Anda di halaman 1dari 138

Tim Penyusun Laporan Tahunan 2018

Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional

Penanggung Jawab : Dra. Togi Junice Hutadjulu, Apt., MHA.

Ketua : Yenita, S.Si., Apt.

Sekretaris : Anissa Wari Murti, S.Si., Apt.

Anggota :
1. Dra. Dini Prapti Karyani, M.Si., Apt.
2. Kasmida, Apt, MKM
3. Rina Azhariyati, S.Si., Apt.
4. Dra. Rita Aritonang, Apt.
5. Desmaniar, S.Si., Apt.
6. Dra. Wiwik Ambarwati, M.Epid., Apt.
7. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Si.
8. Eni Cahyaningsih, M.Si
9. Dra. Sitoresmi Triwibowo
10. Aditya Anugerah Marusaha Sitorus, S.Si.
11. Dian Permata, S.Si.
12. Eni Sutanti, S.Farm., Apt.
13. Nurwinna Muslim, SAP
14. Andri Hermansyah, S.Farm.
15. Regi Kristanto, A.Md
16. Harianto, S.A.P

Editor :
1. Dra. Hermini Tetrasari Apt. MSi.
2. Dra. Ati Setiawati Apt. MSi.
3. Dra. Kusmiaty Apt., M.Pharm
4. Dra. Sri Pujiati Apt. M.Epid
5. Dra. Niza Nemara Apt. MSi
Sambutan Plt. Kepala PPPOMN

Assalaamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa yang telah memberikan anugerah sehingga Laporan
Tahunan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan
Nasional (PPPOMN) Tahun 2018 dapat diselesaikan.
Laporan Tahunan ini kami sampaikan sebagai perwujudan
pertanggungjawaban dalam pelaksanaan kegiatan anggaran
pemerintah pada masyarakat serta kerja nyata yang telah kami
lakukan.
Lingkungan strategis yang semakin dinamis disadari berimplikasi pada semakin luas dan
kompleksnya tugas dan tanggung jawab pengawasan obat dan makanan yang harus dilakukan oleh
PPPOMN. Untuk itu, PPPOMN tidak mungkin berperan sendiri. Jejaring kerjasama dan koordinasi
yang efektif dan sinergis dengan berbagai pihak harus senantiasa dijalin, dibina dan dikembangkan
agar memberikan kontribusi optimal bagi terlaksananya tugas dan tanggung jawab PPPOMN
Dalam buku ini disampaikan hasil kegiatan yang dilakukan selama tahun 2018, Laporan Tahunan
2018 ini disusun dengan mengacu pada RENSTRA PPPOMN Tahun 2018–2019 yang terdiri dari 8
(delapan) Sasaran Strategis/Kegiatan (SK) berdasarkan Peta Strategis Balance Score Card dengan 3
level perspektif yaitu: Customer Perspective, Internal Process Perspective, Learning & Growth
Perspective dan ditunjang dengan pelaksanaan manajemen ISO/IEC 17025:2005 guna mewujudkan
Good Laboratory Practices (GLP) yang mengarahkan kinerja PPPOMN berjalan efektif dan efisien.
Terima kasih kepada seluruh jajaran PPPOMN serta mitra kerja atas hasil-hasil yang dicapai selama
tahun 2018. Diharapkan Laporan Tahunan ini dapat memberikan gambaran obyektif kinerja yang
telah dilaksanakan oleh PPPOMN pada tahun 2018 dapat menjadi acuan yang berkesinambungan
dalam merencanakan dan melaksanakan fungsi sebagai penunjang pengawasan obat dan makanan
di masa mendatang

Wassalamualaikum. wr.wb.

Februari 2019

1 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
DAFTAR ISI

SAMBUTAN PLT. KEPALA PPPOMN 1


DAFTAR ISI 2
DAFTAR LAMPIRAN 3
DAFTAR GAMBAR 4
DAFTAR TABEL 5
RINGKASAN EKSEKUTIF 6
HIGHLIGHT 2018 9

BAB I. PENDAHULUAN 14
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 14
B. STRUKTUR ORGANISASI 15
C. VISI- MISI, TUJUAN, SASARAN STRATREGIS DAN BUDAYA ORGANISASI 17
D. SASARAN KEGIATAN PPPOMN 18
E. KEGIATAN PRIORITAS UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN KEGIATAN 20

BAB II. KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN 23


A. LINGKUNGAN ESKTERNAL 23
B. LINGKUNGAN INTERNAL (KAPASITAS PPPOMN) 23

BAB III. SUMBER DAYA 25


A. PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA 25
B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM 27

BAB IV. HASIL KEGIATAN PPPOMN 36


A. VALIDASI/VERIFIKASI METODE ANALISIS 36
B. LEGALISASI METODE ANALISIS 38
C. PENGUJIAN SAMPEL OBAT DAN MAKANAN 40
D. PEMBINAAN MUTU LABORATORIUM DI PPPOMN 50
E. KERJASAMA JICA– BADAN POM (PPPOMN) 63
F. ASSESSMENT WHO NRA BENCHMARKING 66
G. PRAKULIAFIKASI WHO 67
H. PENYEDIAAN BAKU PEMBANDING, HEWAN PERCOBAAN DAN PENGEMBANGAN METODE ANALISIS PENGUJIAN 68
I. CAPACITY BUILDING PPPOMN 75
J. FORUM DISKUSI MANAJEMEN JEJARING LABORATORIUM PENGUJIAN DI BADAN POM 78
K. FORUM DISKUSI KAJIAN AHLI MADYA DI PPPOMN 82
L. MONITORING KEGIATAN PENGUJIAN 83
M. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018 DI PPPOMN 84
N. PELAKSANAAN URUSAN TATA USAHA DAN KERUMAHTANGGAAN 87
O. PENGELOLAAN SAMPEL DAN SERTIFIKASI 106
P. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) 108
Q. EVALUASI KINERJA DAN PERENACAAN PROGRAM PPPOMN 109
R. KEGIATAN FGD PENYUSUNAN PEDOMAN TATA KELOLA AIR LIMBAH (IPAL) BADAN POM 109

BAB V. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH 111

BAB VI. PENUTUP 112

LAPORAN TAHUNAN 2018 2


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pelatihan Internal Bidang/ Laboratorium 2018 ..........................................................................113


Lampiran 2. Daftar Pelaksanaan Pelatihan Dalam Negeri 2018 ............................................................................... 114
Lampiran 3. Daftar Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Luar Negeri Tahun 2018 ....................................................... 119
Lampiran 4. Daftar Pelaksanaan Pembinaan Teknis Di BB/Balai Pom Tahun 2018............................................... 121
Lampiran 5. Daftar Pelatihan Analisis Dengan Instrumen Untuk BB/Balai Pom Di PPPOMN 2018 ................... 123
Lampiran 6. PPPOMN Sebagai Provider Uji Profisiensi ...........................................................................................124
Lampiran 7. PPPOMN sebagai Peserta Uji Profisiensi .............................................................................................. 125
Lampiran 8. PPPOMN sebagai Provider Uji Kolaborasi ...........................................................................................126
Lampiran 9. Daftar Baku Pembanding Hasil Adopsi Tahun 2018 ............................................................................ 127
Lampiran 10. Daftar Buku Pustaka Tahun 2018 .........................................................................................................129
Lampiran 11. Daftar Judul Metode Analisis Tahun 2018 ............................................................................................ 130

3 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi PPPOMN .................................................................................................................... 16


Gambar 2. Peta Strategis PPPOMN.............................................................................................................................. 19
Gambar 3. Perbandingan Jumlah Pegawai PPPOMN Tahu 2018 berdasarkan Gender ........................................... 25
Gambar 4. Profil Staf PPPOMN Berdasarkan Pendidikan ......................................................................................... 26
Gambar 5. Jumlah Pegawai PPPOMN Berdasarkan Penempatan ............................................................................. 26
Gambar 6. Jumlah Mahasiswea PKL di PPPOMN ...................................................................................................... 34
Gambar 7. Jumlah Peserta Magang BB/Balai POM di Bidang/Laboratorium PPPOMN Tahun 2018 .................... 35
Gambar 8. Jumlah Peserta Magang dari BB/Balai POM Tahun 2018 ........................................................................ 35
Gambar 9. Jumlah Sampel tiap Bidang/Lab tahun 2018.............................................................................................40
Gambar 10. Perbandingan Jumlah Sampel Tahun 2015-2018 ......................................................................................41
Gambar 11. Jumlah Sampel Obat Berdasarkan Jenis Sampel Uji.................................................................................41
Gambar 12. Jumlah Sampel Napza Berdasarkan Jenis Sampel Uji ............................................................................. 42
Gambar 13. Jumlah Sampel OTSK Berdasarkan Jenis Sampel Uji.............................................................................. 43
Gambar 14. Jumlah Sampel kosmetik Berdasarkan Jenis Sampel Uji........................................................................ 43
Gambar 15. Jumlah Sampel Pangan Berdasarkan Jenis Sampel Uji ...........................................................................44
Gambar 16. Jumlah Sampel Mikrobiologi Berdasarkan Jenis Sampel Uji .................................................................44
Gambar 17. Jumlah Sampel Mikrobiologi Berdasarkan Jenis Uji yang Dilakukan ................................................... 45
Gambar 18. Jumlah Sampel vaksin yang diterima dan selesai diuji Tahun 2018 ...................................................... 47
Gambar 19. Grafik Hasil Ketidaksesuaian Pada Surveilan I ...................................................................................... 53
Gambar 20. Grafik Hasil pemenuhan BB/Balai POM Terhadap Standar GLP Tahun 2018 .................................... 62
Gambar 21. Grafik Perubahan Produksi Baku Pembanding Tahun 2016-2018 ......................................................... 70
Gambar 22. Persentase Capaian Pengembangan Baku Pembanding Nasional ........................................................ 70
Gambar 23. Perbandingan Jumlah Pengujian Baku Pembanding PPPOMN dan Balai Unggulan Baku
Pembanding BBPOM di Yogyakarta.......................................................................................................... 71
Gambar 24. Grafik Penambahan Jenis Baku Pembanding .......................................................................................... 71
Gambar 25. Grafik Peningkatan Distribusi Baku Pembanding ................................................................................. 72
Gambar 26. Produksi Hewan Percobaan Tahun 2018................................................................................................. 74
Gambar 27. Aplikasi pelaporan Kinerja emonev.anggaran.kemenkeu.go.id ............................................................86
Gambar 28. Aplikasi pelaporan Kinerja e-performance.pom.go.id .......................................................................... 87
Gambar 29. Aplikasi pelaporan Kinerja e-monev.bappenas.go.id ............................................................................ 87
Gambar 30. Realisasi Anggaran Pertriwulan TA 2018.................................................................................................90
Gambar 31. Diagram Asal Informasi dan Diagram terkait Fasilitas Pelayanan .......................................................107
Gambar 32.Diagram terkait Sikap Petugas Keamanan dan Diagram terkait Sikap Petugas Sampel ................... 108
Gambar 33. Diagram terkait Kemampuan Petugas dan Diagram terkait Tarif Pengujian .................................... 108
Gambar 34. Diagram terkait Kemudahan Prosedur dan Diagram terkait Persyaratan Teknis
dan Administrasi ...................................................................................................................................... 108
Gambar 35. Diagram terkait Ketepatan Jadwal Pengujian dan Diagram terkait Kualitas Hasil Uji .................... 108

LAPORAN TAHUNAN 2018 4


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran Strategis dan indikator kinerja PPPOMN 2018 ............................................................................... 19


Tabel 2. Kegiatan/Strategi PPOMN dan PPPOMN 2015-2019 .................................................................................. 20
Tabel 3.Daftar distribusi Jumlah MA ke bidang dan laboratorium........................................................................... 36
Tabel 4. Daftar Sampel Vaksin dan Produk Biologi Lain Rujukan............................................................................ 47
Tabel 5. Hasil Pemenuhan BB/Balai POM Terhadap Standar GLP tahun 2018 ....................................................... 61
Tabel 6. Rekalibrasi Alat Standar Tahun 2018 ............................................................................................................. 63
Tabel 7. Rekalibrasi Alat Laboratorium Tahun 2018 .................................................................................................. 63
Tabel 8. Persentase Capaian IKU – 4, tahun 2018 ....................................................................................................... 83
Tabel 9. Persentase Capaian IKU-5, tahun 2018..........................................................................................................84
Tabel 10. Capaian Sasaran Kegiatan PPPOMN Tahun 2018 .......................................................................................84
Tabel 11. Revisi Anggaran DIPA PPOMN selama TA 2018..........................................................................................88
Tabel 12. Pagu dan Realisasi Anggaran 2018 ................................................................................................................89
Tabel 13. Realisasi Anggaran Per Output TA 2018 ......................................................................................................90
Tabel 14. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat 2018 ......................................................................................................96
Tabel 15. Daftar Pegawai yang Pensiun/Mutasi/Mengundurkan Diri pada Tahun 2018 ......................................... 97
Tabel 16. Parameter Pemeriksaan Kesehatan Pegawai ............................................................................................. 100

5 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Ringkasan Eksekutif
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 26 Tahun 2017, Pusat Pengujian
Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) berubah menjadi Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
Makanan Nasional (PPPOMN). Dengan demikian Rencana Strategis 2015 – 2019 direvisi untuk
menyesuaikan hal tersebut. Pada tahun 2015 – 2017, terdapat 1 sasaran kegiatan PPOMN dengan 2
indikator kinerja, sedangkan tahun 2018-2019 sasaran kegiatan disusun berdasarkan Peta Strategis
Balance Score Card dengan 3 level perspektif yaitu: 1) Customer Perspective, 2) Internal Process
Perspective, 3) Learning & Growth Perspective dengan 8 (delapan) Sasaran Strategis/Kegiatan (SK).
Berdasarkan tahapan pengukuran dihasilkan rata-rata capaian kedelapan Sasaran Kegiatan tahun
2018 dengan Nilai Pencapaian Sasaran (NPS) adalah Memuaskan (100,61%), capaian target
indikator sasaran antara 89,45% sampai dengan 120,97% dengan rincian sebagai berikut:

1. SK-1: Meningkatnya Kemampuan Laboratorium BPOM Sesuai Standar dengan indikator


kinerja utama (IKU) “Persentase peningkatan kemampuan pengujian Laboratorium
BPOM terhadap standar/peraturan yang ditetapkan nilai capaiannya 99.3% dengan
kategori Cukup;

2. SK-2: Meningkatnya laboratorium BB/Balai POM yang memenuhi standar Good Laboratory
Practices dengan IKU: “ Persentase laboratorium Balai Besar/Balai POM yang
memenuhi standar Good Laboratory Practices yang ditetapkan” nilai capiannya 120,97%
dengan kategori Memuaskan;

3. SK-3: Meningkatnya hasil pengembangan pengujian obat dan Makanan dengan 2 (dua) IKU:
a) “Persentase Metode Analisis yang dikembangkan terhadap standar”, capaiannya
100,30%; b) “Persentase pemenuhan Baku Pembanding sesuai kebutuhan” nilai
capaiannya 98,95%, sehingga capaiannya 99,63% dengan kategori Cukup.

4. SK-4: Terlaksananya Pengujian Sampel Produk Biologi yang tepat waktu dengan IKU
“Persentase sampel produk biologi dan toksikologi yang diuji sesuai Service Level
Agreement (SLA)” dengan capaian 98,11% dengan kategori Cukup;

5. SK-5: Meningkatnya alat laboratorium BPOM yang dikalibrasi dan dipelihara dengan IKU
“Persentase alat laboratorium BPOM yang dikalibrasi terhadap standar yang ditetapkan”
dengan capaian 110,07% dengan kategori Memuaskan;

6. SK-6: Terlaksananya pengujian sampel kasus yang ditindak lanjuti tepat waktu dengan IKU
“Persentase penyelesaian pengujian sampel kasus yang ditindak lanjuti tepat waktu.”
dengan capaian 89,45% dengan kategori Cukup;

LAPORAN TAHUNAN 2018 6


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
7. SK-7: Terwujudnya RB PPPOMN sesuai Road Map RB BPOM 2015 – 2019 dengan IKU “Nilai
AKIP PPPOMN” dengan capaian 94,15% dengan kategori Cukup;

8. SK-8: Terpeliharanya sistem Manajemen Laboratorium sesuai Standar dengan IKU “Status
Akreditasi” dengan capaian 100% dengan kategori Baik.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis PPPOMN maka dalam Pelaksanaan Program dan
Kegiatan Pengawasan Obat dan Makanan didukung dengan anggaran APBN Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp. 115.884.780.000,- ( Seratus Lima Belas Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Empat Juta
Tujuh Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) kemudian terdapat perubahan Pagu Anggaran sehingga
dilakukan revisi DIPA. Selama tahun 2018 DIPA mengalami 3 (tiga) kali perubahan dan 8 kali revisi
POK karena perubahan kebijakan pemerintah terkait penghematan/optimalisasi penggunaan
anggaran. Realisasi anggaran sebesar Rp. 99,413,852,801,- ( Sembilan Puluh Sembilan Milyar Empat
Ratus Tiga Belas Juta Delapan Ratus Lima Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Satu Rupiah ) dengan
persentase serapan sebesar 85,99% dan pencapaian kegiatan fisik 95,92%.

PPPOMN berupaya melakukan perbaikan secara terus menerus dalam rangka meningkatkan
kinerja di masa yang akan datang sehingga dapat tercipta manajemen kinerja pemerintahan yang
berorientasi hasil, melalui :

1. Penguatan Jejaring Laboratorium pengujian Nasional melalui kerjasama antar laboratorium di


Kementerian dan Lembaga.

2. Penguatan Jejaring Laboratorium untuk Laboratorium berstandar ASEAN dan Internasional.


3. Revitalisasi Laboratorium PPPOMN untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengujian.
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan menerapkan Zona Integritas sehingga
terwujud Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

Dalam rangka meningkatkan kinerja pengujian, pada tahun 2018 telah diselenggarakan forum
Diskusi Manajemen Jejaring Laboratorium Pengujian di Badan POM dengan tema “Optimalisasi
Pengembangan Pengujian Mendukung Pengawasan Obat dan Makanan” dengan konsep
Regionalisasi Laboratorium Pengujian yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pengujian dalam rangka pengawasan post market serta mendukung daya saing produk obat dan
makanan; Workshop Harmonisasi Metode Deteksi Porcine pada produk Obat dan Makanan;
Penetapan PPPOMN sebagai Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) untuk
pengujian Mikotoksin, Cemaran Logam, Mikrobiologi, GMO, dan DNA Spesifik Spesies; Forum
Diskusi Kajian Pengembangan Laboratorium DNA, Laboratorium Air, Laboratorium Investigasi dan
Mobil Laboratorium Keliling; Workshop Penyusunan Pedoman Tata Kelola Air Limbah (IPAL)
Badan POM, Pelatihan Nasional Mikrobiologi dan Pelatihan Nasional Deteksi DNA Spesifik Spesies
dengan Real Time PCR

7 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Untuk meningkatkan kompetensi penguji laboratorium Badan POM pada tahun 2018 dilakukan
Pelatihan Analisis Instrumen serta Pelatihan Analisis Mikrobiologi dan Bioteknologi untuk BB/Balai
POM yang dilaksanakan oleh Bidang/ Laboratorium terkait sesuai dengan materinya masing-
masing.
Dalam rangka pembinaan mutu laboratorium BB/Balai POM, PPPOMN menyelenggarakan Uji
Profisiensi meliputi komoditi Obat dan Napza, Pangan, Obat Tradisional - Produk Komplemen dan
Kosmetik, Produk Biologi (Toksikologi), Mikrobiologi, dan Bioteknologi. Selain itu semua Bidang
dan Laboratorium Penunjang yang ada di PPPOMN juga turut serta dalam uji profisiensi / uji
banding dan atau uji kolaborasi yang diselenggarakan oleh berbagai provider baik nasional,
regional, maupun internasional hasilnya secara umum adalah memuaskan.
Salah satu Sasaran Kegiatan PPPOMN adalah Meningkatnya hasil pengembangan pengujian obat
dan Makanan dengan indikator kinerja “Persentase Metode Analisis yang dikembangkan terhadap
standar”, dan “Persentase pemenuhan Baku Pembanding sesuai kebutuhan”. Dalam rangka
Validasi/Verifikasi Metode Analisis telah dilakukan pembahasan dengan narasumber dari
akademisi sesuai bidang keahlian masing-masing, dan dihasilkan 182 judul Metode Analisis dengan
atau tanpa uji kolaborasi . Pemenuhan Baku Pembanding yang merupakan kebutuhan utama untuk
terlaksananya pengujian, pada tahun 2018 berhasil diadopsi 68 jenis baku pembanding (63,34%)
dari target 70 jenis baku pembanding (64%).
Nilai SAKIP PPPOMN dari Badan POM untuk kinerja tahun 2017 dengan penilaian di tahun 2018
adalah 73,44 atau BB yang artinya Sangat Baik dari target nilai 78, dengan nilai pencapaian
indikator sebesar 94,15% dengan kategori Cukup.
Inspektorat Badan POM setiap tahun menyelenggarakan Survei Kepuasan Masyarakat yang
bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat selaku penerima layanan publik Badan POM dan
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Badan POM. Hasil
penilaian Survei Kepuasan Masyarakat dari 248 responden pada 9 (sembilan) unit kerja di
lingkungan BPOM (Pusat) tahun 2018 menghasilkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik sebesar 78,21. Dengan demikian berdasarkan nilai tersebut
dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan mutu pelayanan PPPOMN mendapat kategori B yaitu
persepsi kinerja unit pelayanan Baik. Nilai IKM PPPOMN mengalami penurunan yang cukup
signifikan yaitu sebesar 4.22 point dari tahun sebelumnya sebesar 82,43.

LAPORAN TAHUNAN 2018 8


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Highlight 2018

1. Workshop Harmonisasi Metode Deteksi Porcine pada Produk Obat dan Makanan dalam
Membangun Jejaring Laboratorium Penguji Berbasis DNA dilaksanakan pada tanggal 26 Maret
2018 di Hotel Le Grandeur, Mangga Dua, Jakarta dengan melibatkan 10 Laboratorium Penguji
DNA, Badan Standarisasi Nasional, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal serta expert
dari universitas. Dalam workshop tersebut dilakukan persamaan persepsi tentang titik kritis
pengujian deteksi porcine menggunakan PCR yang perlu distandarisasi. Output workshop
tersebut adalah rekomendasi titik kritis pengujian deteksi porcine menggunakan Real time
PCR yang disampaikan ke Badan Standarisasi Nasional untuk menjadi bahan Komisi Teknis
Penyusunan SNI Metode Uji Halal dalam Deteksi DNA Babi.

2. Assessment WHO NRA Benchmarking (Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi,


PPPOMN Badan POM, 9 – 13 Juli 2018), Penilaian WHO NRA Benchmarking terhadap fungsi
Laboratory Access and Testing (LAT) dan Lot Release (LR) produk vaksin adalah maturilty level
4 dengan persentase implementasi sub-indikator LAT adalah 100% (memenuhi 34 dari 34 sub-
indikator) dan LR adalah 100% (memenuhi 23 dari 23 sub-indikator). PPPOMN sebagai
National Control Laboratory (NCL) di bawah Badan POM melaksanakan 2 fungsi National
Regulatory Authority (NRA) yaitu Laboratory Access and Testing dan Lot Release untuk vaksin.

9 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
3. PPPOMN telah ditetapkan sebagai ASEAN Food Reference Laboratory (AFRL) untuk Bahan
Tambahan Pangan (BTP) sejak tahun 2014. Salah satu tugas PPPOMN sebagai AFRL adalah
menyelengarakan pelatihan bagi laboratorium rujukan nasional Negara ASEAN (AMS), maka
pada tahun 2018 diadakan pelatihan Analysis of Food Additives (Food Colours) and Illegal Dyes in
Food Product pada tanggal 23-27 Juli 2018 yang bertempat di Bidang Kimia Pangan dan Air
PPPOMN. Pelatihan ini diikuti oleh 13 peserta, yang terdiri dari perwakilan Negara ASEAN yaitu,
Brunei Darussalam, Philippines, Singapore, Thailand dan Vietnam, serta perwakilan dari Balai
Besar POM rujukan BTP yaitu BBPOM di Medan, BBPOM di Banjarmasin dan BBPOM di
Makassar

LAPORAN TAHUNAN 2018 10


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
4. Bimbingan Teknis Analisa Air dengan ICPMS. Dalam rangka penguatan laboratorium air
Badan POM, telah diselenggarakan bimbingan teknis pengujian kadar secara simultan mineral
dan logam berat pada AMDK secara ICPMS. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan BB/Balai
POM yang telah memiliki alat uji ICPMS. Bimbingan Teknis Analisa Air ini diselengarakan di
Bidang Kimia Pangan Air, PPPOMN Badan POM pada tanggal 6 – 10 Agustus 2018

5. Forum Diskusi Manajemen Jejaring Laboratorium Pengujian di Badan POM dengan tema
“Optimalisasi Pengembangan Pengujian Mendukung Pengawasan Obat dan Makanan” telah
sukses dilaksanakan. Pada forum diskusi tersebut telah dibahas konsep Regionalisasi
Laboratorium Pengujian yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pengujian dalam rangka pengawasan post market serta mendukung daya saing produk obat
dan makanan. Kegiatan ini dilakukan 2 kali pertemuan , yang pertama di hotel Harris, Bekasi,
20 – 21 Agustus 2018 dan yang kedua di Sari Pasifik, Jakarta , 23-24 November 2018.

11 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
6. Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (JLPPI) Bidang Kimia Pangan dan Air
Tujuan dari dibentuknya Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia (JLPPI) yaitu
memperkuat kerjasama antar laboratorium dan meningkatkan kinerja laboratorium pengujian
pangan di seluruh Indonesia untuk menyukseskan pengawasan keamanan pangan guna
mengawal kepentingan nasional di bidang pangan pada era globalisasi.

7. PPPOMN ditetapkan sebagai Laboratorium Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI)


pada bulan Oktober 2018. LRPPI bertugas untuk menyelenggarakan pelatihan dan atau uji
profisiensi untuk laboratorium pangan di Indonesia agar mempunyai kemampuan pengujian
yang setara. LRPPI di PPPOMN meliputi ruang lingkup pengujian Mikotoksin, Cemaran

LAPORAN TAHUNAN 2018 12


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Logam, Mikrobiologi, GMO, dan DNA Spesifik Spesies. Sebagai Laboratorium Rujukan
Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) untuk Mikrobiologi, pada bulan November PPPOMN
menyelenggarakan pelatihan nasional pengujian Mikrobiologi yang diikuti oleh 10
Laboratorium Pengujian dari instansi pemerintah, BUMN, Laboratorium swasta, universitas
dan industri
a. Kegiatan LRPPI ruang lingkup pengujian mikrobiologi

b. Kegiatan LRPPI ruang lingkup pengujian GMO dan DNA Spesifik spesies

13 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Bab I. Pendahuluan
A. Gambaran Umum Organisasi

Pada tahun 1978 berdasarkan SK Menteri Kesehatan No.145/MenKes/SK/IV/1978 didirikan


Pusat Pengujian Obat dan Makanan yang terdiri dari 5 Bidang Pengujian, 20 seksi pengujian dan
Bagian Tata Usaha yang dibantu oleh 3 Sub-Bagian.
Pada tahun 2001 dengan terbentuknya Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) yang
berupa Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dan sesuai SK Kepala BPOM No.
02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan
Makanan sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004, PPOM berubah nama menjadi “Pusat Pengujian
Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).
Kemudian berdasarkan Peraturan BPOM No. 26 Tahun 2017, PPOMN berubah nama menjadi
Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) dengan kedudukan,
tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

KEDUDUKAN TUGAS POKOK


1. Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
Makanan Nasional berada di bawah dan Makanan Nasional mempunyai tugas
bertanggung jawab kepada Kepala BPOM melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
melalui Sekretaris Utama. pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
2. Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan pelaporan di bidang pengembangan
Makanan Nasional dipimpin oleh Seorang pengujian Obat dan Makanan.
Kepala Pusat.

FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas tersebut, PPPOMN menyelenggarakan fungsi yaitu:
a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan pengujian kimia obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan
dan air, serta mikrobiologi, biologi molekuler, dan baku pembanding;
b. Pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian kimia obat, narkotika, psikotropika,
prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan dan air, serta
mikrobiologi, biologi molekuler, dan baku pembanding;
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembangan pengujian kimia obat,
narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan,
kosmetik, pangan dan air, serta mikrobiologi, biologi molekuler, dan baku pembanding; dan
d. Pelaksanaan urusan administrasi Pusat.

Selain itu, berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.01.1.83.02.18.0865 Tahun
2018, PPPOMN melaksanakan pengujian produk biologi, pengelolaan hewan percobaan,
melaksanakan kalibrasi peralatan laboratorium di lingkungan BPOM untuk pemenuhan standar

LAPORAN TAHUNAN 2018 14


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
alat ukur untuk menjamin validitas kualitas hasil pengujian, melaksanakan pengujian alat
kesehatan dan produk kesehatan rumah tangga.

B. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM No. 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengawas Obat dan Makanan, struktur Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
Makanan Nasional (PPPOMN) seperti pada gambar 1. PPPOMN dipimpin oleh seorang Kepala
Pusat (eselon 2), membawahi 5 bidang dengan masing-masing bidang tersebut membawahi 2
(dua) sub bidang; Sub-Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas masing-masing bidang sebagai berikut:
 Bidang Kimia Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan
pengujian kimia obat, narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif.
 Bidang Kimia Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan
pengujian kimia obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik.
 Bidang Kimia Pangan dan Air mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis
dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian kimia pangan dan air.
 Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian mikrobiologi dan
biologi molekuler.
 Bidang Baku Pembanding mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan
pelaksanaan di bidang pengelolaan baku pembanding.

Selain itu terdapat 3 UPT yaitu:


Laboratorium Pengujian Produk Biologi dan Toksikologi, mempunyai tugas melaksanakan
pengujian laboratorium di bidang produk biologi dan toksikologi.
Laboratorium Investigasi mempunyai tugas melaksanakan pengujian laboratorium obat dan
makanan yang diduga melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pengawasan Obat dan Makanan.
Laboratorium Kalibrasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kalibrasi dan peralatan
laboratorium.

15 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Bidang Kimia Obat, Bidang Kimia Bidang Kimia Bidang
Obat Tradisional, Bidang Baku
Narkotika, Pangan dan Air Mikrobiologi dan
Suplemen Pembanding
Psikotropika, Pangan Biologi Molekuler
Prekursor dan Zat Kesehatan dan
Adiktif Kosmetika
Subbidang Subbidang Baku
Subbidang Mikrobiologi dan Pembanding Obat,
Subbidang Obat Mutu dan Gizi Biologi Molekuler Napza, dan Obat
Tradisional dan Untuk Obat dan Tradisional
Subbidang Obat Suplemen Suplemen
Kesehatan Kesehatan
Subbidang Subbidang Baku
Cemaran, Residu Subbidang Pembanding
Subbidang Narkotika, dan Berbahaya Mikrobiologi dan
Subbidang Kosmetik, Suplemen
Psikotropika, Biologi Molekuler
Kosmetika Kesehatan dan
Prekuasor dan Zat Untuk Obat
Adiktif Pangan
Tradisional,
Kosmetik dan
Pangan

Gambar 1. Struktur Organisasi PPPOMN

Untuk masing-masing Subbidang tugasnya adalah sebagai berikut:


1. Subbidang Obat mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan
pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian obat.
2. Subbidang Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif mempunyai tugas melakukan
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan
pengujian narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif.
3. Subbidang Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan mempunyai tugas melakukan
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan
pengujian obat tradisional dan suplemen kesehatan.
4. Subbidang Kosmetik mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis
dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian kosmetik
5. Subbidang Mutu dan Gizi mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian mutu dan gizi pangan.
6. Subbidang Cemaran, Residu, dan Bahan Berbahaya mempunyai tugas melakukan
penyusunan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang
pengembangan pengujian cemaran, residu, dan bahan berbahaya yang berpotensi
disalahgunakan dalam pangan dan air.

LAPORAN TAHUNAN 2018 16


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
7. Subbidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Obat dan Suplemen Kesehatan mempunyai
tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang
pengembangan pengujian mikrobiologi dan biologi molekuler obat dan suplemen kesehatan.
8. Subbidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Obat Tradisional, Kosmetik, dan Pangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di
bidang pengembangan pengujian mikrobiologi dan biologi molekuler obat tradisional,
kosmetik, dan pangan.
9. Subbidang Baku Pembanding Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, Zat Adiktif, dan
Obat Tradisional mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan
pelaksanaan di bidang pengelolaan baku pembanding pengujian obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, zat adiktif, dan obat tradisional.
10. Subbidang Baku Pembanding Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan Pangan mempunyai tugas
melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengelolaan
baku pembanding pengujian suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan.
11. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana,
program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan
pelaporan, urusan kepegawaian, penjaminan mutu, tata laksana, kearsipan, tata persuratan
serta kerumahtanggaan Pusat.

C. Visi- Misi, Tujuan, Sasaran Stratregis Dan Budaya Organisasi

Berdasarkan Peraturan BPOM No. 26 tahun 2017, Pusat Pengujian Obat dan Makanan
(PPOMN) berubah struktur organisasi dan tugas fungsi serta namanya menjadi Pusat
Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN). Dengan demikian renstra
PPOMN 2015 – 2019 telah direvisi untuk menyesuaikan perubahan tersebut. Dalam revisi Renstra
PPPOMN yang ditetapkan 15 Agustus 2018 memuat Visi dan Misi sesuai Visi dan Misi BPOM,
Tujuan, Sasaran Strategis (SS), Indikator Kinerja Utama (IKU), Program dan Kegiatan yang ingin
dicapai dengan uraian di bawah ini.

17 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
• Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing
VISI Bangsa

• Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis resiko untuk


melindungi masyarakat.
• Mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam memberikan jaminan
MISI keamanan Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemangku
kepentingan
• Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM

• Meningkatkan jaminan Obat dan Makanan aman, bermanfaat dan bermutu


TUJUAN dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat melalui hasil pengujian
yang dipercaya dengan menggunakan metode analisis yang valid

• Meningkatnya kemampuan Laboratorium BPOM sesuai standar


• Meningkatnya laboratorium BB/Balai POM yang memenuhi standar Good
Laboratory Practice (GLP)
• Meningkatnya hasil pengembangan pengujian obat dan makanan
SASARAN STATEGIS/ • Terlaksananya pengujian sampel produk biologi yang tepat waktu
SASARAN • Meningkatnya alat laboratorium BPOM yang dikalibrasi dan dipelihara
KEGIATAN • Terlaksananya pengujian sampel kasus yang ditindaklanjuti tepat waktu
• Terwujudnya RB pusat pengembangan pengujian obat dan makanan nasional
sesuai road map RB BPOM 2015-2019
• Terpeliharanya sistem manajemen laboratorium sesuai dengan standar
ISO.IEC 17025

NILAI- NILAI DASAR BUDAYA ORGANISASI DI


LINGKUNGAN BADAN POM

1. Profesional 2. Kredibel 3. Cepat Tanggap 4. Kerjasama Tim 5. Inovatif

• Menegakkan • Dapat • Antisipatif dan • Mengutamakan • Mampu


profesionalisme dipercaya dan responsif dalam keterbukaan, saling melakukan
dengan diakui oleh mengatasi percaya dan pembaruan
integritas, masyarakat masalah. komunikasi yang sesuai ilmu
objektivitas, luas, nasional baik. pengetahuan
ketekunan dan dan dan teknologi
komitmen yang internasional. terkini.
tinggi.

D. Sasaran Kegiatan PPPOMN

Sesuai penjelasan butir C, maka sasaran kegiatan PPPOMN seperti yang tercantum dalam Peta
Strategis Balance Score Card di bawah ini.

LAPORAN TAHUNAN 2018 18


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
PETA STRATEGI BSC LEVEL 2
PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
CUSTOMER PERSPECTIVE

SK1.
Meningkatnya kemampuan Laboratorium IKU:
BPOM sesuai standar Persentase peningkatan kemampuan
pengujian laboratorium BPOM terhadap
standar/peraturan yang ditetapkan

SK2. SK3. SK4. SK5. SK6.


INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

Meningkatnya Meningkatnya hasil Terlaksananya pengujian Meningkatnya alat Terlaksananya


laboratorium BB/Balai pengembangan sampel produk biologi laboratorium BPOM pengujian sampel kasus
POM yang memenuhi pengujian obat dan yang tepat waktu yang dikalibrasi dan yang ditindaklanjuti
standar Good Laboratory makanan dipelihara tepat waktu
Practice (GLP)
IKU:
IKU:
Persentase sampel IKU: IKU:
IKU:  Persentase Metode Analisis
produk biologi dan Persentase alat Persentase penyelesaian
Persentase yang dikembangkan terhadap
toksikologi yang diuji laboratorium BPOM pengujian sampel kasus
Laboratorium BPOM standar
sesuai SLA yang dikalibrasi yang ditindak lanjuti
yang memenuhi  Persentase Pemenuhan Baku
terhadap standar yang tepat waktu
Standar GLP yang Pembanding sesuai
ditetapkan
ditetapkan kebutuhan
LEARN & GROWTH
PERSPECTIVE

SK7. SK8.
Terwujudnya RB pusat Terpeliharanya sistem manajemen
pengembangan pengujian obat laboratorium sesuai dengan standar
IKU:
dan makanan nasional sesuai
Nilai AKIP Pusat
road map RB BPOM 2015-2019
Pengembangan Pengujian
Obat dan Makanan Nasional IKU:
status akreditasi

Gambar 2. Peta Strategis PPPOMN

Penetapan target sasaran strategis/kegiatan diperlukan untuk memberikan fokus pada


penyusunan program dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional
organisasi, seperti pada tabel berikut :

Tabel 1. Sasaran Strategis dan indikator kinerja PPPOMN 2018

PERSPEKTIF SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Customer Meningkatnya Persentase peningkatan kemampuan


kemampuan pengujian laboratorium BPOM
70
Laboratorium BPOM terhadap standar/peraturan yang
sesuai standar. ditetapkan
Internal Process Meningkatnya Persentase Laboratorium BB/Balai POM
laboratorium BB/Balai yang memenuhi Standar GLP yang
POM yang memenuhi ditetapkan
80
standar Good
Laboratory Practice
(GLP)
Internal Process Meningkatnya hasil 1. Persentase Metode Analisis yang
pengembangan dikembangkan terhadap standar 57

19 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
PERSPEKTIF SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

pengujian obat dan 2. Persentase Pemenuhan Baku


64
makanan Pembanding sesuai kebutuhan
Internal Process Terlaksananya Persentase sampel produk biologi dan
pengujian sampel toksikologi yang diuji sesuai SLA
85
produk biologi yang
tepat waktu
Internal Process Meningkatnya alat Persentase alat laboratorium BPOM
laboratorium BPOM yang dikalibrasi terhadap standar yang
69
yang dikalibrasi dan ditetapkan
dipelihara
Internal Process Terlaksananya Persentase penyelesaian pengujian
pengujian sampel sampel kasus yang ditindak lanjuti tepat
kasus yang waktu 100
ditindaklanjuti tepat
waktu
Learning & Terwujudnya RB pusat Nilai AKIP Pusat Pengembangan
Growth pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional
pengujian obat dan
78
makanan nasional
sesuai road map RB
BPOM 2015-2019
Learning & Terpeliharanya sistem Status Akreditasi
Growth manajemen
1
laboratorium sesuai
dengan standar

E. Kegiatan Prioritas Untuk Mendukung Pencapaian Sasaran


Kegiatan

Dalam mendukung pencapaian sasaran kegiatan akan dilakukan beberapa kegiatan yang
mendukung pencapaian setiap IKU, seperti yang dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 2. Kegiatan/Strategi PPOMN dan PPPOMN 2015-2019


SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN/STRATEGI
KEGIATAN KINERJA
Meningkatnya Persentase Pembahasan Pedoman Sampling dan Pengujian
Kemampuan peningkatan Koordinasi dengan Pusdatin dalam pemutakhiran data SIPT
Laboratorium kemampuan
BPOM Sesuai pengujian
Standar Laboratorium
BPOM terhadap
standar/ peraturan
yang ditetapkan

Meningkatnya Persentase Laboratorium BB/Balai POM mempunyai:


laboratorium Pemenuhan a) Kompetensi personel sesuai standar kompetensi, hal tersebut
BB/Balai POM Laboratorium dicapai melalui kegiatan sebagai berikut :
yang memenuhi BB/Balai POM - Bimbingan Teknis Analisis dengan Instrumen Bidang Kimia
standar Good sesuai persyaratan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif
Laboratory GLP Pengembangan Modul Pelatihan ;
Practices - Bimbingan Teknis Analisis dengan Instrumen Bidang Kimia

LAPORAN TAHUNAN 2018 20


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN/STRATEGI
KEGIATAN KINERJA
Pangan dan Air
- Bimbingan Teknis Analisis dengan Instrumen Bidang Kimia
OT, Suplemen Kesehatan & Kosmetik
- Bimbingan Teknis Analisis dengan Instrumen Bidang
Mikrobiologi & Biologi Molekuler
Persentase - Bimbingan Teknis Regional Terpadu Analisis Bioteknologi
laboratorium untuk 16 Laboratorium Biologi Molekuler BB POM Banda
BB/Balai POM Aceh, Mataram dan Makasar
yang memenuhi - Evaluasi Bimtek Pengujian dalam Rangka Pemenuhan
standar Good Standar Kompetensi dan Ruang Lingkup
Laboratory b) Peralatan sesuai dengan standar minimum peralatan, hal
Practices) yang tersebut dapat dicapai melalui kegiatan sebagai berikut :
ditetapkan - Review terhadap pemenuhan standar minimum peralatan;
- Review kebutuhan alat laboratorium BB/Balai POM oleh
PPOMN;
- Rekomendasi jenis, spesifikasi dan jumlah alat utama, suku
cadang dan alat penunjang sesuai standar minimal peralatan;
- Konsultasi dan rekomendasi pemenuhan sarana prasarana
laboratorium BB/Balai POM sesuai standar GLP.
c) Ruang lingkup pengawasan sesuai dengan standar kapabilitas
pengujian BB/Balai POM, melalui kegiatan sebagai berikut :
- Reassesment GLP 31 BB/Balai POM
- Forum Diskusi Manajemen Jejaring Laboratorium Pengujian
Badan POM
- Asesmen penerapan ISO/IEC17025:2005;
- Asesmen penerapan program laboratorium rujukan dan
unggulan;
- Review kinerja pengujian di BB/Balai POM terhadap
pemenuhan Standar Kapabilitas Pengujian sesuai prioritas
sampling;
- Uji Profisiensi yang diikuti BB/Balai POM

Meningkatnya Persentase Metode - Validasi/Revalidasi/Verifikasi Metode Analisis Bidang Kimia Obat,


hasil Analisis yang NAPPZA
pengembangan dikembangkan - Validasi/Revalidasi/Verifikasi Metode Analisis Bidang OT,
pengujian obat dan terhadap standar Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
Makanan - Validasi/Revalidasi/Verifikasi Metode Analisis Bidang Kimia
Pangan dan Air
- Validasi/Revalidasi/Verifikasi Metode Analisis Laboratorium
Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler
- Validasi/Revalidasi/Verifikasi Metode Analisis Laboratorium
Produk Biologi dan Toksikologi
- Workshop Sidang Pleno Metode Analisis
- Peningkatan Kapasitas Lab/Represhment/Replacement
- Pelatihan Dalam Negeri
- Pelatihan/Workshop/Seminar/Symposium/Meeting Luar Negeri
- Workshop Staf PPPOMN
- Pertemuan Teknis Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan
Indonesia
- Pelatihan Jejaring Laboratorium Mikrobiologi dan DNA
- Kerja Sama Antar Satker di BPOM/Instansi
Pemerintah/Swasta/Lembaga Terkait
- Penerapan Sistem Mutu (Prekualifikasi/Reassesmen
WHO,Surveilen, Audit Internal, Rapat Tinjauan Manajemen)
- Grand Desain Laboratorium BPOM

Persentase - Persiapan Pembentukan Laboratorium Sintesa Baku Pembanding


pemenuhan Baku Tahun Anggaran 2018
Pembanding sesuai - Pengadaan/Pengembangan Baku Pembanding Nasional Tahun
kebutuhan 2018

21 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN/STRATEGI
KEGIATAN KINERJA
- Pembahasan Hasil Uji dan Workshop Baku Pembanding , Baku
Pembanding Obat dan Baku Pembanding Kimia Lainnya
- Koordinasi dalam rangka Kolaborasi Baku Pembanding

Terlaksananya Persentase sampel Sampel Uji dapat diselesaikan tepat waktu (sesuai "timeline")
pengujian sampel uji yang pengujian yang ditetapkan, melalui kegiatan sebagai berikut :
Produk Biologi ditindaklanjuti - Penyelenggaraan Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi
yang tepat waktu tepat waktu - Banch Marking WHO Laboratorium Produk Biologi
- Peningkatan Kapasitas Laboratorium Produk Biologi dan
Persentase sampel Toksikologi
produk biologi dan - Pelatihan personel PPOMN sesuai kebutuhan (hasil "gap analysis"
toksikologi yang dan "analisis beban kerja");
diuji sesuai Service - Pengembangan sistem manajemen pengelolaan data pengujian
Level Agreement (pengembangan sistem penyimpanan dan pengolahan data,
(SLA) pelaporan dan inventarisasi)
- Jejaring laboratorium nasional, regional dan internasional
- Monitoring dan evaluasi timeline pengujian
- Penyelenggaraan laboratorium

Meningkatnya alat Persentase alat - Rekalibrasi Alat Standar/Peralatan Laboratorium


laboratorium laboratorium - Peningkatan Kompetensi Petugas Laboratorium
BPOM yang BPOM yang Kalibrasi/Kemampuan Fungsi Laboratorium
dikalibrasi dan dikalibrasi - Peningkatan Kapasitas Laboratorium Kalibrasi
dipelihara terhadap standar
yang ditetapkan

Persentase alat
laboratorium
BPOM yang
dipelihara
terhadap standar
yang ditetapkan

Terlaksananya Persentase - Pengawasan/Supervisi Obat dan Makanan dalam Rangka


pengujian sampel penyelesaian Penanganan Kasus
kasus yang pengujian sampel - Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan
ditindak lanjuti kasus yang Kompetensi Personil Penguji Di Laboratorium Pengujian
tepat waktu ditindak lanjuti Investigasi
tepat waktu - Pelatihan Analisis Narkotika
- Pelatihan Analisis Psikotropika
- Peningkatan Kapasitas Laboratorium Investigasi
- Pengujian Obat dalam Rangka Prakualifikasi WHO
- Pengawasan/supervisi dalama rangka pengujian sampel kasus

Terwujudnya RB Nilai AKIP - Pembahasan dan Penyusunan Laporan Kinerja


PPPOMN sesuai PPPOMN
Road Map RB
BPOM 2015 – 2019

Terpeliharanya Status Akreditasi - Audit Internal Sistem Manajemen ISO 17025 dan ISO 9001
sistem Manajemen - Reviu Dokumen Mutu Sistem Manajemen ISO 17025 dan ISO 9001
Laboratorium - Audit Eksternal Sistem Manajemen ISO 17025 dan ISO 9001
sesuai Standar - Rapat Tinjauan Manajemen
ISO/IEC 17025

LAPORAN TAHUNAN 2018 22


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Bab II. Keadaan Umum dan Lingkungan
A. Lingkungan Eskternal

Laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional sebagai Top
referal (Rujukan Nasional) mempunyai cakupan kerja di lingkungan eksternal sebagai berikut :
 Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia, yaitu PPPOMN mendukung tugas balai dalam
pengujian sampel yang belum mampu diuji oleh balai atau hasil uji yang meragukan, dengan
menerima sampel absah dan sampel rujuk. Sampel Absah adalah sampel yang berasal dari
Balai Besar/Balai POM untuk dimintakan pengesahan dari Kepala PPPOMN atau perlu diuji
kembali atau dikaji kesesuaian hasil uji terhadap standar/prosedur. Sampel Rujuk adalah
sampel yang berasal dari Balai untuk diuji secara laboratorium di PPPOMN terkait dengan
ketidakmampuan Balai untuk menguji sampel tersebut. PPPOMN melakukan peningkatan
kompetensi pengujian bagi personel Balai Besar/Balai POM agar dapat meningkatkan
kemampuan laboratorium.
 Kedeputian I, Kedeputian II, Kedeputian III, PPPOMN membantu Kedeputian dalam rangka
pengawasan pre market dan post market obat, narkotika, psikotropika, prekusor, zat adiktif,
obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan, dan pangan melalui pengujian sampel.
 Kedeputian IV, Kepolisian dan Bea Cukai, PPPOMN melakukan pengujian sampel kasus
terkait pelanggaran di bidang obat dan makanan atau perkara khusus tindak pidana.
 Perusahaan atau pihak ketiga yang mengirim sampel vaksin untuk dilakukan pengujian/Lot
Release sebagai persyaratan registrasi, untuk mengetahui mutu, keamanan vaksin sebelum
diedarkan.

B. Lingkungan Internal (kapasitas PPPOMN)

Sarana dan prasarana yang merupakan faktor pendukung PPPOMN dalam melaksanakan
kegiatan terdiri dari :

1. Tanah dan Bangunan


Status tanah yang di atasnya berdiri bangunan tempat dilaksanakannya kegiatan administrasi
dan pengujian laboratorium, adalah hibah dari Kementerian Kesehatan RI menjadi aset Badan
2
Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM RI). Luas bangunan adalah 10.540 m terdiri dari
gedung Laboratorium I (4.703 m2) 3 lantai, gedung Laboratorium II (4.823 m2) 3 lantai,
Gedung untuk hewan uji (242 m2), Gudang kimia (152 m2) 2 lantai, Gudang laboratorium
vaksin rabies (35 m2), Gudang pakan hewan (126 m2), Gudang genset (136 m2), Rumah
generator (31 m2), Workshop (152 m2) 2 lantai, Gudang ATK/ Kantin/gudang sampel/gudang
BMN (103 m2), dan Gudang (39 m2).

23 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
2. Sumber Daya Listrik
Pasokan daya listrik utama bersumber dari jaringan distribusi PLN, terpisah untuk masing-
masing gedung dengan kapasitas 500 dan 329 KVA, dan sebagai sumber daya cadangan
disuplai dari 4 (empat) unit generator masing-masing berkapasitas 450 KVA, 200 KVA, 125
KVAdan 350 KVA. Seluruh jaringan menggunakan sistem tiga phase dan didukung dengan
automatic transfer system sehingga suplai daya tidak mengganggu proses pengujian di
laboratorium.

3. Sarana Komunikasi
Jaringan komunikasi secara digital dapat terselenggara lebih luas menggunakan sarana VPN
yang dikelola terpusat oleh Badan POM atau WI-FI yang dikelola sendiri sehingga penerimaan
dan pengiriman surat secara digital dapat diselenggarakan melalui alamat surat elektronik
ppomn@pom.go.id; sekretariatkappomn@gmail.com, Komunikasi telepon diselenggarakan
melalui nomor 021-4245075, dan faksimili 021-4245150; 021-4201427

4. Sumber Air
Kegiatan pengujian di laboratorium memerlukan pasokan air bersih yang tidak terputus,
sehingga pasokannya diadakan melalui jaringan Perusahan Air Minum milik pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota dan pasokan air sumur dalam.

5. Kendaraan bermotor
Sarana transportasi didukung oleh 6 (enam) unit kendaraan bermotor roda empat serta
kendaraan bermotor roda dua sebanyak 4 (empat) unit.

LAPORAN TAHUNAN 2018 24


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Bab III. Sumber Daya
A. Profil Sumber Daya Manusia

Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) mempunyai


aparatur/Sumber Daya Manusia (SDM) per Desember 2018 berjumlah 143 orang yang terdiri dari
pegawai laki-laki sebanyak 28 orang (20%) dan pegawai perempuan sebanyak 115 orang (80%).
Berikut profil SDM dalam bentuk tabel dan grafik :

PERBANDINGAN JUMLAH PEGAWAI PPPOMN Tahun 2018


BERDASARKAN GENDER

20%

80%

Laki-laki Perempuan
Gambar 3. Perbandingan Jumlah Pegawai PPPOMN Tahu 2018 berdasarkan Gender

Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Berdasarkan kelompok pendidikan, dengan adanya pola penerimaan yang mengutamakan
pendidikan sarjana (S1) atau Apoteker, maka pada saat ini jumlah sarjana yang bekerja di
PPPOMN relatif cukup banyak dibandingkan kelompok lainnya. Beberapa diantaranya pada
saat ini menjalani pendidikan program S3 berjumlah 3 orang, program S2 berjumlah 8 orang
dan program S1 berjumlah 4 orang, berdasarkan kebutuhan masing-masing Bidang dan
Laboratorium. Dengan adanya jenjang pendidikan yang lebih tinggi ini diharapkan
kemampuan pengujian PPPOMN dalam mengawal kebijakan Kepala Badan POM untuk
pengawasan obat dan makanan dapat terpenuhi. Profil pegawai PPPOMN berdasarkan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut.

25 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
PROFIL PEGAWAI PPPOMN Tahun 2018
BERDASARKAN PENDIDIKAN
20,78%
1% 12%
78,57%
48%
30%

SLTA D1 D3 S1 S2 / PROFESI S3

Gambar 4. Profil Staf PPPOMN Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan penempatan
Sebanyak 122 pegawai bekerja di laboratorium pengujian yang berjumlah 15 jenis
laboratorium. Staf ditempatkan sesuai dengan beban kerja masing-masing laboratorium, dan
masih ada beberapa laboratorium yang kekurangan staf penguji.

JUMLAH PEGAWAI PPPOMN TAHUN 2018


BERDASARKAN LABORATORIUM
24
21
16
12 13
10 9 9 10
5 4 5 5

Gambar 5. Jumlah Pegawai PPPOMN Berdasarkan Penempatan

Selain staf laboratorium, sejumlah staf ditempatkan di Sub Bagian Tata Usaha yang bertugas
memberikan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan PPPOMN. Staf di Sub-Bagian Tata
Usaha tersebar dalam 5 kepenyeliaan yaitu (1) Sampel dan Sertifikasi, (2) Keuangan, (3) Barang
Milik Negara (BMN), (4) Bagian Perlengkapan dan RT, (5) Kepegawaian dan Kesekretariatan
serta Tim MONEV (bertanggung jawab langsung kepada Kepala PPPOMN).
Dengan adanya kekurangan staf baik di laboratorium maupun Sub Bagian Tata Usaha, maka
PPPOMN memperkerjakan tenaga honorer sebanyak 56 orang yang terdiri dari 6 orang satpam,
26 tenaga administrasi, 1 orang teknisi, dan 10 laboran (membantu pemeliharaan hewan dan

LAPORAN TAHUNAN 2018 26


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
pencucian alat gelas). Sementara untuk menjaga kebersihan laboratorium, PPPOMN
memperkerjakan 13 petugas kebersihan.

Berdasarkan Kelompok Umur dan Masa Kerja


Berdasarkan umur maka Staf PPPOMN dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu umur di atas
50 tahun 42 orang (29%), umur 40-49 tahun 27 orang (16%), dan umur 20-39 tahun 81 orang
(55%).

B. Pendidikan dan Pelatihan SDM

Sesuai persyaratan Sistem Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025:2005 untuk


mempertahankan dan meningkatkan kompetensi SDM perlu dilakukan pelatihan / workshop
secara berkala baik di dalam maupun di luar negeri.

Pelatihan Internal PPPOMN


PPPOMN menyelenggarakan pelatihan internal untuk staf di 5 Bidang dan 3 laboratorium di
PPPOMN; Sub Bagian Tata Usaha; dan Kelompok Jaminan Mutu. Pelatihan dilaksanakan di
PPPOMN dengan mengundang narasumber dari Perguruan Tinggi, atau institusi lain yang
sesuai dengan tujuan pengembangan laboratorium, dan peningkatan kompetensi teknis
personel di laboratorium maupun administrasi. Pelaksanaan kegiatan pelatihan internal tahun
2018 secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.

Pelatihan Dalam Negeri/Workshop


Program peningkatan kompetensi personel dilaksanakan di dalam negeri baik sebagai in
house training di PPPOMN dengan mendatangkan tenaga pengajar dari luar antara lain
berupa: Pelatihan prinsip dan teori dasar pengujian menggunakan LCMS MS serta
penerapannya dalam deteksi porcine pada sampel gelatin; Pengolahan data hasil uji
profisiensi; Pelatihan teknis Evaluasi Pemilihan Penyedia dan dokumen kontrak sesuai SBD
4.3 berdasarkan Perpres No.16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Creative Thinking; dan lain lain. Kemudian pelatihan di luar PPPOMN dengan cara
mengikutsertakan personel yang terkait dalam berbagai pelatihan/workshop yang diadakan
pihak eksternal. Pelatihan eksternal sesuai dengan usulan kebutuhannya, yaitu: Pelatihan
Kalibrasi/Verifikasi alat; Validasi dan verifikasi metode; pemeliharaan dan identifikasi bakteri
dan jamur secara molekuler; pelatihan Komisi Etik penggunaan hewan dalam penelitian,
pengujian dan pendidikan; pelatihan penyusunan laporan keuangan dalam rangka audit
keuangan dan lain lain. Rincian lengkap Kegiatan Pelatihan Dalam Negeri 2018 dapat dilihat
pada Lampiran 2.

27 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Pelatihan teknis Evaluasi Pemilihan Penyedia dan Dokumen kontrak
sesuai SBD 4.3 berdasarkan Perpres No.16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Pada tanggal 14-15 Desember 2018, di Hotel Balairung, Jakarta telah dilaksanakan Pelatihan
Teknis Evaluasi Pemilihan Penyedia dan Dokumen kontrak sesuai SBD 4.3 berdasarkan
Perpres No.16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah oleh Ikatan Ahli
Pengadaan Indonesia (IAPI) dan diikuti oleh 25 orang pegawai PPPOMN. Materi yang
diajarkansebagai berikut; Refresment Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Perlem LKPP; Tekhnik Penyusun Dokumen
Kontrak berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah; Praktek/Simulasi Teknik Penyusunan Dokumen Kontrak dan
Penunjukan Langsung dan Tata cara Evaluasi Dokumen berdasarkan SBD 4.3.

 Creative Thinking
Pada tanggal 6 -7 Desember 2018 telah diselenggarakan pelatihan in house training Creative
ThinkingTechnique bagi staf PPPOMN. Tujuan diadakan pelatihan ini peserta diharapkan
dapat memahami konsep berpikir kreatif, hambatan berpikir kreatif,alat berpikir kretif
danpemecahan masalah secara kreatif. Peserta pelatihan diikuti oleh 22 (dua puluh dua)
orang dari beberapa bidang di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan
Nasional.

Pelatihan Luar Negeri/ Workshop


Program peningkatan kompetensi melalui pelatihan/ workshop/ meeting yang
diselenggarakan pihak eksternal di luar negeri dilakukan untuk menjamin updating informasi
yang bersifat global di tingkat internasional terutama dalam perkembangan teknologi dan
teknis pengujian obat, vaksin/ produk biologi, obat tradisional, suplemen kesehatan,
kosmetik, dan pangan terkini yang belum ada di dalam negeri. Daftar pelaksanaan kegiatan
pelatihan luar negeri dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pembinaan Teknis di BB/ Balai POM


Sesuai tugas dan fungsi PPPOMN sebagai pembina laboratorium di BB/Balai POM, maka
sebagai narasumber staf PPPOMN memberikan pembinaan teknis pada pelatihan internal
BB/Balai POM di Indonesia. Topik pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan
kompetensi teknis di masing-masing BB/Balai POM. Daftar Pelaksanaan Pembinaan Teknis di
BB/Balai POM 2018 dapat dilihat pada Lampiran 4.

LAPORAN TAHUNAN 2018 28


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Kerjasama antar Instansi/ Jejaring Nasional dan Internasional
 Pelatihan JLPPI (Jejaring Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia)
PPPOMN sebagai National Food Reference Laboratory (NFRL) atau Laboratorium Rujukan
Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) bertugas untuk menyelenggarakan pelatihan dan atau
uji profisiensi untuk laboratorium pangan di Indonesia agar mempunyai kemampuan
pengujian yang setara. LRPPI di PPPOMN meliputi ruang lingkup pengujian Mikotoksin,
Cemaran Logam, GMO dan DNA Spesifik Spesies, dan Mikrobiologi.

 Pertemuan ASEAN Food Reference Laboratory (AFRL) 2018


PPPOMN telah ditetapkan sebagai ASEAN Food Reference Laboratory (AFRL) untuk Bahan
Tambahan Pangan (BTP) sejak tahun 2014. Sebagai AFRL, PPPOMN mempunyai tugas
untuk melaksanakan uji profisiensi dan pelatihan bagi laboratorium rujukan nasional
Negara ASEAN, maka pada tahun 2018 telah dilaksanakan pelatihan Analysis of Food
Additives (Food Colours) and Illegal Dyes in Food Product pada tanggal 23-27 Juli 2018.
Pelatihan ini diikuti oleh 13 peserta yang terdiri dari 9 peserta dari ASEAN Member State
(AMS), 3 (tiga) peserta dari BBPOM laboratorium rujukan BTP (BBPOM di Medan, BBPOM
di Banjamasin, dan BBPOM di Makassar), dan 1 (satu) peserta dari PPPOMN. Kegiatan
perkuliahan dan praktik laboratorium dilaksanakan di Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM). Materi pelatihan dan praktik laboratorium dalam kegiatan ini meliputi:

a. Validation method of food colours in food disampaikan oleh Dr. Julia Kantasubrata (RC-
Chem Learning Centre LIPI).

29 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
b. Food colours and illegal dyes analysis and sample preparation (HPLC and LCMSMS)
disampaikan oleh Dr.rer.nat. R. Emran Kartasasmita (Institut Teknologi Bandung).

c. Food colours and illegal dyes regulation in food product(Indonesia and ASEAN)
disampaikan oleh Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM.

d. Penetapan kadar simultan pewarna (Tartrazin, Ponceau 4R, Kuning FCF, Karmoisin,
Eritrosin, Biru Berlian, Coklat HT, Merah Alura, Hijau FCF) dalam Permen secara KCKT.

LAPORAN TAHUNAN 2018 30


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
e. Identifikasi pewarna yang dilarang (Rhodamin B, Auramine, Orange GGN, Methanil
Yellow) dalam permen secara LC-MSMS.

 Pertemuan JLPPI
Kegiatan ini diawali dengan pertemuan internal sekretariat JLPPI sebagai Tindak lanjut
terbitnya Keputusan Menteri Perindustrian no. 580/M-IND/9/2017 yang bertempat di
PPPOMN,yang dihadiri oleh Tim Sekretariat JLPPI dan Panitia. Selanjutnya pada tanggal 30
April 2018 di PPPOMN, diselenggarakan Pertemuan dengan Calon Laboratorium Rujukan
Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) tentang Persiapan dan Persamaan persepsi terhadap

Prosedur on-site visit, pertemuan dihadiri oleh Tim sekretariat JLPPI, Calon LRPPI (5 Calon
LRPPI @3 orang), KLPPI, dan Panitia. Kegiatan dilanjutkan dengan Fullday meeting
membahas Laporan Hasil on-site visit dan Penetapan Laboratorium Rujukan Pengujian
Pangan Indonesia (LRPPI) pada tanggal 10 September 2018 di Hotel Alila, Jakarta yang
dihadiri oleh Tim sekretariat JLPPI, Calon LRPPI, Perwakilan Anggota JLPPI, KLPPI,
Narasumber (2 orang), dan Panitia. Pada tanggal 14 September 2018 di Hotel Alila, Jakarta
dilakukan Kegiatan Fullday meeting untuk Evaluasi Kegiatan dan Laporan

31 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Pertanggungjawaban, serta Serah Terima Kesekretariatan JLPPI tahun 2017- 2018, yang
dihadiri oleh Tim sekretariat JLPPI, LRPPI, Perwakilan Anggota JLPPI
(Kementerian/Lembaga dan Swasta), Narasumber eselon 2 (2 orang), KLPPI, Biro Hukum
(BPOM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan), dan Panitia.

 Persetujuan Sekretaris Utama BPOM dan draft MOU antara BPOM dengan
asosiasi pengusaha industri farmasi (GP Farmasi), asosiasi pengusaha industri
pangan (GAPMI), dan asosiasi pengusaha industri kosmetik (GAPKI)
Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendapatkan kemudahan dalam perolehan bahan
baku untuk pengembangan baku pembanding di PPPOMN yang sudah dibuat oleh Biro
Hukum dan Organisasi. Dari pertemuan tersebut diperoleh 6 jenis bahan baku obat dari
industri farmasi baik berupa hibah atau hasil pembelian pada tahun 2018 ini.

 Jejaring Laboratorium Pengujian Mikrobiologi dan Biologi Molekuler


Laboratorium Cemaran Mikroba Pangan dan Biologi Molekuler ditetapkan sebagai
LRPPI pengujian Cemaran Mikroba Pangan dan Biologi Molekuler (Deteksi DNA
Spesifik Spesies pada Pangan dan GMO) pada bulan September 2018. Oleh karena itu
Laboratorium berkewajiban menyelenggarakan pelatihan untuk memperkuat jejaring
laboratorium. Materi pelatihan dan praktek laboratorium kegiatan ini meliputi:

a. Validasi/Verifikasi Metode Uji Kuantitatif dan Kualitatif Cemaran Mikroba pada


Produk Pangan

LAPORAN TAHUNAN 2018 32


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
b. Pengujian Deteksi DNA Spesifik Spesies

c. On Site Visit Laboratorium Cemaran Mikroba Pangan (LRPPI Mikrobiologi)

d. On Site Visit Laboratorium Biologi Molekuler (LRPPI GMO dan Deteksi DNA
Spesifik Spesies pada Pangan)

33 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Kegiatan Praktek Kerja
Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan nasional sebagai institusi yang
memberikan pelayanan pendidikan bagi mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL), telah menerima mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi sebanyak 49 orang. Kepada
mahasiswa diberikan materi pelatihan antara lain : pengenalan Organisasi BPOM secara
umum; cara berlaboratorium yang baik; dan pengenalan penggunaan beberapa alat
laboratorium serta memahami cara melakukan pengujian dasar. Berikut jumlah mahasiswa
PKL di PPPOMN selama tahun 2018.

Jumlah Mahasiswa PKL di PPPOMN tahun 2018


20
18
16
16
14
12
10
8
6 6
6 5
4 4 4
4 3
2 1
0

Gambar 6. Jumlah Mahasiswea PKL di PPPOMN

Pelatihan/Magang di PPPOMN

 Pelatihan Analisis untuk BB/Balai POM


Pelatihan dilaksanakan oleh 5 laboratorium pengujian, yang meliputi pelatihan
HPLC/GCMS untuk pengujian Obat dan NAPPZA; Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan
dan Kosmetik; Pangan; Pelatihan Uji Antara Baku Pembanding; Pelatihan Instrumen
Bidang Mikrobiologi dan Pelatihan Bioteknologi. Pelatihan meningkatkan kompetensi
dalam bidang pengujian tertentu yang sering menjadi kendala dalam pengujian di BB/Balai
POM. Narasumber dari Perguruan Tinggi atau Institusi lain terkait, sedangkan Instruktur
praktek berasal dari PPPOMN. Pelaksanaan Pelatihan Analisis untuk BB/balai POM di
PPPOMN 2018 dapat dilihat pada Lampiran 5.

 Kegiatan Magang di PPPOMN


Dalm rangka pembinaan terhadap BB/Balai POM antara lain melalui kegiatan magang
untuk menunjang peningkatan kompetensi penguji dan pemenuhan Standar Ruang
Lingkup. Kegiatan dilakukan sejak bulan Maret hingga bulan Oktober tahun 2018. Materi
yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan BB/Balai POM yang bersangkutan dan

LAPORAN TAHUNAN 2018 34


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
ketersediaan sarana dan prasarana pada PPPOMN. Jumlah Peserta magang BB/Balai POM
dapat dilihat pada gambar berikut.

45 42
40

35
30
30

25
21
20 17 Jumlah

15

10

5 3

0
Obat Pangan MBM Endotoksin OTSK-KOS

Gambar 7. Jumlah Peserta Magang BB/Balai POM di Bidang/Laboratorium PPPOMN Tahun 2018

8 7 7
7 6 6 6 6
6 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3
3 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1
1
0
Kupang

Serang
Aceh

Bengkulu

Palembang
Jayapura
Jambi

Mamuju

Palu

Pekanbaru

Sofifi
Bandar Lampung
Denpasar

Semarang
Makassar
Batam

Banjarmasin

Gorontalo

Kendari

Mataram

Padang
Bandung

Jakarta

Yogyakarta

Medan

Manokwari

Palangkaraya

Pangkalpinang

Surabaya

Samarinda
Samarinda

Jumlah
Gambar 8. Jumlah Peserta Magang dari BB/Balai POM Tahun 2018

35 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Bab IV. Hasil Kegiatan PPPOMN
A. Validasi/Verifikasi Metode Analisis

Sesuai dengan tugasnya, PPPOMN terus mengembangkan Metode Analisis (MA) dan baku
pembanding untuk dapat digunakan dalam pengujian mutu dan keamanan serta memastikan
adanya pelanggaran obat dan makanan yang beredar. Pengembangan MA dilakukan berdasarkan
kebutuhan pengawasan dengan memprioritaskan dampak negatif bagi konsumen (masyarakat).
Pada tahun 2018 target Pengembangan MA berjumlah 179 (57%). Target ini dibagi ke masing-
masing bidang/laboratorium seperti dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 3.Daftar distribusi Jumlah MA ke bidang dan laboratorium


Target Jumlah Realisasi Jumlah
NO. BIDANG/LABORATORIUM
MA MA
1 Bid.Kimia Pangan dan air 27 28
a. Subbid.Mutu dan Gizi 12 8
b. Subbid.Cemaran, Residu dan BB 15 20
2 Bid.Kimia OT-SK dan Kosmetik 44 46
a.Subbid. OT & SK 20 21
b. Subbid. Kosmetik 24 25
3 Bid. Mikrobiologi dan Biologi Molekuler 28 32
a. Subbid.MBM Obat dan SK 8 8
b. Subbid.MBM OT,Kosmetik dan Pangan 20 24
4 Bid. ONAPPZA 29 30
a. Subbid.Obat 15 15
b. Subbid.Narkotika 14 15
5 Lab. Produk Biologi dan Toksikologi : 14 13
a.Lab. Vaksin 7 6
b.Lab. Toksikologi 7 7
6 Lab Hewan Percobaan 2 2
7 Bid. Baku Pembanding 31 31
a. Subbid.SK,Kos dan Pangan 15 15
b. Subbid.Obat,Napza dan Ot 16 16
Total 179 182

Banyak tahapan yang dilalui suatu MA dapat digunakan yaitu kajian pustaka, uji pendahuluan
metode pustaka beberapa kali hingga diperoleh memberikan hasil sesuai ketentuan, lalu
melakukan optimasi kondisi tersebut, pembahasan dengan ahli/narasumber, validasi lalu
pembahasan dengan narasumber dan sidang pleno, kemudian MA disahkan.
Narasumber yang terlibat dalam pembahasan MA yaitu dari Institut Pertanian Bogor,
Universitas Airlangga Surabaya, dan Institut Teknologi Bandung. Rapat pembahasan dan sidang
pleno diselenggarakan pada tanggal 10-12 Desember 2018 di Hotel Sari Pasifik, Jakarta Pusat yang
dihadiri oleh 128 peserta dari PPPOMN, Direktorat Standardisasi Obat dan Nappza, Pusat Riset

LAPORAN TAHUNAN 2018 36


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
dan Kajian Obat dan Makanan, Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik &
Suplemen Kesehatan, BBPOM di Jakarta , BBPOM di Serang.
Dari kegiatan ini dihasilkan 182 judul Metode Analisis yang terdiri dari 164 MA yang divalidasi
dan 18 MA yang diverifikasi. Judul MA yang lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8.

37 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
B. Legalisasi Metode Analisis

Dalam rangka meningkatkan mutu Pengawasan Obat dan Makanan pada fungsi pengujian,
dipandang perlu melakukan legalisasi terhadap metode analisis yang dikembangkan oleh
PPPOMN. Hal ini terutama sangat penting dalam hal penegakan hukum. Oleh karena itu telah
diterbit SK Kepala Badan No.04.01.1.22.07.18.3298 tanggal 2 Juli 2018 tentang Metode Analisis
untuk Pengujian Obat dan Makanan di Lingkungan BPOM dengan lampiran berisi 221 judul MA.
Metode Analisis yang dilegalisasi tersebut berdasarkan kriteria mempunyai data lengkap,
terkini dan masih digunakan di seluruh BB/Balai POM .
Surat Keputusan tersebut di atas juga telah disampaikan /disosialisasikan pada tanggal 12
Oktober 2018 di hotel Lumire, Jakarta yang dihadiri oleh Kedeputian I,II dan III; Pusat Riset
Kajian Obat dan Makanan; PUSDATIN; Balai Besar POM di Jakarta dan Balai Besar POM di
Serang. Dalam kesempatan tersebut juga diundang Narasumber dari KAN dan UNAIR yang
menyampaikan materi tentang “Pentingnya MA yang tervalidasi sebagai metode pengujian
produk obat dan makanan” dan “Proses pengembangan metode analisis di laboratorium Pusat
Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional” yang kemudian dilanjutkan dengan
diskusi.
Hasil diskusi sebagai berikut :
 MA yang di legalisasi sudah dapat digunakan/diimplementasi.
 Penomoran MA dalam SK sesuai dengan penomoran MA sebelumnya
 MA yang tidak masuk dalam daftar SK tetap digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pengujian.
 MA PPPOMN dapat digunakan untuk diskusi dengan industri dalam hal melakukan
pengawasan dan keperluan penyelidikan .
 MA pengujian obat yang dikembangkan PPPOMN hanya untuk parameter PK (Penetapan
Kadar), dan banyak MA parameter lain yang belum dikembangkan dan belum semua metode
dilakukan uji kolaborasi, sehingga belum dapat dimasukkan kedalam Farmakope Indonesia.
 Dasar pemilihan MA yang ditetapkan dalam SK adalah MA terkini dan masih digunakan, serta
produknya masih beredar
 Selanjutnya untuk penambahan legalisasi MA dapat dilakukan dengan revisi SK Legalisasi.
Kegiatan ditutup oleh Plt Kepala Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan
Nasional yaitu Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt.Ph.D dengan beberapa rekomendasi sebagai
berikut :
 Validasi/verifikasi metode analisis merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pengujian
di laboratorium, sesuai sistem manajemen laboratorium ISO/IEC 17025-2017.
 Validasi metode analisis dilakukan teruitama untuk metode analisis yang belum mempunyai
syarat keberterimaan, penggunaan metode yang tidak baku , metode yang diluar ruang
lingkup dan metode yang dimodifikasi

LAPORAN TAHUNAN 2018 38


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Metode analisis yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan
Nasional sudah melalui tahapan proses uji validasi, pengesahan melalui sidang pleno bersama
pakar terkait serta uji kolaborasi
 Legalisasi metode analisis diperlukan terutama dalam penegakan hukum walaupun menurut
ISO 17025 kepastian suatu metode analisis cukup melalui validasi dan uji kolaborasi
 Surat Keputusan tentang legalisasi metode analisis berlaku dan mengikat untuk lingkungan
BPOM.

