Makalah Kel 14 Maternitas
Makalah Kel 14 Maternitas
Makalah Kel 14 Maternitas
DISUSUN OLEH :
1. DIKA 113063C11800
2. PASKALA NAKBAHUM 113063C1180
3. TRI SUSANTO 113063C118040
DOSEN PENGAMPU :
Sr. Margaretha Martini. SPC, MSN
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktu
nya, makalah ini yang berjudu
diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada kita
semua. saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh sebab itu saya mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan terima
penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketepatan taksiran dari berat lahir bayi adalah salah satu pengukuran yang
paling penting pada awal persalinan. Bayi dengan berat badan lahir yang rendah
dan berat badan lahir yang besar berhubungan dengan angka morbiditas, mortalitas
yang tinggi dan berbagai komplikasi. Bayi dengan berat badan lahir yang rendah
mungkin akan berhubungan dengan asfiksia saat kelahiran, sindrom distress
pernafasan, perdarahan intravaskular, dan hipoglikemia. Kebanyakan dari kasus
tersebut berasal dari kelahiran preterm dan membutuhkan perawatan yang tepat
dalam rumah sakit yang sesuai. Berat badan lahir yang besar sering dipersulit
dengan masalah saat melahirkan termasuk distosia bahu dan partus lama, dimana
dapat menyebabkan trauma kelahiran, asfiksia kelahiran sejalan dengan pengaruh
psikologis pada ibunya. Sehingga prediksi dari berat badan lahir adalah faktor yang
penting dalam perawatan pasien termasuk rencana perawatan, pencegahan
komplikasi dan perawatan yang tepat.
Prediksi dari berat badan janin dapat dilakukan menggunakan riwayat yang
berhubungan dengan pertumbuhan dari janin seperti peningkatan berat badan ibu
selama kehamilan, pemeriksaan abdomen (manuver Leopold), mengukur tinggi
simfisis-fundus, sejalan dengan penggunaan ultrasonografi. Pengukuran tinggi
simfisis-fundus pertama kali digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan. Pada
tahun 1977, Westin B menemukan bahwa tinggi simfisis-fundus dapat digunakan
sebagai alat untuk mengikuti pertumbuhan janin. Setahun kemudian, Woo dan
kawan-kawan, menunjukkan bahwa tinggi simfisis-fundus dan lingkar abdomen
dapat digunakan untuk memprediksi berat badan lahir janin. Pada tahun 1995,
Walraven GE dan kawan-kawan menemukan bahwa tinggi simfisis-fundus dapat
digunakan untuk memprediksi ukuran dari janin.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui menuver leopold dan penghitungan denyut jantung janin.
2. Untuk mrngetahui cara mengukur tinggi fundus uteri kehamilan.
3. Untuk mengetahui cara menentukan usia kehamilan.
4. Untuk mengetahui cara menghitung taksiran partus.
5. Untuk mengetahui cara menghitung taksiran berat badan janin.
2
BAB II
ISI
MONUVER LEOPOLD
3
1) Manuver I
2) Manuver II
4
b. Cara Pemeriksaan Leopold II :
1) Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun ke bawah
sampai di samping kiri dan kanan umbilicus.
2) Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi
auskultasi denyut jantung janin nantinya.
3) Tentukan bagian-bagian kecil janin.
3) Manuver III
5
4) Manuver IV
6
2. Menghitung Denyut Jantung janin
7
B. Mengukur Tinggi Fundus Urteri
1. Pengertian Fundus Uteri
Fundus berarti titik tertinggi, sedangkan uteri berarti rahim (uterus). Jadi,
fundus uteri adalah titik tertinggi dari rahim. Tinggi fundus uteri (tfu) adalah
jarak antara titik simfisis pubis dan fundus uteri yang biasanya dilakukan oleh
dokter atau bidan.
2. Tujuan Pengukuran Tingi Fundus uteri
Tujuan dari pengukuran tinggi fundus uteri adalah untuk menghitung
usia kehamilan dan mengukur perkembangan dan pertumbuhan janin. Hasil
dari tinggi fundus uteri atau tfu ibu hamil akan menunjukkan usia kehamilan.
Setelah mengetahui tfu ibu hamil, biasanya dokter atau bidan akan
membandingkannya dengan hari pertama haid terakhir (hpht) untuk
mengetahui kecocokannya.
