Makalah Kel 14 Maternitas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“MENGETAHUI PENGUKURAN MONUVER LEOPOLD”

DISUSUN OLEH :

1. DIKA 113063C11800
2. PASKALA NAKBAHUM 113063C1180
3. TRI SUSANTO 113063C118040

DOSEN PENGAMPU :
Sr. Margaretha Martini. SPC, MSN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktu
nya, makalah ini yang berjudu
diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada kita
semua. saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh sebab itu saya mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan terima

Banjarmasin, 06 Oktober 2019

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................................. 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
ISI ............................................................................................................................................... 3
A. Manuver Leopold dan Penghitungan Denyut Jantung Janin .............................................. 3
B. Mengukur Tinggi Fundus Urteri ......................................................................................... 8
C. Menghitung Usia Kehamilan ............................................................................................ 10
D. Menghitung Taksiran Partus ............................................................................................. 16
E. Menghitung Takasiran Berat Badan Janin ........................................................................ 19
BAB III ..................................................................................................................................... 28
PENUTUP ................................................................................................................................ 28
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 28
B. Saran ................................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketepatan taksiran dari berat lahir bayi adalah salah satu pengukuran yang
paling penting pada awal persalinan. Bayi dengan berat badan lahir yang rendah
dan berat badan lahir yang besar berhubungan dengan angka morbiditas, mortalitas
yang tinggi dan berbagai komplikasi. Bayi dengan berat badan lahir yang rendah
mungkin akan berhubungan dengan asfiksia saat kelahiran, sindrom distress
pernafasan, perdarahan intravaskular, dan hipoglikemia. Kebanyakan dari kasus
tersebut berasal dari kelahiran preterm dan membutuhkan perawatan yang tepat
dalam rumah sakit yang sesuai. Berat badan lahir yang besar sering dipersulit
dengan masalah saat melahirkan termasuk distosia bahu dan partus lama, dimana
dapat menyebabkan trauma kelahiran, asfiksia kelahiran sejalan dengan pengaruh
psikologis pada ibunya. Sehingga prediksi dari berat badan lahir adalah faktor yang
penting dalam perawatan pasien termasuk rencana perawatan, pencegahan
komplikasi dan perawatan yang tepat.

Prediksi dari berat badan janin dapat dilakukan menggunakan riwayat yang
berhubungan dengan pertumbuhan dari janin seperti peningkatan berat badan ibu
selama kehamilan, pemeriksaan abdomen (manuver Leopold), mengukur tinggi
simfisis-fundus, sejalan dengan penggunaan ultrasonografi. Pengukuran tinggi
simfisis-fundus pertama kali digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan. Pada
tahun 1977, Westin B menemukan bahwa tinggi simfisis-fundus dapat digunakan
sebagai alat untuk mengikuti pertumbuhan janin. Setahun kemudian, Woo dan
kawan-kawan, menunjukkan bahwa tinggi simfisis-fundus dan lingkar abdomen
dapat digunakan untuk memprediksi berat badan lahir janin. Pada tahun 1995,
Walraven GE dan kawan-kawan menemukan bahwa tinggi simfisis-fundus dapat
digunakan untuk memprediksi ukuran dari janin.

Perkiraan berat janin melalui palpasi abdomen (menggunakan manuver


Leopold) adalah subjektif dan karena itu sedikit sulit untuk diajarkan, terutama
untuk dokter-dokter muda dan bidan-bidan. Metode klinis untuk menentukan
taksiran berat janin menggunakan tinggi fundus dan pengukuran lingkar perut ibu
adalah objektif dan mudah untuk diajarkan. Bagaimanapun, metode klinis ini untuk
1
taksiran berat janin belum dipelajari lebih lanjut dan terdapat sedikit tulisan yang
mengevaluasi keakuratan dari taksiran berat janin yang berasal dari 5 pengukuran
abdomen dibandingkan dengan perkiraan dengan USG atau maternal.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui menuver leopold dan penghitungan denyut jantung janin.
2. Untuk mrngetahui cara mengukur tinggi fundus uteri kehamilan.
3. Untuk mengetahui cara menentukan usia kehamilan.
4. Untuk mengetahui cara menghitung taksiran partus.
5. Untuk mengetahui cara menghitung taksiran berat badan janin.

2
BAB II

ISI

A. Manuver Leopold dan Penghitungan Denyut Jantung Janin


1. Penegertian Monuver Leopold
Salah satu pemeriksaan yang dilakukan saat Ante Natal Care adalah
pemeriksaan Leopold. Pemeriksaan ini terdiri dari 4 tindakan yang masing-
masing dilakukan untuk mengetahui presentasi (kedudukan) bagian tubuh janin
dalam uterus (Rahim).

MONUVER LEOPOLD

a) Pemeriksaan Monuver Leopold


Pemeriksaan leopold dilakukan pada kehamilan cukup bulan setelah
uterus cukup membesar untuk dapat membedakan bagian-bagian janin melalui
palpasi. Pemeriksaan Leopold terdiri dari 4 manuver.

3
1) Manuver I

a. Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold I :


1) Untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan TFU.
2) Menentukan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri.
b. Cara Pemeriksaan Leopold I :
1) Kedua telapak tangan pemeriksa diletakan pada puncak fundus
uteri.
2) Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
3) Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong
atau kepala atau kosong).

2) Manuver II

a. Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold II :


1) Menentukan batas samping uterus.
2) Menentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke
bawah menghubungkan bokong dengan kepala.

4
b. Cara Pemeriksaan Leopold II :
1) Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun ke bawah
sampai di samping kiri dan kanan umbilicus.
2) Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi
auskultasi denyut jantung janin nantinya.
3) Tentukan bagian-bagian kecil janin.

