Anda di halaman 1dari 253

PORTOFOLIO BIOLOGI DASAR 1

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar 1

Yang Diampu Oleh:

Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc.

Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc.

Disusun Oleh:

Happy Sukma Kanita

NIM 200351615627/ Offering C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

DASEMBER 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelasaikan tugas makalah portofolio mata kuliah
“BIOLOGI DASAR 1” ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc dan Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc pada biologi dasar
1. selain itu saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Erti Hamim, S.PPd., M.Sc dan Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc selaku dosen
pengampu mata kuliah Biologi Dasar 1.

2. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan menyertai di setiap
langkah saya, dan

3. Teman-teman semuanya yang ikut berpartisipasi dalam pengerjaan


portofolio ini.

Berkat beliau semua portofolio ini dapat berjalan. Saya menyadari bahwa makalah
yang saya tulis ini lebih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 28 Desember 2020

Happy Sukma Kanita

i
DAFTAR ISI

COVER HALAMAN
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
TABEL TABEL............................................................................................. iii
JURNAL BELAJAR.......................................................................................1
A. Jurnal Belajar Metode Ilmiah.................................................................1
B. Jurnal Belajar Herarki Kehidupan..........................................................2
C. Jurnal Belajar Struktur Dan Fungsi Sel..................................................3
D. Jurnal Belajar Transport Sel...................................................................4
E. Jurnal Belajar Pengamatan Transport Sel...............................................5
F. Jurnal Belajar Lumut Dan Paku..............................................................6
G. Jurnal Belajar Pengamatan Lumut Dan Paku.........................................8
H. Jurnal Belajar Struktur Morfologi Dan Anatomi....................................9
I. Jurnal Belajar Mengamati Perbedaan Ciri Morfologi pada Dikotil Dan
Monokotil.............................................................................................12
J. Jurnal Belajar Reproduksi Tumbuhan....................................................13
K. Jurnal Belajar Transport Pada Tumbuhan..............................................15
L. Jurnal Belajar Tanah Dan Nutrisi Pada Tumbuhan................................16
M. Jurnal Belajar Diskusi Praktikum Tumbuhan Vaskler Dan Perkecambhaan
Biji.........................................................................................................17
N. Jurnal Belajar Hama Dan Penyakit.........................................................18
O. Jurnal Belajar Hormon Pada Tumbuhan.................................................19
P. Jurnal Belajar Gerak Pada Tumbuhan.....................................................21
TUGAS INDIVIDU............................................................................................23
A. LKM Biodiversitas Lumut Dan Paku......................................................23
B. Mekanisme Membuka Dan Menutup Stomata.........................................25
C. Adaptasi Tumbuhan Hidup Di Daerah Kering.........................................25
D. Mekanisme Transport Hasil Fotosintesis..................................................26
ii
E. Siklus Nitrogen..........................................................................................26
F. Faktor Penyebab Plasmolisis.....................................................................27
TUGAS KELOMPOK...........................................................................................28
A. Rancangan Metode Ilmiah.........................................................................28
B. SCAN BIOAR Struktur Dan Fungsi Sel....................................................32
C. Makalah Kelompok 9 ( Transport Pada Tumbuhan ).................................38
D. SCAN BIOAR Perbedaan Ciri Morfologi Dikotil Dan Monokotil............59
LAPORAN PRAKTIKUM....................................................................................67
A. Transport Pada Tumbuhan.........................................................................67
B. Pengamatan Mikroskop Dan Pembuatan Preparat.....................................80
C. Pengamatan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan..............................................93
D. Pengamatan Transport Sel........................................................................103
E. Pengamatan Struktur Morfologi Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil.......111
F. Pengamatan Struktur Anatomi Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil
( Preparat Basah )...................................................................................123
G. Pengamatan Struktur Anatomi Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil
( Preparat Awetan )................................................................................132
H. Pengamatan Reproduksi Vegetatif Buatan Pada Tumbuhan ..................143
I. Pengamatan Transportasi Tumbuhan Vaskuler.......................................150
J. Pengamatan Perkecambahan Biji............................................................158
PKM....................................................................................................................167
PPT LAPORAN PRAKTIKUM.........................................................................190

iii
TABEL TABEL

Jurnal Belajar

No Pertemuan Ke- Judul Jurnal Belajar

1 2 Metode Ilmiah

2 3 Herarki Kehidupan, Teori Asal Usul


Kimiawi Sel

3 4 Struktur dan Fungsi Sel

4 5 Transport Sel

5 6 Pengamatan Transport Sel

6 7 Tumbuhan Lumut dan Paku

7 8 Pengamatan Tumbuhan Lumut dan Paku

8 9 Struktur Morfologi dan Anatomi

9 10 Praktikum Mengamati ciri morfologi


tumbuhan dikotil dan Monokotil melalaui
BIOAR

10 12 Reproduksi Tumbuhan

11 14 Transport Pada Tumbuhan

12 16 UTS

13 17 Tanah dan Nutrisi pada Tumbuhan

14 18 Diskusi Praktikum tumbuhan vaskler &


perkecambahan biji
15 19 Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan

16 21 Hormon Pada Tumbuhan

17 23 Gerak Pada Tumbuhan

iv
Tugas Individu

No Pertemuan Ke- Judul Tugas

1 8 LKM Biodiversitas Lumut Dan Paku

2 18 Desember Mempelajari:
2020
1. Mekanismen Membuka Menutup Stomata
2. Bentuk Adaptasi Tumbuhan Yang Hidup di
Daerah Kering
3. Mekanisme Transport Hasil Fotosintesis

3 22 Desember Mempelajari:
2020
1. Siklus Nitrogen pada Nodul
2. Artikan ke dalam Bahasa Indonesia untuk
Siklus Pembentukan Nitrogen pada PPT
yang tertera.

4 28 Desember Mempelajari:
2020
1. Faktor-faktor yang menyebabkan plasmiosis
5 Fortofolio Tugas

Tugas Kelompok

No Pertemuan Ke- Judul Tugas

1 2 Rancangan Metode Ilmiah

2 4 SCAN AR Struktur dan Fungsi Sel

3 14 1. Membuat Makalah+ Link Video


2. Membuat PPT

4 10 SCAN AR Perbedaan Ciri Morfologi Tumbuhan


Dikotil dan Monokotil

5 16 Membuat Lapora Pratikum


UTS 1.1 Pengenalan Mikroskop dan Pembuatan

v
Preparat
1.2 Pengamatan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
2.1 Pengamatan Transport Sel
2.2 Pengamatan Plasmiosis
3.1 Pengamatan Struktur Morfologi Tumbuhan
Dikotil dan Monokotil
3.2 Pengamatan Struktur Anantomi Tumbuhan
Dikotil dan Monokotil ( Preparat Basah)
3.3 Pengamatan Struktur Anatomi Tumbuhan
Dikotil dan Monokotil ( Preparat Awetan)
4.1 Pengamatan Reproduksi Vegetatif Buatan
Pada Tumbuhan

6 29 5.1 Pengamatan Transportasi Pada Tumbuhan


Vaskuler
5.2 Pengamatan Perkecambahan

7 32 Membuat PKM
UAS

8 29 Membuat PPT
1.1 Pengenalan Mikroskop dan Pembuatan
Preparat
1.2 Pengamatan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
2.1 Pengamatan Transport Sel
2.2 Pengamatan Plasmiosis
3.1 Pengamatan Struktur Morfologi Tumbuhan
Dikotil dan Monokotil
3.2 Pengamatan Struktur Anantomi Tumbuhan
Dikotil dan Monokotil ( Preparat Basah)
3.3 Pengamatan Struktur Anatomi Tumbuhan
Dikotil dan Monokotil ( Preparat Awetan)
4.1 Pengamatan Reproduksi Vegetatif Buatan
Pada Tumbuhan
5.1 Pengamatan Transportasi Pada Tumbuhan

vi
Vaskuler
5.2 Pengamatan Perkecambahan

vii
JURNAL BELAJAR

METODE ILMIAH

Nama : Happy Sukma Kanita


NIM : 200351615627
Offering :C
Hari/ Tanggal : Jumat, 02 Oktober 2020
Mata Kuliah : Biologi Dasar 1
Topik : Metode Ilmiah

A. Konsep Yang Telah Dipahami


Pengertian metode ilmiah, langkah langkah metode ilmiah, sikap sikap scientist,
jenis jenis data metode ilmiah

B. Konsep Yang belum Dipahami


ada pada jenis variabelnya serta merumuskan hipotesis itu bagaimana

C. Solusinya dari Konsep Yang Belum Paham


Solusinya dengan memahami kembali serta mencari referensi lainnya.

1
2
3
4
5
6
B. Materi Yang belum Dipahami
Pada pertemuan ini materi yang belum saya mengerti adalah Jaringan tumbuhan
yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang
lainnya.

C. Solusinya dari Konsep Yang Belum Paham


Pada saaat diskusi sudah saya tanya kan dan pertanyaan saya sudah dijawa oleh
saudara Nuria~ tumbuhan lumut hidup berkoloni dan belum memiliki akar
sempurna sehingga jaringan yang mati dapat bermanfaat untuk diserap sebagai zat
hara tanaman tersebut.

7
8
9
B. Materi Yang belum Dipahami
Materi yang dibelum dipahami dari materi ini adalah tentang perbedan
anatara sel kolenkim dan sel skelerenkim.

C. Solusinya dari Materi yang Belum Paham


Dari materi yang belum saya pahami ternyata dengan diskusi bisa dijawab
yaitu oleh:
Maufi~ saya dari kelompok 4 akan menjawab pertanyaan dari sukma, dan
berikut merupakan beberapa perbedaan antara jaringan kolenkim dan
jaringan sklerenkim:
a. Jaringan kolenkim merupakan jaringan parenkim khusus untuk menunjang
organ muda sedangkan sklerenkim merupakan jaringan untuk menunjang
organ tumbuhan yang telahdewasa.
b. Kolenkim memanjang ke arah poros panjang organ tempatnya berada serta
ditandai oleh adanya sel primer yang berdinding tebal sedangkan pada
sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, berlignin dengan protoplasma
yang mati.
c. Kolenkim terletak lebih tepi dibanding sklerenkim yakni di bawah
epidermis sedangkan letak sklerenkim lebih dalam dibandingkan kolenkim
yakni berada di tepi atau agak dalam pada organ
d. Jaringan kolenkim bersifat primer juga hidup sedangkan jaringan
sklerenkim memiliki sifat primer, dewasa dan mati.

Eva~ Saya dari kelompok 4 akan menjawab.

Perbedaan dari sel parenkim, kolekim, dan sklerenkim adalah :

Sel parenkim : Merupakan sel-sel yang tidak terspesialisasi, dinding sel terdiri
dari selulosa, dan memiliki bentuk isodiametrik

Sel Kolenkim : Merupakan sel-sel khusus, dinding selulosa terdiri dari


dinding sel yang tipis dan tidak sama, dan memiliki bentuk poligonal

10
Sel Sklerenkim : Merupakan sel-sel khusus, dinding sel terdiri dari dinding
sel yang tebal dan kaku, dan memiliki bentuk tubular

Dan untuk itu saya akan lebih lagi memahami dan belajar kembali.

11
12
13
Macam macam bunga yaitu bunga lengkap, bunga sempurna, bunga tidak lengkap,
dan bunga tidak sempurna. Serta mengetahui macam macam reproduksi pada
tumbuhan yaitu reproduksi seksual (generatif) seperti perkembanga gamet,
pembuahan ganda pada Angiospermae. Reproduksi aseksual (vegetatif) seperti
reproduksi vegetatif alamidan buatan. Reproduksi ini dimiliki oleh tumbuhan
Angiospermae. Untuk tumbuhan gymnospermae, terdapat organ repduksinya yaitu
kinos atau strobilus.

A. Materi Yang Belum Dipahami

Pada pertemuan ini yang belum dipahami adalah adakah macam macam
penyerbukan? Jika ada bagaimana penjelasannya.

B. Solusi dari Materi Yang Belum Dipahami

Pada pertemuan ini melakukan diskusi yang dimana kelompok 5 yang presentasi,
untuk itu dari materi yang saya pahami bisa menjadi terjawab dari saudara widi
yaitu

penyerbukaan berdasarkan asal serbuk sari terbagi menjadi 4 yaitu


 Sendiri
 Tetangga
 Silang
 bastar
Dan jika berdasarkan perantaranya terbagi lagi menjadi 4 yaitu

 oleh air

 oleh angin

 oleh hewan

 oleh manusia

Untuk itu saya akan kembali lagi memahami dan mencari referensi sebanyak
banyak dan juga tidak lupa dengan giat belajar agar apa yang diimpikan tercapai
14
15
16
17
18
19
20
4. Asam Traumalin, Apabila tumbuhan mengalami luka atau perlukaan karena
gangguan fisik maka akan segera terbentuk cambium gabus. Asam traumalin
ini dapat ditemukan pada dinding sel tumbuhan.
5. Asam Absisat, menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon paling penting
untuk menahan kekeringan.
6. Kalin, hormone tumbuhan yang mempengaruhi pembentukan organ pada
tumbuhan. kalin dapat dibedakan atas: Rizokalin (mempengaruhi
pertumbuhan akar). Kaulokalin (mempengaruhi pertumbuhan batang).
Filokalin, (mempengaruhi pertumbuhan daun). Antokalin atau florigen
(mempengaruhi pertumbuhan bunga).
Dan juga terdapat mekanisme dari setiap hormon.

A. Materi Yang belum Dipahami


Pada materi ini yang belum dipahami yaitu tentang penyebab jika terlalu banyak
larutan IAA adalah

B. Solusinya dari Materi Yang Belum Paham


Solusi yang belum dipahami adalahdengan diskusi bisa terjawab dari saudari
Agfa Nur ~ kelompok 9 menjawab apabila terlalu banyak dapat menyebabkan
akar menaikkan kapasitas penyerapan air dan unsur hara. pada daun akan
mempertinggi laju fotosintesis sehingga hasil fotosintesis lebih banyak.

Roudhotul ~ izin menambahkan. Dan kalau di proses pertumbuhan, auksin akan


bekerja pada konsetrasi tertentu, jika konsentrasi terlalu tinggi, auksin akan justru
menghambat pemanjangan sel.

21
22
C. Solusinya dari Materi Yang Belum Paham
Solusi yang belum dipahami adalah dengan diskusi bisa terjawab dan untuk tindak
lanjut saya akan belajar lebih giat dan mencatat penjelasan materi yang belum
paham agar bisa memahaminya.

23
24
 Mengamati Tumbuhan Paku  Mengamati Tumbuhan
Lumut

25
1. Mekanisme Buka Tutup Stomata

Jawab: dipengaruhi oleh pompa potasium dan faktor internal berupa hormon
pertmbuhan yaitu Asam Absisat (ABA).

Transport ini menggunakan transport aktif, dimana yang transport aktifnya


memerlukan ATP.

Perubahan PATI menjadi MALAT diakibatkan K⁺ bertambah mengakibatkan


potensial air menurun, dan air akan masuk ke sel penjaga melalui osmosis.
Kemudian air yang masuk ke sel penjaga mempengaruhi stomata menjadi
TERBUKA.

Ketika malam hari K⁺ akan keluar sehingga MALAT di sitoplasma menjadi PATI.
Maka dari itu potensial air meningkat dan air akan meninggalkan sel penjaga dan
bentuk stomata akan kembali kebentuk semula atau TERTUTUP.

2. Adaptasi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering

Jawab: tumbuhan ini disebut TUMBUHAN XEROFIT, contohnya yaitu pada


kaktus.

Kaktus

 Fotosintesi di batang

 Batang bersifat kenyal, karena menyimpan air untuk digunakan selama


kekeringan.
26
Adaptasi selan itu adalah Metabolisme Asam Krasulasea. Tumbuhan sukulen
(Famili Crassulaceae), karena daun tumbuhan CAM mengambil O₂ pada malam
hari, stomata dapat tertutup pada siang hari saat tekanan evaporatif lebih besar.
Tekanan evaporatif yaitu pendingin evaporatif.

Pada tumbuhan ocotilla→ hampir setaun tumbuhan tak berdaun, tetapi pada saat
hujan lebat tumbuh daun-daun kecill dan kembali lagi saat tanah mengering maka
daun cepat banyak mati.

3. Mekanisme Transport Hasil Fotosintesis Dari Daun Ke Seluruh Tubuh


Tumbuhan Yang Membutuhkan ( Source-Sink)

Jawab: proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan disebut translokasi.


Translokasi itu sendiri merupakan pemidahan hasil fotosintesis dari daun atau
organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannnya.
Pada angiosperma, sel sel yang terspesialisasi merupakan saluran translokasi
adalah unsur pembulu tapis. Terususun dari ujung ke ujung, pembulu tapis
membentuk pembulu tapis yang panjang. Getah floem, larutan cair yang mengalir
disepanjang pembuluh tapis, sangat berbeda dengan getah xylem. Sumber gula
( sugar source ) adalah organ tumbuhan yang merupakan produsen gula neto,

melalui fotosintesis atau pemecahan pati. Rosot gula ( sugar sink ) adalah orang
yang merupakan konsumen atau penyimpanan gula neto.

4. Siklus Nitrogen

27
Nitrogen merupakan unsur yang diperlukan makhluk hidup, nitrogen di perlukan
dalam bentuk persenyawaan bukan unsur. Atsmofir bumi mengandung 76%
nitrogen. Gas ini sulit bereaksi karena tidak dapat diperlukan. Nitrogen
merupakan unru pembentuk asam ainino. Asamainino merupakan persenyawaan
pembentuk molekul protein. Protein senyawa penyusun tubuh.

Nitorgen diatsmoferkan bersenyawa dengan oksigen membentuk nitrat (N0₃).


tumbuhan akan menyerap nitrat dan dijadikan protein. Amonium dan amoniak
merupakan bangkai tumbuhan yang sudah mati.

Bakteri yang mengubah nitrit dan nitrat menjadi nitrogen disebut Denitrifikasi.
Bakteri Rhizobium dan azotobacter digunakan sebagai asimilasi. Bakteri yang
berperan dalam siklus nitrogen yaitu Nitrosomonas mengubah amonia→nitrit.
Nitrobacter mengubah nitrit → nitrat, Rhizobium menambat nitrogen dan udara.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Plasmolisis

Jawab: faktor sel yang sangat penting yang mempengaruhi plasmolisis ialah
pelekatan diding sel, viskositas protoplasma dan untuk beberapa spesies sel,
ukuran pori dinding sel, faktor ini sangat bervariansi dengan jenis sel, usia
tumbuhan, dan tahap perkembangan.

Kebalikan dari plasmolisis yaitu deplasmolisis, ketika konsentrasi larutan


eksternal ke sel plasmolisis berkurang atau ketika zat terlarut meresap dari larutan
eksternal ke dalam vakuola, air akan masuk kembali ke vakuola dan peningkatann
volume protoplas menyebabkan pemulihan turgiditas penuh. Bentuk dan waktu
plasmolisis digunakan untuk menginterpretasikan viskositas protoplasma dan
perlekatan dinding sel, dan plasmolisis telah digunakan secara intensif untuk
menyelidiki protoplasma.

28
HASIL DISKUSI FORUM METODE ILMIAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar 1 yang Diampu Oleh

Ibu Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc. dan Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc.

Disusun Oleh :

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

Offering C Angkatan 2020

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEPTEMBER 2020

29
1. Metode Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan,


bersifat ilmiah serta merupakan langkah--langkah sistematis yang digunakan
dalam ilmu-‐ilmu tertentu baik direfleksikan atau diterima begitu saja.