39 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
C. Pengujian Sampel Obat Dan Makanan
PPPOMN melakukan pengujian laboratorium sampel yang berasal dari Kedeputian I, II, III, IV
dan BB/Balai POM Sampel terdiri dari obat, narkotika, psikotropika, prekursor dan rokok, obat
tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, pangan dan air, alat kesehatan serta vaksin.
Parameter yang diuji meliputi parameter kimia, mikrobiologi dan biologi molekuler serta
biologi. Secara garis besar jumlah sampel yang telah diterima pada tahun 2018 sebanyak 2130
sampel, sedangkan sertifikat yang diterbitkan 1777 sertifikat. Rekapitulasi sampel yang diterima
PPPOMN tahun 2018 pada masing-masing bidang/laboratorium dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.

1400 1362

1200
1000
800
600
400 262 237
170
99
200
0
KONAPZA OT, SK & Kos Pangan & Air Mikrobiologi Produk
dan Biologi Biologi
Molekuler

Gambar 9. Jumlah Sampel tiap Bidang/Lab tahun 2018

Ket: Sampel Produk Biologi termasuk sampel untuk pelulusan vaksin sebanyak 1010 sampel.

LAPORAN TAHUNAN 2018 40


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Pada umumnya terjadi penurunan jumlah sampel yang diterima pada tahun 2018
dibandingkan dengan tahun 2015 - 2017. Perbandingan sampel pengujian yang diterima
PPPOMN tahun 2015 - 2018 seperti tercantum pada Gambar 10.

3997
4000

3080
2983
3500
3000

2130
2500

1460
2000

1400

1362
1201
1500
885

673
602

552

528
1000
487
486
444

431
339
313
262

259

237
170

500

99
0
KONAPZA OT, SK DAN PANGAN DAN MIKROBIOLOGI PRODUK TOTAL
KOS AIR DAN BIOLOGI BIOLOGI
MOLEKULER

2015 2016 2017 2018

Gambar 10. Perbandingan Jumlah Sampel Tahun 2015-2018

Sampel Bidang Kimia Obat dan NAPPZA


Sampel Bidang Kimia Obat dan Nappza terdiri dari sampel obat, sampel narkotika dan
psikotropika, sampel rokok dan sampel alat kesehatan sebagai berikut:

 Sampel Obat
Jumlah sampel Obat yang masuk selama tahun 2018 sebanyak 81 sampel, dengan 5 jenis
sampel uji yaitu uji absah sebanyak 43 sampel, uji khusus 16 sampel, sampel uji profisiensi
sebanyak 7 sampel, dan sampel pihak ketiga sebanyak 15 sampel (Gambar 11).

45 43
40
35 31
30
25
20 16 15
15
7 7
10
2
5 0 0 0 0 0
0
ABSAH KHUSUS UJI PETIK UJI PIHAK KETIGA KASUS
PROFISIENSI

Sampel Masuk Selesai

Gambar 11. Jumlah Sampel Obat Berdasarkan Jenis Sampel Uji

41 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Sementara sampel yang selesai diuji sebanyak 40 sampel dari total 81 atau sebesar 49,38 %.
Sampel uji absah tidak semua diuji ulang, tapi hanya dievaluasi dan diberi tanggapan.

 Sampel NAPPZA
Sampel NAPPZA yang masuk selama tahun 2018 sebanyak 21 sampel, dengan 2 (dua) jenis
pengujian yaitu sampel khusus sebanyak 4 sampel dan sampel kasus sebanyak 17 sampel.
Sampel yang selesai diuji sebanyak 21 sampel atau 100 %.

18 17 17
16
14
12
10
8
6 4 4
4
2
0
KHUSUS KASUS

Sampel Masuk Selesai

Gambar 12. Jumlah Sampel Napza Berdasarkan Jenis Sampel Uji

 Sampel Rokok
Sampel rokok yang masuk selama tahun 2018 total sebanyak 52 sampel absah. Sampel yang
selesai diuji sebanyak 32 sampel atau 61,54%.

 Sampel Alat Kesehatan


Jumlah sampel alat kesehatan (alkes) yang masuk sepanjang tahun 2018 sebanyak 108
sampel. Sampel yang selesai diuji sebanyak 96 sampel atau 88,89%.

Sampel Bidang Kimia OT, SK dan Kosmetik.


Sampel Bidang Kimia Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik adalah sebagai
berikut:

 Sampel Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan


Sampel obat tradisional dan suplemen kesehatan yang diterima selama tahun 2018
sebanyak 74 sampel. Sampel yang selesai diuji sebanyak 13 sampel absah, 46 sampel
khusus/kasus, 25 tanggapan. Sampel yang selesai diuji tepat waktu adalah 100%.

LAPORAN TAHUNAN 2018 42


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
46 46
50

40

30 25
21
20 13

10

0
ABSAH KHUSUS TANGGAPAN

Sampel Masuk Selesai Tanggapan

Gambar 13. Jumlah Sampel OTSK Berdasarkan Jenis Sampel Uji

 Sampel Kosmetik
Jumlah sampel kosmetik yang diterima selama tahun 2018 sebanyak 110 sampel, terdiri dari
sampel uji absah sebanyak 38 sampel dan sampel uji khusus/kasus sebanyak 72 sampel.
Sampel yang selesai diuji sebanyak 78 sampel, 32 tanggapan. Sampel yang selesai diuji tepat
waktu adalah 100%.

80 72 72
70
60
50 38
40 32
30
20
6
10
0
ABSAH KHUSUS TANGGAPAN

Sampel Masuk Selesai Tanggapan

Gambar 14. Jumlah Sampel kosmetik Berdasarkan Jenis Sampel Uji

Sampel Bidang Kimia Pangan dan Air


Sampel yang masuk di bidang kimia Pangan dan Air berasal dari BB/Balai POM, Kedeputian
III, Kedeputian IV, dan pihak ketiga. Pada bidang kimia Pangan dan Air komoditi yang diuji
meliputi: mutu produk nutrisi, dan pangan khusus; bahan tambahan pangan dan bahan
berbahaya; kontaminan dan residu yang terdiri dari uji absah/rujuk, kasus, khusus, pihak
ketiga/lain-lain dan profisiensi.

43 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Jumlah sampel bidang kimia Pangan dan Air yang diterima selama tahun 2018 sebanyak 98
sampel, terdiri dari sampel kasus sebanyak 17 sampel dan sampel khusus sebanyak 63 sampel,
sampel UP sebanyak 16 sampel dan sampel lain-lain sebanyak 2 sampel. Sampel yang selesai
diuji sebanyak 98 sampel. Sampel yang selesai diuji tepat waktu adalah 100%.

70 63 63

60
50
40
30
17 17 16 16
20
10 2 2
0
Lain-lain Khusus Kasus Profisiensi

Sampel Masuk Selesai

Gambar 15. Jumlah Sampel Pangan Berdasarkan Jenis Sampel Uji

Sampel Mikrobiologi dan Biologi Molekular


Sampel yang masuk di bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler berasal dari Bidang Kimia
Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif; Bidang Kimia Pangan dan Air;
Laboratorium Produk Biologi Dan Toksikologi; sampel dari kedeputian terkait, sampel dari
BB/Balai POM, yang terdiri dari uji absah/ rujuk, khusus, kasus, profisiensi, dan lain-lain.
Berikut ini jumlah sampel yang masuk di bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler selama
tahun 2018 yaitu total 273 sampel (Gambar 16). Sebaran sampel berdasarkan jenis uji yang
dilakukan ditampilkan pada (Gambar 17).

Gambar 16. Jumlah Sampel Mikrobiologi Berdasarkan Jenis Sampel Uji

LAPORAN TAHUNAN 2018 44


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Jumlah Sampel Bidang MBM Tahun 2018
30 27 27
26
25
21 21 20
20 17
15 15
15 12 12
9 9 8
10 7
6 5 6
3 4
5 2
0 0 1
0

M BM

Gambar 17. Jumlah Sampel Mikrobiologi Berdasarkan Jenis Uji yang Dilakukan
(M: Mikrobiologi dan BM: Biologi Molekuler)

Sampel Bidang Baku Pembanding


Dengan adanya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Badan POM, maka
Laboratorium Baku Pembanding berubah menjadi Bidang Baku Pembanding dalam Struktur
Organisasi PPPOMN, yang bertugas menyelenggarakan fungsi:
 Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengelolaan baku pembanding
pengujian obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen
kesehatan, kosmetik, dan pangan; dan
 Penyiapan pelaksanaan di bidang pengelolaan baku pembanding pengujian obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan
pangan.

DKI
Dalam melaksanakan fungsinya Bidang JAKARTA
PADANG BANDUNG
Baku Pembanding PPPOMN dibantu
oleh Balai Unggulan Baku Pembanding BANJAR SEMA
MASIN RANG
BBPOM di Yogyakarta, juga 14 BBPOM
KOLABORATOR
Kolaborator yang terdiri dari BBPOM PPPOMN
YOGYA
di Medan, BBPOM di Padang, BBPOM MAKASSAR
KARTA
di Bandar Lampung, BBPOM di DKI,
BBPOM di Bandung, MATARAM SURABAYA

BBPOM di Semarang, BBPOM di DENPASAR

Yogyakarta, BBPOM di Surabaya,


BBPOM di Denpasar,

45 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
BBPOM di Mataram, BBPOM di
Banjarmasin, BBPOM di Samarinda,
BBPOM di Makasar, dan BBPOM di
Manado.
Berikut adalah diagram BBPOM
Kolaborator PPPOMN dan diagram
BBPOM Kolaborator BBPOM Balai
Unggulan Baku Pembanding BPPOM di
Yogyakarta :

Sampel UPT Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi


Sesuai SOTK baru, UPT Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi membawahi 3
Laboratorium, yaitu Laboratorium Vaksin, Laboratorium Toksikologi dan Laboratorium
Hewan Percobaan.
Sampel Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi terdiri dari Sampel pengujian vaksin
dan produk biologi lain di Laboratorium Vaksin, dan sampel di Laboratorium Toksikologi.
Sampel yang diterima di Bidang Produk Biologi berasal dari BB/Balai POM, Kedeputian I,
PPOM (Pusat Penyidikan Obat dan Makanan), dan pihak ketiga. Jenis uji yang dilakukan
adalah uji rujuk, kasus, pihak ketiga, dan profisiensi/kolaborasi. Selain itu, Laboratorium
Vaksin juga melakukan review dokumen vaksin dalam rangka penerbitan sertifikat pelulusan
vaksin.

 Laboratorium Vaksin
PPPOMN menerbitkan sertifikat pelulusan vaksin baik produk lokal (PT. Bio- Farma)
maupun impor, dimana telah diterbitkan sebanyak 672 sertifikat (termasuk sampel
preparat NVT), dengan rincian: PT. Bio Farma 462 sertifikat dan vaksin impor 210 sertifikat
dari total 1072 dokumen vaksin yang masuk.
Jumlah sampel vaksin yang diterima untuk diuji pada tahun 2018 adalah sebanyak 263
sampel yang terdiri dari : 99 sampel uji rujuk yang berasal dari hasil sampling Balai
Besar/Balai POM, 155 sampel dari pihak ketiga, 8 sampel kasus dan 1 sampel TMS. Selesai
diuji pada tahun 2018 adalah 291 sampel, yaitu 117 sampel uji rujuk, 163 sampel dari pihak
ketiga dan 10 sampel kasus (terdiri dari sampel tahun 2017 sebanyak 2 sampel dan sampel
tahun 2018 sebanyak 8 sampel).

LAPORAN TAHUNAN 2018 46


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
180 163
155
160
140 117
120 99
100
80
60
40
8 10
20
0
sampel rujuk sampel pihak ketiga sampel kasus

Jumlah sampel vaksin yang diterima Jumlah sampel vaksin yang selesai diuji

Gambar 18. Jumlah Sampel vaksin yang diterima dan selesai diuji Tahun 2018

Tabel 4. Daftar Sampel Vaksin dan Produk Biologi Lain Rujukan


dari 32 BB/Balai POM Tahun 2018
NO BB/ Balai POM NAMA VAKSIN JENIS VAKSIN PER BALAI
1 BBPOM Samarinda 1. Vaksin Bio Td
2
2. Vaksin BCG
2 BBPOM Palembang 1. Biosat 1,5
2. Vaksin Campak Kering 3
3. Vaksin Hepatitis B
3 BBPOM Bengkulu 1. Vaksin Campak Kering
2. Vaksin BCG 3
3. Vaksin Pentabio
4 BPOM Pangkal Pinang 1. Vaksin Campak Kering
2. Vaksin BCG 3
3. Vaksin Engerix B
5 BBPOM Bandung 1. Vaksin Polio
2. Vaksin Pentabio 3
3. Vaksin Euvax B
6 BPOM Batam 1. Vaksin BCG
2. Vaksin Pentabio 3
3. Vaksin Campak Kering
7 BBPOM Pekanbaru 1. Vaksin Campak Kering
2. Vaksin BCG 3
3. Vaksin bOPV
8 BBPOM Yogyakarta 1. Vaksin Hepatitis B
2. Biosat 1,5 3
3. Vaksin Euvax B
9 BPOM Gorontalo 1. Vaksin Infanrix Hexa
2. Vaksin Td 3
3. Vaksin BCG
10 BPOM Serang 1. Vaksin BCG
2. Vaksin Pentabio 3
3. Vaksin MR
11 BBPOM Semarang 1. Vaksin Campak Kering
2. Vaksin bOPV 3
3. Vaksin Hepatitis B
12 BBPOM Mataram 1. Vaksin BCG
2. Biosat 1,5 3
3. Vaksin Pentabio

47 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
NO BB/ Balai POM NAMA VAKSIN JENIS VAKSIN PER BALAI
13 BBPOM Kendari 1. Vaksin bOPV 1
14 BBPOM Banda Aceh 1. Vaksin Pentabio
2. Vaksin BCG 3
3. Vaksin Euvax B
15 BBPOM Pontianak 1. Vaksin Euvax B
2
2. Vaksin Campak Kering
16 BBPOM Surabaya 1. Vaksin Engerix B
2. Vaksin BCG 3
3. Vaksin Pentabio
17 BBPOM Padang 1. Vaksin BCG
2. Vaksin MR 3
3. Vaksin Infanrix Hexa
18 BPOM Jambi 1. Biosat 1,5
2. Vaksin Campak Kering 3
3. Vaksin BCG
19 BPOM Palu 1. Vaksin Pentabio
2. Vaksin Campak Kering 3
3. Vaksin Hepatitis B
20 BPOM Palangkaraya 1. Vaksin BCG
2. Vaksin bOPV 3
3. Vaksin Campak Kering
21 BPOM Banjarmasin 1. Vaksin BCG
2. Vaksin Campak Kering 3
3. Vaksin Engerix B
22 BBPOM Jayapura 1. Vaksin MR
2. Vaksin BCG 3
3. Vaksin Euvax B (adult)
23 BPOM Manokwari 1. Vaksin bOPV
2
2. Vaksin Hepatitis B
24 BPOM Denpasar 1. Vaksin MR
2. Vaksin Engerix B (Junior) 3
3. Vaksin BCG
25 BBPOM Makassar 1. Vaksin BCG
2. Vaksin Campak Kering 3
3. Vaksin bOPV
26 BPOM Mamuju 1. Vaksin BCG
2. Vaksin Euvax B 3
3. Vaksin Campak Kering
27 BBPOM Manado Vaksin Pentabio
Vaksin Td 3
Vaksin Euvax B
28 BBPOM Jakarta 1. Vaksin BCG
2
2. Vaksin Hepatitis B
29 BBPOM Pontianak 1. Vaksin BCG 1
30 BPOM Sofifi 1. Vaksin BCG
2. Vaksin Campak Kering 3
3. Vaksin Pentabio
31 BBPOM Bandar Lampung 1. Vaksin Pentabio
2. Vaksin DT 3
3. Vaksin Engerix B
32 BPOM Ambon 1. Vaksin MR 1
33 BBPOM Medan 1. Vaksin Pentabio 3
2. Vaksin Hepatitis B
3. Vaksin BCG
34 BBPOM Kupang 1. Vaksin Hepatitis B 2
2. Vaksin BCG

LAPORAN TAHUNAN 2018 48


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Laboratorium Toksikologi
Tahun 2018, sampel yang diterima laboratorium toksikologi farmakologi adalah 167 sampel,
naik sebanyak 10,6% dibanding tahun 2017 yaitu 151 sampel. Sampel tersebut terdiri dari 74
sampel pembacaan preparat, 26 sampel PBAL, dan 67 sampel pengujian. Sampel pengujian
pun terdiri dari 53 sampel pengujian rutin, 7 sampel pengujian rujuk, dan 7 sampel
pengujian dalam rangka kasus.

 Laboratorium Hewan Percobaan


Tugas pokok Laboratorium Hewan Percobaan adalah mengembangbiakan hewan
percobaan untuk memenuhi kebutuhan pengujian Laboratorium Vaksin, Toksikologi dan
Farmakologi PPOMN, serta permintaan dari pihak eksternal (Lembaga/Kementerian,
Sekolah, Perguruan Tinggi, Perusahaan sebagai PNBP).
Pada tahun 2007 didatangkan indukan hewan yang baru dari Jepang untuk mengganti
hewan lama yang dikhawatirkan telah mengalami perubahan genetik dari galur murninya
(sistem perkawinan outbreak).
Prinsip dasar pengujian yang menggunakan hewan percobaan adalah melihat reaksi atau
perubahan yang terjadi pada hewan percobaan yang digunakan setelah dilakukan
perlakuan dengan memberikan suatu bahan uji sesuai perhitungan dosis tertentu baik
secara oral, intravena, intracutan maupun rute pemberian lainnya. Kondisi hewan
percobaan sangat mempengaruhi validitas hasil uji untuk pengujian yang menggunakan
hewan uji. Oleh karena itu kode etik penggunaan hewan laboratorium sangat diperlukan
untuk mendapatkan hewan uji dalam kondisi prima sehingga dapat menjamin keabsahan
hasil uji.

Sampel UPT Laboratorium Kalibrasi


Laboratorium Kalibrasi merupakan salah satu laboratorium pendukung di PPPOMN yang
bertugas melakukan kalibrasi peralatan, baik di laboratorium pengujian Badan POM
(PPPOMN dan BB/Balai POM di 32 Propinsi) maupun sampel dari pihak swasta (PNBP).
Laboratorium Kalibrasi PPPOMN telah mendapatkan status perpanjangan akreditasi dari
KAN-BSN pada tanggal 18 Juli 2018 sampai 17 Juli 2022 dengan nomor akreditasi LK – 047 –
IDN. Laboratorium Kalibrasi PPPOMN mempunyai 3 Ruang Lingkup besar yang terdiri dari :
Gaya-Massa (termasuk di dalamnya volumetric/ Glassware), Suhu dan Alat Laboratorium.
Secara garis besar, pada tahun 2018 kegiatan laboratorium kalibrasi antara lain (1) Rekalibrasi
alat laboratorium BB/Balai POM, PPPOMN, dan pihak luar (PNBP), (2) Rekalibrasi standar
ukur. Total alat yang dikalibrasi pada tahun 2018 adalah 2529 buah (termasuk peralatan
Laboratorium di PPPOMN 192 buah).

49 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
D. Pembinaan Mutu Laboratorium Di PPPOMN

Uji Profisiensi (UP)


Semua laboratorium di lingkungan Badan POM diharapkan dapat meningkatkan kompetensi
dan profesionalisme di bidang pengujian untuk dapat mengawal kebijakan pemerintah dalam
pengawasan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kompetensi staf penguji harus
senantiasa ditingkatkan. Salah satu upaya meningkatkan kompetensi staf penguji BB/Balai
POM adalah melalui uji profisiensi (UP). Hal tersebut sejalan dengan kebijakan KAN-BSN
bahwa baik laboratorium Badan POM yang telah terakreditasi maupun yang akan diakreditasi
oleh KAN-BSN diwajibkan untuk mengikuti uji profisiensi minimal 1 (satu) kali dalam
setahun.
Kegiatan ini dilakukan dengan keikutsertaan dalam UP yang diselenggarakan oleh provider
baik dalam negeri maupun luar negeri, serta PPPOMN menyelenggarakan UP sebagai
provider UP.

 Uji Profisiensi sebagai Provider


Setiap tahun PPPOMN membentuk Tim pelaksana Uji Profisiensi (UP) yang anggotanya
berasal dari tiap bidang/laboratorium. Tim ini bertugas untuk mengkoordinir pelaksanaan UP
sebagai provider. Sebagai provider uji profisiensi, pada tahun 2018 PPPOMN mengadakan 16
judul uji profiensi, di Bidang Kimia Obat dan NAPPZA (2 judul UP), Bidang Kimia Obat
Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik (3 Judul UP), Bidang Kimia Pangan dan Air
(2 Judul UP), Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler (8 judul), dan Toksikologi (1 judul).
dapat dilihat pada Lampiran 6. Uji Profisiensi diikuti oleh laboratorium BB/Balai POM,
PPPOMN, PROM, dan laboratorium di luar lingkup Badan POM (Swasta maupun
laboratorium dari Kementrian/Lembaga lainnya), juga laboratorium NFRL negara ASEAN.
Bagi peserta di luar lingkup Badan POM dikenakan biaya sebagai PNBP.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan Uji Profisiensi tahun 2018 yaitu:
 Kesulitan mendapatkan sampel: napza, obat dan gelatin negatif porcine
 Terlambatnya datang suku cadang (kolom) dan adanya pereaksi yang harus indent
(contoh : pereaksi LAL), meskipun pengadaan sudah dimulai di awal tahun.
 Keterbatasan personil
 Balai yang sering berkomunikasi saat membuat laporan hasil UP
 Kesulitan mendapatkan sampel yang positif DNA spesifik porcine
 Belum mempunyai alat homogenizer untuk penyiapan sampel Uji Profisiensi
 Kesulitan dalam formulasi pembuatan sampel yang stabil.
 Sulit mendapatkan wadah/ kemasan yang tepat untuk sampel Uji Profisiensi
 Pada saat pengiriman sampel ke luar negeri (peserta UP Pangan: 12 dr negara ASEAN),
terkadang sampel tertahan dibagian bea cukai cukup lama, sehingga sampel yang

LAPORAN TAHUNAN 2018 50


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
dikirim ke Laboratorium peserta diterima oleh Lab peserta setelah melewati batas
waktu.
Kendala tersebut menyebabkan beberapa tahapan pelaksanaan tidak sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan, namun demikian seluruh judul Uji Profisiensi yang
direncanakan dapat terlaksana.

 Uji Profisiensi, Uji Kolaborasi dan Uji Banding Sebagai Peserta


Selain sebagai provider, PPPOMN juga berpartisipasi pada UP, Uji Kolaborasi, dan Uji
Banding sebagai peserta. Bidang Bahan Baku Pembanding mengikuti UP dari Bureau of
Drug and Narcotic, Department of Medical Sciences, Ministry of Public Health, Thailand,
uji kolaborasi dalam pengujian baku pembanding ASEAN (ASEAN Reference Substances)
untuk calon baku pembanding Amitriptilin hidroklorida yang diselenggarakan oleh HSA
Singapore, dan calon baku pembanding Indometasin yang diselenggarakan oleh BDN
Thailan; KONAPPZA mengikuti UP dari KNMP - Netherland, EDQM – Eropa Enersol -
Australia; Kimia Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik mengikuti UP
tingkat ASEAN dengan provider Bureau of Cosmetics and Hazardous Substances,
Department of Medical Sciences, Ministry of Public Health, Thailand; Kimia Pangan dan Air
mengikuti UP dari FAPAS (Food Analysis Performance Assesment Scheme), HAS, dan
Kementerian Perdagangan, KAN; Mikrobiologi dan Biologi Molekuler mengikuti UP dari
Quatest 3, Vietnam, FAPAS, KAN-BSN dan Produk Biologi mengikuti Uji kolaborasi dari
WHO. Data lengkap Uji Profisiensi, Uji Kolaborasi, dan Uji Banding yang diikuti PPPOMN
dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8.

Reakreditasi/ Resertifikasi
 Audit Eksternal
a. Surveilan KAN SNI ISO/IEC 17025: 2008
Tujuan kegiatan Surveilan I adalah untuk melihat tindak lanjut tindakan perbaikan atas
temuan ketidaksesuaian aspek teknis dan manajemen sesuai ruang lingkup dan
meninjau Ruang Lingkup PPOMN berdasarkan metode. Surveilan yang dilaksanakan
masih berdasarkan SNI ISO/ IEC 17025:2008 dengan nama PPOMN. Hal ini telah
disepakati bersama dengan justifikasi bahwa jadwal surveilan telah disepakati sebelum
restrukturisasi 15 Februari 2018.

51 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Kegiatan Surveilan I dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 26 – 27 Februari
2018. Tim asessor KAN-BSN sebanyak 7 orang yang terdiri dari:

No Nama Assesor Posisi Instansi Asal


1. Evita Boes Assesor Kepala Purnabakti LIPI
2. Effi Setiawati Assesor PT. Equilab Indonesia
3. Julia Kantasubrata Assesor Purnabakti LIPI
4. Mardiana Assesor Poltekkes Kemenkes
5. Tomi Hendrayana Assesor Farmasi ITB
6. Tri Joko Raharjo Assesor FMIPA UGM
7. Milla Septiana W Assesor KAN- BSN

Terdapat sebanyak 36 temuan berdasarkan klausul SNI ISO/IEC 17025:2008, antara lain :

No. Klausul Kategori 2 Kategori 3

Manajerial
1. 4.3. Pengendalian Dokumen 2
2. 4.5 Subkontrak Pengujian 1
3. 4.6. Pembelian Jasa dan Perbekalan 1
4. 4.13. Pengendalian rekaman 1
5. 4.14 Audit Internal 1
Teknis
1. 5.2. Personel 2
2. 5.3. Kondisi akomodasi lingkungan 1 2
3. 5.4. Metode pengujian, metode kalibrasi, 11 3
validasi metode
4. 5.5. Peralatan 1
5. 5.6. Ketertelusuran pengukuran 1 1
6. 5.8.Penanganan barang yang diuji 4
7. 5.9.Jaminan mutu hasil pengujian 1 1
8. 5.10. Pelaporan hasil 1 1
TOTAL 21 15

LAPORAN TAHUNAN 2018 52


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
15
Kategori 1

21 Kategori 2
Kategori 3

Gambar 19. Grafik Hasil Ketidaksesuaian Pada Surveilan I

Tindakan perbaikan telah dilakukan dan dinyatakan memenuhi oleh assesor pada 31 Mei
2018. Berdasarkan Surat Keputusan Hasil Surveilan: “KAN memutuskan untuk
mempertahankan status akreditasi laboratorium penguji Pusat Pengembangan
Pengujian Obat dan Makanan Nasional”.
b. Surveilan QMS ISO 9001: 2015
Badan POM termasuk PPPOMN menerapkan standar pelayanan ISO 9001: 2015 dan
telah disertifikasi oleh badan eksternal sejak 2012. Pada tahun 2018 dilakukan surveilan
ISO 9001: 2015 oleh TUV-SUD untuk memantau kesesuaian implementasi yang telah
diterapkan di PPPOMN. Surveilan dilaksanakan pada 30 Oktober 2018 oleh 2 orang
assesor yaitu Bapak Hery Sahrir sebagai lead assesor dan Bapak Dian Ardian sebagai
assesor. Dua aspek positif PPPOMN, yaitu Pengembangan Kerjasama di Tingkat
Nasional dan Regional untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi lembaga dan
Peningkatan Sarana Prasarana dan Sistem dan satu kategori improvement sebagai wujud
peningkatan PPPOMN untuk aspek Manajemen Risiko. Hasil surveilan tersebut
PPPOMN masih tersertifikasi ISO 9001: 2015.

53 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Penyesuaian Sistem Manajemen
Perubahan SNI ISO/ IEC 17025: 2008 menjadi ISO/IEC 17025: 2017 mewajibkan seluruh
instansi atau Lembaga untuk melakukan penyesuaian dalam sistem manajemen
laboratorium. PPPOMN telah merencanakan dan melaksanakan penyesuaian tersebut.
Penyesuaian sistem manajemen yang dilakukan adalah bahwa manajemen yang
bertanggung jawab terhadap laboratorium sesuai nomenklatur jabatan di dalam organisasi
unit kerja, sehingga tidak terdapat lagi istilah Manajer Puncak, Manajer Teknis, dan
Manajer Mutu. Proses penyesuaian diawali dengan mengisi formulir kesesuaian ISO/IEC
17025: 2017 sesuai permintaan KAN-BSN dan telah disampaikan ke KAN-BSN pada 29 Maret
2018. Selanjutnya Kepala PPPOMN menerbitkan Surat Keputusan Penerapan Sistem
Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025: 2017 dan membentuk Tim Dukungan Mutu
untuk menyusun kegiatan terkait perubahan SNI ISO/ IEC 17025: 2008 menjadi ISO/IEC
17025: 2017. Tim Dukungan Mutu menyusun beberapa tahapan kegiatan antara lain:

a. Sosialisasi Implementasi ISO/IEC 17025: 2017


Kegiatan sosialisasi mengenai implementasi ISO/IEC 17025: 2017 telah dilaksanakan pada
17 April 2018 oleh narasumber Fajarina Budiantari, STP, M.Si dari KAN-BSN dihadiri oleh

LAPORAN TAHUNAN 2018 54


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Kepala PPPOMN, Kepala Bidang, Koordinator Laboratorium, Kepala Sub Bidang, Kepala
Sub Bag. TU, PFM Ahli Madya dan PJ Dokumen di PPPOMN

b. Penyusunan Dokumen ISO/IEC 17025:2017


Penyusunan dokumen yang berisi kebijakan, saat ini disebut Pedoman Sistem
Manajemen (PSM) telah dilakukan pada Mei 2018 dan penyusunan dokumen yang berisi
prosedur atau yang disebut Instruksi Kerja/ Petunjuk Teknis dan formulir sebagai
dokumen terkait telah dilakukan pada awal Juni 2018.
Pada tanggal 16 Juli 2018 dilakukan pembahasan bersama Narasumber Prof. Dr.
Rosmawaty Peranginangin dalam rangka menilai atau memberi masukan terhadap
dokumen yang sedang disusun oleh PPPOMN. Pada pertemuan tersebut dihadiri oleh
Kepala Bidang, Koordinator Laboratorium, Kepala Sub Bag. TU, PFM Ahli Madya dan PJ
Dokumen di PPPOMN.
Pengesahan dan penerbitan dokumen ISO/IEC 17025:2017 pada 18 September 2018
dengan melakukan penandatanganan dokumen secara bersama-sama. Acara tersebut
dipimpin Kepala PPPOMN, dihadiri Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang, Koordinator
Laboratorium, Kepala Sub Bag. TU, PJ Dokumen dan disaksikan oleh Kepala Bidang
Organisasi dan Tata Laksana dari Biro Hukum dan Organisasi.

c. Sosialisasi ISO/IEC 17025:2017 dan ISO 9001: 2015


PPPOMN melakukan sosialisasi ISO/IEC 17025:2017 dan ISO 9001:2015 kepada seluruh
personel dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan implementasi
Sistem Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025:2017 dan Standar Pelayanan ISO 9001:
2015. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada 31 Agustus 2018 oleh narasumber Dr.Agus
Nurhadi, DEA.

 Kaji Ulang Dokumen (KUD)


Kaji Ulang Dokumen (KUD) merupakan salah satu kegiatan evaluasi dalam rangka
penerapan ISO/IEC 17025: 2017. Kegiatan di tahun 2018 berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya karena adanya perubahan struktur organisasi dari PPOMN menjadi PPPOMN.

55 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Perubahan dokumen meliputi perubahan: nama unit kerja, system penomoran, pejabat
penandatangan dokumen. Semua dokumen yang disyahkan merupakan terbitan pertama.
Pertemuan persiapan KUD pada tanggal 23 Mei 2018 yang dihadiri oleh Tim Dukungan
Mutu dan perwakilan dari bidang/ laboratorium/ bagian masing-masing 2 orang. KUD
dilakukan oleh seluruh Bidang/ Laboratorium/ Sub.Bag Tata Usaha di PPPOMN selama 2
hari kerja dengan menginventarisir dokumen yang digunakan sesuai kebutuhan masing-
masing. Seluruh dokumen mutu direvisi menyesesuaikan dengan nama unit (PPPOMN)
dan nama bidang dan system penomoran baru. Selain itu Tim Dukungan Mutu menyusun
Pedoman Sistem Manajemen (PSM) sesuai persyaratan ISO/IEC 17025: 2017 dengan tugas
dan fungsi PPPOMN.

PSM berisi kebijakan dan prosedur secara umum yang diterapkan di PPPOMN. Prosedur
yang bersifat teknis dituangkan dalam Instruksi Kerja (IK), Petunjuk Teknis dan rekaman
dituangkan dalam formulir. IK dan Formulir yang merupakan kebutuhan dibuat masing-

LAPORAN TAHUNAN 2018 56


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
masing Bidang/ Laboratorium/ Sub.Bag Tata Usaha. Selanjutnya dokumen mutu
dikendalikan oleh masing-masing Bidang/ Laboratorium/ Sub.Bag Tata Usaha dengan
dibantu penanggung jawab dokumen mutu bidang. IK Umum yang semula dikendalikan
oleh Jaminan Mutu, dikendalikan oleh Sub Bagian Tata Usaha dengan penomoran
dokumen mengikuti penomoran Sub Bagian Tata Usaha. Formulir Umum (FU) diadopsi
oleh masing-masing Bidang/ Laboratorium/ Sub.Bag Tata Usaha sesuai kebutuhan, kecuali
Sertifikat Pengujian dan Laporan Pengujian.

 Pelatihan Audit Internal ISO/IEC 17025:2017


Kegiatan ini bertujuan menyiapkan Auditor Internal sesuai ISO/IEC 17025:2017 yang
kompeten dan handal bagi PPPOMN. Pelatihan Audit Internal tersebut telah dilaksanakan
selama dua hari pada tanggal 27 – 28 September 2018 di PPPOMN, dengan narasumber Ir.
Soeprijanto dari SPIN. Peserta merupakan perwakilan dari seluruh Bidang/ Laboratorium
dan Sub Bagian TU. Beberapa peserta sudah menjadi auditor internal ISO/IEC 17025: 2005
dan yang telah mempelajari ISO/IEC 17025: 2017.

Pelatihan meliputi teori, diskusi, simulasi audit internal dan praktek berkelompok. Materi
pelatihan mencakup seluruh aspek audit internal, yaitu prinsip, program dan perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan, dan tindak lanjut hasil audit.
Peserta latih telah memperoleh pengetahuan yang tepat tentang audit internal sesuai
standar ISO/IEC 17025:2017 dan diharapkan mampu melakukan audit sesuai elemen-
elemen persyaratan umum, struktur organisasi, sumber daya, proses, dan manajemen
ISO/IEC 17025:2017 dengan pendekatan proses dan fungsi struktur organisasi sehingga
pelaksanaan audit internal di PPPOMN dapat berjalan secara efektif dan sesuai dengan
tujuan dilakukannya audit internal.

57 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Audit Internal
Kegiatan Audit internal merupakan penerapan Sistem Manajemen Laboratorium ISO/IEC
17025:2017 dan Standar Pelayanan ISO 9001: 2015. Dalam rangka memonitor implementasi
kedua ISO tersebut, PPPOMN melakukan dua kali audit internal sesuai ISO/IEC 17025:2017
dan ISO 9001: 2015.
a. Audit Internal ISO/IEC 17025: 2017
Audit internal PPPOMN dilaksanakan secara bertahap dari tanggal 16 – 26 November
2018 oleh Auditor Internal PPPOMN yang telah memiliki sertifikat Audit Internal
ISO/IEC 17025:2017. Pertemuan awal dilakukan untuk penentuan jadwal, penyamaan
persepsi, dan pemaparan petunjuk teknis Audit Internal dan beberapa formulir Audit
Internal.
Audit Internal dilaksanakanuntuk seluruh klausul yang dituangkan dalam Laporan Audit
Internal ISO/IEC 17025: 2017. Berdasarkan laporan ditemukan 54 ketidaksesuaian,
ketidaksesuaian terbanyak adalah klausul 6.4 Peralatan ada 12 temuan dan klausul 8.3
Pengendalian Dokumen sebanyak 10 temuan.
Tiga aspek positif yang ditemukan adalah Pengembangan Sistem Pengendalian
Dokumen (Perpustakaan online) di Bidang Kimia Pangan dan Air; Pembuatan rekaman
elektronik untuk daftar metode analisis Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler;
Pembuatan akses formulir yang dikendalian di Sub Bagian Tata Usaha secara elektronik
sehingga dapat diakses semua personel PPPOMN.
b. Audit Internal ISO 9001: 2015
Audit Internal QMS ISO 9001: 2015 di PPPOMN dilaksanakan pada tanggal 2 – 3 Agustus
2018 oleh Auditor internal dari PPPOMN, yaitu Sri Purwaningsih sebagai lead auditor
dan Neni Isnaeni sebagai auditor. Kedua auditor telah memiliki sertifikat sebagai auditor
ISO 9001: 2015, auditor dibekali Petunjuk Teknis dan formulir pendukung dari
Koordinator Auditor Internal (Inspektorat) Badan POM.
Area audit meliputi seluruh klausul pada ISO 9001:2015 dan Verifikasi Penilaian Mandiri
Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM EPITE) yang telah dilakukan
PPPOMN. Auditan/Auditi pada area audit antara lain, Managemen Representatif (MR)
PPPOMN, Sub Bagian Tata Usaha, Pengelolaan PNBP, Pengelolaan BMN, Pengadaan
Barang dan Jasa, Tim Satuan Tugas SPIP, dan 5 Bidang di PPPOMN.
Hasil Audit Internal ISO 9001: 2015 terdapat satu Area For Improvement (AFI) sebagai
peningkatan untuk PPPOMN dan dua Ketidaksesuaian/Non Conformity(NC).
Ketidaksesuaian telah ditindaklanjuti dan dinyatakan memenuhi oleh auditor pada
tanggal 23 Agustus 2018. Berkas audit internal juga telah dikirimkan ke Koordinator
Auditor Internal Badan POM.

