Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PARASITOLOGI

“MIKOLOGI UDARA DAN TANAH”

Dosen Pembimbing
Desembra Lisa, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok III
1. Alifah Nur Fikriaty P21335118005
2. Anggun Fortunata Dewi P21335118009
3. Dheanita Syahri P21335118019
4. Rasyid Miftahul Falah P21335118053
5. Rogate Jenyfer Prisqilla S. P21335118055

1 D4 B KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya, makalah parasitologi dengan sub bahasan mengenai “mikologi udara dan tanah”
ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada ibu Desembra Lisa, S.pd, M.pd .
yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat, serta memberikan
ilmu dan wawasan yang baru dan mendalam dalam bidang parasitologi khususnya mikologi

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga yakin
bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran dari
pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Jakarta, 11 Febuari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................................. i
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii

MIKOLOGI UDARA ................................................................................................................... 1


JAMUR PENYEBAB INFEKSI DI UDARA ............................................................................ 2
1) Jamur Histoplasma capsulatum (Penyakit: Histoplamasis) ............................................. 2
2) Jamur Aspergillus (Penyakit: Aspergillosis) .................................................................... 3
3) Jamur Coccidoides (Penyakit: Coccidiodomycosis) ........................................................ 5
PEMERIKSAAN JAMUR UDARA........................................................................................... 5
MIKOLOGI TANAH ................................................................................................................... 7
Jamur Penyebab Infeksi Yang Ada Di Tanah Dan Cara Menanggulanginya .................... 7
Infeksi Pada Manusia ............................................................................................................ 7
Infeksi Pada Tanaman .......................................................................................................... 9
Pemeriksaan Jamur pada Tanah ........................................................................................... 10
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 14

ii
MIKOLOGI UDARA

Selain gas, partikel debu dan uap air, udara juga mengandung mikroorganisme. Di udara terdapat
sel vegetatif dan spora bakteri, jamur, dan ganggang, virus dan kista protozoa. selama udara
terkena sinar matahari, udara tersebut akan bersuhu tinggi dan berkurang kelembabannya. Selain
mikroba yang mempunyai mekanisme untuk dapat toleran pada kondisi ini, kebanyakan mikroba
akan mati. Udara terutama merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat
dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroba udara dapat
dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam ruangan,

Jenis dan Distribusi Mikroba di Udara


Kelompok mikroba yang paling banyak berkeliaran di udara bebas adalah bakteri, jamur (termasuk
di dalamnya ragi) dan juga mikroalge. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara yaitu ada yang
dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora).

Mikrooganisme di udara dibagi menjadi 2, yaitu:


1. Mikroba di Luar Ruangan
Mikroba yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun terestrial. Mikroba di
udara pada ketinggian 300-1,000 kaki atau lebih dari permukaan bumi adalah organisme
tanah yang melekat pada fragmen daun kering, jerami, atau partikel debu yang tertiup
angin. Mikroba yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk di bawah ketinggian
500 kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium, yeast, fragmen dari miselium, spora fungi,
serbuk sari, kista protozoa, alga, Micrococcus, dan Corynebacterium, dan lain-lain.

2. Mikroba di dalam Ruangan


Dalam debu dan udara di sekolah dan bangsal rumah sakit atau kamar orang menderita
penyakit menular, telah ditemukan mikroba seperti bakteri tuberkulum, streptococcus,
pneumococcus, dan staphylococcus.

Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin, berbicara, dan tertawa. Pada proses
tersebut ikut keluar cairan saliva dan mukus yang mengandung mikroba. Virus dari saluran

1
pernapasan dan beberapa saluran usus juga ditularkan melalui debu dan udara. Patogen
dalam debu terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan yang mengandung
patogen. Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin, batuk dan berbicara.
Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi ribuan mikroba. Diperkirakan
bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin berkisar antara 10.000 sampai 100.000.
Banyak patogen tanaman juga diangkut dari satu tempat ke tempat lain melalui udara dan
penyebaran penyakit jamur pada tanaman dapat diprediksi dengan mengukur konsentrasi
spora jamur di udara.