3) Manuver III

a. Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold III :


1) Menentukan bagian apa yang berada di uterus sebelah bawah.

2) Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada


bagian bawah uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas
panggul ibu.
b. Cara Pemeriksaan leopold III :
1) Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan.
2) Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan tentukan
apakah sudah mengalami enggagement atau belum.

5
4) Manuver IV

a. Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold IV :


1) Menentukan bagian janin mana yang terletak di bawah.
2) Menentukan berapa bagian dari kepala janin yang telah masuk
dalam pintu atas panggul.

b. Cara Pemeriksaan Leopold IV :


1) Pemeriksa mengubah posisinya sehingga menghadap ke arah
kiri pasien.
2) Kedua telapak tangan ditempatkan di sisi kiri dan

6
2. Menghitung Denyut Jantung janin

Pergerakkan janin biasanya dirasakan oleh ibu di usia kehamilan 16


minggu (multigravida) atau 20 minggu (primigravida). Denyut jantung janin
dapat terdengar melalui Doppler (12 minggu) fetoscope (18 – 20 minggu)
atau ultrasound stetjoscope (awal tri semester). Pemeriksaan USG
kehamilan dapat lebih tepat memperkirakan usia kehamilan dan digunakan
apabila tanggal menstruasi terakhir tidak dapat dipastikan atau jika ukuran
uterus tidak sesuai dengan kepastian tanggal menstruasi terakhir. Lokasi
untuk mendengar denyut jantung janin berada disekitar garis tengah fundus
2 – 3 cm diatas simphisis terus ke arah kuadran kiri bawah.

7
B. Mengukur Tinggi Fundus Urteri
1. Pengertian Fundus Uteri
Fundus berarti titik tertinggi, sedangkan uteri berarti rahim (uterus). Jadi,
fundus uteri adalah titik tertinggi dari rahim. Tinggi fundus uteri (tfu) adalah
jarak antara titik simfisis pubis dan fundus uteri yang biasanya dilakukan oleh
dokter atau bidan.
2. Tujuan Pengukuran Tingi Fundus uteri
Tujuan dari pengukuran tinggi fundus uteri adalah untuk menghitung
usia kehamilan dan mengukur perkembangan dan pertumbuhan janin. Hasil
dari tinggi fundus uteri atau tfu ibu hamil akan menunjukkan usia kehamilan.
Setelah mengetahui tfu ibu hamil, biasanya dokter atau bidan akan
membandingkannya dengan hari pertama haid terakhir (hpht) untuk
mengetahui kecocokannya.
3. Cara Mengukur Tinggu Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan oleh dokter atau bidan. Anda
tidak bisa mengukur tinggi fundus sendiri. Alat ukur untuk pengukuran tfu
sesuai usia kehamilan bisa menggunakan jari atau alat ukur panjang elastis.
Namun, sebaiknya menggunakan alat ukur panjang karena lebih akurat. Ada
beberapa teknik yang digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri
menggunakan teknik McDonald dan Palpasi abdominal.

a. Teknik McDonald
Cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald
adalah dengan menghitung jarak dari simfisis pubis hingga ke fundus uteri
dan sebaliknya. Teknik McDonald ini menggunakan alat ukur panjang
yang elastis yaitu pita ukur. Pengukuran usia kehamilan menggunakan
metode tinggi fundus uteri dengan teknik McDonald biasanya dilakukan
pada saat usia kehamilan mencapai 22 minggu. Namun, sebelum
pengukuran harus dilakukan pemeriksaan inspeksi pada abdomen terlebih
dahulu.
Cara mengukur tinggi tinggi fundus uteri menggunakan teknik
McDonald:
a. Siapkan pita ukur

8
b. Ibu hamil berbaring dengan diganjal bantal di bagian punggung bawah
c. Dokter atau bidan berdiri di sisi kanan
d. Dokter atau bidan akan meraba fundus uteri dengan menggunakan
tangan kanan dan tangan kiri
e. Memosisikan fundus uteri agar tepat di tengah abdomen
f. Setelah fundus uteri tepat di tengah abdomen maka tangan kiri
menahannya
g. Tangan kanan mulai menempelkan pita ukur mulai dari simsifis pubis
hingga ke fundus uteri
h. Menandai pita ukur lalu melihat hasil yang sudah ditandai
i. Inilah hasil tfu ibu hamil

Cara mengukur usia kehamilan menggunakan rumus McDonald :

1. Usia kehamilan dalam minggu = Tinggi fundus uteri (cm) x 8/7


2. Usia kehamilan dalam bulan = Tinggi fundus uteri (cm) x 2/7

9
C. Menghitung Usia Kehamilan

Kehamilan seorang wanita pada umumnya ditandai dengan berhentinya siklus


menstruasi, buah dada membesar dan mengencang, mual-mual di pagi hari,
perasaannya lebih sensitif, perubahan tingkah laku dan kebiasaan dan lain-lain.
Setelah mendapatkan tanda-tanda awal terjadinya kehamilan, langkah selanjutnya
adalah melakukan tes kehamilan dengan alat test pack. Jika pada test pack terdapat
tanda dua garis merah muda berarti wanita tersebut sedang hamil. Setelah
kehamilan diketahui pasti pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara
menghitung usia kehamilan tersebut?
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda pilih untuk mengetahui usia
kehamilan dan perkembangan janin dalam tubuh ibu hamil. Cara tersebut terbagi
dua, yaitu cara manual dan dengan dengan bantuan dokter. Cara manual
menghitung usia kehamilan dilakukan dengan aturan Rumus Neagle dengan
memakai tanggal Haid Pertama Haid Terakhir (HPHT). Sedangkan secara medis
Anda bisa melakukan tes USG untuk mengetahui perkembangan calon bayi dengan
memanfaatkan teknologi terkini. Rumus HPHT dan tes USG adalah dua cara paling
populer untuk mengetahui usia janin dalam tubuh wanita hamil.

