UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS / PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
2017
BAB 23
Wakil Presiden
Pemasaran
b. Organisasi Geografis
Perusahaan yang menjual ke pasar nasional sering mengatur tenaga
penjualannya sepanjang garis geografis. Beberapa perusahaan kini menambahkan pasar
area (manajer pemasaran regional atau lokal) untuk mendukung usaha penjualan dipasar
volume tinggi. Sebagian perusahaan harus mengembangkan program pemasaran yang
berbeda diberbagai bagian negara karena perkembangan mereknya begitu beragam.
Manufaktur
Agensi
dan Iklan Media
Distribusi
Manajer
Riset Kemasan
Produk
Fiskal Pembelian
Riset
Tenaga Publisitas
pasar
Penjualan
Gambar 2
Beberapa tugas atau merek yang dapat dilakukan oleh manajer merek meliputi :
a. Mengembangkan strategi jangkapanjang dan kompetitif untuk produk.
b. Menyiapkan rencana pemasaran dan peramalan penjualan tahunan.
c. Bekerja sama dengan agensi iklan dan pengadaan barang untuk
mengembangkan teks, program, dan kampanye.
d. Meningkatkan dukungan produk diantara tenaga pejualan dan distributor.
e. Mengumpulkan itelijen yang berkesinambungan tentang kinerja produk,
sikap pelanggan dan penyalur, serta masalah dan peluang baru.
f. Mengadakan perbaikan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus
berubah.
Kelemahan organisasi ini antara lain:
a. Manajer produk dan merek mungkin tidak mempunyai cukup wewenang
uuntuk melaksanakan tanggung jawab mereka.
b. Manajer produk dan merek menjadi ahli di bidang produk mereka, tetapi
jarang mencapai keahlian fungsional.
c. Sisitem manajemn produk sering memerlukan biaya tinggi. Seseorang
ditunjuk untuk mengelola setiap produk atau merek utama, kemudian tidak
lama setelah itu banyak orang ditunjuk untuk mengelola produk dan merek
yang paling kecil sekalipun.
d. Manajer merek biasanya mengelola merek hanya untuk jangka pendek.
Keterliabtan jangka pendek menimbulkan perencanaan jangka pendek dan
gagal membangun jangka panjang.
e. Fragmentasi pasar mempersulit pengembangan strategi nasional. Manajer
merek harus menyenangkan kelompok penjualan lokal dan regional,
mentransfer kekuatan dari pemasaran ke penjuakan.
f. Manajer produk dan merek lebih memfokuskan perusahaan untuk
membangun pangsa pasar daripada hubungan pelanggan.
Alternatif kedua dalam organisasi manajemen produk adalah tim produk. Ada
tiga jenis struktur : tim produk vertikal, tim produk segitiga, dan tim produk horizontal.
PM
APM PM PM
PA R C R C S D F E
Tim Produk Vertikal Tim Produk Segitiga Tim Produk Horizontal
i. Kampanye kognitif
Mempromosikan satu perilaku yang dapat dilaksanakan dengan cara yang jelas
dan sederhana
Rantai Nilai
Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan
marjin. Aktivitas nilai merupakan aktivitas nyata secara fisik dan teknologi yang
dilakukan perusahaan. Yaitu dengan membangun blok dimana perusahaan menciptakan
sebuah produk yang berharga bagi pembelinya. Marjin merupakan selisih antara nilai
total dan biaya kolektif yang dilakukan dari aktivitas nilai. Marjin dapat diukur dalam
berbagai cara. Saluran emasok dan rantai nilai juga mencakup marjin yang penting
untuk dipisahkan dalam memahami sumber posisi biaya perusahaan, karena saluran
pemasok dan marjin merupakan bagian dari totalbiaya yang ditanggung pembeli.
Rantai nilai (value chain) adalah pola yang digunakan perusahaan untuk
memahami posisi biayanya dan untuk mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan
untuk memfasilitasi implementasi dari strategi tingkat-bisnisnya. Rantai nilai
menunjukkan bagaimana sebuah produk bergerak dari tahap bahan baku ke pelanggan
akhir (Hitt, Ireland, Hoskisson, 2001:125).
Rantai nilai menggambarkan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk
membawa produk atau jasa dari konsepsi, melalui berbagai tahapan produksi
(melibatkan kombinasi transformasi fisik dan masukan dari berbagai produsen jasa),
pengiriman pada konsumen akhir, dan pembuangan akhir setelah digunakan.
Model rantai nilai merupakan alat analisis yang berguna untuk mendefinisikan
kompetensi inti perusahaan di mana perusahaan dapat mengejar keunggulan kompetitif
sebagai berikut:
• Keunggulan Biaya: dengan lebih baik memahami biaya dan menekannya keluar
dariaktivitas penambahan nilai.
• Differensiasi: dengan berfokus pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
kompetensi inti dan kemampuan untuk melakukannya lebih baik daripada pesaing.