2. Syarat Metode Ilmiah

a. Sistematis, harus tersusun sesuai urutan dan logis

b. Konsisten, harus ada kesesuaian antar unsurnya misalnya tujuan


dan rumusan masalah harus menemui satu titik yang sama

c. Operasional, metode ilmiah harus bisa menunjukan atau


menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan

3. Langkah-langkah Menentukan Metode Ilmiah

a. Merumuskan Masalah

b. Melakukan observasi atau pengumpulan data

c. Merumuskan atau membuat hipotesis

d. Melakukan eksperimen

e. Membuat Kesimpulan

4. Macam-macam Variabel

a. variabel bebas : variabel yang mempengaruhi atau menjadi


penyebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/terikat

b. variabel terikat : muncul karena dipengaruhi variabel bebas


c. variabel kontrol : variabel yang tidak dapat dimanipulasi dan
digunakan sebagai salah satu cara untuk mengontrol,
meminimalkan, atau menetralkan pengaruh aspek tersebut.
5. Sikap Yang Harus Dimiliki Saintis

a. Rasa ingin tahu yang tinggi

30
b. Jujur mengungkapkan fakta
c. Objektif melakukan penelitian
d. Dapat membedakan Fakta dan Opini
e. Berpikir secara kritis dan teliti
6. Jenis-jenis Data Metode Ilmiah

a. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata kata
atau tulisan
b. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk bilangan
angka, data kuantitatif dibagi menjadi 2
● Data kategorik ada data nominal dan data ordinal
● Data bukan kategorik ada data interval dan data rasio
7. Karakteristik Metode Ilmiah
a. Bersifat logis
b. Bersifat kritis dan analitis
c. Bersifat objektif
d. Bersifat empiris atau nyata atau berdasarkan kejadian yang
sebenarnya
e. Bersifat konseptual

31
CONTOH RANCANGAN METODE ILMIAH

1. Judul Penelitan : Gerak Pada Tumbuhan


2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud gerak pada tumbuhan?
b. Apa saja macam-macam gerak pada tumbuhan?
3. Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana tumbuhan bergerak
4. Manfaat : Agar mahasiswa bisa mengetahui gerak pada tumbuhan
5. Populasi dan Sampel : Tumbuhan putri malu,tumbuhan kacang hijau.
6. Metode Pengumpulan Data : Metode yang digunakan adalah metode
observasi yaitu metode pengumpulan data yang kompleks dengan
melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya

7. Variabel penelitian
a. Variabel terikat : jumlah daun,tinggi tanaman,cahaya
matahari
b. Variabel kontrol :Bagaimana tumbuhan bergerak dan arahnya
kemana

8. Langkah Kerja
a. menempatkan kacang hijau di bawah tempat tidur
b. menyentuh putri malu menggunakan tangan
c. menyentuh putri menggunakan daun tanamn lain
d. menyentuh putri malu menggunakan bulpen
9. Hipotesis
a. Tumbuhan akan bergerak kearah cahaya datang
b. Putri Malu akan bergerak jika apapun itu ada yang menyentuhnya
10. Kesimpulan/Hasil Akhir: Belum bisa ditarik kesimpulan karena belum
terjadi praktikum

32
SCAN AR STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Offering :C

Kelompok :6

Nama Anggota :

1. Happy Sukma Kanita (200351615627)


2. Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)
3. Roudhotul Jannah (200351615621)
4. Widi Sandjaya (200351615651)

Berdasarkan hasil scan marker menggunakan aplikasi BIOAR, silahkan


mendeskripsikan bagian-bagian apa saja yang terlihat kemudian kaitkan juga
dengan fungsinya.

33
NO GAMBAR SCAN DESKRIPSI DAN
FUNGSI
GAMBAR 12
1 Lisosom: merupakan suatu
organel didalam sel berbentuk
bulat dan terikat membran yang
didalamnya terdapat enzim
hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan didalam
sel dengan berbagai
keadaan.fungsi organel lisosom
yaitu mengontrol proses
pencernaan yang berlangsung
didalam sel, fungsi ini disebut
dengan fungsi pencernaan
intrasel.
2.
Mitokondria: merupakan
organel sel dan berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya fungsi
respirasi sel pada makhluk
hidup.Selain fungsi selular lain,
seperti metabolisme asam lemak,
homeostasis kalsium, transduksi
sinyal selular, biosintesis
pirimidina, dan penghasil energi
berupa adenosina trifosfat di
lintasan katabolisme.

Vesikel adalah sebuah ruang pada


3. sel yang dikelilingi oleh membran
sel. Ruang biasanya ditempati
oleh sitoplasma yang terdiri dari
organel dan sitosol. Lubang
saluran masuk dan keluarnya
sesuatu.Fungsi vesikel ditentukan
oleh organel yang berada di
dalamnya, seperti tempat reaksi
seluler, tempat penyimpanan
34 makanan, dll.

4.
Peroksisom adalah organel yang
terbungkus oleh membran
tunggal dari lipid dwilapis yang
mengandung protein pencerap
(reseptor). Peroksisom tidak
memiliki genom dan
mengandung sekitar 50 enzim,
seperti katalase dan ureat
oksidase yang mengkristal di
pusatnya.Fungsi utama
peroksisom adalah
menyederhanakan rantai asam
lemak yang panjang melalui beta
oksidasi.Dalam sel hewan, asam
lemak yang sangat panjang
menjadi rantai medium asam
lemak, yang kemudian dibawa ke
mitokondria dan akhirnya
dipecah menjadi karbon dioksida
dan air.Dalam sel tanaman,
proses ini hanya untuk
peroksisom.

5.
Disgestion (pencernaan) ialah
penguraian kimia bahan makanan
dari molekul besar menjadi molekul
kecil yang dapat digunakan oleh sel
atau organisme.fungsi nya yaitu
mencerna segala makanan dan
minuman yang masuk ke tubuh,
salian itu untuk membuang sisa sisa
makanan yang sudah tidak dapat
diperluakan

GAMBAR 16

Stroma : Bagian membran


1. dalam yang membungkus cairan
kloroplas. Fungsi stroma yaitu
sebagai tempat terjadinya reaksi
gelap fotosintesis yang berupa
amilum (pati)

Ribosome : Salah satu bagian


dari membran dalam pada
kloroplas. Fungsi ribosom yaitu
sebagai tempat sintesis protein
35
2. Tilakoid : Salah satu bagian
membran dalam pada kloroplas
yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya reaksi terang dan
berperan dalam menangkap
cahaya matahari untuk proses
fotosintesis

3. Granum : Bagian yang berupa


kumpulan tilakoid yang
bertumpuk-tumpuk seperti uang
logam. Fungsi granum yaitu
sebagai tempat berlangsungnya
reaksi terang fotosintesis.

4.
Membran Dalam : Fungsi
membran dalam kloroplas yaitu
untuk pembatas atau penghalang
36
antara stroma dan sitosol

· Membran Luar : Membran yang


sangat permeabel. Fungsi
membran terluar yaitu mengatur
keluar masuknya zat, baik zat
padat maupun zat cair

5. Ruang antar membran : Bagian


kloroplas yang menjadi pembatas
atau penghalang antar membran
dalam dan membran luar. Fungsi
ruang antar membran yaitu untuk
memisahkan membran luar dan
membran dalam, tebalnya kira-
kira 10 cm

GAMBAR 19
Mikrotubulus adalah komponen
1 sitoskeleton yang strukturnya
berbentuk seperti tabung
berongga, diameternya 25 nm
dengan lumen 15-nm, subunit
protein mikrotubulus adalah
tubulin, dimer yang terdiri dari
tubulin alpha dan tubulin beta.

Tubulin tersusun berupa struktur


linier yang disebut dengan
protofilamen. Sebuah protofilamen
adalah barisan linier dimer tubulin

Fungsi Mikrotubulus pada sel


tumbuhan
1. Berperan sebagai
pembelahan sel.
2. Membantu dalam
pembentukan
dinding sel.
3. Mengatur posisi dari sel
organel.
4. Sebagai pembentukan flagela
37
untuk pergerakan sel gamet.

Fungsi Mikrotubulus pada sel


hewan
1. Dapat melindungi sel.
2. Memberi bentuk sel.
3. Berperan dalam pembentukan
silia, flagela serta sentriol.

38
TRANSPORT PADA TUMBUHAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Dasar 1

Dosen Pengampu

Ibu Erti Hamimi S.Pd, M.Sc

Ibu Novida Pratiwi S.Si, M.Sc

Oleh:

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

kelompok 6 Offering C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

2020

39
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu
yang singkat.

Dalam pembuatan makalah ini kami sampaikan terima kasih


kepada Ibu Erti Hamimi S.Pd, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah
Biologi Dasar 1 yang telah membimbing kami dalam Pembuatan makalah
ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan bagi para pembacanya, sehingga dapat bermanfaat bagi
pembacanya.

Dalam penulisan makalah ini tentu saja tidak lepas dari segala kesalahan-
kesalahan yang membuat makalah ini belum sempurna. Maka itu kami
mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kata- kata yang
kurang pantas dan kurang berkenan di hati. Kami juga mengharapkan
saran dan kritikan yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Malang, 03 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR................…………………………………………….i
DAFTAR ISI………............………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUA…................………………………...………………1
1.1 Latar Belakang…………........………………...……………...1
1.2 Rumusan Masalah ……….......………….......………………..1
1.3 Tujuan………………….…….……………...………………..1
BAB II ISI………………………….....................…………...………………3
2.1 Pengertian Transportasi Pada Tumbuhan………………….................3
2.2 Jenis jenis Transportasi Pada Tumbuhan…………...………...………3
2.2.1 Pengangkutan Ekstravaskuler…………………………..........……..4
2.2.2 Pengangkutan Intravaskuler………………………...….......………4
2.3 Jaringan Pengangkut Pada Tumbuhan………………………...……..6
2.3.1 Xylem………………………............………………………...……6
2.3.2 Floem…………………………............……………………………7
2.4 Penyerapan Cairan Oleh Tumbuhan………………………………….9
2.4.1 Imbibisi…………………………............…………………………..9
2.4.2 Difusi……………………………...........………………………….9
2.4.3 Osmosis………………………………..........……………………..9
2.4.4 Transpor Aktif…………………………………........…………….10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………11


3.1 Kesimpulan………………………………………..…...........……………11
3.2 Saran………………………………………………………...........…...….11
DAFTAR RUJUKAN……………………………………………….………12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebanyakan tanaman tumbuh di tanah maka dapat diartikan


tanaman menghuni dua dunia sekaligus. di atas tanah, di mana pucuk
memperoleh sinar matahari dan CO, dan di bawah tanah, di mana akar
memperoleh air dan mineral. Keberhasilan kolonisasi tanah oleh tanaman
bergantung pada adaptasi yang memungkinkan tanaman awal memperoleh
sumber daya dari dua pengaturan yang berbeda ini.

Tumbuhan alga menyerap air, mineral, dan ��2 langsung dari air
tempat mereka hidup. Transportasi alga ini bisa dikatakan relatif
sederhana karena setiap sel dekat dengan sumber zat tersebut. Tumbuhan
paling awal bersifat non vaskular dan menghasilkan tunas fotosintesis di
atas air tawar dangkal tempat mereka hidup. Pucuk tanpa daun ini
biasanya memiliki kutikula lilin dan sedikit stomata yang memungkinkan
mereka menghindari kehilangan air yang berlebihan sambil tetap
memungkinkan beberapa pertukaran CO dan O untuk fotosintesis.

Saat tanaman berevolusi dan meningkat jumlahnya, persaingan


untuk mendapatkan cahaya, air, dan nutrisi semakin meningkat. Tanaman
yang lebih tinggi , lebar dan datar memiliki keuntungan dalam menyerap
cahaya. Namun keuntungan tersebut juga memiliki kekurangan yaitu
mengakibatkan lebih banyak penguapan dan oleh karena itu kebutuhan air
yang lebih besar. Tunas yang lebih besar juga membutuhkan penjangkaran
yang lebih kuat. Kebutuhan ini mendukung produksi multiseluler, akar
bercabang. Sementara itu, karena ketinggian pucuk yang lebih tinggi
semakin memisahkan pucuk fotosintesis dari bagian non fotosintesis di
bawah tanah, seleksi alam menyukai tanaman yang mampu secara efisien
mengangkut air, mineral, dan produk fotosintesis jarak jauh.
2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian sistem transportasi pada tumbuhan ?


2. Apa jenis-jenis transportasi pada tumbuhan ?
3. Apa saja jaringan pengangkut pada tumbuhan ?
4. Bagaimana penyerapan cairan oleh tumbuhan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian sistem transportasi pada tumbuhan.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis transportasi pada tumbuhan.

3. Untuk mengetahui jaringan pengangkut pada tumbuhan.

4. Untuk mengetahui penyerapan cairan oleh tumbuhan.


3

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Transportasi Pada Tumbuhan

Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat


keseluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah,
penyerapan air dan zat hara terlarut didalamnya dilakukan melalui seluruh
bagian tubuh. pada tumbuhan tingkat tinggi proses pengangkutan
dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem.
( Teddy,2009)

Sebagian besar unsur zat hara dibutuhkan tanaman, diserap dari larutan
tanah melalui akar, kecuali karbon dan oksigen yang diserap dari udara
oleh daun. penyerapan unsur hara secara umum lebih lambat dibandingkan
dengan penyerapan air oleh akar tanaman (Lakitan, 1999).

Dalam kehidupan sehari-hari terjadi banyak hal yang berkaitan dengan


tumbuhan dan air. Misalnya transpirasi, kohesi air, dan pengaruh potensial
air. ketiga hal tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya
dalam proses pengangkutan air dalam tanah menuju ke daun.
pengangkutan air dilakukan oleh bagian tumbuhan, baik akar, batang,
maupun daun. pengangkutan air selalu berkaitan dengan akar dan jarang
dikaitkan dengan batang maupun daun. Pada kenyataannya daun dan
batang juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam penyerapan
air (Salisbury, 1995:30).

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa transportasi tumbuhan


adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Tumbuhan pada dasarnya memerlukan air dan mineral.
air dan mineral diserap dari tanah menggunakan akar. pengambilan zat-zat
dilakukan dengan difusi dan osmosis. Difusi merupakan perpindahan
4

molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah


berkonsentrasi rendah. Osmosis merupakan perpindahan air larutan dari
konsentrasi rendah ke larutan konsentrasi tinggi melalui selaput
semipermeabel. Transportasi tumbuhan juga dapat berkaitan dengan
kehidupan sehari hari seperti transpirasi, kohesi air, dan pengaruh
potensial air.

2.2 Jenis-jenis Transportasi Pada Tumbuhan

Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara


pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu
secara ekstravaskuler dan intravaskuler.

2.2.1 Pengangkutan Ekstravaskuler

Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh


pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan
arah horizontal. Pengangkutan air dengan arah horizontal, mulai dari
epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke
endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut dalam air.

Pada saat air dan mineral melalui jaringan-jaringan tersebut, ada


dua kemungkinan jalan yang dilalui, pertama, air dan mineral akan melalui
ruang antar sel dalam setiap jaringan. Pengangkutan semacam ini disebut
Apoplast. Kedua, air dan mineral bergerak melalui jalur dalam sel yaitu
sitoplasma. Air akan masuk ke dalam sel dan berpindah dari satu sel ke sel
yang lain disebut Simplast. Pengangkutan secara Simplast dapat masuk ke
stele melalui sel penerus pada endodermis, sedangkan pengangkutan
secara apoplast tidak dapat sampai ke stele karena terhalang oleh sel U
endodermis.
5

Pengangkutan ekstravaskuler dibedakan :

 Transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau


transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti
dinding sel dan ruang antar sel. . Air melalui jalur ini tidak dapat sampai
ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang memiliki
penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari. Untuk menembus
halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui sel-sel endodermis.
Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas karena melalui sel-
sel peresap (sel-sel penerus).
 Transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral
menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakuola
melalui plasmodesmata. Pada jalur simplas, air dapat mencapai xylem
bahkan silinder pusat.

2.2.2 Pengangkutan Intravaskuler

Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di


dalam pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses
pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara vertikal. Air dan
mineral dalam tanah masuk melalui buluh akar – epidermis – korteks –
endodermis – perisikel dan akhirnya masuk ke xilem. Di dalam pembulu
xilem air dan mineral di bawah naik ke seluruh tubuh termasuk ke
daun.Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh
kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh
(trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati
karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel.Sel
trakea terdiri atas tabung yang berdinding tebal dan membentuk suatu
pembuluh.Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri
dari sel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada
beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak
menebal yang disebut noktah.Selain trakea dan trakeid xylem juga
mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan
6

berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung


serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)

Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas


melawan gravitasi adalah

 Daya kapilaritas
Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler.
Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi
antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
 Daya tekan akar
Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus-menerus
mengakibatkan kadar air dan tekanan turgor akar meningkat. Peningkatan
kadar air pada ujung akar menyebabkan perbedaan konsentrasi antara sel
pada ujung akar dan sel – sel yang berada di atasnya. Hal ini menyebabkan
air akan berpindah dari sel - sel yang berada diatasnya, dan akhirnya air
terdorong ke jaringan xilem yang berada diatsnya.Tekanan akar pada
setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar
kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan
akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang di
permukaan tunggulnya.
 Daya isap daun
Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya
berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
Dengan demikian konsentrasi sel yang berada di daun cenderung lebih
tinggi dibandingkan dengan konsentrasi sel pada bagian tubuh yang lain.
Perbedaan konsentrasi ini akan mendorong perpindahan air dari sel-sel
yang berada dibawahnya naik ke sel-sel daun. Jadi adanya penguapan
melalui daun menyebabkan aliran air dari bawah ke atas. Kemampuan
inilah yang disebut daya isap daun.

 Pengaruh sel-sel yang hidup


7

Perjalanan air dari akar hingga ke daun dibantu oleh sel-sel hidup yang ada di
sekitar xilem, yaitu sel – sel parenkim kayu dan sel-sel jari empulur.

2.3 Jaringan Pengangkut Pada Tumbuhan

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdapat pada silinder pusat. Pada


tumbuhan monokotil jaringan pengangkut terletak secara acak dan tidak
teratur, sedangkan pada tumbuhan dikotil jaringan pengangkut tersusun
dalam lingkaran yang membagi jaringan dasar menjadi daerah-daerah
berbeda :

1. Jaringan empulur, merupakan jaringan dasar yang terdapat di tengah


lingkaran

2. Jaringan korteks, merupakan antara berkas pembuluh dengan epidermis

3. Jari-jari empulur, merupakan jaringan dasar yang terdapat celah diantara


berkas pembuluh.

2.3.1 Xilem

Xilem merupakan alat transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi.


Xilem mengangkut air dan nutrien mineral dari akar ke bagian atas
tumbuhan. Air dan nutrien mineral yang diangkut dari tanah menuju ke
xilem akar dapat diangkut ke atas dalam bentuk getah xilem menuju sistem
tunas. Getah xilem mengalir keatas melalui pembuluh . Vena bercabang di
seluruh bagian daun, yang terdapat pembuluh xilem setiap sel. Daun
bergantung pada sistem pengiriman untuk persediaan air. Tumbuhan
kehilangan air melalui transpirasi, yaitu kehilangan uap-air dari daun dan
bagian-bagian lain yang berada di atas permukaan tanah tumbuhan.
misalnya pada pohon mapel yang berukuran rata-rata, kehilangan air lebih
dari 200 L per jam pada musim panas. Keadaan ini dapat menyebabkan
daun layu dan akhirnya mati, kecuali air yang ditranspirasikan tersebut
8

digantikan dengan air yang diangkut ke bagian atas dari akar melalui xilem.
Aliran getah xilem menuju atas juga membawa nutrien mineral ke sistem
tunas.

 Naiknya getah xilem sebagian besar bergantung pada transpirasi dan sifat-
sifat fisik akar.

Getah xilem akan naik melawan gravitasi tanpa bantuan pompa


mekanis apapun, getah xilem didorong menuju ke bagian atas dari akar.
Dorongan ini disebut tekanan akar (root pressure). Pada waktu malam hari,
saat transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap
menggunakan energi untuk memompa ion-ion mineral ke dalam xilem.
Endodermis yang mengelilingi bagian stele akar membantu mencegah
kebocoran ion-ion keluar dari stele. Akumulasi mineral pada stele akan
menurunkan potensial air. Air akan mengalir masuk dari korteks akar,
menjadikan tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem.

Tekanan akar menyebabkan gutasi(guttation), yaitu tetesan air yang dapat


ditemukan di pagi hari yang terlihat pada bagian ujung-ujung helai daun
rumput atau pinggir daun kecil herba. Pada waktu malam hari, ketika
kelajuan transpirasi rendah, akar beberapa tumbuhan tetap
mengakumulasikan mineral, dan tekanan akar mendorong getah xilem ke
dalam tunas. Pada pertumbuhan sekunder terjadi penambahan satu lapis
pembuluh xilem baru setiap tahun. Pada beberapa pohon angiospermae,
cincin pertumbuhan xilem yang termuda berada paling luar, yang sebagian
besar bertugas dalam transpor, sedangkan xilem yang lebih tua berfungsi
sebagai penyongkong pohon.

 Getah xilem naik melintasi aliran massal yang digerakkan oleh tenaga
surya.

Transpor air jarak jauh dari akar menuju daun terjadi melalui aliran
massal, itu pergerakan cairan yang digerakkan kan karena suatu perbedaan
tekanan pada kedua ujung yang berlawanan dari saluran penghantar. Pada
tumbuhan saluran penghantar itu adalah pembuluh xilem atau rantai
9

trakeid. Adanya perbedaan tekanan dihasilkan pada ujung daun oleh gaya
tarik transpirasi, yang menurunkan tekanan (meningkatkan tegangan) pada
ujung "hulu" dari xilem. Dengan adanya perbedaan konsentrasi zat
terlarut dan tekanan zat terlarut memberikan dampak terhadap transpor
mikroskopik. Sebaliknya aliran massal, mekanisme transpor jarak jauh
yang menaiki pembuluh xilem hanya bergantung pada tekanan.

Tumbuhan tidak menggunakan sama sekali energi metabolik nya


untuk menarik air sampai ke daun melalui aliran massal. penyerapan
cahaya matahari menggerakkan transpirasi dalam menguapkan air dari
dinding-dinding sel mesofil yang lembab dan dengan mempertahankan
suatu kelembaban yang tinggi di dalam ruang ruang udara di dalam suatu
daun dengan demikian kenaikan getah silam hanya digerakkan oleh energi
surya.

2.3.2 Floem

Jaringan pembuluh kedua yaitu floem yang mengangkut produk


organik fotosintesis di seluruh tumbuhan. Transfer makanan ini pada
tumbuhan disebut translokasi(translocation).

