Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI 2

Diskusikan dengan teman anda:


1. Apa pengaruh liberalisasi pertanian terhadap kondisi kesejahteraan petani Indonesia?
Dampak Liberalisasi sektor pertanian mengakibatkan perubahan-perubahan terhadap kebijakan-kebijakan yang ada
di dalam negeri antara lain :
a) Undang-undang No 18 tahun 2012 (diberinya kesempatan luas bagi daerah dan akhirnya kepada swasta untuk
mengimpor pangan)
b) UU No. 7 tahun 2004 (daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1.000 Ha pengelolaannya menjadi kewenangan
kabupaten, sehingga institusi P3A memiliki kewenangan dalam pengelolaan irigasi tidak sebatas pada saluran
tersier namun bisa sampai pada jaringan primer. Peraturan ini juga ditunjang dengan Undang-Undang No. 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa pelaksanaan desentralisasi di berikan
keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah dengan prinsip pendekatan pelayanan
kepada masyarakat di berbagai bidang termasuk irigasi.
c) Penurunan subsidi pupuk dan pestisida ( Ketika subsidi pupuk dan pestisida dikurangi bahkan sampai dengan
dihilangkan tentu hal tersebut berimbas pada petani. Petani akan kesulitan untuk mendapatkan akses terhadap
produk-produk yang diperlukan dalam pertanian. Dengan demikian, penghasilan petani kian menurun sebagai
akibat dari peraturan yang diterapkan tersebut.)
Akibatnya, Liberalisasi sektor pertanian yang dilakukan pemerintah Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk
memperbaiki sistem pertanian yang ada. Akan tetapi, hal tersebut justru memberikan masalah yang cukup serius pada
sistem yang ada di Indonesia. Karena mekanisme yang diterapkan oleh WTO tersebut justru memberikan dampak
seperti ketergantungan pada produk pangan impor, kesejahteraan petani dalam negeri menurun, produk dalam negeri
kalah bersaing dengan produk pertanian dari luar negeri. Indonesia yang menerapkan sistem ketahanan pangan justru
kurang berhasil dalam menerapkan program yang ditawarkan dari WTO tersebut. Selain itu, Liberalisasi pertanian
cenderung merugikan pertanian dalam negeri karena kurang memiliki daya saing yang kuat akibat keterbatasan
kemampuan penggunaan teknologi pertanian, kualitas produksi pertanian yang kurang bagus dan keterbatasan imput.
Kesejahteraan petani tidak meningkatkat secara signifikan. Liberalisasi pertaian justru menguntungkan korporat besar
yang menguasai imput pertanian dan perdagangan internasional.

2. Sejak kapan Indonesia melakukan industrialisasi? Jelaskan!


Awal Indonesia memasuki era Industrialisasi yaitu pada tahun 1826. Jika Industri di Eropa mulai mengalami percepatan
pada tahun 1800, dan di Amerika tahun 1804, Indonesia pada era Hindia Belanda memerlukan waktu 34 tahun untuk
menggunakan teknologi permesinan.
Sudah 182 tahun Indonesia memasuki era Industrialisasi. Jika kita mengenal ada tiga tahap perkembangan Industri,
mulai dari padat karya, industri berat, dan industri telekomunikasi – informatika. Masuk tahapan manakah Industri
nasional saat ini ? Mudah – mudahan ini menjadi perenungan kita, karena saya pun masih tidak memahami, kemana
arah pembangunan industri nasional. Faktanya, industri logam dan kimia dasar di Indonesia belum dapat menopang
sepenuhnya kebutuhan Industri. Sampai detik ini, kebijakan import masih menjadi pilihan utama para pengambil
kebijakan.
Beberapa faktor berikut merupakan pendorong terjadinya era industri di Indonesia ( evolusi Industri di Indonesia ) yang
dimulai sejak tahun 1826 :
a) Penemuan mesin uap oleh James Watt’s Th. 1764
b) Berkembangnya teknologi permesinan dalam industri manufacture sebagai dampak dari Revolusi Indsutri di
Inggris tahun 1800
c) Tingginya permintaan komoditas gula di Eropa
d) Ketersediaan tenaga kerja murah melalui sistem kerja kontrak oleh Pemerintah Hindia Belanda
e) Ketersediaan Bahan Baku (tebu) murah melalui sistem tanam paksa (cultuurstelsel) tahun 1830.
f) Perkembangan Indsutri Kereta Api.

3. Apa yang harus dilakukan Indonesia untuk menghadapi globalisasi berkenaan dengan pembangunan dan
pengembangan industry? Jelaskan!
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pada setiap aspek
yang terpengaruh oleh arus globalisasi, selalu memunculkan kedua dampak tersebut, baik secara positif maupun
negatif. Langkah-langkah untuk menghadapi globalisasi pengembangan industry antara lain:
a) Mencintai produk dalam negeri
Membeli dan menggunakan produk buatan negeri sendiri, bangga akan produk buatan negeri sendiri,
memberdayakan pabrik pabrik di negeri sendiri, meminimalisir pengguanan barang impor merupakan beberapa
untuk mencintai produk negeri
b) Memprioritaskan pemulihan ekonomi
Negara Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, pastinya aspek ekonomi menjadi salah satu
prioritas utama. Menekan harga barang-barang yang tinggi atau mengurani pengganguran adalah salah satu
upaya memulihkan ekonomi bangsa.
c) Memajukan teknologi dalam pembangunan
Menyediakan jaringan informasi yang menghubungkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, BUMN, juga
swasta baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri kita.
d) Meningkatkan pengembangan usaha mikro

Anda mungkin juga menyukai