LAPORAN TAHUNAN 2018 58


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Evaluasi Sistem Manajemen
Sesuai komitmen manajemen dalam peningkatan implementasi sistem manajemen mutu
yang diterapkan di PPPOMN yaitu ISO 9001:2015 dan ISO/IEC 17025:2017sudah menjadi
satu keharusan bagi PPPOMN yang telah terakreditasi menurut standar sistem mutu
tersebut untuk menyelenggarakan evaluasi sistem manajemen secara periodik dan
terprogram minimal sekali dalam setahun, untuk memastikan bahwa standar sistem mutu
yang diacu senantiasa diimplementasikan oleh semua personel. Evaluasi sistem manajemen
tersebut juga merupakan sarana bagi PPPOMN untuk melakukan evaluasi sistemik
terhadap sistem mutu untuk memastikan kesinambungan kecocokan dan efektifitasnya,
dan untuk mengetahui perubahan atau peningkatan yang diperlukan. Evaluasi sistem
manajemen di PPOMN dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun berdasarkan ISO 9001: 2015
dan ISO/ IEC 17025: 2005.
a. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
Rapat Tinjauan Manjemen (RTM) merupakan evaluasi sistem manajemen sesuai dengan
ISO 9001:2015 yang dilaksanakan tanggal 28 Agustus 2018. RTM dihadiri oleh Kepala
PPPOMN, Kepala Bidang, Koordinator Laboratorium, Kepala Sub Bidang, Kepala Sub.
Bag. Tata Usaha, Manajer Representatif, Auditor Internal ISO 9001 dan beberapa
personel yang terlibat dalam sistem pelayanan di PPPOMN. Pada RTM tersebut telah
dibahas beberapa hal antara lain:
1) Tindak Lanjut Rapat Tinjauan Manajemen 2017
2) Perubahan Isu Internal dan Eksternal
3) Kepuasan Pelanggan dan Umpan Balik Pihak yang Berkepentingan
4) Capaian Sasaran Mutu
5) Kinerja Proses dan Kesesuaian Produk
6) Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan
7) Pemantauan dan Pengukuran Hasil
8) Hasil Audit Internal dan Eksternal
9) Kinerja Penyedia Eksternal
10) Ketersediaan Sumber Daya
11) Keefektifan tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang
12) Peluang untuk Peningkatan
Hasil pembahasan masing-masing poin tersebut dapat dilihat pada Laporan Rapat
Tinjauan Manajemen tahun 2018.
b. Kaji Ulang Manajemen (KUM)
Evaluasi sistem manajemen berdasarkan ISO/ IEC 17025:2017 dilaksanakan dalam
kegiatan Kaji Ulang Manajemen (KUM) pada tanggal 16 – 17 Desember 2018. Kegiatan
dilaksanakan selama dua hari yang dipimpin oleh Plt.Kepala PPPOMN, Dra. Sutanti Siti
Namtini, Ph.D. Paparan terkait laporan manajerial kegiatan dari Bidang, Laboratorium,

59 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Subbag TU, dan Penanggung Jawab Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi terkait kendala
atau permasalahan yang dihadapi.

Materi Kaji Ulang Manajemen sesuai ISO/IEC 17025:2017 mencakup informasi seperti
pada elemen 8.9.2. Beberapa rekomendasi kegiatan KUM yang harus ditindaklanjuti
agar PPPOMN menjadi unit kerja dengan system manajemen yang lebih baik.
Sosialisasi Analisis Risiko di Laboratorium oleh narasumber Fajarina Budiantari, STP,
M.Si dari KAN-BSN.

 Reassesmen GLP BB/Balai POM tahun 2018


Asesmen GLP merupakan kegiatan yang memiliki Indikator Kinerja Utama PPPOMN
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk melihat pemenuhan yang dilakukan Balai
Besar/Balai POM selama satu tahun. Kegiatan Reassessmen GLP dilakukan pada bulan
Oktober sampai Desember 2018. Target tahun 2018 adalah 80% atau 25 Balai Besar/Balai

LAPORAN TAHUNAN 2018 60


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
POM memenuhi 75% Standar GLP. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai Pedoman Penilaian
Pemenuhan GLP yang telah disahkan oleh Kepala Badan POM Nomor
HK.04.01.1.83.04.18.2307 tahun 2018
Kegiatan Reassessmen GLP melalui kunjungan ke 16 BB/Balai POM dilaksanakan oleh
personel PPPOMN sesuai surat keputusan dari Plt. Kepala PPPOMN dan self-assessment
oleh 15 BB/Balai POM dilakukan mengisi form pada standar GLP dan mengirimkannya
melalui email ke PPPOMN. Kunjungan dilakukan terutama untuk BB/Balai POM yang pada
tahun 2017 belum memenuhi standar GLP.

Tabel 5. Hasil Pemenuhan BB/Balai POM Terhadap Standar GLP tahun 2018
Pemenuhan Rata-Rata
No. BB/Balai POM
SRL Kompetensi Peralatan
1 Bandung 85,2 75,5 77,9 79,6
2 Semarang 84,2 89,3 66,3 79,9
3 Surabaya 85,5 79,7 74,2 79,8
4 Denpasar 84,6 87,7 77,6 83,3
5 Mataram 83,5 83,9 71,3 79,6
6 Banjarmasin 78,7 88,4 70,6 79,2
7 Makasar 78,8 82,3 68,2 76,4
8 Medan 83,0 77,9 78,6 79,8
9 Yogyakarta 88,3 83,6 89,6 87,2
10 Jakarta 79,4 93,2 72,8 81,8
11 Banda Aceh 78,0 85,9 75,7 79,9
12 Padang 75,6 82,7 68,9 75,7
13 Palembang 75,7 90,0 74,6 80,1
14 Pekanbaru 82,7 88,9 71,9 81,2
15 Bandar Lampung 88,0 88,2 76,7 84,3
16 Pontianak 83,7 79,8 71,2 78,2
17 Samarinda 74,6 89,7 70,0 78,1
18 Manado 72,9 90,7 68,4 77,3
19 Jayapura 71,8 83,2 71,3 75,4
20 Serang 76,2 87,9 77,0 80,4
21 Palu 76,3 83,2 73,8 77,7
22 Palangkaraya 74,4 88,3 76,1 79,6
23 Bengkulu 79,9 83,4 71,2 78,2
24 Jambi 74,1 86,8 78,9 79,9
25 Kupang 79,5 94,6 76,9 83,7
26 Kendari 77,3 91,7 74,2 81,1
27 Ambon 77,3 92,8 77,7 82,6
28 Gorontalo 74,8 89,1 72,7 78,9
29 Pangkalpinang 71,9 85,2 77,9 78,4
30 Batam 70,3 89,6 71,4 77,1
31 Manokwari 67,2 81,7 70,0 73,0
Rata - rata 78,5 86,3 74,0 79,6

61 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Pemenuhan Standar GLP Tahun 2018

87.2 84.3 83.7 81.1 82.6


83.3 81.8 79.9 80.1 81.2
79.6 79.9 79.8 79.6 79.2 76.479.8
75.7 78.2 78.1 77.3 75.4 80.4 77.779.6 78.2 79.9 78.9 78.4 77.1
73
75

Kupang
Jayapura

Pangkalpinang
Palu
Palangkaraya
Bandar Lampung

Manado
Surabaya
Denpasar

Banjarmasin

Palembang
Mataram

Makasar

Yogyakarta
Jakarta

Pontianak

Serang

Ambon
Bandung
Semarang

Medan

Banda Aceh

Kendari

Batam
Pekanbaru

Samarinda

Manokwari
Padang

Bengkulu
Jambi

Gorontalo
Rata-Rata

Gambar 20. Grafik Hasil pemenuhan BB/Balai POM Terhadap Standar GLP Tahun 2018

Berdasarkan data tersebut di atas, BB/Balai POM yang memenuhi standar GLP dengan cut
off 75% berjumlah 30 atau 96,8% dengan rata-rata pemenuhan standar GLP sebesar 79,6 %.

 Kalibrasi Alat Laboratorium


a. Rekalibrasi Alat Laboratorium PPPOMN, BB/Balai POM dan Pihak Luar
(PNBP)
Target alat laboratorium yang akan direkalibrasi adalah di 32 BB/Balai POM, 7
Laboratorium di PPPOMN dan permintaan dari Pihak Luar yang memungkinkan.
Realisasi di tahun 2018 adalah 32 BB/Balai POM, 7 Laboratorium PPPOMN dan PNBP
(PT. Nusantara Beta Farma) dengan jumlah alat yang dikalibrasi sebanyak 2530 item,
terdiri dari : alat laboratorium sebanyak 2364 item, alat gelas sebanyak 150 item,
thermometer 9 item, batu timbang 7 buah dan sampel PNBP sebanyak 1 item.
Pada Tahun 2018 Laboratorium Kalibrasi hanya melayani permintaan kalibrasi PNBP
dari PT. Nusantara Beta Farma karena padatnya jadwal dan jumlah personil yang kurang
memadai.
b. Rekalibrasi Standar Ukur
Laboratorium Kalibrasi secara rutin mengkalibrasikan standar ukur dan alat
laboratorium PPPOMN yang belum masuk ruang lingkup Laboratorium Kalibrasi
PPPOMN ke PUSLIT KIM LIPI atau ke Laboratorium Kalibrasi lainnya secara berkala,
sebagaimana pada tabel berikut :

LAPORAN TAHUNAN 2018 62


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Tabel 6. Rekalibrasi Alat Standar Tahun 2018

NO. REKALIBRASI ALAT STANDAR JUMLAH ALAT

1 PUSLIT Metrologi LIPI 9


2 PT. Yamamoto Keiki Indonesia 4
3 PT. Kaliman 12

Tabel 7. Rekalibrasi Alat Laboratorium Tahun 2018

NO. REKALIBRASI ALAT LABORATORIUM JUMLAH ALAT

2 PT. Yamamoto Keiki Indonesia 5


3 PT. Kaliman 67
4 PT. Abadi Nusa 41
5 Laboratorium lainnya (PT. Ditek, Elokarsa, Berca, dll) 22

E. Kerjasama JICA– Badan POM (PPPOMN)

Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) merupakan lembaga yang didirikan


pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang. Lembaga ini
juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama internasional antara Jepang dengan negara-
negara lain, salah satunya adalah negara Republik Indonesia. Kerjasama yang telah dilakukan
adalah berupa bantuan berupa pelatihan teknis pengujian. Tujuan dari program ini adalah
sebagai peningkatan jumlah parameter pengujian di laboratorium, sehingga kapasitas
laboratorium baik di PPPOMN dan di BB/balai POM meningkat atau semakin diperkuat.
Kapasitas pengujian mutu di laboratorium merupakan bagian penting dari pengawasan obat dan
makanan.

Program kerjasama JICA-PPPOMN terutama meliputi 2 bidang, yaitu:


1. Bidang Kimia Pangan dan Air
2. Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler

Bidang Kimia Pangan dan Air


Pada tahun 2018, kegiatan yang dilakukan di Bidang Kimia Pangan dan Air yaitu Short term
expert. Pada kegiatan tersebut, expert dari Jepang datang ke Bidang Kimia Pangan dan Air
untuk memberikan pelatihan kepada personel laboratorium. Short term expert dilaksanakan
pada tanggal 2-13 Juli 2018, dengan materi yaitu:
1. Penetapan Kadar Timbal (Pb) Dan Cadmium (Cd) Dalam Garam Beriodium Melalui
Pembentukan Kompleks Chelate Dengan Ammonium Pyrrolidine Dithiocarbamate (APDC)
Secara Spektrofotometri Serapan Atom Nyala (FLAME-AAS)

63 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
2. Penetapan Kadar Timbal (Pb) Dan Cadmium (Cd) Dalam Garam Beriodium Melalui
Pembentukan Kompleks Dengan Iodida Secara Spektrofotometri Serapan Atom Nyala
(FLAME-AAS)
3. Penetapan Kadar Timbal (Pb) Dan Cadmium (Cd) Dalam Garam Beriodium Secara
Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS)
4. Penetapan Simultan Kadar Ca, Mg, Na, K, Dan Fe Dalam Susu Bubuk Secara Inductively
Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICPMS)
5. Penetapan Kadar Merkuri (Hg) Dan Arsen (As) Dalam Susu Bubuk Secara Inductively
Coupled Plasma Mass Spectrometer (ICP-MS)
Output yang dihasilkan dari Short term expert yaitu telah disusunnya validasi metode analisis
pada tahun 2018 terkait materi yang diajarkan tersebut.

Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler


Program pelatihan JICA yang diadakan tahun 2018 adalah pelatihan teknis mikrobiologi yang
bertujuan agar personel memiliki keterampilan teknis dalam isolasi / identifikasi bakteri
patogen dengan metode PCR, meningkatkan kompetensi dalam pengujian bakteri patogen
Enterohaemorrhagic E.coli, Listeria monocytogenes dan Salmonella. Selain itu personel juga
mempelajari manajemen laboratorium pengujian berdasarkan Good Laboratory Practices.
Peserta dari bidang MBM berjumlah 2 personel yang terdiri dari satu personel Sub Bidang

LAPORAN TAHUNAN 2018 64


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Pangan, OT dan Kosmetik serta satu personel dari Sub Bidang Obat dan Suplemen
Kesehatan. Pelaksanaan pelatihan tanggal 1 Oktober – 2 November 2018.
Adapun laboratorium sebagai tempat pelatihan dan materi pelatihan teknis pengujian
mikrobiologi dapat dilihat pada tabel berikut:

NO. TEMPAT PELATIHAN MATERI WAKTU


1. Tokyo University of • Testing for Salmonella spp 1-19 Oktober, 29-2
Agriculture and • Testing for Listeria November 2018
Technology monocytogenes
2. Yokohama Quarantine • Testing for Enterohemorragic 22-26 Oktober 2018
Station Escherichia coli: O26, O103, O111,
O121, O145 and O157
• Safety laboratory Management

Praktek pengujian Salmonella spp, Listeria monocytogenes,


Enterohemorragic Escherichia coli: O26,O103,O111,O121,O145 dan O157

Bersama Expert dari JICA, Dr. Hideki Hayashidani,Mr. Kawatsu, Mr.


Miki, Ms.Iseki dan Ms. Yamamoto

65 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
F. Assessment WHO NRA Benchmarking

Dalam rangka memperkuat sistem regulasi National Regulatory Authority (NRA), World
Health Organization (WHO) melakukan asesmen menggunakan perangkat WHO Global
Benchmarcks Tools.
Pada tanggal 9 - 13 Juli 2018, WHO Jenewa melakukan NRA Benchmarking terhadap 9 fungsi
NRA yang dilakukan oleh Badan POM. Acara ini diawali dengan pembukaan oleh Plt. Deputi
Bidang Pengawasan Obat, NAPPZA dan dilanjutkan presentasi oleh perwakilan masing- masing
fungsi dan WHO Country Representative. Sembilan (9) fungsi Badan POM yang diases oleh
WHO adalah :
1. General overview of the national
regulatory system
2. Registration and marketing authorization
3. Vigilance
4. Market survailance and control
5. Licencing premises
6. Regulatory inspection
7. Laboratory Access and Testing (LAT)
8. Clinical trials oversight
9. NRA Lot Release (LTR)

Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) mempunyai tugas
melaksanakan 2 fungsi NRA, yaitu Laboratory Access and Testing (LAT) dan NRA Lot Release
(LTR). Kedua fungsi ini dilaksanakan di Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi, yang
diasses oleh Dr. Supaporn dan Mrs Kiran Pandey.
Fungsi LAT terdiri dari 10 indikator dan 34 subindikator, diases oleh Dr. Supaporn, kesepuluh
indikator tersebut yaitu:
1. Indikator 1 terkait legal provisions regulation and guidelines LAT
2. Indikator 2 terkait effective and good governance
3. Indikator 3 terkait laboratory activities implemented as per weel- established plans and policies
4. Indikator 4 terkait human resources to perform laboratory aceess and testing activities
5. Indikator 5 terkait well maintaned and equipped infrastructures for laboratory activities
6. Indikator 6 terkait procedures and implementes to perform laboratory access and testing
7. Indikator 7 terkait mechanism exists to promote transparency, accountability and
communication
8. Indikator 8 terkait mechanism in place to monitor regulatory performace and output
9. Indikator 9 terkait measures for occupational health and safety
10. Indikator r 10 terkait measures for ggod management of outsourced laboratory activities

LAPORAN TAHUNAN 2018 66


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Fungsi LTR terdiri dari 6 indikator dan 23 subindikator, diases oleh Mrs Kiran Pandey,
keenam indikator tersebut yaitu:
1. Indikator 1 terkait legal provisions regulation and guidelines NLR
2. Indikator 2 terkait effective and good governance
3. Indikator 3 terkait human resources to perform NRA lot release activities
4. Indikator 4 terkait procedures established and implemented to perform NRA lot release
5. Indikator 5 terkait mecchanism for information sharing exist to promote transparency and
accountability
6. Indikator 6 terkait mecchanism in place to monitor regulatory
Penilaian asesor WHO terhadap 10 indikator dan 34 subindikator fungsi LAT dan 6 indikator
dan 23 subindikator fungsi LTR menyebutkan bahwa dalam menjalankan fungsi Laboratory
Access and Testing dan Lot Release, laboratorium mempunyai legalitas, regulasi dan pedoman
yang jelas dapat terdokumentasi, serta mampu ditelusuri. Aktifitas pengujian dan lot release
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang direvieu dan direvisi secara reguler, tersedia
mekanisme transparasi, akuntabilitas dan komunikasi. Selain itu, laboratorium secara rutin
berpartisipasi dalam uji profisiensi / studi kolaborasi internasional.
Hasil asesmen terhadap fungsi LAT adalah maturity level 4 dan fungsi LTR adalah maturity
level 4.

G. Prakuliafikasi WHO

Dalam rangka memenuhi ketentuan negara donor terhadap bantuan obat program yang
aman di terima di Indonesia yaitu harus di jamin mutunya oleh laboratorium pemerintah yang
sudah prakualifikasi WHO. Untuk itu laboratorium Obat Bidang Kimia Obat dan NAPPZA
mengajukan sebagai laboratorium prakualifikasi WHO.
Pada tanggal 2-4 Mei 2018 telah dilakukan inspeksi oleh inspektur WHO yaitu Mr Vimal
Sachdeva sebagai Lead Inspektur dan Mr Ng Liong Thiam sebagai Co Inspektur, terhadap
standar WHO TRS 957 Annex 1, tahun 2010. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa Laboratorium
Obat–Bidang Produk Terapetik dan Bahan Berbahaya masih memerlukan beberapa perbaikan
agar memenuhi aspek WHO TRS 957Annex 1, tahun 2010 yaitu Good Pharmaceutical Practices
for Quality Control Laboratory (GPPQCL).
Laboratorium telah menyusun CAPA dan sudah dikirimkan pada tanggal 2 Desember 2018.
WHO telah menyatakan puas atas tindakan perbaikan yang telah diajukan . Selanjutnya akan
dilakukan reinspeksi untuk melihat implementasinya di laboratorium Obat pada tanggal 18 s/d
20 Februari 2019

67 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
H. Penyediaan Baku Pembanding, Hewan Percobaan Dan
Pengembangan Metode Analisis Pengujian

Pengembangan Baku Pembanding Nasional


Pengembangan baku pembanding dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu mulai dari
proses perencanaan; pengadaan; penelusuran pustaka; uji pendahuluan termasuk di dalamnya
uji homogenitas dan validasi/verifikasi metode analisis; uji kolaborasi; pembahasan hasil uji
sehingga calon baku pembanding dapat diadopsi sebagai baku pembanding; sertifikasi;
pengemasan; penyimpanan; dan distribusi baku pembanding.
Balai Unggulan Baku Pembanding BBPOM di Yogyakarta dalam melaksanakan tugasnya
masih dalam koordinasi PPPOMN. Proses perencanaan, sebagian besar proses pengadaan,
pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian baku pembanding dilakukan PPPOMN.

 Workshop Baku Pembanding


Acara Pembahasan Hasil Pengujian Baku Pembanding pertama dilanjutkan dengan
Workshop baku pembanding yang diselenggarakan pada tanggal 11-12 Oktober 2018 dengan
peserta yang sama. Adapun materinya adalah tentang baku pembanding, impurity, metode
analisis, pengelolaan, pengemasan, penyimpanan, penggunaan, dan sertifikasi yang
disampaikan oleh Prof. Dr. Yahdiana Harahap, Apt. dari Universitas Indonesia. Selain itu
juga materi Sertifikasi Bahan Acuan Berdasarkan ISO Guide 35 yang meliputi uji
homogenitas, uji stabilita, penetapan nilai (karakterisasi), uji banding antar laboratorium,
pengolahan data, sertifikasi dan ketidakpastiannya, sistem manajemen produsen bahan
acuan, dan penggunaan bahan acuan yang disampaikan oleh Bapak Drs. Yohanes Susanto
Ridwan, M.Si. dari LIPI Bandung.
Tujuan workshop ini adalah untuk menambah pengetahuan peserta tentang baku
pembanding, terkait penanganan, penggunaan, penyimpanan, serta kemungkinan
terjadinya perubahan atau degradasi baku pembanding yang digunakan. Sehingga
pengujian yang dilakukan di seluruh laboratorium di lingkungan BPOM terjamin
validitasnya.

LAPORAN TAHUNAN 2018 68


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Pembahasan Hasil Pengujian Baku Pembanding
Pembahasan hasil pengujian baku pembanding tahun 2018 dilaksanakan dua tahap yaitu di
PPPOMN dan di Hotel Sari Pacifik (Fullboard) Jakarta, dengan menggunakan mata
anggaran DIPA PPPOMN 2018. Adapun penjelasan sebagai berikut :

Narsum : Prof. Dr. Slamet Ibrahim, DEA. Narsum : Prof. Dr. Slamet Ibrahim, DEA.
Apt.(ITB) dan Prof. Dr. Sudibyo Martono, Apt. (ITB) dan Prof. Dr. Sudibyo
MS. Apt. (UGM). Martono, MS. Apt. (UGM):
Dihadiri oleh : Perwakilan kolaborator: BBPOM di
Padang, Bandar Lampung, DKI, Denpasar,
Perwakilan dari seluruh BBPOM Manado, Samarinda, dan tambahan
Kolaborator baku pembanding dan BBPOM di Serang;
BBPOM di Serang;
Perwakilan Kedeputian : Direktorat
Perwakilan dari Direktorat Pengawasan Standarisasi Obat dan NAPPZA;
Keamanan, Mutu dan Ekspor Impor Obat Direktorat Pengawasan Keamanan, Mutu
dan NAPPZA, Direktorat Pengawasan dan Ekspor Impor Obat, Narkotika,
Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;
Psikotropika, dan Prekursor; Direktorat Direktorat Registrasi Obat; Direktorat
Pengawasan OT dan SK; Direktorat Standarisasi Obat Tradisional, Suplemen
Pengawasan Kosmetik; Direktorat Kesehatan, dan Kosmetik; Direktorat
Pengawasan Pangan Resiko Tinggi dan Registrasi Obat Tradisonal, Suplemen
Teknologi Baru; Direktorat Pengawasan Kesehatan, dan Kosmetik; Direktorat
Pangan Resiko Rendah dan Sedang; Standarisasi Pangan Olahan; Direktur
Pengawasan Pangan Resiko Rendah dan
Perwakilan Balai Unggulan Baku Sedang;
Pembanding BBPOM di Yogyakarta;
Perwakilan Laboratorium Unggulan Baku
Perwakilan dari industri yaitu PT. Pembanding BBPOM di Yogyakarta
Galenium Pharmasia dan PT. Indofarma; Perwakilan dari industri yaitu PT. Dankos,
PPOMN PT. Menjangan Sakti, dan PT. Foodex;
PPOMN

9 – 10 Okt 2018 7 – 8 Des 2018


Pembahasan 1 Pembahasan 2

69 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Semua calon baku pembanding yang diajukan pada kedua acara pembahasan tersebut
dapat diterima dan diadopsi sebagai baku pembanding BPFI dan BPL sebanyak 68 jenis.
Daftar Baku Pembanding Hasil Adopsi tahun 2018 dapat dilihat pada Lampiran 7.

 Analisis Masalah terkait Pengembangan Baku Pembanding


Baku Pembanding Farmakope Indonesia merupakan baku pembanding primer di wilayah
Indonesia walaupun sesungguhnya adalah baku pembanding sekunder, karena pada proses
pengujiannya bahan baku dibandingkan terhadap baku pembanding primer.
Pengembangan baku pembanding sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku dan
baku primer.
Berikut adalah diagram perubahan produksi baku pembanding antara tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 :

Target Diuji Disetujui Ditunda

75
70 71 70 68
66 68
62 62

5
2 0

2016 2017 2018

Gambar 21. Grafik Perubahan Produksi Baku Pembanding Tahun 2016-2018

Hasil pengujian baku pembanding harus melalui proses penilaian oleh tim adopsi baku
pembanding, dari target yang ditetapkan setiap tahun ada yang disetujui dan kemudian
diadopsi sebagai baku pembanding, dan ada juga kemungkinan ditunda adopsinya karena
hasil pengujiannya yang belum sempurna, atau karena bahan tidak memenuhi syarat.
Perubahan capaian target BP selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 22 berikut:

97
88.6
88

2016
2017
2018

Gambar 22. Persentase Capaian Pengembangan Baku Pembanding Nasional

LAPORAN TAHUNAN 2018 70


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Capaian tersebut merupakan capaian target produksi baku pembanding nasional, yang
merupakan gabungan antara hasil pengujian laboratorium baku pembanding PPPOMN dan
laboratorium unggulan baku pembanding BBPOM di Yogyakarta.

PPPOMN BPPOM di Yogyakarta

51
49
46
11 22
22

2016
2017
2018

Gambar 23. Perbandingan Jumlah Pengujian Baku Pembanding PPPOMN dan Balai Unggulan
Baku Pembanding BBPOM di Yogyakarta

Pemenuhan bahan baku dan baku primer untuk pengujian baku pembanding di
laboratorium balai unggulan baku pembanding BBPOM di Yogyakarta merupakan bagian
dari perencanaan PPPOMN dalam rangka pengembangan baku pembanding nasional.
Mulai tahun 2017 laboratorium unggulan baku pembanding BBPOM di Yogyakarta
mengalokasikan anggarannya untuk pengadaan sebagian bahan baku dan baku
pembanding primernya untuk pengembangan baku pembanding, dan masih dipenuhi juga
oleh PPPOMN.
Laboratorium baku pembanding PPPOMN selalu berusaha meningkatkan jumlah koleksi
baku pembanding dan mempertahankan kualitas baku pembanding dengan melakukan
pengujian ulang baku pembanding secara periodik. Menyangkut penambahan koleksi baku
pembanding selama tiga tahun terakhir terlihat pada gambar berikut:

500
482

430

2016 2017 2018

Gambar 24. Grafik Penambahan Jenis Baku Pembanding

Peningkatan jumlah jenis baku pembanding diikuti juga dengan peningkatan distribusi
baku pembanding, sebagaimana terlihat pada grafik berikut:

71 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Balai Bidang PROM Lainnya

5183
4690
4129

1081 575
609
44 59 0 69 0 236

2016 2017 2018

Gambar 25. Grafik Peningkatan Distribusi Baku Pembanding

Beberapa kendala terkait pengembangan baku pembanding, antara lain:

 Pengadaan
Anggaran pengadaan bahan baku dan baku pembanding primer untuk pengembangan
baku pembanding nasional 2018 dibebankan dalam DIPA PPOMN tahun 2018. Proses
pengadaan bahan baku dan baku pembanding primer masih mengalami kendala.
Beberapa kendala yang dialami sebagai berikut:
 Pengadaan baku pembanding primer, dilakukan melalui proses lelang karena
jumlahnya melebihi Rp. 200.000.000. Namun kemudian ternyata bahwa peminat
lelang tidak ada, dilakukan pengulangan lelang tetap tidak ada, akhirnya ada satu
peminat lelang yang kemudian ditunjuk sebagai pemenang lelang. Namun ternyata
pada saatnya barang datang penyedia tersebut tidak mempunyai anggaran yang
cukup untuk menebus barang tersebut dari distributor. Akibatnya baku pembanding
primer tersebut baru diterima di PPPOMN pada tanggal 8 Nopember 2018.
Keterlambatan ini lah yang kemudian menjadi penyebab tidak tercapainya target
produksi baku pembanding.
Kendala lainnya adalah terbatasnya
Pengadaan penyedia bahan baku pembanding komersil

Baku Primer di pasar bahan kimia Indonesia, baik dalam


hal jenis maupun minimum kemasan yang

Nilai >>200jt --> Lelang dijual. Beberapa distributor API di Indonesia


menyediakan bahan aktif obat dengan
minimum kemasan yang cukup besar
Pengulangan lelang--> karena
kurangnya peminat dibandingkan kebutuhan untuk
pengembangan baku pembanding. Secara
Keputusan akhir --> Tetap lelang , umum berat bahan baku pembanding yang
dan menunjuk peminat yang ada
(hanya satu) sebagai Penyedia dibutuhkan berkisar antara 50-100 gr untuk
setiap jenisnya.

LAPORAN TAHUNAN 2018 72


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Berbagai langkah telah dilakukan untuk mengantisipasi munculnya kendala yang sama
untuk setiap tahun anggaran. Industri farmasi juga telah dilibatkan dalam pengadaan
bahan baku obat dan juga uji kolaborasi, dan bantuan ini sangat membantu
kelangsungan pengujian baku pembanding.

 Kolaborasi
Dengan mengacu ISO 34:2009 bahwa produsen bahan acuan membutuhkan uji antar
laboratorium dalam menentukan ‘assign value’ atau ‘nilai benar’ baku pembanding, dan
mengacu pada ISO 17025: 2005 bahwa dalam rangka jaminan hasil pengujian maka
laboratorium pengujian baku pembanding perlu melakukan uji kolaborasi antar
laboratorium. Penetapan kadar baku pembanding dilakukan melalui uji kolaborasi
dengan minimal tiga laboratorium lain yaitu PPOMN/Balai unggulan baku pembanding
dengan dua laboratorium BBPOM kolaborator di Indonesia.
Uji kolaborasi ini belum dapat dilakukan untuk semua pengujian baku pembanding,
karena kolaborator yang masih terbatas jumlah, kemampuan, dan fasilitasnya. Juga
tergantung pada ketersediaan baku pembanding primer dan bahan baku yang akan diuji.
Pada tahun 2018, tidak ada industri yang dilibatkan dalam uji kolaborasi baku
pembanding , karena sempat adanya pertanyaan dari beberapa industri farmasi peserta
kolaborasi dan pembahasan baku pembanding tentang keuntungan yang diperolehnya
dengan mengikuti kolaborasi tersebut.

 Subkontrak pengujian
Beberapa calon baku pembanding tidak bisa dipastikan karakterisasinya karena tidak
ada baku primer, karena itu harus dipastikan strukturnya dengan uji identifikasi
menggunakan spektrometri massa dan spektroskopi NMR. Untuk itu perlu dilakukan
proses subkontrak pengujian ke pihak ketiga yang sudah dilakukan beberapa kali yaitu
dengan laboratorium Kimia LIPI-Serpong , dan laboratorium Spektroskopi Massa dan
NMR Institut Teknologi Bandung. Pada tahun ini hanya 1 jenis calon baku pembanding
yang disub-kontrakan ke laboratorium Spektroskopi Massa dan NMR Institut Teknologi
Bandung yaitu untuk calon baku pembanding Glutation.

Produksi dan Pengadaan Hewan


Hewan yang diproduksi di Laboratorium Hewan Percobaan terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu
mencit (Mus musculus, galur ddY), tikus (Rattus novergicus, galur Sprague Dawley) dan
kelinci (Oryctolagus cuniculi, galur Japanese White). Marmut yang digunakan pada beberapa
prosedur pengujian dibeli dari pihak ketiga. Produksi hewan disesuaikan dengan kebutuhan
pengujian dan permintaan dari pihak eksternal. Produksi dan pengadaan hewan percobaan
dapat dilihat pada Grafik berikut.

73 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
37032 35423
Jumlah hewan pengujian 40000

30000

20000

6972 6911
10000
187 293 283 257
0
mencit Tikus Marmot Kelinci

tahun 2017 tahun 2018

Gambar 26. Produksi Hewan Percobaan Tahun 2018

Adanya penurunan jumlah produksi hewan percobaan pada tahun 2018 dibandingkan dengan
tahun 2017 karena disesuaikan dengan permintaan dari pengujian sehingga mengurangi
jumlah afkir (lebih efisien). Sedangkan, untuk hewan Marmot pengadaan dari instansi lain.

 Monitoring Kesehatan Hewan dan Lingkungan serta Tindakan Pencegahan


terhadap Penyakit Hewan

Faktor penting untuk menjaga kualitas hewan uji adalah kesehatan hewan uji dan sanitasi
lingkungan (sarana dan prasarana di laboratorium Hewan Percobaan).

LAPORAN TAHUNAN 2018 74


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Monitoring terhadap kesehatan hewan dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik, parasit,
patologi anatomis, serta isolasi dan identifikasi beberapa bakteri patogen. Pemeriksaan
faktor pendukung yang berpengaruh terhadap kesehatan hewan seperti air minum, pakan
hewan dan lingkungan pemeliharaan hewan telah dilakukan dengan metode Angka
Lempeng Total dalam air minum dan pakan hewan dan settle plate selama 15 menit pada
ruang pemeliharaan hewan. Metode uji ini digunakan untuk mengidentifikasi cemaran
Salmonella spp pada hewan uji dan juga Angka Lempeng Total (ALT) pada pakan dan
minum hewan. Sedangkan untuk spesies bakteri patogen yang lain masih dalam tahap
pengembangan (validasi dan verifikasi). Untuk menguji kandungan nutrisi atau analisis
proksimat pada pakan hewan dilakukan dengan mengirim contoh pakan hewan bentuk
pellet ke bidang Pangan. Tindakan pencegahan terhadap penyakit hewan yang terkait
dengan hasil monitoring kesehatan hewan dilakukan melalui program penyemprotan
menyeluruh menggunakan desinfektan dengan bahan aktif Alkyl dimethyl benzyl
ammonium chloride 10%, pest control dengan menebarkan racun tikus untuk tikus liar
berbahan aktif Brofadikum 0,005% di beberapa titik strategis, serta pengendalian serangga
pengganggu dengan menggunakan Thiamethoxam 10%.

 Pengadaan Pakan Hewan


Hewan yang dipakai untuk pengujian harus benar-benar terjamin mutu dan kesehatannya,
sehingga diperlukan asupan nutrisi yang baik. Oleh karena itu perlu pengadaan pakan
hewan yang bagus dan memiliki kandungan nutrisi yang sesuai peruntukannya. Pengadaan
pakan hewan tahun 2017 dilakukan secara pengadaan langsung setiap bulannya, dan
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah hewan yang ada, rata-rata sekitar + 1300 kg untuk
pakan mencit/tikus dan ± 425 kg untuk pakan kelinci/marmot per bulannya.

I. Capacity Building PPPOMN

Kegiatan Capacity Building PPPOMN tahun 2018 bertujuan meningkatkan implementasi


Reformasi Birokrasi dengan memotivasi karyawan di dalam meningkatkan kualitas sistem
manajemen pelayanan publik; efektifitas, efisiensi dan produktifitas pengujian; transparasi dan
akuntabilitas birokrasi; disiplin dan etos kerja; serta meningkatkan rasa kebersamaan dan
kekeluargaan di lingkungan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional.
Kegiatan yang dilaksanakan di Bali pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2018 dengan tema “Go
Synergy for Success Together”. Peserta berjumlah 170 orang yang terdiri dari personel
PPPOMN dan BBPOM di Bali.
Kegiatan meliputi:
 Diskusi terkait pelaksanaan dan kendala teknis pengujian antara PPPOMN dan Balai Besar
Pengawasan Obat dan Makanan di Bali

75 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Program pembinaan sistem manajemen, yang sesuai dengan ISO 9001 tahun 2015 dan ISO/IEC
17025 tahun 2017.
 Program pembinaan sumber daya manusia, penyesuaian dan peningkatan pelaksanaan tugas
dan fungsi Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional dalam struktur
organisasi sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 26 tahun 2017
tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengawas Obat dan Makanan.

