luqman menanamkan
keyakinan kepada anaknya bahwa apa saja yang dikerjakan manusia, betapa pun halus
dan kecilnya tidak luput dari pengawasan Allah SWT. Semuanya akan mendapatkan
balasan dari Allah SWT meskipun hanya seberat biji sawi.
Menanamkan kebiasaan beramal saleh pada diri anak haruslah dilakukan sejak
dini. Ketika anak mengerti bahwa Allah SWT akan membalas semua jerih payahnya, ia
akan selalu berusaha untuk mengamalkan kebaikan. Ia akan senantiasa meningkatkan
amalnya dan selalu taat kepada perintah-Nya serta selalu berbakti kepada kedua orang
tuanya.
Ayat 17 menjelaskan tentang amar ma’ruf nahi mungkar, yang merupakan
puncak dan pangkal adalah sholat, serta amal kebaikan yang tercermin adalah buah dari
sholat yang dilaksanakan dengan benar. Kata ‘Azm dari segi bahasa berarti kekuatan hati
atau tekad. Wasiat Luqman yang terdapat pada ayat 17 dapat dirinci sebagai berikut:
1) Selalu mendirikan sholat dengan sebaik mungkin, yaitu dengan mengharapkan ridha
dari Allah SWT.
2) Melaksanakan perintah agama Islam, yaitu berupa amar ma’ruf nahi mungkar.
3) Selalu bersabar dengan cobaan yang menimpa, baik cobaan dalam bentuk
kesenangan duniawi maupun kesedihan serta penderitaan.
2. HADITS TENTANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU
a. Hadits Riwayat Muslim dari Abi Hurairah
1) Lafadz dan terjemah

Artinya:
Dari abi Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Dia celaka! Dia celaka! Dia
celaka!” lalu beliau ditanya; “siapakah yang celaka ya Rasulullah ? Jawab Nabi;
“Barang siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah
satu dari keduanya (namun dia tidak berbakti kepada keduanya dengan sebaik-
baiknya), maka dia tidak akan masuk surga.” (HR. MUSLIM).

2) Makna Mufradat Hadis

3) Kandungan Hadits Riwayat Muslim dari Abi Hurairah


Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim tersebut menjelaskan bahwa seseorang
akan celaka ketika tidak berbakti kepada kedua orang tua. Kata “Dia celaka”
diulang-ulang oleh Rasulullah SAW sebanyak tiga kali menunjukan bahwa betapa
pentingnya berbakti kepada kedua orang tua terlebih lagi ketika kedua orang tua atau
salah satu dari mereka masih hidup.
Hadits tersebut merupakan ancaman Rasulullah Saw. kepada orang-orang
yang tidak bertanggungjawab menjaga dan merawat kedua orang tuanya yang telah
tua. Oleh karena itu, Rasulullah Saw mengatakan kerugian yang besar bagi siapa
saja yang menyia-nyiakan dan tidak merawat serta menghormati orang tua dengan
baik. Orang tua adalah pintu menuju surga jika kita dapat merawat dan berbuat baik
kepada mereka, jangan menyia-nyiakan hal tersebut.

b. Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru


1) Lafadz dan terjemah

Artinya:
Aku mendengar ‘Abdullah bin ‘Amr Ra berkata; “Seorang laki-laki dating kepada
Nabi, lalu meminta izin untuk ikut berjihad. Maka Beliau bertanya; apakah kedua
orang tuamu masih hidup? Laki-laki itu menjawab; “Iya” Maka beliau berkata;
kembali kepada keduanya lah kamu berjihad (berbakti)” (HR. AL-Bukhori dan
Muslim)

2) Makna Mufradat Hadis

3) Kandungan Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru
Dalam hadits tersebut Rasulullah didatangi oleh seorang laki-laki yang
meminta izin untuk berjihad. Akan tetapi, beliau kembali bertanya kepada laki-laki
tersebut tentang kedua orang tuanya, apakah masih hidup. Orang tua laki-laki
tersebut sudah tua dan hidup tanpa ada yang merawat. Rasulullah mengatakan bahwa
merawat orang tua sama nilainya dengan melaksanakan jihad. Berbakti kepada
kedua orang tua memiliki nilai pahala yang sangat besar. Bahkan nilai pahala
berbakti kepada kedua orang tua oleh Rasulullah disamakan dengan nilai pahala
jihad, berperang, dan melawan kaum kafir. Besarnya jasa dan kasih sayang kedua
orang tua kita tidak akan terbayarkan oleh apapun, meski dengan pengorbanan yang
telah kita lakukan.