10
1. Menghitung Usia Kehamilan Dengan Rumus Neagle

Rumus Neagle adalah salah satu cara yang dipakai oleh wanita untuk
menghitung usia kehamilan dengan penerapan aturan Haid Pertama Haid Terakhir
(HPHT). Apakah yang dimaksud HPHT? HPHT adalah tanggal terjadinya haid
pertama kali dalam siklus haid terakhir kali sebelum terjadi kehamilan. Misalnya,
bulan November kemarin seorang wanita mengalami haid terakhir kali sebelum
mendapati tanda-tanda awal kehamilan. Kita ambil contoh haid tersebut tersebut
terjadi mulai tanggal 1 sampai 28 November. Maka HPHT wanita tersebut adalah
1-11-2011.
HPHT ini bisa dipakai untuk mengetahui usia kehamilan seorang wanita. Sesudah
melakukan test pack dan seorang wanita dinyatakan hamil, maka cara
menggunakan Rumus Neagle tersebut adalah:
Rumus Neagle = (Hari ditambah 7), (Bulan dikurang 3), (Tahun ditambah 1)
Dari contoh di atas kita dapatkan HPHT tanggal 1-11-2011. Maka kita bisa
memperkirakan tanggal persalinan akan berlangsung pada:

Rumus = (Hari ditambah 7), (Bulan dikurang 3), (Tahun ditambah 1)


= (1+7), (11-3), (2011+1)
= 8 – 8 – 2012

Kita mendapatkan tanggal prediksi kelahiran bayi pada tanggal 8 Agustus 2012.
Tanggal ini akan menjadi dasar penentuan usia kehamilan tergantung kapan kita
menghitungnya.
Bagaimana jika bulan HPHT tidak dapat dikurangi angka tiga, yaitu bulan
Januari, Februari dan Maret? Maka aturan di atas dikoreksi menjadi bulan HPHT
ditambah 9 tetapi tanggal dan tahunnya tetap. Contoh: HPHT adalah 2 Januari
2011. Kelahiran bayi diprediksi terjadi pada tanggal 2-10-2011 atau 2 Oktober
2011.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung usia kehamilan
dengan Rumus Neagle adalah:
 Rumus Neagle berlaku untuk wanita yang memiliki siklus haid teratur dan
normal, yaitu selama 28 sampai 30 hari.

11
 Jika siklus haid Anda pendek, antara 14 sampai 26 hari, maka penetapan
prediksi tanggal persalinan dimundurkan 2 hari. Jika memakai HPHT 1-11-2011,
maka tanggal persalinan mundur menjadi 10 Agustus 2012.
 Jika siklus haid Anda panjang, antara 31 sampai 40 hari, maka penetapan
prediksi tanggal persalinan dimundurkan 12 hari. Jika memakai HPHT 1-11-
2011, maka tanggal persalinan mundur menjadi 20 Agustus 2012.
 Rumus Neagle tidak bisa dipakai bila wanita hamil tersebut baru saja
menghentikan pemakaian alat kontrasepsi Pil KB.

1. Menghitung Usia Kehamilan Dengan Tes USG / Ultrasonografi


Cara mengukur usia kehamilan yang lebih akurat adalah dengan
menggunakan tes ultrasonografi (USG) di rumah sakit maupun klinik kesehatan.
Melalui tes USG kita bisa mengetahui perkembangan janin dalam tubuh wanita
hamil. Pengukuran usia kehamilan melalui USG adalah didasarkan pada panjang
janin, ukuran tengkorak, ukuran ginjal, ukuran jantung dan organ tubuh lainnya.
Tes USG disarankan dilakukan minimal 3 kali dalam satu masa kehamilan, yaitu
pada trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga.
Bagaimana prinsip kerja tes USG untuk menghitung usia kehamilan? Mula-
mula gelombang dengan frekuensi tinggi dipancarkan melalui dinding rahim
seorang wanita. Gelombang ini akan menghasilkan pantulan gema dan akan
diterjemahkan oleh perangkat teknologi yang tersambung ke dalam komputer
menjadi bentuk gambar 2 dimensi. Perkembangan teknologi terkini dunia
kedokteran sudah mampu menghasilkan tes USG 3 dimensi dan 4 dimensi sehingga
kita bisa memantau usia kehamilan lebih akurat.
Menghitung usia kehamilan dengan USG memiliki beberapa keunggulan.
Keunggulan tersebut antara lain mampu mendeteksi kemungkinan terjadinya
kelainan pada calon bayi, mengetahui letak kehamilan, memantau perkembangan
bayi dari kehamilan trimester pertama sampai trimester ketiga dan memeriksa
kemungkinan terjadi kelainan pada rahim si ibu. Untuk efek negatifnya, selama ini
belum ditemukan adanya laporan keluhan akibat pemeriksaan kehamilan dengan
USG. Jadi, cara ini relatif aman bagi kondisi kesehatan wanita hamil.
Itulah dua cara yang bisa Anda pilih untuk mengetahui usia kehamilan
seorang wanita. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Namun jika Anda menginginkan akurasi yang tinggi terhadap hasil

12
penghitungan usia kehamilan, maka disarankan melakukan tes USG ke rumah sakit
bersalin. Semoga informasi kali ini bisa bermanfaat bagi ibu-ibu yang sedang
hamil.