3. Cara Mengukur Tinggu Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan oleh dokter atau bidan. Anda
tidak bisa mengukur tinggi fundus sendiri. Alat ukur untuk pengukuran tfu
sesuai usia kehamilan bisa menggunakan jari atau alat ukur panjang elastis.
Namun, sebaiknya menggunakan alat ukur panjang karena lebih akurat. Ada
beberapa teknik yang digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri
menggunakan teknik McDonald dan Palpasi abdominal.
a. Teknik McDonald
Cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald
adalah dengan menghitung jarak dari simfisis pubis hingga ke fundus uteri
dan sebaliknya. Teknik McDonald ini menggunakan alat ukur panjang
yang elastis yaitu pita ukur. Pengukuran usia kehamilan menggunakan
metode tinggi fundus uteri dengan teknik McDonald biasanya dilakukan
pada saat usia kehamilan mencapai 22 minggu. Namun, sebelum
pengukuran harus dilakukan pemeriksaan inspeksi pada abdomen terlebih
dahulu.
Cara mengukur tinggi tinggi fundus uteri menggunakan teknik
McDonald:
a. Siapkan pita ukur
8
b. Ibu hamil berbaring dengan diganjal bantal di bagian punggung bawah
c. Dokter atau bidan berdiri di sisi kanan
d. Dokter atau bidan akan meraba fundus uteri dengan menggunakan
tangan kanan dan tangan kiri
e. Memosisikan fundus uteri agar tepat di tengah abdomen
f. Setelah fundus uteri tepat di tengah abdomen maka tangan kiri
menahannya
g. Tangan kanan mulai menempelkan pita ukur mulai dari simsifis pubis
hingga ke fundus uteri
h. Menandai pita ukur lalu melihat hasil yang sudah ditandai
i. Inilah hasil tfu ibu hamil
9
C. Menghitung Usia Kehamilan
10
1. Menghitung Usia Kehamilan Dengan Rumus Neagle
Rumus Neagle adalah salah satu cara yang dipakai oleh wanita untuk
menghitung usia kehamilan dengan penerapan aturan Haid Pertama Haid Terakhir
(HPHT). Apakah yang dimaksud HPHT? HPHT adalah tanggal terjadinya haid
pertama kali dalam siklus haid terakhir kali sebelum terjadi kehamilan. Misalnya,
bulan November kemarin seorang wanita mengalami haid terakhir kali sebelum
mendapati tanda-tanda awal kehamilan. Kita ambil contoh haid tersebut tersebut
terjadi mulai tanggal 1 sampai 28 November. Maka HPHT wanita tersebut adalah
1-11-2011.
HPHT ini bisa dipakai untuk mengetahui usia kehamilan seorang wanita. Sesudah
melakukan test pack dan seorang wanita dinyatakan hamil, maka cara
menggunakan Rumus Neagle tersebut adalah:
Rumus Neagle = (Hari ditambah 7), (Bulan dikurang 3), (Tahun ditambah 1)
Dari contoh di atas kita dapatkan HPHT tanggal 1-11-2011. Maka kita bisa
memperkirakan tanggal persalinan akan berlangsung pada:
Kita mendapatkan tanggal prediksi kelahiran bayi pada tanggal 8 Agustus 2012.
Tanggal ini akan menjadi dasar penentuan usia kehamilan tergantung kapan kita
menghitungnya.
Bagaimana jika bulan HPHT tidak dapat dikurangi angka tiga, yaitu bulan
Januari, Februari dan Maret? Maka aturan di atas dikoreksi menjadi bulan HPHT
ditambah 9 tetapi tanggal dan tahunnya tetap. Contoh: HPHT adalah 2 Januari
2011. Kelahiran bayi diprediksi terjadi pada tanggal 2-10-2011 atau 2 Oktober
2011.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung usia kehamilan
dengan Rumus Neagle adalah:
Rumus Neagle berlaku untuk wanita yang memiliki siklus haid teratur dan
normal, yaitu selama 28 sampai 30 hari.
11
Jika siklus haid Anda pendek, antara 14 sampai 26 hari, maka penetapan
prediksi tanggal persalinan dimundurkan 2 hari. Jika memakai HPHT 1-11-2011,
maka tanggal persalinan mundur menjadi 10 Agustus 2012.
Jika siklus haid Anda panjang, antara 31 sampai 40 hari, maka penetapan
prediksi tanggal persalinan dimundurkan 12 hari. Jika memakai HPHT 1-11-
2011, maka tanggal persalinan mundur menjadi 20 Agustus 2012.