Pada tumbuhan angiospermae, sel floem yang telah terspesialisasi yang


berfungsi dalam translokasi makanan adalah anggota pembuluh tapis
tersebut tersusun ujung dengan ujung untuk membentuk suatu pembuluh
tapis yang panjang. Di antara sel-sel itu adalah lempengan tapis, yaitu
suatu yang menembus dinding sehingga memungkinkan getah mengalir di
sepanjang pembuluh tapis.

Getah floem adalah suatu larutan yang secara jelas berbeda dalam
komposisi nya dari getah xilem. Zat terlarut yang paling banyak dalam
getah floem adalah gula terutama sukrosa disakarida. tetapi belum bisa
juga mengandung mineral asam amino dan hormon yang berada di dalam
lintasan dari satu bagian tumbuhan ke bagian lain.
10

 Floem mentranslasikan getahnya dari sumber gula ke sugar sink

Transpor getah xilem berbeda dengan transpor getah floem. Pada


transpor getah xilem bergerak ke satu arah dari akar menuju daun.
Sedangkan transfer gerak floem arahnya beraneka ragam. Pembuluh tapis
membawa makanan dari sumber gula ke suatu tempat penyimpanan atau
penghabisan gula. Sumber gula ( sugar source) adalah suatu organ
tumbuhan yang mana gula dihasilkan melalui fotosintesis atau
perombakan Pati. Pada daun dewasa merupakan sumber utama gula. sugar
sink adalah organ yang mengonsumsi atau menyimpan gula. Batang ujung
tunas akar dan buah yang sedang tumbuh adalah tempat menyimpan atau
kau membuang gula yang disediakan floem. Organ penyimpanan bisa
menjadi tempat penumpukan gula bergantung pada musim. Pada saat saat
organ penyimpanan menumpuk karbohidrat selama musim panas maka
organ disebut sugar sink. Kemudian setelah mengakhiri dormansi pada
awal musim semi, organ penyimpanan akan menjadi sumber gula ketika
Pati dirombak menjadi gula, yang akan diangkut floem ke tunas yang
sedang tumbuh.

Sugar sink pada umumnya menerima gula dari sumber yang paling dekat.
Daun pada bagian atas suatu cabang bisa mengirim gula ke ujung tunas
yang sedang tumbuh, sedangkan daun pada bagian bawah mengangkut
gula ke akar. Buah yang sedang mengalami pertumbuhan memerlukan
banyak makanan sehingga buah memungkinkan bisa memonopoli semua
sumber gula yang ada di sekitarnya.

 Aliran tekanan merupakan mekanisme translokasi pada angiospermae.

Getah floem mengalir dari sumber sukrosa ke tempat


penyimpanannya. Cairan floem bergerak melalui aliran massal yang
digerakkan oleh tekanan. Pengisian belum mengakibatkan tingginya
konsentrasi zat terlarut pada ujung sumber pembuluh tapis tersebut yang
akan menurunkan potensial air dan menyebabkan air mengalir ke dalam
pembuluh tersebut. Kondisi ini berakibat terhadap meningkatnya tekanan
11

hidrostatik di dalam pembuluh tapis, dan tekanan paling tinggi berada pada
ujung pipa. Pada bagian ujung pipa penyimpanan, tekanan tidak terlalu
meningkat akibat kehilangan air, yang disebabkan rendahnya potensial air
yang lebih rendah di luar pembuluh tapis akibat keluarnya sukrosa.
Peningkatan tekanan pada satu ujung pembuluh atau ujung sumber dan
penurunan tekanan tersebut pada ujung yang satunya atau ujung
pembuangan menyebabkan air air mengalir dari sumber ke tempat
pembuangan dan sekaligus mengalirkan gula. Proses aliran tekanan seperti
ini menjelaskan mengapa getah floem selalu mengalir dari suatu sumber
gula ke sugar sink, memberikan kontribusi kecil pada massa keseluruhan
tumbuhan tersebut.

2.4 Penyerapan Cairan Oleh Tumbuhan

Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya imbibisi,


difusi, osmosis, dan transpor aktif.

2.4.1 Imbibisi

imbibisi adalah peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga
dinding selnya akan mengembang. Misalnya masuknya air pada biji
kecambah yang direndam dalam air beberapa jam.

2.4.2 Difusi

Perpindahan suatu zat seperti partikel ataupun molekul baik itu padat, cair,
ataupun gas dari tempat konsentrasi tinggi menuju tempat yang
berkonsentrasi rendah baik, dengan melalui membran ataupun tidak
dengan membran.

Cara difusi suatu zat yang melewati membran

1. Partikel ataupun molekul tersebut merupakan partikel sederhana

2. Memiliki ukuran kecil


12

3. Dapat larut di dalam air maupun lemak

Membran sel terbentuk atas dua lapis lemak, yang mana merupakan suatu
penghalang bagi molekul molekul besar seperti glukosa, molekul polar
seperti asam amino, dan ion ion. sehingga molekul molekul tersebut sering
melewati membran dengan cara difusi akan tetapi dibantu dengan protein
membran khusus. Proses difusi ini dinamakan difusi fasilitatif.

contoh difusi fasilitatif yaitu difusi ADP ke dalam serta difusi ATP ke luar
mitokondria

2.4.3 Osmosis

Perpindahan molekul zat pelarut khususnya air, dari tempat berkonsentrasi


rendah menuju tempat dengan konsentrasi tinggi yang melewati sekat atau
membran selektif permeabel (semipermeabel). Membran selektif
permeabel (semipermeabel) merupakan sekat ata membran yang hanya
bisa dilalui oleh molekul air.

Suatu proses osmosis akan berhenti apabila kedua larutan pada setiap
membran sudah mencapai konsentrasi yang sama atau isotonis.

Contoh dari peristiwa osmosis yaitu terjadi pada tumbuhan adalah pada
peristiwa masuknya air dan mineral ke akar dari tanah.

2.4.4 Transpor Aktif

Perpindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan


ion ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan
tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel. Transpor
aktif dipengaruhi oleh muatan listrik didalam dan diluar sel.

Selain itu transpor aktif yaitu jenis transpor membran sel yang memerlukan
energi dalam menjalankan aktivitas. Energi yang digunakan dalam
transpor aktif yaitu ATP ( Adenosin Trifosfat). Contoh dari transpor aktif
antara lain penyerapan nutrien di dalam oleh akar.
13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan


pengeluaran zat zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tumbuhan pada
dasarnya memerlukan air dan nutrien. Air dan nutrien diserap dari tanah
menggunakan akar. kemudian akan diangkut ke atas oleh jaringan
pengangkut xilem dan floem. Xilem mengangkut air dan nutrien mineral
dari akar ke bagian atas tumbuhan dan floem mengangkut produk organik
fotosintesis di seluruh tumbuhan.

Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara


pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu
secara ekstravaskuler dan intravaskuler. Pengangkutan ekstravasekuler
adalah pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh
pengangkut dan pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan
zat yang terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem.

Air dan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan berasal dari penyerapan


di bagian akar tumbuhan. Mekanisme proses penyerapan dapat
berlangsung karena adanya imbibisi, difusi, osmosis, dan transpor aktif.

3.2 Saran

Makalah ini membahas mengenai Transpor pada Tumbuhan. Dapat


diketahui tumbuhan memerlukan air dan nutrien untuk bertahan hidup. Air
dan nutien yang ada pada tanah akan diserap oleh akar dan diangkut
menuju bagian tumbuhan yang membutuhkan.
14

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam


apa yang penulis tulis, baca dan pahami. Oleh karena itu untuk
menjadikan makalah yang penulis sajikan ini lebih baik, penulis
memerlukan kritik dan saran dari para pembaca sebagai salah satu
tanggung jawab ilmiah penulis. Semoga penulisan ini bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukan.
15

DAFTAR RUJUKAN

Campbell, Neil A., dkk. 2012. Biologi edisi kedelapan jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi. Jilid 2.
Edisi Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

https://www.siswapedia.com/pengertian-perbedaan-contoh-
difusi-dan-osmosis/
16

Link Video Presentasi

https://docs.google.com/presentation/d/1_RS86BVQki4Qti0h6HT_NndQHJ7NH
BPD/edit#slide=id.p1
17

SCAN AR STRUKTUR CIRI MORFOLOGI DIKOTIL MONOKOTIL

Offering :C

Kelompok :6

Nama Anggota :

1. Happy Sukma Kanita (200351615627)


2. Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)
3. Roudhotul Jannah (200351615621)
4. Widi Sandjaya (200351615651)

Berdasarkan hasil scan marker menggunakan aplikasi BIOAR, silahkan


mendeskripsikan bagian-bagian apa saja yang terlihat kemudian kaitkan
juga dengan fungsinya

NO GAMBAR SCAN DESKRIPSI DAN FUNGSI

Akar lateral atau


lateral(Branch) Root,
1
berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan sistem akar untuk
menjangkar tanaman dan
memperoleh sumber daya
seperti air dan mineral dari
tanah

Akar tunggang(Taproot),
berkembang dari akar
primer berfungsi untuk
penahanan tanaman
18

didalam tanah. Dengan


mencegah akar
tumbang, akar tunggang
memungkinkan tanaman
tumbuh lebih tinggi,
sehingga memberi akses
ke kondisi cahaya yang
lebih baik dan dalam
beberapa kasus,
memberikan keuntungan
untuk serbuk sari dan
penyebaran benih.

Batang (stem) adalah organ


tumbuhan yang
mengandung daun dan
tunas. fungsi utamanya
adalah memanjangkan
dan melenturkan pucuk
dengan cara
memaksimalkan
fotosintesis oleh daun.
Batang hijau juga dapat
melakukan fotosintesis
terbatas

Nodes yaitu titik dimana


daun menempel

Internodes yaitu segmen


diantara nodes

Tunas apikal (apical bud)


19

yaitu pertumbuhan tunas


muda terkonsentrasi di
dekat tempat ujung
pucuk. Tunas apikal
buka satu-satunya jenis
dari tunas yang
ditemukan di pucuk.

Daun(leaf) adalah organ


sintesis utama. selain
menangkap cahaya,
daun bertukar gas
dengan atmosfer,
menghilangkan panas,
dan mempertahankan
diri dari herbivora dan
patogen. Fungsi-fungsi
ini mungkin memiliki
persyaratan fisiologi,
anatomis, atau
morfologis yang
bertentangan.

Tunas reproduksi (bunga)


20

2. GAMBAR jaringan kolenkim


4
jaringan hidup sebagai
penyongkong organel
muda.

● Berbentuk memanjang
dan sejajar dengan
pusat organ yang
ditempatinya.

● Dinding selnya tidak


mengandung lignin
tetapi mengandung
pektin, selulosa, dan
hemiselulosa. serta
dinding sel kolenkim
mengalami penebalan
setempat.

● memiliki kloroplas
berfungsi menunjang
fotosintesis

● sel selnya hidup


dengan protoplasma
aktif.

untuk itu ada beberapa fungsi


jaringan kolenkim yaitu
sebagai memperkuat,
menunjang, maupun
menyongkong organ muda
yang sedang tumbuh, mampu
menyesuaikan terhadap
21

pemanjangan organ dengan


tanpa kehilangan kekuatan,
memiliki kemampuan
peningkatan permukaan serta
ketebalan dindingnya.

3.

Kutikula tumbuhan adalah


lapisan pelindung pada
seluruh sistem tajuk (bagian
tumbuhan yang berada di
atas tanah) tumbuhan herba
yang berfungsi untuk
memperlambat kehilangan
air dari daun, batang,
bunga, buah, dan biji.

Stomata adalah salah satu


organ tumbuhan yang
digunakan untuk berinteraksi
dengan lingkungan
tersebut.Fungsi stomata yang
paling utama adalah sebagai
22

tempat pertukaran gas,


seperti CO2 yang diperlukan
oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis.

Epidermis bawah
mengandung sel stomata
yang bermanfaat membantu
dan mencegah tumbuhan
kehilangan air. Juga
mengatur pertukaran gas
seperti oksigen dan karbon
dioksida. Kemudian, sel lain
pada epidermis bawah
memiliki sel-sel lain seperti
kutikula lilin untuk
melindungi lapisan dasar.

Epidermis Atas Sebagai


jaringan utama yang
memiliki fungsi melindungi
setiap organ pada tumbuhan,
epidermis tas meliputi akar,
batang dan juga daun. Hal
ini membuat jaringan
tersebut tak mudah terkena
kerusakan, biasanya
diakibatkan oleh lingkungan
sekitar tumbuhan tersebut
ditempatkan

Berkas pembuluh Angkut :


23

Xilem disebut juga jaringan


kayu merupakan sistem
pembuluh yang berfungsi
mengangkut air dan garam
mineral.

floem atau disebut jaringan


terapis berfungsi
mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke
akar.

Jaringan Bunga Karang


atau biasa di sebut
Jaringan Spons :
merupakan bagian dari
parenkim dari daun itu
sendiri.jaringan ini memiliki
bentuk seperti sel – sel
parenkim yakni hexagonal
yang tersusun sangat longgar
sehingga terdapat rongga
antar sel yang cukup
besar.fungsinya Sebagai
jaringan yang berfungsi
sebagai tempat kantong
udara pada daun yang
bertugas dalam hal
pertukaran gas,tempat ikatan
pembuluh darah,tempat
penyimpanan hasil dari
fotodintesin dan sebagai
24

tempat penyimpanan gas


serta oksigen yang
dibutuhkan oleh daun.

jaringan tiang/jaringan
palisade adalah salah satu
jaringan yg terletak tepat di
bawah epidermis. Fungsi
utamanya adalah sebagai
tempat fotosintesis, karena
jaringan ini terdapat banyak
kloroplas dan posisinya
paling dekat/paling mudah
menerima cahaya matahari.

Sel penjaga adalah sel


khusus yang ditemukan
dalam epidermis daun,
batang dan organ tanaman
lainnya. Sel penjaga
memenuhi fungsi khusus di
sekitar dan mengatur ukuran
stomata.
25

PRAKTIKUM 1

Pengenalan Mikroskop dan Pembuatan Preparat

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Biologi Dasar 1

Yang Dibina Oleh

Ibu Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc. dan Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc

Oleh Kelompok 6 Offering C :

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

OKTOBER 2020
26

A. WAKTU DAN TEMPAT

Hari/Tanggal : Sabtu 23 Oktober 2020

Waktu : 08.00 – 11.00 WIB

Tempat : Rumah Masing-Masing.

B. DASAR TEORI
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang
memiliki ukuran kecil atau struktur dari suatu material tertentu yang tidak
dapat dilihat secara langsung oleh mata manusia. Prinsip kerja mikroskop
adalah dengan memfokuskan bayangan yang diperbesar dari suatu objek
dengan bantuan suatu lensa atau medan magnet tertentu. terdapat dua jenis
mikroskop berdasarkan pada penampakan objek yang diamati yaitu mikroskop
dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop
stereo).
Mikroskop cahaya atau compound light microscope adalah mikroskop
yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari yang
terdapat pada mikroskop konvensional. Terdapat 3 lensa pada mikroskop
cahaya, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. mikroskop cahaya
memiliki fungsi untuk mengamati suatu objek tanpa diwarnai, cahaya dari
sumber akan menembus spesimen secara langsung. Sedikit kontras dan
struktur sel tidak dapat terlihat secara detail.
Mikroskop stereo atau biasa disebut stereoskopik digunakan untuk
mengamati objek dengan penampang tiga dimensi. Kerja mikroskop stereo
melibatkan dua set sistem optik. Berbeda dengan mikroskop cahaya,
mikroskop stereo tidak memiliki kondensor dan diafragma. Terdapat dua
sumber cahaya, yaitu lampu atas dan lampu bawah. Perbesaran yang dapat
dilakukan oleh mikroskop stereo ini antara 4-10 kali.
Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang dapat menyerap air
dan senyawa organik melalui akar untuk melakukan fotosintesis yang
menghasilkan senyawa-senyawa organik. Tumbuhan memiliki berbagai sistem
27

dalam tubuhnya. Sistem yang terjadi dalam tubuh tumbuhan dilaksanakan oleh
berbagai komponen yang terdapat dalam sel.
Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu salah satu bagian sel yang
berada di dalam dinding sel. Protoplas sendiri dibedakan atas komponen
protoplasma dan non-protoplasma. Komponen protoplasma terdiri dari
membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup).
Komponen non-protoplasma disebut sebagai zat ergastik. Zat ergastik pada
tumbuhan dapat berupa karbohidrat (amilum), protein, lipid, dan kristal.
Berdasarkan dua ciri sel hidup tersebut, diperlukannnya pengamatan
terhadapan aktivitas protoplasma yang ditandai dengan adanya aliran
sitoplasma serta keberadaan zat ergastik pada suatu sel tumbuhan sehingga sel
tumbuhan tersebut dapat dinyatakan hidup.Oleh karena itu, pada praktikum ini
akan dilakukan pembuatan preparat dari sayatan bawang merah.
Bawang merah merupakan salah satu tanaman dan tumbuhan yang
berjenis umbi lapis. Bawang merah memiliki banyak kegunaan salah satunya
digunakan sebagai bumbu berbagai macam masakan di Asia. Bawang merah
memiliki kegunaan lain yang ada dari bawang merah yaitu sebagai obat
tradisional karena mengandung banyak antiseptic dan senyawa aillin. Lapisan
kulit luarnya memiliki warna merah namun daging bagian dalamnya berwarna
putih.

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat preparat basah setebal satu lapis sel
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan mikroskop dengan benar

D. Alat dan Bahan


 Alat
1. Mikroskop
 Bahan
1. Bawang merah
2. Air
3. Kaca Objek
28

4. Kaca Penutup
5. Tisu

E. Langkah Kerja
 Pembuatan Preparat Basah
1. Ambillah objek yang akan diamati
2. Buatlah irisan secara melintang dan membujur dengan menggunakan
cutter yang tajam setipis mungkin
3. Letakkan preparat yang sudah dibuat pada kaca benda yang telah
ditetesi dengan 1 atau 2 tetes air dengan pipet
4. Tutuplah dengan kaca penutup dengan sudut 45, dan usahakan tidak
ada gelembung udara yang akan menghalangi pengamatan. Apabila
terdapat kelebihan air, tempelkan tisu pada tepi objek untuk menyerap
air.
 Pengenalan Mikroskop
1. Bawalah mikroskop dengan benar ke meja praktikum, yaitu dengan
cara
tangan kiri memegang badan mikroskop dan tangan kanan
menyanggah
kaki mikroskop
2. Yakinkan bahwa mikroskop sudah berada di meja praktikum dengan
benar,
kemudian nyalakan lampu (menyalakan flash handphone sebagai
sumber
cahaya)
3. Putarlah pemutar lensa objektif pada perbesaran lemah sampai
terdengar
klik
4. Letakkan preparat basah yang telah dibuat pada meja sediaan
5. Putarlah pengatur fokus kasar sehingga jarak antara lensa objektif
dengan
preparat paling dekat
29

6. Geserlah preparat ke tengah-tengah meja benda dan pastikan bahwa


preparat sudah dijepit dengan benar
7. Sambil melihat lensa okuler, putarlah pengatur fokus kasar hingga
preparat
terlihat fokus
8. Geserlah preparat ke tengah-tengah meja benda dan pastikan bahwa
preparat sudah dijepit dengan baik
9. Sambil melihat lensa okuler, pusatkan preparat di tengah-tengah
bidang
pandang
10. Aturlah diafragma sehingga preparat terlihat paling jelas
11. Atur juga kondensor dengan cara dinaikkan atau diturunkan.
Pengaturan
kondensor yang tepat membuat preparat menjadi lebih jelas. Pada
perbesaran lemah biasanya kondensor lebih dekat pada meja benda
12. Atur juga kondensor dengan cara dinaikkan atau diturunkan.
Pengaturan
kondensor yang tepat membuat preparat menjadi lebih jelas. Pada
perbesaran lemah biasanya kondensor lebih dekat pada meja benda
13. Fokus objek hanya dengan mengatur pemutar halus
14. Jika preparat yang diamati tidak terlihat maka kembalikanlah ke
langkah 7,
8, dan 9.
30

F. DATA

1. Pengenalan Mikroskop

Keterangan:

1. Lensa okuler
2. Tabung
3. Pengatur focus kasar
4. Pengatur focus halus
5. Badan mikroskop
6. Lensa objektif
7. Pengatur letak preparat mekanik
8. Meja mikroskop
9. Tempat preparat mekanik
10. Pengatur focus kondensor
11. Kondensor
12. Diafragma
13. Pengatur diafragma
14. Cermin
15. Kaki mikroskop
31

2. Pembuatan Preparat
Epidermis bawang merah tanpa pewarnaan pada perbesaran
100x.

Epidermis bawang merah menggunakan yodium pada perbesaran 100x.

G. Analisis dan Pembahasan


1. Pengenalan mikroskop

Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat benda yang teramat
kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata manusia secara lanngsung.
Terdapat 2 macam mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang menggunakan
bantuan dari cahaya matahari ,sedangkan mikroskop elektron adalah
mikroskop yang menggunakan bantuan listrik.
32

Penggunaan mikroskop cahaya dengan cara meletakkan mikroskop pada


tempat yang datar dan bersih. Selanjutnya mempersiapkan alat yang
dibutuhkan dalam melakukan praktikum dan untuk melihat bahan yang
diteliti mennggunakan lensa okuler. Setelah itu mengatur cermin untuk
mendapatkan cahaya matahari setelah itu mengatur pengaturan kasar
untuk mendapatkan hasil yang di amati. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, maka harus menggunakan pengaturan halus unntuk
mendapatkan hasil yang teliti.