a) Tanda Awal Kehamilan, Cara Mengetahui Kehamilan


Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman
para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul
pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda awal
kehamilan yang mungkin akan dirasakan oleh calon ibu. Penting diketahui
bahwa meskipun tanda tersebut sudah anda rasakan, tetap belum bisa
dipastikan anda positif hamil atau tidak, perlu dilakukan tes khusus oleh dokter
untuk memastikan kehamilan anda.
b) Berhenti Menstruasi
Berhentinya siklus menstruasi (disebut juga datang bulan atau haid) menjadi
ciri-ciri kehamilan seorang wanita. Setiap bulan seorang wanita normal
menghasilkan satu sel telur. Jika tidak dibuahi oleh sel sperma maka sel telur
tersebut akan luruh dan keluar dalam bentuk darah haid. Sebaliknya, bila sel
telur berhasil dibuahi oleh sel sperma maka tidak terjadi proses pengeluaran
darah haid dan terbentuk janin dalam rahim. Terbentuknya janin dalam rahim
secara alami akan menghentikan siklus menstruasi seorang wanita.
Namun berhentinya menstruasi bukan menjadi tanda kehamilan yang pasti,
terutama bagi wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Bagi sebagian wanita
ada kalanya tanggal pertama haid mundur beberapa hari dari jadwal
semestinya. Maka untuk memastikan apakah menstruasi yang belum datang
berarti anda sedang hamil, sebaiknya periksakan diri anda dengan alat tes
kehamilan konsultasi ke dokter kandungan.

c) Mual di Pagi Hari


Tanda-tanda awal kehamilan yang paling umum dijumpai adalah rasa mual
di pagi hari (morning sickness). Mual di pagi hari bisa disertai dengan muntah,
namun ada juga yang tidak muntah. Hal ini umumnya terjadi pada saat
kehamilan menginjak usia dua minggu sampai delapan minggu. Namun pada
sejumlah wanita rasa mual ini bisa bertahan sampai usia kehamilan beberapa

13
bulan. Hal ini bisa diatasi dengan makan sayuran segar, mengkonsumsi susu
khusus ibu hamil dan menghindari banyak minum setelah makan.
Mual dan muntah pada awal kehamilan terjadi karena peningkatan produksi
hormon estrogen yang terjadi secara drastis dalam tubuh wanita. Peningkatan
kadar hormon estrogen menyebabkan pencernaan makanan dalam usus
berlangsung lebih lambat dari biasanya sehingga wanita akan mengalami mual
di pagi hari. Bisa kita bayangkan kalau makanan tidak segera dicerna dalam
tubuh, maka segala makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh akan
ditolak.

d) Payudara Terasa Nyeri dan Membengkak


Perubahan fisik yang jelas kelihatan pada kehamilan pertama adalah perubahan
bentuk payudara. Payudara Anda akan membesar dan puting susu akan terasa
nyeri bila dipegang. Perubahan bentuk payudara ini terjadi akibat peningkatan
produksi hormon estrogen dalam tubuh wanita. Proses pembesaran payudara
terjadi secara alami untuk persiapan produksi susu bagi bayi. Bagi wanita yang
memiliki payudara kecil, perubahan ini makin memperjelas tanda-tanda bahwa
dia sedang hamil untuk pertama kali.

e) Mudah Lelah
Para wanita seringkali mengalami kelelahan yang berlebihan pada masa
awal kehamilan. Menurut ilmu kedokteran, hal ini disebabkan oleh
peningkatan kinerja tubuh untuk memompa hormon dan memproduksi lebih
banyak darah untuk mengedarkan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk untuk
janin. Harap diingat bahwa pada saat wanita hamil berarti dia berbadan dua
sehingga kebutuhan energi juga berlipat ganda dan mengakibatkan fisiknya
mudah lelah.

f) Sering Buang Air Kecil


Tanda-tanda awal kehamilan lainnya yang biasa terjadi pada wanita adalah
sering buang air kecil. Gejala ini umumnya terjadi pada trimester pertama
kehamilan, yaitu usia kehamilan satu sampai tiga bulan. Peristiwa sering buang
air kecil disebabkan oleh perkembangan rahim yang makin besar dan menekan

14
kandung kemih wanita. Maka jangan heran kalau ada ibu-ibu hamil muda dia
bolak-balik ke kamar mandi.

g) Susah Buang Air Besar


Gejala lain yang menjadi tanda awal terjadinya kehamilan pada wanita adalah
susah buang air besar. Susah buang air besar pada wanita hamil disebabkan
karena proses pencernaan di dalam usus berjalan lambat. Penumpukan
makanan terjadi terus menerus sementara proses pengeluaran tubuh tidak
berjalan lancar, maka kondisi ini akan menghasilkan konstipasi atau susah
buang air besar.

h) Nyeri Perut
Rasa nyeri atau kram pada perut bukan hanya terjadi pada waktu wanita
mengalami masa datang bulan atau haid. Pada sebagian wanita yang hamil
muda juga ditemukan kasus nyeri perut. Kram perut pada awal masa kehamilan
sama persis dengan sakit perut pada masa haid. Nyeri perut ini terjadi pada
wanita hamil karena perubahan fisik wanita sedang melakukan pembesaran
rahim. Rahim inilah yang menjadi tempat tumbuh kembangnya bayi selama
masa mengandung.

i) Muncul Flek Darah


Munculnya flek darah mirip haid adalah salah satu tanda kehamilan awal,
flek darah tersebut umumnya terjadi setelah 10 sampai 14 hari sesudah masa
fertilisasi (pembuahan sel telur oleh sel sperma). Flek darah berupa pendarahan
ringan dan jumlahnya sedikit. Untuk membedakan flek darah karena kehamilan
dengan keluarnya darah pada waktu haid, kita bisa melihat bahwa flek darah
awal kehamilan warnanya lebih terang dan terjadi tidak lama. Pendarahan pada
masa awal kehamilan terjadi karena sel telur yang dibuahi sperma
menempelkan diri pada dinding uterus dan sedang mempersiapkan diri untuk
tumbuh menjadi janin.

j) Sakit kepala ringan


Pada tubuh wanita yang sedang hamil muda terjadi peningkatan produksi
hormon dan mengakibatkan meningkatnya sirkulasi darah dalam tubuh.