JAMUR PENYEBAB INFEKSI DI UDARA

1) Jamur Histoplasma capsulatum (Penyakit: Histoplamasis)


Penyakit yang ditularkan lewat udara ini merupakan infeksi
jamur pada paru-paru yang disebabkan karena menghirup
spora jamur Histoplasma capsulatum. Kebanyakan virus ini
ditemukan di tanah, kotoran burung, dan kelelawar. Spora
jamur ini akan masuk ke dalam paru-paru ketika seseorang
bernapas.

Sayangnya, kebanyakan orang yang mengidap histoplasmosis enggak menyadari bahwa


dirinya telah terinfeksi. Pasalnya, dalam kebanyakan kasus histoplasmosis tidak
menunjukkan gejala. Yang perlu diwaspadai, penyakit ini bisa berakibat serius pada orang
dengan sistem imun yang tidak prima.

Menurut ahli, histoplasmosis akan memunculkan gejala jika seseorang menghirup spora
jamur dalam kadar yang banyak. Umumnya, gejala ini baru akan muncul tiga sampai 17
jari setelah terpapar. Gejalanya bisa berupa sakit kepala, nyeri otot, batuk kering, demam,
dan sesak napas.

2
2) Jamur Aspergillus (Penyakit: Aspergillosis)
Aspergillosis adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh sejenis jamur bernama
aspergillus. Penyakit yang disebabkan oleh aspergillus umumnya memengaruhi sistem
pernapasan, namun juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kulit, mata, atau
sinus. Mayoritas jamur tidak berbahaya, namun beberapa jenis jamur dapat menimbulkan
penyakit serius ketika sporanya terhirup oleh penderita gangguan sistem kekebalan tubuh,
penyakit paru, atau asma.

Aspergillosis dapat menyebabkan gejala berbeda-beda, tergantung dari jenis penyakitnya.


Tiga jenis utama penyakit aspergillosis adalah:
1) Allergic bronchopulmonary aspergillosis
Ini adalah jenis aspergillosis yang disebabkan oleh alergi ketika menghirup partikel
aspergillus. Allergic bronchopulmonary aspergillosis biasanya menyerang penderita
asma atau cystic fibrosis. Gejala kondisi ini adalah demam, batuk berdahak atau batuk
darah.
2) Chronic pulmonary aspergillosis
Penyakit yang punya nama lain aspergilloma ini merupakan infeksi jangka panjang
yang biasanya hanya berkembang pada penderita penyakit yang memiliki masalah pada
paru-paru sebelumnya, seperti tuberkulosis atau penyakit paru obstruktif kronis. Gejala
umum dari penyakit ini adalah sesak, mengi, berat badan turun, kelelahan, dan batuk
darah.
3) Invasive pulmonary aspergillosis
Aspergillosis jenis ini hanya menyerang penderita gangguan sistem kekebalan tubuh.
Jamur aspergillus dapat menyebar ke aliran darah penderita, sehingga berisiko
mematikan jika tidak ditangani dengan cepat. Gejala invasive pulmonary aspergillosis
umumnya berupa demam, menggigil, batuk darah, sesak, nyeri dada atau nyeri sendi,
mimisan, wajah membengkak separuh.
Selain ketiga jenis di atas, ada juga tipe aspergillosis yang dapat menyerang bagian
tubuh di luar paru-paru, misalnya sinus. Jika menyerang sinus, maka gejala yang
ditimbulkan bisa berupa mimisan, demam, pilek, nyeri pada wajah, dan sakit kepala.