Mikroskop di bagi menjadi dua bagian yaitu:

 Bagian optik, terdiri atas:

1. Lensa okuler, berfungsi memperbesar bayangan benda yang di


amati dan memproyeksikan ke retina mata.
2. Lensa obyektif, berfungsi untuk memperbesar obyek dan
memproyeksikan bayangan ke arah lensa okuler.
3. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang
masuk dengan jalan mengatur besar kecilnya lubang yang di lalui
cahaya.
4. Kondensor, berfungsi untuk memproyeksikan sinar agar menyinari
obyek yang akan di amati.
5. Cermin, berfungsi untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya
kedalam mikroskop.
 Bagian mekanik terdiri atas:
1. Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangan ketika akan membawa
atau memindahkan mikroskop.
2. Tabung mikroskop, berfungsi untuk mengatur fokus, dapat di naik
turunkan.
3. Revolver, berfungsi memilih perbesaran lensa obyektif yang akan di
gunakan.
4. Kaki mikroskop, berfungsi menjaga mikroskop agar dapt berdiri dengan
mantap di atas meja.
5. Penjepit objek, berfungsi untuk menjepit preparat agar tidak bergeser.
33

6. Skrup penggeser objek, berfungsi untuk menggeser meja preparat yang


akan di amati. Kekiri, kanan, atas atau bawah.
7. Meja preparat, berfungsi sebagai tempat meletakkan preparat yang akan
di amati.
 Perawatan mikroskop dilakukan dengan :

1. Sebelum kita menggunakannya perhatikan bagian mikroskop secara


teliti. Apabila ada yang rusak / pecah / hilang, maka segera lapor
kepada laborant.
2. Bersihkan semua bagian mikroskop dengan cara bagian yang berupa
lensa atau cermin dibersihkan dengan menggunakan kain flanel
(berwarna),dan
3. Untuk membersihkan selain lensa (cermin) gunalan kain putih,dan
4. Bila setelah selesai digunakan, maka bersihkan kembali seperti
ketentuan di atas taruhlah posisi mikroskop seperti semula.

2. Pembuatan Preparat
Pada perbesaran skala 100x tanpa menggunakan pewarna hanya sedikit
pemperlihatkan titik - titik hitam yaitu inti sel sementara bagian lain
tidak terlihat.Sedangkan ketika menggunakan yodium terlihat bulatan
kecil pada bagian tengah sel yaitu inti sel

H. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pengamatan, dapat disimpulkan bahwa mikroskop


adalah alat untuk memperoleh bayangan yang besar dari benda kecil yang
tidak terlihat oleh mata jadi benar bahwa mikroskop adalah benda yang di
gunakan untuk melihat benda yang bersifat mkroskopis. Terdapat 15
bagian dengan fungsi yang berbeda pada mikroskop dimana ke 15 bagian
ini membantu pengamat dalam menggunakan mikroskop secara tepat dan
benar. Kelima belas bagian tersebut, yaitu Lensa okuler, Tabung, Pemutar
pengatur kasar, Revolver, Lensa obyektif, Meja preparat, Lengan
34

mikroskop, Penjepit objek , Pemutar pengatur halus, Cermin, Kaki


mikroskop, Diafragma, Kondensor, dan pengatur letak preparat.

Setelah pembuatan dan pengamatan Preparat Bawang Merah kita mengetahui


dan dapat meilhat sel – sel yang terdapat pada bawang merah kita juga
mampu menggunakan mikroskop dengan baik, Pada pengamatan tersebut
menggunalan perbesaran skala 100x dan kita telah berhasil membuktikan
jika dalam setiap makhluk hidup ada inti sel yaitu bagian penyusun utama
dari sebuah organisme kehidupan.
35

DAFTAR RUJUKAN

Campbell, N. A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid
3. Jakarta: Erlangga.
https://www.coursehero.com/file/51933566/sayatandocx/
36

LAMPIRAN
37

PRAKTIKUM 2
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Laporan Praktikum
Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Biologi Dasar I
Yang Diampu Oleh
1. Ibu Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc.
2. Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc.
Oleh :
Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
NOVEMBER 2020
38

A. Judul
Laporan Praktikum Pengamatan 2 : “Pengamatan sel hewan dan sel
tumbuhan.”

B. Tanggal Pelaksanaan
2 November 2020

C. Dasar Teori
Sel adalah unit kehidupan terkecil. Kebanyakan sel terlihat sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat jika tidak menggunakan mikroskop. Oleh
karena itu, para ilmuwan menggunakan mikroskop untuk mempelajari
sel. Mikroskop pertama digunakan pada tahun 1600-an oleh Antony van
Leeuwenhoek, seorang penjaga toko Belanda yang sangat ahli dalam
membuat lensa. Terlepas dari keterbatasan lensanya yang sekarang sudah
kuno, van Leeuwenhoek mengamati pergerakan protista (sejenis
organisme bersel tunggal) dan sperma, yang secara kolektif ia sebut
sebagai "sel hewan."
Dalam publikasi tahun 1665 yang disebut Micrographia , ilmuwan
eksperimental Robert Hooke menciptakan istilah "sel" untuk struktur mirip
kotak yang dia amati saat melihat jaringan gabus melalui lensa. Pada
1670-an, van Leeuwenhoek menemukan bakteri dan protozoa. Kemajuan
selanjutnya dalam lensa, konstruksi mikroskop, dan teknik pewarnaan
memungkinkan ilmuwan lain untuk melihat beberapa komponen di dalam
sel.
Pada akhir tahun 1830-an, ahli botani Matthias Schleiden dan ahli
zoologi Theodor Schwann mempelajari jaringan dan mengusulkan teori
sel terpadu, yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup terdiri dari
satu atau lebih sel, sel merupakan unit dasar dari kehidupan, dan sel-sel
baru muncul dari sel yang ada. Rudolf Virchow kemudian memberikan
andil penting untuk teori ini.
39

Sel dapat memiliki bentuk, ukuran, aktivitas atau fungsi yang


berbeda berdasarkan ada tidaknya inti yang terikat membran dan organel
lain, Organisme sel dapat disebut sebagai eukariotik atau prokariotik.
Sel eukariotik terdiri dari membran sel, inti sel dan sitoplasma. Sel
tumbuhan terdiri dari dinding sel di luar membran sel, inti sel dan
sitoplasma.Membran plasma secara selektif permeabel dan memfasilitasi
pengangkutan beberapa molekul. Semua organel sel melakukan fungsi
yang berbeda tetapi spesifik. Dalam sel hewan, kontrol juga membentuk
alat spindel selama pembelahan sel. Inti mengandung nukleolus dan
jaringan kromatin.Sistem endomembran meliputi ER, kompleks golgi,
liposom, dan vakuola. ER membantu dalam pengangkutan zat, sintesis
protein, lipoprotein, dan glikogen. Tubuh golgi adalah organel membran
yang terdiri dari kantung pipih. Sekresi sel dikemas di dalamnya dan
diangkut dari sel.
Mitokondria adalah pembangkit tenaga sel, tempat menghasilkan
energi. Mitokondria membantu dalam fosforilasi oksidatif dan
pembentukan adenosine triphosphate (ATP). Mereka diikat oleh membran
ganda. Dalam sel tumbuhan, kloroplas bertanggung jawab untuk
menangkap energi cahaya yang penting untuk fotosintesis.Plastida
berwarna hijau adalah kloroplas, yang mengandung klorofil. Nukleus
tertutup oleh selubung inti, struktur membran ganda dengan inti tertutup
oleh selubung inti. Ini adalah struktur membran ganda dengan pori-pori
inti.
Sel adalah unit struktural dan fungsional fundamental dari semua
organisme hidup. Organisme uniseluler dapat memiliki keberadaan
independen dan menjalankan fungsi penting kehidupan. Sesuatu yang
kurang dari struktur sel yang lengkap tidak menjamin hidup
mandiri. Semua makhluk hidup terdiri dari sel dan produk sel. Semua sel
tercipta dari sel yang sudah ada sebelumnya. Di dalam setiap sel, ada
struktur terikat membran padat yang disebut nukleus. Nukleus dulu
mengandung kromosom yang pada gilirannya memiliki materi genetik
yang dikenal sebagai DNA. Sel tanpa inti yang terikat membran disebut
40

eukariotik. Sel yang tidak memiliki inti yang terikat membran bersifat
prokariotik. Dalam kedua jenis sel tersebut, matriks semi-fluida
(sitoplasma) menempati volume sel. Berbagai reaksi kimia terjadi pada
tumbuhan dan hewan untuk menjaga sel tetap dalam 'keadaan hidup'.
Sel hewan mengandung organel terikat non-membran lain yang
dikenal sebagai sentriol. Ini membantu dalam pembelahan sel. Sel berbeda
dalam ukuran, bentuk dan aktivitas. Gambar berwarna 2.1 menunjukkan
Mikoplasma tersebut, sel terkecil, (panjangnya hanya 0,3 um). Bakteri bisa
berukuran 3 sampai 5 um. Sel darah merah manusia berdiameter sekitar
7,0 um. Diantara organisme multiseluler. Sel mungkin seperti cakram,
poligonal, kolumnar, kubus, seperti benang, atau bahkan tidak teratur.
41

D. Alat dan Bahan


Alat :
1. Mikroskop 1
Bahan :
1. Rhoe discolor 1
2. Tusuk gigi
3. Metilen Blue
4. Lugol
5. Air
6. Kaca Objek 1
7. Kaca Penutup 1
8. Tisu

E. Prosedur Kerja
Pengamatan Sel Epitel Pipi
1. Bukalah mulutmu, dengan menggunakan tusuk gigi yang bersih
kerokbagian langit-langit mulut secara hati-hati, lalu gesekkan
pada kaca bendayang telah ditetesi air, lalu tutup dengan kaca
penutup
2. Warnai preparat tersebut dengan menggunakan methylene blue
dengan cara meneteskan pada bagian kanan preparat dan pada
sisi kiri diisap dengan kertas hisap/tisu
3. Amati pada perbesaran lemah dan kuat
4. Gambar dan deskripsikan apa saja yang dapat diamati serta
tuliskan perbesarannya
Pengamatan Sel Rhoe discolor
1. Ambilah objek yang akan diamati
2. Buatlah irisan secara membujur pada bagian abaxial daun
dengan menggunakan cutter yang tajam setipis mungkin
3. Letakkan preparat yang sudah dibuat pada kaca benda yang
sudah ditetesi dengan 1 atau 2 tetes air dengan pipet
42

4. Tutuplah dengan kaca penutup dengan sudut 45, dan usahakan


tidak ada gelembung udara yang akan menghalangi
pengamatan. Apabila terdapat kelebihan air, tempelkan tisu
pada tepi objek untuk menyerap air
5. Tetesi cairan lugol pada bagian kanan preparat dan pada sisi
kiri diisap dengan kertas hisap/tisu
6. Amati pada perbesaran lemah dan kuat
7. Gambar dan deskripsikan apa saja yang dapat diamati serta
tuliskan perbesarannya
F. Data Pengamatan
Tabel 1.
Foto Gambar Deskripsi

Struktur sel pada gambar


terlihat tidak teratur
baik dari segi ukuran
maupun tempat

Pada perbesaran ini mulai


terlihat inti sel yang
berupa titik titik, pada
gambar juga terlihat
bahwa jarak antar sel
sedikit renggang

Tabel 2.
Foto Gambar Deskripsi
43

Berbeda dengan sel


diatas sel disamping
memiliki struktur
yang lebih rapi atau
teratur

Pada perbesaran ini


terlihat jelas bahwa
struktur sel
disamping tersusun
dengan rapat dan
membentuk segi
enam, lalu juga
terlihat stomata pada
bagian sel tersebut,

G. Analisis dan Pembahasan


Jelaskan Perbedaan Struktur Sel pipi epitel dengan struktur sel tanaman

Tumbuhan dan hewan terdiri dari jutaan sel dan sel-sel ini
memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Keduanya memiliki proses
reproduksi mitosis dan meiosis yang serupa, menggunakan DNA mereka
yang ditampung oleh inti sel. Keduanya juga terikat membran dengan
beberapa organel sel yang sama melakukan mekanisme yang sama jika
tidak mirip untuk mempertahankan dan mengontrol fungsi normal
sel. Organel ini meliputi nukleus, badan Golgi, retikulum endoplasma,
ribosom, mitokondria, sitoskeleton, peroksisom, dan membran sel.Mereka
juga menjalani respirasi sel, yang melakukan proses produksi energi yang
digunakan untuk menumbuhkan sel dan mempertahankan fungsi
normalnya. Meskipun memiliki semua kesamaan ini, mereka juga
44

memiliki beberapa perbedaan. Secara struktural, sel tumbuhan dan hewan


sangat mirip karena keduanya adalah sel eukariotik. Keduanya
mengandung organel yang terikat membran seperti nukleus, mitokondria,
retikulum endoplasma, aparatus Golgi, lisosom, dan
peroksisom. Keduanya juga mengandung membran serupa, sitosol, dan
elemen sitoskeletal. Fungsi organel ini sangat mirip antara dua kelas sel
(peroksisom melakukan fungsi kompleks tambahan pada sel tumbuhan
yang berkaitan dengan respirasi sel). Namun, sedikit perbedaan yang ada
antara tumbuhan dan hewan sangat signifikan dan mencerminkan
perbedaan fungsi masing-masing sel.

Perbedaan struktural dan fungsional antara sel hewan dan sel tumbuhan

Ciri Sel hewan Sel tanaman

Sel tumbuhan
adalah unit
fungsional
dasar
Sel hewan juga merupakan unit tumbuhan
fungsional dasar kehidupan yang
hewan yang merupakan merupakan
Definisi semua organel sel yang semua organel
menjalankan berbagai sel yang
fungsi untuk mendukung menjalankan
metabolisme hewan. berbagai
fungsi yang
mendukung
metabolisme
tumbuhan.

Sel tumbuhan
Sel hewan umumnya lebih
lebih besar
kecil dari sel tumbuhan
dari sel hewan
dengan panjang sel
dengan
berkisar antara 10-30um.
ukuran sel
Ukuran dan Bentuk dan ukuran sel hewan
berkisar
bentuk sangat bervariasi dari
antara 10um-
bentuk tidak beraturan
100um.
hingga bentuk bulat, paling
Sel tumbuhan
ditentukan oleh fungsi
memiliki
yang sel ini lakukan.
bentuk yang
45

mirip dengan
kebanyakan
sel berbentuk
persegi
panjang atau
kubus.

memiliki dinding
sel yang
terdiri dari
membran sel
kekurangan dinding sel tetapi
dan
memiliki membran plasma
selulosa. Dind
(sel), yang melakukan
ing sel adalah
fungsi pendukung dan
matriks
perlindungan sel dari
membran
kerusakan eksternal.
Dinding Sel kaku yang
Ini juga memainkan peran
ditemukan di
utama dalam permeabilitas
permukaan
selektif yang
semua sel
memungkinkan masuk dan
tumbuhan
keluarnya molekul nutrisi,
yang peran
air, dan elemen sel lainnya.
utamanya
adalah
melindungi
sel dan isinya.

Adanya membran
plasma yang
tersusun atas
selulosa, tepat
memiliki selaput plasma yaitu di bawah
selaput tipis yang fleksibel, dinding sel
yang bertindak sebagai yang
Membran
penutup pelindung untuk memungkinka
Plasma
sel hewan. n
Ini juga memiliki permeabilitas permeabilitas
selektif. selektif isi sel
masuk dan
keluar
sitoplasma
sel.
46

menampung
sebagian
Sitoplasma menampung semua organel sel.
besar organel
sel

digunakan untuk
digunakan untuk sintesis
sintesis
protein dan pengkodean
Ribosom protein dan
genetik protein, urutan
mekanisme
asam amino.
perbaikan sel.

Ada dalam dua


Sel ini ada dalam dua jenis:
Retikulum jenis; retikulu
retikulum endoplasma
Endoplas m endoplasma
kasar dan retikulum
ma kasar dan
endoplasma halus
halus

Sel tumbuhan
jarang
mengandung
lisosom
karena
Sel hewan memiliki lisosom,
vakuola
yang mengandung enzim
tumbuhan dan
Lisosom pencernaan untuk
badan Golgi
memecah makromolekul
menangani
seluler.
degradasi
molekul
produk
limbah
seluler.

Sel tumbuhan
memiliki
Sel hewan mungkin memiliki vakuola
banyak vakuola kecil, jauh sentral besar
Vakuola
lebih kecil daripada sel yang dapat
tumbuhan. menempati
hingga 90%
volume sel.

Hadir dan itu


Inti Hadir dan terletak di tengah sel terletak di sisi
sel

Nukleolus Terdapat di inti Terdapat di inti


47

memiliki badan
Golgi yang
lebih kecil
tetapi lebih
memiliki badan Golgi yang banyak
lebih besar dan lebih dengan peran
sedikit dengan fungsi utama sebagai
Badan Golgi utama untuk memproses modifikasi,
dan mengemas protein dan pemrosesan,
makromolekul lipid saat sel pemilahan,
disintesis. dan
pengemasan
protein untuk
sekresi
seluler.

H. Kesimpulan
Sel merupakan structural terkecil dari makhluk hidup, sel hewan
dan sel tumbuhan jika menurut praktikum di atas walaupun terlihat sama
namun aslinya mereka berbeda setiap sel memiliki fungsi dam bagian
masing masing
48

Daftar Rujukan

Campbell, Neil A. 2008, Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga


Aryal S. 2020, Microbe Notes. plant-cell-vs-animal-cell
49

PRAKTIKUM 3

PENGAMATAN TRANSPORT SEL

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Biologi Dasar 1

Dosen Pengampu

Ibu Erti Hamimi S.Pd, M. Sc

Ibu Novida Pratiwi S.Si, M. Sc

Kelompok 6 offering C

Oleh:

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


50

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

2020
51

Pengamatan Transport Sel

A. Tanggal Pelaksanaan

Praktikum dilakukan pada hari/tanggal Sabtu, 07 November 2020

B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan peristiwa transport sel

C. Dasar Teori

Sel adalah satuan terkecil penyusun makhluk hidup. Sel bersifat hidup dan
penyusunya terdiri dari membran sel.

Membran sel atau membran plasma yaitu semua fitur yang dimiliki semua
jenis sel berupa antarmuka, yang memisahkan sel dengan lingkungan
diluar sel. Membran ini berfungsi sebagai untuk melindungi inti sel dan
sistem kelangsungan hidup bekerja di sitoplasma.

Dalam transport membran sel ada beberapa yaitu

 Transport pasif membran

a. Difusi

Pergerakkan molekul dari daerah konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah


yang disebabkan energi kinetik molekul molekul. Kecepatan difusi
tergantung pada suhu, ukuran, serta tipe molekul yang berdifusi.
Contohnya pengambilan O2 dengan melalui respirasi seluler.

b. Osmosis

Perpindahan larutan dari konsentrasi rendah menuju larutan konsentrasi tinggi


yang melewati sekat atau membran semipermeabel. Contoh peristiwa
osmosis terjadi pada tumbuhan adalah peristiwa masuknya air dan mineral
ke akar dari tanah

 Transpor Aktif
52

Arah perpindahan dari transpor melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif


memerlukan bantuan dari beberapa protein. Contoh penyerapan nutrien ke
dalam oleh akar.
53

D. Alat dan Bahan

Alat

1. Neraca 1

2. Pisau 1

3. Penggaris 1

Bahan

1. Kentang

2. Larutan garam 0%, 30%, 50%, 100%

3. Air

4. Wadah

E. Prosedur Kerja

1. Sediakan kentang yang ukuran besar untuk masing masing kelompok

2. Kupas dan iris membentuk dadu yang ukuran 2 cm

3. Timbang berat masing masing kentang

4. Buatlah konsentrasi larutan garam 0%, 30%, 50%, 100%

5. Masukkan sebanyak 3 irisan kentang ke dalam wadah dengan volume air


100ml dan masing masing larutan garam

6. Diamkan selama 30 menit

7. Amati perubahan berat dan volume dari masing masing potongan kentang.
54

F. Data

Untuk berat kentang larutan 0% memiliki berat 2 gr dan volume 2 cm

Untuk berat kentang larutan 30% memiliki berat 4,9gr dan volume 2 cm

Untuk berat kentang larutan garam 50% memiliki berat 4 gr dan volume 2 cm

Untuk berat kentang larutan garam 100% memiliki berat 5 gr dan volume 2
cm

Konsentrasi Berat Rata-Rata Volume


Kentang

1 2 3 1 2 3

0% 2.2 gr 2.2 gr 2.2 gr 2.2+2.2+2.2=6.6:3=2.2 3cm 3cm 3cm

30 % 2.9 gr 2.9 gr 2.9 gr 2.9+2.9+2.9=8.7:3=2.9 1.9 cm 1.9 cm 1.9 cm

50 % 2 gr 2 gr 2 gr 2+2+2=6:3=2 1.5 cm 1.5 cm 1.5 cm

100 % 2.5 gr 2.5 gr 2.5 gr 2.5+2.5+2.5=7.5:3=2.5 1.1 cm 1.1 cm 1.1 cm

G. Analisis dan Pembahasan

1. Apakah terjadi perubahan berat dan volume kentang? Jelaskan

Jawab: ada perubahan yang signifikan terhadap larutan garam 30%,50%, dan
100%, untuk larutan garam ini mengalami pengurangan berat dan volume
dan untuk yang larutan garam 0% terjadi perubahan tetapi perubahan
tersebut bukan mengurangnyaa berat kentang tetapi menambah berat
55

kentang dikarenakan larutan garam 0% itu adalah air jadi untuk itu
perubahan yang dilakukan adalah menambahnya air di dalam kentang.