Rumus Neagle tidak bisa dipakai bila wanita hamil tersebut baru saja
menghentikan pemakaian alat kontrasepsi Pil KB.
12
penghitungan usia kehamilan, maka disarankan melakukan tes USG ke rumah sakit
bersalin. Semoga informasi kali ini bisa bermanfaat bagi ibu-ibu yang sedang
hamil.
13
bulan. Hal ini bisa diatasi dengan makan sayuran segar, mengkonsumsi susu
khusus ibu hamil dan menghindari banyak minum setelah makan.
Mual dan muntah pada awal kehamilan terjadi karena peningkatan produksi
hormon estrogen yang terjadi secara drastis dalam tubuh wanita. Peningkatan
kadar hormon estrogen menyebabkan pencernaan makanan dalam usus
berlangsung lebih lambat dari biasanya sehingga wanita akan mengalami mual
di pagi hari. Bisa kita bayangkan kalau makanan tidak segera dicerna dalam
tubuh, maka segala makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh akan
ditolak.
e) Mudah Lelah
Para wanita seringkali mengalami kelelahan yang berlebihan pada masa
awal kehamilan. Menurut ilmu kedokteran, hal ini disebabkan oleh
peningkatan kinerja tubuh untuk memompa hormon dan memproduksi lebih
banyak darah untuk mengedarkan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk untuk
janin. Harap diingat bahwa pada saat wanita hamil berarti dia berbadan dua
sehingga kebutuhan energi juga berlipat ganda dan mengakibatkan fisiknya
mudah lelah.
14
kandung kemih wanita. Maka jangan heran kalau ada ibu-ibu hamil muda dia
bolak-balik ke kamar mandi.
h) Nyeri Perut
Rasa nyeri atau kram pada perut bukan hanya terjadi pada waktu wanita
mengalami masa datang bulan atau haid. Pada sebagian wanita yang hamil
muda juga ditemukan kasus nyeri perut. Kram perut pada awal masa kehamilan
sama persis dengan sakit perut pada masa haid. Nyeri perut ini terjadi pada
wanita hamil karena perubahan fisik wanita sedang melakukan pembesaran
rahim. Rahim inilah yang menjadi tempat tumbuh kembangnya bayi selama
masa mengandung.
15
Kondisi ini menyebabkan terjadinya sakit kepala ringan dengan frekuensi yang
sering. Bila Anda wanita yang baru menikah dan sering mengalami sakit
kepala ringan, wasapadalah. Mungkin itu salah satu pertanda Anda sedang
berbadan dua.
Catatan:
Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur
haidnya teratur, yakni antara 28-30 hari.
16
Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari
sebelum atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan
lahir sesuai perhitungan ini.
Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya
perhitungan pada wanita yang daur haidnya pendek, akan
ditambahkan beberapa hari dari hari H. Sedang yang daur
haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.
Contoh:
Jika HPHT pada tanggal 1 Januari 2010 (siklus haid 28 hari), maka
taksiran persalinannya adalah tanggal 8 oktober 2010.
Jika siklus haid 40 hari, maka taksiran persalinannya menjadi:
HPHT + 9bulan + (40-21) hari
=> HPHT + 9bulan + 19 hari
=> tanggal 20 oktober 2010
Jika siklus menstruasi lebih atau kurang dari 28 hari, maka selisihnya
ditambahkan atau dikurangi kedalam perhitungannya.
17
maksimal adalah 36 cm dan tidak akan bertambah lagi meskipun usia
kehamilan mencapai 40 minggu. Kalaupun tingginya bertambah,
kemungkinan yang akan dialami adalah janin besar, kembar, atau
cairan tubuh berlebih.
2. USG (Ultrasonografi)
USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan diatas
permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu
ultrasound didalam jaringan. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat
struktur jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler.
Cara ini paling mudah dan paling sering dilakukan oleh dokter.
Tingkat akurasinya cukup tinggi, yakni sekitar 95%. Dengan USG
maka usia kehamilan dan perkiraan waktu kelahiran bisa dilihat
dengan jelas melalui “gambar” janin yang muncul pada layar monitor.