LAPORAN TAHUNAN 2018 76


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
77 LAPORAN TAHUNAN 2018
PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
J. Forum Diskusi Manajemen Jejaring Laboratorium Pengujian
Di Badan POM

Forum Diskusi Manajemen Jejaring Laboratorium Pengujian di Badan POM tahap pertama
yang diselenggarakan di Bekasi pada tanggal 20 – 21 Agustus 2018 dengan tema “Optimalisasi
Pengembangan Pengujian
Mendukung Pengawasan Obat
dan Makanan” telah sukses
dilaksanakan. Pada forum diskusi
tersebut telah dibahas konsep
Regionalisasi Laboratorium Pe
ngujian yang diharapkan dapat
meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pengujian dalam rangka
pengawasan post market serta
mendukung daya saing produk
obat dan makanan.
Kegiatan ini dihadiri oleh 116 peserta meliputi pejabat struktural dan fungsional dilingkungan
BPOM (PPPOMN; Kedeputian 1,2, 3 dan 4; Kesestamaan; Inspektorat Utama) serta Balai Besar
POM di Jakarta, Balai Besar POM di Serang, dan Balai Besar POM di Bandung. Acara dimulai
dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber Dra. Retno Tyas Utami, Apt.,
M.Epid dan Prof. Ir. Dedi Fardiaz, M.Sc terkait Konsep Regionalisasi Fungsi Laboratorium di
Indonesia. Selanjutnya diskusi kelompok yang terdiri dari 4 kelompok (Obat dan NAPPZA; Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan; Kosmetik; serta Pangan dan Air).

LAPORAN TAHUNAN 2018 78


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Hasil diskusi kelompok dibahas dalam diskusi panel oleh seluruh kelompok. Dalam rangkaian
acara baik saat pemaparan materi maupun diskusi panel, peserta yang hadir sangat aktif dalam
menyampaikan pertanyaan, masukan dan saran atau rekomendasi untuk mendukung rencana
Regionalisasi Laboratorium Pengujian ini agar dapat terlaksana sesuai dengan tujuannya.

Laboratorium Regional dibentuk dengan tujuan meningkatkan cakupan dan keragaman jenis
produk obat dan makanan yang diuji dalam rangka fungsi pengawasan Badan POM. Konsep
Regionalisasi Laboratorium pengujian Badan POM dibentuk dengan memperhatikan beberapa
hal:

• Laboratorium pengujian obat dan makanan Badan POM saat ini telah memadai untuk
melakukan pengujian terhadap produk obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan,
pangan serta produk biologi secara fisika, kimia, mikrobiologi dan biologi molekuler; serta
telah diakreditasi sesuai SNI ISO / IEC 17025; Kompetensi personil laboratorium dan
peralatan yang tersedia di BB/Balai POM dapat memenuhi standar ruang lingkup
pengujian;
• Setiap wilayah provinsi masing-masing balai mempunyai sumber daya dan potensi spesifik
daerah.

Konsep regionalisasi laboratorium merupakan salah satu cara untuk meningkatkan


“efektivitas dan efisiensi laboratorium”, hal ini karena luasnya cakupan tujuan pengujian,
banyaknya produk yang diawasi, serta banyaknya laboratorium BB/Balai POM yang melakukan

79 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
pengujian dengan beban kerja yang tidak merata dan kondisi yang berbeda. Pemetaan instrumen
mutahir dan kemampuan analisis khusus menggunakan instrumen mutakhir di BB/Balai POM
diperlukan untuk melakukan pembagian regionalisasi laboratorium. Pemaparan ini disampaikan
oleh Prof. Ir. Dedi Fardiaz, M.Sc.
Dra. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid menyampaikan Konsep Regionalisasi Fungsi
Laboratorium di Indonesia. Dalam desain regionalisasi laboratorium setiap region mempunyai
kelompok Laboratorium yang mencakup pengujian semua produk yang diawasi BPOM dengan
peran umum dan spesialisasi serta mempunyai tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan
pengawasan dalam regionnya. Demikian pula dengan PPPOMN yang harus menjadi leader dan
penyelenggara layanan untuk seluruh laboratorium di Badan POM, seperti pengembangan
metoda analisiis, penguasaan teknologi dan penggunaan teknologi, suplai baku pembanding,
audit kompetensi dan mempertahankan kompetensi sebagai laboratorium rujukan Nasional,
Training. Apakah Regionalisasi pengujian dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengawasan obat serta menjawab kebutuhan pengujian spesifik di wilayah tertentu. Hal ini
merupakan tantangan yang perlu diperhitungkan dalam pembentukan regionalisasi
laboratorium.
Rancangan konsep Regionalisasi Laboratorium akan disusun berdasarkan masukan dari
diskusi kelompok yang terdiri dari Kelompok Obat dan NAPPZA, Kelompok Pangan dan Air,
Kelompok Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan, serta Kelompok Kosmetik. Pokok bahasan
dalam diskusi kelompok antara lain meliputi Ketentuan Umum; Pemetaan lingkup pengujian
secara Umum dan pengujian Spesifik; Kelengkapan dan Pemenuhan Sumberdaya laboratorium
dengan memperhatikan infrastruktur yang perlu dilengkapi; Pelaksanaan sampling dan
pengujian terkait model regionalisasi; Sistem IT, Pelaporan dan Tata hubungan kerja; Pembuatan
Pedoman Sampling dan Pengujian BPOM; Perencanaan anggaran; Indikator Kinerja Balai; dan
Peningkatan Kompetensi dan Kapabilitas.
Berdasarkan hasil pembahasan dalam diskusi panel kelompok disepakati bahwa laboratorium
regional terdiri dari Balai Koordinator (R), Balai Spesialis (S), Balai Anggota (A). PPPOMN
sebagai pusat pembinaan laboratorium BPOM perlu menyusun tata hubungan kerja dan road
map strukturisasi laboratorium regional serta membuat analisis beban kerja dari masing-masing
elemen dengan unit terkait seperti Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan (PRKOM), Pusat
Data dan Informasi (Pusdatin) dan Kedeputian. Penetapan tipe Balai R, S, dan A berdasarkan
kapasitas dan kapabilitas laboratorium serta kemampuan leadership Balai. Di samping itu,
pembentukan laboratorium regional ini masih diperlukan pembahasan lebih lanjut alur
penerimaan sampel, pengujian, dan pelaporan hasil dalam masing-masing region dan pusat.
Hasil diskusi ini diharapkan dapat bermanfaat dalam perumusan konsep regionalisasi
laboratorium pengujian di Badan POM serta dengan adanya laboratorium regional dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran terkait pengadaan dan pemeliharaan instrumen,

LAPORAN TAHUNAN 2018 80


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
serta operasional pengujian serta penyiapan kompetensi personel penguji dan tuntutan
pengujian terhadap penerapan peraturan terkait pengawasan produk obat dan makanan.
Setelah forum diskusi ini, hasil kegiatan tersebut di atas akan dibahas dalam pertemuan
Forum Diskusi Manajemen Jejaring Laboratorium Pengujian tahap 2 dengan seluruh BB/Balai
POM di Indonesia. Pembentukan Laboratorium Regional ini merupakan terobosan dalam
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengawasan obat dan makanan.
Forum Diskusi Manajemen Jejaring Laboratorium Pengujian di Badan POM tahap kedua
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 23-24 November 2018 di Hotel Harris Vertue Jakarta
yang dihadiri oleh peserta sebanyak 176 orang, terdiri dari Kepala BPOM dan Kepala BB/Balai
POM di seluruh Indonesia. Dalam arahannya Ibu Kepala BPOM menyampaikan dalam
pematangan konsep regionalisasi yang sesuai untuk BPOM agar melibatkan narasumber dan
Konsep Pilot Project regionalisasi laboratorium yang disusun oleh PPPOMN dapat dilaksanakan
dan dievaluasi.
BB/Balai POM dikategorikan dalam 3 tipe berdasarkan fungsi, yakni koordinator (R), Spesifik
(S), dan Anggota (A). Kemudian, dibentuk kelompok-kelompok wilayah/region yang masing-
masing kelompok terdiri dari 6-7 BB/Balai POM (1 balai R, 2-3 balai S, 2-4 balai A).
 Kelompok 1 : BBPOM di Bandung (R), BBPOM di Padang (S) (ICPMS), BBPOM di Semarang
(S) (ICPMS,GCMS,LCMSMS), BBPOM di Palangkaraya (S) (LCMSMS, PCR,GCMS), BBPOM di
Serang dan BPOM di Jambi (A).
 Kelompok 2 : BBPOM di Jakarta (R) (S) (LCMSMS, PCR, GCMS), BB POM di Manado (S)
(ICPMS), BBPOM di Bandar Lampung (S) (ICPMS, GCMS, LCMSMS), BPOM di Batam,
Ambon dan Jambi (A).
 Kelompok 3 : BBPOM di Jogjakarta (R) (S) (LCMSMS, PCR, GCMS), BB POM di Banda Aceh
(S) (ICPMS), BBPOM di Pekan Baru (S) (ICPMS, GCMS), BPOM di Palembang, Medan
(LCMSMS), Pangkal Pinang dan Palu (A).
 Kelompok 4 : BBPOM di Makassar (R) (S) (LCMSMS, PCR), BB POM di Gorontalo (S)
(ICPMS), BBPOM di Denpasar (S) (ICPMS, GCMS, LCMSMS), BPOM di Banjarmasin (S)
(LCMSMS), BPOM di Jayapura (S) (LC-Ion Chromatography), BPOM di Sofifi dan Kendari (A).
 Kelompok 5 : BBPOM di Surabaya (R) (S) (ICPMS, GCMS, LCMSMS), BB POM di Mataram (S)
(ICPMS, GCMS, LCMSMS), BBPOM di Kupang BBPOM di Pontianak (S) (LCMSMS, PCR),
BPOM di Samarinda (S) (GCMS), BPOM di Manokwari dan Mamjuju (A).

Rencana Pilot Project akan dilaksanakan pada bulan Februari – Juli 2019 dan dipilih Kelompok
4. Dipilih Kelompok 4 karena BB/Balai POM yang tergabung mampu melakukan uji dan
mewakili wilayah timur yang dapat menggambarkan kesulitan transportasi, stabilitas sampel dan
besarnya biaya pengiriman sampel. Pemilihan sampel diambil 1 jenis sampel yang mewakili tiap
kategori untuk pangan, kosmetik dan OT-SK, dan tiap kelas terapi untuk obat.

81 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Pelaksanaan sampling tetap dilakukan sesuai pedoman sampling dan pengujian, tetapi untuk
balai kelompok 4, disamping melakukan sampling juga akan melakukan pilot project
regionalisasi laboratorium. Dalam satu kelompok harus menguji seluruh kategori (pangan, OT
SK dan Kosmetik) atau kelas terapi (Obat) dan kemudian dibagi ke balai-balai yang memiliki
instrumen spesifik. Contoh Pembagian sampel untuk pengujian pangan:
 BBPOM di Makassar memiliki LCMSMS, dipilih untuk menguji produk susu, daging dan
produk olahannya serta pemanis termasuk madu
 BPOM di Gorontalo memiliki ICPMS, dipilih untuk menguji kategori minuman tidak
termasuk susu dan makanan ringan siap santap
 BBPOM di Denpasar memiliki ICPMS, GCMS, dan LCMSMS, dipilih untuk menguji kategori
minuman tidak termasuk susu (dengan jenis sampel yang berbeda) dan produk pangan untuk
gizi khusus
Kajian perkiraan efisiensi biaya berdasarkan kelompok 4 diperoleh efisiensi sebesar 70,99%

K. Forum Diskusi Kajian Ahli Madya Di PPPOMN

Dalam rangka mendukung peningkatan cakupan pengawasan BPOM untuk melindungi


masyarakat dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan, salah satu upayanya
melakukan beberapa kajian yang dilaksanakan oleh tim PFM Tim Ahli Madya. Kajian berupa
Forum Grup Diskusi, diselenggarakan dalam 2 (dua) tahap:

 Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2018. Forum tersebut dihadiri oleh 70
orang peserta diskusi yang terdiri dari: PPPOMN,Kedeputian 1, 2, 3 dan 4 Badan POM,
Pusat Riset Badan POM, Biro Pengembangan Pegawai Badan POM, Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal (BPJPH), Balai Besar POM di Jakarta, Balai Besar POM di Serang dan
4 (empat) orang nara sumber. Pada Forum Grup Diskusi tahap pertama ini ke 4 (empat)
narasumber memberikan masukan untuk penyempurnaan kajian yang dibuat oleh Tim
PFM Ahli Madya PPPOMN yaitu:
a. Kajian Uji DNA Babi
b. Kajian Uji Laboratorium Keliling khususnya untuk penanganan limbah hasil uji
laboratorium keliling
c. Kajian Uji Laboratorium Air
d. Kajian Laboratorium Investigasi
Selain paparan dari narasumber, juga disampaikan paparan dari salah satu vendor yang
memperkenalkan laboratorium keliling dengan tipe-tipe mobil keliling

 Tahap kedua dilaksanakan tanggal 8 November 2018 yang dihadiri oleh 64 (enam puluh
empat) orang peserta diskusi yang terdiri dari : PPPOMN, Kedeputian 1, 2, 3 dan 4 Badan
POM, Pusat Riset Kajian, Unit Layanan Pengadaan Badan POM, Balai Besar POM di
Jakarta, Balai Besar POM di Serang dan 2 (dua) orang nara sumber.

LAPORAN TAHUNAN 2018 82


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Pada Forum Grup Diskusi tahap kedua ini narasumber memberikan masukan untuk
penyempurnaan kajian yang dibuat oleh Tim PFM Madya PPPOMN sebagai berikut
1. Mengatasi kendala Pengadaan baku pembanding.
2. Pemilihan sarana prasarana antara AHU dan Isolator dalam mendukung pengujian
sterilitas
Dari hasil penyelenggaraan Forum Group Diskusi ini akan dibuat rencana tindak lanjut
yaitu PFM Madya akan menyelesaikan kajian sesuai saran atau masukan dari narasumber.

L. Monitoring Kegiatan Pengujian

Dalam rangka mewujudkan kualitas pelayanan kepada stakeholder PPPOMN menerapkan


sasaran kegiatan yaitu sampel uji yang ditindaklanjuti tepat waktu. Perhitungan tepat waktu
dimulai dari sampel masuk di PPPOMN sampai selesai pengujian dimana hasil uji berupa
laporan atau sertifikat yang diserahkan kepada pelanggan. Yang dimaksud dengan sampel adalah
semua jenis sampel yang diterima di PPOMN meliputi Obat, Nappza, Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan, Kosmetika, Pangan, Produk Biologi, Rokok, dan alat Kesehatan. Tepat
waktu artinya memenuhi timeline yang ditetapkan dalam SK Ka BPOM No 39 tahun 2013 tentang
standar pelayanan publik. Persentase Sampel Uji yang ditindaklanjuti tepat waktu (memenuhi
timeline pengujian) dihitung dari jumlah sampel yang memenuhi timeline dibagi dengan jumlah
sampel jatuh tempo selama satu tahun mulai dari Januari sampai Desember 2018.
Dengan perubahan OTK baru maka IKU Persentase sampel uji yang ditindaklanjuti tepat
waktu dipecah menjadi 2 IKU yaitu: “Persentase sampel produk biologi dan toksikologi
yang diuji sesuai Service Level Agreement (SLA)” dan “Persentase penyelesaian
pengujian sampel kasus yang ditindak lanjuti tepat waktu.” . Untuk itu pemenuhan SLA
sampel produk biologi dihitung tersendiri.
Tahun 2018 PPPOMN menerima sampel produk biologi dan toksikologi sebanyak 1367
sampel dengan target pemenuhan timeline 85%. Jumlah sampel yang telah diuji sebanyak 1341
sampel tetapi yang memenuhi timeline pengujian hanya 1140 sampel. Capaian IKU-4 ini
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Persentase Capaian IKU – 4, tahun 2018


KINERJA 2018
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI % CAPAIAN
Terlaksananya pengujian Persentase sampel produk 85 83,39 98,11
sampel produk biologi biologi dan toksikologi yang
yang tepat waktu diuji sesuai SLA
Sedangkan untuk sampel kasus, pada tahun 2018 PPPOMN menerima sebanyak 686 sampel
dengan target pemenuhan timeline 100% dan yang telah diuji sebanyak 578 sampel, tetapi yang
memenuhi timeline hanya 517 sampel (89,45%). Capaian IKU ini dapat dilihat pada tabel
berikut:

83 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Tabel 9. Persentase Capaian IKU-5, tahun 2018
KINERJA 2018
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI % CAPAIAN
Terlaksananya pengujian Persentase penyelesaian 100 89,45 89,45
sampel kasus yang pengujian sampel kasus yang
ditindaklanjuti tepat ditindak lanjuti tepat waktu
waktu

Persentase sampel produk biologi dan toksikologi yang diuji sesuai SLA tidak memenuhi
target disebabkan antara lain: Permohonan pelulusan vaksin yang tidak dapat diperkirakan
jumlahnya, karena terjadi outbreak penyakit (misalnya ada kasus infeksi difteri), terjadinya
kerusakan alat incubator CO2 yang menyebabkan sampel carry over setiap tahunnya dan
kesulitan dalam mendapatkan teknisi untuk memperbaikinya, Penguji/verifikator merangkap
kegiatan lain, serta reagen yang dibutuhkan selalu inden.
Persentase penyelesaian pengujian sampel kasus yang ditindak lanjuti tepat waktu tidak
memenuhi target disebabkan antara lain :
 Pada pengujian Obat, alat belum dikalibrasi untuk pengujian Streptomycin Sulphate serbuk
Injeksi dan Kanamycin Injeksi dan Baku Pembanding saat digunakan sudah Expired
(kedaluwarsa). Kalibrasi terhadap instrumen HPAD-IC baru dapat dilaksanakan pada tanggal
28 Agustus 2018; sedangkan Baku Pembanding kanamisin USPRS baru diterima pada bulan
November 2018, dan baku Streptomisin USPRS baru diterima pada akhir Januari 2019. Dengan
demikian pengujian obat tersebut melebihi timeline.
 Pada pengujian DNA, perlu Uji Konfirmasi bila hasil positif (TMS) sehingga memperpanjang
timeline pengujian.
 Ketidaksediaan reagen/kit/alat fungsional, inden pengadaan.

Terbatasnya SDM pengujian.

M. Capaian Kinerja Tahun 2018 Di PPPOMN

Pengukuran capaian kinerja PPPOMN dilakukan dengan membandingkan antara target


indikator setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2018 terhadap
realisasinya. Pencapaian sasaran strategis PPPOMN Tahun 2018 sebagaimana tertera pada tabel
di bawah ini.

Tabel 10. Capaian Sasaran Kegiatan PPPOMN Tahun 2018


SASARAN INDIKATOR %
PERSPEKTIF TARGET REALISASI KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA CAPAIAN
Customer Meningkatnya Persentase 70 69,5 99,28 Cukup
kemampuan peningkatan
Laboratorium kemampuan
BPOM sesuai pengujian
standar. laboratorium BPOM
terhadap
standar/peraturan
yang ditetapkan

LAPORAN TAHUNAN 2018 84


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
SASARAN INDIKATOR %
PERSPEKTIF TARGET REALISASI KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA CAPAIAN
Internal Meningkatnya Persentase 80 96,77 120,97 Memuaskan
Process laboratorium Laboratorium
BB/Balai POM BB/Balai POM yang
yang memenuhi Standar
memenuhi GLP yang ditetapkan
standar Good
Laboratory
Practice (GLP)
Internal Meningkatnya 1. Persentase Metode 57 57,17 100,30
Process hasil Analisis yang
pengembangan dikembangkan Cukup
pengujian obat terhadap standar
dan makanan 2. Persentase 64 63,33 98,95
Pemenuhan Baku
Pembanding
sesuai kebutuhan
Internal Terlaksananya Persentase sampel 85 83,39 98,11 Cukup
Process pengujian produk biologi dan
sampel produk toksikologi yang diuji
biologi yang sesuai SLA
tepat waktu
Internal Meningkatnya Persentase alat 69 75,95 110,07 Memuaskan
Process alat laboratorium BPOM
laboratorium yang dikalibrasi
BPOM yang terhadap standar
dikalibrasi dan yang ditetapkan
dipelihara
Internal Terlaksananya Persentase 100 89,45 89,45 Cukup
Process pengujian penyelesaian
sampel kasus pengujian sampel
yang kasus yang ditindak
ditindaklanjuti lanjuti tepat waktu
tepat waktu
Learning & Terwujudnya Nilai AKIP Pusat 78 BB (73,44) 94,15 Cukup
Growth RB Pusat Pengembangan
Pengembanga Pengujian Obat dan
n Pengujian Makanan Nasional
Obat dan
Makanan
Nasional sesuai
road map RB
BPOM 2015-
2019
Learning & Terpeliharanya Status Akreditasi 1 1 100 Baik
Growth sistem
manajemen
laboratorium
sesuai dengan
standar

Dari data tabel tersebut, PPPOMN telah berhasil mencapai 3 sasaran strategis/kegiatan yang
telah ditetapkan dengan kategori baik dan memuaskan, serta 5 sasaran strategis/kegiatan dengan
kategori cukup.
Dari capaian ke 8 Sasaran Strategis tersebut, kemudian dapat dihitung Nilai Pencapaian
Sasaran (NPS) yang merupakan rata-rata dari capaian indikator-indikatornya, dengan ketentuan
sebagai berikut:

85 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Dari pencapaian 9 IKU pada Sasaran Strategis ini, maka dapat dihitung nilai
pencapaian sasaran nya (NPS) sebagai rata-rata dari nilai pencapaian indikator-
indikatornya (NPI) dikalikan dengan bobotnya. IKU mendapat bobot dua kali lebih
besar.

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Dari perhitungan tersebut, diperoleh NPS 100,61% dengan kriteria Memuaskan.

Agar dapat mengidentifikasi kendala dan solusi dalam mencapai target kinerja maka
pengukuran dan pelaporan kinerja PPPOMN dilakukan perbulan dan pertriwulan sesuai dengan
rencana aksi perjanjian kinerja. Pelaporan dilakukan melalui yaitu e-monev smart DJA yang
diinput setiap bulan dan e-performance.pom.go.id serta e-monev.bappenas.go.id yang diinput
secara rutin setiap triwulan.

Gambar 27. Aplikasi pelaporan Kinerja emonev.anggaran.kemenkeu.go.id

LAPORAN TAHUNAN 2018 86


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Gambar 28. Aplikasi pelaporan Kinerja e-performance.pom.go.id

Gambar 29. Aplikasi pelaporan Kinerja e-monev.bappenas.go.id

N. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha Dan Kerumahtanggaan

Sub bagian Tata Usaha sebagai unsur penunjang di Laboratorium mempunyai tugas seperti
yang tercantum dalam Peraturan Badan POM Nomor : 26 tahun 2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan POM, pasal 432 adalah melakukan koordinasi penyusunan rencana, program,
dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan pelaporan, urusan

87 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
kepegawaian, penjaminan mutu, tata laksana, kearsipan, tata persuratan serta kerumahtanggaan
Pusat.

Melakukan Koordinasi Penyusunan Rencana, Program, dan Anggaran


Dalam melaksanakan tugasnya, SubBag TU menyelengarakan fungsi sebagai berikut :
Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana program/kegiatan/anggaran di lingkungan
PPPOMN untuk periode lima tahunan dan tahunan; melaksanakan kerjasama antar satker;
koordinasi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan perencanaan di PPPOMN; melaksanakan
pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang program/kegiatan/anggaran PPPOMN
dan melaksanakan peningkatan kapasitas organisasi dan tatalaksana PPPOMN. Perencanaan
Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana
program/kegiatan/anggaran untuk periode lima tahunan dan tahunan, serta melakukan
pengadministrasian anggaran untuk kegiatan di PPPOMN. Dalam rangka penyusunan
anggaran terdapat beberapa prinsip penganggaran yang perlu dicermati, yaitu: transparansi
dan Akuntabilitas Anggaran, Disiplin Anggaran, Efisiensi dan Efektivitas Anggaran, Disusun
Dengan Pendekatan Kinerja.
Penyusunan anggaran untuk tahun 2018 diusulkan pada bulan Januari 2017 dengan rencana
yang disusun berdasarkan usulan dari bidang/laboratorium di PPPOMN. Untuk mencapai
tujuan dan sasaran strategis PPPOMN maka dalam Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pengawasan Obat dan Makanan didukung dengan anggaran APBN Tahun Anggaran 2018
sebesar sebesar Rp. 115.884.780.000,- ( Seratus Lima Belas Milyar Delapan Ratus Delapan
Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) kemudian terdapat perubahan
Pagu Anggaran dengan adanya kebijakan Perubahan terkait OTK sebagai Pusat Pengujian
Obat dan Makanan menjadi OTK Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan
Nasional sehingga dilakukan revisi DIPA. Selama tahun 2018 DIPA mengalami 3 (tiga) kali
perubahan dan 8 kali revisi POK karena adanya perubahan kebijakan pemerintah terkait
penghematan/optimalisasi penggunaan anggaran. Total pagu anggaran sampai revisi DIPA ke-
3 menjadi Rp. 115.613.266.000,- (Seratus Lima Belas Milyar Enam Ratus Tiga Belas Juta Dua
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah) seperti telihat pada tabel.

Tabel 11. Revisi Anggaran DIPA PPOMN selama TA 2018


TAHUN 2018 DIPA KE I DIPA KE II DIPA KE III

BELANJA PEGAWAI 18.903.991.000 18.903.991.000 19.50.3041.000

BELANJA BARANG 39.188.034.000 38.358.270.000 38.358.270.000

BELANJA MODAL 57.792.755.000 57.751.156.000 57.751.955.000

TOTAL 115.884.780.000 115.014.421.000 115.613.266.000

LAPORAN TAHUNAN 2018 88


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara

 Pengelolaan Keuangan
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang APBN Nomor 10 Tahun 2010
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011,
Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara
lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang
dipimpinnya. Akuntabilitas keuangan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan
Nasional (PPPOMN) tahun 2018 telah dilaporkan melalui Laporan Keuangan, berupa
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Pada tahun 2018 pagu anggaran PPPOMN sesuai dengan OTK baru dengan revisi anggaran
DIPA ke-3 sebesar Rp. 115.613.266.000,-. Total anggaran tersebut terbagi dalam tiga
kategori belanja yaitu belanja pegawai sebesar Rp. 19.503.041.000,- (sembilan belas milyar
lima ratus tiga juta empat puluh satu ribu rupiah), belanja barang sebesar Rp.
38.358.270.000,- (tiga puluh delapan milyar tiga ratus lima puluh delapan juta dua ratus
tujuh puluh ribu rupiah) dan belanja modal sebesar Rp. 57.751.955.000,- (lima puluh tujuh
milyar tujuh ratus lima puluh satu juta sembilan ratus lima puluh lima ribu rupiah).
Dari total anggaran, terealisasikan sebesar Rp. 99,413,852,801,- (sembilan puluh sembilan
milyar empat ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh dua ribu delapan ratus satu
rupiah) atau capaiannya 85,99% dengan rincian untuk masing-masing kegiatan sebagai
berikut:

Tabel 12. Pagu dan Realisasi Anggaran 2018


No Kode Nama Jenis Belanja Pagu Realisasi %Realisasi
1 51 BELANJA PEGAWAI 19,503,041,000 18,457,640,567 94.64
2 52 BELANJA BARANG 38,358,270,000 28,012,821,155 73.03
3 53 BELANJA MODAL 57,751,955,000 52,943,391,079 91.67
Total 115,613,266,000 99,413,852,801 85.99

TARGET DAN REALISASI ANGGARAN PERTRIWULAN PPPOMN


TAHUN 2018
150,000,000,000
100,000,000,000
50,000,000,000
0
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Target 5,111,471,000 16,434,217,000 67,738,866,000 115,613,266,00
Realisasi 5,111,466,934 16,685,244,692 45,465,634,602 99,413,852,801

Target Realisasi

89 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Gambar 30. Realisasi Anggaran Pertriwulan TA 2018
Pengelolaan anggaran PPPOMN senantiasa sesuai dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan
berpedoman pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dengan mengutamakan
penggunaan anggaran secara efektif dan efisien. Upaya yang telah dilakukan PPPOMN
dalam pengelolaan anggaran dan percepatan penyerapan anggaran adalah :

 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi anggaran secara berkala


 Revisi anggaran untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan
Realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai
dengan dokumen penetapan kinerja/perjanjian kinerja adalah sebagai berikut :

Tabel 13. Realisasi Anggaran Per Output TA 2018


Pagu Realisasi %
Nama Kegiatan Nama Output
Anggaran Anggaran Capaian
3180. Pemeriksaan Secara 3180.001. Laboratorium BB/Balai 3,771,578,000 3,290,159,139 87.24
Laboratorium, Pengujian dan POM menuju standar Good
Penilaian Keamanan, Manfaat dan Laboratory Practices (GLP)
Mutu Obat dan Makanan serta (laboratorium)
Pembinaan Laboratorium POM
3180. Pemeriksaan Secara 3180.002 32,443,553,000 30,150,283,426 92.93
Laboratorium, Pengujian dan Sampel yang diuji tepat waktu
Penilaian Keamanan, Manfaat dan (sampel)
Mutu Obat dan Makanan serta
Pembinaan Laboratorium POM
3180. Pemeriksaan Secara 3180.951 1,222,650,000 1,148,826,900 93.96
Laboratorium, Pengujian dan Layanan Internal (Overhead)
Penilaian Keamanan, Manfaat dan (layanan)
Mutu Obat dan Makanan serta
Pembinaan Laboratorium POM
3180. Pemeriksaan Secara 3180.994 15,754,375,000 15,142,007,912 96.11
Laboratorium, Pengujian dan Layanan Perkantoran
Penilaian Keamanan, Manfaat dan (layanan)
Mutu Obat dan Makanan serta
Pembinaan Laboratorium POM
4133 4133.001 2,068,999,000 1,638,002,493 79.17
Pengembangan Pengujian Obat Laboratorium BB/Balai POM
dan Makanan memenuhi standar Good Laboratory
Practices (GLP) yang ditetapkan
(laboratorium)
4133 4133.002 31,372,378,000 25,966,950,915 82.77
Pengembangan Pengujian Obat Metode Analisis pengujian obat, OT,
dan Makanan Suplemen Kesehatan, Kosmetik,
Pangan, dan produk biologi yang
dikembangkan
(metode analisis)
4133 4133.003 602,230,000 427,006,642 70.90
Pengembangan Pengujian Obat Baku Pembanding yang
dan Makanan dikembangkan
(baku pembanding)
4133 4133.004 517,003,000 418,415,630 80.93
Pengembangan Pengujian Obat Alat laboratorium BPOM yang
dan Makanan dikalibrasi dan dipelihara sesuai
standar (alat laboratorium)
4133 4133.005 4,571,596,000 3,913,555,878 85.61
Pengembangan Pengujian Obat Sampel produk biologi yang diuji
dan Makanan tepat waktu (sampel)

4133 4133.006 6,624,099,000 5,786,268,530 87.35


Pengembangan Pengujian Obat Sampel kasus obat dan makanan
dan Makanan yang diselesaikan tepat waktu
(sampel)

LAPORAN TAHUNAN 2018 90


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Pagu Realisasi %
Nama Kegiatan Nama Output
Anggaran Anggaran Capaian
4133 4133.951 263,350,000 189,034,000 71.78
Pengembangan Pengujian Obat Layanan Internal (Overhead)
dan Makanan (layanan)

4133 4133.994 16,401,455,000 11,343,341,336 69.16


Pengembangan Pengujian Obat Layanan Perkantoran
dan Makanan (layanan)

TOTAL 115,613,266,000 99,413,852,801 85.99

Langkah-langkah yang dilakukan PPPOMN dalam upaya meningkatkan efisiensi anggaran,


antara lain :

 Menjaga komitmen yang tinggi pimpinan dan staf PPPOMN.


 Menguatkan pengendalian internal melalui pembentukan Tim Penyusunan
Program/Kegiatan dan Monev sehingga tersedia informasi data yang memadai untuk
antisipasi dan mengatasi kendala yang dihadapi pada saat itu.

 Persiapan perencanaan pengadaan barang /jasa selengkap mungkin


 Pelaksanaan pengadaan barang/jasa termasuk belanja modal seawal mungkin.
 Konsistensi pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal perencanaan.
 Mekanisme pengendalian dan monitoring kegiatan dilaksanakan secara terintegrasi dan
sistematis, dan dipantau secara ketat.

 Identifikasi kegiatan yang berpotensi bermasalah sedini mungkin, disertai dengan


alternatif solusi (back up plan).

 Rencana Penarikan Dana (RPD) disusun secara teliti dan realistis, serta dipatuhi.

 Barang Milik Negara

 Ringkasan Barang Milik Negara Tahun Anggaran 2018


 Saldo Awal Tahun Anggaran 2018
Nilai BMN per 1 Januari tahun 2018 menurut Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp 239.512.128.284 (dua ratus tiga puluh Sembilan
miliar lima ratus dua belas juta seratus du rupiah) yang terdiri atas nilai BMN
intrakomptabel sebesar Rp 239.367.394.884 (dua ratus tiga puluh Sembilan miliar tiga
ratus enam puluh tujuh juta tiga ratus Sembilan puluh empat ribu delapan ratus
delapan puluh empat rupiah), nilai BMN ekstrakomptabel sebesar Rp 105.323.400
(seratus lima juta tiga ratus dua puluh tiga ribu empat ratus rupiah), dan nilai ATB
sebesar Rp 39.410.000 (tiga puluh Sembilan juta empat ratus sepuluh ribu rupiah).
 Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Tahun Anggaran 2018
Mutasi BMN per Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
a. Barang Persediaan

91 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Saldo Persediaan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp 29.917.567.685 (dua puluh sembilan miliar Sembilan ratus tujuh belas
juta lima ratus enam puluh tujuh ribu enam ratus delapan puluh lima rupiah),
jumlah tersebut terdiri atas saldo awal Rp 26.076.919.547 (dua puluh enam miliar
tujuh puluh enam juta Sembilan ratus Sembilan belas ribu lima ratus empat puluh
tujuh rupiah), dan total mutasi tambah persediaan selama periode laporan sebesar
Rp 3.840.648.138 (tiga miliar delapan ratus empat puluh juta enam ratus empat
puluh delapan ribu seratus tiga puluh delapan rupiah). Jumlah tersebut dapat dirinci
sebagai berikut:

Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir


Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
117111 Barang Konsumsi 647,787,252 98,498,335 - 746,285,587
117114 Suku Cadang 2,561,462,566 1,366,593,606 - 3,928,056,172
117131 Bahan Baku 22,761,377,129 2,411,449,958 - 25,172,827,087
117199 Persediaan Lainnya 106,292,600 - 35,893,761 70,398,839
JUMLAH 26,076,919,547 3,876,541,899 35,893,761 29,917,567,685

Penjelasan terkait transaksi persediaan sebagai berikut :


1. Barang konsumsi senilai Rp 746.285.587 terdiri dari Alat Tulis Kantor, Alat
Rumah Tangga, ATK Komputer dan Pakan Hewan.
2. Suku cadang senilai Rp 3.928.056.172 terdiri dari Alat Gelas Laboratorium, dan
Suku Cadang Alat Laboratorium.
3. Bahan Baku senilai Rp 25.172.827.087 terdiri dari Bahan Baku (Raw Material)
untuk Baku Pembanding, Baku Primer, Baku Pembanding, Media dan Reagen.
4. Persediaan lainnya senilai Rp 70.398.839 terdiri dari Hewan Percobaan dan
Bakteri Master.
5. Transfer Masuk senilai Rp 315.399.409 berupa barang persediaan untuk
laboratorium yang berasal dari Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan sesuai
BAST nomor: B-PR.04.11.73.03.18.0221 tanggal 5 Maret 2018
6. Transfer Masuk senilai Rp 17.536.484.914 berupa barang persediaan untuk
laboratorium yang berasal dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular Langsung – Kementerian Kesehatan sesuai BAST nomor:
KN.02.03/1/3382/2018 tanggal 28 Desember 2018.
7. Hibah masuk senilai Rp 10.500.000 berupa barang persediaan unutk
laboratorium yang berasal dari JICA sesuai BAST nomor: PR.07.03.71.07.18.1829A
8. Transfer Keluar senilai Rp 17.357.877.155 berupa barang persediaan untuk
laboratorium dan baku pembanding ke Balai Besar/Balai POM seluruh
Indonesia dengan rincian terlampir.