2. Bagaimanakah perbedaan hasil yang terjadi pada masing masing konsentrasi


larutan garam? Jelaskan

Jawab: hasil dari masing masing konsentrasi larutan garam adalah


mengurangnya berat kentang yaitu semakin besar larutan garam
berkonsentrasi tinggi makan tekstur kentang akan lembek dan untuk
volume ukurannya pun berkurang. Tetapi tidak dengan larutan garam 0%,
kentang dengan larutan ini bertambah berat dan volume ukuran bertambah.

3. Transport sel apa yang terjadi berdasarkan praktikum yang dilakukan?


Jelaskan

Jawab: 1). kentang dengan larutan garam 0% mengalami difusi karena


konsentrasi air dalam kentang lebih besar dari konsentrasi air biasa,
sehingga air masuk ke dalam kentang dan menyebabkan tekstur kentang
mengeras.

2). Kentang dengan larutan 30%,50%, dan 100% mengalami osmosis


dikarenakan konsentrasi air dalam kentang lebih kecil dari konsentrasi
larutan garam, sehingga air di dalam kentang akan keluar dan larutan
garam akan masuk ke dalam kentang yang menyebabkan tekstur kentang
melembek.

H. Kesimpulan

Dapat diambil kesimpulan dari praktikum diatas bahwa

Difusi merupakan perpindahan daerah dari konsentarasi tinggi ke daerah yang


konsentrasi rendah, yang disebakan oleh energi kinetik.

Osmosis merupakan perpindahan larutan dari konsentrasi rendah ke


konsentrasi tinggi yang melewati membran semipermeabel.
56

Untuk itu pada larutan garam 0% merupakan difusi dikarenakan konsentrasi


air didalam kentang lebih besar dari konsentrasi air biasa, sehingga
menyebakan tekstur kentang mengeras, sedangkan untuk larutan garam
30%, 50%, 100% merupakan osmosis dikarenakan konsentrasi air didalam
kentang lebih kecil dari konsentrasi larutan garam, sehingga menyebabkan
tekstur menjadi lembek
57

Daftar Rujukan

https://www.academia.edu/34769290/CONTOH_LAPORAN_HASIL_PRAK
TIKUM_BIOLOGI
58

Lampiran

Gambar 0% Gambar 30%

Gambar 50% Gambar 100%


59

PRAKTIKUM 4

PENGAMATAN PLASMOLISIS

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Biologi Dasar I

Yang Dibina Oleh :

Ibu Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc

Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc

Oleh :

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sanjaya (200351615651)

Offering C Angkatan 2020

Kelompok 6

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


60

OKTOBER 2020

A. Judul : Pengamatan Plasmolisis


B. Tanggal Pelaksanaan : Jum’at, 16 Oktober 2020
C. Tujuan Percobaan : Dapat menjelaskan peristiwa Plasmolisis
D. Dasar Teori :
Plasmolisis merupakan akibat dari peristiwa Osmosis. Osmosis
didefinisikan sebagai pergerakan bersih air melintasi membran selektif
permiabel didorong oleh perbedaan dalam tekanan osmotik melintasi membran.
Plasmolisis yaitu proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel yang
berakibatkan keluarnya sebagian air dari vakuola (Salisburi, 1995). Plasmolisis
menjelaskan bahwa sel mengalami sirkulasi keluar masuk suatu zat, yang
berarti suatu zat atau materi dapat keluar dari sel dan dapat masuk melalui
membran.
Komponen potensial air dalam tumbuhan terdiri dari potensial osmosis
dan potensial turgor. Adanya potensial osmosis cairan sel, air murni akan
cenderung memasuki sel. Sebaliknya potensial turgor di dalam sel membuat air
meninggalkan sel.
Plasmolisis dapat terjadi ketika sel ditetsi larutan yang mempunyai
konsentrasi tinggi seperti larutan NaCl. Larutan garam (NaCl) dapat
menghambat proses pergerakan air yang melalui membran semipermeabel
karena adanya perbedaan konsentrasi larutan. Plasmolisis adalah proses dimana
sel kehilangan air dalam larutan hipertonik . Jika di tempatkan pada lingkungan
hipertonik sel tumbuhan akan kehilangan air disekitarnya dan mengerut. Saat
sel tumbuhan mengerut, membran plasma menarik diri dari dinding sel di
beberapa tempat. Plasmolisis ini menyebabkan tumbuhan menjadi layu karena
sebagian besar air mengalir keluar dan karenanya konsentrasi di dalam sel
menjadi lebih hipertonik, dan plasmolisis juga mengakibatkan kematian
tumbuhan. Biasanya penelitian menggunakan sel Rhoe Discolour atau
menggunakan sel epidermis bawang merah, yang memiliki getah sel berwarna
sehingga prosesnya terlihat jelas.
E. Alat dan Bahan
Alat
61

1. Mikroskop 1
Bahan
1. Rhoe Discolor 1
2. Bawang merah
3. Laruran garam 0%, 30%, 50%, 100%
4. Air
5. Kaca Objek 1
6. Kaca Penutup 1
7. Tisu
F. Langkah Kerja
1. Ambillah objek yang akan diamati yaitu daun Rhoe discolor atau
bawang merah
2. Buatlah irisan secara membujur pada bagian abaxial daun dengan
menggunakan cutter yang tajam setipis mungkin
3. Letakkan preparat yang sudah dibuat pada kaca benda yang sudah
ditetesi dengan 1 atau 2 tetes air dengan pipet
4. Tutuplah dengan kaca penutup dengan sudut 45°, dan usahakan tidak
ada gelembung udara yang akan menghalangi pengamatan. Apabila
terdapat kelebihan air, tempelkan tisu pada tepi objek untuk
menyerap air
5. Amati pada perbesaran lemah.
6. Cari bidang pandang yang semua selnya berwarna
7. Hitung jumlah sel pada bidang lapang tersebut yang berwarna
8. Teteskan larutan garam 0% lalu amati selama 15 menit pada
mikroskop (dengan bidang lapang yang sama), kemudian hitung
jumlah sel yang mengalami perubahan
9. Dokumentasikan, gambar, dan deskripsikan bagaimana keadaan sel
sebelum dan sesudah ditetesi oleh larutan garam 0%
10. Teteskan larutan garam 30%% lalu amati selama 15 menit pada
mikroskop (dengan bidang lapang yang sama), kemudian hitung
jumlah sel yang mengalami perubahan
62

11. Dokumentasikan, gambar, dan deskripsikan bagaimana keadaan sel


sebelum dan sesudah ditetesi oleh larutan garam 30%
12. Teteskan larutan garam 50% lalu amati selama 15 menit pada
mikroskop (dengan bidang lapang yang sama), kemudian hitung
jumlah sel yang mengalami perubahan
13. Dokumentasikan, gambar, dan deskripsikan bagaimana keadaan sel
sebelum dan sesudah ditetesi oleh larutan garam 50%
14. Teteskan larutan garam 100% lalu amati selama 15 menit pada
mikroskop (dengan bidang lapang yang sama), kemudian hitung
jumlah sel yang mengalami perubahan
15. Dokumentasikan, gambar, dan deskripsikan bagaimana keadaan sel
sebelum dan sesudah ditetesi oleh larutan garam 100%
16. Gunakan perbesaran yang lebih besar untuk mengamati detail
struktur sel
setelah perlakuan
G. Data Hasil Pengamatan

Gambar sebelum Gambar sesudah Keterangan


perlakuan perlakuan
Medium :
Nacl
0%
Perbesaran
: 4x10

(Sumber (Sumber gambar :M.


gambar :M. Andre(2017))
Andre (2017))
63

Medium :
Nacl
35%

(Sumber gambar : (Sumber gambar :


Alfi S. (2016)) Alfi S. (2016))
Medium :
( NaCl
50%

(Sumber gambar : ber gambar :


Alfi S. (2016)) Alfi S. (2016))
Medium :
100%
NaCl 1
M

(Sumber (Sumber
gambar :Nurjatm gambar :Nurjatm
i P.. (2015)) i P.. (2015))

H. Analisis dan Pembahasan

Pada percobaan ini bertujuan untuk menjelaskan peristiwa plasmolisis


pada sel epidermis Rhoe discolour. Berdasarkan hasil praktikum yang
dilaksakan, diperoleh hasil yaitu pada perlakuan pertama sayatan epidermis
Rhoe discolor yang diberikan larutan NaCl 0% menunjukkan sel tumbuhan
dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga pada
dinding sel dan terdapat pigmen antosianin.
64

Pada perlakuan kedua sayatan epidermis Rhoe discolor yang diberikan


larutan NaCl 35% menunjukkan sel mengalami plasmolisis, yaitu dinding sel
mengalami pengekerutan dan banyak sel yang kehilangan pigmen antosianin.

Pada perlakuan ketiga sayatan epidermis Rhoe discolor yang diberikan


larutan NaCl 50% menunjukkan sel mengalami plasmolisis, yaitu dinding sel
mengalami pengekerutan dan banyak sel yang kehilangan pigmen antosianin.

Pada perlakuan keempat sayatan epidermis Rhoe discolor yang


diberikan larutan 1M NaCl 100% menunjukkan sel mengalami plasmolisis,
yaitu dinding sel mengalami pengekerutan dan sel yang kehilangan pigmen
antosianin

Ketika sel Rhoe Discolor ditetesi larutan NaCl, maka arah gerak air
ditentukan oleh perbedaan nilai potensial air larutan dengan nilainya didalam
sel. Kadar air didalam vakuola melepas, hal ini disebabkan oleh konsentrasi
larutan NaCl yang tinggi, sehingga sel mengalami plasmolisis di mana proses
keluarnya air dari dalam sel justru lebih. Jika potensial larutan lebih tinggi, air
akan bergerak dari luar menuju kepotensial air yang lebih. Semakin tinggi
konsentrasi larutan maka semakin banyak sel yang terplasmolisis (Tjitrosomo,
1987).

I. Kesimpulan

Sel epidermis Rhoe discolour yang ditetesi larutan NaCl mengalami


plasmolisis yaitu proses lepasnya protoplasma dari dindingsel yang
diakibatkan keluarnya sebagian air dari vakuola. Hal ini diakibatkan
konsentrasi larutan NaCl yang cukup tinggi atau bersifat hipertonis, semakin
tinggi konsentrasi larutan garam maka sel akan semakin mengerut. Sehingga
kadar air dalam vakuola sel epidermis keluar dan sel mengalami
pengekerutan hingga dapat mengakibatkan kematian tumbuhan.
65

Daftar Rujukan

ARDI, M. A. Y., dkk. (2018). LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI


FARMASISTRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN PLASMOLISIS, 9-10

Sari, N. P. (2015, Maret Senin). AIR SEBAGAI KOMPONEN TUMBUHAN. pp.


6-7.

T.Y. Cath et al. / Journal of Membrane Science 281 (2006) 71

Saroiroh, A., dkk.(2016). Pengukuran Potensial Osmosis Sel epidermis dan


Peristiwa Plasmolisis Rhoe Discolor dengan Berbagai Konsentrasi Larutan
66

PRAKTIKUM 5

PENGAMATAN STRUKTUR MORFOLOGI TUMBUHAN DIKOTIL


DAN MONOKOTIL

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Biologi Dasar I

Yang Dibina Oleh :

Ibu Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc

Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc

Oleh :

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sanjaya (200351615651)

Offering C Angkatan 2020

Kelompok 6

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


67

NOVEMBER 2020

A. Judul : Struktur Morfologi Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


B. Tanggal Percobaan : Sabtu, 07 November 2020
C. Tujuan Percobaan :
1. Mahasiswa dapat menggambarkan struktur morfologi akar, batang, dan
daun tumbuhan dikotil dan monokotil
2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan struktur morfologi tanaman dikotil dan
monokotil
D. Dasar Teori :

Lamun Syringodium isoetifolium

Lamun meupakan angiospermae(tumbuhan berbunga) dan termasuk


komponen utama yang mendominasi lingkungan perairan pesisir.
Diseluruh dunia terdapat 50 jenis lamun, yang terdapat di perairan
Indonesia ada 12 jenis lamun, antara lain Cymodocea serrulata, Enhalus
acroides, C. rotundata, Syringodium isoetifolium, Halophila minor, H.
ovalis, H. decipiens, H. spinulosa, Halodule uninervis, Thalassia
hemprichii, H. pinifolia, dan Thalassodendron ciliatum (Romimohtarto,
1999)

Lamun merupakan satu-satunya angiospermae yang hidup di


perairan laut. Lamun tumbuh dengan subur terutama di daerah yang
terbuka pasang surut dan perairan pantai yang substratnya berupa lumpur,
kerikil, pasir, dan patahan karang mati dengan kedalaman sampai 8-15
meter dan 40 meter (Dahuri, 2003). Lamun merupakan salah satu jenis
ekosistem laut dangkal yang memiliki peranan penting untuk biota laut,
salah satunya berfungsi adalah untuk stabilistator perairan pantai dengan
cara mengikat sedimen lepas dan juga membantu meredam kekuatan arus
dan gelombang (Dahuri dkk, 2004).

Lamun memiliki daun, akar sejati, dan batang (rhizoma) yang


merupakan sistem yang menyalurkan nutrien, air dan gas. Akar tumbuhan
lamun tidak berfungsi dalam pengambilan air, seperti pada tanaman
68

tingkat tinggi lainnya, namun sebagai tempat menyimpan oksigen untuk


proses fotosintesis yang dialirkan dari lapisan epidermis daun melalui
difusi dalam rongga udara. (Mc Kenzie,2008).

Rhizoma adalah bagian dari anggota tumbuhan yang mengarah


keatas. Rhizoma dengan akar menancapkan tubuh ke dalam substrat.
Rhizoma terbenam di dalam substrat yang meluas secara ekstensif dan
memiliki peranan pada reproduksi aseksual.

Daun lamun terdapat rongga udara yang berfungsi untuk menjaga


tubuhnya agar tetap mengapung di dalam air. Pada daun lamun terdapat
ciri khusus yaitu tidak terdapat stomata dan keberadaan kutikula yang tipis.
Kutikula yang dimiliki tipis tidak bisa menahan pergerakan ion dan difusi
karbon, sehingga daun menyerap nutrien langsung dari air laut. Air laut
termasuk sumber bikarbonat bagi tumbuhan untuk penggunaan karbon
anorganik dalam proses fotosintesis. (Mc Kenzie,2008)

Acalypha indica. L

Tumbuhan Anting-anting (Acalypha indica. L) suku dari


Euphorbiaceae merupakan salah satu jenis tumbuhan yang biasa
digunakan sebagai obat. Acalypha indica. L memiliki rasa yang pahit.
Pada bagian akar, batang, dan daun yang mengandung saponin dan tanin.
Pada bagian batang mengandung flavanoid dan daunnya mengandung
minyak atsiri (Dalimartha, 2000). Berdasarkan pengalaman empiris
Antinganting (Acalypha indica. L) memiliki manfaat sebagai antibiotik,
anti radang, astringent, menghentikan pendarahan, peluruh seni, dan
memberikan rasa sejuk (Ismawan, 2008).

Batang

Batang adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai tempat


melekatnya daun, mengatur air dan sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Batang tersusun atas jaringan dasar dan jaringan pengangkut.
Jaringan dasar tersusun oleh empulur sedangkan jaringan pengangkut
69

terdiri dari xilem dan floem. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium
yang berada diantara xilem dan floem. Kambium merupakan jaringan
meristem dan aktif membelah yang dikenal dengan meristem lateral
mengakibatkan batang bertambah diameternya. Aktivitas pembelahan pada
kambium akan mengakibatkan terbentuknya xilem sekunder kearah dalam
dan membentuk floem sekunder kearah luar. Aktifitas kambium akan
membentuk lingkaran tahunan yaitu lingkaran yang yang dibentuk oleh
aktifitas pembelahan jaringan kambium selama setahun. Lingkaran tahun
dapat digunakan untuk menentukan umur kayu. Pada jaringan pengangkut
tumbuhan dikotil berbeda dengan jaringan pengangkut pada tumbuhan
monokotil. Tumbuhan dikotil memiki jaringan pengankut yang tersusun
dalam lingkaran sedangkan tumbuhan monokotil memiliki jaringan
pengangkut yang menyebar.

Daun

Daun adalah organ tumbuhan yang bervariasi dalam bentuk, ukuran,


warna dan memiliki banyak modifikasi. Bila dilihat dari habitatnya
terdapat variasi struktur daun yaitu tumbuhan air (hidrofit), tumbuhan
ditempat kering (xerofit), tumbuhan dataran rendah dan tumbuhan dataran
tinggi. Tumbuhan yang hidup di air biasanya memiliki daun lebar
sedangkan tumbuhan yang hidup ditempat kering biasanya memiliki daun
yang memiliki lapisan kutikula yang tebal.

Daun pada tumbuhan dikotil berbeda dengan daun tumbuhan


monokotil, dalam hal susunan tulang daun, tumbuhan monokotil memiliki
tulang daun utama paralel(sejajar) yang menjalar sepanjang helai daun.
Sedangkan pada tumbuhan dikotil pada umumnya memiliki banyak
percabangan pada tulang daun utama.

Akar

Akar adalah organ tumbuhan yang paling sederhana. Pada bebrapa


jenis tumbuhan akar sulit dibedakan dengan batang. Satu hal yang menjadi
ciri akar yaitu terdapat ruas dan buku. Akar berfungsi dalam penyerapan
70

mineral dan air, menghantarkan air dan mineral, serta menyimpan


makanan. Tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang yang terdiri atas satu
vertikal yang besar yang dapat menghasilkan banyak akar lateral yang
lebih kecil lagi. Akar tunggang adalah suatu penambat yang kuat dan dapat
menembus ke dalam tanah. Beberapa akar tunggang tumbuhan
bermodifikasi untuk menyimpan cadangan makanan dalam jumlah yang
banyak tumbuhan ini seperti wortel, bit gula dan lobak.

Tumbuhan monokotil umumnya memiliki sistem akar serabut yang


terdiri dari suatu anyaman akar yang mirip benang, yang menyebar di
bawah permukaan tanah. Pada tumbuhan monokotil yang berukuran besar
memiliki akar yang jauh lebih tebal, seperti tali bukan seperti benang.
Sistem akar serabut pada tumbuhan monokotil dapat meningkatkan
penyerapan air dan mineral dalam tanah dan dapat menambatkan
tumbuhan secara kuat ke dalam tanah.

E. Alat dan Bahan

Alat

1. Mikroskop 1
2. Penggaris 1
3. Alat tulis 1

Bahan

1. Tumbuhan dikotil dan monokotil (utuh ada akar, batang, dan daunnya)
2. Kaca Objek 1
3. Kaca Penutup 1
4. Air
5. Preparat Awetan stuktur anatomi akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil
dan monokotil
F. Langkah Kerja
1. Mengamati tumbuhan yang dibawa (akar, batang, dan daun)
2. Menggambarkan tumbuhan secara utuh dan detail serta identifikasi
bagianbagiannya
71

3. Mendeskripsikan secara detail akar, batang, daunnya


a. Akar: Sistem perakaran, panjang akar, warna akar, dst
b. Batang: Panjang batang, diameter batang, tipe batang, tekstur batang,
warna batang, dst
c. Daun: Bentuk daun, panjang daun, lebar daun, tepi daun, pangkal
daun, tekstur daun, pertulangan daun, dst

G. Data Hasil Pengamatan

Gambar Deskripsi
Akar tumbuhan Syringodium Sistem perakaran : Serabut
Isoetifolium (monokotil) Panjang akar : diantara 2-10 cm
Warna akar : kecoklatan
Diameter : 0,5 mm

(Sumber gambar : Intan F. (2017))


Akar tumbuha Acalypha indica L. Sistem perakaran : tunggang yang
(dikotil) bercabang
Bentuk akar : bulat
Permukaan akar : agak kasar
Warna akar : putih kekuningan
72

(Sumber gambar : Selpida H .


(2017))

Batang tumbuhan Syringodium Panjang batang : memiliki nodus


Isoetifolium (monokotil) dan tiap internodus memiliki
panjang 0,5-3 cm
Diameter batang : 2 mm
Tipe batang : membulat
Tekstur batang : lembut
Warna batang : putih kehijauan

(Sumber gambar : Intan F. (2017))


Batang tumbuhan Acalypha indica Panjang batang : 30-50 cm
L. (dikotil) Tipe batang : bulat berkayu
Tekstur batang : licin berambut
Warna batang : hijau

(Sumber gambar : Selpida H .


