Anda di halaman 1dari 16

PELUANG DAN TANTANGAN

PROFESI MEDIATOR
ROY AL MINFA
KETUA UMUM MEDIATOR MASYARAKAT INDONESIA

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN


MEDIATOR NON HAKIM
MEDIATOR MASYARAKAT INDONESIA
 LATAR BELAKANG LAHIRNYA MMI
- Tidak Adanya Organisasi Yang menampung anggota Mediator
- Banyaknya Mediator yang mengalami kendala di lapangan
- Tidak adanya Pengawasan dan Pembinaan
- Tidak adanyanya Upaya Pendidikan Berkelanjutan
 PROFIL MMI
- Anggota MMI 250 Anggota (Peserta Pelatihan & Ikut Bergabung)
- DPP MMI : Jalan Rejowinangun 420E, Kotagede, Kota Yogyakarta
- Website MMI : www.dpp-mmi.org
- Instagram MMI : dpp_mmi
- Facebook MMI : Mediator Masyarakat Indonesia
- YouTube : Mediator Masyarakat Indonesia
PROFESI MEDIATOR
 Mediator adalah Hakim atau pihak lain yang memiliki Sertifikat
Mediator sebagai pihak netral yang membantu Para Pihak dalam
proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan
penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau
memaksakan sebuah penyelesaian.
 Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses
perundingan untuk memperoleh kesepakatan Para Pihak dengan
dibantu oleh Mediator.
 Sertifikat Mediator adalah dokumen yang diterbitkan oleh Mahkamah
Agung atau lembaga yang telah memperoleh akreditasi dari
Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa seseorang telah
mengikuti dan lulus pelatihan sertifikasi Mediasi.
SEJARAH MEDIASI
 Mediasi sudah dikenal semenjak lama bahkan sebelum
Indonesia merdeka namun mediasi tidak begitu familiar / akrab
di telinga kita karena kita mengenal namanya musyawarah
kekeluargaa.
 Upaya mediasi sudah dikenal dalam ketentuan perdamaian
(dading) dalam Pasal 130 HIR. Ketentuan yang sama ditemukan
dalam pasal 154 RBg.
 Sampai dengan diundangkannya UU No.30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (UU Alternatif
Penyelesaian Sengketa)
 HIR adalah singkatan dari Herzien Inlandsch Reglement yang sering
diterjemahkan menjadi Reglemen Indonesia Yang Diperbaharui, yaitu
hukum acara dalam persidangan perkara perdata maupun pidana yang
berlaku di pulau Jawa dan Madura. Reglemen ini berlaku di jaman
Hindia Belanda, tercantum di Berita Negara (staatblad) No. 16 tahun
1848.
 RBG singkatan dari Rechtreglement voor de Buitengewesten yang
sering diterjemahkan Reglemen Hukum Daerah Seberang (di luar jawa
Madura), yaitu hukum acara yang berlaku di persidangan perkara
perdata maupun pidana di pengadilan di luar Jawa dan Madura.
Tercantum dalam Staatblad 1927 No. 227.
Pengaturan Oleh MA RI Tentang Mediasi

 SEMA No.1 Tahun 2002 tentang Pemberdayaan Pengadilan


Tingkat Pertama Menerapkan Lembaga Damai
 Perma No.2 Tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan
 Perma No.1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan
 Perma No.1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan
PELUANG PROFESI MEDIATOR
 Peluang Mediator Di Pengadilan terbuka baik di Pengadilan Negeri
maupun Pengadilan Agama berdasarkan Peraturan Mahkam Agung
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi Di
Pengadilan.
1. Ajukan Permohonan;
2. Lakukan Audiensi;
3. Penyerahan SK Mediator;
4. Penandatanganan MOU (Kesepakatan Fee, Jadwal Praktek, Teknis
Pembayaran, dll);
5. Evaluasi.
 Peluang Mediator Di Luar Pengadilan :
1. Pemerintahan Desa
2. Pemerintahan Kabupaten / Kota / Provinsi
3. Lingkungan Perusahaan
4. Mediator di Lembaga Arbitrase
5. Membuka Kantor Mediator
6. Lingkungan Kampus Membentuk Lembaga Mediasi
7. Rumah Sakit Khusus Menangani Sengketa Medis, dll.
RESTORATIVE JUSTICE (RJ) / KONSEP MEDIASI NON PENAL