15
Kondisi ini menyebabkan terjadinya sakit kepala ringan dengan frekuensi yang
sering. Bila Anda wanita yang baru menikah dan sering mengalami sakit
kepala ringan, wasapadalah. Mungkin itu salah satu pertanda Anda sedang
berbadan dua.

D. Menghitung Taksiran Partus


1. Pengertian Taksiran Persalinan
Mengetahui usia kehamilan memang penting bagi ibu hamil, salah satunya
untuk memprediksi perkiraan kapan lahirnya sang buah hati. Taksiran
Persalinan juga diperlukan cara hitung ataupun alat untuk mengetahuinya.

2. Macam-macam Cara Memperkirakan/MenghitungTaksiran Persalinan


a. HPHT
Taksiran persalinan anak dapat ditentukan dengan menggunakan hukum
Naegele. Berdasarkan hukum tersebut, taksiran dapat dilakukan dengan
menentukan hari pertama haid terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir (LMP = Last Menstruasi Periode).
Rumus Hukum Naegele: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9/-3), (tahun + 0/1)
Contoh:

1) Jika HPHT ibu ada pada bulan januari – maret


Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0)
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir
(10 + 7), (1 + 9), (2010+0) = 17-10-2010 atau 17 oktober 2010

2) Jika HPHT ibu ada pada bulan April – Desember


Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 1)
Misal, HPHT 10 oktober 2010, maka perkiraan lahir
(10 7), (10 – 3), (2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 juli 2011

Catatan:
 Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur
haidnya teratur, yakni antara 28-30 hari.

16
 Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari
sebelum atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan
lahir sesuai perhitungan ini.
 Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya
perhitungan pada wanita yang daur haidnya pendek, akan
ditambahkan beberapa hari dari hari H. Sedang yang daur
haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.

b. Parikh’s Formula (2007)


Perhitungan dengan cara ini ditujukan untuk meminimalisir
kesalahan yang mungkin terjadi pada rumus Naegele. Caranya dengan
menghitung kapan saat terjadinya ovulasi pada siklus tertentu, yaitu
lama siklus haid – 14 hari.
Rumus: HPL = HPHT +9 bulan -7 hari + (lama siklus haid – 14 hari)
disederhanakan menjadi HPL = HPHT +9bulan + (lama siklus haid –
21 hari)

Contoh:
Jika HPHT pada tanggal 1 Januari 2010 (siklus haid 28 hari), maka
taksiran persalinannya adalah tanggal 8 oktober 2010.
Jika siklus haid 40 hari, maka taksiran persalinannya menjadi:
HPHT + 9bulan + (40-21) hari
=> HPHT + 9bulan + 19 hari
=> tanggal 20 oktober 2010

Jika siklus menstruasi lebih atau kurang dari 28 hari, maka selisihnya
ditambahkan atau dikurangi kedalam perhitungannya.

1. Tinggi puncak rahim


Perhitungan tinggi puncak rahim atau tinggi fundus uteri dimulai
dari tulang kemaluan. Jika jarak dari tulang kemaluan sampai puncak
rahim sekitar 28 cm, ini berarti usia kehamilan sudah mencapai 28
minggu. Tinggi maksimal puncak rahim adalah 36 cm, ini
menunjukkan usia kehamilan sudah mencapai 36 minggu. Ukuran

17
maksimal adalah 36 cm dan tidak akan bertambah lagi meskipun usia
kehamilan mencapai 40 minggu. Kalaupun tingginya bertambah,
kemungkinan yang akan dialami adalah janin besar, kembar, atau
cairan tubuh berlebih.
2. USG (Ultrasonografi)
USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan diatas
permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu
ultrasound didalam jaringan. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat
struktur jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler.
Cara ini paling mudah dan paling sering dilakukan oleh dokter.
Tingkat akurasinya cukup tinggi, yakni sekitar 95%. Dengan USG
maka usia kehamilan dan perkiraan waktu kelahiran bisa dilihat
dengan jelas melalui “gambar” janin yang muncul pada layar monitor.
Bila pemeriksaan USG dilakukan antara usia kehamilan 7-11 minggu
(trimester pertama). Ukuran bayi saat itu belum terlalu besar sehingga
dokter bisa mengukur kepala sampai kaki janin (crown rump length
atau CRL) dalam satu bidang. Lewat dari 11 minggu, kesalahannya
adalah kurang lebih 7-10 hari. Sementara, kalau USG dilakukan pada
trimester kedua, kesalaahannya sudah kurang lebih 2-3 minggu. Dan
kalau USG baru dilakukan pada trimester ketiga, kesalahannya sudah
kurang lebih 3-4 minggu. Jadi, semakin besar suatu kehamilan,
semakin tidak akurat untuk menentukan usia kehamilan atau taksiran
persalinannya.
3. Kesejahteraan Janin
Sering jadi pertimbangan bila ada masalah pada kehamilan sehingga
persalinan harus dipercepat. Hal ini hanya boleh diputuskan oleh
dokter kandungan dengan bantuan USG dan alat rekam jantung janin.
4. Tanda-tanda menjelang persalinan
Ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga kita dapat
mengetahui tanda-tanda menjelang persalinan yang mungkin terjadi
pada setiap ibu karena itu penting untuk mempersiapkan fisik dan
psikis ibu hamil dalam membantu dalam mempersiapkan persalinan.