3. Perilaku Hormat dan Patuh Terhadap Orang Tua dan Guru


a. Perilaku hormat dan patuh terhadap kedua orang tua
Berikut ini perilaku hormat dan patuh yang hendaknya dilakukan oleh seorang
anak kepada kedua orang tua yang masih hidup:
1) Menghormati kedua orang tua dan bersikap baik terhadap mereka
2) Merawat kedua orang tua yang telah lanjut usia
3) Menghormati kedua orang tua meski memiliki perbedaan prinsip
4) Tidak berkata dan bersikap kasar terhadap kedua orang tua
5) Tidak menyuruh-nyuruh kedua orang tua kita
6) Mendengarkan dan melaksanakan nasihatnya yang tidak bertentangan dengan syariat
7) Membantu kedua orang tua dalam segala hal

Beberapa perilaku hormat dan patuh yang hendaknya dilakukan oleh seorang anak
terhadap kedua orang tua apabila keduanya sudah tiada:
1) Merawat jenazah dengan cara memandikan, mengafankan, menyalatkan, dan
menguburkannya
2) Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan urusan-urusan yang ditinggalkannya (utang
atau perjanjian dengan orang lain yang masih hidup)
3) Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman dekatnya atau
memuliakan teman-teman kedua orang tua
4) Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua ibu bapak
5) Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan memintakan ampun kepada Allah SWT
dari segala dosa orang tua kita
b. Perilaku Hormat dan Patuh kepada Guru
Banyak perilaku hormat dan patuh yang dapat dilakukan seorang siswa kepada
guru, antara lain:
1) Menghormati dan memuliakannya, serta mengikuti nasihatnya
2) Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain
3) Tidak melawan, menipu dan membuka rahasia guru
4) Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru
5) Mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya
6) Menghormati dan selalu mengenangnya, meskipun sudah wafat
7) Menunjukkan rasa berterimakasih terhadap ajaran guru
8) Sopan ketika berhadapan dengan guru
9) Tidak berpaling ketika sedang berbincang dengan guru
10) Berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah lembut

4. Hikmah Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru


a. Hikmah Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua
Diantara hikmah hormat dan patuh kepada orang tua, antara lain:
1) Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama
2) Apabila orang tua kita ridha atas apa yang kita perbuat, Allah SWT pun akan ridha
3) Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang
dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal shaleh tersebut
4) Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur
5) Berbakti kepada kedua orang tua menjadikan kita dimasukkan ke jannah (surga)
oleh Allah SWT.

b. Hikmah Hormat dan Patuh Kepada Guru


Dengan hormat dan patuh kepada guru, kita akan mendapatkan berbagai hikmah,
antara lain:
1) Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita
2) Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya
3) Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain
4) Akan selalu didoakan guru
5) Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari
Allah SWT.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan; saintifik
Metode; brainstorming, keteladanan (uswah), ceramah, diskusi, inkuiri, dan demonstrasi

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
 Gambar tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
2. Alat/Bahan
 Laptop, LCD Proyektor, Slide
3. Sumber Belajar
 Buku Guru dan Buku Siswa Al-Qur’an Hadis Kelas XI MA/MAK
 Buku Pelajaran Al-Qur’an Hadis yang relevan
 Buku-buku lain yang relevan
 Al-Qur’an terjemah
 Sumber belajar lain yang relevan (media cetak dan elektronik, serta alam sekitar)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP)
a. Pendahuluan (10 menit)
 Mengucapkan salam dilanjutkan dengan berdoa secara khusyuk (PPK Religius) sebelum
memulai aktivitas/pembelajaran
 Menanyakan kabar peserta didik, dilanjutkan mengabsensi/presensi
 Mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui senam ringan (brain
game hand), dilanjutkan yel-yel “Indonesia…. Jaya” 3x (PPK Nasionalis)
 Memotivasi peserta didik (Apersepsi)
 Menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai, tujuan pembelajaran dan manfaat
dalam kehidupan sehari-hari
 Menjelaskan lingkup dan tehnik penilaian yang akan digunakan
 Mengadakan tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa

b. Kegiatan Inti (65 menit)