(2017))
73

Daun tumbuhan Syringodium Bentuk daun : acicular dengan


Isoetifolium (monokotil) unjung daun runcing
Panjang daun : 7-20 cm
Ketebatlan daun : 1-2 mm
Pangkal daun : berbentuk
tabung(liguma dan pelepah)
Tekstur daun : halus
Pertulangan daun
(Sumber gambar : Intan F. (2017))
Daun tumbuhan Acalypha indica Bentuk daun : bulat lonjong
L. Panjang daun : 2,5 cm
Tepi daun : bergerigi
Ujung daun : runcing
Pangkal daun : tumpul
Tekstur daun : lici suram
Pertulangan daun : menyirip

(dikotil)

(Sumber gambar : Selpida H .


(2017))

H. Analisis dan Pembahasan


74

Syringodium Isoetifolium

Berdasarkan hasil pengamatan, Lamun (Seagrass) merupakan


tumbuhan laut monokotil (Angiospermae) yang dapat beradaptasi hidup
terbenam di laut dan memiliki perkembangan daun, sistem perakaran dan
batang yang lengkap. Lamun dapat hidup sampai kedalaman 8-15 m dan
40 m, di perairan tenang dan terlindung, serta sangat bergantung pada
cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan. (Dahuri, 2003). Lamun
yang ada di pantai Kondang Merak termasuk jenis S. isoetifolium, yang
dapat hidup di dalam air hingga kedalaman 2 meter di bawah permukaan
air laut. Syringodium Isoetifolium sistem perakaran yang dimiliki berupa
akar serabut dengan rambut-rambut kecil yang halus dan tipis seperti
benang berwarna kecoklatan yang berfungsi sebagai jangkar untuk
melekatkan tubuhnya pada substrat berpasir agar tidak mudah rusak
terkena hempasan ombak. Hal ini sesuai dengan ciri yang dimiliki oleh
tumbuhan monokotil pada umumnya seperti pada eceng gondok dan teratai
yang memiliki akar serabut. Akar dari tumbuhan yang tenggelam memiliki
struktur anatomi berkas pembuluh yang sederhana, karena mengalami
reduksi pada trakea dan hanya terdapat lakuna xylem dan floem, hal
tersebut dikarenakan fungsi dari akar ialah sebagai tempat berpijak di
tanah atau sebagai jangkar untuk menahan tumbuhan dari hempasan
ombak dan tidak sebagai pengambil air dan garam seperti akar pada
Thalassia, karena pengambilan air dan mineral dilakukan oleh batang dan
daun (Fahn, 1995).

Acalypha indica L.

Berdasarkan hasil pengamatan, tumbuhan Anting–anting (Acalypha


indica L.) merupakan tumbuhan dikotil herba semusim, mempunyai ciri-
ciri tegak berambut, tumbuh dengan tinggi 30–50 cm. Hidup di pinggir
jalan, lapangan rumput, dan lereng gunung. Batangnya berbentuk bulat
berkayu, dengan permukaan yang licin berambut, jenis batangnya basah,
arah tumbuh batang tegak dengan warna hijau pada bagian luar dan agak
keputihan pada bagian dalamnya. Anting–anting (Acalypha indica L.)
75

mempunyai daun tunggal, dengan bentuk daun bulat lonjong, ujung daun
meruncing dan pangkalnya tumpul, tepi daun bergerigi, permukaan
daunnya licin suram, pada daging daun tipis lunak bertulang menyirip
dimana ibu tulang daunnya dari pangkal ke ujung, berwarna hijau
panjangnya 2,5 cm. Mempunyai akar tunggang yang bercabang, yang
merupakan akar khusus penunjang. Berbentuk bulat dengan permukaan
yang agak kasar, dan memiliki banyak cabang akar hingga serabut akar
dan berwarna putih kekuningan (Yuniarti,2008)

I. Kesimpulan

Dari pengaman yang dilakukan dapat disimpulkan, tanaman dikotil


dan tanaman monokotil memiliki struktur morfologi yang berbeda, pada
bagian akar tumbuhan dikotil memiliki struktur akar tunggang yang
berfungsi untuk menunjang tanaman. Sedangkan akar monokotil memiliki
struktur akar serabut, akar ini dapat meningkatkan penyerapan air dan
nutrien di dalam tanah. Pada bagian batang tumbuhan dikotil terdapat
kambium yang berada diantara xilem dan floem, sedangkan pada
tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium dan jaringan pengangkutnya
tersebar. Kemudian pada struktur daun dikotil Daun pada tumbuhan dikotil
berbeda dengan daun tumbuhan monokotil, dalam hal susunan tulang daun
umumnya memiliki banyak percabangan pada tulang daun utama,
sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki tulang daun utama
paralel(sejajar) yang menjalar sepanjang helai daun.
76

DAFTAR PUSTAKA

Intan Frasiandini, R. P. (2012). Struktur Morfologi dan Anatomi Syringodium


Isoetifolium. LenteraBio Vol. 1 No. 2, 67-69.

Marina Silalahi, F. A. (2019). PENUNUTUN PRAKTIKUM ANATOMI,


FISIOLOGI, DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1. Jakarta: UKI
PRESS.

Selpida Handayani, A. K. (2018). PROFIL FITOKIMIA DAN PEMERIKSAAN


FARMAKOGNOSTIK DAUN ANTING-ANTING (Acalypha indica. L).
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 5 No.1, 258-261.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi. Jilid 2. Edisi
Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
77

PRAKTIKUM 6

PENGAMATAN STRUKTUR ANATOMI TUMBUHAN DIKOTIL DAN


MONOKOTIL (PREPARAT BASAH)

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Biologi Dasar 1

Dosen Pengampu

Ibu Erti Hamimi S.Pd, M. Sc

Ibu Novida Pratiwi S.Si, M. Sc

Kelompok 6 offering C

Oleh:

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


78

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

2020
79

Pengamatan Struktur Anatomi Tumbuhan Dikotil dan Monokotil

(Preparat Basah)

A. Tanggal Pelaksanaan

Pengamatan dilakukan pada hari/tanggal Minggu, 08 November 2020

B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat membuat preparat basah akar, batang, dan daun tumbuhan
dikotil dan monokotil setebal satu lapis.

2. Mahasiswa dapat mengoperasikan mikroskop

3. Mahasiswa dapat menggambarkan struktur anatomi akar, batang, dan daun


tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan hasil pengamatan preparat basah

4. Mahasiswa dapat mendeskripsikan struktur anatomi akar, batang, dan daun


tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan hasil pengamatan preparat basah.

C. Dasar Teori

Tumbuhan disusun dari berbagai organ yaitu akar, batang, daun, dan organ
reproduksi. Organ organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan yaitu
jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan skelerenkim, jaringan
epidermis, dan jaringan kolenkim. Bedasarkan jumlah kepingnya
tumbuhan dibagi menjadi 2 yaitu tumbuhan berkeping satu (monokotil)
dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).

Tumbuhan monokotil disebut sebagai tumbuhan berkeping satu karena


memiliki biji berkecambah dengan satu daun. Monomotil memiliki ciri ciri
yaitu berakar serabut, batang memiliki ruas ruas, pertulangan daun sejajar,
batang tidak bercabang dan memiliki kelopak bungan tiga atau
kelipatannya.
80

Tumbuhan dikotil disebut sebagai tumbuhan berkeping dua karena memiliki 2


kotiledon. Memiliki ciri ciri yaitu tulang daun menyirip, batang tersusun
atas lingkaran, akar bertunggak, dan kelopak bunga 2 atau kelipatanya.

Struktur anatomi organ tubuh tumbuhan terdiri dari akar berfungsi yaitu
menambatkan tumbuhan ke tanah, menyimpan makanan, dan meyerap dan
menghantarkan air dan mineral. Batang berfungsi yaitu menguatkan tubuh
tumbuhan, meneruskan air dan mineral dari akar keseluruh tubuh terutama
daun, dan mengalirkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Daun
berfungsi yaitu sebagai lapisan pelindung kerusakan fisik dan organisme
patogen. Daun merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis. Bunga
merupakan organ penting bagi tumbuhan, khususnya pada angiospermae
karena bunga alat reproduksi dan berperan dalam pewarisan sifat.

D. Alat dan Bahan

Alat

1. Mikroskop 1

2. Cutter 1

3. Kaca objek dan kaca penutup 1

Bahan

1. Akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil

2. Air

3. Tisu

E. Prosedur Kerja

1. Membuat preparat basah akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dan
monokotil

2. Mengamati preparat basah dengan mikroskop

3. Menggambarkan hasil pengamatan


81

4. Mengidentifikasi jaringan berdasarkan hasil observasi

5. Mendeskripsikan hasil pengamatan

6. Mendokumentasikan gambar

F. Data

Gambar Deskripsi
Batang papaya ( Dikotil ) Tumbuhan papaya merupakan
tumbuhan dikotil yang terdiri
dari
1. Epidermis
2. Endodermis
3. Floem
4. Xilem
Perbesaran: 40x 5. Korteks

Batang teki ladang ( Monokotil ) Tumbuhan teki merupakan


tumbhan monokotil yang
terdiri dari
1. Epidermis
2. Endodermis
3. Floem
4. Xilem
5. Empulur
Perbesaran: 10 x 25
82

Akar bayam duri ( Dikotil ) Tumbuhan bayam duri merupakan


tumbuhan dikotil yeng terdiri
dari
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Floem
Perbesaran: 4 x 10
5. Xilem

Akar teki ladang ( Monokotil ) Tumbuhan teki ladang merupakan


tumbuhan monokotil yang
terdiri dari
1. Epidermis

2. Endodermis

3. Xilem

Perbesaran: 4 x 10 4. floem

Daun Jambu Air ( Dikotil ) Tumbuhan teki ladang merupakan


tumbuhan dikotil tepatnya
akar, yang terdiri dari
1. Epidermis Adaxial

2. Epidermis Abaxial

3. Jaringan Palisade

4. Jaringan Spongy
Perbesaran: 40 x 10
5. Jaringan Mesofil

6. Floem

7. xilem

Daun keladi ( Monokotil ) Pertumbuhan keladi merupakan


tumbuhan monokotil yang
terdiri dari
83

1. Epidermis Adaxial
2. Epidermis Abaxial
3. Jaringan Palisade
4. Jaringan Spongy
5. Floem
Perbesaran: 40 x 10 6. Xilem
7. Jaringan Mesofil
84

G. Kesimpulan

Pada laporan praktikum ini dapat diambil kesimpulan bahwa


tumbuhan terdiri dari tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan berkeping dua dan
monokotil yaitu tumbuhan berkpeing satu, serta terdapat preparat basah
dan preparat awetan. Tumbuhan terdiri dari dari akar, daun, batang dan
bunga. Jaringan yang terdapat di tumbuhan yaitu jaringan palisade,
jaringan mesofil, jaringan spongy, jaringan meristem, serta floem dan
xilem.
85

Daftar Rujukan

https://www.academia.edu/31843261/Laporan_Praktikum_Anatomi_Fisiologi
_Tumbuhan_Jaringan_pada_Akar_dan_Batang_Monokotil

https://www.academia.edu/6912349/Laporan_Jaringan_Akar_dan_Batang_Di
kotil_dan_Monokotil

https://www.academia.edu/23812555/Laporan_Anatomi_fisiologi_tumbuhan

https://www.academia.edu/6912355/Laporan_Jaringan_Daun_pada_Dikotil_d
an_Monokotil
86

PRAKTIKUM 7

Pengamatan Struktur Anatomi

Tumbuhan Dikotil dan Monokotil (Preparat Awetan)

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Biologi Dasar 1

Yang Dibina Oleh

Ibu Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc. dan Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc

Oleh Kelompok 6 Offering C :

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

NOVEMBER 2020
87

A. WAKTU DAN TEMPAT

Hari/Tanggal : Sabtu 07 November 2020

Waktu : 08.00 – 10.30 WIB

Tempat : Rumah Masing-Masing.

B. DASAR TEORI

Organologi tumbuhan adalah salah satu ilmu yang mempelajari alat-alat atau
organ-organ pada tumbuhan. Organologi merupakan bagian dari ilmu
botani.Organ pada tumbuhan seperti:

1. Batang
Jika diamati menggunakan mikroskop maka akan terlihat tiga daerah pokok
yaitu :
a. Epidermis adalah bagian terluar dari batang.biasanya hanya terdiri atas
satu sel dan jarang dijumpai pada tumbuhan multiple
epidermis.epidermis berfungsi sebagai pelindung salah satu contoh
seperti pada batang yang mengalami perumbuhan menebal sekunder.
b. Korteks adalah daerah yang terdapat disebelah dalam
epidermis,korteks biasanya terdiri atas banyak lapisan sel terutama
pada jaringan parenkim sebagai jaringan dasar.Bagian dalam korteks
adalah endodermis yang pada batang disebut ploeoterma pada jaringan
ini tidak terlalu nyata dan biasanya ditandai dengan adanya butir-butir
amilum maka disebut sarang mestom.
c. Stele adalah salah satu bagian yang terdapat di dekat endodermis.Di
bagian stele terdapat berkas-berkas pengangkutan dan empulur
(medula) diantara berkas pengangkutan terdapat jari-jari empulur
sedang diseblah luar berkas pengangkutan terdapat daerah yang
disebut perikambial.
88

2. Akar
Seperti pada batang maka pada akar pun dibedakan tiga bagian pokok yaitu :
a. Epidermis, pada akar hanya dijumpai pada bagian-bagian tertentu yaitu
pada akar yang masih muda,Epidermis akar disebut epiblem atau
rizodermis. Biasanya pada bagian epidermis akar tidak mempunyai
kutikula,hal ini sehubungan dengan fungsinya untuk menyerap air.
b. Korteks merupakan jaringan disebelah epidermis,lapisan sebepidermal
pada korteks adalah jaringan endodermis.pada umumnya disebut
endodermis adalah bagian yang terdalam darikorteks jadi letaknya
disebelah luar stele.
c. Stele bagian luar stela adalah perikambium(perisikel).sel-selnya
bersifat parenkimatis.berkas pengangkutan-pengangkutan pda akar
tipenya radial yaitu berkas xylem dan berkas floem tersusun berganti-
ganti menurut arah radial.
3. Daun
Daun yang lengkap terdiri atas upih daun (vagina),tangkai daun (petiolus),dan
helaian daun (lamina).Epidermid daun mengandung stomata,trikoma,sel-
sel kipas atau sel sel lain yang asalnya sama dengan sel epidermis.Daerah
yang terdapat diantara epidermis atas dan epidermis bawah merupakan
asimilasi yang disebut mesofil.Berdasarkan susunan mesofilnya tipe daun
dibagi menjadi beberapa yaitu : Sentris
(silinder),isobilateral,dorsiventral(pipih).
89

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengoperasikan mikroskop
2. Mahasiswa dapat menggambarkan struktur anatomi akar, batang, dan daun
tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan hasil pengamatan preparat
awetan
3. Mahasiswa dapat mendeskripsikan struktur anatomi akar, batang, dan daun
tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan hasil pengamatan preparat
awetan
D. Alat dan Bahan
Alat:
Mikroskop
Bahan:
Preparat awetan akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
5. Langkah Kerja
1. Membuat preparat awetan akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dan
monokotil
2. Mengamati preparat awetan dengan mikroskop
3. Menggambar hasil pengamatan
4. Mengidentifikasi jaringan berdasarkan hasil observasi
5. Mendeskripsikan hasil pengamatan
6. Mendokumentasikan gambar
90

E. DATA

Daun tanaman Jagung

Akar Tanaman Jagung

Batang Tanaman Jagung


91

F. Analisis dan Pembahasan

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi preparat


awetan akar batang,batang,dan daun dari beberapa jenis awetan tumbuhan
yang ada,kami memilih salah satu naman untuk mempermuda dalam
mengamati struktur anatominya.Tanaman yang kami pilih adalah tanaman
Jagung (Zea mays). Klasifikasi tanaman jagung :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Commelilidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Nama : Zeamays ssp.


binomial mays
92

Dari hasil pengamatan menggunakan mikroskop dapat diamati struktur anatami


yaitu :

1. Daun Tanaman Jagung


Daun adalah organ untuk fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan,meskipun
batang yang berwarna hijau juga daapat melakukan fotosintesis.secara
umum pada tanaman monokotil tidak memiliki tangkai daun,dan
sebaliknya tangkai daun berbentuk pelepah yang membungkus batang.
Pada daun monokotil tersusun dari berbagai jaringan diantaranya :
a. Epidermis : lapisan pertahanan pada tumbuhan yang dapat melawan
kerusakan fisik dan organisme potogenik.
b. Parenkim :berfungsi metabolik tumbuhan,mensintesis dan menyimpan
berbagai produk organik karena pada daun fotosintesis terjadi pada sel
parenkim
c. Kolenkim : membantu dalam menyongkong tanaman (daun) muda.
d. Tulang Daun : jaringan pmbuluh sutu daun sambung menyambung
dengan xylem dan floem batang.
e. Stomata : rintangan epidermal disela hanya oleh stomata,yaitu pori
yang sangat kecil yang diapit oleh sel epidermal yang mengalami
spesialisasi yang disebut sel penjaga.stomata juga merupakan salah
satu bagian untuk pengeluaran air pada tumbuhan yang melalui
penguapan pada suatu proses yang disebut transpirasi.
2. Akar Tanaman Jagung
Fungsi akar secara umum adalah untuk mencari zat hara,air,dan garam mineral
dari dalam tanah.jagung merupakan tanaman monokotil(berkeping
satu).Dari gambar pengamatan akar diketahui bahwa akar tanaman jagung
tersusun atas jaringan:
a. Epidermis : lapisan pada tumbuhan yang melindungi kerusakan
mekanis pada jaringan lunak yang berada di dalam jaringan epidermis
sehingga juga dapat mencegah penguapan air yang berlebihan pada
jaringan dalam.
b. Perisikel :suatu lapisan sel yang bisa menjadi meristematik dan mulai
membela kembali.
93

c. Endodermis :jaringan yang dapat mengatur pemasukan air ke dalam


jaringan akut (xilem) yang berada didalam silinder pusat.endodermis
juga berfung sebagai penyimpan cadangan makanan.
d. Xylem dan Floem : xilem berfungsi mengangkut zat hara ke
daun ,floem berfungsi untuk mendistribusikan proses fotosintesis ke
seluruh tubuh tumbuhan.
e. Korteks : bagian akar antara stele dan epidermis yang terisi penuh
dengan jaringan dasar.
3. Batang Tanaman Jagung
Fungsi utama batang yaitu untuk menyongkong bagian tumbuhan yang berada
diatas tanah,selain itu juga sebagian alat transportasi dari akar ke
daun.batang tanaman jagung tersusun atas jaringan :
a. Epidermis :jaringan yang dinding sebelah luarnya dikelilingi oleh
kutikula,lapisan epidermis umumnya hanya satu lapis namun yang
didpatkan dilapisan bawah epidermis yang memiliki bentuk sama
dengan epidermis disebut hypodermis.
f. Berkas Pembuluh (Xylem dan Floem) : sama halnya dengan akar
xilem pada batang juga berfungsi untuk mengangkut zat hara ke
daun ,floem berfungsi untuk mendistribusikan proses fotosintesis ke
seluruh tubuh tumbuhan.
g. Jaringan Dasar : masing-masing berkas pembuluh batang dikelilingi
oleh jaringan dasar.Jaringan dasar tanaman monokotil sebagian besar
adalah parenkim.
G. KESIMPULAN
1. Akar tanaman monokotil (contoh jagung) tersusun atas jaringan
endodermis,perisikel,xylem dan floem,epidermis,dan korteks.untuk
batang tanaman monokotil (contoh jagung) tersusun atas jaringan
epidermis,jaringan dasar,dan berkas,pembuluh.sedangkan untuk batang
tanaman dikotil contoh (labu) tersusun atas jaringan
epidermis,korteks,xylem dan floem,empulur dan sklerenkim,unruk dau
monokotil contoh (lili) tersusun atas jaringan
epidermis,prenkim,kolenkim,tulang daun,parenkim,stomata
94

2. Jaringan penyusun tanaman monokotil dan dikotil berbeda dari


identifikasi terlihat jelas susunan yang berbeda dan ada beberapa jaringan
pada tanaman dikotil yang tidak ada pada tanaman monokotil
DAFTAR RUJUKAN

Campbell, Neil A,Jane B.Reece & Lawrence G. Mitchell. (2002). Biologi (ed
5-jilid 2 terjemah). Jakarta: Erlangg.

Klasifikasi dan Morfologi JAGUNG : Deskripsi dan Sejarah Asal-usul


Tanaman Jagung Diterbitkan October 22, 2019 dalam kategori Klasifikasi
dan Morfologi oleh azzamy
95

LAMPIRAN
96

PRAKTIKUM 8
REPRODUKSI VEGETATIF BUATAN

Laporan Praktikum
Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Biologi Dasar I
Yang Diampu Oleh

Ibu Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc.


Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc.