3
Penyebab Aspergillosis
Aspergillosis disebabkan oleh jamur aspergillus. Jamur ini tidak dapat menular antar
manusia.
Di luar ruangan, jamur aspergillus dapat ditemukan pada dedaunan yang membusuk,
tanaman, pohon dan padi-padian. Sedangkan di dalam ruangan, spora jamur ini dapat
ditemukan di penyejuk ruangan, saluran pemanas ruangan, beberapa makanan, serta
rempah-rempah.
Pada manusia sehat, terpapar aspergillus tidak akan menimbulkan penyakit. Sebab, sistem
kekebalan tubuh manusia dapat menghancurkan spora jamur tersebut. Namun, pada
penderita gangguan sistem kekebalan tubuh, spora aspergillus akan menyerang paru-paru
dan bagian tubuh lainnya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena aspergillosis adalah:
 Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.
 Memiliki jumlah sel darah putih rendah.
 Memiliki rongga udara di paru (kavitas) yang terbentuk akibat radiasi atau penyakit
paru lainnya seperti tuberkulosis dan sarkoidosis.
 Menderita asma atau cystic fibrosis.
 Menjalani terapi kortikosteroid dalam jangka panjang.

Jika diabaikan atau tidak ditangani secara tepat, aspergillosis dapat menyebabkan
komplikasi berupa:
 Infeksi sistemik. Infeksi dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain, seperti
otak, jantung, dan ginjal.
 Perdarahan. Penderita aspergillosis dapat mengalami perdarahan parah pada paru-
paru.

4
3) Jamur Coccidoides (Penyakit: Coccidiodomycosis)
Coccidioidomycosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur
Coccidoides. Jamur Coccidoides banyak ditemukan di wilayah barat
daya Amerika Serikat (AS), sebagian wilayah Meksiko, dan Amerika
Selatan. Jamur ini juga ditemukan di sebagian wilayah Washington.
Jamur Coccidoides hidup di tanah sebagai lumut yang bisa “pecah”
menyebabkan spora berterbangan di udara saat kondisi tanah tersebut
terganggu.
Anda bisa terinfeksi jamur ini dengan menghirup spora jamur yang
beterbangan di udara. Meski demikian, tidak semua orang yang menghirup spora jamur
tersebut lantas jatuh sakit. Beberapa orang bisa lebih rentan mengalami sakit yang parah
dari infeksi ini.
Biasanya, orang yang terinfeksi coccidioidomycosis bisa sembuh dengan sendirinya dalam
hitungan minggu atau bulanan. Akan tetapi, beberapa orang mungkin butuh menggunakan
obat antijamur.
Gejala coccidioidomycosis yang umum, meliputi:
 Kecapekan
 Batuk
 Demam
 Napas pendek
 Sakit kepala
 Berkeringat di malam hari
 Nyeri sendi atau pegal linu
 Ruam kulit di area tubuh atas atau di kedua kaki

PEMERIKSAAN JAMUR UDARA


 Nama Pemeriksaan Lab: PEMERIKSAAN JAMUR AC
 ALAT DAN BAHAN:
 Object glass
 Deck glass
 Jarum ose

5
 Gunting
 Lampu spiritus
 Pinset
 Pisau
 Media SDA
 Media Corn Meal Agar
 Aquades
 NaCl 0.9%
 Alkohol 70%
 Lidi kapas steril
 Larutan LPCB
 Larutan KOH 10-20%
 Kapas
 Mikroskop
 CARA KERJA
1) Pengambilan sampel
a) Menggunakan lidi kapas steril dan NaCl 0.9% steril dilakukan pengusapan pada
daerah swing AC sebanyak 2-3 kali swap. Pengambilan dilakukan secara aseptis.
b) Pada tabung dicatat lokasi, waktu, no. sampel
2) Pemeriksaan kapang
a) Sampel ditanam pada media SDA dan diinkubasi pada suhu ruangan 2-5 hari,
dilakukan perhitungan jumlah koloni kapang yang tumbuh setiap harinya hingga
hari ke lima atau petri penuh tertutup koloni.
b) Diidentifikasi koloni dan hifa dengan membuat slide culture pada media SDA untuk
koloni kapang dan media Corn Meal agar untuk koloni ragi, pemeriksaan secara
mikroskopi daengan pewarna LPCB, kemudia ditetapkan nama spesies atau genus
kapang.