 Mengamati
 Peserta didik melalui arahan dan bimbingan guru, membaca ayat-ayat Al-Qur’an
tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17)
:23–24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis
riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru serta menyimak penjelasan
guru. (Literasi)

 Menanya
 Melalui bimbingan dan stimulus guru, peserta didik memberi umpan balik (critical
thinking) tentang ayat-ayat Al-Qur’an tentang perilaku hormat dan patuh kepada
orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31): 13–17;
hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari
Abdullah bin Amru
 Peserta didik membuat pertanyaan (creative) terkait ayat-ayat Al-Qur’an tentang
perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17) :23–24;
Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat
Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru

 Mengumpulkan informasi/ mencoba (eksplorasi/eksperimen)


 Melalui diskusi/kerjasama kelompok (collaboration), peserta didik mencari (inkuiri)
ayat-ayat Al-Qur’an tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
pada Surah al-Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim
dari Abu Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru

 Menalar/mengasosiasi
 Masing-masing kelompok membuat kesimpulan (creative) tentang ayat-ayat Al-
Qur’an tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-
Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru

 Mengomunikasikan
 Secara bergantian antar kelompok, mempresentasikan (PPK Mandiri) ayat-ayat Al-
Qur’an tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-
Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru dan
kelompok yang lain memberi tanggapan (communicative)
c. Penutup (15 menit)
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
 Guru mengadakan refleksi dan umpan balik hasil pembelajaran
 Guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan atau tertulis sebagai tes untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
 Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
 Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan keimanan (KI-1) dan akhlakul
karimah (KI-2)
 Guru mengajak berdoa akhir majlis, dilanjutkan salam

Pertemuan Kedua (2 JP)


a. Pendahuluan (10 menit)
 Mengucapkan salam dilanjutkan dengan berdoa dengan khusyuk (PPK Religius)
sebelum memulai aktivitas/pembelajaran
 Menanyakan kabar peserta didik, dilanjutkan mengabsensi/presensi
 Mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui senam ringan (brain
game hand), dilanjutkan menyanyi lagu nasional “Syukur” (PPK Nasionalis)
 Mendiskusikan materi/kompetensi yang telah dipelajari sebelumnya, dengan
mengkaitkan materi yang akan dipelajari
 Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, serta tujuan dan manfaat dalam kehidupan
sehari-hari
 Menjelaskan garis besar pembelajaran/cakupan materi serta langkah kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Menjelaskan lingkup dan tehnik penilaian yang akan digunakan

b. Kegiatan Inti (65 menit)


 Mengamati
 Peserta didik melalui arahan dan bimbingan guru, membaca materi contoh dan hikmah
perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17) :23–24;
Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat
Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru serta menyimak penjelasan guru.
(Literasi)

 Menanya
 Melalui bimbingan dan stimulus guru, peserta didik memberi umpan balik (critical
thinking) tentang contoh dan hikmah perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan
guru pada Surah al-Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat
Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Amru
 Peserta didik membuat pertanyaan (creative) terkait contoh dan hikmah perilaku
hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17) :23–24; Surah
Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat Al-
Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru

 Mengumpulkan informasi/ mencoba (eksplorasi/eksperimen)


 Melalui diskusi/kerjasama kelompok (collaboration), peserta didik mencari (inkuiri)
contoh dan hikmah perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah
al-Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru
 Menalar/mengasosiasi
 Masing-masing kelompok membuat kesimpulan (creative) tentang contoh dan hikmah
perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17) :23–24;
Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat
Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru

 Mengomunikasikan
 Secara bergantian antar kelompok, mempresentasikan (PPK Mandiri) contoh dan
hikmah perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17)
:23–24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis
riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru dan kelompok yang lain
memberi tanggapan (communicative)

c. Penutup (15 menit)


 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
 Guru mengadakan refleksi dan umpan balik hasil pembelajaran
 Guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan atau tertulis sebagai tes untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
 Guru menyampaikan pelaksanaan Penilaian Harian 1 pada pertemuan berikutnya
 Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan keimanan (KI-1) dan akhlakul
karimah (KI-2)
 Guru mengajak berdoa akhir majlis, dilanjutkan salam