Oleh:
Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
NOVEMBER 2020
97

A. Judul
Laporan praktikum “Reproduksi Vegetatif Buatan Pada Batang Singkong
Dengan Cara Stek Batang”

B. Tanggal Pelaksanaan
Pengamatan dilakukan mulai hari Kamis, 5 Nopember 2020

C. Dasar Teori
Penanaman secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara
antara lain alamiah yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan
atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara alami
tanpa dibantu oleh manusia. Perbanyakan tanaman secara vegetatif
alamiah terbagi menjadi beberapa cara yaitu dengan tunas, umbi rizoma,
dan geragih (stolon). Penanaman tanaman secara vegetatif juga dapat
dilakukan secara buatan atau bisa juga disebut dengan perbanyakan
tanaman tanpa perlu melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari
tanaman induk yang terjadi secara buatan dan dibantu oleh manusia.
Tanaman yang biasa diperbanyak menggunakan cara vegetative buatan
adalah tanaman yang memiliki kambium. Perbanyakan tanaman secara
vegetatif buatan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti stek,
cangkok, dan merunduk (layering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat
dilakukan dengan cara okulasi dan sambung (grafting) (Rahman, Maria,
dan Yomi, 2012).
Reproduksi tanaman menggunakan cara stek adalah perbanyakan
tanaman dengan cara menanam bagian tertentu dari tanaman. Bagian
tertentu itu bisa berupa pucuk tanaman, akar, atu cabang. Proses
penyetekan tanaman itu sendiri cukup mudah. Yang harus dilakukan hanya
tinggal memotong tanaman yang dipilih menggunakan pisau yang tajam
untuk menghasilkan potongan permukaan yang halus. Pemotongan stek
bagian ujung lebih baik berada beberapa milliliter dari mata tunas.
Sedangkan pemotongan 4 stek bagian pangkal harus meruncing. Ketika
membuat potongan meruncing. sebaiknya kita usahakan potongan itu
98

sedikit menyentuh mata tunas, dengan demikian nantinya stek yang


diharapkan akan berhasil ( Aak, 1991 ).
Reproduksi vegetative buatan dengan cara stek adalah perbanyakan
tanaman dengan menumbuhkan potongan/bagian tanaman seperti akar,
batang atau pucuk sehingga membentuk tanaman baru.
Stek batang dilakukan dengan cara diambil dari batang atau cabang
pohon induk. Beberapa tanaman yang bisa di perbanyak dengan teknik ini
diantaranya kedondong, jambu air, jeruk, bougenvil, kembang sepatu,
mawar, dan melati. Terkadang stek batang yang kita tanam sulit
mengeluarkan akar sehingga perlu diberi perlakuan khusus.
Penyetekan dapat diartikan sebagai aktivitas pemisahan,
pemotongan dar beberapa bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang
dengan maksud untuk menjadi akar (Rochiman dan Harjadi,1973)
Stek adalah salah satu dari sekian banyak cara untuk
memperbanyak tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan
bagian dari tumbuhan yaitu batang, akar, atau daun yang ditumbuhkan
menjadi individu baru.
Pembiakan vegetatif dengan stek ini mempunyai makna untuk
memperbanyak dengan memisahkan organ vegetatif tanaman dari
induknya.
Stek ini berbentuk potongan-potongan yang kemudian ditanam agar tumbuh
tunas.
Banyak dari tanaman holtikultura yang menggunakan Teknik penyetekan.
Hal ini diakibatkan tanaman dapat memiliki keidentitekan dengan
induknya. Dengan itu penyetekan dapat dikatakan sebagai Teknik cloning.

D. Alat dan bahan


Alat:
1.Pisau
2.Pot
3.Cetok/Sekop Tanah
Bahan:
99

1.Batang Singkong 30cm


2.Tanah
3.Pupuk
E. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong batang singkong 30 cm
3. Pada bagian bawah, batang singkong dipotong secara segitiga untuk
menghilangkan kulit
4. Memasukan pupuk dan tanah kedalam pot
5. Menanam batang singkong pada media tanaman yang sudah
disediakan (point 4)
6. Menyiram tanaman dengan air secukupnya
7. Menaruh tanaman singkong di bawah sinar matahari
8. Mengamati perubahan pada batang singkong selama 10 hari
Gambar Langkah kerja terletak pada lampiran 1

F. Data Pengamatan
I. Data kuantitatif
Hari ke Jumlah Mata tunas

1 1 (0,5)

3 2 (1 cm dan 0,5)

7 3 (5 cm, 8cm, 9 cm)

10 3 (7 cm, 10 cm, 11 cm)

II. Data kualitatif


Penyetekan dilakukan pada tanggal 5 Nopember 2020. Hari pertama
sudah mulai keluar tunas dengan ukuran kecil. Pada hari ketiga mulai
tumbuh lagi tunas baru dan tunas pertama juga mengalami
pertambahan panjang, lalu hari kelima tumbuh lagi menjadi 3 tunas
dan tunas 1 dan 2 mengalami pertambahan Panjang, dan di hari
100

terkahir pengamatan tunas menjadi lebih panjang dari hari-hari


sebelumnya

G. Analisis dan Pembahasan


1. Apakah hasil dari praktikum ini bisa dikatakan berhasil?
Ya bisa dibilang berhasil karena tanaman dapat hidup dan membentuk
tanaman singkong baru dapat dilihat dari tumbuhnya tunas pada hari
pertama dan pertambahan panjang tunas pada hari-hari
Sesuai dengan dasar teori, bagian tumbuhan termasuk batang dapat
membentuk tunas.
Dalam pengamatan stek pada batang singkong, muncul tunas sekitar 3-4 mata
tunas. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh factor internal dan factor
eksternal
1. Factor internal
Umur batang yang sudah tua dapat menghambat perkembangan tunas.
2. Factor eksternal
Kesalahan dalam memotong dan cara menanam batang, dan terbukti
memotong batang dengan miring dapat mempercepat tumbuh mata
tunas pada penyetekan batang singkong

H. Kesimpulan
1. Dengan penyetekan pada batang singkong dapat membentuk individu
baru dengan munculnya mata tunas
2. Umur batang singkong dapat mempengaruhi cepat lambatnya
pertumbuhan dan perkembangannya
3. Bentuk individu baru mirip dengan induknya
101

Daftar Rujukan

Aak. 1991. Membuat Setek Cangkok dan Okulasi. Jakarta : Penebar Swadaya

Rahman, E., Maria Lusia Hutagalung, dan Yomi Tasina Surbakti. 2012.
Makalah
Dasar-dasar Agronomi: Perbanyakan Tanaman secara Vegetatif.
Program
Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Jambi.
Prekdi, S. 2018. Makalah Perbanyakan Vegetatif Tanaman Dengan Stek.
Program Studi.
Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Samudra
102

Lampiran

Gambar Memotong Batang Gambar Alat dan Gambar Media Tanam


Singkong Bahan Pupuk (tanah dan pupuk)

Gambar Gambar Gambar


Pertumbuhan Hari ke-1 Pertumbuhan Hari ke-3 Pertumbuhan Hari ke-7
103

Gambar
Pertumbuhan Hari
ke-10
104

PRAKTIKUM 9

PENGAMATAN TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN VASKULER

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Biologi Dasar I

Yang Dibina Oleh :

Ibu Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc

Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc

Oleh :

Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sanjaya (200351615651)

Offering C Kelompok 6

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DESEMBER 2020
105

A. Judul : Pengamatan Transportasi pada Tumbuhan Vaskuler

B. Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 02 Desember 2020

C. Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mengamati peristiwa transportasi pada tumbuhan pacar


air
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
transportasi tumbuhan

D. Dasar Teori

Transportasi tumbuhan merupakan suatu proses pengambilan dan


pengeluaran zat-zat keseluruh bagian tumbuhan. Tumbuhan tingkat rendah
melakukan penyerapan air dan zat hara melalui seluruh bagian tubuh.
Sedangkan pada tumbuhan tingkat tinggi melakukan penyerapan air dan
zat hara melalui pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem.
( Teddy,2009)

Tumbuhan memerlukan air dan mineral untuk digunakan dalam


proses fotosintesis. Air dan mineral diserap menggunakan akar.
Pengambilan air dan mineral ini dilakukan secara difusi dan osmosis.
Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah yang
berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah. Sedangkan
osmosis merupakan perpindahan air dari yang berkonsentrasi rendah ke
yang berkonsentrasi tinggi melalui selaput semipermeabel (Wijaya, 2006).

Unsur zat hara sebagian besar sangat dibutuhkan tanaman, zat hara
ini diserap dari larutan tanah melalui akar, kecuali karbon dan oksigen
yang penyerapannya dilakukan oleh daun dari udara. Penyerapan unsur
hara secara umum prosesnya lebih lambat dibandingkan dengan
penyerapan air oleh akar tanaman (Lakitan, 1999).

Jaringan xilem adalah suatu komponen jaringan pengangkut yang


mempunyai fungsi mengangkut air serta garam-garam mineral dari akar ke
106

semua bagian tumbuhan, dan pada jaringan xylem yang lebih tua berfungsi
sebagai penyokong atau kekuatan mekanis untuk tumbuhan. Istilah xilem
berasal dari bahasa Yunani, xylos yang berarti kayu, jadi xilem juga dapat
dikatakan pembuluh kayu. Jaringan xilem mempunyai beberapa komponen
seperti trakeid, serat xilem, trakea dan parenkim xilem (Pamungkas, 2012)

Ketika daun mengalami proses transpirasi, air dalam daun


berkurang dan daun berusaha melakukan penyerapan air dari batang, dan
batang memperoleh air dari akar. Untuk membuktikan bahwa daun dan
batang melakukan usaha untuk menyerap air, maka dilakukan percobaan
tentang daya isap daun dan kapilaritas batang. Daya isap daun ini
mempunyai kecepatan untuk melakukan penyerapan terhadap air dan
mineral, kecepatan ini bergantung pada kekentalan suatu zat cair, jumlah
daun, dan tingkat penyinaran (Salisbury, 1995).

E. Alat dan Bahan

1. Botol mineral (jenis dan ukuran yang sama)

2. Pisau silet

3. Tanaman Pacar Air 4

4. Pewarna air

5. Air

6. Vaselin

7. Stopwatch/arloji

F. Langkah Kerja

1. Siapkan empat tanaman pacar air dengan ukuran dan jumlah daun yang
sama
107

a) Tanaman A: hilangkan daun-daun dari tanaman pacar air kemudian


olesi bekasnya dengan vaselin (sisakan 1 daun di pucuk)
b) Tanaman B: potonglah akar tanaman
c) Tanaman C: hilangkan daun-daun dari tanaman kemudian olesi
bekasnya dengan vaselin (sisakan 1 daun di pucuk) dan potonglah
akar tanaman
d) Tanaman D : tanaman utuh (kontrol)

2. Masukkan secara bersamaan masing-masing tanaman ke dalam botol


plastik yang berisi air yang bercampur dengan pewarna (dengan volume
dan konsentrasi yang sama)
3. Amati dan gambar keempat tanaman tersebut dalam waktu 0, 30, dan 60
menit
4. Bandingkan serta deskripsikan hasil pengamatan
5. Pengamatan dilakukan dengan menggabungkan 2 kelompok menjadi 1 (2
kelompok hanya menyiapkan 4 tanaman pacar air), tetapi laporan
sementara dan laporan akhir tetap masing-masing kelompok.
108

G. Hasil Data

Tabel 1. (Pengamatan Transportasi pada Tumbuhan Vaskuler)

Tanam Waktu(menit)
an
Pa
0 30 60
car
Air

B
109

H. Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan tanaman pacar air setelah didiamkan


selama 30 menit, daun terlihat berwarna merah pada bagian tepi, dan
tanaman pacar air yang didiamkan selama 60 menit terlihat warna merah
yang menyebar pada bagian daun. Air yang diserap oleh tumbuhan
tersebut dapat terlihat air larutan yang berwarna merah. Air yang bergerak
cepat adalah pada tumbuhan pacar air B yang masih memiliki daun namun
tidak berakar, proses pergerakan air lebih cepat dibandingkan dengan
tanaman pacar air A, C dan D.
110

Percobaan ini menunjukkan bahwa tanaman yang memiliki daun


menunjukkan proses transportasi air lebih cepat dibanding tumbuhan yang
tidak berdaun. Air yang bergerak ke daun salah satunya dipengaruhi oleh
daya hisap daun.

Percobaan ini juga menunjukkan bahwa proses transportasi air


lebih cepat pada tanaman pacar air tanpa akar dibandingkan dengan
tanaman pacar air yang berakar utuh. Hal ini diakibatkan air langsung
masuk ke dalam celah atau pori-pori batang dan masuk ke pembuluh xilem.
Sedangkan tanaman yang memiliki akar laju transportasi air lebih lambat
dikarenakan air harus melewati bulu-bulu akar, epidermis, korteks,
endodermis, perisikel dan baru masuk ke pembuluh xilem

I. Kesimpulan
Transportasi terjadi ketika akar menyerap air dan zat hara yang terlarut di
dalam tanah, kemudian diangkut kebagian atas tumbuhan. Pada tumbuhan
vaskuler(tumbuhan berpembuluh) pengangkutan dilakukan oleh xilem dan floem.
Begitu juga dengan percobaan tanaman pacar air yang menunjukkan terjadinya
proses pengangkutan air yang terlihat dari batang tanaman pacar air tersebut.
Beberapa faktor yang mempengaruhi air di dalam xilem dapat bergerak
keatas melawan gravitasi yaitu :

a). Daya kapilaritas

Daya kapilaritas disebut juga batang. pada batang ini memiliki beberapa
struktur yang dimana memungkinkan merambatnya air dari akar menuju ke daun.
pada kejadian naiknya air dari akar menuju ke daun ini disebabkan gaya adhesi
antar dinding pembuluh kayu.

b). Daya tekan akar

Akar memiliki kemampuan bahwa akar bisa menekan air menuju ke


daun. sehingga dengan itu ketika akar menyerap kadar air secara terus menerus
maka akan mengakibatkan tekanan turgor meningkat. Peningkatan kadar air
mengakibatkan perbedaan konsentrasi antara sel ujung akar dan sel- sel yang
111

diatasnya. Dengan berbeda beda tekanan akar maka besar kecil dan tinggi
rendahnya tumbuhan mempengaruhi besarnya tekanan. dapat dibuktikan ketika
batang dipotong, maka air tampak menggenang di permukaan tunggulny

c). Daya isap daun

Ketika terjadi proses transpirasi, konsentrasi sel yang berada di daun


cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi sel pada bagian tubuh
yang lain. Adanya perbedaan konsentrasi ini akan mendorong pergerakan air
dari sel-sel yang terletak di bawahnya naik ke sel-sel daun. Dengan demikian,
terjadinya penguapan pada daun mengakibatkan aliran air naik dari bawah ke
atas. Kemampuan inilah yang dinamakan daya isap daun.

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya. 2006. Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Pamungkas. 2012. Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

Ashari, S. 1995. Hortikultura. Universitas Indonesia: Jakarta.


112

PRAKTIKUM 10
FISIOLOGI TUMBUHAN

Laporan Praktikum
Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Biologi Dasar I
Yang Diampu Oleh

Ibu Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc.


Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc.

Oleh:
Happy Sukma Kanita (200351615627)

Mei Linda Nur Khasanah (200351615683)

Roudhotul Jannah (200351615621)

Widi Sandjaya (200351615651)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DESEMBER 2020
113

A. Judul
Laporan praktikum “Perkecambahan biji”

B. Tanggal Pelaksanaan
Praktikum mulai dilakukan hari Selasa, 1 December 2020 dan
pengamatan dilakukan Hari Selasa, 8 December 2020

C. Dasar Teori
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan
komponen- komponen biji atau benih yang mempunyai kemampuan untuk
tumbuh secara normal menjadi tanaman baru (Abidin, 1983)
Imbibisi merupakan suatu proses difusi atau disebut pula suatu
proses absorbsi atau osmosis. Disebut difusi dikarenakan pada sel benih
yang kering dan bertekanan osmosis yang tinggi maka akan menyebabkan
air akan bergerak dari tekanan yang rendah menuju ke tekanan yang tinggi,
sedangkan disebut absorbsi atau osmosis karena dinding sel kulit benih
dan protoplas benih permeabel terhadap molekul-molekul air. Kedudukan
molekul-molekul air ini nantinya akan mengisi ruang-ruang antarmolekul
dan ruang-ruang antar sel dari benih , proses ini disebut absorbsi (Pranoto,
1990).
Reaksi pengaktifan enzim ini diawali dengan proses hidrasi pada
protein sehingga menyebabkan perubahan komposisi kimia pada semua
bagian benih (Pranoto, 1990). Enzim merupakan suatu senyawa organik
yang dihasilkan oleh sel hidup, berupa suatu protein, yang mempunyai
fungsi mirip dengan katalisator anorganik dimana keberadaanya dapat
mempercepat suatu reaksi kimia dan sebaliknya suatu reaksi akan
berlangsung lambat apabila keberadaan (enzim) tidak ada (Kamil, 1979).
Pertumbuhan awal dari embrio selama proses perkecambahan
ditandai dengan peningkatan bobot kering dari komponen-komponen
embrio. Pecahnya kulit biji dan munculnya radikel menunjukkan bahwa
proses perkecambahan sudah berlangsung secara lengkap. Munculnya akar
114

terjadi akibat adanya pemanjangan sel yang selanjutnya diikuti dengan


pembelahan sel. Proses pemanjangan sel terdiri dari dua fase. Fase
pertama, pemanjangan sel radikel terjadi tanpa penambahan bobot kering
dan hanya sedikit menambah bobot basah. Pada fase kedua, pemanjangan
radikel secara cepat meningkatkan bobot kering maupun bobot basah dan
diiringi mobilisasi nutrisi kedalam radikel. Kejadian ini menyebabkan
munculnya radikel dan benih berubah dari organisme yang autotrof
menjadi organisme heterotrof (Pranoto, 1990).
Tipe perkecambahan ada dua jenis dan yang membedakannya
adalah letak posisi keping benih (kotiledon) pada permukaan tanah. Tipe
pertama adalah epigeal (epygeal germination) dan kedua adalah tipe
hipogeal (hypogeal germination). Apabila keping benih terangkat di atas
permukaan tanah dinamakan tipe epigeal. Namun bila keping benih
tersebut tetap tinggal di dalam tanah disebut hipogeal. Biji durian memiliki
tipe perkecambahan epigeal (Sari, 2011)

D. Alat dan Bahan


9. Botol mineral (jenis ukuran yang sama) 16
10. Pisau silet 1
11. Biji tanaman dikotil (Kacang hijau) 40
12. Biji tanaman monokotil (Jagunng) 40
13. Air
14. Penggaris 1
15. Kapas
16. Kertas Manila 1

E. Prosedur Kerja
1.Siapkan delapan media (gelas yang diberi kapas dan air dengan jumlah yang
sama)
a. Gelas A: Biji dikotil (A1) dan monokotil (A2) ditanam di hari ke-0
(jumat)
115

b. Gelas B: Biji dikotil (B1) dan monokotil (B2) ditanam di hari ke-1
(sabtu)
c. Gelas C: Biji dikotil (C1) dan monokotil (C2) ditanam di hari ke-2
(minggu)
d. Gelas D: Biji dikotil (D1) dan monokotil (D2) ditanam di hari ke-3
(senin)
e. Gelas E: Biji dikotil (E1) dan monokotil (E2) ditanam di hari ke-4
(selasa)
f. Gelas F: Biji dikotil (F1) dan monokotil (F2) ditanam di hari ke-5
(rabu)
h. Gelas H: Biji dikotil (H1) dan monokotil (H2) ditanam di hari ke-7
(jumat)
2. Isi masing-masing gelas dengan 5 biji (sebelumnya, rendam biji yang akan
ditanam kurang lebih 6 jam
3. Tumbuhkan biji-biji tersebut dan letakan pada tempat yang sama (serta
siram dengan kuantitas dan waktu yang sama)
4. pada hari ke- 7 lakukan pengamatan pada biji
5. Yang perlu diamati (tinggi tanaman (hasil rata-rata), warna daun, letak
kotiledon, jumlah daun, bagian-bagian yang teramati/tumbuh, bagian biji
yang dibelah, dst.)
6. Gambar dan dokumentasikan perkembangan biji hari ke-0 sampai hari ke-7
serta deskripsikan perkembangan biji tersebut.

