Analisis Swot
Analisis Swot
Visi :
“Menjadi Sekolah Dasar Berstandar Nasional yang Mampu Mencetak Insan Mandiri, Cerdas,
Kreatif, Berprestasi, Berkarakter dan Berkepribadian Islami”.
Misi :
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan
arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan
semangat gotong royong.
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa
sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.
5. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berkarakter, berakhlak mulia, dan
bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan :
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang
memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di
atas.
1. Mepersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia.
2. Membekali peserta didik agar mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi
pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa.
3. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, berkarakter,
cerdas, berkualitas, dan berprestasi dalam berbagai bidang.
4. Mempersiapkan peserta didik agar mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi
akademik dan non akademik di tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi, dan nasional.
5. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi
serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.
6. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan
lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.
7. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sasaran :
Terwujudnya Visi dan Misi UPT SPF SDN 206 Bontonyeleng
Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SDN 206
BontonyelengKe.gantarang Khususnya pengadaan bahan praktek.
Peningkatan mutu pembelajaran dalam rangka mempersiapkan mutu tamatan/ Alumni.
Mempersiapkan Alumni agar dapat diterima di sekolah lanjutan sehingga dapat bersaing
di Era Globalisasi.
I. Pendahuluan
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik
SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari
perusahaan-perusahaan Fortune 500.[1]
Diagram Ilustrasi:
1. Strength (Kekuatan); faktor internal atau dalam yang cenderung memiliki efek positif (atau
menjadi mampu untuk) mencapai tujuan suatu lembaga pendidikan
2. Weakness (Kelemahan); faktor internal atau dalam yang mungkin memiliki efek negatif
(atau menjadi penghalang untuk) mencapai tujuan suatau lembaga pendidikan
3. Opportunity (Peluang); faktor eksternal atau luar yang cenderung memiliki efek positif pada
pencapaian atau tujuan sekolah, atau tujuan yang sebelumnya tidak dipertimbangkan
4. Threat (Ancaman); faktor eksternal atau kondisi yang cenderung memiliki efek negatif pada
pencapaian tujuan suatu lembaga pendidikan, atau membuat tujuan absurd atau malah
sulit dicapai.
Apabila analisis SWOT digunakan pada sistem pendidikan, dalam pembahasan ini adalah
meninjau Kurikulum 2013 dan KTSP 2006, maka memungkinkan bagi penyusun dan
pendidikan berbasis SD yang diamati dalam pembahasan ini untuk mendapatkan suatu
gambaran menyeluruh mengenai kondisi Kurikulum di dua unsur berbeda tetapi memiliki
tujuan sama dalam pendidikan nasional, serta sekolah yang diamati baik dalam
hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan, sekolah, pendidik, dan
orang tua atau wali murid dimana menjadi bagian dari sebuah institusi yang berbasis
pendidikan, bahkan sampai situasi lingkungan sekolah tersebut.
E. Struktur Kurikulum
Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai
berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Praktik Pembelajaran Pada SDIT Gembira Kelas IV, Jatibening Baru Kabupaten Bekasi:
B. KOMPETENSI DASAR
Matematika
3.13 Memahami pecahan senilai dan operasi hitung pecahan menggunakan benda
konkret/gambar
4.13 Mengurai sebuah pecahan menjadi hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah
pecahan lainnya dengan berbagai kemungkinan jawaban
C. INDIKATOR
Menentukan jawaban dari soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut sama
Menentukan jawaban dari soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut berbeda
Membuat soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan yang merupakan
bagian dari kelompok dan menjawabnya dengan benar
D. TUJUAN
Setelah mengamati gambar, siswa mampu menyelesaikan masalah tentang penjumlahan
dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut berbeda dengan benar.
Setelah mengamati gambar, siswa mampu membuat soal cerita tentang penjumlahan
atau pengurangan pecahan yang merupakan bagian dari kelompok dan menjawabnya
dengan benar.
E. MATERI
Soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Hafalan Matrik Perkalian 1-9. 10
Pendahuluan Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan menit
keyakinan masing-masing, dilanjutkan dengan Pembacaan
Teks Pancasila.
Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa. Guru
menyiapkan fisik dan psikhis siswa dalam mengawali
kegiatan pembelajaran, yaitu mengajak siswa menyanyikan
lagu/yel-yel/tepuk dinamika dengan materi yang relevan
dengan pembelajaran hari ini. Menginformasikan
Tema/Sub Tema yang akan dibelajarkan. Menyampaikan
tujuan pembelajaran hari ini.
Selain melihat alat peraga lainnya, siswa dapat menonton
video yang terkait pembelajaran hari ini, mendatangkan
narasumber, membaca buku dari perpustakaan sekolah,
perpustakaan online/e-book.
Kegiatan Siswa mengenal soal tentang penjumlahan dan pengurangan 150
Inti pecahan yang terkait dengan pecahan yang merupakan menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
bagian dari kelompok. Siswa mengerjakan soal cerita dengan
mandiri.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam buku
siswa.
Siswa membuat soal cerita penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
Siswa menjawab soal-soal tentang pembelajaran minggu ini.
Kegiatan Siswa menuliskan perenungan mereka di buku siswa. 15
Penutup Guru menyampaikan pesan moral untuk memanfaatkan menit
Keberagaman Makhluk Hidup di lingkunganku dengan bijak.
Tugas: Siswa bercerita kepada orang tua tentang
pengalaman belajarnya minggu ini. Siswa juga diminta
mendiskusikan hal-hal yang dapat ia lakukan agar apa yang
dipelajari dapat bermanfaat untuk dirinya dan lingkungan.
Hafalan Matrik Perkalian 1-9. Salam dan do’a penutup.
Remedial
Siswa yang belum dapat menjawab pertanyaan dalam
bagian evaluasi akan mengerjakan lagi soal yang sama. Di
awal, guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal
tersebut, kemudian minta mereka mengerjakan dengan
mandiri.
I. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilain Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan (terlampir).
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
1) Penilaian Kinerja.
2) Penilaian Produk.
b. Penilaian Hasil Belajar
Pilihan ganda.
Isian singkat.
Esai atau uraian.
………………………………
NIP. …………………………
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi
dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia
Indonesia.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan: 1. peserta
didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan
minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan
hasil intelektual bangsa sendiri; 2. guru dapat memusatkan perhatian kepada
pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan
berbahasa dan sumber belajar; 3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan
ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan
kemampuan peserta didiknya; 4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat
dalam pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah; 5. sekolah dapat
menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan
keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia; 6. daerah dapat menentukan
bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan
kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
B. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan
maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan 4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial 5. Menikmati dan memanfaatkan karya
sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa 6. Menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
Perbedaan pokok antara KTSP atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (Kurikulum 2006)
yang selama ini diterapkan dengan Kurikulum 2013 yang akan dijalankan secara terbatas
mulau Juli 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan
pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam
Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah,
kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan
kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku
Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP
2 Weakness a. Penilaian Sikap spiritual dan sosial yang rumit dari sisi
(Kelemahan) administratif, mengingat jumlah siswa yang bisa mencapai
puluhan hingga ratusan yang harus diamati seorang guru dan
perlu dipertanyakan secara substantif-merupakan aspek yang
mendesak untuk dievaluasi.
b. Beban tatap muka min. 24 jam/minggu bagi guru diluar tugas-
tugas lain, jumlah mata pelajaran dan jam belajar siswa serta
beban siswa, perlu dikaji kembali dengan melibatkan juga ahli
psikologi pendidikan dan perkembangan, misal LPTK
(Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan).
c. Rumusan Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar mengandung
kelemahan-kelemahan dari sisi subtansi dan logika.
d. Bertambahnya jam pelajaran perminggu, menjadi: SD 4 jam,
SMP 6 jam, SMA 2 jam, dan SMK menjai 48 jam/minggu.
Dalam hal ini tidak ada penjelasan lebih lanjut. Indonesia
termasuk jumlah hari tertinggi waktu belajarnya didunia, sama
dengan Korea Selatan.