Pertemuan Ketiga (2 JP)


a. Pendahuluan (10 menit)
 Mengucapkan salam dilanjutkan dengan berdoa dengan khusyuk (PPK Religius)
sebelum memulai aktivitas/pembelajaran
 Menanyakan kabar peserta didik, dilanjutkan mengabsensi/presensi
 Mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui senam ringan (brain
game hand), dilanjutkan menyanyi lagu nasional “Syukur” (PPK Nasionalis)
 Menyampaikan materi/kompetensi yang telah dipelajari sebelumnya
 Menyampaikan bahwa pertemuan saat ini akan dilaksanakan Penilaian Harian 1

b. Kegiatan Inti ( 60 menit)


 Guru menyampaikan tata tertib mengerjakan soal-soal Penilaian Harian 1
 Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang telah disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan pembelajaran
 Peserta didik mengingat kembali materi yang telah dipelajari
 Peserta didik mengerjakan soal-soal Penilaian Harian 1
 Peserta didik membahas jawaban soal-soal Penilaian Harian 1
 Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami

c. Penutup (15 menit)


 Guru memeriksa tugas Penilaian Harian 1 yang telah dikerjakan oleh peserta didik dan
diberi penilaian
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dibahas dalam
Penilaian Harian 1
 Guru mengadakan refleksi dan umpan balik hasil pembelajaran
 Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang memiliki kinerja yang baik
 Guru memberikan tugas remedial kepada peserta didik yang memiliki kinerja kurang
 Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
 Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan keimanan (KI-1) dan akhlakul
karimah (KI-2)
 Guru mengajak berdoa akhir majlis, dilanjutkan salam

H. Penilaian
1. Tehnik Penilaian
a. Tes tulis
b. Unjuk kerja/proyek/produk/portofolio

2. Instrumen Penilaian
Pertemuan Pertama;
1) Tes tulis bentuk uraian
1. Sebutkan Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis berisi tentang perintah hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru! (LOTS)

2. Artikan potongan ayat dengan baik dan benar! (LOTS)

3. Perintah berbakti kepada ibu digambarkan oleh Allah dalam potongan ayat yakni
.. Jelaskan maksud potongan ayat tersebut! (MOTS)

4. Jelaskan perbedaan isi kandungan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah dengan
hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru! (HOTS)

Kunci jawaban:
1. Surah al-Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31): 13–17; hadis riwayat Muslim dari
Abu Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru
2. Janganlah kamu mempersekutukan Allah
3. Menggambarkan kepayahan seorang ibu yang selalu bertambah-tambah pada masa
mengandung selama sembilan bulan. Pada saat melahirkan, seorang ibu juga
mengalami kepayahan yang sangat berat dan kondisi antara hidup dan mati dalam
melahirkan anaknya. Kemudian menyusui selama dua tahun.
4. Isi kandungan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah tentang bahayanya seorang
anak yang tidak berbakti kepada kedua orang tuanya hingga Rasulullah Saw
menyebut orang tersebut dia celaka hingga diulang 3 kali dan tidak akan masuk
surga.
Isi kandungan hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amru
tentang pahala berbakti dan merawat kepada orang tua yang telah lanjut usia sama
dengan berjihad.

Penskoran:
Skor 4 jika jawaban sesuai kunci jawaban dan lengkap
Skor 3 jika jawaban sesuai dengan kunci jawabantapi kurang lengkap
Skor 2 jika jawaban tidak sesuia kunci jawaban
Skor 1 jika tidak menjawab
Skor perolehan
Nilai = ------------------------- x 100
Skor maksimal
2) Instrumen unjuk kerja presentasi ayat-ayat Al-Qur’an tentang perilaku hormat dan
patuh kepada orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31):
13–17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim
dari Abdullah bin Amru
Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Kebenaran Kelengkapan Kelancaran
Sistematika
isi isi
1
2
3
4
5
6
7
dst