F. Data Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan tinggi tanaman (cm)
Tanaman Deskripsi Biji/Tanaman pada Hari ke

0 1 2 3 4 5 6 7

Dikotil 20 16,6 12,8 4,6 16,5 9,4 6,2 2

Monokotil 7,8 6 4,5 1 4,75 5,5 4 -


116

Tabel 2. Hasil Pengamatan jumlah daun


Tanaman Deskripsi Biji/Tanaman pada Hari ke

0 1 2 3 4 5 6 7

Dikotil 10 10 10 6 10 8 10 -

Monokotil 4 2 2 - - - - -

Tabel 1. Hasil Pengamatan perkembangan tanaman


Tanaman Deskripsi Biji/Tanaman

Bentuk Letak Warna Bentuk


daun Kotiledon Daun akar

Dikotil Oval Atas Kuning Tunggang

Monokotil Menyirip Bawah Kuning Serabut

G. Analisis dan Pembahasan


Berdasarkan praktikum, perkecambahan bisa terjadi karena adanya
media berupa kapas basah dan pemberian air yang cukup. Mekanisme
perkecambahan yang terjadi adalah biji yang menyerap air disekitar kapas
dan menyebabkan proeses imbisisi terjadi sehingga semakin lama kulit
yang ada pada biji menjadi retak, air yang masuk menyebabkan
pengaktifan hormone yang ada di biji dan menghasilkan enzim amilase
yang berfungsi sebagai pengubah pati menjadi gula, gula ini sendiri
fungsinmya untuk bahan pertumbuhan embrio. Lalu pertumbuhan biji
ditandai dengan munculnya batang,akar dan daun.
Berdasarkan letak kotilodennya, perkecambahan ada dua tipe yaitu
epigeal dan hypogeal. Untuk praktikum di atas biji jagung mengalami
perkecambahan hypogeal karena kotiledon tertinggal di bawah atau tidak
117

terangkat hal ini terjadi karena pada masa awal pertumbuhan embrio
bagian epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil.. Sedangkan pada
tanaman kacang hijau perkecambahan yang terjadi adalah epigeal, karena
kotiledon ikut naik atau terangkat dari kapas hal ini terjadi karena embrio
bagian hipokotil tumbuh lebih panjang daripada epikotil.
118

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 1983. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur


Tumbuh.Bandung: Penerbit Angkasa
Kamil, J. 1979. Teknologi Benih. Padang: Angkasa Raya.
Pranoto, H.1990. Biologi Benih. Bogor: IPB Press.
Runtuwene. Max R.J., Langoy. Marnix L., Saroyo, Salaki. Deiby T.,
Pasau. Guntur, ferdy, Manurung. Tohap, Ai. Nio Song, Ballo. Maria
& Sangi. Meiske. 2010. Jurnal Ilmiah Sains. Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Sari. Aprilia Artha Atika, Ashari. Sumeru & Haryono. Didik. 2011.
PengaruhKedalaman Tanam Benih Terhadap Perkecambahan dan
Pertumbuhan Bibit Durian (durio zibethinus murr.). Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
119

Lampiran
120
121

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

DABIASI (DAUN BIDARA ANTI DEPRESI) SEBAGAI ALTERNATIF DI


MASA PANDEMI COVID-19

BIDANG KEGIATAN

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

ELVINA WINDAWATI ; 200351615657 ; Angkatan 2020


HAPPY SUKMA KANITA; 200351615627 ; Angkatan 2020

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2020
122

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : DABIASI (Daun Bidara Anti Depresi)


Sebagai Alternatif di masa Pandemi
COVID-19
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Elvina Windawati
b. NIM : 200351615657
c. Jurusan : Pendidikan IPA
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah /No. HP : Jl. Raden Katong No 23 Kelurahan Setono,
Kecamatan Jenangan, Kabupaten
Ponorogo/082332230508
f. Email : elvinawinda1003@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Happy Sukma Kanita
b. NIM : 200351615627
c. Jurusan : Pendidikan IPA
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah /No. HP : Jalan Gurame NOo 58 RT 003 RW 006
Perumahan VI PT. GMP, Bandar Mataram,
Lampung Tengah,Lampung/081373789083
f. Email : happysukmakanita@gmail.com
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar: Erti Hamimi, S.Pd.,M.Sc.
b. NIDN : 0025069102
c. Alamat Rumah/No. HP : Dusun Sembung RT:003 RW: 001 Desa
Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten
Jombang/081336075431
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp 2. 446.000
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Malang, 26 Desember 2020


Menyetujui
Wakil Dekan III, Ketua Pelaksana Kegiatan,

i
123

(Dr. Sentot Kusairi, M. Si) (Elvina Windawati)


NIP. 196710281993021001 NIM. 200351615657

Wakil Rektor III, Dosen Pendamping,

(Dr. Mu’arifin, M.Pd) (Erti Hamimi, SPd.,M.Sc. )


NIP. 196508011990011001 NIDN. 0025069102

ii
124

DAFTAR ISI

Halaman
PORTOFOLIO BIOLOGI DASAR 1 i

KATA PENGANTAR i

TABEL TABEL iv

JURNAL BELAJAR 1

METODE ILMIAH 1

B. Solusinya dari Materi Yang Belum Paham 21

1. Mekanisme Buka Tutup Stomata 26

2. Adaptasi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering 26

3. Mekanisme Transport Hasil Fotosintesis Dari Daun Ke Seluruh Tubuh Tumbuhan


Yang Membutuhkan ( Source-Sink) 27

Jawab: proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan disebut translokasi.


Translokasi itu sendiri merupakan pemidahan hasil fotosintesis dari daun atau organ
tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannnya. Pada
angiosperma, sel sel yang terspesialisasi merupakan saluran translokasi adalah unsur
pembulu tapis. Terususun dari ujung ke ujung, pembulu tapis membentuk pembulu
tapis yang panjang. Getah floem, larutan cair yang mengalir disepanjang pembuluh
tapis, sangat berbeda dengan getah xylem. Sumber gula ( sugar source ) adalah organ
tumbuhan yang merupakan produsen gula neto, melalui fotosintesis atau pemecahan
pati. Rosot gula ( sugar sink ) adalah orang yang merupakan konsumen atau
penyimpanan gula neto. 27

4. Siklus Nitrogen 27

SCAN AR STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 33

TRANSPORT PADA TUMBUHAN 39

SCAN AR STRUKTUR CIRI MORFOLOGI DIKOTIL MONOKOTIL 17

Perbedaan struktural dan fungsional antara sel hewan dan sel tumbuhan 44

Ciri 44

Sel hewan 44
125

Sel tanaman 44

Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas 139


126

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wilayah negara Indonesia dikenal sebagai keanekaragaman hayati, di
Indonesia hutan tropis terdapat 30.000 tumbuhan, sekitar 9.600 diketahui dapat
dijadikan obat obatan. Saat ini banyak sekali masyarakat Indonesia kembali
menggunakan tumbuhan untuk obat, salah satunya daun bidara yang digunakan
sebagai alternatif mengatasi depresi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang
ini, akibat dikarantina beberapa bulan.
Tanaman bidara pada umumnya dapat dijumpai pada tempat seperti
pekarangan. Tempatnya yang berupa seperti menyerupai semak, oleh karena itu
masih banyak manusia yang kurang tahu mengenai tumbuhan ini. Selain itu,
spesifikasi dari tanaman bidara ini antara lain berdaun kecil, memiliki duri pada
batang, dapat tumbuh hingga beberapa meter, serta dapat berbuah. Pada daun
bidara merupakan surfaktan yang baik digunakan karena tidak mempunyai efek
samping dan ramah lingkungan.
Selain itu beberapa penelitian membuktikan bahwa tanaman ini
mengandung senyawa yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit manusia. Tanaman ini memiliki banyak manfaat karena
mengandung fenol dan flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa
metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman. Flavonoid dapat berfungsi
sebagai anti bakteri atau virus.
Pernyataan tersebut didukung oleh Sabir 2005 dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa senyawa flavonoid berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan bakteri dengan mekanisme yang berbeda yaitu menyebabkan
terjadinya kerusakan dinding sel bakteri dan lisosom sebagai interaksi
antara flavonoid dengan DNA bakteri, sehingga tanaman bidara dapat
dijadikan sebagai bahan dasar antibakteri alami yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri.
Kandungan dari flavonoid yang mampu menghambat kerja dari
monoamin-oksidase sehingga menghambat serotonin dan katekolamin

126
127

yang efeknya pada otak menimbulkan potensi stimulasi susunan saraf


pusat yang menghambat terjadinya depresi.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami mengambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat racikan daun bidara sebagai mengatasi depresan?
2. Apa saja kandungan yang ada pada daun bidara?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang kami ambil, maka tujuan PKM-P ini
adalah:
1. Mengetahui cara membuat racikan daun bidara sebagai mengatasi
depresan
2. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam daun bidara
D. Luaran Penelitian
Luaran dari PKM-P ini yaitu cara membuat
1. Apakah daun bidara dapat dijadikan sebagai alternatif mengatasi depresan?
E. Manfaat Program
Manfaat dari program kreativitas mahasiswa PKM-P ini yaitu
1. Dapat melatih kemampuan kreativitas mahasiswa
2. Dapat memanfaatkan hasil dari alam sekitar

127
128

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bidara (Ziziphus mauritiana)


Bidara (Ziziphus mauritiana) merupakan salah satu tanaman kecil yang
dapat tumbuh di kondisi daerah yang kering. Tanaman ini pada umumnya
memiliki ukuran tinggi mencapai 15 meter dengan lebar batang 40 cm. Pada daun,
tumbuh secara berselang-seling dan tepi daunnya membentuk seperti gigi lancip
dengan tekstur halus. Tanaman bidara dapat berbuah berbentuk bulat dengan
ukuran 6 x 4 cm pada kultivar yang dibudayakan.
Tanaman bidara banyak dikonsumsi pada bagian buah dan daunnya,
karena pada bagian tersebut terdapat beragam manfaat terutama dalam bidang
kesehatan. Beberapa kandungan senyawa yang dimilikinya memberikan dampak
positif bagi kesehatan manusia.tubuh memerlukan antioksidan yang digunakan
sebagai penangkal radikal bebas yang terdiri dari beberapa vitamin seperti vitamin
E, vitamin C, dan kandungan senyawa lainnya. Pada tanaman bidara, kandungan
yang ada di dalamnya yaitu kandungan fenolat dan flavonoid yang berfungsi
sebagai antioksidan, antiinflamasi, antifungi, antimikroba, dan mencegah
timbulnya tumor.
Adapun klasifikasi tanaman bidara sebagai berikut:
Ordo Rosales

Famili Rhamnaceae

Genus Ziziphus

Spesies Z. mauritiana

Nama binomial Ziziphus mauritiana Lam.


Table 2.1

2.2 Depresan
gangguan depresan pada masyarakat awam disebut dengan gangguan
depresi. depresi merupakan salah satu gangguan yang sering tidak disadari oleh
penderita maupun orang-orang sekitarnya. menurut Jaka Arya Pradana (2016)
dikatakan depresi disebut juga sebagai gangguan yang tak terlihat atau invisible
disease.
seseorang dapat mengalami depresan ditandai dengan aktifitas fisiknya
menurun, berpikir sangat lamban yang diikuti oleh perubahan suasana hati.
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang

128
129

pendek dengan segera diatasi dan atau mendapat pertolongan dari profesioanal di
bidangnya. Namun depresi akan menjadi gangguan mental parah bahkan menjadi
penyakit jiwa apabila yang bersangkutan tidak segera mendapatkan pertolongan
baik secara medis maupun psikologis atau akan terjadi bunuh diri.
Pada kondisi pandemi Covid-19 yang seperti ini, tidak sedikit orang
mengalami stress yang menyebabkan mengalami gangguan depresan karena
terkendala aktivitas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. untuk mengatasi gejala
depresan salah satunya menggunakan alternatif. berbagai teknologi digunakan
untuk mempermudah dalam mengatasi gangguan tersebut, salah satunya
memanfaatkan herbal sebagai alternatifnya. dengan menggunakan efektivitas
manfaat pada kandungan daun bidara, diharapkan dapat dijadikan alternatif dalam
mengatasi depresan.

129
130

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian adalah langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan
ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara sitematik untuk
menyusun ilmu pengetahuan.(Suryana, 2010)
Dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)

3.2 Alat dan Bahan


a. Daun bidara (Ziziphus mauritiana)
b. Air Mineral
c. Gula pasir
d. Daun mint
e. Wadah dapat berupa gelas atau botol
f. Panci
g. Kompor
h. Sendok atau spatula atau pengaduk lainnya
i. Saringan

3.3 Prosedur Penelitian


a. Sediakan alat dan bahan sesuai dengan ketentuan
b. Panaskan air hingga mencapai suhu 100 derajat celcius
c. Masukkan daun bidara (Ziziphus mauritiana) kedalam air mendidih
d. Rebus daun bidara (Ziziphus mauritiana) selama tujuh menit hingga sari
daun keluar atau berubah warna menjadi kuning kecoklatan seperti sari teh
e. Matikan kompor
f. Saringlah hasil rebusan daun bidara (Ziziphus mauritiana) kedalam wadah
g. Tambahkan gula pasir dan daun mint
h. Aduk hasil saringan daun bidara (Ziziphus mauritiana), gula pasir, beserta
daun mint
i. Racikan ini siap untuk diminum atau dihirup aromanya sebagai aroma
terapi

3.4 Variabel Penelitian


variabel bebas yang digunakan adalah daun bidara. sedangkan variabel terikat
yang digunakan adalah gangguan penyakit depresan

130
131

3.5 Metode Pelaksanaan

Sediakan alat Panaskan air Masukkan daun


dan bahan hingga mencapai bidara (Ziziphus
sesuai dengan suhu 100 derajat mauritiana) kedalam
ketentuan celcius air mendidih

Saringlah Rebus daun bidara

hasil (Ziziphus mauritiana)


Matikan
rebusan selama tujuh menit
kompor
daun hingga sari daun keluar

Tambahkan gula Aduk hasil saringan daun


pasir dan daun bidara (Ziziphus mauritiana),
mint gula pasir, beserta daun mint

Racikan ini siap untuk


diminum atau dihirup
aromanya sebagai aroma
terapi

131
132

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Kegiatan PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan yang diperlukan (ditulis sesuai Rp. 767.000
kebutuhan)
2 Bahan habis pakai (ditulis sesuai kebutuhan) Rp. 284.000
3 Perjalanan, (jelaskan kemana dan untuk tujuan apa) Rp. 1.325.000
4 Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar, laporan, Rp. 70.000
lainnya (sebutkan)
Jumlah Rp. 2.446.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4
N Kegiata
I I II I I I II I I I II I I I II I
o n
I I V I I V I V I I V
1 Kegiatan
1
2 Kegiatan
2
3 Kegiatan
3

DAFTAR PUSTAKA

sulistyorini, wandansari. Depresi:Suatu Tinjauan Psikologis.


2017,ejournal.kemsos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/download/939/
605.Accessed 1 Jan. 2021.

“POHON BIDARA (BEKOL) – Tree Grower Community.” Ipb.Ac.Id, 2020,


tgc.lk.ipb.ac.id/2016/06/04/pohon-bidara-bekol/. Accessed 31 Dec. 2020.

“PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SIRSAK SEBAGAI ALTERNATIF


RACIKAN HERBAL PENCEGAH KANKER.” Blogspot.com, 2015,

132
133

endahwidiyaningsih.blogspot.com/2015/01/pemanfaatan-ekstrak-daun-sirsak-
sebagai_83.html. Accessed 3 Jan. 2021.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Biodata Pelaksana
KETUA KELOMPOK
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Elvina Windawati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Pendidikan IPA
4 NIM 200351615657
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 10 Maret 2001
6 Alamat E-mail elvinawinda1003@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082332230508

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.

Malang, 03 Januari 2020


Ketua Tim

Tanda tangan
basah/asli/bukan crop

(Elvina Windawati)

133
134

ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Happy Sukma Kanita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Pendidikan IPA
4 NIM 200351615627
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lampung Tengah, 02 Mei 2001
6 Alamat E-mail happy.sukma.2003516@students.um.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081373789083

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.

Malang, 26 Februari 2019


Anggota Tim

Tanda tangan
basah/asli/bukan crop

(Happy Sukma Kanita)

134
135

DOSEN PENDAMPING
d. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan IPA
4 NIDN 0025069102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 25 Juni 1991
6 Alamat E-mail erti.hamimi.fmipa@um.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081336075431

e. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas -
Negeri Gajah Mada
Surabaya
Jurusan/Prodi S1 Pendidikan S2 Biologi -
Biologi
Tahun Masuk-Lulus 2010- 2015-2017 -
2014

f. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Biologi Dasar 1 Wajib 4
2 IPA Sekolah Wajib 2
3 Pendidikan Kependidikan Dan
Pilihan 2
Lingkungan Hidup
4 Praktikum Keanekaragam Makhluk
Wajib 1
Hidup
5 Biologi Dasar II Wajib 4
6 IPA Terapan Pilihan 2
7 Praktikum IPA Terapan Pilihan 1
8 Genetika Wajib 2
9 Pembelajaran IPA Terpadu Wajib 3
10 Bahasa Inggris untk IPA Wajib 2
11 Sains Teknologi Wajib 2

135
136

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pengembangan Lembar Kegiatan
Siswa Berbahasa Inggris dengan
Mandiri 2014
Berorientasi Model SE pada
Subpokok Bahasan Vertebrata
2 Pewarisan Karakter Fenotip dan
Identifikasi Kandidat Gen terpaut
LPDP 2016
Ketahanan Terhadap Bulai pada
Jagung (Zae mays L.)
3 Mengembangkan Saintifik Inkuiri
dan Kemandirian Belajar Calon
Guru IPA Melalui Perkuliahan IsDB 2018
Ekologi Model POPBL
( Anggota)
4 Pengembangan Bahan Ajar Digital
Berbasis Augmented Reality pada IsDB 2019
Mata Kuliah Biologi Dasar 1
5 Pengembangan Program
Pembelajaran Project Based
Learning Berbasis Local Wisdom PNBP 2019
Candi untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis
6 Pengembangan Paket Belajar
Nanodrug Targeting untuk PNBP 2019
Pembelajaran Sains di Sekolah

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Pendalaman Materi dan Model-
Model Pembelajaran IPA Sesuai
PNBP 2018
dengan Kurikulum 2013 (MGMP
IPA Kabupaten Lumajang)
2 Penelitian Penulisan Artikel Ilmiah
Berbasis Penelitian Tindakan
PNBP 2018
Kelas (PTK) (MGMP IPA
Kabupaten Jombang)
3 Workshop Pengembangan Soal-Soal
PNBP 2018
HOTS ( High Order Thinking

136
137

Skills) ( MGMP IPA SMP


Banyuwangi)
4 Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah
Berbasis Penelitian Tindakan
PNBP 2018
Kelas (PTK) (MGMP IPA Kota
Pasuruan)
5 Pelatihan Pengembangan Media
untuk Pembelajaran Biologi
Berbasis STEAM untuk dalam
PNBP 2019
Menunjung Karya Inovaif Guru
MGMP IPA/ Biologi SMP
Kabupaten Ngawi
6 Pelatihan Penulisan Artikel Berbasis
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PNBP 2019
untuk MGMP IPA Kota
Probolinggo

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.

Malang, 03 Januari 2020


Dosen Pendamping

Tanda tangan
basah/asli/bukan crop

(Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc )

137
138

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Perlengkapan
Kompor 3 Rp 200.000 Rp 600.000
Panci 3 Rp 35.000 Rp 105.000
Gelas 5 Rp 5.000 RP 25.000
Sendok 1 lusin Rp 12.000 Rp 12.000
Saringan 5 Rp 5.000 Rp 25.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 767.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
d. Daun Bidara 10 kg Rp 8.500 Rp 85.000
e. Gula Pasir 5 kg Rp 15.000 Rp 75.000
f. Daun Mint 3 ikat Rp 28.000 Rp 84.000
Segar
g. Air 2 Galon Rp 20.000 Rp 40.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 284.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Keperluan 2 PP Rp 50.000 Rp 100.000
pembelian bahan ( Selama
Melakuka
n
Penelitian)
Keperluan uji coba 10 Rp 500.000 Rp 1.000.000
(kampus ke lokasi PP(Selama
uji coba pp) Melakuka
n
Penelitian)
Uang makan tim 3 Rp 75.000 Rp225.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.325.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Foto Copy 2 Rp 15.000 Rp 30.000
Biaya pemakaian 2 Rp 20.000 Rp 40.000
pulsa
SUB TOTAL (RP) Rp 70.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) Rp 2.446.000
Dua Juta Empat Ratus Empat Puluh Enam Ribu Rupiah

138
139

Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
N Nama/ Program Bidang Waktu
Uraian Tugas
o NIM Studi Ilmu (Jam/Mi
nggu)
1 Elvina Pendidikan Pendidika 5 Ketua/ Anggota
Windawat IPA n jam/ming Peneliti
i/2003516 gu
15657
2 Happy Pendidikan Pendidika 5jam/min Sekretaris/ Anggota
Sukma IPA n ggu Peneliti
Kanita/
20035161
5627

139
140

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jalan Semarang 5, Malang 65145
Telepon/Tax: 0341-562180, 551312 Pesawat 265
Laman :www.um.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Elvina Windawati
NIM : 200351615657
Program Studi : S1 Pendidikan IPA
Fakultas : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan judul:
DABIASI ( Daun Bidara Anti Depresi) Sebagai Alternatif di Masa
Pandemi COVID-19 yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah
asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana
lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas
negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Malang, 03 Januari 2020


Mengetahui yang menyatakan,
Wakil Dekan III,
Materai Rp. 60000
Cap dan tanda tangan Tanda tangan

(Dr. Sentot Kusairi, M.Sc) (Elvina Windawati)


NIP.196710281993021001 NIM. 200351615657

140
141

141
142

142
143

143
144

144
145

145
146

146
147

147
148

148
149

149
150

150
151

151
152

152
153

153
154

154
155

155
156

156
157

157
158

158
159

159
160

160
161

161
162

162
163

163
164

164
165

165
166

166
167

167
168

168
169

169
170

170
171

171
172

172
173

173
174

174
175

175
176

176
177

177
178

178
179

179
180

180
181

181
182

182
183

183
184

184
185

185
186

186
187

187
188

188
189

189
190

190
191

191
192

192
193

193
194

194
195

195
196

196
197

197
198

198
199

199
200

200
201

201
202

202
203

203
204

204

Anda mungkin juga menyukai