Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 8 ABLASI UDANG

Tujuan: Mengetahui teknik mengablasi pada induk udang vaname

Pendahuluan

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi benih udang adalah dengan
melakukan teknik ablasi mata untuk mempercepat kematangan gonad atau matang
telur pada induk betina. Ablasi dilakukan dengan memotong salah satu tangkai mata
yang tujuannya untuk menurunkan sekresi hormon penghambat perkembangan gonad
dan hormon penghambat kerja organ mandibular oleh kelenjar sinus yang berada di
tangkai mata (Baclaski, 2001).
Ablasi mata adalah proses pemotongan tangkai mata udang sehingga proses
pematangan gonad dapat berlangsung cepat (Nurdjana, 1985). Hal ini dapat terjadi
karena pada mata terdapat ”X” organ yang memproduksi Gonad Inhibiting Hormon
(GIH), dimana GIH ini dapat menghambat daya kerja GSH (Gonad Stimulating Hormon)
yang diproduksi oleh ”Y” organ yang terletak pada kepala, yang fungsinya untuk
merangsang perkembangan gonad/telur. Sehingga dengan dilakukannya ablasi
(pengrusakan/penghilangan sebagian ”X” organ, yang menghasilkan GIH), maka
produksi GIH akan berkurang dan GSH lebih dominan, sehingga daya kerja GSH
berjalan dengan lancar atau sempurna dalam proses mempercepat kematangan
gonad/telur. Ablasi mata hanya dilakukan pada induk betina yang mempunyai kulit
keras dan tidak sedang ganti kulit, sedangkan jantan tidak perlu diablasi karena tanpa
proses ablasi, spermanya akan berkembang dengan sempurna (Adiyodi, 1970 diacu
dalam Trijoko, 1993).
Beberapa teknik ablasi yang umum diterapkan, diantaranya adalah :
1. Memecahkan salah satu bola mata induk dengan jari tangan dan mengeluarkan
seluruh isinya.
2.Menggunting salah satu tangkai mata dengan gunting dan diikuti dengan penyolderan
dengan solder panas
3. Menjepit salah satu tangkai mata dengan gunting jepit yang telah dipanaskan hingga
membara.
. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah baskom, seser, kain, aerator,
karet, gunting bedah, korek api, tabung gas, iodine dan induk udang

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti baskom, seser, kain, aerator, karet, gunting
bedah, korek api, tabung gas, iodine dan induk udang.
2. Baskom di isi air laut kemudian ditambahkan larutan iodine sebanyak 150 ml.
3. Gunting ablasi dipanaskan, induk yang akan diablasi diangkat dengan menggunakan
seser, sebaiknya pada saat pemegangan harus hati-hati agar induk udang tidak jatuh
atau terlepas, tetapi tidak boleh juga terlalu erat karena dapat menimbulkan stress pada
induk udang.
4. Setelah gunting ablasi membara barulah kegiatan pemotongan tangkai mata
dilaksanakan. Induk yang telah diablasi kemudian dicelupkan pada larutan iodine dan
air laut gunanya yaitu, untuk mencegah terjadinya infeksi setelah ablasi.
5. Setelah itu induk dimasukkan kembali ke dalam bak pemeliharaan.
Lembar kerja
Lembar kerja
Lembar kerja

Anda mungkin juga menyukai