Penskoran:
 Skor 4 jika Sistematika, Kebenaran isi, Kelengkapan isi, kelancaran SANGAT BAIK
(tidak ada yang kurang/benar semua)
 Skor 3 jika Sistematika, Kebenaran isi, Kelengkapan isi, kelancaran BAIK (ada 1-3
yang kurang tepat)
 Skor 2 jika Sistematika, Kebenaran isi, Kelengkapan isi, kelancaran CUKUP (ada 4-5
yang kurang tepat)
 Skor 1 jika Sistematika, Kebenaran isi, Kelengkapan isi, kelancaran KURANG (ada 6
lebih yang kurang tepat)

Skor perolehan
Nilai = ------------------------- x 100
Skor maksimal

Pertemuan Kedua;
1) Tes tulis bentuk uraian/isian singkat/PG
1. Mengapa kita harus hormat dan patuh kepada Guru? (LOTS)
2. Sebutkan perilaku hormat dan patuh kepada kedua orang tua yang masih hidup! (3
saja) (MOTS)
3. Sebutkan hikmah hormat dan patuh kepada guru! (3 saja) (MOTS)
4. Kita sering menemui berita seorang anak berani membantah nasihat dan perintah
kedua orang tuanya. Bagaimana hukum membantah nasihat dan perintah kedua
orang tua? Kemukakan alasannya! (HOTS)

Kunci jawaban:
1. Karena guru adalah orang tua kedua kita di sekolah setelah ayah dan ibu
2. - Menghormati kedua orang tua dan bersikap baik terhadap mereka
- Merawat kedua orang tua yang telah lanjut usia
- Menghormati kedua orang tua meski memiliki perbedaan prinsip
3. - Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita
- Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya
- Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain
4. Hukum membantah nasihat dan perintah kedua orang tua adalah haram selama
nasihat dan perintah tersebut untuk berbuat kebaikan. Tetapi jika perintah tersebut
untuk keburukan terutama syirik kepada Allah maka anak tidak boleh mengikuti
perintah kedua orang tua, namun wajib mendoakan kedua orang tua agar orang tua
sadar dan kembali kepada jalan yang lurus.

Penskoran:
Skor 4 jika jawaban sesuai kunci jawaban
Skor 3 jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
Skor 2 jika jawaban tidak sesuia kunci jawaban
Skor 1 jika tidak menjawab
Skor perolehan
Nilai = ------------------------- x 100
Skor maksimal

2) Instrumen unjuk kerja presentasi contoh dan hikmah perilaku hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru pada Surah al-Isra’ (17) :23–24; Surah Lukman (31): 13–
17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari
Abdullah bin Amru
Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Kebenaran Kelengkapan Kelancaran
Sistematika
isi isi
1
2
3
4
5
6
7
dst

Penskoran:
 Skor 4 jika Sistematika, Kebenaran isi, Kelengkapan isi, kelancaran SANGAT BAIK
(tidak ada yang kurang/benar semua)
 Skor 3 jika Sistematika, Kebenaran isi, Kelengkapan isi, kelancaran BAIK (ada 1-3
yang kurang tepat)
 Skor 2 jika Sistematika, Kebenaran isi, Kelengkapan isi, kelancaran CUKUP (ada 4-5
yang kurang tepat)
 Skor 1 jika Sistematika, Kebenaran isi, Kelengkapan isi, kelancaran KURANG (ada 6
lebih yang kurang tepat)
Skor perolehan
Nilai = ------------------------- x 100
Skor maksimal
Pertemuan Ketiga;
1) Tes tulis bentuk uraian/isian singkat/PG
NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR
1 Sebutkan isi - Anjuran untuk selalu berbakti kepada kedua orang 1
kandungan tua
Surah Al-Isra’ - Ridha Allah SWT adalah ridha orang tua. Murka- 1
ayat 23-24! Nya adalah murka kedua orang tua
(Pemahaman/ - Berbuat baik kepada orang tua akan 1
L1) memanjangkan usia
- Jika si ayah memukul anaknya, maka si anak 1
dianjurkan mengucapkan, “Semoga Allah
mengampunimu!” kata-kata ini adalah ungkapan
yang mulia.
- Arti dari orang tua bukan hanya ayah dan ibu tetapi 1
juga guru/ulama’.
- Anak-anak harus merendahkan diri di hadapan 1
orang tua dan guru
- Setiap anak harus mendoakan orang tuanya 1
Skor Maksimum 7