6
MIKOLOGI TANAH

Jamur Penyebab Infeksi Yang Ada Di Tanah Dan Cara Menanggulanginya

Infeksi Pada Manusia

1. Aspergillosis
Aspergillosis disebabkan oleh perpaduan antara sistem kekebalan tubuh yang
lemah dan paparan jamur Aspergillus. Jamur ini dapat ditemukan di tumpukan kompos,
tumpukan gandum, dan sayuran yang membusuk.
Selain pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah (misalnya kondisi sel
darah putih rendah atau sedang mengonsumsi obat kortikosteroid), risiko aspergillosis
lebih tinggi pada penderita asma atau cystic fibrosis.

2. Infeksi jamur mata (Fusarium)


Infeksi jamur mata adalah kondisi yang jarang, namun tergolong serius. Infeksi
jamur mata paling sering disebabkan oleh jamur Fusarium yang hidup di pohon atau
tanaman. Jamur Fusarium bisa masuk ke mata bila mata tidak sengaja tergores bagian
tanaman tersebut.
Selain akibat cedera mata, infeksi jamur mata dapat terjadi pada pasien yang
menjalani operasi katarak atau transplantasi kornea. Pada kasus yang jarang, infeksi jamur
mata juga terjadi akibat penggunaan obat tetes mata atau cairan pembersih lensa kontak
yang sudah terkontaminasi, serta pengobatan dengan suntikan kortikosteroid pada mata.

3. Kurap (epidermophyton, microsporum, dan trichophyton)


Kurap disebabkan oleh jenis jamur yang hidup di tanah, yaitu epidermophyton,
microsporum, dan trichophyton. Seseorang bisa terinfeksi bila menyentuh tanah yang
terkontaminasi jamur tersebut. Penyebaran dapat terjadi antara hewan ke manusia, atau dari
manusia ke manusia.

7
4. Infeksi jamur kuku
Infeksi jamur kuku terjadi ketika terdapat jamur di kuku
yang tumbuh tidak terkendali. Jenis jamur penyebab
infeksi jamur kuku sama dengan jamur penyebab kurap.
Meskipun dapat terjadi pada siapa saja, risiko infeksi
jamur kuku lebih tinggi pada penderita diabetes, lansia di
atas 65 tahun, pengguna kuku palsu, orang yang
mengalami cedera kuku, dan individu dengan kekebalan tubuh lemah.

5. Mucormycosis
Mucormycosis terjadi akibat menghirup spora jamur golongan Mucorales secara
tidak sengaja. Infeksi juga dapat terjadi bila luka terbuka di kulit terpapar jamur ini.
Jamur Mucorales bisa ditemukan di daun, kayu, tanah, atau di tumpukan kompos.
Namun walaupun jamur ini terdapat di alam, bukan berarti infeksi pasti terjadi pada setiap
orang yang terpapar spora jamur. Infeksi lebih berisiko terjadi pada orang dengan sistem
kekebalan tubuh lemah, seperti penderita kanker dan diabetes.

6. Sporotrichosis
Sporotrichosis disebabkan oleh jamur Sporothrix yang banyak ditemukan di tanah
atau tanaman. Infeksi terjadi ketika spora jamur masuk ke tubuh melalui sentuhan, terutama
melalui luka terbuka di kulit. Meskipun sangat jarang, infeksi juga dapat terjadi bila
menghirup spora jamur secara tidak sengaja.
Beberapa orang dengan jenis pekerjaan tertentu lebih berisiko terserang infeksi
sporotrichosis, misalnya tukang kebun, petani, dan pasien yang sedang menjalani terapi
imunosupresif.

Beberapa jenis obat antijamur yang biasa dipakai untuk mengobati infeksi jamur kulit:
 Antijamur topikal (oles) - diaplikasikan langsung ke kulit, rambut, atau kuku.
 Antijamur oral - dalam bentuk kapsul, pil, atau bentuk cair. Diberikan apabila infeksi
jamur kulit luas dan tidak dapat diatasi dengan obat antijamur topikal.

8
Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan agar tidak terserang infeksi jamur:
 Jaga kebersihan kulit. Gunakan sabun pada saat mandi.
 Segera keringkan kulit apabila basah atau berkeringat.
 Ganti pakaian dalam dan kaos kaki setiap hari.
 Jangan bertukar pakai handuk, baju dalam dan pakaian dengan orang lain.