LAPORAN TAHUNAN 2018 92


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
9. Barang persediaan dalam kondisi usang adalah sebesar Rp 54.529.388 berupa
reagen yang sudah kadaluarsa.
b. Tanah
Saldo Tanah pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp,0 (nol rupiah). Pada periode ini tidak ada mutasi tambah
maupun mutasi kurang.
c. Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp290.530.776.969 (dua ratus sembilan puluh miliar lima ratus tiga
puluh juta tujuh ratus tujuh puluh enam ribu sembilan ratus enam puluh sembilan
rupiah), jumlah tersebut terdiri atas saldo awal sebesar Rp200.947.670.929 (dua
ratus miliar Sembilan ratus empat puluh tujuh juta enam ratus tujuh puluh ribu
Sembilan ratus dua puluh Sembilan rupiah), mutasi tambah sebesar
Rp89.583.970.540 (delapan puluh sembilan miliar lima ratus delapan puluh tiga juta
Sembilan ratus tujuh puluh ribu lima ratus empat puluh rupiah), dan mutasi kurang
sebesar Rp864.500 (delapan ratus enam puluh empat ribu lima ratus rupiah).
Saldo per 1 Januari 2018 Rp 200,947,670,929

Mutasi tambah : Rp 89,583,970,540

Pembelian Rp 5,167,100,216

Transfer Masuk Rp 37,338,406,641

Penyelesaian Pembangunan Dengan


Rp 46,464,106,478
KDP
Pengembangan Nilai Aset Rp 614,357,205

Mutasi Kurang : Rp (864,500)

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Rp (864,500)

Saldo per 31 Desember 2018 Rp 290,530,776,969

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2018 Rp (192,324,846,124)

Nilai Buku per 31 Desember 2018 Rp 98,205,930,845

Penambahan nilai Aset Tetap Peralatan dan Mesin senilai Rp89.583.970.540


merupakan transaksi pembelian, transfer masuk, penyelesaian pembangunan
dengan KDP, dan pengembangan nilai aset.
1. Pembelian senilai Rp5.167.100.216 berupa kendaraan, alat pengolah data, alat
laboratorium dan sarana perkantoran.
2. Transfer masuk senilai Rp37.338.406.641 berupa peralatan laboratorium yang
berasal dari Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan (PRKOM) sesuai BAST
nomor: B-PR.04.11.73.04.18.0421 tanggal 20 April 2018 senilai Rp37.241.861.641
dan BAST nomor: B-PR.04.11.73.05.18.0592 tanggal 31 Mei 2018 senilai
Rp96.545.000.

93 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
3. Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP senilai Rp46.464.106.478 berupa Alat
Laboratorium dan Alat Pengolah Data.
4. Pengembangan Nilai Aset senilai Rp614.357.205 pada Alat Laboratorium, dan
Alat Pengolah Data, yang berasal dari Honor Panitia/Penerima Pengadaan dan
Kapitalisasi terhadap Aset Tetap.
5. Pengurangan nilai Aset Tetap Peralatan dan Mesin senilai Rp864.500
merupakan transaksi koreksi atas pengembalian honor panitia penerima
pengadaan.

 Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Tahun
Anggaran 2018
 BMN per akun neraca
a. Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp303.119.735.016 (tiga ratus tiga miliar seratus Sembilan belas juta tujuh
ratus tiga puluh lima ribu enam belas rupiah), nilai BMN tersebut disajikan
berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu Persediaan, Tanah,
Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset
Tetap Lainnya, Konsturksi Dalam Pengerjaan, dan Aset lainnya.
b. Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai
berikut:
Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
No Uraian Neraca
Rp % Rp % Rp %
I Aset Lancar
1 Persediaan 29,917,567,685 8.32% - 0.00% 29,917,567,685 8.32%
Sub Jumlah (1) 29,917,567,685 8.32% - 0.00% 29,917,567,685 8.32%
II Aset Tetap
1 Tanah - - -
2 Peralatan dan Mesin 290,422,544,569 80.76% 108,232,400 100.00% 290,530,776,969 80.77%
3 Gedung dan Bangunan 37,103,356,000 10.32% - 0.00% 37,103,356,000 10.31%
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 391,353,500 0.11% - 0.00% 391,353,500 0.11%
5 Aset Tetap Lainnya 1,730,629,535 0.48% - 0.00% 1,730,629,535 0.48%
6 KDP - 0.00% - 0.00% - 0.00%
Sub Jumlah (2) 329,647,883,604 91.67% 108,232,400 100.00% 329,756,116,004 91.67%
III Aset Lainnya
1 Kemitraan dengan pihak ketiga - 0.00% - 0.00% - 0.00%
2 Aset Tak Berwujud 39,410,000 0.01% - 0.00% 39,410,000 0.01%
Aset yang dihentikan dari
3 penggunaan operasional - 0.00% - 0.00% - 0.00%
pemerintah
Sub Jumlah (3) 39,410,000 0.01% - 0.00% 39,410,000 0.01%
Total 359,604,861,289 108,232,400 359,713,093,689

Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna
Tahunan Tahun Anggaran 2018 per perkiraan Neraca adalah sebagai berikut:

LAPORAN TAHUNAN 2018 94


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
No Uraian Neraca
Rp % Rp % Rp %
II Aset Tetap
1 Peralatan dan Mesin 192,218,642,817 98.27% 106,203,307 100.00% 192,324,846,124 98.27%
2 Gedung dan Bangunan 3,307,769,938 1.69% - 0.00% 3,307,769,938 1.69%
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 51,287,837 0.03% - 0.00% 51,287,837 0.03%
4 Aset Tetap Lainnya - 0.00% - 0.00% - 0.00%
Sub Jumlah (2) 195,577,700,592 99.99% 106,203,307 100.00% 195,683,903,899 99.99%
III Aset Lainnya
1 Kemitraan dengan pihak ketiga - 0.00% - 0.00% - 0.00%
2 Aset Tak Berwujud 24,631,250 0.01% - 0.00% 24,631,250 0.01%
Aset yang dihentikan dari penggunaan
3 - 0.00% - 0.00% - 0.00%
operasional pemerintah
Sub Jumlah (3) 24,631,250 0.01% - 0.00% 24,631,250 0.01%
Total 195,602,331,842 106,203,307 195,708,535,149

Perbandingan Nilai BMN pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan


Perbandingan antara Nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan laporan
keuangan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahun Anggaran 2018 per akun
neraca adalah sebagai berikut:
No Uraian Neraca Laporan Barang Laporan Keuangan Selisih
1 Persediaan 29,917,567,685 29,917,567,685 -
2 Tanah - - -
3 Peralatan dan Mesin 290,422,544,569 290,422,544,569 -
4 Gedung dan Bangunan 37,103,356,000 37,103,356,000 -
5 Jalan, Irigasi dan Jaringan 391,353,500 391,353,500 -
6 Aset Tetap Lainnya 1,730,629,535 1,730,629,535 -
7 KDP - - -
8 Aset Tak Berwujud 39,410,000 39,410,000 -
9 Aset Lain-lain *) - - -
Total 359,604,861,289 359,604,861,289 -

*)Aset lain-lain pada laporan barang adalah nilai BMN yang dihentikan
penggunaannya dari operasional pemerintah.

Evaluasi dan Pelaporan


Tim Monitoring dan Evaluasi ada di PPPOMN sejak tahun 2014, dan pada tahun 2018
anggotanya terdiri dari 1 orang PFM Ahli Madya dan dibantu 2 orang Honorer yang bertugas:

 Melakukan kompilasi dan evaluasi data yang diinput dalam SIPT berdasarkan komoditinya
untuk menilai Pemenuhan kepatuhan BB/Balai POM terhadap parameter uji kritis sesuai
Pedoman Sampling dalam melakukan pengujian sampel

 Membuat profil Balai untuk pengujian sampel yang telah dilakukan


 Melakukan perhitungan dan mengevaluasi timeline pengujian untuk setiap sampel uji
yang diterima di PPOMN maupun hasil pengujian sampel dari BB/Balai POM yang
dilaporkan

95 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Melakukan penilaian SKP Kepala BB/Balai POM melalui kinerja BB/Balai POM
 Melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab Kegiatan dan Keuangan untuk membuat
perhitungan realisasi kegiatan PPPOMN secara berkala yang akan menjadi dasar pelaporan
indikator kinerja selama 1 tahun berjalan

 Melakukan pelaporan secara online hasil monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan
PPPOMN kepada Direktur Jenderal Anggaran yang dilakukan setiap bulan menggunakan
aplikasi e-Monev DJA, BAPPENAS yang dilakukan setiap Triwulan menggunakan aplikasi
e-Monev Bappenas Satker dan Bappenas Program, dan ke Evapor-Roren dengan aplikasi e-
performance serta LKPP yang dilakukan setiap Triwulan menggunakan aplikasi e-Monev
TEPRA.

 Melakukan koordinasi dalam penyusunan LAKIP dan LAPTAH PPPOMN.


 Melakukan koordinasi untuk kegiatan pemberian rekomendasi alat yang akan diadakan
oleh BB/Balai POM.

 Mengkoordinir kegiatan presentasi alat laboratorium oleh vendor/distributor alat


laboratorium.

Urusan Kepegawaian

 Penerimaan Pegawai
Proses penerimaan pegawai di PPPOMN dilakukan dengan cara mengajukan jumlah
kebutuhan pegawai dan diajukan ke Biro Umum dan SDM Badan POM.

 Kenaikan pangkat
Dalam rangka memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah bekerja secara terus
menerus, telah diusulkan kenaikan pangkat sebanyak 52 orang. Berikut daftar nama-nama
pegawai yang naik pangkat pada tahun 2018:

Tabel 14. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat 2018


No. Nama NIP Pangkat/Gol.Terakhir TMT
1. Dina Rachmawati, S.Stat 19871216 200912 2 007 Penata/ IIIc 01-04-2018
2. Mulyatno 19611223 198602 1 001 Penata Muda Tk. I /IIIb 01-04-2018
3. Mersi Way Mra Mra, SE 19891003 201408 2 001 Penata Muda Tk. I/ IIIb 01-10-2018
4. Lisnawati, A.Md 19780102 200912 2 001 Penata Muda/ IIIa 01-04-2018
5. Lilik Budiati, S.Si., Apt 19681211 199103 2 001 Penata Tk. I/ IIId 01-10-2018
6. Dwi Damayanti, S.Si., Apt 19810623 200003 2 001 Penata Tk. I/ IIId 01-10-2018
7. Dewi Setyowulan, S.Si., Apt 19870304 201012 2 002 Penata/ IIIc 01-03-2018
8. Hetty Riekaliana, M.Farm., Apt 19830401 200812 2 002 Penata/ IIIc 01-09-2018
9. Nurul Hidayati, S.Si 19820330 200604 2 003 Penata Muda Tk. I /IIIb 01-04-2018
10. Abdullah, AMF 19810207 200501 1 001 Pengatur Tk. I/ IIb 01-09-2018
11. Khusnul Wulan Sari, S.Farm. 19851028 200812 2 001 Penata Muda/ IIIa 01-04-2018
12. Iilma Yulianita, S.Si., Apt., M.Si 19810726 200501 2 001 Pembina/ IVa 01-10-2018
13. Emilia H 19720905 199603 2 001 Penata Muda Tk. I/ IIIb 01-02-2018
14. Abdul Haris C., A.Md 19740228 199303 1 001 Penata/ IIIc 01-10-2018
15. Tanty Paulina, A.Md 19870329 200812 2 001 Penata Muda/ IIIa 01-06-2018

LAPORAN TAHUNAN 2018 96


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
No. Nama NIP Pangkat/Gol.Terakhir TMT
16. Maria Berlina Purba, S.Si., Apt 19781002 200312 200 1 Pembina/ IVa 01-01-2018
17. Kemala S Nagur, S.Si., M.Si 19810403 200501 2 001 Penata Tk. I/ IIId 01-10-2018
18. Yulia Karyana Dewi, S.SI 19860418 200912 2 006 Penata/ IIIc 01-04-2018
19. Sri Surati, S.Si 19841022 200712 2001 Penata/ IIIc 01-04-2018
20. Yulin Wilasti, A.Md 19730707 199303 2 001 Penata/ IIIc 01-04-2018
21. Andi Asnayanti, S.Si., M.Sc 19800102 200212 2 001 Penata Muda Tk. I/ IIIb 01-04-2018
22. Heny Setiawati, S.Si., Apt 19810708 200604 2 002 Pembina/ IVa 01-10-2018
23. Bertha Lolo Lukita, S.Si., Apt 19730601 199303 2 001 Penata Tk. I/ IIId 01-10-2018
24. Eko Yakso P, S.Farm., Apt 19880303 201212 1 001 Penata/ IIIc 01-09-2018
25. Suyanto, SP., M.Si 19710704 200501 1 001 Pembina/ IVa 01-10-2018
26. Riswahyuli, S.Si, MP 19780712 200604 2 004 Pembina/ IVa 01-10-2018
27. Susi Affrini Hutapea, S.Si., Apt 19811215 200912 2 001 Penata Tk. I/ IIId 01-04-2018
28. Innike Sintawati M., STP 19821228 200712 2 001 Penata/ IIIc 01-10-2018
29. Henni Marlina Br. Purba 19751023 199503 2 001 Penata Muda Tk. I/ IIIb 01-02-2018
30. Prima Purnama, A.Md 19860402 200812 1 001 Penata Muda/ IIIa 01-04-2018
31. Cita Tri Aryuni, STP, S.Si., Apt 19790619 200312 2 002 Pembina/ IVa 01-10-2018
32. Leliwaty, S.Si., Apt 19820924 200812 2 003 Penata/ IIIc 01-03-2018
33. Dewiana Isdiyani, S.Farm., Apt 19850709 201012 2 002 Penata/ IIIc 01-03-2018
34. Farida Kurniawati, SF, Apt 19781030 200501 2 001 Pembina/ IVa 01-10-2018
35. Nur Istifaiyah, S.Farm 19800522 200212 200 1 Penata Muda Tk. I/ IIIb 01-04-2018
36. Widiyanto K, S.Farm., Apt 19830213 200912 1 002 Penata Tk. I/ IIId 01-10-2018
37. Dona Fitria, S.Si 19840710 220812 2 001 Penata/ IIIc 01-04-2018
38. Sri Purwaningsih, SF., Apt, 19800703 200312 2 001 Pembina/ IVa 01-10-2018
39. Erita Lusianti, S.Farm., Apt 19810406 200501 2 002 Pembina/ IVa 01-05-2018
40. Yudit Liske K., S.Farm., Apt 19840703 200912 2 003 Penata/ IIIc 01-03-2018
41. Nenden SZ., S.Si., Apt 19860502 201012 2 004 Penata/ IIIc 01-03-2018
42. Yustina, S.Si 19840720 200712 2 001 Penata/ IIIc 01-10-2018
43. Yulianti, S.Farm 19690607 199303 2 002 Penata Muda Tk. I/ IIIb 01-02-2018
44. Fajar Kurniati, S.Si., M.Si 19840414 200604 2 002 Penata Tk. I/ IIId 01-10-2018
45. Ratih Pujilestari, S.Si 19790415 200312 2 004 Penata Tk. I/ IIId 01-04-2018
46. Suryani Asih, S.Farm 19730606 199303 2 002 Penata/ IIIc 01-10-2018
47. Yola Eka Erwinda, S.Si 19850701 200912 2 004 Penata/ IIIc 01-04-2018
48. Anissa Wari Murti, S.Si., Apt 19870814 200604 2 002 Penata/ IIIc 01-04-2018
49. Zulfa Noerhidayati, S.Farm 19770630 200604 2 002 Penata Muda Tk. I/ IIIb 01-04-2018
50. Wiratmoko Dani K., S.Si 19831218 200812 1 001 Penata/ IIIc 01-09-2018
51. Normasari, S.Si 19850115 200812 2 003 Penata/ IIIc 01-04-2018
52. Parno, S.Si 19690623 199303 1 001 Penata Tk. I/ IIId 01-04-2018

 Mutasi dan Promosi Pegawai


Berikut nama-nama pegawai yang pensiun/mutasi/mengundurkan diri pada tahun 2018:

Tabel 15. Daftar Pegawai yang Pensiun/Mutasi/Mengundurkan Diri pada Tahun 2018
No. Nama Pensiun / Pindah Keterangan
1 Yetti Helena Pensiun Terhitung 1 Nopember 2018
2 Isnaeni Pensiun Terhitung 1 Mei 2018
3 Dra. Nurlila, M.Kes Mutasi Terhitung 30 april 2018

Penjaminan Mutu
Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu (Quality Assurance ) merupakan
semua aktifitas yang dilakukan oleh organisasi untuk memberikan jaminan tentang kebijakan
mutu, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan program atau kegiatan agar dapat
memenuhi kebutuhan dan permintaan mutu yang sudah disepakati. Proses ini dilaksanakan

97 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
secara konsisten dan berkelanjutan sehingga konsumen dan pihak lain yang berkepentingan
memperoleh kepuasan.
Mutu yang dimaksud disini memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat dengan standar
internasional, seperti contohnya adalah memenuhi ISO 17025 atau ISO 9001 sebagai panduan
sistem manajemen mutu.

Tata Laksana
Tata laksana adalah seperangkat proses yang diberlakukan dalam organisasi baik swasta
maupun negeri untuk menentukan sebuah keputusan.
Bagian tata laksana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pengumpulan, serta
pengolahan bahan evaluasi dan pengembangan standarisasi sistem, prosedur kerja dan
perangkat kerja dalam rangka peningkatan kapasitas ketatalaksanaan di lingkungan unit
kerja.

Kearsipan
Kearsipan adalah suatu proses kegiatan atau proses pengaturan mulai dari penerimaan,
pencatatan, penyimpanan dengan menggunakan sistem tertentu, menemukan kembali
dengan cepat dan tepat, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan dan pemusnahan arsip.
Sesuai amanah Undang Undang No.43 tahun 2009 tentang kearsipan, PPPOMN melakukan
pengelolaan arsip baik arsip aktif maupun arsip in aktif. Mulai tahun 2018 PPPOMN mulai
melakukan pembenahan arsip-arsip yang ada, mulai dari pemberkasan arsip sesuai kaidah
kearsipan dan mengusulkan arsip-arsip yang sudah melampaui masa retensinya ke Unit
kearsipan untuk dimusnahkan. Dalam pengelolaan arsip ini masih ditemui banyak kendala
antara lain: arsip di PPPOMN sangat banyak karena dari awal berdirinya PPPOMN belum
pernah dilakukan pembenahan maupun penataan arsip, kepedulian terhadap keberadaan
arsip sangat rendah, tenaga kearsipan yang mengelola arsip secara khusus tidak ada, untuk
itu pada tahun 2018 diambil langkah antara lain: mengusulkan pengangkatan 2 orang staf
untuk menduduki jabatan fungsional arsiparis, penambahan tenaga arsiparis pada
penerimaan CPNS, memfasilitasi staf yang bertugas untuk mengurusi arsip untuk mengikuti
pelatihan yang berhubungan dengan kearsipan, mensosialisasikan perlunya penataan arsip
secara benar karena sertifikasi kearsipan merupakan salah satu faktor untuk menentukan
besaran tunjangan kinerja yang dapat diterima oleh Kementrian/Lembaga.

Tata Persuratan
Tugas bagian persuratan adalah : pencatatan, penyusunan, pengarsipan surat/dokumen surat
masuk dan keluar serta mendistribusikan surat sesuai tujuan. Tahun 2018 jumlah surat yang
masuk sebanyak 11143 surat, surat keluar sebanyak 4009 surat dan surat tugas sebanyak 751
surat.

LAPORAN TAHUNAN 2018 98


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Kerumahtanggaan
Tugas bagian Kerumahtanggaan adalah merencanakan dan melaksanakan kegiatan sarana dan
prasarana kantor untuk menjamin tersedianya ATK dan kebutuhan pengujian laboratorium
serta urusan rumah tangga, antara lain: penyusunan perencanaan, pengadaan,
pendataan/pencatatan dan pelaporan kebutuhan kantor, memonitor tingkat kebersihan dan
kenyamanan lingkungan kerja.
Kegiatan Pengadaan dan pemeliharaan yang dilakukan pada tahun 2018 antara lain sebagai
berikut:

 Penambah daya tahan tubuh


Pengadaan Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh diberikan kepada 160 staff
pengujian (untuk 12 bulan) dengan menggunakan Sumber dana DIPA PPOMN Nomor
063.01.1.632420/2018 tanggal 5 Desember 2017Kode MAK 3180.002.051.A.521113. Pengadaan
dilakukan secara lelang cepat, dan waktu pengiriman dibagi menjadi 4 termin, yaitu bulan
Maret, Juni, Oktober, dan Desember 2018 dengan nilai kontrak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp. 601.200.000.

 Pengadaan ATK
Untuk menunjang kegiatan keadministrasian baik di bagian administrasi maupun di
laboratorium diperlukan tersedianya alat tulis kantor/Alat Rumah Tangga (ATK/ART)
termasuk ATK untuk komputer. Tahun ini direncanakan pembelian ATK/ART dan ATK
komputer sejumlah 12 paket, dan semuanya terealisasi.

 Pengadaan Peralatan dan Mesin


Kelancaran pekerjaan pengujian dan admnistrasi PPOMN tidak luput dari tersedianya alat
dan mesin yang diadakan, yang dipilih berdasarkan kebutuhan sesuai parameter yang telah
divalidasi tiap tahunnya. Pengadaan tersebut dibagi menjadi beberapa cara yaitu lelang
sederhana, lelang cepat, dan pembelian langsung secara e-purchasing.

99 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Pemeriksaan kesehatan resiko pekerjaan
Mengingat dalam melaksanakan tugasnya pegawai PPOMN selalu bersentuhan dan kontak
langsung dengan bahan – bahan berbahaya yang dalam waktu lama dapat mempengaruhi
kondisi kesehatan pegawai laboratorium, maka secara kontinyu setiap tahun perlu
dilakukan pemeriksaan kesehatan. Tahun ini pemeriksaan dilaksanakan di Instalasi
Medical Check Up RSUP Persahabatan Jl. Persahabatan Raya No.1 Jakarta Timur 13230 dan
proses pengadaannya dilakukan secara swakelola. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan
terhadap semua PNS dan tenaga pramubakti di lingkungan PPPOMN dengan parameter
dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Jadwal pemeriksaan dilaksanakan setiap hari sebanyak
6-10 orang pegawai per hari.

Tabel 16. Parameter Pemeriksaan Kesehatan Pegawai


JUMLAH
NO PAKET RINCIAN PEMERIKSAAN
(ORANG)
Paket 1 MCU Eksekutif Pria
CYFRA 21
CEA
PSA Total
1 Anti HCV 23
Tambahan
Bilirubin Indirect
Alkali Fosfat
VDRL
Anti-Hbs
Paket 1 MCU Eksekutif Wanita
CYFRA 21
CEA
USG Mamae
2 Anti HCV 92
Tambahan
Bilirubin Indirect
Alkali Fosfat
VDRL
Anti-Hbs
3 Pramubakti Paket Standar 44
JUMLAH 159
 Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung dan Bangunan
PPOMN mempunyai laboratorium yang cukup besar dengan gedung kantor seluas 9.600 m2
dan halaman seluas 2.700 m2 sehingga perlu dilakukan pemeliharaan terhadap gedung dan
halaman tersebut agar selalu dalam kondisi baik. Pemeliharaan gedung dan bangunan yang
dilakukan terdiri dari pengangkutan sampah, pemeliharaan halaman dan pemeliharaan
bangunan.

LAPORAN TAHUNAN 2018 100


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Gambar Sebelum

Gambar Sesudah

101 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
LAPORAN TAHUNAN 2018 102
PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Pengadaan Pakan Hewan
Hewan yang dipakai untuk pengujian harus benar-benar terjamin mutu dan kesehatannya,
sehingga diperlukan asupan nutrisi yang baik. Oleh karena itu perlu pengadaan pakan
hewan yang bagus dan memiliki kandungan nutrisi yang sesuai peruntukannya. Pengadaan
pakan hewan tahun 2018 dilakukan secara pengadaan langsung setiap bulannya, dan
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah hewan yang ada sesuai permintaan pembelian dari
Lab Hewan Percobaan.

 Pengadaan Pereaksi/Media
Pengadaan reagensia dan media tahun 2017 dilakukan secara secara pengadaan langsung.

 Pengadaan Baku Pembanding


Pengadaan dalam rangka pengembangan baku pembanding 2017 meliputi: Pengadaan baku
primer peredaran terbatas, baku primer, suku cadang/alat fungsional/alat gelas, pengemas
baku pembanding, bahan fungsional, bahan baku, baku mikrobiologi, dan reagen tidak
termasuk precursor
Pengadaan Baku Primer dan Baku Cemaran dilakukan dengan cara lelang cepat, dengan
nilai kontrak sebesar Rp. 480.650.000-, yang pembayarannya dibagi menjadi 2 termin.
Bahan baku pembanding obat dan makanan dilaksanakan melalui pengadaan langsung
sebanyak 2 paket. Pengadaan bahan baku tersebut secara umum terlaksana dengan cukup
baik dan lancar walaupun sempat terkendala dengan tidak tersedianya beberapa bahan
baku pada paket kedua sehingga harus digantikan dengan bahan baku lain.

103 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
 Pengadaan suku cadang alat laboratorium
Suku cadang digunakan untuk penggantian pada saat alat rusak dan pemeliharaan alat.
Kebutuhannya sukar diprediksi sehingga diadakan dengan pengadaan langsung.

 Pengadaan Alat Pengolah Data dan komunikasi


Alat pengolah data sangat diperlukan untuk keperluan evaluasi seluruh kegiatan, baik
kegiatan keadministrasian maupun pengujian. Pengadaan alat pengolah data ini diperlukan
pula untuk mengganti barang yang sudah rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi. Alat
pengolah data yang dibeli pada tahun 2018 sebagai berikut:

NO NAMA ALAT MERK JUMLAH


1 Scanner (e-purchasing) FUJITSU ScanSnap S1300i 5
2 Mesin Fax e-purcashing Panasonic Mesin FAX [KX-FL612CX] 1
Printer Warna e-purcashing HP M452nw LaserJet Pro 400 Color SFP 1
3
Series
4 Printer Mono e-purcashing HP LaserJet Pro Mono M402dn 2
5 Laptop e-purcashing HP (P6M53OA) ENVY 13-d027TU 6
Alat Bantu Jaringan e- FLUKE Intellitone Pro Toner and Probe Kit 1
6
purcashing
7 PC Unit e-purcashing ASUS V230ICGT (90PT01G1-M03960) 30
8 LCD INFOCUS IN124A 2
 Pengadaan Perlengkapan Sarana dan Prasarana
Pada tahun 2018 PPOMN melakukan pengadaan sarana dan prasarana yang terdiri dari AC
split, sarana penyimpanan dokumen. Pengadaan AC split dan split duct dilaksanakan
secara lelang sedangkan sarana dan prasarana lainnya melalui pengadaan langsung. Secara
umum, pengadaan sarana dan prasarana tersebut terlaksana dengan baik dan lancar.
Daftar perlengkapan sarana dan prasarana yang diadakan sebagai berikut:

LAPORAN TAHUNAN 2018 104


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
NAMA
NO MERK JUMLAH DISTRIBUSI
BARANG
1 Dispenser Sanken HWE69IC SubBag TU (1), Ruang KaPPOMN
(1), OT-Kos dan PK (1), Ruang
7 Jaminan Mutu (1), PTBB (1),
Produk Biologi (1), Mikrobiologi
(1)
2 Lemari Sharp SJ-195MD-SG Mikrobiologi
1
Pendingin
3 Microwave Panasonic NN-ST342-25 L OT-Kos dan PK (1), Pangan (1),
3 Mikrobiologi (1)
4 Lemari Sharp SJ-IP571NLV-BK Penerima sampel (1), SubBag TU
Pendingin 2 (1)
Sampel
5 Lemari Arsip Lion 33 AK SubBag TU (4), OT-Kos dan PK
Pintu Sliding 8 (1), Prod Biologi (2), Mikrobiologi
Kaca (1)
6 Filling Cabinet Lion 44 2 SubBag TU (2)

 Pengadaan KIT
KIT digunakan untuk pengujian cepat/rapid test untuk beberapa metode pengujian
sederhana. Tahun ini diadakan KIT pengujian sebanyak 2 paket secara pengadaan
langsung, terdiri dari KIT Pengujian Vaksin Hepatitis B, KIT Pengujian Biomolekular, dan
KIT Pengujian Mikrobiologi.

 Perawatan Kendaraan
Kendaraan bermotor milik kantor harus selalu dalam kondisi baik dan siap dioperasikan
untuk menunjang kegiatan operasional kantor sehari – hari. Hal tersebut harus didukung
dengan perawatan kendaraan yang memadai seperti perbaikan kerusakan pada kendaraan
hingga tersedianya bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan tersebut.

 Operasional Perkantoran dan Pimpinan


Dalam melaksanakan kegiatan operasional perkantoran dan pimpinan Satker PPOMN
mengacu pada SBM tahun 2018, dimana pada kegiatan ini berisikan honor
penanggungjawab pengelola keuangan yang terdiri dari KPA, PPK, Bendahara dan Staff
Pengelola Kegiatan, pejabat pengadaan dan penerima barang/jasa, pengelola PNBP,
pengelola SAI/BMN, dan pengelola pengurus/Penyimpan BMN . Honor ini diberikan
mengingat tanggungjawab yang dihadapi dalam mengolah dan mempertanggungjawabkan
keuangan negara sangat besar. Manfaat (sasaran utama) yang diharapkan adalah
tersedianya honor bagi pengelola keuangan tersebut.

 Pemeliharaan Infrastruktur Jaringan PPOMN


Infrastruktur jaringan, seperti telekomunikasi, listrik, air minum, dan intercom perlu
dipelihara sehingga kegiatan pengujian maupun perkantoran dapat berlangsung dengan
baik. Selain itu dibutuhkan pula akses internet yang terpelihara dengan baik di semua
bidang dan laboratorium di unit kerja PPOMN agar kebutuhan staf dalam mengakses

105 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
informasi dan menjalin komunikasi elektronik dengan unit/instansi lain di luar PPOMN
terpenuhi.

 Pengadaan Buku Perpustakaan


Dalam melaksanakan tugas pokok PPOMN perlu peningkatan kesiapan seluruh sumber
daya yang dimiliki, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya penunjang
kegiatan lainnya seperti buku-buku acuan pengujian/pustaka, jurnal-jurnal termasuk jurnal
elektronik maupun lainnya. Proses pelaksanaan pembelian buku pustaka ini dilakukan
sebanyak 2 paket dan terealisasi sebanyak 27 judul sesuai dengan permintaan dari
bidang/laboratorium. Judul buku pustaka tersebut dapat dilihat pada Lampiran 9.

 Penanganan limbah
Limbah laboratorium PPOMN perlu ditangani dan diolah dengan baik dan benar agar tidak
terjadi dampak yang merugikan baik untuk pegawai maupun lingkungan. Kegiatan ini
meliputi penanganan dan pembuangan limbah laboratorium yang melibatkan pihak ketiga,
yang dilakukan secara berkala setiap tahun.

 Perawatan peralatan kantor


Kegiatan perawatan peralatan yang dilaksanakan antara lain terdiri dari pemeliharaan
mesin cuci kandang hewan, chiller/AHU, sarana prasarana hewan percobaan, mesin foto
copy, genset, UPS, inventaris lama, personal computer/laptop, AC Split, alat laboratorium
dan penunjang, cold room dan pompa waduk. Kegiatan pemeliharaan tersebut diharapkan
dapat memperbaiki atau mencegah semua kerusakan yang terjadi terhadap peralatan
kantor sehingga alat selalu dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.

 Pengadaan jasa fumigasi


Tujuan dari kegiatan ini adalah agar kondisi lingkungan laboratorium bersih dan terbebas
dari mikroorganisma patogen dan insekta pengganggu, yang dapat menggangu hasil
pengujian serta kesehatan penguji. Pekerjaan yang dilakukan sebagai berikut:
No Kegiatan Cara
1 Pembasmian tikus di area 1. BAITIING; menggunakan alat bait gel
luar gedung dan area 2. TRAPING; menggunakan alat trays bait
dalam gedung
3. Glue Trap
4. Bahan kimia Brodifacoum/ coumatetralyl/ lem
tikus
2 Pembasmian rayap di area 1. SPRAYING, menggunakan alat hand sprayer
luar gedung dan area 2. Imidacloropid
dalam gedung

O. Pengelolaan Sampel Dan Sertifikasi

Tugas bagian ini meliputi menerima sampel dari pihak internal Badan POM (Kedeputian IV
dan kedeputian), BB/Balai POM dan pihak eksternal (pihak ke-3), mengagendakan dokumen

LAPORAN TAHUNAN 2018 106


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
terkait, mendistribusikan sampel, pembuatan surat pengantar / penyerahan / pengiriman hasil
pengujian.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan di bidang obat dan makanan terkait
laboratorium pengujian, maka PPPOMN juga menjalankan penerapan sistem manajemen mutu
sesuai ISO/IEC 17025 – 2005 elemen 4.7 yaitu Pelayanan Kepada Pelanggan. Maklumat dan motto
PPPOMN dalam pelayanan kepada pelanggan adalah sebagai berikut :

Maklumat Pelayanan Publik :


“Memberikan Pelayanan yang terbaik dan ramah, Tidak diskriminatif,
Transparan, Tepat waktu, Kepastian biaya, dan Tanggap terhadap keluhan
dengan tetap mengutamakan perlindungan masyarakat dari produk obat dan
makanan yang beresiko terhadap kesehatan”.

Motto : Pelayanan Terpercaya dan Memuaskan Pelanggan

Dalam pelaksanaan tugasnya laboratorium harus mencari umpan balik, baik positif maupun
negatif dari pelanggannya sebagai bahan masukan untuk melakukan analisis dalam rangka
mengetahui ekspektasi dan persepsi pelanggan, menentukan kebutuhan, keinginan, persyaratan
dan harapan pelanggan, mengukur indeks kepuasan pelanggan, sebagai pedoman rencana dan
strategi perbaikan kinerja secara menyeluruh pada periode berikutnya, menunjukkan
komunikasi dan komitmen terhadap kualitas kepada pelanggan, dan membangun komunikasi
internal agar setiap personel memahami tugasnya.
Untuk mendapatkan umpan balik dari jasa yang diberikan, PPPOMN memberikan kuisioner
kepada setiap pelanggan yang datang. Evaluasi umpan balik pelanggan dilakukan secara berkala
setiap tahunnya.
Umpan balik kepuasan pelanggan selama Januari s.d. Desember 2018 dilakukan berdasarkan
tanggapan 482 responden terhadap kuisioner yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar 31 - 40 di
bawah ini.

Gambar 31. Diagram Asal Informasi dan Diagram terkait Fasilitas Pelayanan

107 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Gambar 32.Diagram terkait Sikap Petugas Keamanan dan Diagram terkait Sikap Petugas Sampel

Gambar 33. Diagram terkait Kemampuan Petugas dan Diagram terkait Tarif Pengujian

Gambar 34. Diagram terkait Kemudahan Prosedur dan Diagram terkait Persyaratan Teknis dan Administrasi

Gambar 35. Diagram terkait Ketepatan Jadwal Pengujian dan Diagram terkait Kualitas Hasil Uji

P. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Laboratorium merupakan tempat bekerja yang beresiko tinggi, karena didalamnya setiap
personel akan dihadapkan dengan berbagai macam bahan berbahaya yaitu kimia dari pereaksi

LAPORAN TAHUNAN 2018 108


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
yang digunakan, fisika dari radiasi instrumen dan peralatan, biologi maupun mikrobiologi dari
sampel yang atau bahan yang diuji. Untuk mencegah paparan yang berlebihan dari bahan
berbahaya tersebut maka prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium
harus diterapkan dan dijalankan dengan baik. Masing-masing personel laboratorium wajib
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Selain resiko bahaya dari paparan bahan-bahan diatas, yang perlu diperhatikan adalah potensi
bahaya yang terjadi karena kebakaran yang berasal dari listrik atau bahan kimia yang mudah
terbakar. Untuk melengkapi sistem pencegahan kebakaran, pada tahun 2018 telah dipasang fire
alarm sebanyak 100 titik di gedung PPPOMN dan pembuatan saluran Hydrant. Selanjutnya
dilakukan juga pengisian ulang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebanyak 57 tabung yang
tersebar di seluruh laboratorium.

Q. Evaluasi Kinerja Dan Perenacaan Program PPPOMN

Pada tanggal 2 – 4 Desember 2018 telah dilaksanakan Kegiatan Evaluasi Kinerja Dan
Perencanaan Program PPPOM di Hotel Holliday Inn, Bandung acara diikuti oleh seluruh
Pegawai PPPOMN.
Kegiatan evaluasi kinerja sendiri dimaksudkan untuk mengukur kinerja masing-masing
bidang dan laboratorium dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas kegiatan, sehingga
dapat diambil tindakan yang efektif seperti apakah kegiatan ini masih berkelanjutan ditahun
2019 maupun tindakan koreksi atau perbaikan atas kegiatan yang dirasa kurang sesuai. Sekaligus
untuk mendapatkan masukan tentang kegiatan pada tahun 2019, dengan mengudang
Narasumber dan stakeholder dari Balai Besar POM di Bandung dan Instansi Pusat yang
berkaitan dengan kegiatan di PPPOMN sehingga diharapkan bisa memberikan masukan untuk
kegiatan dimasa yang akan dating. Kegiatan- kegiatan yang terkait dengan unit lain telah
dituangkan di kelompok kegiatan terpadu di Pusat dan Balai/balai Besar POM.