2 Sebutkan wasiat - Selalu mendirikan sholat dengan sebaik mungkin, 1


Lukman Al- yaitu dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT.
Hakim kepada - Melaksanakan perintah agama Islam, yaitu berupa 1
anaknya yang amar ma’ruf nahi mungkar.
terdapat pada - Selalu bersabar dengan cobaan yang menimpa, 1
Surah Lukman baik cobaan dalam bentuk kesenangan duniawi
ayat 17! maupun kesedihan serta penderitaan.
(Pemahaman/ Skor Maksimum 3
L1)
3 Sebutkan sikap Sikap anak kepada kedua orang tua yang masih hidup:
yang hendaknya - Menghormati dan merawat kedua orang tua yang 1
dilakukan telah lanjut usia
seorang anak - Tidak berkata dan bersikap kasar terhadap kedua 1
kepada orang orang tua
tuanya yang - Tidak menyuruh-nyuruh kedua orang tua kita 1
masih hidup dan - Mendengarkan dan melaksanakan nasihatnya yang 1
yang sudah tidak bertentangan dengan syariat
tiada! - Membantu kedua orang tua dalam segala hal 1
(Penerapan/ Sikap seorang anak terhadap kedua orang tua yang
L2) sudah tiada:
- Merawat jenazah dengan cara memandikan, 1
mengafankan, menyalatkan, dan menguburkannya
- Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan urusan- 1
urusan yang ditinggalkannya
- Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan 1
teman-teman dekatnya
- Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau 1
menepati janji kedua ibu bapak
- Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan 1
memintakan ampun kepada Allah SWT dari segala
dosa orang tua kita
Skor Maksimum 10
4 Sebutkan sikap - Menghormati dan memuliakannya, serta mengikuti 1
yang hendaknya nasihatnya
dilakukan - Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada 1
seorang siswa orang lain
kepada guru! - Tidak melawan, menipu dan membuka rahasia 1
(Penerapan/ guru
L2) - Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru 1
- Mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan 1
ilmunya
- Menghormati dan selalu mengenangnya, meskipun 1
sudah wafat
- Menunjukkan rasa berterimakasih terhadap ajaran 1
guru
- Sopan ketika berhadapan dengan guru 1
- Tidak berpaling ketika sedang berbincang dengan 1
guru
- Berkomunikasi dengan guru secara santun dan 1
lemah lembut
Skor Maksimum 10

5 Pernah kita Tidak setuju, karena sikap anak tersebut adalah 10


temui berita perbuatan durhaka kepada orang tua, dan sikap
tentang suatu durhaka termasuk salah satu dosa besar. Ibu telah
kasus anak mengandung anak selama 9 bulan dalam keadaan
kandung yang susah payah serta melahirkan anak ke dunia kemudian
menggugat menyusui selama dua tahun serta tidak henti-hentinya
ibunya sendiri di menyayangi anak sampai anak tersebut tumbuh
pengadilan, dewasa. Begitu mulianya seorang ibu hingga derajat
hanya gara-gara ibu tiga tingkat lebih tinggi dibanding ayah. Bahkan
persoalan harta. perintah berbakti kepada orang tua telah ditegaskan
Bahkan si anak oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an Q.S. Al-Isra’ ayat
sampai 23 setelah perintah menyembah Allah semata.
menggugat
ibunya dengan
denda sebesar 2
milliar rupiah.
Kalau si ibu
tidak dapat
membayarnya
maka si anak
akan
memenjarakan
ibunya.
Setujukah
saudara dengan
sikap anak pada
kejadian di atas?
Kemukakan
alasannya!
(Penalaran/L3)
2) Remidial dan Pengayaan
a) Remidi;
Diberikan bagi siswa yang belum mencapai KKM melalui pembelajaran ulang dan
dilanjutkan dengan penyelesaian soal yang belum tuntas, baik di luar jam
pembelajaran atau sebaliknya.

b) Pengayaan;
Pengayaan diberikan bagi siswa yang tuntas lebih awal melalui pemberian tugas
terkait dengan substansi sebagai bahan pengayaan, melalui tugas di internet atau
yang lainnya.

Banyuwangi, 15 Juli 2019


Kepala Madrasah Guru Bidang Studi

FATKUR ROZAKI, S.Pd. ANIS UNIPAH, S.Pd.I.


NIP. - NIP. -

Anda mungkin juga menyukai