Infeksi Pada Tanaman


1. Bercak polong dan hawar batang
Bercak polong disebabkan oleh Botryodiplodia dan hawar batang oleh
Botryodiplodia sp. dan Gelasinospora, ditemukan di beberapa daerah penghasil kacang
tanah di Tuban, Pati, Jepara, dan Banjarnegara. Bercak Mata. Gejalanya berupa bercak-
bercak coklat tidak teratur dengan diameter kira–kira 2–4 mm yang dibatasi oleh garis yang
tidak begitu jelas dan terputus-putus ber-warna coklat sehingga mirip dengan mata. Hasil
identifikasi menyatakan bahwa penyebabnya adalah jamur yang mirip Helminthosporium
sp., yaitu mempunyai konidia berbentuk silinder berwarna gelap, bersel 3–4 dengan ujung
meruncing dan ber-warna hialin. Hasil identifikasi Sri Hardaningsih et al. (2012)
menyatakan bahwa penyakit bercak mata pada kacang tanah berasosiasi dengan jamur
Colletotrichum dematium var. truncatum dan Synematum jonessi.

2. Penyakit Busuk Leher Akar

Penyakit busuk leher akar disebabkan oleh Aspergillus niger van Tiegh dan A. Pulveru-
lentus (McAlp.) Thom, yang mungkin merupakan mutan dari A. niger. Koloni jamur A.
niger dapat tumbuh dengan baik pada suhu 25 oC di berbagai media. Serangan pada biji
terjadi segera setelah biji ditanam dan lebih sering menyerang hipokotilnya. Hipokotil dan
jaringan ruas kotiledon menjadi basah, berwarna coklat dan tertutup oleh kumpulan spora

9
berwarna hitam. Pada tanaman muda gejala tersebut sangat khas, yaitu beberapa cabang
atau seluruh tanaman menjadi layu. Jaringan yang terinfeksi menjadi coklat kehitaman
karena adanya kumpulan spora jamur yang berwarna hitam sebelum terkoyak. Tanaman
yang terserang di bawah kotiledon menampakkan gejala layu sementara dan kadang-
kadang menjadi normal kembali karena adanya pertumbuhan akar adventif di atas bagian
yang terinfeksi.

Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan agar tidak terserang infeksi jamur pada
tanaman:
 Menjaga kelembaban tanah yang optimum untuk pertumbuhan tanaman agar terhindar
dari cekaman kekeringan dan akti-vitas serangga pengganggu;
 Menggunakan varietas yang toleran terhadap penyakit busuk polong, nematoda,
serangga dan jamur penghasil mikotoksin
 Rotasi tanaman dan pemu-pukan yang cukup untuk mengurangi patogen tular tanah;
 Mengairi tanaman jika kekeringan;
 Segera panen bila polong telah cukup tua dan kering sebaik-baiknya;
 Membuang tanaman rusak/sakit karena terinfeksi jamur.
Pemeriksaan Jamur pada Tanah

Cara Memastikan Penyakit Jamur :

 Pemeriksaan tampilan secara klinis.


 Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV) yaitu menghasilkan sinar ultraviolet
360nm (atau, sinar “hitam” yang dapat gunakan untuk memibantu evaluasi penyakit-
penyakit kulit tertentu
 Kerokan kulit
 Mukosa
 Kuku untuk pemeriksaan mikroskopik
 Pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya yaitu dilakukan dengan
menanamkan sampel pada media buatan yaitu mnggunakan media agar dextrose
sabouraud. Tujuan: dilakukan pemeriksaan ini yaitu sebagai penyokong pemeriksaan
langsung (KOH) sehingga dapat diketahui secara posisi wujud species jamur yang
menyebabkan kelainan kulit pada pasien. Dengan mengetahui species jamur yang
menginfeksi kulit hal ini dapat membantu menentukan terapi spesifik pada pasien,
sehingga efek dari terapi yang dapat bekerja maksimal.