R. Kegiatan FGD Penyusunan Pedoman Tata Kelola Air Limbah


(IPAL) Badan POM
Sesusai dengan Permen LH No. 68 Tahun 2016 pasal (3) bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan
yang menghasilkan limbah domestic maupun B3 wajib melakukan pengolahan air limbah yang
dihasilkannya sebelum disalurkan ke media lingkungan. Badan POM sedang dalam proses
membuat Standar Bangunan Laboratorium dimana di dalamnya terdapat Bangunan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah hasil buangan (limbah) dari sisa-sisa pengujian
atau kegiatan di laboratorium, baik berupa limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) maupun
non B3/domestik. Untuk limbah cair B3 disubkontrakan kepada pihak ketiga yang berizin seperti
PT Prasadha Pamusnah Limbah Industri (PPLI). Sebelum limbah B3 diserahkan kepada pihak

109 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
ketiga, harus ditempatkan pada Tempat Penyimpanan Sementara (TPS), dimana TPS tersebut
juga harus memiliki izin dari Dinas/Instansi Lingkungan Hidup masing-masing wilayah.
Laboratorium BB/Balai POM belum semua memiliki IPAL sesuai standar, oleh karena itu
perlu dilakukan mapping dan monitor air limbah yang dihasilkan agar didapat data
kharakteristik limbah untuk menentukan jenis pengolahan/standar IPAL yang sesuai.
Dasar Hukum yang terkait dengan kegiatan ini adalah :
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161)
c. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. P 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik
d. Peraturan Kepala Badan POM Nomor 20 Tahun 2015 tentang Standar Sarana dan Prasarana
Kantor di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka PPPOMN menyeleggarakan kegiatan Workshop
Kajian Pengelolaan Air Limbah Badan POM dalam rangka Penyusunan Pedoman Tata Kelola
Air Limbah (IPAL) Badan POM. Kegiatan ini dilakukan beberapa tahap. Kegiatan pertama
diadakan pada tanggal 27 Agustus 2018 di hotel Lumire, Jakarta yang dihadiri oleh Ibu Sestama
BPOM, Kabag Perlengkapan dan Rumah Tangga – Roum & SDM, Kabag Anggaran- Rorenkeu,
Balai Besar POM di DKI Jakarta, Balai Besar POM di Bandung, Balai Besar POM di Serang dan
PPPOMN serta dengan narasumber Konsultan dari Tim IWI, Bapak Dr. Ir. Firdaus Ali, M.Sc
Tujuan kegiatan ini adalah pembuatan pedoman dan standar IPAL, dimana standar yang
disusun tersebut sudah memiliki standar terkini, aplikatif dan sudah berkoordinasi dengan dinas
lingkungan hidup setempat.
Kegiatan kedua diadakan pada tanggal 13 Desember 2018 di Hotel Best Western, Kemayoran
Jakarta, dengan menghadirkan Narasumber dari Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang memberikan masukan dan
tanggapan terhadap draft IPAL yang telah disusun oleh tim penyusun. Peserta kegiatan
pembahasan ini adalah terdiri dari personil unit dilingkungan Badan POM, Balai Besar POM di
Jakarta dan Balai Besar POM di Serang serta pejabat struktural dan fungsional di lingkungan
PPPOMN.

LAPORAN TAHUNAN 2018 110


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Bab V. Permasalahan dan Upaya
Pemecahan Masalah
1. Pada tahun 2018 PPPOMN mendapatkan anggaran yang besar untuk belanja modal yaitu
Rp. 57.751.955.000,- untuk pembelian alat – alat baru dan refreshment alat yang relatif sudah tua
(pengadaan dibawah tahun 2017) dan performannya sudah tidak optimal hal ini akan
mempengaruhi hasil pengawasan obat dan makanan. Adanya perubahan OTK juga
mengakibatkan pengadaan belanja modal sedikit tertunda karena pengadaan alat baru
dilaksanakan setelah OTK baru. Hal ini mengakibatkan kurang waktu untuk melakukan
optimalisasi dari belanja modal yang masih ada.
2. Banyaknya sampel kasus yang berasal dari Kedeputian IV dan pengawasan yang diminta segera
dilakukan pengujiannya, menyebabkan terhambat gangguan pada pelaksanaan pengembangan
metode analisis karena keterbatasan staf pengujian di laboratorium. Untuk sampel kasus
umumnya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu kecuali untuk sampel yang belum
punya metode analisis perlu waktu untuk mengembangkan MA. Sampel lainnya adalah sampel
dari pihak ke 3, atau pelanggan di luar BPOM. Untuk itu perlu perkuatan Laboratorium
Investigasi dengan mendorong pembentukan UPT laboratorium Investigasi.
3. Sistem pelayanan publik masih manual, identitas dan jumlah sampel harus dicatat/dientry ulang
oleh bidang/laboratorium baik dalam rangka pencatatan maupun penerbitan
sertifikat/tanggapan. Hal ini akan berdampak kesalahan yang berulang dan mempengaruhi
pemenuhan time line pengujian. Untuk itu kedepan perlu dibuat system pelayanan public secara
on line.
4. Pengelolaan limbah B3, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), masih kurang mendapatkan
perhatian karena belum adanya panduan pengelolaan Pengolahan Air Limbah, untuk itu telah
dilakukan FGD dan rapat koordinasi dengan instansi yang terkait dan pihak yang kompeten
dalam pengelolaan IPAL sehingga tersusun Pedoman Tata Kelola Air Limbah (IPAL) Badan
POM untuk lingkungan PPPOMN dengan judul Pedoman Teknis Instalasi Pengelolaan Air
Limbah (IPAL) dengan Sistem Anaerob Aerob Biofilter pada Laboratorium Badan POM,
diharapkan PPPOMN sebagai contoh untuk BB/Balai POM dalam penataan pengeloaan IPAL
5. Pengadaan bahan baku pembanding yang terkendala dengan sedikitnya peminat lelang, telah
dilakukan FGD untuk membahas kendala pada lelang baku pembanding tahun 2018.

111 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Bab VI. Penutup
Adanya perubahan organisasi dan tugas fungsi PPOMN menjadi PPPOMN, berdampak pada
sasaran kegiatan dan indikator kinerja PPPOMN. Indikator kinerja kegiatan akan dipantau dan
dievaluasi setiap tahun sampai dengan Tahun 2019. Terkait dengan capaian kinerja tersebut,
PPPOMN berupaya melakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan kinerja di masa yang akan
datang. antara lain:
 Membuat aplikasi online Pelayanan Publik berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi
Obat dan Makanan Badan POM.
 Membuat sistem aplikasi online untuk Pelaksanaan Pematauan Realisasi Anggaran terhadap
internal PPPOMN.
 Melakukan pertemuan berkala untuk evaluasi Pemantauan Kegiatan baik fisik maupun
anggaran kepada masing –masing Penanggung Jawab Kegiatan.
 Perlu dilakukan Reviu Renstra PPPOMN pada tahun 2019 karena merupakan tahun akhir
Renstra 2015-2019 yang dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan, melaksanakan,
dan mengevaluasi pengambilan keputusan operasional dalam pencapaian sasaran, tujuan, dan
visi yang Renstra tahun 2020-2024.
 Menindaklajuti hasil pertemuan Forum Diskusi Manajemen Jejaring Laboratorium Pengujian
Badan POM tentang Regionaliasi Laboratorium Pengujian Badan POM.

Demikian paparan Laporan Tahunan PPPOMN tahun 2018, semoga laporan ini bermanfaat
bagi yang membacanya.

LAPORAN TAHUNAN 2018 112


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pelatihan Internal Bidang/ Laboratorium 2018
Nama Tanggal Jumlah
No. Judul Pelatihan
Bidang/Lab Pelaksanaan Peserta
1 OT SKK Pengujian Mineral dalam Suplemen 14 – 18 Mei 2018 17 orang
Kesehatan secara ICPMS, Pengujian
Nanopartikel dalam Produk Kosmetik,
Analisis dan Interpretasi Data Pengujian
Senyawa Homolog secara GCMS.
2 Kimia Obat dan Penetapan Kadar Alkohol dalam Sirup secara 25 orang
14 – 18 Mei 2018
NAPPZA Kromatografi Gas
3 Mikrobiologi dan Validasi Deteksi Mikroba Patogen pada 26 September-03 16 orang
Biologi Molekuler Produk Obat, Suplemen Kesehatan dan Oktober 2018
Pangan dengan Real-Time PCR
4 Mikrobiologi dan Prinsip Pembuatan Metode Analisis 14 orang
Biologi Molekuler Pengujian DNA Menggunakan Real-Time 7-9, 11, 14 Mei 2018
PCR
5 Baku Pembanding Uji Stabilitas Baku Pembanding 7-8 dan 14-16 Mei 20 orang
2018
6 Produk Biologi Uji Identifikasi & Potensi V. Dengue 7-8, 14-16 Mei 2018 20 orang
tetravalen Menggunakan Metode CCID50
pada Sel Vero
7 TU “Peningkatan Produktivitas Terpadu” dengan 19 – 30 November 42 orang
konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Shiketsu, 2018
Seitsu) atau 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat
dan Rajin)
8 Pangan dan Air a. PK Multi Residu Obat dan Hewan 19-23 November 12 orang
Golongan Quinolon dalam Olahan Telur 2018
secara LC-MSMS
b. PK. Multi Residu Obat Hewan dalam susu
secara LC-MSMS
c. PK Multi Residu Pestisida dalam buah
secara APGC-MSMS
9 Kalibrasi Implementasi ISO/IEC 17025;2017 Menuju 24 – 30 Agustus 14 orang
Laboratorium yang Terpercaya 2018
10 Hewan Percobaan Manajemen Fasilitas Hewan Percobaan 28 Mei, 4-5 Juni 11 orang
2018

113 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 2. Daftar Pelaksanaan Pelatihan Dalam Negeri 2018
NO JUDUL PELATIHAN WAKTU & TEMPAT PESERTA NAMA PESERTA
1 Workshop Metagenomik 12-13 Februari 2018, Sekolah 1 Maria B. Purba
Ilmu dan Teknologi Hayati,
ITB
2 Kursus Imunologi 5-7 April 2018 2 Nur Aini, Maria
UGM AEDS
3 Workshop on Plant Medical 2-3 Mei 2018 1 Yulia Karyana Dewi
Biotechnology ITB
4 Filogenetik, DNA Barcode dan 12-15 Maret 2018 1 Febriana Sari
Metabarcode SITH, ITB
5 Training Sampling Air Dan 18-19 Oktober 2018 1 Aditya Anugerah
Teknik Pengambilan Sampel Hotel Oasis Amir-Jakarta
Kualitas Air
6 Prinsip dan Teori Dasar 4-7 Desember 2018 2 Kemala S. Nagur,
Pengujian dengan LC-MS/MS LPPT UGM Maria B. Purba
dan Penerapannya untuk deteksi
porcine dalam Sampel Gelatin
7 Training Teknik Analisis 19-21 Maret 2018, Puspiptek 1 Kemala
Mikrobiologi Air dan Serpong (BMD Training)
Keamanannya
8 Workshop Microbiology and 4-6 April 2018, Lab 2 Eni.C dan Nur Aini
Biotechnology (PERMI) Indonesia, Jakarta
10 Training biosafety dan 9-11 April 2018, Yogyakarta 1 Sitoresmi
biosecurity (BMD Training)
11 Training Teknik Analisis Biologi 11-13 Juli 2018, Puspiptek 1 Niza
Molekuler Serpong (BMD Training)
12 Identifikasi Molekuler Bakteri 25-26 Juli, INACC LIPI 1 Amelia
dan analisis filogenetik Cibinong
13 Meeting Perhimpunan Agustus 2018, Malang 1 Niza. N
Mikrobiologi Indonesia
14 Identifikasi mikroba dengan 26-27 September, INACC 1 Sri Surati
instrumen MALDI-TOF LIPI Cibinong
15 Estimasi Ketidakpastian 14-18 Mei 2018, RC Chem 2 Kemala
Pengukuran untuk Uji Bandung
Mikrobiologi
16 Pelatihan Indikator Kinerja 21/02/2018 1 Mia Riska
untuk Perencanaan & UGM Yoyakarta
Akuntabilitas sesuai dengan
kuitansi Diklat MAP FISIPOL
17 Biaya Pelatihan Komisi Etik Institut Pertanian Bogor 1 Monides Sagala
Penggunaan Hewan Dalam Training 22/03/2018
Penelitian , Pengujian dan
Pendidikan
18 Biaya Pelatihan Komisi Etik Institut Pertanian Bogor 1 Muhamad arfian
Penggunaan Hewan Dalam Training 22/03/2018 Ikhwani
Penelitian , Pengujian dan
Pendidikan
19 Biaya Pelatihan Komisi Etik Institut Pertanian Bogor 1 Christy Ambarsari
Penggunaan Hewan Dalam Training 22/03/2018
Penelitian , Pengujian dan
Pendidikan
20 Pelatihan Penyusunan Laporan MEEP FEB UGM 1 Maisaroh
Keuangan dalam rangka audit Yogyakarta 04/04/2018
keuangan
21 Pelatihan Penyusunan Laporan MEEP FEB UGM 1 Lisnawati
Keuangan dalam rangka audit Yogyakarta 04/04/2018
keuangan
22 Pelatihan Kultur Sel Mamalia 11 - 13 April 2018 1 Wiwik Ambarwati
dan Aplikasinya di bidang LIPI Bogor
farmasi di LIPI Bogor

LAPORAN TAHUNAN 2018 114


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
NO JUDUL PELATIHAN WAKTU & TEMPAT PESERTA NAMA PESERTA
23 Pelatihan Kultur Sel Mamalia 11 - 13 April 2018 1 Dewi Sulanjari
dan Aplikasinya di bidang LIPI Bogor
farmasi di LIPI Bogor
24 Pelatihan Standar Baru ISO/IEC Jakarta, 26-27 April 2018 1 Eniek Suwarni
17025:2017 (Persyaratan Umum
Kompetensi Laboratorium
Pengujian dan Kalibrasi)
25 Pelatihan Instrumen & Aplikasi 2 Mei s.d. 4 Mei 2018 1 Ayukireina
Metode High Performance Uniersitas Airlangga Siskahaning Prahesti
Liquid Chromatograpy
26 Pelatihan Instrumen & Aplikasi Uniersitas Airlangga 2 1 Anissa Wari Murti
Metode High Performance Mei s.d. 4 Mei 2018
Liquid Chromatograpy
27 Pelatihan Instrumen & Aplikasi Uniersitas Airlangga 2 1 Nony Vilaningtyas
Metode High Performance Mei s.d. 4 Mei 2018
Liquid Chromatograpy
28 Pelatihan Instrumen & Aplikasi Uniersitas Airlangga 2 1 Melya Utami
Metode High Performance Mei s.d. 4 Mei 2018
Liquid Chromatograpy
29 Seminar Riset, Inovasi dan Universitas Indonesia 1 Kasmida
kebijakan terkait Senyawa 22 Mei 2018
Biomarker untuk Mendukung
Kemandirian Bahan Baku Obat
Tradisional di Indonesia
30 Pembayaran biaya pelatihan Brilliant English Course, 1 Sri Wahyuningsih
Brilliant English Course Pare 20/05/2018
31 Pembayaran biaya pelatihan Brilliant English Course, 1 Henry Handoyo
Brilliant English Course Pare 20/05/2018
32 Training Estimasi Ketidakpastian 08 Nov 2018 1 Andri Hermansyah
Dalam Pengukuran"
33 Kursus Imunologi dalam rangka 05 -07 April 2018 1 Nur Aini
Pelatihan Dalam Negeri
34 Kursus Imunologi dalam rangka 05 -07 April 2018 1 Maria S
Pelatihan Dalam Negeri
35 Pelatihan asesor penyelenggara 17-05-2018 1 Irmanto Z. Ganing,
uji profisiensi SNI/IEC 17043:2010
36 Training Estimasi Ketidakpastian 08 Nov 2018 1 Muhammad Arfian
Dalam Pengukuran" Ikhwani
37 One day seminar Enhance the Aston Priority Hotel 1 Maria Berlina
Best Practice in Sterile product 24/05/2018
Monitoring
38 One day seminar Enhance the Aston Priority Hotel 1 Amelia Isyana
Best Practice in Sterile product 24/05/2018
Monitoring
39 Seminar Riset, Inovasi dan 22/05/2018 Universitas 1 Yeti Sumiati
kebijakan terkait Senyawa Indonesia
Biomarker untuk Mendukung
Kemandirian Bahan Baku Obat
Tradisional di Indonesia
40 Seminar Riset, Inovasi dan 22/05/2018 Universitas 1 Kurnia Widhiyanti
kebijakan terkait Senyawa Indonesia
Biomarker untuk Mendukung
Kemandirian Bahan Baku Obat
Tradisional di Indonesia
41 Pelatihan "Fundamental of 7-8 Mei 2018 di PT. Ditek 1 Nenden Solihatul Z
GCMS, Operation of GCMS- Jaya Jakarta
Solution [GCMS-1)
42 Pelatihan "Fundamental of 7-8 Mei 2018 di PT. Ditek 1 Attin Rachmawati
GCMS, Operation of GCMS- Jaya Jakarta
Solution [GCMS-1)

115 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
NO JUDUL PELATIHAN WAKTU & TEMPAT PESERTA NAMA PESERTA
43 Pelatihan "Fundamental of 7-8 Mei 2018 di PT. Ditek 1 Nur Fitria
GCMS, Operation of GCMS- Jaya Jakarta
Solution [GCMS-1)
44 Biaya Pelatihan Indikator Kinerja Diklat MAP FISIPOL UGM 1 Rina Azharyati
untuk Perencanaan &
Akuntabilitas Diklat MAP
FISIPOL UGM tanggal
21/02/2018
45 Pusat Mengikuti Workshop 1 Amelia Isyana
Penelitian "Identifikasi Bakteri Wardhani
Biologi - LIPI secara Molekuler dan
Analisis Filogenetik",
18 Juli 2018
46 Pelatihan 'Trens in Quality 25-27 Juli 2018 APFAN 1 Eni Cahyaningsih
Management Improving Your
Laboratory's Proficiency Asia
Pacific Food Analysis Network
47 Pelatihan 'Trens in Quality 25-27 Juli 2018 APFAN 1 Innike S.M.
Management Improving Your
Laboratory's Proficiency Asia
Pacific Food Analysis Network
48 Pelatihan 'Trens in Quality 25-27 Juli 2018 APFAN 1 Fajar Kurniyati
Management Improving Your
Laboratory's Proficiency Asia
Pacific Food Analysis Network
49 Pelatihan Pengukuran dan 7-8 Agustus 2018 1 Tashdiq Anwarulloh
Kalibrasi Spectrophotometer
50 Pelatihan Pengukuran dan 7-8 Agustus 2018 1 Harianto, SAP
Kalibrasi Spectrophotometer
51 Pelatihan Pengembangan 13 Agustus s/d 16 Agustus 1 Mirawati Siregar
Metode Analisa secara Gas Universitas Airlangga
Kromatografi Spektrometri
Massa,
52 Pelatihan Pengembangan 13 Agustus s/d 16 Agustus 1 Dewi Setyowulan
Metode Analisa secara Gas Universitas Airlangga
Kromatografi Spektrometri
Massa,
53 Pelatihan Pengembangan 13 Agustus s/d 16 Agustus 1 . Ilma Yulianita
Metode Analisa secara Gas Universitas Airlangga
Kromatografi Spektrometri
Massa,
54 Pelatihan Pengembangan 13 Agustus s/d 16 Agustus 1 Neni Isnaeni
Metode Analisa secara Gas Universitas Airlangga
Kromatografi Spektrometri
Massa,
55 Pelatihan Pengembangan 13 Agustus s/d 16 Agustus 1 Kurnia Widhiyanti
Metode Analisa secara Gas Universitas Airlangga
Kromatografi Spektrometri
Massa,
56 Pelatihan Report Writing PPM Manajemen 1 Dini Prapti .K.
05-07 Sept 2018
57 Pelatihan nasional tentang Pusat Pengembangan 1 M. Arfian Ikhwan
Laboratory Safety K3 Kesehatan Profesi Indonesia (PPPI)
dan
Keselamatan Kerja Laboratorium
tanggal 20/09/2018
58 Pelatihan Manajemen RC Chem Learning 1 Zulfa Noerhidayati
Laboratorium Analisa Kimia Centre,PT
pelatihan Chemical 21/09/2018
Hazardous Handling

LAPORAN TAHUNAN 2018 116


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
NO JUDUL PELATIHAN WAKTU & TEMPAT PESERTA NAMA PESERTA
59 Pelatihan Manajemen RC Chem Learning 1 Arifin
Laboratorium Analisa Kimia Centre,PT
pelatihan Chemical 21/09/2018
Hazardous Handling
60 Pelatihan Manajemen RC Chem Learning 1 Dwi Susilowati
Laboratorium Analisa Kimia Centre,PT
pelatihan Chemical 21/09/2018
Hazardous Handling
61 Pelatihan Manajemen RC Chem Learning 1 Adita Kurniawati
Laboratorium Analisa Kimia Centre,PT
pelatihan Chemical 21/09/2018
Hazardous Handling
62 Pelatihan Manajemen RC Chem Learning 1 Khusnul Wulan Sari
Laboratorium Analisa Kimia Centre,PT
pelatihan Chemical 21/09/2018
Hazardous Handling
63 Pelatihan Training Penggunaan IPN International 24- 1 Suryani Asih
Hewan dalam Penelitian 26/09/2018
64 Pelatihan Training Penggunaan IPB International 24- 1 Wiratmoko
Hewan dalam Penelitian 26/09/2018
65 Peserta Pelatihan Tentang : Pusdiknas 18-19
Pengendalian Lingkungan Oktober 2018
Dengan Materi Sampling dan
Analisis Hotel Oasis Amir,
Jakarta
66 Pelatihan "Teknik Analisis dan PT. Rcchem Learning 1 Dian Permata
Aplikasi GC-MS" Centre
67 Pelatihan "Teknik Analisis dan PT. Rcchem Learning 1 Winda Trinanda
Aplikasi GC-MS" Centre
68 Simbugnas Farmasi Ikatan ITB tgl 12 Juli 2018 di Best 1 Sri Pujiati
Alumni Farmasi Western Plus Kemayoran
Jakarta
69 Biaya Mengikuti Pelatihan PPM Manajemen 25 1 Yeti Sumiati
"Supply Chain Management" Oktober 2018
70 Biaya Mengikuti Pelatihan PPM Manajemen 25 1 Ester Imelda
"Supply Chain Management" Oktober 2018 P.Y.Nababan
71 Training Estimasi Ketidakpastian Disi Training Center 08 1 Andri Hermansyah
Dalam Pengukuran" Nov 2018
72 Training Estimasi Ketidakpastian Disi Training Center 08 1 Muhammad Arfian
Dalam Pengukuran" Nov 2018 Ikhwani
73 Pembayaran Biaya Pendaftaran Asosiasi Perencana 1 Rina Azhariyati
Seminar dan Musyawarah Pemerintah Indonesia
Nasional Perencana Tahun (AP21) 2018, pada tanggal
09 November 2018 di Red
Top Hotel-Jakarta
74 Seminar dan Musyawarah Asosiasi Perencana 1 Mia Riska
Nasional Perencana Tahun Pemerintah Indonesia
(AP21) 2018, pada tanggal
09 November 2018 di Red
Top Hotel-Jakarta
75 Pelatihan "Estimasi di Bandung 12-16 Nop 2018 1 Nur Fitria Saraswati
Ketidakpastian Pengukuran RCchem Learning Centre
Dalam Analisis Kimia"
76 Pelatihan "Estimasi di Bandung 12-16 Nop 2018 1 Nur Istifaiyah
Ketidakpastian Pengukuran RCchem Learning Centre
Dalam Analisis Kimia"
77 Pelatihan "Estimasi di Bandung 12-16 Nop 2018
Ketidakpastian Pengukuran RCchem Learning Centre
Dalam Analisis Kimia"
78 Biaya Mengikuti Pelatihan LPPT UGM 28-30 Nov 2018 1 Putri Ratna Sari

117 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
NO JUDUL PELATIHAN WAKTU & TEMPAT PESERTA NAMA PESERTA
Teknis "Basic Cell Culture and
Cytotoxicity Testing
79 Biaya Mengikuti Pelatihan LPPT UGM 28-30 1 Maretra Anindya
Teknis "Basic Cell Culture and Nov 2018 Puspaningrum
Cytotoxicity Testing
80 Magang Prinsip dan Teori Dasar 04-07 Desember 2018 1 Kemala S. Nagur d
dalam deteksi Porcine sampel LPPT UGM
Gelatin
81 Biaya Magang Prinsip dan Teori 04-07 Desember 2018 1 Berlina Purba
Dasar dalam deteksi Porcine LPPT UGM
sampel Gelatin
82 Pelatihan Inductively Coupled Lokal Media Training 13 s/d 1 Erita Lusianti
Plasma MS 15 Desember 2018
83 Pelatihan Inductively Coupled Lokal Media Training 13 s/d 1 Yulianti
Plasma MS 15 Desember 2018
84 Pelatihan Inductively Coupled Lokal Media Training 13 s/d 1 Briliana Argawati
Plasma MS 15 Desember 2018
85 "Bilateral Workshop on 11/2/2018 1 Sri Surati
Biosecurity and Biosafety 2018"
86 "Training Inductively Coupled 05-07/12/2018 1 Dra. Loise Riani Sirait
Plasma (ICP) MS"
87 Melaksanakan tugas persamaan PT. Bio Farma Bandung 28- 1 Zulfa Noerhidayat
persepsi pengujian potensi 30 Nop 2018
vaksin Hib dalam vaksin
88 Melaksanakan tugas persamaan PT. Bio Farma Bandung 28- 1 Ratih Pujilestari
persepsi pengujian potensi 30 Nop 2018
vaksin Hib dalam vaksin
89 Pelatihan Prinsip dan teori dasar 12/18/2018 1 Maria Berlina Purba
pengujian menggunakan LCMS
MS serta penerapannya dalam
deteksi porcine pada sampel
gelatin,
90 Pelatihan Prinsip dan teori dasar 12/18/2018 1 Kemala S.Nagur
pengujian menggunakan LCMS
MS serta penerapannya dalam
deteksi porcine pada sampel
gelatin,
91 Pelatihan "Sintesis Tiosildenafil", 12/20/2018 1 Ester Imelda P.
Yolanda Nababan
92 Pelatihan "Sintesis Tiosildenafil", 12/20/2018 1 Neni Isnaeni
93 Pelatihan Report Writing PPM Manajemen di Jakarta 1 Dra. Dini Prapti
tgl 05 s/d 07 September Karyani
2018
94 Pelatihan Pengadaan di Hotel Balairung 1 Henry Handoyo, dkk
Barang/Jasa Tahun 2018 14-15/12/2018 (25 orang)
95 Pelatihan Sertifikasi Operator 03 s.d. 08 Des 2018 1 Solihin
BoilerKelas 1 di Kantor Training
Centre Jakarta
96 Pelatihan Sertifikasi Operator 03 s.d. 08 Des 2018 1 Sutaryadi
BoilerKelas 1 di Kantor Training
Centre Jakarta

LAPORAN TAHUNAN 2018 118


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 3. Daftar Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Luar Negeri Tahun 2018
No. JUDUL PELATIHAN TEMPAT & WAKTU PESERTA

Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler


JICA Training - Identification of
Pathogenic Microorganisms Using
1 Jepang Sri Surati dan Nuraini
Molecular Methods (LAMP Methods and
Real Time PCR)
JICA Training - Quality Assurance Based
2 on Good Laboratory Practices (GLP) and Jepang 1 orang
Laboratory Management
Pelatihan Validasi Uji Sterilitas Sediaan Shanghai, Tiongkok Eni Cahyaningsih dan
3
Antibiotik dan sediaan salep. (9-13 April 2018) Maria Berliana
The 15th Meeting of ASEAN Genetically
Modified Food Testing Network
Singapore
4 (GMFNet) & ASEAN-EU Joint Training Febriana Sari
(25-29 Juni 2018)
Workshop on GMO Quantitative
Detection
ASEAN Food Testing Laboratory
5 Malaysia (April) Kemala
Committee (AFTLC) Meeting
ASEAN Food Testing Laboratory
6 Myanmar (November) Niza Nemara
Committee (AFTLC) Meeting
Building Competency in Antimicrobial
7 Resistance Surveilance among APEC Santiago-Chile
Economies
Summer School "From Gene to Cells : A
Pisa, Italy
7 Basic Course of Molecular, Cellular and 1 orang
(2-14 Juli 2018)
Ultrastructural Biology"
The 39th Session of the FAO/WHO
8 Codex Committee on Methods of 7-11 Mei 2018 Niza Nemara
Analysis and Sampling (CCMAS)
Bidang Kimia OT, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
LC-HRMS Operation &Application
Malaysia Farida Kurniawati dan
9 Training Customized for Natural
14-20 Juli 2018 Puspita Ayu Wardani
Products & Cosmetics Analysis
ACTLC Meeting Lao PDR
10 Sri Pujiati
(Mei 2018)
ACTLC Meeting Malaysia
11 Sri Purwaningsih
(22-27 Oktober 2018)
Bidang Baku Pembanding
HPTLC for The Analysis of Botanical, Muttenz, Switzerland Neni Isnaeni dan Ester
12
method & validation of HPTLC (10 –14 September 2018) Imelda
Bidang Kimia Pangan dan Air
Codex Committee on Food Additive Xiamen,China
13 Hermini Tetrasari
(CCFA) (26-30 Maret 2018)
Codex Committee on Food Contaminant Utrech, Netherlands
14 Loise Riani S.
(CCCF) (12-16 Maret 2018)
Analysis of Plasticizers in Food Contact Bangkok, Thailand
15 Leliwaty
Materials and Food Products (19 - 23 Maret 2018)
The 3-day ASEAN Regional Training Singapore,
16 Dewiana
Course on Pesticide Residues Analysis (27-29 Maret 2018)
ASEAN Food Testing Laboratory Malaysia
17 Cita Tri Aryuni
Committee (AFTLC) Meeting (April)
Training AFRL for VDR Workshop 2018:
Non Steroidal Anti-Inflammatory Drug
18 17-20 Juli 2018 Eni Sutanti
Residues in Animal Products"

119 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
No. JUDUL PELATIHAN TEMPAT & WAKTU PESERTA

Bidang Kimia Obat dan NAPPZA


Training of Analysis and Method Narcotics Control
Validation Development of Narcotic and Department, Kinki Regional
19 Psychotropic Substances Bureau of Health and Diah Lestari, S.Si. Dan
Welfare, Kobe Branch, Jepang NiaYuniarti,S.Si
(Agustus 2018)
Apec Conference on Strategies Against
Chinese/ Taipei (19 s/d 21 Bunga Dian
20 The Evolving Threats from Antimicrobial
September 2018) Kurniati,S.Si,Apt
Resistance
Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi
the 8th International Congress of Asian Thailand Wiwik Ambarwati dan
21
Society of Toxicology (17-20 Juni 2018) Christi A.
Second General Meeting of the WHO
22 National Control Laboratory Network for Italia E. Ika Prawahjuningsih
Biologicals 01/09/2018

LAPORAN TAHUNAN 2018 120


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 4. Daftar Pelaksanaan Pembinaan Teknis Di BB/Balai POM Tahun 2018
Bidang / Lab BB/Balai POM Instruktur Tanggal pelaksanaan
Bandar Cita Tri Aryuni, STP., M.Si., 11 - 16 November 2018
Lampung Apt.
Bengkulu Dra. Loise Riani Sirait, M.Si., 11 - 16 November 2018
Apt.
Batam Innike Sintawatie M., STP. 30 Juli – 3 Agustus 2018
Denpasar Prima Purnama, A.Md. 22 – 26 Oktober 2018
Pangan Jambi Dewiana Isdiyani, S.Far., Apt 12 -16 November 2018
Goprontalo Cita Tri Aryuni, STP., M.Si., 23 - 28 Sept 2018
Apt.
Manado Prima Purnama, A.Md. 1 - 5 Oktober 2018
Palangkaraya Dra. Loise Riani Sirait, M.Si., 17-21 September
Apt.
Pakanbaru Haysyska, A.Md. 1 - 5 Oktober
Samarinda Dewiana Isdiyani, S.Far., Apt. 16-21 September 2018
Serang Eni Sutanti, S.Farm., Apt. 5-9 November 2018
Pangkal Pinang Leliwaty, S.Si., M.Sc., Apt. 5-9 November 2018
Denpasar Sri surati 27-31 Agustus 2018
Bandung Kemala S Nagur 16-20 April 2018
Kupang Nur Aini 23-27 April 2018
Jakarta Eni Cahyaningsih 15-19 Oktober 2018
Palembang Kemala S Nagur 03-07 September 2018
pakanbaru Desty Herawati 23-27 April 2018
Batam Maria Berlina Purba 30 Juli-03 Agustus 2018
Surabaya Sri Surati 23-27 April 2018
Mikro Makasar Sitoresmi Triwibowo 06-10 Agustus 2018
Manado Desty Herawati 30 Juli-03 Agustus 2018
Kendari Eni Cahyaningsih 30 Juli-03 Agustus 2018
Gorontalo Amelia Isyana 22-26 Oktober 2018
Jambi Sitoresmi Triwibowo 26-30 November 2018
Yogyakarta Maria Berlina Purba 26-30 November 2018
Medan Nur Aini 26-30 November 2018
Palu Eni Cahyaningsih 27 November - 01
Desember 2018
Bengkulu Desty Herawati 12-16 November 2018
Palangkaraya Amelia Isyana 26-30 November 2018
padang Sri Surati 01-05 Oktober 2018
Pangkal Pinang Kemala S. Nagur 24-28 September 2018
Serang Amelia Isyana 13-14 dan 17-19 Desember
2018
Pontianak Nur Aini 17-21 Desember 2018
Banjarmasin Sitoresmi Triwibowo 15-19 Oktober 2018
Jakarta Eko Yakso Prabowo 23-25 dan 30-31 Mei 2018
Produk Biologi Banda Aceh Christy Ambarsari,S.Si, Apt 30 Juli-- 4 Agustus 2018
Samarinda Drh. Dewi Sulanjari 15- 19 Oktober 2018
Surabaya Puspita Ayu Wardani, S.Si., 16-20 April 2018
M.Sc., Apt.
Makasar Farida Kurniawati, S.F., M.Sc., 2 – 6 Juli 2018
Apt.
Bandung Dona Fitria, S.Si., M.Si 9 – 13 Juli 2019
Pangkal Pinang Nur Istifaiyah, S.Si. 16 – 20 Juli 2018
Obat Tradisional dan Kendari Winda Trinanda, S.Farm., 16 – 20 Juli 2018
Suplemen Kesehatan Apt.
Yogyakarta Farida Kurniawati, S.F., M.Sc., 3 – 7 September 2018
Apt.
Batam Aan Risma Uli N., M.Si., Apt. 3 – 7 September 2018
Palangkaraya Puspita Ayu Wardani, S.Si., 17 – 21 September 2018
M.Sc., Apt.
Jayapura Dian Permata, S.Farm 1 – 5 Oktober 2018

121 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Bidang / Lab BB/Balai POM Instruktur Tanggal pelaksanaan
Manado Nur Istifaiyah, S.Si. 8 – 12 Oktober 2018
Banda Aceh Farida Kurniawati, S.F., M.Sc., 15 – 19 Oktober 2018
Apt.
Gorontalo Dian Permata, S.Farm 5 – 9 November 2018
Bengkulu Dona Fitria, S.Si., M.Si 5 – 9 November 2018
Lampung Puspita Ayu Wardani, S.Si., 26 – 30 November 2018
M.Sc., Apt.
Surabaya Sri Purwaningsih 19 - 23 Maret 2018
Pekanbaru Attin Rachmawati 16 - 20 April 2018
Kupang Nur Fitria Saraswati 9 - 13 Juli 2018
Menado Yudit Liske Kadang 3 - 7 September 2018
Pangkal Pinang Erita Lusianti 16 - 20 Juli 2018
Jakarta Yulianti 15 – 19 Oktober 2018
Yogyakarta Sri Purwaningsih 3 – 7 September 2018
Palangkaraya Yudit Liske Kadang 15 – 19 Oktober 2018
Pontianak Erita Lusianti 8 - 12 Oktober 2018
Kosmetik
Bengkulu Sri Purwaningsih 5 - 9 November 2018
Denpasar Nenden SZ 8 - 12 Oktober 2018
Semgarang Yulianti 5 - 9 November 2018
Makasar Nenden SZ 2 - 6 Juli 2018
Padang Yudit Liske Kadang 15 - 21 Juli 2018
Banjarmasin Nur Fitria Saraswati 17 - 21 Desember 2018
Jambi Sri Purwaningsih 5 - 9 November 2018

Kimia Obat dan NAPPZA Banda Aceh Diah Lestari 15-19 Oktober 2018
Lampung Bunga Dian 26-30 November 2018
Bandung Dwi Damayanti 9-13 Juli 2018
Banjarmasin Lilik Budiati 15-19 Oktober 2018
Bengkulu Wulan 12-16 November 2018
Denpasar Nia Yuniarti 12-16 November 2018
Gorontalo Nia Yuniarti 25-29Junir 2018
Jambi Arum 10-14 Desember 2018
Kupang Rita Aritonang 10-14 Desember 2018
Makasar Dwi Damayanti 3-7 November 2018
Medan Mirawati Siregar 3-7 Desember 2018
Manado Abdullah 29 Oktober - 2 November
2018
Manokwari Isnaini 24-28 September 2018
Padang Wulan 16-20 Juli 2018
Palangkaraya Diah Lestari 17-21 September 2018
Palembang Irmanto 1-5 Oktober 2018
Pekanbaru Rosalyn 3-7 September 2018
Pontianak Lia Rahmawati 7-12 Oktober 2018
Semarang Ilma Yulianti 5-9 November 2018
Serang Lia rahmawati 3-7 September 2018
Surabaya Hetty 24-28 September 2018
Yogyakarta Lilik 17-21 September 2018
Samarinda Bunga 15-19 Oktober 2018
Batam hetty 15-19 Oktober 2018
Pangkal Pinang Rita Aritonang 24-28 Seotember 2018

LAPORAN TAHUNAN 2018 122


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 5. Daftar Pelatihan Analisis Dengan Instrumen Untuk BB/Balai POM Di PPPOMN 2018
Tanggal Jumlah
No. Nama Bidang/Lab Judul Pelatihan
Pelaksanaan Peserta
1 OTSKK a. Kosmetik : Tahap I: 23 - 27 20 BB/Balai
Identifikasi 2-Metoksi etanol dalam Juli 2018 POM
produk kosmetika secara Kromatografi Tahap II: 6 – 10 21 BB/Balai
Gas-Spektroskopi Massa. Agustus 2018 POM
b. OTSK :
Penetapan Kadar Aflatoksin dalam Obat Tahap III: 27 - 31 21 BB/Balai
Tradisional Sediaan Padat secara KCKT Agustus 2018 POM
detektor fluoresen.
2 Pangan dan Air a. Analisis Patulin secara KCKT Tahap I: 16-20 16 BB/Balai
b. Analisis cemaran Logam Hg dalam April 2018 POM
Minyak Goreng secara AAS Tahap II: 23-27 16 BB/Balai
April 2018 POM
3 KONAPPZA Pengujian impurity/cemaran pada Sediaan Tahap I: 3-7 15 BB/Balai
Obat tablet Levofloksasin dan tablet Efavirenz September 2018 POM
secara KCKT. Tahap II: 1-5 15 BB/Balai
Oktober 2018 POM
4 Mikrobiologi dan Verifikasi Metode Uji Cemaran Mikroba pada Tahap I: 9-13 Juli 34 BB/Balai
Biologi Molekuler suplemen Kesehatansecara Kualitatif dan 2018 POM
Kuantitatif Tahap II: 27-31 34 BB/Balai
Agustus 2018 POM
5 Bioteknologi Deteksi spesifik spesies pada produk olahan 25 BB/Balai
12-17 Maret 2018
sederhana di Makassar POM
Deteksi spesifik spesies pada produk yang 3-7 September 20 BB/Balai
mengandung DNA rendah di Banda Aceh 2018 POM
Validasi/verifikasi metode analisis DNA 5-7 November 25 BB/Balai
secara kualitatif di PPPOMN Jakarta 2018 POM
6 Kalibrasi Hasil Pengujian Valid melalui Penerapan 33 BB/Balai
25-27 April 2018
Jaminan Mutu Hasil Pengukuran/ Kalibrasi. POM

123 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 6. PPPOMN Sebagai Provider Uji Profisiensi
Peserta
No Bidang Judul Lab. Lain
Lab.BB/Balai
diluar
POM
BPOM
Penetapan kadar Glibenklamid
30 -
dalam sediaan tablet
1 Kimia Obat NAPPZA
Penetapan kadar Klonazepam
30 -
dalam sediaan tablet
Penetapan Kadar Aflatoksin M1
29 8
dalam susu bubuk
2 Kimia Pangan dan Air
Penetapan kadar arsen dalam
30 10
AMDK
Identifikasi Difenhidramin HCL
31 -
dalam produk kosmetik
Identifikasi Bahan Kimia Obat
Kimia Obat Tradisional,
dalam Jamu Pelangsing Sediaan 32 1
3 Suplemen Kesehatan dan
Padat
Kosmetik
Penetapan Kadar Vitamin B1 dan 32 4
B2 dalam Suplemen Kesehatan
Sediaan Cair
Angka Staphylococcus aureus
31 14
pada susu
Angka Lempeng Total pada
32 7
kosmetik
Identifikasi Staphylococcus
32 7
aureuspada kosmetik
Identifikasi Pseudomonas
32 7
aeruginosa pada kosmetik
Mikrobiologi dan Biologi Identifikasi Staphylococcus aureus
4 30 4
Molekuler pada sediaan Obat
Identifikasi Escherichia coli pada
30 6
Suplemen Kesehatan
Deteksi DNA Spesifik porcine
pada produk olahan kompleks 11 4
(Mie Instan)
Deteksi DNA Spesifik porcine
pada produk olahan sederhana 17 6
(Daging olahan)
Uji Endotoksin bakteri sediaan
5 Produk Biologi injeksi lidokain HCL dengan 28 1
metode Jendal Gel

LAPORAN TAHUNAN 2018 124


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 7. PPPOMN sebagai Peserta Uji Profisiensi
NO Bidang/Lab Penyelenggara Judul Hasil Ket
1. Kimia Obat dan KNMP Proficiency 1.Penetapan Kadar Inlier
NAPPZA Programme 2018 Lidocain
2.pH Solution L2 Inlier
3. pH Solution M2 Inlier
4.Melting point of Outlier
Paracetamol
5. Melting point of Outlier
Saccharin
EDQM ( European 1.Penetapan Kadar % Inlier
Directorate for the Quality C6H8O2 pada sampel A
of Medicines &Healthcare ) 2.Penetapan Kadar %
NaCl pada sampel B Inlier

ENERSOL 1.Uji Daya letup Inlier


2.Uji Dimensi Panjang , Inlier
Lebar dan Tebal
3.Uji Kebocoran Inlier
4.Uji Kerapatan Kemasan Inlier
5.Uji Total Lubrikan Outlier
2. Mikrobiologi FAPAS Uji Cronobacter (E.sakazakii) Outlier
dan Biologi pada susu Infant Formula
Molekuler Uji Angka Kapang Khamir
Quatest 3 Inlier
pada Sereal
Uji Angka C. perfringens
Quatest 3 Inlier
pada Daging
Uji Angka Lempeng Total Memenuhi
pada Kakao Bubuk terhadap
pengujian
Uji Angka Kapang Khamir Memenuhi
pada Kakao Bubuk terhadap
pengujian
Uji Coliform pada Mie Instan Memenuhi
KAN terhadap
pengujian
Uji S. aureus pada Mie Instan Memenuhi
terhadap
pengujian
Uji B. cereus pada Mie Instan Memenuhi
terhadap
pengujian
GIPSA Uji GMO pada Jagung Belum
keluar hasil
dari
Provider

125 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 8. PPPOMN sebagai Provider Uji Kolaborasi
Jumlah Peserta
No Bidang/Laboratorium Judul
Lab.BB/Balai POM
12 BB/Balai POM dan
1 Kimia Obat NAPPZA Penetapan Kadar Bromazepam Dalam Tablet 1 PPPOMN (Bidang
KONAPPZA)
Penetapan Kadar Coklat HT (CI.20285) Dalam 8 BB/Balai POM
Produk Susu secara Kromatografi Cair Kinerja
2 Kimia Pangan dan Air
Tinggi

Uji Kolaborasi Metode Analisis (MA) dengan 27 BB/Balai POM


Laboratorium Obat judul “Penetapan Kadar Timbal (Pb) dalam
3 Tradisional, Suplemen Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Kesehatan Sediaan Cair secara Spektrofotometri Serapan
Atom
Penetapan Kadar Climbazole dalam Kosmetik 31 BB/Balai POM
4 Laboratorium Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi - Photo
Diode Array (KCKT-PDA)

LAPORAN TAHUNAN 2018 126


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 9. Daftar Baku Pembanding Hasil Adopsi Tahun 2018
No. Baku pembanding Jenis Nomor Kontrol UJI ASAL KET
1 2-Metoksietanol BPL B0118126 PK PPPOMN Baru
2 3,4-Diaminotoluen BPL B0118046 PK PPPOMN Baru
3 Ampisilin Trihidrat BPFI AB0418018 PK JOGJA Baru
4 Asam Mefenamat BPFI B0218131 PK PPPOMN Uji Ulang
5 Asam Sorbat BPFI AB0418104 PK JOGJA Baru
6 Asam Trikloroasetat BPL AB0118102 PK JOGJA Baru
7 Asiklovir BPFI B0318113 PK PPPOMN Baru
8 Azatioprin BPFI B0118086 PK PPPOMN Baru
9 Azitromisin Dihidrat BPFI AB0118073 PK JOGJA Uji ulang
10 Benzetonium Klorida BPL B0118068 PK PPPOMN Baru
11 Betaksolol Hidroklorida BPL B0118090 PK PPPOMN Baru
12 Bikalutamida BPL AB0118111 PK JOGJA Baru
13 Biotin BPL B0118065 PK PPPOMN Baru
14 CI 42045 Acid Blue 1 BPL AB0118101 PK JOGJA Baru
15 CI 42535 Basic Violet 1 BPL AB0118123 PK JOGJA Baru
16 Diazolidinil Urea BPL B0118072 PK PPPOMN Baru
17 Dibutil Ftalat BPL AB0118075 PK JOGJA Baru
18 Diklofenak Kalium BPFI B0118062 PK PPPOMN Uji ulang
19 Diklorofen BPL B0118058 PK PPPOMN Baru
20 Diltiazem Hidroklorida BPFI B0218129 PK PPPOMN Uji Ulang
21 Dimetilsulfon / Metilsulfonmetan BPL B0118095 PK PPPOMN Baru
22 DL-Treonin BPL B0118096 PK PPPOMN Baru
23 DL-Valin BPL B0118112 PK PPPOMN Baru
24 Enalapril Maleat BPFI B0118070 PK PPPOMN Uji ulang
25 Enzakamen BPL AB0118074 PK JOGJA Baru
26 Fenilbutazon BPFI B0318061 PK PPPOMN Uji ulang
Fenilefrin Hidroklorida BPFI B0218253
27 PK PPPOMN Uji ulang
Fenilefrin Hidroklorida (blm dikemas) BPFI B0318253
28 Fenofibrat BPFI B0118365 PK PPPOMN Uji ulang
29 Fitomenadion BPFI B0218257 PK PPPOMN Baru
30 Glipizid BPFI B0218157 PK PPPOMN Uji ulang
31 Glutamin BPL B0118097 PK PPPOMN Baru
32 Glutation Disulfid BPL B0118127 PK PPPOMN Baru
33 Hidralazin Hidroklorida BPFI AB0118262 PK JOGJA Uji ulang
34 Kaptopril BPFI AB0218071 PK JOGJA Uji ulang
35 Karisoprodol BPFI B0118507 PK PPPOMN Uji ulang
36 Ketoprofen BPFI AB0318190 PK JOGJA Baru
37 Klidinium Bromida BPFI B0218093 PK PPPOMN Uji ulang
38 Klimbazol BPL B0118055 PK PPPOMN Baru
39 Klofazimin BPFI B0118069 PK PPPOMN Baru
40 Klomipramin Hidroklorida BPL B0118117 PK PPPOMN Baru
41 Klorfenesin BPL AB0118121 PK JOGJA Baru
42 Kondroitin Sulfat BPL B0118566 PK PPPOMN Baru
43 L- Histidin Hidroklorida Monohidrat BPL B0118050 PK PPPOMN Baru
44 Lamotrigin BPL B0118098 PK PPPOMN Baru
45 Leusin BPL AB0118079 PK JOGJA Baru
46 Levodopa BPFI AB0118083 PK JOGJA Baru
47 L-Isoleusin BPL AB0118077 PK JOGJA Baru
48 Maprotilin Hidroklorida BPFI B0118052 PK PPPOMN Baru
49 Mebendazol BPFI AB0318198 PK JOGJA Baru
50 Metamizol Natrium BPL B0118066 PK PPPOMN Baru
51 Metotreksat BPFI B0118089 PK PPPOMN Baru
52 Mikonazol Nitrat BPFI B0218215 PK PPPOMN Uji Ulang
53 Misoprostol BPL B0118054 IDENT PPPOMN Baru
54 Mometason Furoat BPFI B0118057 PK PPPOMN Baru
55 Natrium Tioglikolat BPFI AB0118103 PK JOGJA Baru
56 Niasin BPFI AB0118120 PK JOGJA Baru

127 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
No. Baku pembanding Jenis Nomor Kontrol UJI ASAL KET
57 Nimodipin BPFI B0118128 PK PPPOMN Baru
58 Prazikuantel BPFI AB0118336 PK JOGJA Uji Ulang
59 Propofol BPFI AB0118080 PK JOGJA Baru
60 Rifampisin BPFI B0218064 PK PPPOMN Baru
61 Silostazol BPL AB0118107 PK JOGJA Baru
62 Siproheptadin Hidroklorida BPFI B0318108 PK PPPOMN Uji Ulang
63 Sofosbuvir BPL B0118118 PK PPPOMN Baru
64 Taurin BPL B0118119 PK PPPOMN Baru
65 Telmisartan BPL B0118099 PK PPPOMN Baru
66 Tetrakain Hidroklorida BPL B0118124 PK PPPOMN Baru
67 Tiamin Hidroklorida BPFI B0318063 PK PPPOMN Uji Ulang
68 Trifluoperazin Hidroklorida BPFI B0118049 PK PPPOMN Baru

Keterangan : Pengujian BP BBPOM di Yogyakarta = 22 Jenis


Pengujian BP di PPPOMN = 46 Jenis
Uji Ulang BP = 17 Jenis
Uji Baru = 51

LAPORAN TAHUNAN 2018 128


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 10. Daftar Buku Pustaka Tahun 2018
No. Judul Buku
1 ISO 22964:2017 Microbiology of the food chain -- Horizontal method for the detection of Cronobacter
spp.
2 ISO 21528-1 : 2017 Microbiology of the food chain -- Horizontal method for the detection and
enumeration of Enterobacteriaceae -- part 1 : Detection of Enterobacteriaceae
3 ISO 21528-2 : 2017 Microbiology of the food chain -- Horizontal method for the detection and
enumeration of Enterobacteriaceae -- Part 2 : Colony-count technique
4 ISO 11290-1 : 2017 Microbiology of the food chain __ Horizontal method for the detection and
enumeration of Listeria monocytogenes and of Listeria spp. - Part 1 : Detection method
5 ISO 11290-2 : 2017 Microbiology of the food chain __ Horizontal method for the detection and
enumeration of Listeria monocytogenes and of Listeria spp. - Part 1 : Enumeration method
6 ISO 6579-1 : 2017 Microbiology of the food chain __ Horizontal method for the detection ,enumeration
and serotyping of Salmonella - Part 1 : Detection of Salmonella spp.
7 ISO 16649-3 : 2015 Microbiology of the food chain __ Horizontal method for the enumerationof beta
glucuronidase positive Escherichia coli -- part 3 : Detection and most probable number technique using
5-bromo-4-chloro-3-indolyl-B-D-glucuronide
8 ISO 18415 : 2017 Cosmetics -- Microbiology -- Detection of specified and non specified microorganisms
9 ISO 16128-1 : 2016 Guidelines on technical definitions and criteria for natural and organic cosmetics
ingredients and products -- Part 1 : Definitions for ingredients
10 ISO 16128-2 : 2016 Guidelines on technical definitions and criteria for natural and organic cosmetics
ingredients and products -- Part 2 : Criteria for ingredients and products
11 ISO 16212 : 2017 Cosmetics -- Microbiology -- Enumeration of yeast and mould
12 ISO 21149 : 2017 Cosmetics -- Microbiology-- Enumeration and detection of aerobic mesophilic bacteria
13 ISO 22717 : 2015 Cosmetics -- Microbiology -- Detection of Pseudomonas aeruginosa
14 ISO 22718 : 2015 Cosmetics -- Microbiology -- Detection of Staphylococcus aureus
15 ISO 18416 : 2015 Cosmetics -- Microbiology -- Detection of Candida albicans
16 ISO 29621 : 2017 Cosmetics -- Microbiology -- Guidelines for the risk asessment and identification of
microbiologically low-risk products
17 ISO 16140-2 : 2016 Microbiology of the food chain -- Method validation -- Part 2 : Protocol for the
validation of alternative (propietary) methods against a reference method
18 ISO 22118 : 2011 Microbiology of food and animal feeding stuffs -- Polymerase chain reaction (PCR) for
the detection of food borne pathogens General requirements and definitions
19 ISO 11930 : 2012 Cosmetics -- Microbiology -- Evaluation of the antimicrobial protection of a cosmetic
products
20 ISO 16654 : 2001 Microbiology of food and animal feeding stuffs - Horizontal method for the detection of
Escherichia coli O157
21 Next Generation DNA sequencing second edition
22 British Pharmacopeia 2018 package
23 European Farmacopeia 9th edition
24 Brock Biology of microorganism 15th edition pearson
25 Biosimilar a new generation of biologies Jea-Louis Prugnaud
26 Pharmaceutical Biotechnology Concept and Applications
27 China Pharmacopeia (english version) 2016

129 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Lampiran 11. Daftar Judul Metode Analisis Tahun 2018
No Judul Metode Analisis
1 Penetapan Kadar Kanamisin Serbuk Injeksi
2 Penetapan Kadar Bromazepam dalam tablet
3 Penetapan Kadar Guaiafenesin dalam syrup campuran dengan Prometazin
4 Penetapan Kadar Meloksikam dalam Suppositoria
5 Penetapan Kadar Lamivudin, Zidovudin dan Nevirapin dalam tablet Dispersible secara simultan
6 Penetapan Kadar Mekobalamin dalam injeksi
7 Penetapan Kadar Ammonium Klorida dalam syrup obat batuk
8 Penetapan Kadar Etanol dalam Eliksir dengan kolom G43 secara Kromatografi Gas
9 Penetapan Kadar Mesterolon dalam Tablet
10 Penetapan Kadar Estazolam dalam Tablet
11 Penetapan Kadar Alilestrenol dalam Tablet
12 Penetapan Kadar Deferipron dalam Sirup
13 Penetapan Kadar Dienoges dalam tablet
14 Penetapan Kadar Etanol dalam Eliksir dengan Kolom Q-Plot secara Kromatografi Gas
15 Penetapan Kadar Asam Folat dalam Tablet Campuran dengan Fe (II) Sulfat
16 Penetapan Kadar Fe (II) Sulfat dalam sediaan campuran dengan Asam Folat Tablet Tambah Darah
17 Penetapan Kadar Zat Aktif Terlarut Hasil Uji Disolusi Lamivudin dalam Tablet
18 Penetapan Kadar Nikotin dalam rokok Kretek Menggunakan Smoking Machine Linear
19 Identifikasi dan Penetapan Kadar Retinil Asetat, Retinil Palmitat, Kolekalsiferol, Alfatokoferol dan
Alfatokoferol Asetat dalam Suplemen Kesehatan Sediaan Kapsul Lunak secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
20 Identifikasi Simvastatin, Lovastatin, Atorvastatin Kalsium dan Rosuvastatin Kalsium dalam Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan Padat secara Kromatografi Lapis Tipis-
Spektrofotodensitometri
21 Identifikasi Simvastatin, Lovastatin, Atorvastatin Kalsium dan Rosuvastatin Kalsium dalam Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan Padat secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo
Diode Array
22 Identifikasi Simvastatin, Lovastatin, Atorvastatin Kalsium dan Rosuvastatin Kalsium dalam Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan Cair secara Kromatografi Lapis Tipis-
Spektrofotodensitometri
23 Identifikasi Simvastatin, Lovastatin, Atorvastatin Kalsium dan Rosuvastatin Kalsium dalam Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan Cair secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode
Array
24 Identifikasi Bisakodil dan Fenolftalein dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan Padat
secara Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri
25 Identifikasi Griseovulvin, Flukonazol dan Ketokonazol dalam Obat Tradisional dan Suplemen
Kesehatan Sediaan Padat secara Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri
26 Identifikasi Griseovulvin, Flukonazol dan Ketokonazol dalam Obat Tradisional dan Suplemen
Kesehatan Sediaan Padat secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
27 Identifikasi Griseovulvin, Flukonazol dan Ketokonazol dalam Obat Tradisional dan Suplemen
Kesehatan Sediaan Cair secara Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri
28 Identifikasi Griseovulvin, Flukonazol dan Ketokonazol dalam Obat Tradisional dan Suplemen
Kesehatan Sediaan Cair secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
29 Penentuan Kadar Timbal, Kadmium dan Arsen dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Sediaan Padat secara Spektrometri Serapan Atom-Graphite Furnace
30 Penentuan Kadar Merkuri dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan Padat secara
Spektrometri Serapan Atom-Teknik Uap Dingin
31 Identifikasi Kaptopril dan Enalapril Maleat dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan secara
Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri
32 Identifikasi Fluoksetin HCl, Imipramin HCl dan Amitriptilin HCl dalam Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan secara Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri
33 Identifikasi Difenhidramin HCl, Klorfeniramin Maleat, Bromfeniramin Maleat, Tripolidin HCl,
Prometazin HCl, Siproheptadin HCl dan Loratadin dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
secara Kromatografi Gas-Spektrometri Massa
34 Identifikasi dan Penetapan Kadar Vitamin B12 dalam Suplemen Kesehatan Sediaan Padat secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Tandem Spektrometri Massa
35 Identifikasi dan Penetapan Kadar Vitamin B12 dalam Suplemen Kesehatan Sediaan Cair secara

LAPORAN TAHUNAN 2018 130


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
No Judul Metode Analisis
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Tandem Spektrometri Massa
36 Penetapan Kadar Kalium, Besi, Seng dan Tembaga dalam Suplemen Kesehatan Sediaan Padat secara
Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry
37 Penetapan Kadar Kalium, Besi, Seng dan Tembaga dalam Suplemen Kesehatan Sediaan Cair secara
Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry
38 Penentuan Kadar Timbal, Kadmium, Merkuri, Arsen dan Antimoni dalam Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan Sediaan Padat secara Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry
39 Penentuan Kadar Timbal, Kadmium, Merkuri, Arsen dan Antimoni dalam Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan Sediaan Cair secara Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry
40 Penetapan Kadar 1,3-Bis(hydroxymethyl)-5, 5-dimethylimidazolidine-2,4-dione (DMDM Hydantoin)
dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Photo Diode Aray
41 Penentuan Kadar Antimoni dalam Kosmetik secara Spektrometri Serapan Atom – Hydride Vapor
Generation
42 Penetapan Kadar Asam Formiat dalam Kosmetik secara Kromatografi Gas – Head Space Sampler
43 Identifikasi Metanol dalam Kosmetik Sediaan Masker Tisu secara Kromatografi Gas – Spektrometri
Massa Head Space Sampler.
44 Identifikasi Azelaic Acid dalam Kosmetik secara Kromatografi Gas-Spektrometri Massa
45 Penentuan Kadar Dioxane dalam Kosmetik secara Kromatografi Gas-Spektrometri Massa Head Space
Sampler
46 Identifikasi dan Penetapan Kadar Iodopropinyl Butylcarbamate dalam Kosmetik secara Kromatografi-
Spektrometri Massa
47 Penetapan Kadar Benzalkonium Chloride dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-
Photo Diode Array
48 Identifikasi Vitamin D2 dan D3 dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode
Array
49 Identifikasi Cetirizin dalam Kosmetik Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
50 Identifikasi Basic Blue 26 (CI 44045) dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo
Diode Array
51 Identifikasi Naftalen dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
52 Identifikasi Acid Blue 1 (CI 42045) dalam Kosmetik Sediaan Pewarna Rambut secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
53 Penetapan Kadar Climbazole dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode
Array
54 Identifikasi Triklosan dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
55 Penetapan Kadar Piroctone Olamine dalam Kosmetik Sediaan Bilas secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi-Photo Diode Array
56 Identifikasi Naphthol Yellow S (CI 10316) dalam Kosmetik Sediaan Solida secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
57 Identifikasi Ketokonazol dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi - Photo Diode Array
dan Fluorescence
58 Identifikasi Kloramfenikol dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi - Photo Diode
Array
59 Identifikasi n-Heksan dalam Kosmetik secara Kromatografi Gas-Spektrometri Massa Head Space
Sampler
60 Penetapan Kadar Benzalkonium Klorida dalam Kosmetik Sediaan Perawatan Rambut Bilas untuk Kulit
Kepala secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
61 Penetapan Kadar Octocrylene dalam Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi - Photo Diode
Array
62 Penetapan Kadar Selenium Sulfida dalam Kosmetik Sediaan Sampo secara Spektrometri Serapan Atom
- Nyala
63 Identifikasi Acid Red 73 (CI 27290) dalam Kosmetik Sediaan Pewarna Rambut secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi - Photo Diode Array
64 Penetapan Kadar Allura Red (CI 16035) dalam Kosmetik sediaan Pewarna Rambut secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi - Photo Diode Array
65 Penetapan Kadar Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Dalam Garam Beriodium secara Inductively Coupled
Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS)
66 Penetapan Kadar Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) dalam Garam Beriodium Melalui Pembentukan
Kompleks dengan Iodida secara Spektrofotometri Serapan Atom Nyala (Flame-AAS)

131 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
No Judul Metode Analisis
67 Penetapan Simultan Kadar Ca, Mg, Na, K, dan Fe dalam Susu Bubuk Secara Inductively Coupled Plasma
Mass Spectrometry (ICP-MS)
68 Penetapan Kadar Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) dalam Garam Beriodium Melalui Pembentukan
Kompleks Chelate dengan Ammonium Pyrrolidine Dithiocarbamate (APDC) Secara Spektrofotometri
Serapan Atom Nyala (Flame-AAS)
69 Penetapan Kadar Timah (Sn) dalam Kornet secara Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-
MS)
70 Penetapan Kadar Merkuri (Hg) dan Arsen (As) dalam Susu Bubuk secara ICPMS
71 Penetapan Kadar Multi Elemen {Perak (Ag), Arsen (As), Boron (B), Barium (Ba), Kadmium (Cd),
Kromium (Cr), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Raksa (Hg), Mangan (Mn), Timbal (Pb), Dan Selenium (Se)}
Dalam Air Mineral Secara Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometer (ICP-MS)
72 Penatapan Kadar Timbal (Pb) dalam Yoghurt Secara Spektrofotometri Serapan Atom Tungku Karbon
(GF-AAS)
73 Penetapan Kadar PAHs (Benzo[a]anthracene, Chrysene, Benzo[b]fluoranthene, Benzo[a]pyrene) dalam
Air Minum secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Fluoresens
74 Penetapan Kadar Melamin dalam Produk Olahan Coklat secara LC MS/MS
75 Penetapan Kadar Residu Obat Golongan Quinolon (Siprofloksasin, Enrofloksasin, dan Norfloksasin)
dalam Produk Olahan Telur secara LC MS/MS
76 Identifikasi Pewarna Sintetik (Auramin, Jingga GGN, dan Kuning Metanil) dalam Minuman Ringan
secara Simultan dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
77 Penetapan Kadar Pewarna Sintetik (Auramin dan Kuning Metanil) dalam Minuman Ringan secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
78 Penetapan Kadar Merkuri (Hg) dalam minyak goreng secara Inductively Coupled Plasma Mass
Spectrometry (ICP-MS)
79 Penetapan Kadar Multi Residu Obat Hewan dalam Susu secara LC MS/MS
80 Penetapan Kadar Nitrat, Nitrit, Fluorida, Klorida,dan Sulfat dalam Air Mineral Dalam Kemasan
(AMDK) secara Kromatografi Ion (IC)
81 Penetapan Kadar Fruktosa dan Glukosa dalam Madu secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Evaporate
Light Scattering Detector (KCKT-ELSD)
82 Identifikasi Phosphodiesterase-5 (PDE-5) Inhibitor Analog dalam Kopi secara LC-MSMS
83 Uji Angka Lempeng Total pada Air Mineral Alami dan Air Minum Olahan
84 Uji Angka Koliform dan Escherichia coli dengan Penyaringan Membran pada Air Mineral Alami dan Air
Minum Olahan
85 Uji Angka Pseudomonas aeruginosa dengan Penyaringan Membran pada Air Mineral Alami dan Air
Minum Olahan
86 Uji Angka Enterococci dengan Penyaringan Membran pada Air Mineral Alami
87 Uji Angka Bakteri Anaerob Pereduksi Sulfit Pembentuk Spora dengan Penyaringan Membran pada Air
Mineral Alami
88 Uji Angka Clostridium perfringens pada Daging dan Produk Daging
89 Uji Angka Clostridium perfringens pada Bumbu dan Kondimen
90 Uji Angka Paling Mungkin (APM) Escherichia coli pada Jem, Jeli, dan Marmalad (Seri 3 Tabung, ISO
7251)
91 Uji Angka Paling Mungkin (APM) Escherichia coli pada Pasta dan Mi Pra-Masak serta Produk Sejenis
(Seri 3 Tabung, ISO 7251)
92 Uji Angka Paling Mungkin (APM) Escherichia coli pada Produk Olahan Daging, Daging Unggas, dan
Daging Hewan Buruan yang Dihaluskan Tanpa Perlakuan Panas (Seri 3 Tabung, ISO 7251)
93 Uji Angka Paling Mungkin (APM) Escherichia coli pada Minuman Sari Buah (Seri 3 Tabung, ISO 7251)
94 Uji Angka Paling Mungkin (APM) Escherichia coli pada Minuman Cokelat Paduan Siap Minum dan
Konsentrat (Seri 5 Tabung, ISO 7251)
95 Uji Angka Paling Mungkin (APM) Escherichia coli pada Semua Ikan, Krustase Berlapis Tepung yang
Dibekukan (Filet Panir, Udang Lapis Panir, Tempura) (Seri 3 TABUNG, ISO 7251)
96 Uji Angka Paling Mungkin (APM) Escherichia coli pada Semua Ikan, Krustase Berlapis Tepung yang
Dibekukan (Filet Panir, Udang Lapis Panir, Tempura) (Seri 3 Tabung, ISO 16649-3)
97 Uji Konfirmasi Bakteri dan Khamir Menggunakan Alat Automated Microbial Identification System
98 Uji Deteksi Enterobacter sakazakii Konfirmasi dengan Kit Biokimia Komersial pada Produk Pangan
dengan Keperluan Gizi Khusus
99 Uji Deteksi Presumptive Escherichia coli pada Es untuk Dimakan (Edible Ice) Menggunakan Kit Royal
Vial Lab

LAPORAN TAHUNAN 2018 132


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
No Judul Metode Analisis
100 Uji Deteksi Presumptive Koliform pada Es untuk Dimakan (Edible Ice) Menggunakan Kit Royal Vial Lab
101 Uji Sterilitas Vaksin BCG dengan Metode Penyaringan Membran
102 Uji Sterilitas Prefilled Syringe dengan Metode Penyaringan Membran
103 Uji Angka Lempeng Total pada Suplemen Kesehatan Bentuk Padat
104 Uji Angka Kapang Khamir pada Suplemen Kesehatan Bentuk Padat
105 Uji Deteksi Escherichia coli pada Suplemen Kesehatan Bentuk Padat
106 Uji Deteksi Salmonella spp pada Suplemen Kesehatan Bentuk Padat
107 Ekstraksi DNA dari Sosis Menggunakan Qiagen DNeasy Mericon Food Kit
108 Ekstraksi DNA dari Bacon Menggunakan Qiagen DNeasy Mericon Food Kit
109 Ekstraksi DNA dari Ham Menggunakan Qiagen DNeasy Mericon Food Kit
110 Ekstraksi DNA dari Chondroitin Menggunakan Progenus Easyfast™ Pharma I Extraction Kit
111 Ekstraksi DNA dari Mi dalam Kemasan (Mi Instan) Menggunakan Qiagen DNeasy Mericon Food Kit
112 Ekstraksi DNA dari Biji Jagung Menggunakan Qiagen DNeasy Mericon Food Kit
113 Ekstraksi dan Isolasi DNA dari Bahan Baku Enzim Pencernaan Menggunakan Qiagen DNeasy Mericon
Food Kit
114 Skrining Deteksi DNA Spesifik Porcine pada Daging dan Produk Olahannya Menggunakan Teknik
Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP) dari Kit Progenus Fastextraction dan Fastscreen Pig
Detection
115 Penetapan Kadar 3,4-Diaminotoluen Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
116 Penetapan Kadar Amiodaron Hidroklorida Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
117 Penetapan Kadar Aripiprazol Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
118 Penetapan Kadar Atorvastatin Kalsium Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
119 Penetapan Kadar Avobenzon Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
120 Penetapan Kadar Azatioprin Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
121 Penetapan Kadar Benzetonium Klorida Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
122 Penetapan Kadar Betaksolol Hidroklorida Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
123 Penetapan Kadar Biotin Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
124 Penetapan Kadar Diklorofen Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
125 Penetapan Kadar DL-Treonin Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
126 Penetapan Kadar DL-Valin Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
127 Penetapan Kadar L-Histidin Hidroklorida Monohidrat Baku Pembanding secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi
128 Penetapan Kadar Klidinium Bromida Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
129 Penetapan Kadar Klimbazol Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
130 Penetapan Kadar Klofazimin Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
131 Penetapan Kadar Kondroitin Sulfat Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
132 Penetapan Kadar Lamotrigin Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
133 Penetapan Kadar Leucomalachite Green Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
134 Penetapan Kadar Glutamin Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
135 Penetapan Kadar Maprotilin Hidroklorida Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
136 Penetapan Kadar Metamizol Natrium Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
137 Penetapan Kadar Metotreksat Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
138 Penetapan Kemurnian Ramipril Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
139 Penetapan Kadar Rosuvastatin Kalsium Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
140 Penetapan Kadar CI 59040 Solvent Green 7 Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
141 Penetapan Kadar Sulfasalazin Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
142 Penetapan Kadar Telmisartan Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
143 Penetapan Kadar Tetrakain Hidroklorida Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
144 Penetapan Kadar Trifluoperazin Hidroklorida Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
145 Penetapan Kadar Valasiklovir Hidroklorida Baku Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
146 Uji Identifikasi Anti Difteri Serum (ADS) dengan Metode Flokulasi
147 Uji Potensi Anti Difteri Serum (ADS) dengan Metode Tantang Menggunakan Marmot
148 Uji Penetapan Lethal Dose 50 (LD50) Venom Bungarus fasciatus
149 Uji Potensi Serum Antivenom Bungarus fasciatus
150 Uji Identifikasi dan Potensi Vaksin Poliomyelitis Terinaktivasi Menggunakan Metode Enzyme-Linked

133 LAPORAN TAHUNAN 2018


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
No Judul Metode Analisis
Immunosorbent Assay
151 Uji Identifikasi Polisakarida Vi dalam Vaksin Tifoid Sediaan Tunggal Menggunakan Metode Enzyme-
Linked Immunosorbent Assay
152 Uji Endotoksin Bakteri pada Injeksi Aminophyline dengan Metode Pembentukan Jendal Gel
153 Uji Endotoksin Bakteri pada Injeksi Dexamethasone dengan Metode Pembentukan Jendal Gel
154 Uji Endotoksin Bakteri pada Injeksi Furosemide dengan Metode Pembentukan Jendal Gel
155 Uji Endotoksin Bakteri pada Injeksi Epinephrine dengan Metode Pembentukan Jendal Gel
156 Uji Endotoksin Bakteri pada Injeksi Diphenhydramin HCl dengan Metode Pembentukan Jendal Gel
157 Uji Endotoksin Bakteri pada Injeksi Ketorolac Trometamol dengan Metode Pembentukan Jendal Gel
158 Uji Endotoksin Bakteri pada Injeksi Ranitidine HCl dengan Metode Pembentukan Jendal Gel
159 Uji Angka Kapang Khamir dalam Pakan Hewan Percobaan Kelinci/Marmot
160 Uji Angka Kapang Khamir dalam Pakan Hewan Percobaan Mencit/Tikus
161 Penetapan Kadar Kanamisin dalam injeksi
162 Penetapan Kadar Streptomisin serbuk injeksi
163 Penetapan Kadar Zat Aktif Terlarut hasil uji disolusi Tenovopir Disoproxil Fumarat dalam Tablet
164 Penetapan Kadar Glibenklamid dalam tablet
165 Penetapan Kadar zat aktif terlarut hasil uji disolusi Abacavir dalam tablet
166 Penetapan Kadar Amoksilin dalam sediaan kapsul
167 Penetapan Kadar Klonazepam dalam tablet
168 Penetapan Kadar Zat Aktif Terlarut hasil uji disolusi Efavirenz dalam Tablet
169 Penetapan Kadar Zat Aktif Terlarut hasil uji disolusi Efavirenz dalam Kapsul
170 Penetapan Kadar Asiklovir dalam sediaan Tablet
171 Penetapan Kadar Zat Terlarut Hsil Uji Disolusi Asiklovir dalam sediaan Tablet
172 Penetapan Kadar Lorazepam dalam Tablet
173 Penetapan Kadar Haloperidol dalam Tablet
174 Penetapan Kadar Simultan Residu Pestisida (Methiocarb, Imidachlorpid, Tebuconazole,
Difenoconazole, Permethrin) dalam Buah dan Sayur secara LC-MSMS
175 Penetapan Kadar Simultan Residu Pestisida (Dimetoat, Profenofos, Methomyl) dalam Buah dan Sayur
secara LC-MSMS
176 Penetapan Kadar Ba, Cr, Mn, Fe, B, Ni, Sb, Se dalam Air Mineral secara GF AAS
177 Penetapan Kadar Amonium dalam Air Mineral secara Spektrofotometri UV-Vis
178 Penetapan Kadar Na dan Mg dalam Susu secara AAS
179 Penetapan Kadar Lemak dalam Produk Susu Metode Gerber
180 Penetapan Kadar Karbohidrat secara Titrimetri
181 Penetapan Kadar Okratoksin A dalam Bubuk Cabe
182 Penetapan Kadar Gula Pereduksi secara Titrimetri
183 Penetapan Kadar Gula Sakarosa secara Titrimetri

LAPORAN TAHUNAN 2018 134


PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL

Anda mungkin juga menyukai