 KEMBALI KEPADA KEADAAN SEMULA


 TINDAK PIDANA TERTENTU
 MEDIASI MELALUI MEDIATOR

Masin belum jelas konsep yang diberlakukan / masih setengah hati dalam penerapannya,
berbeda halnya restorative justice yang diterapkan Belanda terbukti mampu menurunkan
tingkat kejahatan dan juga jumlah penghuni penjara dari tahun ke tahun. Bahkan dalam be-
berapa tahun terakhir ini, sejak 2013 sebanyak 19 penjara di Belanda terpaksa ditutup
karena tidak memiliki tahanan. Mediator di Belanda adalah Pihak Ketiga / Netral bebenar
Non Penal bukan dari Penyidik seperti di Indonesia, Perubahan UU harus memasukkan Me-
diator Bersertifikat.

 Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2021 tentang Penan-
ganan Tindak Pidana berdasarkan Keadilan Restoratif.
 Peraturan Kejaksaan RI No. 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan
Keadilan Restoratif.
TANTANGAN MEDIATOR
 Kurangnya Dukungan Dari Pemerintah Republik Indonesia dibandingkan
negara tetangga Australia, Singapura, Jepang dll;
 Belum di Bentuknya Undang-Undang Tentang Mediator;

 Budaya dan pemahaman masyarakat lebih senang bersengketa di Pengadilan


dari pada berdamai;
 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan (Puslitbang
Kumdil) Mahkamah Agung mengatakan bahwa data mediasi di persidangan
yang berhasil secara nasional tidak sampai 4%. Mediasi yang diharapkan
menjadi solusi alternatif ternyata sepi prestasi.
KEUNTUNGAN MEDIASI
 Cepat dan singkat Karena prosedur mediasi sederhana, maka waktu penyelesaian
konflik juga jauh lebih singkat. (Tidak ada Banding, Kasasi, PK dan tidak ada biaya
tambahan seperti Advokat)

 Sama-sama untung Forum mediasi akan memberikan hasil yang menguntungkan


bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik dengan meminimalisir kerugian
masing-masing pihak. (Bisa disepakati sesuai dengan kepentingan Para Pihak)

 Terpercaya mediasi pada dasarnya dibangun dengan rasa percaya, termasuk


membangun rasa percaya antara para pihak yang berkonflik dengan mediator.
Mediator bukanlah sembarang orang, namun orang yang telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan sebagai mediator dan telah bersertifikat.
(Bandingkan dengan Kasus Oknum suap di pengadilan seperti oknum Advokat,
Hakim, PP dll)
 Adil Sebagai forum penyelesaian sengketa, mediasi mengandalkan
pada penyelesaian secara musyawarah dan dilakukan secara fleksibel.
Karena itu penyelesaian yang adil dapat lebih mudah diterima oleh
para pihak yang bersengketa, karena hasilnya sesuai dengan
kehendak masing-masing pihak. (Tidak ada menang kalah seperti di
Pengadilan)

 Berkekuatan hukum Meski mediasi merupakan forum penyelesaian


sengketa yang dilakukan secara musyawarah dengan prosedur yang
sederhana, namun hasil dari mediasi mengikat para pihak secara
hukum dengan cara perjanjian perdamaian tersebut didaftarkan di
Pengadilan. (Bisa di eksekusi layaknya sebuah putusan pengadilan)
Tambahan
Pasal 20 Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Pergu-
ruan Tinggi :

Huruf k. “Gelar untuk lulusan pendidikan profesi ditulis di depan atau di


belakang nama yang berhak dengan mencantumkan inisial sebutan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Gelar nonial atau gelar non akademik secara singkat dapat diartikan
sebagai gelar yang didapat dari pendidikan profesi, organisasi, pembe-
rian dari masyarakat ataupun dari keagamaan.
PENGALAMAN MEDIASI 2021
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai