Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGI

GONAD IKAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


(PKL)

OLEH

AMIRULLAH UMABAIHI
NIM 1131418039

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
2021
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena telah diberikan

kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

laporan praktik kerja lapangan (PKL) dengan judul “Teknik Pembuatan Preparat

Histologi Gonad Ikan”. Penulis menyadari dengan segala keterbatasan yang ada

dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan PKL terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan yang

ada. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dalam proses

penyempurnaan. Akhir kata, semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya serta bagi pembaca umumnya.

Gorontalo, Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II METODE PELAKSANAAN .................................................................. 3
2.1 Lokasi dan Waktu .......................................................................................... 3
2.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 3
2.3 Teknik Pelaksanaan ....................................................................................... 4
BAB III HASIL PELAKSANAAN ...................................................................... 7
3.1 Tahap Fiksasi ................................................................................................. 7
3.2 Tahap Dehidrasi............................................................................................. 8
3.3 Tahap Penjernihan (Clearing) ....................................................................... 9
3.4 Tahap Pengirisan (Staining) ........................................................................ 10
3.5 Tahap Pewarnaan......................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
4.2 Saran ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan tentang reproduksi ikan merupakan aspek yang sangat

penting. Menurut Wijayanti (2017), untuk memahami fisiologi tentang reproduksi

ikan, dibutuhkan penelitian mengenai perubahan perkembangan gonad baik

melalui pengamatan makroskopik maupun mikroskopik. Namun, pengamatan

secara makroskopik tidak memberikan informasi yang benar mengenai

perkembangan sel-sel germinal selama pengamatan gonad. Sehingga pengamatan

gonad secara mikroskopik merupakan metode yang penting untuk mendapatkan

informasi mengenai perubahan struktural pada sel-sel germinal.

Agusriana (2014), mengatakan bahwa gonad adalah organ reproduksi yang

terdapat dalam tubuh individu ikan, pada ikan gonad berada disamping kiri dan

kanan gelembung renang, dibawah vertebrae dan diatas saluran pencernaan.

Jumlahnya sepasang dan menggantung pada selaput mesorchia dan mesovaria

yaitu tergantung pada bentuk tubuh dan rongga tubuh individu ikan itu sendiri.

Tingkat kematangan gonad (TKG) merupakan pengelompokan

kematangan gonad ikan berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada

gonad. Kematangan gonad pada ikan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor luar

dan faktor dalam. Faktor luar yang berpengaruh adalah suhu, arus, adanya lawan

jenis dan lain-lain Faktor dalam antara lain adalah perbedaan spesies, umur serta

sifat fisiologis lainnya (Yulianto dkk, 2019).

1
Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara

detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis.

Sedangkan preparat merupakan objek yang akan diamati dengan menggunakan

mikroskop.

Histologi gonad merupakan salah satu pembuktian tentang kondisi

sebenarnya pada tahapan kematangan gonad. Histologi dapat juga disebut sebagai

ilmu anatomi mikroskopis. Cara pembuatan sediaan histologis disebut

mikroteknik. Pembuatan sediaan dari suatu jaringan dimulai dengan operasi,

biopsi, atau autopsi. Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan fiksatif

yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk,

atau rusak). (Agusriana, 2014).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk

mengetahui teknik pembuatan preparat histologi gonad ikan.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah

dapat memberikan informasi terkait dengan teknik pembuatan preparat histologi

gonad ikan.

2
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Lokasi dan Waktu

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama 3

hari, pada tanggal 31 sampai 2 Juni 2021 yang bertempat di Laboratorium

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo.

2.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini ,

dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Alat yang digunakan


No Alat Fungsi
1. Gelas ukur Mengukur
2. Gelas staening Wadah saat pewarnaan
3. Silet Memotong gonad
4. Water bath Mengembangkan irisan gonad
5. Baskom Wadah air dingin
6. Hot plate Memanaskan cetakan berisi parafin
7. Pinset Membantu proses penutupan cover glass
8. Mikroskop Mengamati preparat histologi gonad
9. Kamera Dokumentasi kegiatan
10. Alat tulis Mencatat hasil PKL

Tabel 2. Bahan yang digunakan


No Bahan Fungsi
1. Formalin Sebagai larutan fiksasi
2. Alkohol 70%, Alkohol 90% Sebagai larutan yang menghilangkan air
dan Alkohol absolut dari jaringan
3. Xylol Sebagai pelarut parafin yang terdapat
pada jaringan
4. Larutan Hematoxylin Sebagai pemberi warna pada inti dan
sitoplasma pada jaringan
5. Larutan Eosin Sebagai pemberi warna merah pada
sitoplasma sel
6. Parafin Sebagai media pembuatan blog preparat
gonad

3
2.3 Teknik Pelaksanaan

Berikut adalah teknik pelaksanaan pembuatan preparat histologi pada

gonad ikan.

A. Fiksasi

Fiksasi dilakukan dengan merendam sampel gonad menggunakan larutan

formalin. Sampel gonad dimasukkan kedalam botol film yang sudah berisi larutan

fiksasi (formalin) dengan perbandingan sampel dan larutan adalah 1:20 dan

disimpan selama 24 jam. Usahakan sampel di dalam botol film tidak terjepit agar

tidak merusak jaringan. Setelah 24 jam, sampel gonad diambil dan dicuci dengan

Aquades selama 30 menit untuk menghilangkan sisa larutan formalin yang

menempel pada sampel gonad.

B. Dehidrasi

Sampel yang telah difiksasi selanjutnya dimasukkan secara berturut-turut

(masing-masing selama 45 menit) kedalam larutan berikut: Alkohol 70% I,

Alkohol 70% II, Alkohol 90% I, Alkohol 90% II, Alkohol absolut I, Alkohol

absolut II.

C. Penjernihan (Clearing)

Sampel gonad yang telah didehidrasi dimasukkan kedalam larutan Xylol I,

Xylol II masing-masing selama 45 menit. Kemudian dilanjutkan ke proses

pengirisan.

4
D. Pengirisan (Staining)

Sampel gonad diiris setipis mungkin secara manual dengan menggunaan

silet. Sampel gonad yang telah diiris dipilih yang baik untuk dijadikan preparat

histologi. Irisan yang dipilih selanjutnya ditempelkan pada gelas objek.

E. Pewarnaan

Objek gelas yang berisi potongan sampel gonad yang sudah kering

kemudian dimasukkan kedalam larutan pewarnaan sebagai berikut:

1. Xylol (selama 5 menit)

2. Alkohol absolut (selama 1 menit)

3. Alkohol 90% (selama 1 menit)

4. Aquades (selama 1 menit)

5. Hematoxylin (selama 4 menit)

6. Dicuci dengan air mengalir (selama 1 menit)

7. Larutan eosin (selama 2 menit)

8. Dicuci dengan air mengalir (selama 1 menit)

9. Alkohol 90% (selama 1 menit)

10. Alkohol absolut (selama 2 menit)

11. Xylol (selama 4 menit)

Setelah selesai langkah 1 sampai dengan 11, kemudian sampel diangkat

dan dibersihkan dari zat warna atau kotoran yang ada pada gelas objek. Media

perekat dipakai untuk menempelkan gelas penutup (cover glass) dengan gelas

objek. Penutupan harus dilakukan secara hati-hati, pemberian perekat yang

5
berlebihan juga harus di hindari. Gelas objek berisi sampel yang sudah jadi di

tutup dengan gelas penutup dan selanjutnya sampel siap diamati.

6
BAB III

HASIL PELAKSANAAN

3.1 Fiksasi

Tahapan fiksasi merupakan langkah awal dimana sampel gonad yang telah

diambil dimasukkan kedalam botol film yang sudah berisi larutan formalin dan

disimpan selama 24 jam. Adapun tahapan fiksasi dapat dilihat pada Gambar 1.

a. b.
Gambar 1. Fiksasi

Keterangan :

A = Sampel Gonad

B = Larutan Formalin

Fiksasi bertujuan untuk mengawetkan sel dengan perubahan morfologi

yang minimal dan secara kasat mata tanpa adanya kehilangan molekul sangat

penting dalam pengolahan jaringan. Fiksasi diharapkan dapat melindungi

spesimen biologi dari efek denaturasi dehidrasi dan semua proses pengolahan

jaringan. Musyarifah dan Agus (2018) meyebutkan bahwa fiksasi adalah langkah

dasar dan sangat penting untuk mencegah autolisis dan degradasi jaringan serta

7
komponen jaringan sehingga mereka dapat diamati baik secara anatomis dan

mikroskopis. Proses fiksasi biasanya merupakan tahap pertama dalam pembuatan

sediaan histotologi. Fiksasi adalah berbagai perlakuan yang dapat melindungi

struktur sel dan komposisi biokimianya.

3.2 Dehidrasi.

Pada tahapan ini sampel gonad yang telah melewati proses fiksasi

kemudian di dimasukkan secara berturut-turut (masing-masing selama 45 menit)

kedalam larutan berikut: Alkohol 70% I, Alkohol 70% II, Alkohol 90% I, Alkohol

90% II, Alkohol absolut I, Alkohol absolut II. Adapun tahapan dehidrasi dapat

dilihat pada Gambar 2.

a. b.

A
c. d.
Gambar 2. Dehidrasi

8
Keterangan :

A = Sampel Gonad

B = Larutan Aquades

C = Larutan Alkohol 70%

D = Larutan Alkohol 90%

E = Larutan Alkohol Absolut

Menurut Agusriana (2014), dehidrasi adalah proses perendaman sampel

dengan menggunakan alkohol bertingkat dimulai dari alkohol 70% sampai 100%

yang betujuan untuk mengeluaran air dari jaringan.