Bila pemeriksaan USG dilakukan antara usia kehamilan 7-11 minggu
(trimester pertama). Ukuran bayi saat itu belum terlalu besar sehingga
dokter bisa mengukur kepala sampai kaki janin (crown rump length
atau CRL) dalam satu bidang. Lewat dari 11 minggu, kesalahannya
adalah kurang lebih 7-10 hari. Sementara, kalau USG dilakukan pada
trimester kedua, kesalaahannya sudah kurang lebih 2-3 minggu. Dan
kalau USG baru dilakukan pada trimester ketiga, kesalahannya sudah
kurang lebih 3-4 minggu. Jadi, semakin besar suatu kehamilan,
semakin tidak akurat untuk menentukan usia kehamilan atau taksiran
persalinannya.
3. Kesejahteraan Janin
Sering jadi pertimbangan bila ada masalah pada kehamilan sehingga
persalinan harus dipercepat. Hal ini hanya boleh diputuskan oleh
dokter kandungan dengan bantuan USG dan alat rekam jantung janin.
4. Tanda-tanda menjelang persalinan
Ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga kita dapat
mengetahui tanda-tanda menjelang persalinan yang mungkin terjadi
pada setiap ibu karena itu penting untuk mempersiapkan fisik dan
psikis ibu hamil dalam membantu dalam mempersiapkan persalinan.
18
E. Menghitung Takasiran Berat Badan Janin
Sekitar 90% kematian ibu terjadi disaat persalinan dan kira-kira 95%
dari penyebab kematian ibu tersebut adalah komplikasi obstetrik yang
sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Salah satunya penyulit
dalam proses persalaian akibat adanya distosia, diantaranya distosia
power(kekuatan kontraksi uteri), passanger (janin/berat janin) dan passage
(Jalan lahir). Maka taksiran berat janin mempunyaiarti yang sangat
penting. Berat bayi yang sangat kecil atau sangat besar berhubungan
dengan meningkatnya komplikasi selama masa persalinan dan nifas. Yang
paling sering terjadi pada janin dengan berat lahir besar
(makrosomia) salah satunya adalah distosia bahu. Sedangkan pada ibu
dapat terjadi perlukaan jalan lahir, trauma pada otot-otot dasar panggul dan
perdarahan pasca persalinan. Pada bayi dengan berat lahir rendah dapat
terjadirespiratory distress syndromatau hipoglikemi.
2. Peningkatan berat
19
Pentingnya peningkatan berat yang sesuai dalam masa hamil bukanlah
sesuatu yang dilebihkan-lebihkan. Peningkatan berat badan masa hamil
memberi kontribusi penting terhadap kesuksesan suatu kehamilan. Akan tetapi,
peningkatan berat badan saja tidak dapat dipakai untuk menentukan kecakupan
asupan nutrisi. Kualitas mungkin merupakan faktor yang lebih penting dalam
perkembangan janin secara keseluruhan. Ingat, sebagian peningkatan berat ibu
disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan makanan untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan janin selama trimester terakhir dan untuk dipakai
sebagai sumber energi diawal masa menyusui.
Sekitar 90% kematian ibu terjadi disaat persalinan dan kira-kira 95%
dari penyebab kematian ibu tersebut adalah komplikasi obstetrik yang
sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Salah satunya penyulit
dalam proses persalaian akibat adanya distosia, diantaranya distosia
power(kekuatan kontraksi uteri), passanger (janin/berat janin) dan passage
(Jalan lahir). Maka taksiran berat janin mempunyaiarti yang sangat
penting. Berat bayi yang sangat kecil atau sangat besar berhubungan
dengan meningkatnya komplikasi selama masa persalinan dan nifas. Yang
paling sering terjadi pada janin dengan berat lahir besar
(makrosomia) salah satunya adalah distosia bahu. Sedangkan pada ibu
dapat terjadi perlukaan jalan lahir, trauma pada otot-otot dasar panggul dan
perdarahan pasca persalinan. Pada bayi dengan berat lahir rendah dapat
terjadirespiratory distress syndromatau hipoglikemi.
20
Berdasarkan kenyataan diatas, perlu dipikirkan cara-cara
untuk mendeteksi kesejahteraan janin termasuk perkiraan berat badan janin
selama masa kehamilan dan saat persalinan, mengingat sebanyak 10% -
20% dari seluruh proses kehamilan dan persalinan dapat mengalami 8
mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan saat rujukan.