10
Pemeriksaan Jamur Secara Mikroskopik :

a. Prinsip

Larutan KOH 10% atau 20% akan melisiskan kulit, kuku dan rambut sehingga bila
mengandung jamur, dibawah mikroskop akan terlihat hypa dan atau spora. Pemeriksaan
KOH (kalium hidreksida) merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan
diagnosis pada setiap kasus kelainan kulit pada infeksi jamur. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan cara mlakukan pengerokkan kulit pada bagian kulit yang mengalami infeksi jamur.
Hasil yang diterapkan pada pemeriksaan ini ditemukannya elemen jamur beruna hifa
panjang dan artrospara (hifa bercabang) yang berarti bahwa penyebab kelainan kulit pada
pasien disebabkan oleh jamur nakal (dermatofita)

b. Tujuan :

Menemukan adanya hypa darn atau spora pada kulit, kuku dan rambut

c. Persiapan Diperlukan :

A. Pengambilan Specimen

1) Alat

a. Scalpel
b. Pinset
c. Alcohol 70%
d. Kapas
e. Kertas/wadah bersih

2) Lokasi

a. Kulit : Bagian tepi kelainan kulit


b. Kuku : Kuku yang mengarami penebalan
c. Rambut
 Rambut rapuh dan berwarna agak pucat
 Pada rambut terdapat benjolan
 Daerah sekitar rambut menunjukan kelainan kulit, misalnya
bersisik, botak dan lain-lain.

11
3) Cara Pengambilan

a. Kerokan Kulit
 Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alcohol 70% untuk
menghilangkan lemak, debu dan kotoran lainnya,
 Keroklah bagian yang aktif dengan scalpel dengan arah dari atas ke bawah
(cara memegang scalpel harus miring membentuk sudut 450 ke atas)
b. Kerokan/guntingan kuku
 Letakkan hasil kerokan kulit dalam kertas atau wadah.
 Bersihkan, kuku yang sakit dengan kapas alcohol 70% dengan maksud
seperti diatas
 Kerokanlah bagian kuku yang sakit pada bagian permukaan dan bagian
bawah kuku yang sakit, bila perlu kuku tersebut digunting Rambut
 Rambut yang sakit dicabut dengan pinset
 Letakkan rambut tersebut pada kertas{wadah yang bersih

B. Pembuatan sediaan

1. Alat

a. Kaca objek

b. Kaca penutup

c. Lampu spirtus

d. Pinset

2. Reagen

• Larutari KOH 10% untuk kulit dan kuku

• Larutari KOH 20% untuk rambut

3. Cara pembuatan sadiaan

a. Teteskan 1-2 gelas larutari KOH 10% pada kaca objek


b. Letakkan hahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan
pinset yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut. Kemudian
tutup dengan kaca penutup.
c. Biarkan ± 15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa detik untuk
mempercepat proses lisis

12
d. Cara Pemeriksaan Jamur :

a. Alat

 Mikroskop

b. Cara

 Periksa sediaan dibawah mikroskop.


 Mula-mula dengan pembesaran objektif 10x kemudian dengan pembesaran 40
x untuk mencari adanya hypa dan atau spora

Hasil Pemeriksaan :

Positif : Bila ditemukan adanya hypa dan atau spora


Negatif : Bila tidak ditemkan adanya hypa dan atau spora

13
Daftar Pustaka

https://www.alodokter.com/aspergillosis

https://hellosehat.com/penyakit/coccidioidomycosis/

http://wakeriko.blogspot.com/2012/01/penyebaran-bakteri-di-udara.html

https://www.scribd.com/document/373778160/Mikologi-Udara-Dan-Tanah

https://en.wikipedia.org/wiki/Coccidioides_immitis

https://www.alodokter.com/infeksi-jamur

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/06/15._OK_Harda_OK_271-
283-1.pdf

https://www.alodokter.com/kenali-penyebab-dan-cara-mengatasi-infeksi-jamur-kulit

http://contohmakalah4.blogspot.com/2013/11/makalah-pemeriksaan-jamur-secara.html

14

Anda mungkin juga menyukai