K- 4
KELOMPOK D
A. KRONOLOGI KASUS
Setahun setelah mendapatkan gelar Sarjana Hukum Rina lulus Ujian Profesi Advokat
lalu menjadi junior associate pada kantor hukum Suparno & Partners. Suatu saat Rina
menjadi salah satu kuasa hukum untuk klien bernama Mawar yang ingin menggugat
Bank Citra tempat Mawar menyimpan dananya. Setahun lalu salah satu pegawai Bank
Citra terbukti menggelapkan dana beberapa nasabah, salah satunya Mawar. Karena
permintaan Mawar untuk pengembalian dananya selalu diacuhkan oleh Bank Citra,
Mawar memilih untuk menggugat Bank Citra. Sebelum gugatan dilayangkan, Rina
bersama tim kuasa hukum yang lain mendatangi Bank Citra sebagai upaya akhir untuk
bernegosiasi. Bank Citra dengan tim legal 14 nya justru menawarkan untuk
memberikan sejumlah uang pada tim kuasa hukum Rina untuk membuat gugatan yang
kabur sehingga akan ditolak oleh hakim. Doni sebagai salah satu associate memaksa
Rina untuk membuat gugatan yang kabur. Rina menolak dan diberhentikan dari
Suparno & Partners. Akhirnya surat gugatan dibuat oleh Doni dan diajukan bahkan
tanpa Mawar melihat terlebih dahulu isi gugatan tersebut.
1. Advokat
Orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan
yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang Undang nomor 18 tahun
2003 tentang advokat.
(sumber : Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2003 Tentang
Advokat)
Masukan dari Salvia Emiliana
2. Junior Associate
Junior Associate merupakan jenjang karier seorang advokat pada suatu kantor advokat
Masukan dari Muhammad Guntur
(sumber : Kamus Hukum)
3. Nasabah
Menggelapkan adalah menguasai secara melawan hukum sesuatu yang seharusnya atau
sebagian merupakan kepunyaan orang lain yang berada padanya.
(sumber : Pasal 372 KUHP)
Masukan dari Wildan Faturahman
5. Gugatan
Gugatan adalah suatu surat yang diajukan oleh penguasa pada ketua pengadilan yang
berwenang, yang memuat tuntutan hak yang didalamnya mengandung suatu sengketa
dan merupakan landasan dasar pemeriksaaan perkara dan suatu pembuktian kebenaran
suatu hak.
(sumber : Pasal 7 KUHAPer)
Masukan dari Muhammad Guntur)
6. Tim Legal
Tim Legal/Legal Officer memilki peran dan fungsi yang cukup penting khususnya
untuk berbagai bentuk badan usaha, karena operasional perusahaan sangat tergantung
pada perizinan dan otoritas legal lainnya. Dokumen-dokumen perizinan, kontrak, surat
dan memo yang bersliweran merupakan penggerak operasional perusahaan di belakang
meja. Tanpa adanya dokumen izin industri, maka roda mesin pabrik bisa dipastikan tak
akan berputar. Tanpa arahan dan nasihat hukum dari Legal Officer, direksi perusahaan
akan berjalan di ruang gelap tanpa penerangan. Segala hal yang berhubungan dengan
jalannya perusahaan hampir selalu berurusan dengan hukum, baik untuk urusan internal
maupun eksternal.
(sumber : http://www.legalakses.com/fungsi-legal-officer-dalam-pekerjaan-
hukum-di-perusahaan)
Masukan dari Rizki Hafiz
C. TAFSIRAN KASUS
Setahun setelah mendapatkan gelar Sarjana Hukum Rina lulus Ujian Profesi Advokat
lalu menjadi junior associate pada kantor hukum Suparno & Partners. Suatu saat Rina
menjadi salah satu kuasa hukum untuk klien bernama Mawar yang ingin menggugat
Bank Citra tempat Mawar menyimpan dananya. Setahun lalu salah satu pegawai Bank
Citra terbukti menggelapkan dana beberapa nasabah, salah satunya Mawar. Karena
permintaan Mawar untuk pengembalian dananya selalu diacuhkan oleh Bank Citra,
Mawar memilih untuk menggugat Bank Citra. Sebelum gugatan dilayangkan, Rina
bersama tim kuasa hukum yang lain mendatangi Bank Citra sebagai upaya akhir untuk
bernegosiasi. Bank Citra dengan tim legal 14 nya justru menawarkan untuk
memberikan sejumlah uang pada tim kuasa hukum Rina untuk membuat gugatan yang
kabur sehingga akan ditolak oleh hakim. Doni sebagai salah satu associate memaksa
Rina untuk membuat gugatan yang kabur. Rina menolak dan diberhentikan dari
Suparno & Partners. Akhirnya surat gugatan dibuat oleh Doni dan diajukan bahkan
tanpa Mawar melihat terlebih dahulu isi gugatan tersebut.
D. RUMUSAN MASALAH
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Salvia Emiliana berpendapat bahwa Doni sebagai Junior Associate atau pengacara
tidak boleh memasukkan surat gugatan tanpa sepengetahuan Mawar sebagai
penggugat karena diatur dalam Kode Etik Advokat 23 Mei 2002 Pasal 7 ayat 9 :
Muhammad Guntur berpendapat bahwa langkah yang dapat dilakukan oleh Mawar
dalam menyelesaikan perkara ini secara perdata adalah:
1. Arbitrase
Melaui sebuah perjanjian, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannnya dengan
pihak ketiga yang bersifat netral. Dalam hal ini, arbiter diberi kewenangan penuh
oleh para pihak yang berperkara sehingga ia dapat mengambil keputusan yang lazim
dan bersifat final.