3.3 Penjernihan (Clearing)

Pada tahapan ini sampel gonad yang telah didehidrasi dimasukkan

kedalam larutan Xylol I, Xylol II masing-masing selama 45 menit yang bertujuan

untuk menghilangkan bahan kimia dehidrasi, sehingga sampel menjadi

transparan. Bahan clearing ini mempunyai sifat mampu menggantikan bahan

kimia dan mampu melarutkan paraffin (Agusriana, 2014). Adapun tahapan

penjernihan (Clearing) dapat dilihat pada Gambar 3.

B
A

a.
Gambar 3. Penjernihan (Clearing)

9
Keterangan :

A = Sampel Gonad

B = Larutan Xylol

3.4 Pengirisan (Staining)

Pada proses pengirisan (Staining) sampel gonad diiris menggunakan silet.

Pengirisan yang dilakukan harus setipis mungkin dengan tujuan agar sel-sel pada

sampel gonad dapat terlihat jelas saat diamati degan menggunakan mikroskop.

Adapun tahapan pengirisan (Staining) dapat dilihat pada Gambar 4.

B
C
A

a.
Gambar 4. Pengirisan (Staining)

Keterangan :

A = Sampel Gonad

B = Gelas Objek

C = Silet

10
3.5 Pewarnaan

Tahapan pewarnaan merupakan langkah penting dalam proses pembuatan

preparat histologi. Pewarnaan perlu dilakukan karena objek dengan ketebalan

tertentu akan terlihat transparan meskipun di bawah mikroskop. Pewarna yang

digunakan adalah hematoxylin dan eosin. Adapun tahapan pewarnaan dapat

dilihat pada Gambar 5.

a. b.

A
A

c. d.

11
F

e. f.

g. h.
Gambar 5. Pewarnaan

Keterangan :

A = Sampel Gonad

B = Formalin

C = Alkohol

D = Aquades

E = Hematoxylin

12
F = Larutan Eosin

G = Alkohol Absolut

Setelah tahapan pewarnaan selesai dilakukan lanjut dengan pelekatan

(mounting) yang merupakan proses pelekatan gelas penutup dengan zat perekat

agar sediaan jaringan tidak rusak. Pelekatan ini dilaksanakan setelah proses

dehidrasi, kemudian angkat sediaan lalu dibersihkan sekelilingnya. Penutupan

merupakan langkah akhir dimana proses penempelan gelas penutup sedemikian

rupa sehingga tidak ada gelembung udara, kotoran pada contoh yang diamati.

Kemudian ditutup dengan gelas penutup (cover glass) dan jaringan siap di amati

di mikroskop.

13
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknik pembuatan preparat histologi gonad ikan ini terdiri atas lima

tahapan yaitu: fiksasi, dehidrasi, penjernihan, pengirisan, dan pewarnaan. Pada

tahapan fiksasi perendaman sampel tidak boleh lebih dari 24 jam, agar sampel

tidak mengeras. Sedangkan pada tahapan dehidrasi dan penjernihan, perendaman

sampel paling cepat 45 menit agar sisa air pada sampel dapat dikeluarkan. Pada

tahapan pengirisan diupayakan setipis mungkin agar sampel pada tahap

pewarnaan dapat terlihat jelas.

3.2 Saran

Untuk selanjutnya sampel gonad dipotong menggunakan mikrotom,

karena pemotongan dengan mikrotom akan menghasilkan lapisan dengan

ketebalan yang baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Agusriana, N. (2014). Tingkat Kematangan Gonad Ikan Kerling (Tor tambroides)


Di Daerah Aliran Sungai Jambak Meureubo Kecamatan Pante
Ceureumen: Pendekatan Histologi [skripsi]. Universitas Teuku Umar
Meulaboh.

Musyarifah, Z., Agus, S. (2018). Proses Fiksasi pada Pemeriksaan


Histopatologik. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), 443-453.

Wijayanti, Y. S. (2017). Kajian Histologi Gonad Ikan Janjan (Pseudapocryptes


Elongatus) Betina Pada Bulan November–Januari Di Muara Sungai
Lamong Kabupaten Gresik, Jawa Timur [skripsi]. Universitas
Brawijaya.
Yulianto, T., Wiwin. K. A. P., Miranti, S., Hardiyanti, T., Fitriana, S., Fauzanadi.
(2019). Tingkat Kematangan Gonad Ikan Sembilang Dengan Induksi
Hormon Hcg Berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 9(1), 95–109.

15
LAMPIRAN

Pengamatan Sampel Preparat

Hasil Pengamatan

16

Anda mungkin juga menyukai