Apabila ditemukan tinggi fundus uteri (TFU) 40 cm atau lebih yang
mengindikasikan terjadinya makrosomia atau bayi besar yang merupakan salah
satu faktor presdiposisi terjadinya distosia bahu dan perdarahan paska
persalinan sebaiknya pasien dirujuk. Bagi obstetrikus, taksiran berat badan
bayi sangat dirasakan kepentingannnya saat harus menentukan tindakan
persalinan apakah secara pervaginam ataupun perabdominal. Singkatnya,
berat badan janin penting diukur sebelum proses persalinan mulai.
Berguna untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit kehamilan- persalinan
seperti gangguan pertumbuhan bayi atau makrosomia.
2. Peningkatan berat
22
B. Cara Menghitung Taksiran Berat Janin
23
Tinggi fundus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus
uteri. Pemeriksaan fundus dilaksanankan saat uteri sedang tidak dalam keadaan
kontraksi, bisa dengan cara manual atau menggunakan pita lila.
1. Rumus Lohnson
Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram.
Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram.
2. HODGE
Contohnya:
= (26-13) x 155
= 2015 gram
= (30-13) x 155
= 2636 gram
24
- Ketebalan dinding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam
menentukan lokasi fundus uteri.
- Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan
yg berbeda akan menentukan besarnya janin.
3. USG
Perkiraan berat badan janin dapat dilakukan dengan menggunakan formula khusus seperti
yang terlihat dibawah ( rasio Ø kepala : abdomen )
25
D. Pola Peningkatan Berat
Plasenta ibu, yang tidak mendapatkan makanan yang adekuat, seringkali berisi
lebih sedikit sel yang ukurannya lebih kecil dan kurang mampu menyintesis nutrien
yang dibutuhkan janin. Ibu harus diberi penjelasan tentang efek nutrisi yang tidak
adekuat pada perkembangan janin. Konseling ini harus mencakup informasi tentang
komponen peningkatan badan yang direkomendasikan dan seberapa banyak
peningkatan ini akan hilang saat ibu melahrikan. Penjelasan tentang cara
menurunkan berat pada masa pascaptum membantu meredakan rasa cemas pada
ibu. Secara ideal, wanita yang gemuk (BMI 26 sampai 29) atau wanita yang
26
mengalami obesitas berlebihan harus menjalani program penurunan berat sebelum
konsepsi. Namun, semua wanita perlu mengalami peningkatan berat selama hamil.
Berat badan lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase
tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan
wanita berusia lebih dari 40 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat
lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan wanita dewasa yang mengalami
peningkatan berat yang sama selama hamil (Garn., dkk1984). Hal ini terjadi karena
system reproduksi mereka belum matur dan mereka belum memiliki system transfer
plasenta seefisien wanita dewasa. Wanita yang lebih tua memerlukan lebih sedikit
kalori untuk mendukung kehamilannya, tetapi memiliki kebutuhan khusus akan
nutrient tertentu. Konseling gizi untuk setiap kelompok ini harus menitikberatkan
pada kebutuhan nutriennya,yakni dengan menganjurkan ibu mengonsumsi makanan
kaya nutrient guna mencapai peningkatan berat yang direkomendasikan. Sasaran
utama penganjuran nutrisi ini sama untuk setiap kelompok umur wanita hamil,
yakni menghasilkan bayi yang sehat dan mempertahankan atau memperbaiki
kesehatan ibu.
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketepatan monuver leopold, penghitungan denyut jantung janin, mengukur
tinggi fundus ureri kehamilan, menentukan usia kehamilan, menghitung taksiran
partus, dan menghitung taksiran berat badan janin. Adalah salah satu pengukuran
yang paling penting pada seorang ibu yang sedang mengandung.
B. Saran
Mahasiswa diharapkan mampu dan dapat mengetahui proses monuver
leopold, penghitungan denyut jantung janin, mengukur tinggi fundus ureri
kehamilan, menentukan usia kehamilan, menghitung taksiran partus, dan
menghitung taksiran berat badan janin. dengan baik dan benar serta dapat
menerapkannya di lingkungan masyarakat agar dapat memudahkan masyarakat
yang belum mengetahui tentang asuhan persalinan.
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35824455/Menghitung_perkiraan_berat_badan_janin
https://id.scribd.com/document/337661752/Menghitung-Taksiran-Persalinan
https://www.academia.edu/9465353/Cara_Menghitung_Usia_Janin_Kandungan_Kehamila
n
29