2. Negosiasi
Merupakan komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai kesepakatan saat
adanya kepentingan yang berbeda antara dua pihak yang berperkara dengan cara
berdiskusi tanpa melibatkan pihak ketiga.
3. Mediasi
Teknik yang menggunakan pihak ketiga. Dalam penyelesaiannya, dilakukan oleh
pihak yang benar benar dipercaya kemampuannya untuk mempertemukan pihak
pihak yang bersengketa. Dan hasil mediasi tidak ada pihak yang menang dan yang
kalah. Masing masing pihak sama sama menang, karena keputusan akhir
berdasarkan kesepkatan kedua belah pihak.
4. Konsilisasi
Merupakan lanjutan dari mediasi yang minitikberatkan penyusunan dan perumusan
penyelesaian sengketa di lakukan oleh konsiliator. Jika disetujui, maka keputusan
konsiliator ang sebelumnya berupa resolution menjadi keputusan final yang
mengikat.
5. Litigasi
Merupakan penyelesaian sengketa melalui pengadilan. Semua pihak yang
bersengketa saling berhadapan satu sama lain demi mempertahankan hak nya. Hasil
akhir dari suatu penyelesaian sengketa dengan cara ini adalah salah satu pihak ada yang
menang dan yang kalah.
Jika mengacu pada skenario dapat di simpulkan bahwa Mawar sebagai pihak yang
bersengketa telah mengusahakan untuk penyelesaian sengketa lewat cara Mediasi.
Nemun, karena ketidakcapaian kesepakatan, akhirnya Mawar membawa sengketa
tersebut melalui jalur Litigasi/Pengadilan.
Pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut pandang siapa yang
terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang berkepentingan dalam
bernegosiasi, Negosiasi dapat didefinisikan sebagai : “pembicaran dengan orang lain
dengan maksud untuk mencapai kompromi atau kesepakatan untuk mengatur
atau mengemukakan.” Istilah-istilah lain kerap digunakan pada proses ini seperti :
pertawaran, tawar-menawar, perundingan, perantaraan atau barter
"Sengketa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan oleh para pihak
melalui alternatif penyelesaian sengketa yang didasarkan pada itikad baik
dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan
Negeri."
Negosiasi adalah cara penyelesaian sengketa dimana antara dua orang atau lebih/para
pihak yang mempunyai hal atau bersengketa saling melakukan kompromi atau tawar
menawar terhadap kepentingan penyelesaian suatu hal atau sengketa untuk
mencapai kesepakatan. Pihak yang melakukan negosiasi disebut negosiator, sebagai
seorang yang dianggap bisa melakukan negosiasi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan negosiasi, diantaranya:
Memahami tujuan yang ingin di capai Menguasai materi negosiasiMengetahui tujuan
negosiasi Menguasai keterampilan teknis negosiasi, didalamnya menyangkut
keterampilan komunikasi.
Maka Negosiasi merupakan langkah yang tepat dilakukan oleh Rina, bahkan
dianjurkan tidak ada yang melarang.
Arbitrase sendiri adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan
umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para
pihak yang bersengketa (Pasal 1 angka 1 UU Arbitrase dan APS).
a. Konsultasi: suatu tindakan yang bersifat “personal” antara suatu pihak tertentu
(klien) dengan pihak lain yang merupakan pihak konsultan, dimana pihak konsultan
memberikan pendapatnya kepada klien sesuai dengan keperluan dan kebutuhan
kliennya.
b. Negosiasi: suatu upaya penyelesaian sengketa para pihak tanpa melalui proses
pengadilan dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama atas dasar kerja sama yang
lebih harmonis dan kreatif.
e. Penilaian Ahli: pendapat para ahli untuk suatu hal yang bersifat teknis dan sesuai
dengan bidang keahliannya
H. HIPOTESIS RUMUSAN MASALAH (4)
Wildan Faturahman berpendapat bahwa dalam Kode Etik Advokat Bab 4 pasal 5
poin c menyatakan bahwa:
Menurut wawancara yang dilakukan Kompas kepada Roy seorang pengurus PERADI
pada 27 November 2017, ia berpendapat bahwa Kode Etik Advokat Indonesia
merupakan hukum tertinggi bagi advokat dalam menjalankan profesi. Tak hanya
menjamin dan melindungi advokat, kode etik itu juga membebankan setiap advokat
untuk jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya, baik kepada klien,
pengadilan, negara atau masyarakat.
"Oleh karenanya, setiap advokat dalam menjalankan tugas profesinya wajib tuduk, taat
dan patuh pada Pancasila, UUD 1945, UU Advokat, Kode Etik Advokat dan nilai-nilai
keadilan publik. Dengan demikian, setiap advokat tidak boleh melakukan tindakan dan
perbuatan yang bertentangan dengan moralitas dan mencederai rasa keadilan publik,"
lanjut Roy.
"Jika terdapat advokat yang ketika menjalankan tugas profesi tidak sejalan dengan hal-
hal di atas, maka siapapun dapat melakukan pengaduan kepada Dewan Kehormatan
Peradi. Mereka memiliki kewenangan memeriksa dan mengadili pelanggar kode etik
profesi advokat,"
Sehingga dari paparan yang diuraikan diatas Rina bisa mengadukan teman
sejawatnya kepada Dewan Pengawas PERADI karena ia telah melanggar Kode
Etik Advokat dengan menyesatkan kliennya melalui cara mengajukan gugatan kabur
yang pastinya akan merugikan si klien.
J. KESIMPULAN
K. SARAN
L. MASUKAN DOSEN