18
E. Menghitung Takasiran Berat Badan Janin

1. Taksiran berat janin

Sekitar 90% kematian ibu terjadi disaat persalinan dan kira-kira 95%
dari penyebab kematian ibu tersebut adalah komplikasi obstetrik yang
sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Salah satunya penyulit
dalam proses persalaian akibat adanya distosia, diantaranya distosia
power(kekuatan kontraksi uteri), passanger (janin/berat janin) dan passage
(Jalan lahir). Maka taksiran berat janin mempunyaiarti yang sangat
penting. Berat bayi yang sangat kecil atau sangat besar berhubungan
dengan meningkatnya komplikasi selama masa persalinan dan nifas. Yang
paling sering terjadi pada janin dengan berat lahir besar
(makrosomia) salah satunya adalah distosia bahu. Sedangkan pada ibu
dapat terjadi perlukaan jalan lahir, trauma pada otot-otot dasar panggul dan
perdarahan pasca persalinan. Pada bayi dengan berat lahir rendah dapat
terjadirespiratory distress syndromatau hipoglikemi.

Berdasarkan kenyataan diatas, perlu dipikirkan cara-cara


untuk mendeteksi kesejahteraan janin termasuk perkiraan berat badan janin
selama masa kehamilan dan saat persalinan, mengingat sebanyak 10% -
20% dari seluruh proses kehamilan dan persalinan dapat mengalami 8
mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan saat rujukan.
Apabila ditemukan tinggi fundus uteri (TFU) 40 cm atau lebih yang
mengindikasikan terjadinya makrosomia atau bayi besar yang merupakan salah
satu faktor presdiposisi terjadinya distosia bahu dan perdarahan paska
persalinan sebaiknya pasien dirujuk. Bagi obstetrikus, taksiran berat badan
bayi sangat dirasakan kepentingannnya saat harus menentukan tindakan
persalinan apakah secara pervaginam ataupun perabdominal. Singkatnya,
berat badan janin penting diukur sebelum proses persalinan mulai.
Berguna untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit kehamilan- persalinan
seperti gangguan pertumbuhan bayi atau makrosomia.

2. Peningkatan berat

19
Pentingnya peningkatan berat yang sesuai dalam masa hamil bukanlah
sesuatu yang dilebihkan-lebihkan. Peningkatan berat badan masa hamil
memberi kontribusi penting terhadap kesuksesan suatu kehamilan. Akan tetapi,
peningkatan berat badan saja tidak dapat dipakai untuk menentukan kecakupan
asupan nutrisi. Kualitas mungkin merupakan faktor yang lebih penting dalam
perkembangan janin secara keseluruhan. Ingat, sebagian peningkatan berat ibu
disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan makanan untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan janin selama trimester terakhir dan untuk dipakai
sebagai sumber energi diawal masa menyusui.

Wanita hamil perlu disadarkan agar tidak memakai kehamilan sebagai


alasan untuk makan berlebihan. Wanita yang berat badannya meningkat
berlebihan (lebih dari 135% dari standart berat badan) akan memungkinkan
lebih besar untuk tetap gemuk setelah melahirkan. Penyakit kronis yg dikaitkan
dengan kelebihan berat badan meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, dan
penyakit kardiovaskuler. Konseling diet selama masa hamil harus menekankan
perbaikan kualitas asupan makanan ibu secara keseluruhan dan menghindari
kelebihan peningkatan berat, yang dapat membuat ibu mudah terkena penyakit
lain pada usia lebih lanjut.

A. Menghitung perkiraan berat badan janin


1. Taksiran berat janin

Sekitar 90% kematian ibu terjadi disaat persalinan dan kira-kira 95%
dari penyebab kematian ibu tersebut adalah komplikasi obstetrik yang
sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Salah satunya penyulit
dalam proses persalaian akibat adanya distosia, diantaranya distosia
power(kekuatan kontraksi uteri), passanger (janin/berat janin) dan passage
(Jalan lahir). Maka taksiran berat janin mempunyaiarti yang sangat
penting. Berat bayi yang sangat kecil atau sangat besar berhubungan
dengan meningkatnya komplikasi selama masa persalinan dan nifas. Yang
paling sering terjadi pada janin dengan berat lahir besar
(makrosomia) salah satunya adalah distosia bahu. Sedangkan pada ibu
dapat terjadi perlukaan jalan lahir, trauma pada otot-otot dasar panggul dan
perdarahan pasca persalinan. Pada bayi dengan berat lahir rendah dapat
terjadirespiratory distress syndromatau hipoglikemi.

20
Berdasarkan kenyataan diatas, perlu dipikirkan cara-cara
untuk mendeteksi kesejahteraan janin termasuk perkiraan berat badan janin
selama masa kehamilan dan saat persalinan, mengingat sebanyak 10% -
20% dari seluruh proses kehamilan dan persalinan dapat mengalami 8
mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan saat rujukan.
Apabila ditemukan tinggi fundus uteri (TFU) 40 cm atau lebih yang
mengindikasikan terjadinya makrosomia atau bayi besar yang merupakan salah
satu faktor presdiposisi terjadinya distosia bahu dan perdarahan paska
persalinan sebaiknya pasien dirujuk. Bagi obstetrikus, taksiran berat badan
bayi sangat dirasakan kepentingannnya saat harus menentukan tindakan
persalinan apakah secara pervaginam ataupun perabdominal. Singkatnya,
berat badan janin penting diukur sebelum proses persalinan mulai.
Berguna untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit kehamilan- persalinan
seperti gangguan pertumbuhan bayi atau makrosomia.