Daftar pustaka:
http://bsnp-indonesia.org
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[1] http://www.marketingteacher.com/swot/history-of-swot.html.
Penjelasan Undang-undang Pendidikan, http://www.hukumonline.com/pusatdata
https://afidburhanuddin.wordpress.com
http://layananptk.wordpress.com/2013
Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Muslich Mansir. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Elin Driana, Opini Kompas Senin 29 Desember 2014, Dosen Pasca Sarjana Univ. UHAMKA
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Related Posts:
Analisis Teori SWOT pada Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 v\:*
{behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:*
{behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Normal 0 false
false false false IN X-NONE X-N… Read More
0 komentar:
Posting Komentar
Search
IKUTI SAYA
Popular
Tags
Blog Archives
Terharu lihat suami sudah pandai ungkapan cinta, sampai peluk-pelukan, cium, dan suap-
suapan. "Siapa yang ngak cemburu, hayooo?!"...
Senang rasanya ketika anak minta di sunat dengan sendirinya, tidak dipaksa apalagi
terpaksa. Tepat diliburan semesteran pasca pengambila...
BLOG LEVINA KE 1
BLOG PERTAMA
Mengenai Saya
Levina Adawiyah
Lihat profil lengkapku
Cara Daftar Haji Melalui Bank Syariah
Apa keinginanmu sebagai umat muslim bila sudah mapan? Pastinya banyak yang mengatakan
dengan menggaris bawahi kata muslim akan memilih bi...
Formulir Kontak
Nama
Email *
Pesan *
0 14
1 29
2 14
3 11
4 34
5 36
6 35
7 16
8 23
9 29
10 24
11 57
12 25
13 29
14 10
15 18
16 14
17 14
18 21
19 99
20 30
21 39
22 11
23 11
24 25
25 63
26 29
27 63
28 14
29 1
72,249
Levina Adawiyah
Translate
Diberdayakan oleh Terjemahan
Pelopor
Tips
Belajar dan Mengajar
Pena saya
Puisi plus Syair
Kuliner Plus Jalan-Jalan
Labels
artikel dan tulisan online Berbagi Manfaat Buku dan Tulisan saya Hotel Jalan-Jalan Keluarga
Liburan seru Lingkungan Lomba Blogger Lomba Puisi Pendidikan Puisi Resensi Buku Bacaan
tumbuh kembang anak
ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT
UPT SPF SDN 206 BONTONYELENG
I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi analisis SWOT
2. Mengetahui bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SDN 4 Lenek Daya.
1.4 Manfaat
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan Visi dan misi
melalui analisis SWOT di suatu organisasi sekolah.
II
PEMBAHASAN
3.1 Simpulan
Setelah menganalisis SWOT pada VISI dam MISI di sekolah SDN 4 Lenek Daya dapat dilihat pada masingi
bobot antara kekuatan dan kelemahan yang ada sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki SDN 4 Lenek Daya ini seimbang. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak
sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan yang
ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah
dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi. Begitu juga peluang dalam sarana
dan prasarana adalah peluang yang paling besar yang dimiliki oleh SDN 4 Lenek Daya walaupun ini
peluang ini masih jauh dari sekali tertinggi tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan
kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan
memperkecil ancaman pada butir lima yaitu persaingan dalam bidang TIK yang belum begitu baik.
Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak hanya infrastruktur saja
yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi
3.2 Saran
Sekolah SDN 4 Lenek Daya harus bisa meningkatkan berbagai prestasi siswanya, sehingga siswa
bisa bersaing dengan siswa dari SMP-SMP lain yang kwalitasnya di atas SDN 1 Kalijaga Jika prestasi
sekolah ini meningkat maka masyarakat sekitar mempunyai ketertarikan sehingga masyarakat yang
mempunyai anak yang sudah tamat Sekolah Dasar akan mendaftarkan anaknya ke SDN 4 Lenek Daya
dengan pertimbangan bahwa anaknya kalau sekolah di SMP ini bisa menjadi anak yang berprestasi.