Kompetensi Inti
Pertumbuhan Intensif
Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat adalah meninjau peluang
meningkatkan bisnis yang ada. Pertama-tama perusahaan harus mempertimbangkan
apakah perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak pangsa pasar dengan produk lama
mereka yang ada di pasar saat ini, menggunakan strategi penetrasi pasar. Perusahaan
membahas apakah mereka dapat mengembangkan pasar baru bagi produk lamanya,
dalam strategi pengembangan pasar. Lalu perusahaan meninjau apakah perusahaan
dapat mengembangkan produk baru yang disukai oleh pasarnya dengan strategi
pengembangan produk. Lalu perusahaan mengembangkan produk baru di pasar dalam
strategi diversifikasi.
Pertumbuhan Integratif
Sebuah bisnis dapat meningkatkan penjualan dan laba melalui integrasi ke belakang, ke
depan, dan horisontal di dalam industrinya. Sebagai contoh, raksasa obat-obatan,
Merck, tidak sekedar mengembangkan dan menjual obat-obatan yang etis dan
memerlukan resep dokter. Merck membeli Medco, distributor farmasi lewat pesana
surat, membentuk joint venture dengan Du Pont untuk mengadakan lebih banyak riset
dasar, dan memulai joint venture lain dengan Johnson & johnson untuk memasukan
produk mereka ke pasar bebas. Perusahaan media meraup manfaat yang besar dari
pertumbuhan integratif.
Pertumbuhan Diversifikasi
Pertumbuhan ini masuk akal ketika ada peluang baik di luar bisnis yang ada. Ada
beberapa tipe diversifikasi yang mungkin bagi Musicale. Pertama, perusahaan dapat
memilih strategi konsentris dan mencari produk baru yang memiliki sinergi teknologi
atau pemasaran dengan lini produk yang ada. Kedua, perusahaan dapat menggunakan
strategi horisontal untuk mencari produk-produk yang dapat menarik minat pelanggan
yang ada, bahkan jika produk-produk itu tidak berhubungan secara teknologi dengan
lini produk yang ada.
Organisasi perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya korporatnya, yang
semuanya dapat tidak berfungsi dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.
Budaya adalah DNA perusahaan, dari atas ke bawah. Kadang- kadang buadaya korporat
berkembang secara organik dan disalurkan secara langsung dari kepribadian dan
kebiasaab CEO kepada karyawan perusahaan.
Ø Inovasi Pemasaran
Inovasi dalam pemasaran adalah hal yang sangat penting. Pandangan tradisonal
menyatakan bahwa manajemen senior harus memberikan strategi dan menyerahkannya
ke bawahannya. Manajemen senior harus mengidentifikasi dan mendorong ide-ide segar
dari tiga kelompok yang cenderung tidak ditampilkan dalam pembentukan strategi.
Jump Associates, sebuah perusahaan strategi inovatif, menawarkan lima strategi kunci
untuk mengelola perubahan dalam perusahaan
· Menghindari judul inovasi
Memilih satu nama untuk tim inovasi yang tidak akan mengesampikan rekan kerja.
· Menggunakan sistem pertemanan
Menemukan kolaborator dengan pemikiran yang sama di dalam organisasi
· Segera menentukan ukuran
Menentukan sejumlah kriteria pendanaan, pengujian, dan kinerja yang berbeda untuk
inovasi tambahan, eksperimental, dan yang berpotensi mengganggu.
· Membidik sasaran mudah terlebih dahulu
Dimulai dengan ide-ide yang mudah diimplementasikan. Hal ini akan berhasil
mendemostrasikan apa saja yang dapat dilakukan sebelum dengan cepat beralih ke
inisiatif yang lebih besar.
· Mendapatkan data untuk mendukung insting anda
Gunakan pengujian untuk mendapatkan masukan dan memperbaiki ide.
Misi Bisnis
Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor
lingkungan mikro yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam
menghasilkan laba.
Formulasi Tujuan
a. Tujuan harus diatur berurutan, mulai dari yang paling penting sampai yang
paling tidak penting.
Dalam tujuan (goal) dan mengindikasikan apa yang dicapai oleh unit bisnis,
sedangkan strategi (strategy) adalah rancangan permainan kita untuk sampai
kesana. Setiap bisnis harus merancang sebuah untuk mencapai tujuannya, yang
terdiri dari strategi pemasaran serta strategi teknologi dan strategi pengadaan
yang kompatibel.
Saat ini, bisnis juga semakin menyadari bahwa jika mereka ridak
memperlakukan pihak berkepentingan (stakeholder) lainnya dengan baik
(pelanggan, karyawan, pemasok, distributor) mereka mungkin tidak akan pernah
menghasilakn laba yang cukup bagi pemegang saham.
Menurut McKinsey dan Company, strategi hanyalah satu dari tujuh eleman,
semuanya di mulai dari huruf “S” (dalam bahasa inggris-red) dalam praktik
bisnis yang berhasil. Tiga elemen pertama adalah strategic, struktur, system
dianggap sebagai “piranti keras” keberhasilan. Empat elemen berikutnya adalah
gaya (style), keahlian (skill), staf, dan nilai yang dimiliki bersama (shared
values) adalah “piranti lunak”.