2. Peningkatan berat

Pentingnya peningkatan berat yang sesuai dalam masa hamil bukanlah


sesuatu yang dilebihkan-lebihkan. Peningkatan berat badan masa hamil
memberi kontribusi penting terhadap kesuksesan suatu kehamilan. Akan tetapi,
peningkatan berat badan saja tidak dapat dipakai untuk menentukan kecakupan
asupan nutrisi. Kualitas mungkin merupakan faktor yang lebih penting dalam
perkembangan janin secara keseluruhan. Ingat, sebagian peningkatan berat ibu
disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan makanan untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan janin selama trimester terakhir dan untuk dipakai
sebagai sumber energi diawal masa menyusui.

Wanita hamil perlu disadarkan agar tidak memakai kehamilan sebagai


alasan untuk makan berlebihan. Wanita yang berat badannya meningkat
berlebihan (lebih dari 135% dari standart berat badan) akan memungkinkan
lebih besar untuk tetap gemuk setelah melahirkan. Penyakit kronis yg dikaitkan
dengan kelebihan berat badan meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, dan
penyakit kardiovaskuler. Konseling diet selama masa hamil harus menekankan
perbaikan kualitas asupan makanan ibu secara keseluruhan dan menghindari
kelebihan peningkatan berat, yang dapat membuat ibu mudah terkena penyakit
lain pada usia lebih lanjut.
21
3. Peningkatan Berat dan Perkembangan Janin

Peningkatan berat badan pada trimester kedua dan ketiga merupakan


petunjuk penting perkembangan janin. Peningkatan berat badan yang
berhubungan dengan peningkatan risiko melahirkan bayi-tumbuh terhambat
sering disebut retardasi pertumbuhan intrauterin (intrauterine growth
retardation [IUGR]). Dilain pihak, peningkatan berat badan yang terlalu tinggi
pada masa hamil dikaitkan dengan meningkatkan insiden bayi berat badan
berlebih, sehingga meningkatkan risiko disporposi fetopelvis, risiko operasi
proses melahirkan (pemakaian forsep), trauma melahirkan, asfiksia, dan
mortalitas. Masalah ini lebiih berat pada wanita yang betubuh pendek.

Hubungan antara peningkatan berat pada masa hamil dan


perkembangan janin bervariasi menurut berat dan tinggi badan sebelum hamil.
Metode yang baik untuk mengkaji peningkatan berat badan normal pada masa
hamil ialah dengan memakai hubungan antara berat terhadap tinggi wanita
tersebut sebelum hamil atau memakai BMI (Russo, 1985). BMI dihitung
dengan membagi berat (dalam kilogram) dengan tinggi (dalam meter) pangkat
dua. Misalnya, seorang wanita yang beratnya 54 kg (119 pon) sebelum hamil
dan tingginya 1,56 m (61,5 inci) memiliki BMI sebesar 22: 54 : 1,56² = 22

Berat terhadap tinggi adalah satu-satunya nilai antropemetri yang


diperlukan untuk membuat rekomendasi ini (institute of medicine, 1990).
Dibeberapa tempat, dipakai pengukuran lapisan lemak trisep untuk mengkaji
obesitas, tetapi pengukuran ini sukar diulangi di klinik dan tidak ada standar
rujukan untuk memvalidasi hasil akhir kehamilan. Peningkatan berat badan
baru yang direkomendasikan institute of medicine lebih tinggi daripada
rekomendasi yang dikeluarkan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya
hubungan antara peningkatan berta maternal dan hasil akhir kehamilan.
Kelebihan penimgkatan berat ini tampaknya tidak mempengaruhi jumlah berat
yang tetap bertahan sampai periode 18 bulan setelah melahirkan (Keppel,
Taffel, 1993).

22
B. Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena


pertumbuhan janin intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat
pada awal masa kemudian melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan
berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya komplikasi selama persalinan
pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah atau berat lahir berlebih. Ibu yang sehat
akan melahirkan bayi sehat. Salah satu factor yang mempengaruhi terhadap
kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Pada penelitian ini status gizi ibu dinilai dari
ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan akurasi taksiran berat janin dengan rumus Lohnson dibandingkan dengan
berat lahir actual pada ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk berdasarkan
lingkar lengan atas.Metode penelitian yang digunakan adalah studi non
eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 30 ibu hamil inpartu di klinik bersalin di Yogyakarta yang
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik yang dipakai adalah
analisis chi square.Dari hasil analisis data, didapatkan hasil pada status gizi p=0.603
(p0.05); OR=1,6 (OR1).Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan akurasi antara ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk.

C. Tinggi Fudus Uteri

23
Tinggi fundus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus
uteri. Pemeriksaan fundus dilaksanankan saat uteri sedang tidak dalam keadaan
kontraksi, bisa dengan cara manual atau menggunakan pita lila.

Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan


taksiran berat janin serta menilai adanya hambatan pertumbuhan janin.

1. Rumus Lohnson
 Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram.
 Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram.
2. HODGE

Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155

 HODGE I: N = 13 bila kepala belum melewati PAP


 HODGE II: N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
 HODGE III: N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika

Contohnya:

Diketahui TFU 26cm

TBJ = (TFU-13) x 155

= (26-13) x 155

= 2015 gram

Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah

TBJ = (TFU-13) x 155

= (30-13) x 155

= 2636 gram

Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas


keakuratannya akan meleset , karena faktor sebagai berikut :

24
- Ketebalan dinding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam
menentukan lokasi fundus uteri.
- Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan
yg berbeda akan menentukan besarnya janin.
3. USG

Crown-rump Length (CRL). CRL adalah istilah untuk panjang


antara bokong dan ujung kepala janin. Pengukuran CRL dilakukan pada
janin berusia 7-12 minggu dan memberikan perkiraan yang sangat akurat
mengenai usia kehamilan. Setelah usia kehamilan 12 minggu, CRL tidak
lagi akurat mengukur usia janin, sehingga pengukuran lain diperlukan.

Biparietal Diameter (BPD). Diameter antara 2 sisi kepala, yang


diukur setelah bayi berusia di atas 12 minggu. Diameter kepala bayi
meningkat dari sekitar 2,4 cm di usia 13 minggu menjadi sekitar 9,5 cm
pada saat kelahiran. Dua bayi dengan berat yang sama dapat memiliki
ukuran kepala berbeda sehingga BPD di tahap akhir kehamilan umumnya
dianggap tidak dapat diandalkan.

Femur Length (FL). Mengukur panjang tulang paha yang


mencerminkan pertumbuhan memanjang janin. FL meningkat dari
sekitar 1,5 cm di 14 minggu menjadi sekitar 7,8 cm pada akhir kehamilan.
Kegunaan FL mirip dengan BPD.

Abdominal Circumverence (AC). Mengukur lingkar perut ibu. Ini


adalah pengukuran yang paling penting pada akhir kehamilan, namun lebih
mencerminkan ukuran dan berat janin daripada usianya.

AC, BPD dan FL digabungkan dalam rumus untuk memperkirakan


berat badan janin. Mesin USG langsung menghitung secara
otomatis perkiraan berat janin, yang formulanya antara lain adalah : 1,4
BPD X FL X AC (semua dalam cm) – 200 = berat janin.

Perkiraan berat badan janin dapat dilakukan dengan menggunakan formula khusus seperti
yang terlihat dibawah ( rasio Ø kepala : abdomen )

25
D. Pola Peningkatan Berat

Kecepatan peningkatan berat yang di rekomendasikan mencapai 1 sampai 2


kg selama trimester pertama dan kemudian 0,4 kg per minggu untuk wanita yang
memiliki berat standarterhadap tinggi badan (BMI 19,8 sampai 26).peningkatan
berat progresif secara bertahap pada dua trimester terakhir umumnya merupakan
peningkatan jaringan lemak dan jaringan tidak berlemak.selama trimester kedua,
peningkatan terutama terjadi pada ibu, sedangkan pada trimester ketiga kebanyakan
merupakan pertumbuhan janin. Berat badan harus dikaji pada setiap kunjungan
prental dan ditulis di grafik peningkatan berat untuk memantau kemajuan sehingga
sasaran yang di tetapkan dapat dicapai. Peningkatan berat yang mencolok
kemungkinan disebabkan oleh retensi cairan yang berlebih.

Plasenta ibu, yang tidak mendapatkan makanan yang adekuat, seringkali berisi
lebih sedikit sel yang ukurannya lebih kecil dan kurang mampu menyintesis nutrien
yang dibutuhkan janin. Ibu harus diberi penjelasan tentang efek nutrisi yang tidak
adekuat pada perkembangan janin. Konseling ini harus mencakup informasi tentang
komponen peningkatan badan yang direkomendasikan dan seberapa banyak
peningkatan ini akan hilang saat ibu melahrikan. Penjelasan tentang cara
menurunkan berat pada masa pascaptum membantu meredakan rasa cemas pada
ibu. Secara ideal, wanita yang gemuk (BMI 26 sampai 29) atau wanita yang

26
mengalami obesitas berlebihan harus menjalani program penurunan berat sebelum
konsepsi. Namun, semua wanita perlu mengalami peningkatan berat selama hamil.

Berat badan lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase
tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan
wanita berusia lebih dari 40 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat
lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan wanita dewasa yang mengalami
peningkatan berat yang sama selama hamil (Garn., dkk1984). Hal ini terjadi karena
system reproduksi mereka belum matur dan mereka belum memiliki system transfer
plasenta seefisien wanita dewasa. Wanita yang lebih tua memerlukan lebih sedikit
kalori untuk mendukung kehamilannya, tetapi memiliki kebutuhan khusus akan
nutrient tertentu. Konseling gizi untuk setiap kelompok ini harus menitikberatkan
pada kebutuhan nutriennya,yakni dengan menganjurkan ibu mengonsumsi makanan
kaya nutrient guna mencapai peningkatan berat yang direkomendasikan. Sasaran
utama penganjuran nutrisi ini sama untuk setiap kelompok umur wanita hamil,
yakni menghasilkan bayi yang sehat dan mempertahankan atau memperbaiki
kesehatan ibu.

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketepatan monuver leopold, penghitungan denyut jantung janin, mengukur
tinggi fundus ureri kehamilan, menentukan usia kehamilan, menghitung taksiran
partus, dan menghitung taksiran berat badan janin. Adalah salah satu pengukuran
yang paling penting pada seorang ibu yang sedang mengandung.

B. Saran
Mahasiswa diharapkan mampu dan dapat mengetahui proses monuver
leopold, penghitungan denyut jantung janin, mengukur tinggi fundus ureri
kehamilan, menentukan usia kehamilan, menghitung taksiran partus, dan
menghitung taksiran berat badan janin. dengan baik dan benar serta dapat
menerapkannya di lingkungan masyarakat agar dapat memudahkan masyarakat
yang belum mengetahui tentang asuhan persalinan.

28
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35824455/Menghitung_perkiraan_berat_badan_janin

https://id.scribd.com/document/337661752/Menghitung-Taksiran-Persalinan

https://www.academia.edu/9465353/Cara_Menghitung_Usia_Janin_Kandungan_Kehamila
n

29

Anda mungkin juga menyukai